Daru Nupikso
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Yogyakarta
Jl. Imogiri Barat Km 5 Yogyakarta
e-mail : d_nupikso@yahoo.co.id
Naskah diterima: 21 Maret 2013, direvisi: 05 April 2013, disetujui: 24 Mei 2013
Abstrak
Monumen Pers Nasional (MPN) adalah penyelenggara jasa layanan publik khususnya bidang
pers nasional di bawah Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian
Komunikasi dan Informatika. Sebagai penyelenggara layanan informasi dan komunikasi
publik, MPN berkewajiban memberikan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan
publik dan berfungsi sebagai pusat rujukan pers nasional berbasis teknologi informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator yang mempengaruhi kualitas layanan
dan tingkat kepuasan publik terhadap MPN dengan menggunakan perspektif kajian
kebijakan publik serta mendasarkan pada teori ekonomi. Metode yang digunakan adalah
survei kepuasan layanan publik khususnya di lima bentuk layanan. Hasilnya menunjukkan
kualitas layanan dipengaruhi oleh dimensi wujud layanan, sikap empati, kehandalan petugas,
kesiapsiagaan petugas, dan keyakinan terhadap layanan yang dijanjikan. Survei juga
menunjukkan indeks kepuasan mencapai 3,768, di mana publik puas dengan layanan yang
diberikan MPN.
Kata kunci: Monumen Pers Nasional, kualitas layanan, kepuasan publik, pelayanan publik
Abstract
Monumen Pers Nasional (MPN) is a public services provider in particular areas of the national
press under the Directorate General of Information and Public Communication, Ministry of
Communications and Information Technology. As communication and public information
service providers , MPN obliged to provide a quality service and meet the expectations of the
public and serve as a reference center of information technology-based national press. This
study aims to determine the indicators that affect the quality of service and level of public
satisfaction with the MPN using perspective public policy studies and based on economic
theory. The method used is a public service satisfaction survey particulary in the five types of
service. The result shows the dimensions of service quality is influenced by the form of service,
empathy, reliability officers, officers preparedness, and confidence in the services promised.
The survey also showed satisfaction index reached 3,768, of which the public are satisfied with
the services provided by MPN.
Keywords: Monumen Pers Nasional, quality of service, public satisfaction, public service
| 75
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
76 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
rumah sakit publik yang dikelola Kementerian tang validitas model SERVQUAL di sektor
Kesehatan di Yordania. Penelitian mengguna- publik menyimpulkan bahwa penggunaan
kan dua model analisis, yaitu SERVQUAL model SERVQUAL yang dilakukan di sektor
(service quality) untuk mengukur tingkat swasta/bisnis tersebut pada hakekatnya juga
kepuasan pengguna layanan dan SERVPERF dapat diandalkan dan valid untuk digunakan di
(service performance) untuk mengukur kinerja sektor publik.
pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bah- Relevansi pemahaman atas teori
wa rumah sakit swasta mempunyai kinerja marketing dengan penelitian ini adalah,
pelayanan yang lebih tinggi dibanding dengan proses mewujudkan kepuasan warga negara
rumah sakit publik, dampaknya adalah peng- selaku penerima layanan dalam praktiknya
guna lebih merasakan kepuasan bila berobat harus dilakukan dengan terlebih dahulu
ke rumah sakit swasta dibanding rumah sakit mewujudkan pelayanan yang berkualitas.
publik. Model untuk mengukur dan menganalisis
Pada penelitian ini, variabel dan model kualitas pelaya- nan publik dalam penelitian
SERVQUAL yang dipergunakan pada penelitian ini menggunakan Service Quality atau lebih
Zamil et.al (2012) serta variabel IKM yang dikenal dengan SERVQUAL. Model ini
dipergunakan pada penelitian Fardhani dan dikembangkan oleh Parasuraman, et al.,
Raharjo (2008) dipergunakan secara bersama. (1991) dan banyak diterapkan dalam peneli-
Menurut Dunn (2003), istilah evaluasi tian mengenai hubungan kualitas layanan dan
dapat disamakan dengan penaksiran (apprai- kepuasan pelanggan. Konsep ini menegaskan
sal), pemberian angka (rating) dan penilaian bahwa kepuasan pelanggan terhadap kualitas
(assesment). Dalam penelitian evaluasi yang layanan ditentukan oleh harapan atas
dihasilkan adalah informasi mengenai nilai pelayanan yang akan diterima dibandingkan
atau manfaat dari hasil kebijakan yang dalam dengan persepsi setelah menggunakan
konteks ini adalah pelayanan publik yang layanan. Penilaian dari perbandingan tersebut
diselenggarakan oleh MPN. Penelitian ini akan menentukan kualitas layanan. Pada
merujuk pada teori yang umum dipergunakan penelitian ini, teori SERVQUAL akan menjelas-
di lingkungan manajemen bisnis dan ekonomi, kan tingkat kepuasan pengguna yang kemu-
yaitu pemasaran (marketing). Menurut Kotler dian akan menentukan kualitas pada layanan
dan Amstrong (2008), kegiatan pemasaran MPN Surakarta.
merupakan hubungan antara produsen
(penyedia barang & Jasa) dan pelanggan yang METODE
saling menguntungkan. Pada intinya, pemasar- Setiap bagian dalam proses kebijakan
an merupakan proses kegiatan yang bertujuan publik selalu ada sisi evaluasi, meskipun
menjadikan pelanggan puas, dan dengan ke- demikian evaluasi kebijakan lebih berkenaan
puasan pelanggan maka produsen akan men- pada kinerja dari kebijakan, khususnya pada
dapatkan keuntungan (laba) dan menciptakan implementasi kebijakan publik (Nugroho
ekuitas pelanggan (pelanggan yang loyal). 2006). Salah satu kriteria evaluasi kebijakan
Mengukur kepuasan masyarakat pada yang dikemukakan oleh Dunn (2006) adalah
sektor publik atau yang dalam dunia bisnis Responsivitas, yaitu berkenaan kepuasan
dikenal dengan istilah kepuasan pelanggan kebutuhan, preferensi atau nilai dari kinerja
pada prinsipnya menggunakan acuan literatur kebijakan dan data atau informasi itu dapat
pemasaran/marketing. Penggunaan instrumen diperoleh dengan melakukan survei kepada
kuantitatif dengan model Service Quality atau masyarakat. Terkait dengan itu maka
SERVQUAL untuk mengukur kepuasan adalah penelitian ini menggunakan jenis penelitian
bidang yang berkembang dan dinamis. Orwig kuantitatif dengan metode survei. Penelitian
et al. (1997) saat melakukan penelitian ten- ini menggunakan kuesioner atau wawancara
| 77
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
Tangibility
Kepuasan
pengguna
Reliability
Kualitas Loyalitas
Responsiveness
Layanan pengguna
Assurance
Empathy
78 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
T1 T2 T3 T4 T5
T6
T8
Kepuasan
EM1 Pengguna
Empathy
EM2
Kualitas Loyalitas
Layanan Pengguna
RB1
Reability
RB2
RB3 L1 L2 L3
RS1
Responsiveness
RS2
RS3
A1
A2 Assurance
A3
Populasi penelitian ini adalah seluruh ini dipilih karena tidak tersedia data lengkap
pengunjung yang menggunakan lima layanan yang memungkinkan mengakses populasi
MPN, yakni kunjungan ilmiah/kunjungan pengguna yang pernah berkunjung ke MPN.
museum, media center, perpustakaan, Dengan teknik ini, sampel diambil dari
dokumentasi digital, dokumentasi media cetak pengunjung yang datang pada periode waktu
surat kabar/majalah. Sampel diambil dengan tertentu hingga kuesioner yang jumlahnya
menggunakan teknik non-probability sam- telah ditetapkan tercapai. Jumlah indikator
pling, yaitu convenience sample. Dengan dalam konstruk sangat mempengaruhi
teknik ini, pengambilan sampel dipilih besaran sampel yang akan diambil. Meski
berdasarkan kemudahan (convenience) dan demikian, secara tetap (default) metode
ketersediaan (Creswell, 2010). Teknik sampel estimasi Maximum Likelihood dalam alat
| 79
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
bantu pengukuran Structural Equation Model diperluas sesuai dengan jumlah indikator
(SEM) mensyaratkan jumlah sampel minimal model yang valid, reliable, dan berkorelasi.
100 (Santoso, 2011). Dalam penelitian ini, Nilai indeks kepuasan dihitung dengan
untuk menghindari terjadinya reduksi data menggunakan nilai rata-rata tertimbang
maka diambil jumlah sampel 125. Data masing-masing unsur (indikator) kualitas
dikumpulkan dengan menyebarkan 125 layanan di mana:
kuesioner yang terdiri dari 31 item pertanyaan
kepada pengunjung MPN yang datang dari
tanggal 12 hingga 23 November 2012. Kemudian indek kepuasan diperoleh dari rata-
Pengukuran kepuasan pengguna rata nilai persepsi per unsur (indikator)
terhadap layanan MPN menggunakan Skala dikalikan dengan bobot nilai tertimbang.
Likert sebagai skala pengukuran sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu kejadian.
Skala Likert umum digunakan untuk mengukur
sikap perilaku seseorang secara sederhana Interpretasi penilaian indeks kepuasan dilaku-
dengan pernyataan persetujuan (agree) dan kan dengan membuat interval indek kepuasan
tidak setuju (disagree). Dalam survei ini antara 20 – 100. Maka hasil perhitungan
digunakan Skala Likert 1 – 5 dengan pengu- indeks kepuasan perlu dikonversi dengan nilai
kuran sebagai berikut: (1). Sangat tidak setuju; dasar, yaitu 20. Perhitungan nilai interval ini
(2). Tidak setuju; (3). Netral; (4). Setuju dan didasarkan pada jumlah bobot atau skala yang
(5) sangat setuju. digunakan dalam pengukuran. Dimana diguna-
Analisis data dilakukan secara kan pengukuran skala Likert 1 – 5 sehingga,
deskriptif dan untuk mengetahui karakteristik
pengguna MPN dilakukan analisis korelasi
antar indikator dan variable eksogen untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi sedangkan nilai persepsi dan interval indeks
kepuasan layanan MPN. Terakhir, dilakukan kepuasan dapat dilihat pada Tabel 1.
analisis tingkat kepuasan pengguna berdasar- Penelitian ini menggunakan variabel
kan Indeks Kepuasan untuk mengetahui bebas (independent) dan variabel terikat
tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan (dependent). Adapun yang menjadi variabel
MPN. bebas adalah lima dimensi berdasarkan model
Untuk mengukur tingkat kepuasan, SERVQUAL, yaitu: tangibility, reliability, res-
digunakan perhitungan dasar Indeks Kepuasan ponsiveness, assurance, empathy. Kemudian
Masyarakat (IKM) yang dikeluarkan oleh variabel terikatnya adalah kepuasan dan
Kementerian PAN dengan variable unsur yang loyalitas seperti tampak pada Tabel 2.
80 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
| 81
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
82 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
(BTS). KMO berkaitan dengan kecukupan an model SEM merekomendasikan data
pengambilan sampel apakah korelasi parsial berdistribusi normal (normalitas) sehingga
antar variabel bernilai kecil. Sedangkan dapat diketahui kesesuaian model dengan
Bartlett’s Test untuk menguji variabel tidak nilai minimal yang diharapkan serta teknik
berkorelasi dalam populasi. Pengukuran analisis yang akan digunakan. Normalitas data
dikatakan valid atau memiliki face validity jika dapat diketahui dari nilai derajat kemiringan
nilai KMO lebih besar dari 0.5 (KMO > 0,5). (skewness), derajat keruncingan data (kur-
Hasil uji KMO terhadap variabel indikator tosis), dan melalui uji Kolmogorov-Smirnov (k-
menunjukan nilai KMO adalah 0.993 dan nilai S) dan Shapiro-Wilk (S-W). Data berdistribusi
Bartlett’s Test sebesar 2533,669. Ukuran KMO normal jika nilai z pada tingkat kepercayaan
ini mengindikasikan jumlah sampling yang 99% atau tingkat signifikan 1% ada diantara -
diambil telah memenuhi kecukupan besaran 2,58 hingga 2,58. Sedangkan menurut uji K-
koefisien korelasi yang diamati. Ukuran S/S-W, tiap indikator memiliki nilai p>0,05.
Bartlett’s Test mendukung bahwa hubungan Dari hasil uji normalitas data, tiap-tiap
antar variabel indikator kuat dan layak untuk indikator memiliki derajat Skewness dan
melanjutkan analisis faktor data. Kurtosis antara -2,48 hingga 2,48 dan nilai
p>0,05. Dengan demikian, data berdistribusi
Uji Reliabilitas normal dan layak untuk dilakukan pengujian
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengu- statistic parametric dan pengukuran SEM
kur sejauh mana kestabilan atau konsistensi seperti ditunjukkan pada tabel 2.
responden dalam menjawab pertanyaan atau
konstruk variabel yang ingin diketahui. Indikator Kualitas Layanan MPN
Reliabilitas menunjukkan kehandalan instru- Hubungan indikator dengan konstruk
men sehingga jika digunakan kembali akan (variabel yang diukur) dapat dilihat dengan
menunjukkan hasil yang sama. Instrumen melakukan uji convergent validity. Nilai
dengan reliabilitas tinggi ditunjukkan dengan estimasi pada factor loading di atas 0,7
nilai Cronbach’s Alpha (α) >0,7. Jika reliabilitas menunjukkan indikator merupakan bagian
memperlihatkan nilai di bawah 0,7 berarti dari variabel yang diukur atau memiliki
terdapat pengulangan (redudansi) variabel keeratan hubungan (Santoso, 2011). Hasil
atau ada variabel yang tidak handal (reliable) pengukuran convergent validity terlihat pada
sehingga variabel tersebut perlu dihilangkan. Tabel 3.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
kepuasan pengguna layanan MPN, menunjuk- tiap-tiap indikator memiliki nilai estimasi
kan reliabilitas masing-masing indikator di atas factor loading di atas 0,5. Artinya bahwa, tiap-
0,7. Masing-masing indikator pada variabel tiap indikator merupakan bagian dari variabel
tangible memiliki nilai α>0,7 sedangkan nilai α atau memiliki hubungan yang erat. Terlihat
untuk tangible sendiri adalah 0,935, demikian bahwa variabel tangible dipengaruhi dengan
juga nilai α pada indikator lainnya. erat oleh indikator T1-T8, variabel emphaty
dipengaruhi dengan erat oleh indikator EM1-
Uji Structural Equation Model (SEM) EM2, variabel reliability dipengaruhi dengan
Pengukuran model dengan SEM mem- erat oleh indikator RB1-RB3, variabel
butuhkan identifikasi model untuk responsiveness dipengaruhi dengan erat oleh
mengetahui apakah informasi yang tersedia indikator RS1-RS3, dan variabel assurance
telah cukup untuk mengidentifikasi solusi dari dipengaruhi dengan erat oleh indikator A1-A3.
persamaan model (Santoso, 2011). Pengukur-
| 83
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
84 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
Ditinjau dari hubungan antar variabel, Kepuasan Pengguna Layanan Monumen Pers
sebagian besar variabel memiliki korelasi erat Nasional
antar variabel seperti terlihat pada Tabel 4. Sebanyak 30,8% MPN menyatakan
Variabel tangible berhubungan erat dengan sangat puas dan 30,4% pengguna menyatakan
variabel emphaty dan responsiveness. Artinya, puas, adapun 7% pengguna menyatakan tidak
indikator kualitas pada variabel responsiveness puas dan 4,2% menyatakan sangat tidak puas
dan assurance mempengaruhi indikator dengan layanan yang diberikan. Jumlah
kualitas pada variabel tangible. Indikator pengguna yang tidak puas dan sangat tidak
tangible bahwa kualitas layanan MPN yang puas tersebut relatif kecil dibanding total
telah menyediakan data dan informasi, seluruh pengguna layanan. Secara grafis
kenyamanan ruangan, kebersihan, tata letak tingkat kepuasan keseluruhan indikator
yang memudahkan gerak, pencahayaan yang ditunjukkan dalam Gambar 4. Meski demikian
baik, jam pelayan yang sesuai, dan tersedia tingkat kepuasan pengguna MPN belum
fasilitas yang memudahkan pencarian data diketahui sebelum dilakukan uji terhadap
dan informasi akan mendorong kesiapsiagaan indeks kepuasan. Selanjutnya tingkat ke-
petugas dalam memberikan pelayanan puasan pengguna untuk masing-masing
(responsive) dan berempati pada pengunjung. indikator dimensi kepuasan layanan MPN
Meski demikian, kualitas indikator tangible adalah sebagai berikut.
yang baik tidak menjamin kualitas layanan
reliable dan assurance (bagian tabel yang Dimensi Tangible
gelap). Oleh karena hubungan antar variabel Kepuasan penggunan layanan MPN
ini tidak erat terlihat dari nilai estimasi yang dari sisi dimensi tangible dapat dilihat pada
hanya 0,45 (tangible ↔ reliability) dan 0,455 delapan indikator (T1 – T8). Hasil pengukuran
| 85
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
Std. Indek
Indikator Mean
Deviation Kepuasan
Monumen Pers Nasional (MPN) menyediakan data dan informasi yang saya butuhkan 3.53 1.104 0.185708
Ruangan MPN bersih 4.06 1.066 0.213522
Suhu ruangan MPN membuat saya nyaman 3.83 1.226 0.20154
Cahaya di ruangan layanan MPN cukup 3.80 1.053 0.200257
Ruangan layanan MPN tenang dan tidak berisik 3.82 1.160 0.201113
Tata letak ruangan layanan MPN nyaman dan memudahkan gerak saya 3.88 1.037 0.204108
86 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
Dimensi Reliability indikator di dimensi assurance lainnya. Peng-
Kepuasan pengguna ditinjau dari guna merasa cukup puas dengan kemampuan
dimensi reliability dapat diukur dari tiga petugas dalam mengatasi hambatan teknis
indikator. Dimensi reliability sendiri menun- dalam pencarian data dan informasi misal
jukkan bagaimana kepuasan pengguna hambatan dalam menggunakan komputer di
terhadap kemampuan pengguna dalam media center, mencari data di dokumentasi
memberikan informasi yang akurat, meyakin- digital maupun di dokumentasi cetak. Meski
kan, dan memberikan pelayanan sesuai yang dinilai cukup memuaskan, penguasaan teknis
dijanjikan. Sebanyak 31,5% pengguna menya- petugas dinilai belum memadai, pengguna
takan puas dan 29,2% menyatakan sangat merasa belum nyaman dengan layanan yang
puas. Sedangkan 4% menyatakan sangat tidak mereka terima.
puas dan 7,2% menyatakan tidak puas. Hasil pengukuran tingkat kepuasan
berdasarkan lima dimensi di atas mengindika-
Dimensi Responsiveness sikan kepuasan penggunan layanan MPN.
Responsiveness menunjukkan kecepat- Hasil tersebut perlu dibuktikan melalui peng-
tanggapan dan kesiagaan petugas dalam ukuran tingkat kepuasan pengguna layanan
memberikan bantuan atau pelayanan kepada MPN menggunakan dimensi SERVQUAL
pengunjung. Sebesar 31,2% pengunjung dengan teknik pengukuran indeks kepuasan
menyatakan puas dan 29,2% menyatakan masyarakat (IKM) yang diperluas.
sangat puas dengan respon yang ditunjukkan Hasil pengukuran kepuasan masyarakat
oleh petugas MPN. Sedangkan yang terhadap layanan MPN terlihat pada Tabel 5
menyatakan tidak puas sebesar 7,9% dan dengan total rerata indeks kepuasan sebesar
sangat tidak puas sebesar 3,8%. 3,768 maka diperoleh tingkat kepuasan
masyarakat sebesar 75,36. Nilai ini menunjuk-
Dimensi Assurance kan masyarakat puas dengan layanan yang
Terakhir dari dimensi assurance diberikan oleh MPN (interval skala tingkat
memperlihatkan pengguna merasa puas kepuasan terdapat pada Tabel 1).
dengan layanan yang diberikan MPN.
Sebanyak 30,6% pengguna merasa puas dan Loyalitas Pengguna Layanan Monumen Pers
29,5% menyatakan sangat puas. Sedangkan Nasional
4,1% menyatakan sangat tidak puas dan 6% Hasil pengukuran sebelumnya mem-
menyatakan tidak puas. Dimensi assurance perlihatkan ada korelasi signifikan antara
sendiri diukur berdasarkan tiga indikator. kepuasan pengguna terhadap layanan MPN
Petugas mampu memberikan informasi yang dengan loyalitas pengguna. Terlihat bahwa
dibutuhkan (A1) memiliki tingkat kepuasan pengguna merasa puas dengan layanan MPN
3,71 atau tingkat kepuasan baik. Hasil ini dimana indeks kepuasannya mencapai skala
sesuai dengan indikator lainnya di dimensi 75,36 atau indeks 3,77. Kepuasan ini
reliability dan responsiveness. Indikator ini diperlihatkan pula dengan rasa senang
memperlihatkan bahwa petugas MPN mampu pengunjung dalam menggunakan layanan
memberikan informasi dengan baik dan MPN yang mencapai tingkat 4,07. Dengan
akurat. Dengan kata lain petugas mampu kepuasan yang pengunjung rasakan, maka
memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung menjadi loyal dengan layanan
sehingga pengguna merasa puas. Indikator MPN. Hal ini terlihat dari pernyataan
petugas mampu mengatasi hambatan teknis pengunjung yang akan berkunjung kembali ke
dalam penggunaan layanan (A2) menunjukkan MPN mencapai tingkat 4,10 (L-1). Seseorang
hasil yang baik dengan tingkat kepuasan 3,64. yang merasa puas akan kembali menggunakan
Namun hasil tersebut tidak setara dengan layanan tersebut dan sebaliknya jika tidak
| 87
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
puas mereka akan meninggalkannya kecuali berhasil memenuhi persepsi masyarakat dan
tidak ada pilihan lain. Kenyataan ini tidak tidak sebatas pada persepsi MPN semata.
terjadi di MPN. Selain akan berkunjung Kemudian model yang digunakan dapat
88 |
Kepuasan Pengguna Pelayanan Publik Monumen Pers Nasional Surakarta
(Daru Nupikso)
dalam mengatasi hambatan teknis. Secara punyai pengetahuan umum secara luas sangat
umum, tingkat kepuasan penggunan layanan diperlukan.
MPN adalah baik yakni mencapai indeks 3,768
atau 75,36. Indeks ini menunjukkan publik Ucapan Terima Kasih
puas dengan layanan yang diberikan oleh
MPN. Survei Kepuasan pengguna layanan
Kepuasan publik tersebut akan mem- MPN ini dilaksanakan dengan dibantu oleh
pengaruhi loyalitas terhadap MPN dimana seorang peneliti. Untuk itu, pada kesempatan
pengguna akan merekomendasikan dan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
mengajak orang lain untuk berkunjung dan Sdri. Inasari Widiyastuti yang telah membantu
menggunakan layanan MPN. Pengguna sangat sejak awal survei hingga pengolahan dan
meyakini bahwa MPN adalah pusat data dan analisis data, serta penulisan laporan akhir.
informasi bidang pers yang memiliki reputasi
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan model SERVQUAL dan
penggunaan pedoman penyusunan Indeks Creswell, J. W. Research Design, Pendekatan
Kepuasan Masyarakat (IKM) secara bersama Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Media.
terbukti menghasilkan kesimpulan yang sama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Hal ini memperkuat temuan Orwig (1997)
Dunn, William N. Analisis Kebijakan Publik, Edisi
bahwa model SERVQUAL yang umum Kedua, Yogyakarta: Gadjah Mada
dipergunakan dalam kajian sektor swasta University Press, 2003.
(komersil) juga dapat di implemetasikan di
Fardhani H dan Rahardjo M. "Analisis Faktor-faktor
sektor publik.
yang Mempengaruhi Kepuasan Masyara-
kat pada Pelayanan Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Semarang", 2008.
Rekomendasi
Meskipun secara umum pengguna Harisson, Paul and Robin Shaw. “Customer
Satisfaction anf Post Purchase Intentions:
layanan MPN merasa puas, namun masih
an Exploratory Study of Museum Visitor”.
terdapat beberapa kekurangan. Pening- International Journal of Arts Management
katannya direkomendasikan sebagai berikut. Winter (2004).
Pertama, buku-buku perpustakaan
perlu ditambah dan dilengkapi dengan buku Kotler, P. Marketing Management. 11th ed. New
Jersey: Prentice Hall Int'l, 2003.
yang baru sehingga keberadaan MPN tidak
terkesan sebagai museum yang hanya Kotler, P. & Gary, A. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
menyimpan benda/barang masa lalu. 12th ed. s.l.:Erlangga, 2008.
Kedua, kompetensi petugas dalam Nisfiannoor. Pendekatan Statistika Modern untuk
penguasaan data/informasi yang dimiliki MPN Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba, 2009.
perlu ditingkatkan baik kecepatan pencarian Nugroho, Riant. Kebijakan Publik untuk Negara-
secara teknis, pemahaman ketersediaan data negara Berkembang. Jakarta: PT Elex
yang tersimpan maupun perkembangan Media Komputindo, 2006.
pengetahuan umum, sehingga petugas tidak
Orwig, R. A., (1997). “An Empirical Investigation
semata-mata memberikan pelayanan tetapi
Into The Validity of Servqual in The Public
dapat menjadi informan data bagi pengguna, Sector”. Journal Public Administration
terlebih sebagian besar pengguna MPN adalah Quartely (1997).
mereka yang sedang melakukan penelitian
Parasuraman. “Refinement and reassessment of
sehingga keberadaan petugas yang mem-
the Servqual Scale”. Journal of Retailing,
67(4) (1991).
| 89
IPTEK-KOM, Vol. 15 No. 1 Juni 2013: 75-90 ISSN 1410 - 3346
Pranoto dan Panjaitan. Media dan Otonomi Tjiptono, F. & Chandra, G. Service, Quality, &
Daerah. s.l.:Indonesia Media Law & Policy Satisfaction. ed. 3. Yogyakarta: Andi
Center: 2006. Publishing, 2011.
Santoso, S. Structural Equation Modelling, Konsep Zeithaml, V. A. & Bitner, M. J. Service Marketing.
dan Aplikasi dengan Amos 18. Jakarta: PT. New York: McGraw Hill Inc., 2003.
Gramedia, 2011.
Zamil, Ahmad Mahmoud, Ahmad Yousef Areiqat,
Sinambela, L. P. Reformasi Pelayanan Publik. and Waleed Tailakh. "The Impact of Health
Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Service Quality on Patients’ Satisfaction
over Private and Public Hospitals in
Skelcher, C. Managing for Serivice Quality.
Jordan: A Comparative Study". Interna-
Londong: Longman Group, 1992.
tional Journal of Marketing Studies Vol. 4,
No. 1; February (2012).
90 |