Anda di halaman 1dari 6

Makalah

MANDALA DALAM GENGGAMAN


SANG MACAN

I K Wiryadana
51811522

PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
(UNDIKNAS)
A. Latar Belakang

Bisnis di dunia penerbangan masih memiliki potensi besar di

Indonesia, menurut data dari …..Indonesia menjadi salah satu negara yang

memiliki potensi yang cukup besar, dikarenakan menjadi negara kepulauan

terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang cukup besar dengan lebih dari

200 juta jiwa dan tersebar di 17.594 pulau. Memilih armada transportasi

penerbangan merupakan pilihan yang exclusive, pada masa kemunculannya

armada ini tidak untuk sembarangan orang, maskapai penerbangan hanya

dimiliki oleh orang-orang yang penghasilannya menengah keatas.

Indonesia sejatinya memiliki beberapa maskapai yang menjadi primadona

penerbangan dari beberapa kalangan yang kerap menggunakan jasa ini.

Terjadinya sederet permasalahan dalam perusahaan penerbangan baik terkait

masalah keuangan, aksiden kecil ataupun air crash, juga mempengaruhi citra

maskapai atau perusahaan itu sendiri di mata masyarakat. . Menurut data dari

total kecelakaan pesawat terbang yang terjadi di Indonesia ….

Dalam penentuan mengambil pilihan terkait ranah bisnis maskai penerbangan,

pastinya setiap maskapai telah memperhitungkannya sesuai dengan kondisi,

situasi baik secara internal maupun external serta visi dan misi dari

perusahaan. Menurut airlineratings.com, ada beberapa katagori ranah bisnis

maskapai diantaranya : Best First Class, Best Business Class, Best Premium

Economy, Best Low Fare Carrier Asia/ Pasific, Best Regional Airline, Low
Cost Carrier atau bahkan Best Ultra Low Cost Airline dan masih banyak

katagori lainnya.

Pada November 13, 2018, kategori maskapai yang mengambil ranah Low Cost

Carrier (LCC), Air Asia dan Air Asia X mendapatkan Excellence Awards Best

Low-Cost Carriers Award for The Asia/ Pasific Region (sumber :

airlineratings.com)

Airline Safty Ratings

Berdasarkan situs pemeringkat maskapai airlineratings.com yang diakses pada

Kamis (1/11/2018), tiga maskapai dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia,

yaitu Garuda Indonesia dan Batik Air, masuk ke dalam kategori maskapai

penerbangan paling aman. Dalam program audit ini, yang menjadi penentu

aman atau tidaknya sebuah maskapai dinilai dari pengoperasian, kelaikan

terbang, investigasi kecelakaan, aerodrome, organisasi, legislasi, layanan

navigasi udara, juga perizinan terbang.

ICAO sendiri merupakan sebuah badan yang mengatur penerbangan

komersial.

Selain itu, Garuda dan Batik Air juga telah menyelesaikan Audit Operasional

Internasional Asosiasi Keselamatan Operasional (IOSA) yang diperbarui

setiap dua tahun.


Adapun Garuda Indonesia telah melakukan audit IOSA sejak tahun 2008 lalu

dan belum pernah mengalami kecelakaan atau kejadian serius sejak saat itu.

Sementara maskapai Lion Air yang salah satu armadanya, yaitu Lion Air JT

610 mengalami musibah jatuh di Tanjung Karawang, juga telah

menyelesaikan proses audit yang sama.

Berikut urutan peringkat maskapai penerbangan di Indonesia berdasarkan

airlineraings.com:

 Garuda Indonesia
 Batik Air
 Lion Air
 AirAsia Indonesia
 Wings Air
 Citilink
 Sriwijaya Air
 Express Air

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Peringkat Maskapai

Penerbangan Indonesia Berdasarkan Keamanan, Garuda Indonesia di Posisi

Pertama, http://travel.tribunnews.com/2018/11/01/peringkat-maskapai-

penerbangan-indonesia-berdasarkan-keamanan-garuda-indonesia-di-posisi-

pertama.

Editor: Rizky Tyas Febriani


Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Peringkat Maskapai

Penerbangan Indonesia Berdasarkan Keamanan, Garuda Indonesia di Posisi

Pertama, http://travel.tribunnews.com/2018/11/01/peringkat-maskapai-

penerbangan-indonesia-berdasarkan-keamanan-garuda-indonesia-di-posisi-

pertama.

Editor: Rizky Tyas Febriani

AirAsia Indonesia

Penerbangan sebenarnya merupakan bisnis jalur, sehingga dalam menentukan

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas, dapat diangkat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Mandala Airline

Tujuan

Pembahasan

Sejarah Mandala Airline,


Management Mandala Airline

 Internal

o Strategi pembelian pesawat yang salah strategy. Model Rental US$

50.000 perjam, sedangkan sewa miliki nilainya US$ 75.000 perjam

sehingga terjadi selisih sekitar US$ 25.000 perjam, sehingga hal ini

mengakibatkan tingginya variable cost.

o Penentuan posisi

 External

Strategy Mandala Airline dari masa ke masa

Pengelolaan managemen anggaran Mandala Airlines

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai