Anda di halaman 1dari 3

Perusahaan Maskapai Batavia Air

Sejarah Batavia Air

Awal Berdiri Perusahaan Batavia Air Indonesia - Batavia Air (nama resmi: PT. Metro Batavia)
adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Batavia Air memulai bisnis di Indonesia
lebih dari 20 tahun. Dimulai dari usaha travel agent dan tumbuh menjadi usaha charter angkutan
udara. Batavia air berdiri pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2002, Batavia air memperoleh
sertifikasi sebagai operator penerbangan. Batavia air mulai beroperasi pada tanggal 5 januari
2002, memulai dengan 1 buah pesawat foker f28 dan 2 buah boing 737/200. Dengan pengalaman
di bidang usaha biro perjalanan dan industry angkatan udara, dan di dukung dengan armada yang
dapat di percaya disertrai sumber daya manusia yang handal, kami percaya dan optimis dapat
bertahan didalam melaksanakan kompetisi angkutan udara trust us to fly dengan semboyannya “
trust us to fly” telah menginspirasi seluruh karyawan untuk mencurahkan segala usahanya yang
tulus dengan memberikan hasil kerja yang terbaik bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam
rangka untuk mempersembahkan yang terbaik bagi pelanggan kami. Dengan komitmen dan
integritas yang tinggi, menjadikan Batavia air sebagai penerbangan yang dapat diandalkan.

VISI
Menjadi sebuah perusahaan penerbangan nasional yang berorientasi kepada aspek
ekonomis, kenyamanan, keselamatan penerbangan, dan selalu berusaha melaksanakan komitmen
terhadap kepuasaaan pelanggan, sehingga menjadi pilihan pertama dan terutama bagi pemakai
jasa transportasi udara.
MISI
Menjadikan perusahaan yang efektif, efisien dan menguntungkan, sehingga memberikan
nilai tambah bagi lingkungan, masyarakat, pelanggan dan karyawan serta pemegang saham.
Bekerja sebaik mungkin untuk terciptanya keamanan dan keselamatan penerbangan. Selalu
berusaha mencari peluang untuk memberikan kepuasaan kepada pelanggan. Memberikan
sumbangsi untuk perkembangan transportasi udara di Negara republik Indonesia. Menjadikan
perusahaan yang sehat sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk berkarir bagi karyawan.

Skala Perusahaan
Perusahaaan penerbangan Batavia merupakan perusahaan Nasional yang mana rute
penerbangan nya hanya ada di Indonesia dan belum membuka layanan penerbangan ke
mancanegra

Jenis Usaha
Perusahaan Batavia air merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi
yaitu transportasi udara. Dalam industry yang kopotitif khusunya industri penerbangan, semua
perusahaan penerbangan bersaing untuk dapat menguasai pasar agar dapat menghasilkan
keuntungan yang maksimal.industri penerbangan merupakan industry yang menawarkan jasa,
oleh karena itu masing-masing penerbangan harus mengetahui apa yang diharapkan oleh
konsumen dalam pelayanan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Sedangkan menurut Chow
(2015) dalam Stelios Tsafarakis (2017:1) perusahaan penerbangan tidak hanya memastikan apa
yang sebenarnya pelanggan mereka inginkan dan harapkan, tetapi juga untuk mengelola sumber
daya mereka sendiri dalam memenuhi harapan pelanggan mereka dengan tepat.
Industri penerbangan termasuk industri yang menyediakan jasa pelayanan, dimana perusahaan
yang menyediakan pelayanan jasa harus mengetahui apa yang dibutuhkan, diharapkan, dan
diinginkan oleh konsumen. Persaingan pada industri penerbangan sangat ketat, karena konsumen
memiliki banyak pilihan atau alternatif penerbangan, sehingga besar kemungkinan konsumen
dapat berpindah dari penerbangan satu ke penerbangan lain. Perusahaan penerbangan harus
mencari cara agar konsumen menjadi puas dan tidak ingin berpindah ke perusahaan penerbangan
lain. Kondisi industri penerbangan yang seperti ini mendorong perusahaan penerbangan berusaha
membuat konsumennya loyal kepada maskapai mereka.

Produk atau Jasa yang Dijual


Perusahaan batik air bergerak di bidang layanan transportasi baik di domestic maupun di
macam negara. Sebagai maskapai penerbangan yang menawarkan layanan full service Batik Air
selalu berusaha melayani penumpangnya dengan ramah dan berbeda dengan pelayanan yang
ditawarkan oleh maskapai low budget. Hal ini ditunjukan dari beberapa hal seperti awak 5 kabin
yang lebih berkompeten, tempat duduk yang lebih nyaman, fasilitas makanan dan minuman
gratis yang tetap terjaga kualitas dan kebersihannya,kesiapan awak kabin untuk membantu
penumpang yang membutuhkan bantuan dan masih banyak layanan lainnya.

Kegagalan
Seiring berlalunya waktu dan makin ketatnya persaingan bisnis penerbangan. Batavia Air
perlahan-lahan mulai digerogoti setumpuk masalah. Puncaknya terjadi pada Rabu, 30 Januari
2013.
Menanggung utang US$ 4.688.064,07 yang jatuh tempo sejak 13 Desember 2013,
Batavia Air terpaksa harus masuk meja hijau. Pemicunya, perusahaan leasing internasional,
International Lease Finance Corporation (ILFC), mengajukan gugatan pailit ke Pengadilan
Niaga. Batavia juga menanggung utang US$ 4,9 juta kepada Sierra Leasing Limited. Gugatan
bermula dari perjanjian ILFC dan Batavia yang bersepakat untuk terikat perjanjian sewa atas
pesawat berbedan besar jenis Airbus A330-202 dengan nomor seri pabrikan 205. Pesawat
tersebut juga disewakan bersama dua mesin General Electrik
CFG-80EIA4, untuk jangka waktu enam tahun.
Namun sejak dilakukannya perjanjian sewa, hingga tanggal jatuh tempo 13 Desember 2012,
Batavia Air dituding tidak pernah sekalipun membayar cicilan. Jumlah utang yang belum dibayar
tersebut, terdiri dari uang sewa sebesar US$ 2,2 juta, biaya tambahan atas cadangan mesin
sebesar US$ 2,3 juta, dan biaya bunga sebesar US$ 159.231.
Putusan mengejutkan pailit Batavia Air pun memicu munculnya sejumlah kekacauan di
maskapai tersebut. Pihak yang pertama menjadi korban tentu saja berasal dari internal
perusahaan. Sebanyak 3.500 karyawan pun harus bersiap menerima Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK). Pesangon menjadi harapan pegawai untuk menyambung hidup sebelum mendapat
pekerjaan baru.
Tak hanya pegawai, para calon penumpang pun harus menerima imbas dari tutupnya
Batavia Air. Tiket-tiket yang terlanjur dibeli harus dibayar perusahaan.Belum lagi tagihan yang
harus dilunasi Batavia Air kepada agen perushaaan penjual tiket penerbangan. Uang senilai Rp
22 miliar harus dikembalikan kepada para agen.
Kekisruhan yang terjadi usai putusan pailit pun memaksa pemerintah turun tangan. Langkah
sigap dibuat untuk mengantisipasi masalah yang muncul. Salah satunya, Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) menginstruksikan perusahaan menghubungi para calon penumpang
agar tak datang ke Bandara. Sayang, harapan tinggal harapan. Batavia tak melaksanakan perintah
Kemenhub. Kesal sudah pasti menghinggapi perasaan pejabat Kemenhub.

Pendapat/ Saran
Kekurangan Modal, perencanaan keuangannya buruk. Cara mengenalinya hutang
banyaknya hutang yang dimiliki maskapai Batavia tersebut yang menyebabkan bangkrutnya
maskapai Batavia tersebut, cara mengatasinya dengan cara memperbaiki perencanaan keuangan
dan memperbanyak investor agar tidak terjadi kekurangan modal yang menyebabkan banyaknya
hutang.

Kesimpulan
Perusahaan tidak akan bertahan jika pengelolaan keuangan yang salah dan terlalu banyak
hutang, kapasitas dana yang kurang, salah contoh yaitu maskapai Batavia yang mengalami
kebangkrutan karena faktor – faktor diatas dan juga dapat kita lihat dari kasus Batavia yang
hancur karena hutang.

Anda mungkin juga menyukai