Anda di halaman 1dari 37

PERATURAN MENTERI NO.

60 TAHUN 2019
TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BARANG
DENGAN KENDARAAN BERMOTOR DIJALAN

Disampaikan oleh,

ARDONO, ATD, MT
Kepala BPTD Wilayah V Prov Jambi

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH V PROVINSI JAMBI
LATAR BELAKANG
Bahwa Penyelenggaraan Angkutan Barang di
Jalan telah mengalami perubahan selama kurun
waktu 26 Tahun yang diantaranya perubahan
dalam bidang Lingkungan, Regulasi, Tekonologi,
Sistem Informasi Perijinan, Globalisasi dan
Paradigma
DASAR LATAR BELAKANG
Perkembangan
UU 22 Tahun 2009 dan
Teknologi .
PP 74 Tahun 2014
Informasi 06 01

Peningkatan Jumlah Belum Tersedia


Kebutuhan Barang 05 02 Database Perizinan
Sebagai Dampak Angkutan Barang
Pertumbuhan
Penduduk

04 03
Pertumbuhan Pesatnya Perkembangan
Kawasan Industri Teknologi Kendaraan
dan Produksi Bermotor
ISU STRATEGIS
KEBIJAKAN PENURUNAN / TRANSFER MUATAN

 Penurunan
kecepatan  Kecelakaan akan  Tidak mengetahui  Tidak
 Biaya operasional  Input data masih  Tidak ada ukuran/  Tarif
terus terjadi karena terpantaunya
manual. posisi pengemudi. standar berdasarkan
lebih tinggi tidak adanya keselamatan kerja
Do Nothing  Penurunan umur pengawasan dari di perusahaan
pencapaian kesepakatan
jalan/ kerusakan perusahaan. kinerja bersama
Jalan

ISU
ODOL E-MANIFEST E-LOGBOOK GPS SMK SPM TARIF
STRATEGIS
 Mempertahankan  Dapat mengetahui  Mengetahui unjuk  Mengetahui  Meningkatkan  Adanya  Adanya
umur jalan & kerja pengemudi
Do Something menghindari
pola pergerakan
(waktu kerja, waktu
perilaku efektivitas ukuran/standar pedoman tarif
angkutan barang pengemudi. perlindungan pencapaian
kerusakan dini istirahat dan
berbasis aplikasi. keselamatan kinerja angkutan
jalan penggantian
 Menciptakan umum.
 Penurunan Angka pengemudi)
Kecelakaan yang  Single identitas bagi tempat kerja yang
melibatkan AB pengemudi aman, nyaman,
 Biaya operasional  Mengurangi dan efisien untuk
lebih rendah kecelakaan. mendorong
produktivitas

4
R U L E

PARADIGMA

REGULASI KM 60 Tahun 2019


Tentang
Penyelenggaraan
Angkutan Barang
SISTEM INFORMASI PERIJINAN Dengan Kendaraan
Bermotor di Jalan

LINGKUNGAN

TEKONOLOGI

KM 69 Tahun 1993
GLOBALISASI Tentang Penyelenggaraan
Angkutan Barang di Jalan
ARAH PENGEMBANGAN
ANGKUTAN BARANG DI JALAN

Komunikasi Penertiban Menetapkan Merencanakan Meningkatkan Mengatur


Teori Pemanfaat Menerapkan Menjalankan
dan pedoman angkutan
search an dan standarisasi kemampuan umur Sistem
koordinasi
penegakan tarif kendaraan barang pada pengemudi
and Teknologi kendaraan Manajemen
antar lintas batas
pemangku hukum negara
pada angkutan Keselamatan
return informasi barang
kepentingan
DASAR HUKUM
PERATURAN PERATURAN
UNDANG-UNDANG 22 SKDIR
PEMERINTAH PRESIDEN
TAHUN 2009 725 TAHUN 2004
74 TAHUN 2014 55 TAHUN 2012
1. Izin Penyelengaraan 1. Dokumen Angkutan
angkuta barang Barang; Persyaratan teknis 1. Jenis Barang
khusus dan alat berat; 2. Izin untuk kendaraan Berbahaya.
2. Pengawasa Muatan Penyelenggaraan bermotor; 2. Persyaratan
Barang; Angkutan Barang Teknis Kendaraan
3. Kompetensi Khusus.
Pengemudi Angkutan
Barang Khusus.
Angkutan barang di jalan merupakan bagian integral
dari sistim transportasi nasional, selain angkutan
orang, yang memiliki peran strategis dan penting
dalam mewujudkan Negara yang berkeadilan dan
sejahtera, melalui pengangkutan dan distribusi
barang yang aman, selamat, lancar, dan tertib
dengan biaya yang terjangkau guna menjamin
ketersediaan barang dengan kualitas, jumlah dan
FILOSOFI harga yang terjangkau masyarakat

Angkutan barang harus dapat menyediakan


barang dengan kualitas, jumlah dan harga
yang terjangkau sesuai kebutuhan
masyarakat.
“ ANGKUTAN BARANG DENGAN
KENDARAAN BERMOTOR

PERSYARATAN TEKNIS

ANGKUTAN BARANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR

MOBIL BARANG

ANGKUTAN MOBIL BARANG / MOBIL


PENUMPANG
BARANG JUMLAH BARANG ≤ DA

SEPEDA MOTOR
LEBAR < KEMUDI
TINGGI MUATAN ≤ 9 cm dari TD
ANGKUTAN BARANG DENGAN
Mobil Bak KENDARAAN BERMOTOR
Muatan Terbuka Angkutan Barang dengan menggunakan Kendaraan
Bermotor harus menggunakan Mobil Barang

Mobil Bak Muatan


Tertutup Jenis
Mobil Barang

Mobil Tangki

Mobil Penarik
JENIS ANGKUTAN BARANG MUATAN BARANG TIDAK BERBAHAYA
1. benda yang berbentuk curah atau cair;
2. peti kemas;
3. tumbuhan;
4. hewan hidup; dan/atau
5. alat berat.

MUATAN BARANG BERBAHAYA


1. barang yang mudah meledak;
2. gas mampat, gas cair, gas terlarut pada
tekanan atau temperatur tertentu;
3. cairan mudah menyala;
MUATAN BARANG UMUM
4. padatan mudah menyala;
1. muatan umum; 5. bahan penghasil oksidan;
2. muatan logam; 6. racun dan bahan yang mudah menular;
3. muatan kayu; 7. barang yang bersifat radioaktif;
4. muatan yang dimasukkan ke 8. barang yang bersifat korosif; dan/atau
palet/dikemas; 9. barang khusus berbahaya lainnya.
5. kendaraan dengan tutup gorden
samping; dan
6. kaca lembaran. BARANG KHUSUS terdiri dari :
1. Barang Berbahaya
2. Barang Tidak Berbahaya.

BARANG UMUM BARANG KHUSUS


Menggunakan Mobil Barang yang
Angkutan yang tidak berbahaya dan
dirancang khusus sesuai dengan sifat
tidak memerlukan sarana khusus.
dan bentuk barang yang diangkut.

ANGKUTAN
BARANG
CIRI - CIRI PELAYANAN
1. dilayani dengan Kendaraan Bermotor berupa Mobil Barang (curah, peti kemas, tumbuhan, hewan
ANGKUTAN hidup, alat berat) sesuai dengan spesifikasi dan peruntukannya;
2. prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan kelas jalan;
BARANG
3. tersedianya tempat/fasilitas perlengkapan memuat dan membongkar;
KHUSUS TIDAK 4. batas kecepatan kendaraan maksimum sesuai dengan batasan kecepatan yang berlaku sesuai
BERBAHAYA aturan pada ruas jalan yang dilalui;
5. memarkir kendaraan di tempat yang telah ditentukan; dan
ANGKUTAN 6. memiliki tanda-tanda khusus ( curah dan peti kemas)
7. Khusus angkutan tumbuhan dan hewan hidup harus tersedia fasilitas khusus untuk perawatan,
BARANG KHUSUS tempat menaikkan dan menurunkan serta fasilitas kesehatan untuk hewan;
8. Muatan, sifatnya tidak mudah pecah dan dimensi serta muatan tidak melebihi ukuran maksimum.
ANGKUTAN
1. dilayani dengan jenis Kendaraan Bermotor:
BARANG • mobil tangki; atau
KHUSUS • mobil barang.
BERBAHAYA 2. prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan kelas jalan;
3. tersedianya tempat, fasilitas perlengkapan memuat, dan membongkar;
4. batas kecepatan kendaraan maksimum sesuai dengan batasan kecepatan yang berlaku sesuai
aturan pada ruas jalan yang dilalui;
5. memarkir kendaraan di tempat yang telah ditentukan;
6. beroperasi sesuai dengan lintasan yang telah ditetapkan;
7. wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal Angkutan Barang.

ANGKUTAN ANGKUTAN 1. dilayani dengan Kendaraan Bermotor jenis Mobil Barang, Kereta Gandengan, dan/atau
BARANG UMUM BARANG Kereta Tempelan;
2. dioperasikan di jalan dengan tidak melanggar ketentuan kelas jalan; dan
UMUM
3. tersedia pusat distribusi logistik dan/atau tempat memuat dan membongkar barang.
PERSYARATAN UMUM 1.
Angkutan Barang Khusus Tidak Berbahaya
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang dibuktikan dengan bukti lulus uji;
2. dilengkapi dengan Surat Muatan Barang;
3. dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut:
a. tulisan nama perusahaan/ pemilik secara jelas, alamat, nomor telepon, dan nomor uji
Kendaraan Bermotor di samping kiri dan kanan pada pintu depan Kendaraan Bermotor;
b. kartu identitas Pengemudi yang ditempatkan pada dashboard;
c. Alat Pemantul Cahaya Tambahan pada bagian belakang bak muatan Kendaraan Bermotor;
d. kotak obat lengkap dengan isinya;
e. alat pemadam kebakaran berbentuk portable yang dapat memadamkan paling sedikit 6
(enam) klasifikasi kebakaran (A, B, C, D, E, dan F/K) tidak memerlukan perawatan paling
sedikit 10 (sepuluh) tahun;
Angkutan Barang Umum f. teknologi informasi dengan menempatkan perangkat tertentu pada setiap mobil barang yang
dioperasikan/diproduksi; dan
g. dilengkapi alat pemantau unjuk kerja pengemudi yang dapat merekam kecepatan kendaraan
1. memenuhi persyaratan teknis dan laik dan perilaku pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan;
h. wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal Angkutan Barang.
jalan yang dibuktikan dengan bukti lulus
uji; Angkutan Barang Khusus Berbahaya
2. dilengkapi dengan Surat Muatan Barang;
1. memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang dibuktikan dengan bukti lulus uji;
3. wajib mencantumkan dengan jelas nama 2. dilengkapi dengan Surat Muatan Barang;
perusahaan dan melekat pada badan 3. plakat yang memuat tanda khusus yang harus melekat pada sisi kiri, kanan, depan, dan
belakang Kendaraan Bermotor;
kendaraan samping kiri, kanan, dan 4. tulisan nama perusahaan/pemilik secara jelas, alamat, nomor telepon, dan nomor uji
belakang, untuk Kendaraan Bermotor kendaraan di samping kiri dan kanan pada pintu depan Kendaraan Bermotor;
5. nomor pengaduan yang harus melekat pada sisi kiri dan kanan pintu Kendaraan Bermotor dan
Umum; bagian belakang Kendaraan Bermotor;
4. tanda/stiker Alat Pemantul Cahaya 6. kartu identitas pengemudi yang ditempatkan pada dashboard;
7. Alat Pemantul Cahaya Tambahan pada bagian belakang bak muatan Kendaraan Bermotor;
Tambahan pada bagian belakang bak 8. kotak obat lengkap dengan isinya;
muatan kendaraan; 9. alat pemadam kebakaran berbentuk portable yang dapat memadamkan paling sedikit 6 (enam)
5. kotak obat lengkap dengan isinya; dan klasifikasi kebakaran (A, B, C, D, E, dan F/K) tidak memerlukan perawatan paling sedikit 10
(sepuluh) tahun;
6. wajib memenuhi Standar Pelayanan 10. teknologi informasi dengan menempatkan perangkat tertentu pada setiap mobil barang yang
Minimal Angkutan Barang. dioperasikan/diproduksi;
11. dilengkapi alat pemantau unjuk kerja pengemudi yang dapat merekam kecepatan kendaraan
dan perilaku pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan; dan
12. wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal Angkutan Barang.
PERBANDINGAN KM 69 TAHUN 1993
DENGAN PM 60 TAHUN 2019

Dalam perbandingan Keputusan Menteri KM


Nomor 69 Tahun 1993 dengan Peraturan Menteri
PM Nomor 60 Tahun 2019 adalah bentuk dari
kekosongan dalam regulasi lama yang di
implementasikan di dalam bentuk regulasi baru
dengan Pengembangan Angkutan Barang di Jalan
3 PERBANDINGAN
KM. 69 TAHUN 1993 PM. 60 TAHUN 2019

BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM


Definisi Definisi

BAB II ANGKUTAN BARANG DENGAN KENDARAAN BAB II ANGKUTAN BARANG DENGAN KENDARAAN
BERMOTOR
BERMOTOR
1. Bagian Kesatu Umum
1.Bagian Pertama Angkutan Barang Umum 2. Bagian Kedua Angkutan Barang Umum
a.Paragraf 1 Ciri-ciri Pelayanan 3. Bagian Ketiga Angkutan Barang Khusus
b.Paragraf 2 Persyaratan a. Paragraf 1 Umum
c.Paragraf 3 Tata Cara Pengangkutan Barang Umum b. Paragraf 2 Angkutan Barang Khusus Berbahaya
2.Bagian Kedua Angkutan Barang Berbahaya c. Paragraf 3 Angkutan Barang Khusus Berbahaya Tidak
a.Paragraf 1 Ciri-ciri Pelayanan Berbahaya
b.Paragraf 2 Persyaratan
c.Paragraf 3 Tata Cara Pengangkutan Barang Berbahaya BAB III PENGUSAHAAN ANGKUTAN BARANG
3.Bagian Ketiga Angkutan Barang Khusus 1. Bagian Kesatu Izin Penyelenggaraan Angkutan Barang
Khusus
a.Paragraf 1 Ciri-ciri Pelayanan
2. Bagian Kedua Izin Penyelenggaraan Angkutan Barang
b.Paragraf 2 Persyaratan Lintas Batas Negara
c.Paragraf 3 Tata Cara Pengangkutan Barang Khusus
4.Bagian Keempat Angkutan Alat Berat BAB IV DOKUMEN ANGKUTAN BARANG
a.Paragraf 1 Ciri-ciri Pelayanan BAB V TARIF ANGKUTAN BARANG
b.Paragraf 2 Persyaratan BAB VI SUBSIDI ANGKUTAN BARANG
c.Paragraf 3 Tata Cara Pengangkutan Alat Berat BAB VII SISTEM INFORMASI MANAJEMAN ANGKUTAN
BARANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR
BAB III IZIN USAHA ANGKUTAN BAB VIII PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG
BAB IX AWAK KENDARAAN
BAB X PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB IV SISTEM MANAJEMEN ANGKUTAN BARANG
BAB XI TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
BAB XII KETENTUAN PERALIHAN
BAB V KETENTUAN PERALIHAN BAB XIII KETENTUAN PENUTUP

BAB VI PENUTUP
4

SUBSTANSI
BARU
SUBSTANSI BARU
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN

TARIF ANGKUTAN BARANG

AWAK KENDARAAN PENGAWASAN


(KOMPETENSI)
1 TARIF ANGKUTAN BARANG

2
Tarif Angkutan Barang
Tarif Angkutan Barang ditentukan oleh faktor :
memuat harga pemakaian
jasa Angkutan Barang a. Berat/volumen muatan yang
diangkut;
berdasarkan kesepakatan
b. Jenis muatan yang
antara pengguna jasa dan diangkut;dan
Perusahaan Angkutan c. Waktu dan/atau jarak
Umum. pengiriman muatan yang
diangkut.

Next…
FORMULA TARIF ANGKUTAN BARANG

Your Biaya
01 Text HereTetap 02 Biaya Tidak Tetap

TARIF = BIAYA TETAP + BIAYA TIDAK TETAP + KEUNTUNGAN PENGUSAHA


BERAT MUATAN BARANG x JARAK TEMPUH
2 AWAK KENDARAAN

Pengemudi dan pengemudi cadangan


Mobil Barang yang mengangkut barang
khusus harus memiliki kompetensi
sesuai dengan sifat dan bentuk barang
khusus yang diangkut berdasarkan uji
Kompetensi Standar Internasional.

Next…
STANDAR KOMPETENSI PENGAWAKAN
ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

Meliputi :
Memahami persyaratan
1 umum tentang
pengangkutan barang
khusus;

Memahami jenis bahaya


2 utama dalam
pengangkutan barang
khusus;

Memahami filosofi umum


3 untuk pengangkutan barang
berbahaya (general
philosophy of dangerous
goods).
Dll…
3 STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Barang adalah
persyaratan penyelenggaraan Angkutan Barang
dengan Kendaraan Bermotor di jalan mengenai jenis
dan mutu pelayanan yang berhak diperoleh yang
diantaranya :
1. Kondisi Pengemudi;
2. Kompetensi Pengemudi;
3. Jam Istrirahat;
4. Lampu Senter;
5. Fasilitas Kesehatan;
6. Pelindung Pernapasan;
7. Pintu dan/atau jendela darurat;
8. Ban;
9. Alat pembatas kecepatan;
10. Alat pemadam api Portable (APAR);
11. Lampu Rotari berwarna kuning;
12. Alat pemantau unjuk kerja pengemudi;
13. Plakat pada kendaraan;
14. Surat muatan barang;
15. GPS;
16. Umur Kendaraan.
Next…
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PART II
SISTEM PEMOSISI GLOBAL
01 (GPS) ?
UMUR KENDARAAN ?
03

02 UMUR KENDARAAN ?

E-LOGBOOK ?
03
03

04 SURAT MUATAN

Next…
SISTEM PEMOSISI GLOBAL
02 03 Output :
01 Perusahaan
Sesuai dengan Surat edaran nomor
Angkutan SE 6/AJ.005/DRJD/2019, Terintregasinya Akses
Umum wajib memenuhi bahwa setiap Perusahaan Angkutan data dengan GPS dan
Standar Pelayanan Minimal barang harus menyampaikan IP Bentuk Pengawasan
yang salah satunya adalah Publik GPS pada setiap kendaraan Angkutan barang
pemasangan perangkat Angkutan barang
GPS pada kendaraan;
UMUR KENDARAAN

Batas maksimal umur


kendaraan yang diizinkan
untuk /beroperasi paling
tinggi 20 (dua puluh) tahun

DAMPAK POSITIF
Akan menghasilkan Dapat mengurangi
gas buang yang lebi angka kecelakaan
baik dari kendaraan
lama.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
Sistem Manajemen Keselamatan pada Perusahaan Angkutan Umum adalah bagian
dari manajemen perusahaan yang berupa suatu tata kelola keselamatan yang
dilakukan oleh perusahaan angkutan umum secara komprehensif dan terkoordinasi
dalam rangka mewujudkan keselamatan dan mengelola resiko kecelakaan.

Perusahaan Angkutan Umum yang memiliki izin


penyelenggaraan angkutan barang khusus harus memenuhi
syarat salah satunya “SMK”

Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan


Angkutan bertujuan untuk :
 Mencegah kerugian akibat kejadian
yang tidak diinginkan akibat kegiatan
angkutan
 Menjamin kelancaran transportasi
 Menjaga keselamatan konsumen
 Meningkatkan kepuasan pelanggan
SURAT MUATAN BARANG

Angkutan
Barang dengan
Kendaraan
Bermotor Umum
wajib dilengkapi
dengan
dokumen

Next….
SURAT MUATAN BARANG TERDIRI DARI:

Berdasarkan kelas jalan


Pemilik Barang 1 5
yang dapat dilalui

A
Jenis, Jumlah/Berat 1 7
dan dimensi barang 2 6 Data awak kendaraan.

2 6
Asal dan tujuan pengirim 3 7 Untuk barang berbahaya
barang harus dilengkapi lembar
3 5 data keselamatan bahan.

4
Tarif 4
E-LOGBOOK
Berdasarkan Pasal 90 Undang – Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diatur
ketentuan mengenai setiap Perusahaan Angkutan wajib
mematuhi dan memberlakukan ketentuan mengenai waktu
kerja, waktu istirahat, dan pergantian Pengemudi
Kendaraan Bermotor Umum.

Perusahaan Angkutan Umum yang memiliki izin


penyelenggaraan angkutan barang khusus harus
memenuhi syarat salah satunya “e-logbook”

E-logbook adalah sebuah sistem pengawasan


terhadap waktu kerja dan waktu istirahat bagi
pengemudi angkutan umum. Perusahaan harus mendaftarkan pengemudi
dalam buku catatan unjuk kerja pengemudi
berbasis aplikasi (e-logbook).
4

PENGAWASAN MUATAN
ANGKUTAN BARANG

Pengemudi dan/atau Perusahaan


Angkutan Umum wajib mematuhi
ketentuan mengenai:
a. Tata cara pemuatan;
b. Daya angkut;
c. Dimensi kendaraan; dan
d. Kelas jalan.
Lokasi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor
Pengawasan muatan Angkutan barang
dilakukan dengan menggunakan alat
pengawasan dan pengaman jalan
Terminal barang, etc
Next…
Pengawasan Muatan Barang dengan Menggunakan
Sistem Teknologi dan Informasi

Penimbangan dengan metode dinamis

Kamera Alat pembaca


Pengawas kartu elektronik
5 IZIN PENYELENGGARAAN
ANGKUTAN BARANG KHUSUS

“ Perusahaan Angkutan Umum yang


menyelenggarakan Angkutan
Barang khusus wajib memiliki izin “
penyelenggaraan Angkutan
Barang khusus

Next…
PERSYARATAN
1. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Perubahan Terakhir
2. Pengesahaan Badan Hukum Perusahaan dari instansi yang berwenang (Kementerian Hukum dan HAM)
3. Profil Perusahaan (Company Profile) & SOP (loading/unloading, operasional, tanggap darurat)
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan
5. Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/SIUP
6. Surat Keterangan Domisili Perusahaan & Pool (tempat penyimpanan kendaraan)
7. STNK
8. Buku Uji
9. Foto Kendaraan Tampak Depan, samping & belakang dilengkapi dg plakat khusus
10.Daftar Pengemudi dan Pembantu Pengemudi yang memiliki kompetensi tertentu sesuai sifat dan barang
khusus yang diangkut
11.Surat Pernyataan Tertulis diatas materai
a. Kesanggupan untuk menjalankan kewajiban pemegang izin penyelenggaraan angkutan barang khusus
b. Keabsahan dokumen
c. Kesanggupan untuk melaporkan kegiatan pengangkutan barang khusus secara berkala
d. Kesanggupan untuk diinspeksi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Next…
PROSEDUR
PERIZINAN

Izin penyelenggaraan Angkutan barang


khusus dapat menggunakan teknologi
informasi untuk meningkatkan pelayanan
perizinanan

1. https://www.oss.go.id/oss/
2. PENGUSAHA ANGKUTAN DAPAT MENDAFTARKAN
PERUSAHAANNYA SECARA ONLINE MELALUI :
http://spionam.dephub.go.id
PENERBITAN IZIN
Thank You
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH V PROVINSI JAMBI

Anda mungkin juga menyukai