Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SILVIA H.

HUTABARAT

KELAS : XII MIPA 4

TUGAS MANDIRI 2.3

a. Faktor penyebab terjadinya dua kasus tersebut.

b. Jenis pelanggaran hukum yang dilakukan.

c. Ketentuan perundang-undangan yang dilanggar.

d. Sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku.

e. Solusi untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.

JAWAB :
a. Konsultan Bangkrut Cetak Uang Palsu
Motif yang menjadi dasar atas perbuatan pelaku adalah masalah ekonomi, dimana
pelaku kesulitan untuk membiayai kehidupan sehari harinya akibat tidak memiliki
pekerjaan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berniat Jual Ganja, ABK Diringkus Polisi di Penjaringan
Melaut selama 2 bulan membuat ABK tersebut akan mengalami penurunan stamina,
tenaga sehingga mereka berniat untuk menggunakan barang tersebut ketika mereka
melaut. Motif lain dari pelaku yakni factor ekonomi, ingin menambah penghasilan
dari mengedarkan barang tersebut.

b. Pelanggaran Hukum Pidana

c. - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata


Uang Pasal 24 dan Pasal 26
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika Pasal 114 dan Pasal 116

d. Pasal 34
(1) Setiap orang yang meniru Rupiah, kecuali untuk tujuan pendidikan dan
promosi dengan memberi kata spesimen sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan Rupiah Tiruan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).

Pasal 36

(1) Setiap orang yang memalsu Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
(2) Setiap orang yang menyimpan secara fisik dengan cara apa pun yang
diketahuinya merupakan Rupiah Palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
(3) Setiap orang yang mengedarkan dan/atau membelanjakan Rupiah yang
diketahuinya merupakan Rupiah Palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

e. Solusi untuk mencegah terulangnya kasus tersebut


1. Meningkatkan peran aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan
peruasif dalam menangani masalah
2. Sosialisasi kepada masyarakat yang awam terhadap peraturan perundang
undangan
3. Menjalankan proses hukum sesuai aturan yang berlaku, untuk member efek
jera
4. Kesadaran setiap individu tentang kepatuhan terhadap hukum

Anda mungkin juga menyukai