Materi ODOL

YTD Oktober 2017
OVER DIMENSI OVER LOADING

indomobil hino
http://hino.indomobil.co.id
indomobil hino Indomobil Prima Niaga
http://hino.indomobil.co.id Indomobil Cahaya Prima
HOYU MANAGER TRAINING 2016

LATAR BELAKANG - PENGERTIAN
Click to edit Master title style

OVERLOADING
• SUATU KONDISI DIMANA KENDARAAN
MENGANGKUT MUATAN YANG MELEBIHI
BATAS BEBAN YANG DITETAPKAN
OVERDIMENSI
• SUATU KONDISI DIMANA DIMENSI
PENGANGKUT KENDARAAN TIDAK
SESUAI DENGAN STANDAR PRODUKSI
PABRIK (MODIFIKASI)
11/27/2019 2
http://hino.indomobil.co.id HOYU MANAGER TRAINING 2016 indomobil hino
LATAR BELAKANG – DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;
OVERLOADING
2. Undang - Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan
4. Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor Di Jalan Dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas
Dan Angkutan Jalan;
5. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu lintas dan
Angkutan Jalan
6. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan
7. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
8. Peraturan Menteri Perhubungan No PM 134 tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan
9. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
SE.3/AJ.108/DRJD/2018 tentang Pengoperasian Alat Penimbangan
Kendaraan Bermotor Jalan.
10. Surat Dirjen Perhubungan Darat Nomor : AJ.004/I/II/DRJD/2018, tanggal 24
Juli 2018, perihal : Sosialisasi Pemotongan Kendaraan Over Dimensi
11/27/2019 3
LATAR BELAKANG – KONDISI EXISTING
11/27/2019 4
LATAR BELAKANG – DAMPAK ODOL
Click to edit Master

 Kerusakan jalan semakin meningkat;
title style
 Terjadinya kecelakaan yang diakibatkan dari muatan lebih
sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya;
 umur kendaraan bermotor jadi lebih pendek dikarenakan
muatan yang melebihi dari kemampuannya;
11/27/2019 5
LATAR BELAKANG - UJI PETIK ODOL TAHUN 2017

DITEMUKAN KELEBIHAN MUATAN 67,5%
KELEBIHAN MUATAN DIATAS 20% DARI
DAYA ANGKUT 304 Kendaraan = 41%
Overload
582 Kendaraan = 78,5% 76 Kendaraan = 10,2%

813
Kendaraan yang PELANGGARAN
melanggar Overdimensi
741 Kendaraan = 100%
Kendaraan yang
diperiksa *SATU KENDARAAN
BISA DAPAT LEBIH
timbangan 202 Kendaraan = 27,2%
DARI SATU
portable Dokumen PELANGGARAN
159 Kendaraan = 21,5% (BUKU UJI PALSU,
SIM, STNK)
Kendaraan tidak
melanggar Dari total kendaraan yang melanggar,
80 kendaraan yang sidang ditempat
11/27/2019 6
LATAR BELAKANG - LAPORAN HASIL UJI PETIK
Click to edit Master title style NO
1
2
JENIS KOMODITI
BATU
PLASTIK
3 BESI
4 ARANG
5 TANAH
6 PADI
7 SODA
• Ditemukan pelanggaran kelebihan 8 TEPUNG
STATIS
muatan sebesar 67,5% KOMODITI 10
9 BIJIH PLASTIK
PAKAN
SUSU
• Ditemukan pelanggaran 78,5%
YANG MELAKUKAN 11
12 POLAR
13 DEDAK
PORTABLE (overloading, over dimensi, PELANGGARAN 14 HABEL
15 KERAMIK
dokumen) 16 BATU RINGAN
17 COCA-COLA
18 KARET
19 SEMEN
20 SAGU
21 MINYAK
GORENG
22 BENSIN
23 MINUMAN
24 BATU BARA
INVESTASI JALAN DALAM KONDISI IDEAL

26 TRILIUN, SEDANGKAN KONDISI JALAN
SOLUSI
DENGAN KEADAAN OVERLOADING
43 TRILIUN ATAU 62%
PEMILIK TRANSPORTER
KENDARAAN
11/27/2019 7
REGULASI LOAD – PENETAPAN DAYA ANGKUT

PENETAPAN DAYA ANGKUT
JBI
Kemenhub
Jalan
MST (kapasitas
daya dukung jalan)
Kementerian PU & PR
11/27/2019 8
REGULASI LOAD – GROSS VEHICLE WEIGHT (GVW)
11/27/2019 9
REGULASI LOAD – GROSS COMBINATION WEIGHT (GCW)
11/27/2019 10
REGULASI LOAD – KELAS JALAN

Dimensi Kendaraan
Kelas Jalan (dalam mm) MST
Panjang Lebar Tinggi (Ton)
I (Arteri dan Kolektor) 18000 2500 4200 10
II (Arteri, Kolektor, Lokal dan 12000 2500 4200 8

Lingkungan)
III (Arteri, Kolektor, Lokal dan 9000 2100 3500 8

Lingkungan)
Kelas Khusus (Arteri) > 18000 > 2500 4200 > 10
11/27/2019 11
REGULASI LOAD – TABEL SE.02/AJ.208/DRJD/2008

HUBUNGAN KONFIGURASI SUMBU, KELAS JALAN, MST,
DAN JBI
KONFIGURASI GAMBAR KONFIGURASI SUMBU KELAS MST MAKSIMAL JBI

No
SUMBU SAMPING ATAS JALAN Sb I Sb II Sb III Sb IV Sb V MAX KETERANGAN
MST < MST MAKSIMAL

I 6T 6T 12 T
1 1.1 - - - = KEKUATAN
II 5T 5T 10 T
RANCANG SUMBU
1 2
MST < MST MAKSIMAL

I 6T 10 T 16 T
2 1.2 - - - = KEKUATAN
II 6T 8T 14 T
RANCANG SUMBU
1 2
MST < MST MAKSIMAL

I 5T 6T 10 T 21 T
3 11.2 - - = KEKUATAN
II 5T 6T 8T 19 T
RANCANG SUMBU
1 2 3
MST < MST MAKSIMAL

I 6T 9T 9T 24 T
4 1.22 - - = KEKUATAN
II 6T 7,5 T 7,5 T 21 T
RANCANG SUMBU
1 2 3
11/27/2019 12

DAN JBI
KONFIGURASI GAMBAR KONFIGURASI SUMBU KELAS MST MAKSIMAL JBI
No
SUMBU SAMPING ATAS JALAN Sb I Sb II Sb III Sb IV Sb V MAX KETERANGAN
6T 6T 9T 9T - 30 T Suspensi Biasa
Sb 2,3,4: Air Bag

I 6T 7T 10 T 10 T - 33 T
Suspension
6T 7T 9T 9T - 31 T Sb 2 : Air Bag Suspension

5 1.1.22
6T 6T 7,5 T 7,5 T - 27 T Suspensi Biasa
1 2 3 4
Sb 2,3,4: Air Bag
II 6T 7T 8T 8T - 29 T
Suspension
6T 7T 7,5 T 7,5 T - 28 T Sb 2 : Air Bag Suspension
6T 6T 7T 7T 7T 33 T Suspensi Biasa
Sb 2,3,4,5 = Air Bag

I 6T 7T 8T 8T 8T 37 T
Suspension
6T 7T 7T 7T 7T 34 T Sb 2 : Air Bag Suspension

6 1.1.222
6T 6T 6T 6T 6T 30 T Suspensi Biasa
1 2 34 5 Sb 2, 3, 4, 5 = Air Bag
II 6T 7T 7T 7T 7T 34 T
Suspension
6T 7T 6T 6T 6T 31 T Sb 2 : Air Bag Suspension
I
Sb 2,3,4: Air Bag
6T 8T 8T 8T - 30 T
Suspension
7 1.222
1 23 4
II
Sb 2,3,4: Air Bag
6T 7T 7T 7T - 27 T
Suspension
11/27/2019 13

DAN JBI
GAMBAR MST MAKSIMAL JBKI
KONFIGURASI KELAS
No SUMBU JALAN
TAMPAK SAMPING TAMPAK ATAS Sb I Sb II Sb III Sb IV Sb V Sb VI MAX KETERANGAN
I 6T 10 T 9T 9T 34 T
1 1.2-22 - - SUSPENSI BIASA
1 2 34
I 6T 9T 9T 9T 9T 42 T
- SUSPENSI BIASA
SUMBU 2,3,4,5
I 6T 10 T 10 T 10 T 10 T 46 T
- MENGGUNAKAN AIR BAG
2 1.22-22 38 T
SUSPENSION
1 23 45
SUMBU 4 dan 5
I 6T 9T 9T 10 T 10 T 44 T
- MENGGUNAKAN AIR BAG
SUSPENSION
I 6T 9T 9T 7T 7T 7T 45 T
Suspensi Biasa
I 6T 10 T 10 T 10 T 10 T 10 T 56 T Sb 2, 3, 4, 5, 6 = Air Bag
Suspension + Steering Axle
3 1.22-222 Sb 1, 2, 3 = suspensi biasa

I 6T 9T 9T 10 T 10 T 10 T 54 T
1 23 45 6 Sb 4, 5, 6 = Air Bag
Suspension + Steering Axle
 Sb 2, 3 : Air Bag
Suspension
I 6T 10 T 10 T 10 T 10 T 10 T 56 T
 Sb 4, 5, 6 : Air Bag
Suspension + Steering
Axle
11/27/2019 14

DAN JBI
GAMBAR MST MAKSIMAL JBKI

KONFIGURASI KELAS
No SUMBU JALAN
TAMPAK SAMPING TAMPAK ATAS Sb I Sb II Sb III Sb IV Sb V Sb VI MAX KETERANGAN
I 6T 10 T 10 T 10 T 36 T
1 1.2 + 2.2 - - -
1 2 3 4
11/27/2019 15
REGULASI LOAD – CONTOH JBB & JBI

Kendaraan Bermotor
- Konfigurasi sumbu : 1.22
- Kekuatan rancangan sumbu :

◦ Sumbu 1 = 7.500 kg
◦ Sumbu 2 = 16.000 kg
◦ Sumbu 3 = 16.000 kg
JBB = 39.500 kg
Apabila kend. tersebut beroperasi di jalan kelas II (MST = 8 ton) maka

JBI kend.tsb :
Sumbu 1 = 6.000 kg
Sumbu 2 & 3 = 15.000 kg
JBI = 21.000 kg
11/27/2019 16

Jadi apabila kend. tsb beroperasi dgn muatan berdasarkan/sebesar JBB
pada jalan kelas II, terdapat kelebihan muatan sebesar :
= JBB – JBI
= 39.500 kg – 21.000 kg
= 18.500 kg
Apabila kend. tersebut beroperasi di jalan kelas I (MST = 10 ton)

maka JBI kend.tsb :
Sumbu 1 = 6.000 kg
Sumbu 2 & 3 = 18.000 kg
JBI = 24.000 kg
Jadi apabila kend. tsb beroperasi dgn muatan

berdasarkan/sebesar JBB pada jalan kelas I, terdapat kelebihan
muatan sebesar :
= JBB – JBI
= 39.500 kg – 24.000 kg
= 15.500 kg
11/27/2019 17

Kendaraan Bermotor
- Konfigurasi sumbu : 1.2

- JBB : 16.200 kg
Apabila kend. tersebut beroperasi di jalan kelas II, maka JBI = 13.000
kg
Maka kelebihan muatan = JBB – JBI
= 3.200 kg
Apabila kend. tersebut beroperasi di jalan kelas I, maka JBI = 16.000
kg Maka kelebihan muatan :
= JBB – JBI
= 16.200 – 16.000
= 200 kg
Jadi kendaraan tersebut jika beroprasi dengan muatan sebesar JBB
pada jalan kelas II kelebihan muatannya 3.200 kg tetapi pada jalan
kelas I kelebihan muatan hanya 200 kg
11/27/2019 18
REGULASI LOAD – KESIMPULAN

 Dengan demikian kelebihan muatan agar tidak terlalu besar
berdampak mengakibatkan kerusakan jalan harus dihitung terhadap
JBI bukan JBB.
 Kelebihan muatan jika dihitung terhadap JBB maka apabila
kendaraan merk dan type berbeda dengan konfigurasi yang sama
beroparasi pada kelas jalan yang sama, kelebihannya akan
bervariasi sesuai desain pabrik kendaraan tersebut bukan sesuai
desain jalan.
11/27/2019 19
REGULASI LOAD – KESIMPULAN

 Dengan demikian kelebihan muatan agar tidak terlalu besar
berdampak mengakibatkan kerusakan jalan harus dihitung terhadap
JBI bukan JBB.
 Kelebihan muatan jika dihitung terhadap JBB maka apabila
kendaraan merk dan type berbeda dengan konfigurasi yang sama
beroparasi pada kelas jalan yang sama, kelebihannya akan
bervariasi sesuai desain pabrik kendaraan tersebut bukan sesuai
desain jalan.
11/27/2019 20
REGULASI DIMENSI – ATURAN DIMENSI BODY

No.
1
Tipe Kendaraan Bermotor
Hino Tipe FG8JJ1D-BGJ (FG 235 JJ)

Dimensi Body / Karoseri max. (mm)
Panjang luar
5350
Lebar
2500
2 Hino Tipe FG8JJ1D-JGJ (FG 245 JJ) 5350 2500
3 Hino Tipe FG8JK1A-BGJ (FG 235 JK) 5900 2500
4 Hino Tipe FG8JK1A-JGJ (FG 245 JK) 5900 2500
5 Hino Tipe FG8JL1A-BGJ (FG 235 JL) 6400 2500
6 Hino Tipe FG8JL1A-JGJ (FG 245 JL) 6400 2500
7 Hino Tipe FG8JM1A-DGJ (FG 260 JM) 6600 2500
8 Hino Tipe FG8JM1A-PGJ (FG 265 JM) 6600 2500
9 Hino Tipe FG8JP1A-AGJ (FG 215 JP) 7450 2500
10 Hino Tipe FG8JP1A-BGJ (FG 235 JP) 7450 2500
11 Hino Tipe FG8JP1A-JGJ (FG 245 JP) 7450 2500
12 Hino Tipe FG8JS1A-BGJ (FG 235 JS) 8350 2500
13 Hino Tipe FG8JS1A-JGJ (FG 245 JS) 8350 2500
14 Hino Tipe FL8JN1A-BGJ (FL 235 JN) 6650 2500
15 Hino Tipe FL8JN1A-JGJ (FL 245 JN) 6650 2500
16 Hino Tipe FL8JN1A-JGJ-2 (FL 245 JN) (ABS) 6650 2500
17 Hino Tipe FL8JT1A-EGJ (FL 260 JT) 7650 2500
18 Hino Tipe FL8JT1A-SGJ (FL 265 JT) 7650 2500
19 Hino Tipe FL8JW1A-BGJ (FL 235 JW) 9650 2500
20 Hino Tipe FL8JW1A-EGJ (FL 260 JW) 9650 2500
21 Hino Tipe FL8JW1A-JGJ (FL 245 JW) 9650 2500
22 Hino Tipe FL8JW1A-SGJ (FL 265 JW) 9650 2500
23 Hino Tipe FM8JK1M-EGJ (FM 260 JM) 5100 2500
24 Hino Tipe FM8JK1M-XGJ (FM 285 JM) 5100 2500
25 Hino Tipe FM8JN1D-CGJ (FM 235 JD) 6300 2500
26 Hino Tipe FM8JN1D-MGJ (FM 245 JD) 6300 2500
27 Hino Tipe FM8JN1D-EGJ (FM 260 JD) 6300 2500
Note : Tinggi Muatan = 1,7 x lebar

- kecuali Dump Truck yang sesuai dengan SKRB / Buku Keur
- kecuali Truck dengan keperluan khusus yang sesuai dengan SKRB / Buku Keur
11/27/2019 21
REGULASI DIMENSI – ATURAN DIMENSI BODY

No. Tipe Kendaraan Bermotor
Dimensi Body / Karoseri max. (mm)
Panjang luar Lebar
28 Hino Tipe FM8JN1D-XGJ (FM 285 JD) 6300 2500
29 Hino Tipe FM8JW1A-EGJ (FM 260 JW) 9650 2500
30 Hino Tipe FM8JW1A-XGJ (FM 285 JW) 9650 2500
31 Hino Tipe FM2PL1D-MGJ (FM 350 PL) 5300 2500
32 Hino Tipe FM2PN1D-MGJ (FM 350 PD) 6400 2500
33 Hino Tipe GY2PU1M-MGJ (GY 350 PU) 6950 2500
34 Hino Tipe WU302R-HKMLHD3 (Dutro 110 SD) 2980 2100
35 Hino Tipe WU302R-HKMLHD8 (Dutro 110 SDR) 3340 2100
Hino Tipe WU302R-HKMLHD3L /
36 4700 2100
WU302R-HKMLHD8 (Dutro 110 SDL)
Hino Tipe WU342R-HKMQHD3 /
37 4600 2100
WU342R-HKMQHD8 (Dutro 110 LD)
Hino Tipe WU342R-HKMQHD3L /
38 5500 2100
WU352R-HKMQHD8 (Dutro 110 LDL)
39 Hino Tipe WU342R-HKMRHD3 (Dutro 110 HD) 4250 2100
Hino Tipe WU342R-HKMRJD3 /
40 4600 2100
WU342R-HKMRJD3 (Dutro 130 MD)
Hino Tipe WU342R-HKMRJD3L /
41 5500 2100
WU352R-HKMRJD8 (Dutro 130 MDL)
42 Hino Tipe WU342R-HAMTJD8 (Dutro 130 HD Cargo) 4600 2100
43 Hino Tipe WU352R-HAMTJD8 (Dutro 130 HDL Cargo) 5500 2100
44 Hino Tipe WU342R-HKMTJD3 (Dutro 130 HD) 4250 2100
45 Hino Tipe WU342R-HKMTJD3 (Dutro 130 HD) 4250 2100
46 Hino Tipe WU342R-HKMTJD3 (Dutro 130 HD LSD) 4250 2100
47 Hino Tipe WU342R-HKMTJD3 (Dutro 130 HD Mixer) 4250 2100
48 Hino Tipe WU342R-HKMTJD3X (Dutro 130 HD 4x4) 4250 2100
Note : Tinggi Muatan = 1,7 x lebar

- kecuali Dump Truck yang sesuai dengan SKRB / Buku Keur
- kecuali Truck dengan keperluan khusus yang sesuai dengan SKRB / Buku Keur
11/27/2019 22
PENANGANAN ODOL
11/27/2019 23
PENANGANAN ODOL - TIMELINE
Click to edit Master title style 4 Maret 2018

22 Januari 2018 9 April 2018
Pelaksanaan Operasi Launching Aplikasi E-Tilang Sosialisasi Pengentasan ODOL
Penanganan ODOL dimulai di Kawasan Industri Karawang
s.d. sekarang 21 Maret 2018
Sosialisasi Pengentasan ODOL 19 April 2018
di Kawasan Industri Jababeka Telah dioperasikan 11 UPPKB
5 Januari 2018 30 Mei - 2 Juni 2018 dan
Surat Kepada Itjen Perihal Februari 2018 8 – 11 Juni 2018
29 April 2018
Permohonan Reviu Kegiatan Pembahasan 9 Maret 2018 Pelatihan Petugas UPPKB
Operasi ODOL di Kretek
Pengoperasian UPPKB usulan anggaran Surat Kepada Dirjen Anggaran Perihal
TA. 2018 pengoperasian Usulan Revisi Anggaran TA 2018
Pengesahan PM tentang
UPPKB
Blangko Tilang
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Januari Februari Maret April Mei Juni

2 Maret 2018 27 Maret 2018 7-9 Mei 2018

Forum Group Discussion Peran Pelaku Usaha Angkutan Koordinasi Tindak Lanjut Pengentasan Bimtek PPNS
Barang dalam Pemecahan Masalah Overdimensi dan Overdimensi dan Overloading dengan
Overloading di Jakarta Convention Center Gaikindo, Askarindo, APBI, Organda dan
Perusahan-perusahaan Karoseri Sosialisasi transfer muatan
29 Maret 2018 melalui pembagian brosur di
9 Maret 2018 UPPKB
Koordinasi Tindak Lanjut Pengentasan
Koordinasi Pengentasan Overdimensi dan
Overdimensi dan Overloading dengan
Overloading dengan Pengelola Kawasan
Pemilik Barang
Industri
11/27/2019 24
PENANGANAN ODOL - TIMELINE
Click to edit Master title style 9 September 2018

Telah dioperasikan 43
9 Agustus 2018 UPPKB
Telah dioperasikan 21
UPPKB
Pelaksanaan penindakan
overdimensi oleh PPNS di
25 BPTD
Juli Agustus September Oktober November Desember
17 Juli 2018 23 Juli 2018

Pelaksanaan
FGD FGD KADIN transfer muatan
Implementasi overload di UPPKB
Otomatisasi
Jembatan 24 Juli 2018
Timbang Penandatanganan MoU
dengan ritase.com
17 Juli 2018
Pembahasan Rencana
Penerapan Kebijakan
Penurunan Muatan Berlebih
Angkutan Barang yang
dihadiri oleh KADIN,
APTRINDO, ORGANDA,
PUNINAR
11/27/2019 25
PENANGANAN ODOL - PENINDAKAN
Click to edit
PELANGGARAN Master title style
PENINDAKAN
Tindakan tilang dengan denda tilang maksimal dalam
OVER jangka pendek, dan opsi terakhir bila diperluakan akan
dilakukan penurunan muatan atau pemindahan muatan
LOADING yang menjadi tanggung jawab perusahaan/pengemudi
angkutan barang
Tindakan tilang disertai pemberian tanda batas ukuran

OVER sebagai tanda batas ukuran serta bila perlu dilakukan
DIMENSI tindakan tegas kepada pemilik kendaraan/perusahaan,
dan karoseri. (UU LLAJ No 22 tahun 2009, pasal 277)
BUKU UJI & Tindakan tilang terhadap angkutan barang yang tidak
SURAT MUATAN bisa menunjukan buku uji dan surat muatan dokumen
DOKUMEN perjalanan, maka tilang dilakukan oleh Kepolisian
PERJALANAN Republik Indonesia
Terhadap Pelanggar, Kendaraan dikeluarkan di pintu tol keluar terdekat

11/27/2019 26
PENANGANAN ODOL - PENINDAKAN
11/27/2019 27
PENANGANAN ODOL – KONSEP PEMINDAHAN MUATAN
PEMINDAHAN MUATAN MERUPAKAN SALAH STU METODE REALISASI

PENURUNAN MUATAN BERLEBIH AGAR KENDARAAN DAPAT DIIJINKAN
MENERUSKAN PERJALANAN
11/27/2019 28
PENANGANAN ODOL – ASPEK LEGAL PEMINDAHAN

MUATAN
ASPEK LEGAL PEMINDAHAN MUATAN DI UPPKB
PEMINDAHAN MUATAN MERUPAKAN SALAH SATU METODE REALISASI

11/27/2019 29
PENANGANAN ODOL – ALASAN PEMINDAHAN MUATAN
ClickMengapa
to edit Master title style
Pemindahan
Muatan?
• FAKTA DI UPPKB
1. Tingkat Pelanggaran Daya Angkut sangat tinggi
2. UPPKB memiliki lahan yang terbatas
3. Warehouse manajemen saat ini sulit diterapkan di UPPKB. Konstrain
utama; ragam jenis & sifat komoditas, kelayakan gudang dan perlu
penanganan professional serta mengapa harus menyediakan fasilitas
penyimpanan barang bagi pelanggar?
1. Penanganan pemindahan muatan lebih sederhana

2. Dengan treatment tertentu diharapkan dapat menimbulkan efek jera
11/27/2019 30
PENANGANAN ODOL – KEBIJAKAN PEMINDAHAN MUATAN

Penindakan dilaksanakan secara bertahap :
1. Bulan Agustus = Penindakkan Muatan diatas 100%
2. Bulan Berikutnya untuk muatan berlebih 75 – 100%, dst
Dilaksanakan oleh PT. Surveyor Indonesia

bekerjasama dengan APTRINDO dan RITASE.COM
• Pelaksanaan di 3 Lokasi Pilot Project UPPKB,
Losarang, Balonggandu, Widang
• untuk jalan tol belum dilakukan penurunan
muatan.
Pelaksanaan
• Mulai Sosialisasi : 11 Mei 2018 (membagikan brosur ke Pengemudi)
• Mulai Penindakan :MUATAN
PEMINDAHAN 1 Agustus 2018
MERUPAKAN SALAH SATU METODE REALISASI
11/27/2019 31
Click to edit Master

UNTUK ANGKUTAN SEMBAKO
title style
ANGKUTAN SEMBAKO
 BATAS TOLERANSI
PELANGGARAN MUATAN S/D 50%
 PENILANGAN : ≥ 50 %
 PENURUNAN MUATAN PER
1 AGST: ≥ 100%
 TOLERANSI PENURUNAN
MUATAN ANGKUTAN SEMBAKO
PER 1 SEPT : ≥ 75 %
Diberikan batas toleransi selama 1

Tahun, untuk melakukan penyesuaian
persyaratan muatan dan dimensi
angkutan barang.

11/27/2019 32
Click to edit Master title

UNTUK ANGKUTAN SEMEN DAN PUPUK
style
ANGKUTAN
SEMEN DAN PUPUK
 BATAS TOLERANSI PELANGGARAN
MUATAN S/D 40%
 PENILANGAN : ≥ 40 %
 PENURUNAN MUATAN PER 1 AGST
: ≥ 100%
 TOLERANSI PENURUNAN MUATAN
ANGKUTAN SEMEN & PUPUK PER
1 SEPT : ≥ 65 %
Diberikan batas toleransi selama 6

bulan untuk melakukan penyesuaian
persyaratan muatan dan dimensi
angkutan barang.
11/27/2019 33
PENANGANAN ODOL – KEBIJAKAN PEMOTONGAN ODOL
Surat Dirjen Perhubungan Darat Nomor : AJ.004/I/II/DRJD/2018, tanggal 24 Juli 2018,

perihal : Sosialisasi Pemotongan Kendaraan Over Dimensi
15
11/27/2019 PERINGATAN DENGAN JANGKA WAKTU 1 BULAN 34


Materi ODOL

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi ODOL

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

YTD Oktober 2017

OVER DIMENSI OVER LOADING

HOYU MANAGER TRAINING 2016

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

Click to edit Master

Click to edit Master title style

582 Kendaraan = 78,5% 76 Kendaraan = 10,2%

Click to edit Master title style NO

INVESTASI JALAN DALAM KONDISI IDEAL

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

I (Arteri dan Kolektor) 18000 2500 4200 10

II (Arteri, Kolektor, Lokal dan 12000 2500 4200 8

III (Arteri, Kolektor, Lokal dan 9000 2100 3500 8

Kelas Khusus (Arteri) > 18000 > 2500 4200 > 10

Click to edit Master title style

KONFIGURASI GAMBAR KONFIGURASI SUMBU KELAS MST MAKSIMAL JBI

MST < MST MAKSIMAL

MST < MST MAKSIMAL

MST < MST MAKSIMAL

MST < MST MAKSIMAL

Click to edit Master title style

Sb 2,3,4: Air Bag

6T 7T 9T 9T - 31 T Sb 2 : Air Bag Suspension

6T 7T 7,5 T 7,5 T - 28 T Sb 2 : Air Bag Suspension

Sb 2,3,4,5 = Air Bag

6T 7T 7T 7T 7T 34 T Sb 2 : Air Bag Suspension

6T 7T 6T 6T 6T 31 T Sb 2 : Air Bag Suspension

Click to edit Master title style

3 1.22-222 Sb 1, 2, 3 = suspensi biasa

Click to edit Master title style

GAMBAR MST MAKSIMAL JBKI

Click to edit Master title style

- Konfigurasi sumbu : 1.22

- Kekuatan rancangan sumbu :

Apabila kend. tersebut beroperasi di jalan kelas II (MST = 8 ton) maka

Click to edit Master title style

Apabila kend. tersebut beroperasi di jalan kelas I (MST = 10 ton)

Jadi apabila kend. tsb beroperasi dgn muatan

Click to edit Master title style

- Konfigurasi sumbu : 1.2

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style

Hino Tipe FG8JJ1D-BGJ (FG 235 JJ)

Note : Tinggi Muatan = 1,7 x lebar

Click to edit Master title style

Note : Tinggi Muatan = 1,7 x lebar

Click to edit Master title style

Click to edit Master title style 4 Maret 2018

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Januari Februari Maret April Mei Juni

2 Maret 2018 27 Maret 2018 7-9 Mei 2018

Click to edit Master title style 9 September 2018

Juli Agustus September Oktober November Desember

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

17 Juli 2018 23 Juli 2018

Tindakan tilang disertai pemberian tanda batas ukuran

Terhadap Pelanggar, Kendaraan dikeluarkan di pintu tol keluar terdekat

Click to edit Master title style