Oleh:
Kelompok 4
Anggota Kelompok
Menurut UU No. 37 tahun 2004 pasal 1 ayat (1), kepailitan adalah sita umum
atas semua kekayaan debitur pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan
oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas. Dalam hal ini, debitur
dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan apabila ia memiliki dua atau lebih kreditur
dimana debitur tersebut tidak bisa membayar lunas utangnya setidaknya salah satu
dari kreditur tersebut hingga utang-utangnya jatuh tempo.
Latar Belakang Masalah
Akibat putusan pailit Batavia, beberapa asosiasi travel agent sudah mencatatkan kerugian
mencapai milliaran rupiah. Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) Jakarta dengan anggota sekitar
1500 agen, memperkirakan dana deposit yang hilang mencapai 20 milliar rupiah.
Sementara itu, Astindo Sulawesi Tengah mencatat kerugian uang deposit mencapai 500 juta
rupiah. Pasca penutupan Batavia Air, beberapa airlines telah menawarkan bantuan bagi penumpang
Batavia Air dengan booking ulang secara cuma-cuma. Tiger Airways (dan Mandala Airlines) telah
menawarkan rebooking gratis untuk rute-rute tertentu (CGK-SG, CGK-PKB, CGK-Padang, dan
CGK-SUB). Express Air juga mengakomodir penumpang Batavia Air untuk rute Yogyakarta -
Pontianak secara gratis.
Proses Penyelesaian Pailit Oleh Kurator
Penyelesaian pailit Batavia Air telah diputuskan untuk diurus oleh empat kurator, antara lain Turman M Panggabean,
Permata Nauli Daulay, Andra Reinhard Sirait, dan Alba Sumahadi. Kantor kurator bertempat di Ruko Cempaka Mas B-24,
Jl. Letjen Suprapto, Jakarta Pusat.Beberapa aktifitas yang sudah terjadwal ada sebagai berikut:
15 Feb 2013: Rapat Kreditur di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pukul 09:00.
18 Feb 2013: Mengundang kreditur non-tiket dan agen untuk mengajukan tagihan kreditur dan pajak di Kantor Kurator.
18 Feb - 1 Maret 2013: Penumpang Batavia Air bisa muendaftarkan diri sebagai kreditur Batavia Air.
Namun untuk para pemegang tiket calon penumpang, salah satu Kurator Batavia Air (Turman Panggabean) sudah
menyatakan bawah penggantian tiket calon penumpang dapat dilakukan dengan syarat ada investor baru. Jadi sepertinya
sudah pupus harapan bagi pemegang tiket untuk bisa mendapatkan uang refund atau pengembalian.
Langkah Kedepan Untuk Mencegah
Terulangnya Batavia Air
Escrow Account untuk deposit travel agent dan tiket yang belum terpakai. Dengan terjadinya
kasus pailit Batavia Air, Astindo (Assosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan) mendesak
Departemen Perhubungan untuk membuat peraturan baru dimana deposit travel agent dan deposit tiket
yang belum terpakai untuk ditempatkan dalam escrow account atau akun penjaminan yang terpisah
dari operasional perusahaan penerbangan. Sehingga dalam kasus-kasus pailit seperti Batavia Air,
deposit tersebut dapat diamankan secara terpisah. Proposal yang kedua adalah kerja sama dari
Asosiasi Travel yang telah ada, antara lain Astindo, Asita, maupun assosiasi-assosiasi lain nya, untuk
membuat sebuah "early detection system". Early detection ini dapat menggunakan beberapa indikasi,
antara lain: pengurangan rute penerbangan secara signifikan, utang yang mulai gagal bayar, analisa
perbandingan uutang dengan aset perusahaan, dll. Dengan fasilitas seperti ini, iuran tahunan assosiasi-
assosiasi yang terkadang berjumlah cukup besar menjadi lebih berguna.terkadang berjumlah cukup
besar menjadi lebih berguna.
Thank You