Anda di halaman 1dari 2

Hukum Kepailitan

Nama : M Syahrul Khairah

Nim : 1403101010155

Ringkasan Kasus Kepailitan dari Maskapai Batavia Air


Fakta :

 Dari kasus kepailitan Batavia air tersebut, diketahui bahwa perusahaan penerbangan ini
pailit karena tidak mampu membayar utang- utangnya, yaitu sebesar USD 4,98 juta yang
sudah lewat jatuh tempo. Permohonan pailit diajukan oleh International Lease Finance
Corporation (ILFC) kepada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 20 Desember
2012.

 Perusahaan Batavia air mengalami kepailitan karena tidak mampu membayar utang
kepada perusahaan keuangan. Batavia Air diketahui menggunakan utang-utang tersebut
untuk modal perusahaan, yaitu untuk perbaikan pesawat.  Hal tersebut termuat dan tertera
apada Agreement and Overhaul and Repair pada 19 April 2007 dan 12 mei 2009.
Ditambah lagi biaya penyewaan, utang bunga dan biaya keterlambatan pembayaran.
Akibat dari ketidakmampuan tersebut, debitur meminta gugatan pailit kepada Pengadilan
Niaga dan akhirnya berdasarkan UU 37 Tahun 2004 tentang kepailitan, PT Metro Batavia
dinyatakan pailit pada 30 Januari 2013.
 gugatan pailit yang disampaikan oleh perusahaan sewa guna pesawat International Lease
Finance Corporation (ILFC) membuat 14 total pesawat ditarik kembali.

Permasalahan Hukum :
 Dalam amar putusannya, Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai
dengan UU nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan.
 IFLR melakukan gugatan pailit terhadap Batavia Air. Batavia 'dibangkrutkan' karena
tidak mampu membayar utang jatuh tempo hingga 13 Desember 2012 yang jumlahnya
mencapai USD 4,68 juta.
 Utang tersebut berasal dari kewajiban pembayaran sewa, cadangan (reserves), dan bunga
keterlambatan pembayaran.
 Dari berkas yang diajukan pemohon, disebutkan bahwa Batavia menyewa pesawat
Airbus A330-202 dengan nomor serial pabrikan 205 dengan dua mesin General Electric.

Putusan :
 Permohonan pailit didaftarkan ke Pengadilan Niaga dengan
No.77/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Pertimbangan Hakim :
 Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Mengabulkan permohonan pemohon (ILFC) untuk
seluruhnya,
 Dalam amar putusannya, Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai
dengan UU nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan.

Anda mungkin juga menyukai