Anda di halaman 1dari 20

Aerofood ACS Strategi Dalam

Menghadapi COVID-19
Berdiri sejak 1974, perusahaan ini awalnya bernama PT. Aero Garuda Dairy Farm berkerja sama
dengan Dairy Farm, perusahaan catering asal Hong Kong. Kemudian di tahun 1991 perusahaan
ini beroperasi dengan bendera ACS (Aerowisata Catering Services).

ACS kemudian melakukan diversifikasi dengan menyediakan layanan industrial catering di tahun
2002, dan perusahaan mulai merintis bisnis retail F&B di tahun 2008. Dengan beragam kesuksesan
yang terus di raih, perusahaan semakin mengembangkan divisi-divisi baru yang juga memberikan
sumbangan bagi perkembangan perusahaan. Di tahun 2009, layanan manajemen laundry dan in-
flight logistic memulai operasinya di bawah divisi yang diberi nama Garuda Support.

Bersamaan dengan terus majunya bisnis perusahaan, di tahun 2010 Aerowisata Group sebagai
perusahaan induk meluncurkan logo perusahaan baru. Logo baru dimaksudkan untuk semakin
memperkuat imej perusahaan berikut anak-anak perusahaannya. Di tahun yang sama, ACS juga
mengubah namanya menjadi Aerofood ACS. Logo perusahaan sungguh menunjukkan komitmen
perusahaan yang lebih kuat dan logo baru ini juga menghembuskan semangat baru ke seluruh sendi
perusahaan yang berbasis di Jakarta ini serta semakin membulatkan tekad Aerofood ACS untuk
semakin mengembangkan sayapnya.

Masih di tahun 2010, Aerofood ACS membuka kantornya di Denpasar, Surabaya,


Medan, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta dan Lombok. Di tahun 2014, cabang
Pekanbaru direncanakan juga akan mulai beroperasi.

Saat ini, Aerofood ACS memiliki lebih dari 5.500 staf profesional dan dikenal
sebagai pemimpin dalam bisnis ini, dengan produk layanan premium in-flight
logistic yang disajikan ke 40 perusahaan penerbangan komersil internasional dan
domestic. Aerofood ACS juga menyediakan layanan catering untuk lebih dari 20
perusahaan blue ribbon di seluruh negeri. Berbekal kekuatan pendekatan
terhadap customer yang luar biasa, di tahun 2013 Aerofood ACS mendapat
pengakuan 2013 Indonesian Airline Support Service Provider dari Frost & Sullivan.

Identifikasi Masalah

Virus Corona menyebabkan terjadinya penutupan wilayah dan pembatasan perjalan telah
menghancurkan maskapai penerbangan, tetapi penyedia layanan bandara bernasib lebih buruk.

Produktivitas catering pesawat Aerofood ACS saat ini hanya 3%.

Penurunan revenue 97% akibat dari turunnya penerbangan Garuda maupun Non Garuda (foreign
airlines) sampai 90%.
445 buruh kontrak di-PHK PT Aerofood ACS Bandara Soekarno-Hatta.

Deskripsi Masalah

Penutupan wilayah terkait virus Corona dan pembatasan perjalanan telah menghantam maskapai
penerbangan selama setahun terakhir, tetapi perusahaan yang menyediakan makanan dan layanan
lain untuk penumpang mereka bernasib lebih buruk - dan hanya mendapat sedikit dukungan dari
pemerintah.

Berdasarkan gambar diatas terhadi penurunan jumlah penerbangan secara signifikan karena
diberlakukannya pembatasan penerbangan oleh otoritas setempat. Hal ini berakibat pada turunnya
permintaan katering untuk pesawat terbang.

Ratusan karyawan di Bandara Soetta terpaksa dipecat karena sektor penerbangan jadi salah satu
yang terkana dampak corona secara signifikan.

Menurut Serikat Gerakan Buruh Katering (SB Gebuk) Bandara Soetta, ada sekitar 445 buruh
kontrak yang terkena PHK PT Aerofood ACS.

Kritik

COVID-19 telah secara drastis menurunkan lalu lintas maskapai di semua rute, tetapi volume
penumpang pesawat termasuk yang paling terpukul. Pertanyaan telah muncul, apakah krisis saat
ini akan menyebabkan perubahan struktural dalam industri.

Industri penerbangan termasuk yang paling terdampak krisis COVID-19, dan volume penumpang
udara global pada Agustus 2020 turun sekitar 64 persen dibandingkan dengan periode yang sama
pada 2019. Namun dampak krisis berbeda menurut jenis perjalanan. Perjalanan domestik,
misalnya, turun 51 persen tahun ke tahun di bulan Agustus, sementara perjalanan internasional
turun 81 persen.

Estimasi dampak COVID-19 terhadap penerbangan terjadwal pada tahun 2020, dibandingkan
dengan 2019:

• Pengurangan rata-rata sebesar 50% kursi penumpang yang ditawarkan maskapai penerbangan.
• Pengurangan rata-rata sebesar 2669 juta penumpang (-60%)
• Diperkirakan kerugian sebesar USD 371 Triliun pendapatan usaha kotor penumpang maskapai
penerbangan.
Penerbangan Internasional

• Pengurangan keseluruhan 66% dari kursi yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan
• Pengurangan keseluruhan 1.376 juta penumpang (-74%)
• Kerugian sekitar USD 250 miliar dari pendapatan usaha kotor maskapai penerbangan

Penerbangan Domestik

• Pengurangan keseluruhan sebesar 38% dari kursi yang ditawarkan oleh


maskapai penerbangan
• Pengurangan keseluruhan 1.323 juta penumpang (-50%)
• Kerugian sekitar USD 120 miliar dari pendapatan usaha kotor maskapai
penerbangan
Teknologi Sebagai Kunci

Untuk dapat bertahan, perusahaan catering pesawat harus melihat kembali bagaimana bisnis
model kateringnya sebelum dan sesudah terdampak dan dibandingkan dengan bisnis model
makanan yang diversifikasi kustomernya lebar dapat bertahan. Permasalahan utama adalah
kerentanan bisnis model catering pesawat yang tidak memiliki diversifikasi kustomer sehingga
sangat logis bagi pemilik untuk melebarkan bisnisnya.
Pemesanan makanan dalam pesawat

Sementara beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan layanan makanan dan minuman
mereka, yang lain telah beralih ke kemitraan unik dengan perusahaan pemesanan makanan dan
layanan pengiriman online untuk memungkinkan penumpang menikmati makanan dalam
penerbangan.

Salah satu contohnya adalah kemitraan yang baru ini antara Transavia dan perusahaan pemesanan
makanan Just Eat, yang memungkinkan penumpang memesan makanan pilihan mereka untuk
penerbangan mereka. Penumpang dapat memesan makanan melalui platform Just Eat hingga satu
jam sebelum penerbangan mereka. Makanan disiapkan oleh perusahaan katering Belanda iFleat.

Makanan baru disiapkan dan langsung diantarkan ke pesawat oleh Just Eat Takeaway.com, setelah
itu kru kabin menyajikan makanan kepada penumpang. Dengan pengiriman dalam pesawat,
pembayaran diselesaikan di muka, dan Transavia mengetahui penumpang mana yang telah
memesan makanan di muka. Ini juga mengurangi kontak antara penumpang dan awak.

Robotika, computer vision, dan ML untuk mengurangi limbah makanan

Dengan pemotongan biaya menjadi lebih penting dari sebelumnya, maskapai penerbangan juga
menemukan cara baru untuk mengurangi biaya penanganan dalam penerbangan.
Robot akan berfungsi untuk mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan
pemusatan pelanggan, sehingga mudah untuk menyajikan rangkaian produk yang lebih luas pada
berbagai jenis baki. Dimungkinkan juga untuk memenuhi permintaan khusus yang beragam secara
efisien.

Etihad Airways memulai inisiatif dalam kemitraan dengan startup Lumitics yang berbasis di
Singapura untuk menguji coba penggunaan visi komputer dan pembelajaran mesin untuk
mengurangi pemborosan makanan dalam penerbangannya. Insight Lite dari produk Lumitics akan
melacak makanan yang tidak dikonsumsi dari pesawat setelah mendarat. Dengan menggunakan
kecerdasan buatan (AI) dan pengenalan gambar, Insight Lite dapat membedakan dan
mengidentifikasi jenis dan jumlah makanan yang tidak dikonsumsi berdasarkan desain foil
makanan, tanpa memerlukan intervensi manual. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk
menyoroti pola konsumsi dan pemborosan makanan di seluruh jaringan, membantu mengurangi
limbah makanan, meningkatkan perencanaan makan, dan mengurangi biaya pengoperasian.

Apa Solusi yang Bisa Ditawarkan?

Di tengah peliknya situasi pandemi seperti ini, banyak sekali bisnis yang mendapatkan tantangan
lebih untuk terus dapat berinovasi dan beradaptasi baik dengan pasar. Diversifikasi bisnis yang
lebih inovatif dan diversifikasi konsumen diperlukan untuk dapat bertahan di dalam situasi ini.
Strategi diversifikasi bisnis yang sebelumnya dilakukan oleh PT Aerofood ACS dalam
penyediaan layanan retail F&B di tahun 2008 dan layanan manajemen laundry dan in-flight
logistic di tahun 2009 dirasa belum cukup. Dalam mensiasati dampak pandemi, sebelumnya PT
Aerofood ACS telah melakukan strategi penjualan online menu makanan pesawat melalui
pemesanan online. Pemesanan dapat dilakukan secara online melalui layanan GoFood dan
GrabFood dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp. 30.000 per menu.
Perusahaan harus terus mendongkrak pendapatan dan menekan angka pengurangan jumlah
pekerja yang sebelumnya sudah dilakukan. PT Aerofood ACS dapat berinovasi kembali untuk
mengembangkan bisnisnya ke makanan beku siap saji (frozen food) dan produksi kue kering atau
makanan penutup seperti dessert box. Hal ini dilakukan karena semakin meningkatnya
tren frozen food di kalangan masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 mencatat adanya
lonjakan penjualan online tertinggi pada sektor kuliner (makanan dan minuman) yang naik tajam
sebesar 1070 persen. Hal tersebut dapat menjadi peluang bisnis yang dapat diambil oleh PT
Aerofood ACS. Selain frozen food, usaha kue kering dan dessert box juga bisa dikembangkan.
Melihat adanya tren dessert box selama pandemi yang digemari oleh masyarakat.
Frozen food yang dijual dapat berupa makanan khas pesawat yang siap dimasak atau
dihangatkan kembali secara cepat oleh konsumen. Ciri khas frozen food tersebut, dapat menjadi
daya tarik tersendiri untuk konsumen. Makanan tersebut dapat dijual dengan menghadirkan ciri
khas makanan pesawat, yang mungkin membuat sebagian orang rindu dengan
suasana travelling. Hal tersebut dapat menjadi nilai tambah dan keunggulan produk yang
ditawarkan.Sebelumnya penjualan makanan Aerofood ACS sudah dilakukan secara online
melalui ojek online, namun hanya dapat menjangkau konsumen lokal sekitar daerah tersebut
saja. Dengan adanya frozen food maka penjualan dapat menjangkau konsumen lebih luas lagi.
Dessert box mulai viral ditengah situasi pandemi pada tahun 2020. Menjual dessert box dianggap
praktis dan unik oleh Sebagian masyarakat. Aerofood ACS dapat berinovasi pada produk
makanan penutup dan dapat di bundling penjualannya dengan kue kering. Aerofood ACS dapat
membuat hamper atau keranjang makanan yang di design khusus dan unik untuk para
konsumen. Hamper dapat dijadikan bingkisan atau hadiah yang dapat diberikan secara personal
pada hari khusus atau pada hari raya tertentu.
Melakukan pemasaran melalui social media juga perlu dilakukan oleh PT Aerofood ACS, hal ini
dilakukan agar dapat melakukan perluasan konsumen. Penjualan yang dilakukan secara online,
dapat menargetkan kaum millennials sebagai konsumen yang potensial. Mengingat di era yang
serba digital, banyak konsumen yang mulai meninggalkan konsumsi secara konvensional. Maka
dari itu digital marketing menjadi sangat penting untuk dilakukan. PT Aerofood ACS dapat
beradaptasi dengan melakukan digitalisasi pada bisnisnya.
Job title Job Description Job Spesification

1. Pria/Wanita
1. Mengembangkan standar manufaktur untuk
pengemasan
2. Usia maksimal 30 tahun
2. Analisis bahan dan proses pengemasan
3. Pendidikan minimal S1 DKV
(Desain Komunikasi Visual)
3. Memperbaiki metode, proses, dan sumberdaya di
Packaging
area pengemasan
Development 4. Kreatif dan inovatif
4. Mengembangkan kemasan baru atau memperbaiki
5 Memiliki pengalaman minimal
kemasan yang sudah ada (Mengikuti tren pasar)
1 tahun
5. Mengembangkan design pengemasan dengan
6. Dapat bekerja secara Full-
mencirikan perusahaan
Time

1. Pria/wanita

2. Usia maksimal 27 tahun

3. Pendidikan minimal S1
(semua jurusan)

4. Fresh Graduate dipersilahkan


1. Dapat membuat konsep materi konten secara melamar
harian berupa tulisan, gambar, dan video
5. Kreatif, inovatif, dan dapat
2. Mempunyai ide-ide yang original bekerja dengan deadline yang
ketat
3. Dapat mengidentifikasi tren pasar melalui sosial
Content
media 6. Memiliki kemampuan yang
Creator
sangat baik dalam
3. Dapat mengumpulkan konten tepat waktu secara berkomunikasi, baik secara
harian verbal ataupun tulisan

4. Dapat menampilkan informasi & atribut produk 7. Terbiasa dengan platform


yang tepat sosial media seperti Facebook,
Instagram, Youtube, dan Tiktok

8. Fasih dalam berbahasa inggris


lebih diutamakan

9. Dapat bekerja secara Full-


time
1. Pria/wanita
1. Dapat merancang konten yang akan ditayangkan
2. Usia maksimal 27 tahun
ke Facebook, Instagram, Youtube, dan Tiktok
3. Pendidikan minimal D3, di
2. Dapat menjadwalkan konten yang akan tayang
bidang terkait seperti jurusan
tepat waktu
Social Media komunikasi dan manajemen
Admin pemasaran
3. Menjaga interaksi serta hubungan dengan
potensial konsumen melalui sosial media
4. Mempunyai kemampuan
berkomunikasi yang sangat baik
4. Membuat laporan mingguan tentang insight akun
yang dikelola
5. Dapat bekerja secara Full-
Time

1. Pria/Wanita

2. Pendidikan minimal S1

1. Membantu pelaksanaan branding PT Aerofood ACS 3. Fresh graduate atau


mempunyai pengalaman
2. Dapat memasarkan produk baik secara door to minimal 1 tahun
door ataupun terjun langsung untuk menjual ke
konsumen 4. Berpenampilan menarik
Marketing
Intern 3. Bekerja dalam tim untuk melaksanakan rencana 5. Mempunyai kemampuan
dan strategi komunikasi pemasaran yang kreatif komunikasi yang baik

4. Memantau dan melacak 6. Fasih dalam berbahasa inggris


perkembangan project yang sedang berjalan lebih diutamakan

7. Dapat bekerja secara team

8. Dapat menjalani magang


selama 6 bulan
Berdasarkan inovasi yang ada diatas, maka perlu adanya perluasan divisi pekerjaan yang baru
dalam struktur organisasi PT. Aerofod ACS.

Job Title, Job Description, and Job Spesification :

Job Location :

Dapat ditempatkan di seluruh cabang PT Aerofood ACS yang ada di Indonesia (Jakarta,
Lombok, Yogyakarta, Balikpapan, Pekanbaru, Medan, Surabaya, Denpasar, Bandung,
Karawang, Cilegon, dan Cikarang)

Proses Selection and Recruitment

Berdasarkan buku Business: A Changing World (2020), setelah melakukan analisis pekerjaan,
selanjutnya adalah melakukan proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Rekrutmen secara
internal dapat dilakukan dengan cara merekrut karyawan perusahaan itu sendiri, yang
mempunyai kapabilitas yang memadai. Proses rekrutmen selanjutnya adalah secara eksternal,
yaitu dari luar perusahaan seperti melalui iklan, agensi tenaga kerja, sekolah, rekomendasi dari
karyawan perusahaan, perusahaan pesaing, website ataupun melalui sosial media. PT Aerofood
ACS dapat melakukan proses seleksi melalui internal ataupun eksternal, tetapi lebih
mengutamakan untuk melakukan perekrutan terhadap 445 buruh kontrak yang di-PHK.

Bagian-bagian dalam proses seleksi :

1. Application. Proses seleksi dengan terlebih dahulu melakukan pengisian formular aplikasi
yang memuat informasi lengkap terkait dengan pelamar.

2. Tes. Tes bakat, IQ, kepribadian, dan tes untuk divisi terkait, dilakukan saat pelamar sudah
mengajukan formulir aplikasi pendaftaran. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan dasar
pelamar.

3. Reference checking. Melakukan pengecekan latar belakang pelamar, yang terkait dengan
Pendidikan dan pengalaman kerja pelamar

4. Wawancara pertama oleh Human Resource (HR). Pewawancara dari bagian HR menanyakan
beberapa pertanyaan dasar dan umum terkait dengan latar belakang dan tujuan pelamar ke
perusahaan Aerofood ACS.

5. Wawancara kedua oleh User. Pewawancara kedua dilakukan oleh divisi terkait dari pekerjaan
yang pelamar ajukan. Tujuannya untuk mengenal lebih jauh dengan pelamar dan mengetahui
seberapa dalam kemampuan serta pengetahuan pelamar bekerja pada divisi terkait.

6. Pengumuman. Pelamar yang lolos proses seleksi, akan diberitahukan oleh perusahaan melalui
email.

Developing the Workforce

1. Orientasi. Karyawan baru biasanya akan merasa asing dengan lingkungan kerja yang baru,
oleh karena itu perlu adanya pengenalan terhadap lingkungan kerjaperusahaan. Orientasi perlu
dilakukan agar karyawan baru lebih terbiasa dengan lingkungan kerja perusahaan, rekan kerja,
prosedur dan budaya perusahaan yang ada, serta peraturan perusahaan PT Aerofood ACS yang
sudah berlaku.

2. Pelatihan dan pengembangan

Pelatihan dan pengembangan perlu dilakukan untuk lebih mempelajari bagaimana karyawan baru
mengerjakan pekerjaannya pada divisi terkait. Untuk karyawan baru seperti Marketing Intern,
maka perlu dilakukannya proses on-the-job training, yaitu karyawan magang dapat belajar
dengan terjun langsung ke pekerjaannya. Marketing Intern dapat praktek untuk diajarkan
memasarkan produk makanan Aerofood ACS yang dijual secara langsung melalui door to door
ataupun turun ke lapangan untuk bertemu langsung dengan konsumen. Sementara untuk
karyawan baru pada divisi packaging development, content creator, dan social media admin,
lebih memerlukan classroom training. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan video ajar, studi
kasus, dan web-based training.

3. Mentoring

Mentoring dapat dilakukan pada karyawan baru dengan mendatangan ahli terkait dengan bidang
masing-masing divisi.

Managing Diversity

Dalam pelaksanaan pada beberapa divisi baru tersebut, perlu adanya keberagaman tenaga kerja
yang didatangkan dari berbagai umur, jenis kelamin, ras, etnis, kewarganergaraan, dan
kemampuan tenaga kerja. Termasuk dalam peningkatan pemberian kesempatan kerja untuk
kelompok minoritas, seperti kaum difabelitas. PT Aerofood ACS berkesempatan untuk membuka
lapangan pekerjaan bagi siapapun yang memiliki kualifikasi dan kemampuan yang sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan yang ada.

Best Practices, Gate Gourmet

Gate Gourmet adalah Penyedia Jasa Katering Maskapai Penerbangan independen terbesar di
dunia. Dengan lebih dari enam puluh tahun pengalaman dalam menyediakan pilihan makanan dan
minuman yang menarik, dirancang agar sesuai dengan anggaran, produk yang ditawarkan:

• Beragam solusi kuliner


• Penyediaan "last mile" untuk pesawat
• Layanan katering dan penyediaan untuk bisnis non-maskapai, seperti
lounge bandara dan penjual produk kenyamanan

Operasi Gate Gourmet di Hong Kong adalah bagian dari grup katering global yang
pada 2019 menyajikan 700 juta makanan dalam 5 juta penerbangan di 60 negara
dan wilayah. Gate Group yang berbasis di Swiss dimiliki bersama oleh firma
ekuitas swasta Asia RRJ Capital dan Temasek Singapura.

Gate Gorumet dahulu memproduksi 22.000 makanan per hari untuk maskapai
penerbangan, namun saat pandemi harus mencari pasar lain untuk tetap hidup.

Direktur Komersial Gate Gourmet wilayah Asia Timur, Peter von Huene-Chan
mengungkapkan perusahaan telah mencapai rekor terburuk dalam sehari yakni 83 makanan per
hari, jauh dari hasil harian 22.000 makanan maskapai penerbangan sebelum pandemi melanda.
Krisis kesehatan global telah menghancurkan model bisnis yang rapuh dari
perusahaan layanan bandara seperti katering dan pengurus bagasi, yang
menghasilkan sumber pendapatan utama mereka melalui penumpang yang
terbang.

Sebelum pandemi, katering mempekerjakan 600 orang, dengan staf yang bekerja
dalam tiga shift dalam operasi 24 jam, melayani 120 penerbangan penumpang
dan kargo non-lokal setiap hari. Sekarang, 220 karyawan bergilir dalam satu shift
10 jam, menyediakan makanan untuk awak udara pada 20 hingga 30
penerbangan kargo.

Gate Gourmet telah beralih ke makanan siap saji, bermitra dengan Foodpanda untuk pengiriman,
memasak makan siang untuk pekerja bandara, dan memberi makan wisatawan yang dikarantina
dalam upaya untuk menghindari mothballing (Mothballing adalah penonaktifan dan pelestarian
peralatan atau fasilitas produksi untuk kemungkinan penggunaan atau penjualan di masa
mendatang. Ini juga bisa berarti mengesampingkan suatu objek atau ide untuk kemungkinan
digunakan kembali atau dikunjungi kembali di masa depan) di dapurnya.

Sejauh ini, perusahaan telah menambahkan 2.000 makanan tambahan sehari,


termasuk penjualan langsung ke konsumen untuk pertama kalinya.
“Kami membutuhkan bisnis non-penerbangan ini, karena ini membantu kami
mengurangi pengeluaran uang tunai kami secara keseluruhan. Tapi apakah kita
hanya akan menjadi non-penerbangan? Jawabannya adalah tidak. Bisnis
penerbangan akan tetap menjadi bisnis terpenting bagi kami, ”ujar Von Huene-
Chan.

Katering melayani hotel Four Points di Tung Chung, membuat hingga 500
makanan karantina tiga kali sehari. Itu sedang dalam pembicaraan dengan dua
hotel lain di Wan Chai dan Mong Kok untuk memperluas operasinya.

Tim Hong Kong juga menciptakan merek bernama "Wrld Flvrs" untuk memasarkan
makanan siap sous vide sebagai bagian dari upaya baru dalam penjualan
konsumen langsung. Usaha tersebut diluncurkan pada November dan sejak itu
berkembang dengan sukses ke Jepang.

“Kami cukup agresif mengembangkan bisnis non-penerbangan kami, dan mudah-


mudahan hal itu akan membantu kami mengatasi beberapa kekurangan dalam
dua, tiga tahun ke depan, hingga bisnis penerbangan kembali,” ujar von Huene-
Chan.
Referensi

https://economy.okezone.com/read/2020/05/12/320/2212877/produksi-katering-pesawat-turun-
97-akibat-covid-19?page=1

https://www.mckinsey.com/industries/travel-logistics-and-infrastructure/our-insights/will-airline-
hubs-recover-from-covid-19

https://www.icao.int/sustainability/Documents/COVID-19/ICAO_Coronavirus_Econ_Impact.pdf

Ferrell, O. C., Hirt, G. A., & Ferrell, L. (2020). Business: A Changing World. Twelfth Edition.
New York: McGraw-Hill Education.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/siasati-bisnis-lesu-perusahaan-catering-garuda-indonesia-
jual-makanan-online-1u9yRfGJiNb/full

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4435028/transaksi-kuliner-online-naik-350-persen-
selama-pandemi-frozen-food-termasuk-yang-terlaris

https://www.kompas.com/food/read/2020/08/16/210900075/12-produk-makanan-yang-jadi-tren-
pada-masa-pandemi-ide-jualan-online?page=all

https://www.scmp.com/news/hong-kong/hong-kong-economy/article/3124442/coronavirus-
hong-kong-airline-caterer-gate-gourmet

https://www.airport-suppliers.com/supplier/gate-gourmet/

http://aerowisatafood.com/in/profil/

Anda mungkin juga menyukai