Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern seperti sekarang ini tidak lepas dengan istilah Globalisasi.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan.

Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita juga harus
mengetahui pengertian, dan dampak globalisasi itu sendiri, baik terhadap
masyarakat luas maupun terhadap diri kita pribadi, agar kita dapat mengambil
semua hal positif dan menghindari hal negatif dari Globalisasi itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Globalisasi ?
2. Apa saja ciri-ciri dari globalisasi?
3. Bagaimana Pengaruh Globalisasi dalam Kehidupan?
4. Apa saja dampak dari Globalisasi dalam Kehidupan dan
bagaimanakah cara mengantisipasinya?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan makalah ini diantaranya:

1. Menjelaskan Pengertian Globalisasi.


2. Menjelaskan ciri-ciri dari Globalisasi.
3. Menjelaskan Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan.
4. Menyebutkan dampak Globalisasi bagi kehidupan dan mampu
mengantisipasi dampak negative dari Globalisasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GLOBALISASI

Menurut bahasa, globalisasi diambil dari kata globe / global, yang berarti
dunia. Sedangkan secara istilah, Globalisasi adalah masuknya semua aspek
kehidupan yang mendunia. Yang dimaksud dengan semua aspek kehidupan yaitu
mulai dari makanan, pakaian, budaya, hukum, politik sampai dengan media
komunikasi dan informasi.

Mendunia maksudnya adalah bahwa manusia sebagai makhluk sosial


(makhluk yang bermasyarakat) kita tidak bisa menolak adanya pengaruh yang
datang dari berbagai belahan dunia dan karena kita tidak dapat menolak maka
sebagai bangsa yang berkepribadian kita harus selektif dalam menerima semua
pengaruh asing. Selektif artinya pandai memilih mana yang baik dan mana yang
tidak baik, mana yang sesuai dengan budaya kita dan mana yang tidak sesuai
dengan budaya kita, karena tidak semua pengaruh yang datang dari luar itu baik.
Maka dari itu diperlukan mental dan tatanan diri yang mantap pada masyarakat
sebagai bangsa yang mempunyai kepribadian selektif dalam memilah pengaruh
yang positif dan negatif.

Contoh kongkret dari globalisasi adalah ketika ingin menonton English


Premiere League di luar negeri, tak perlu pergi jauh-jauh ke Inggris tetapi kita
cukup dengan melihatnya di media Televisi.

B. CIRI – CIRI GLOBALISASI

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin jelasnya fenomena globalisasi
di masa kini:

2
1. Perubahan dalam secara konstan dan continue sehingga memudahkan
berbagai aspek kehidupan. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi
global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya
yang berbeda. 
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

C. GLOBALISASI DALAM KEHIDUPAN

Pengaruh dari Globalisasi sudah mencakup berbagai aspek dalam kehidupan,


yaitu:

1. Globalisasi Ekonomi

Tidak ada definisi yang baku atau standar mengenai globalisasi ekonomi, tetapi
secara sederhana globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
semakin banyak negara yang terlibatdalam kegiatan ekonomi dunia. 

Era globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia


termasuk usaha kecil, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi,
mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat. Ditinjau dari

3
sisi ekspor berdampak positif terhadap produk tekstil/pakaian jadi akan tetapi
kurang menguntungkan sektor pertanian khususnya produk makanan.

2. Globalisasi Informasi dan Teknologi

Globalisasi Informasi dan Teknologi sangat berpengaruh dengan kelangsungan


komunikasi antar manusia di seluruh dunia, karena dimanapun manusia itu
tinggal, tetap dapat berkomunikasi satu sama lain meskipun terpisah jarak yang
sangat jauh sekalipun.

3. Globalisasi Budaya

Globalisasi budaya identik dengan budaya pop yang bersifat fleksibel dan
berubah-ubah. Budaya K-pop merupakan budaya modern Korea yang akhirnya
menyebar ke seluruh dunia, berkembang menuju indonesia ditandai dengan
merebaknya grup vocal dengan gaya hidup K-pop seperti SM*SH, Cherry Belle,
JKT 48. 

Dengan adanya fenomena tersebut, membuktikan bahwa seluruh budaya didunia


dapat dengan bebas dilakukan oleh orang-orang di Negara berbeda, sehingga
sering kali terjadi hilangnya suatu budaya tertentu ataupun pergabungan antara
budaya yang akhirnya melahirkan budaya baru.

4. Globalisasi Ilmu Pengetahuan

Globalisasi Ilmu pengetahuan telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan umat manusia.  Berlangsungnya globalisasi ilmu pengetahuan
memberikan ruang luas kepada manusia untuk semakin giat belajar dan
menambah pengetahuaannya. Karena setiap ilmu pengetahuan baru yang
ditemukan oleh Negara tertentu akan cepat menyebar dan turut diterapkan pula di
Negara lain.

5. Globalisasi Hukum

Globalisasi hukum akan menyebabkan peraturan-peraturan negara-negara


berkembang mengenai investasi, perdagangan, jasa-jasa dan bidang-bidang
ekonomi lainnya mendekati negara-negara maju. Globalisasi hukum juga

4
membuat suatu negara tidak lagi dapat mengklaim bahwa mereka adalah penganut
suatu system hukum nasional secara mutlak dan kaku, dengan kata lain Negara
tersebut harus mampu menciptakan adaptasi hokum dikarenakan hubungan antar
Negara sangatlah penting untuk kerjasama di era global ini.

Semisal dalam fenomena ‘Hukuman Mati Terpidana Kasus Narkoba’, pemerintah


Indonesia tengah dipeluhkan dengan adanya kecaman dari presiden Brazil Dilma
Rousseff, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders, dan sejumlah masyarakat
internasional lainnya. Tindakan pemerintah memang sesuai dengan Pasal 116 ayat
2, Pasal 118 ayat 2 dan Pasal 119 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun di sisi lain, seharusnya ada
keluwesan mengacu pada Pasal 5 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia sehingga tidak terjadi fenomena ini. Sedangkan
solusi dari tindak pidana kasus itu dapat dirapatkan dengan Negara-Negara yang
warganya terkait masalah tadi, sehingga seluruh pihak dapat mencapai
kesepakatan bersama dan tak ada yang saling merasa dikecewakan. Karena
bagaimanapun juga, kita tetap membutuhkan Negara lain untuk bekerja sama di
era globalisasi ini.

D. DAMPAK GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN DAN


ANTISIPASINYA

Berkembangnya globalisasi pasti memberikan dampak dalam berbagai aspek


kehidupan, baik itu dampak positif maupun dampak negatif, antara lain adalah
sebagai berikut:

1. Bidang Politik
 Dampak Positif
a) Pemerintahan dijalankan dengan terbuka ( transparan ).
b) Meningkatkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan.
c) Mendorong kreativitas rakyat sehingga menjadi alat control dan
pengawas yang efektif untuk mengawasi pemerintahan.

5
d) Semakin banyaknya organisasi nonpemerintah, partai politik, dan
LSM yang menyuarakan HAM dan aspirasi rakyat.
e) Terbukanya kesempatan untuk belajar dari Negara lain terkait
dengan kebijakan politik yang telah sukses mereka  diterapkan.
 Dampak Negatif
a) Semakin lunturnya nilai – nilai politik yang telah mendasar yang
berdasarkan kekeluargaan, musyawarah mufakat dan gotong
royong.
b) Semakin menguatnya nilai – nilai politik yang berdasar semangat
individualis, kelompok dan tirani minoritas.
c) Penyebaran nilai – nilai politik barat yang cenderung anarkis tanpa
mementingkan kepentingan umum.
 Antisipasi:
a) Menanamkan karakter-karakter positif, kooperatif, empati dan
simpatik sejak dini.
b) Memupuk sifat sosialis dan harmonis dalam kehidupan politik
bersama.
c) Menyadari batasan hak dan tanggung jawab dari masing-masing
individu tanpa memaksakan kehendak.
d) Menumbuhkan sifat tenggang rasa, konsekuen dan cinta damai
agar tidak anarkis.

2. Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan


 Dampak Positif
a) Semakin menguatkan jaminan pelaksanaan HAM.
b) Menguatkan hukum dan pembuatan UU yang berpihak pada
kepentingan bersama terutama pada rakyat kecil.
c) Semakin menguatkan tuntutan aparat penegak hukum, pertahanan
dan keamanan agar bertindak secara professional, transpararan dan
tidak pandang bulu.
d) Masyarakat dapat melakukan control hukum yang dilakasanakan
oleh pemerintah

6
 Dampak negative
a) Peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
berkurang karena telah menjadi tugas pihak yang berwajib.
b) Masyarakat yang melakukan tindakan hukum akan didakwa
dengan main hakim sendiri.
c) Akan semakin banyak pihak yang ingin memisahkan diri dari suatu
negara karena terpengaruh oleh kasus – kasus seperti kejahatan
internasional di negara lain.

Contoh kasus Kejahatan Internasional:

1) Fenomena ‘Hukuman Mati Terpidana Kasus Narkoba’, pemerintah


Indonesia tengah dipeluhkan dengan adanya kecaman dari presiden Brazil
Dilma Rousseff, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders, dan
sejumlah masyarakat internasional lainnya. Tindakan pemerintah memang
sesuai dengan Pasal 116 ayat 2, Pasal 118 ayat 2 dan Pasal 119 ayat 2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika. Namun di sisi lain, seharusnya ada keluwesan mengacu pada
Pasal 5 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia sehingga tidak terjadi fenomena ini. Sedangkan solusi dari
tindak pidana kasus itu dapat dirapatkan dengan Negara-Negara yang
warganya terkait masalah tadi, sehingga seluruh pihak dapat mencapai
kesepakatan bersama dan tak ada yang merasa dikecewakan. Karena
bagaimanapun juga, kita tetap membutuhkan Negara lain untuk
bekerjasama di era globalisasi ini.
2) Penyadapan Australia terhadap Indonesia lalu dibalas hacker dari
Indonesia. (Pasal 30 ayat 1 UUD 1945)
3) Perdagangan Orang (trafficking) menurut Undang-Undang Nomor 21
tahun 2007 Pasal 1 ayat 1: Tindakan perekrutan, pengangkutan, atau
penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,
penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan
atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat,

7
sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas
orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam Negara maupun antar
Negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.
Kasus terbaru dari trafiking adalah penggagalan penjualan delapan wanita
cantik di Bandara Samratulagi, Manado.
Langkah antisipasinya adalah Jajaran Imigrasi memperketat pemberian
paspor kepada wanita dan anak-anak dibawah umur guna mengantisipasi
praktik trafficking atau perdagangan manusia, yakni dengan  interview dan
bahkan menghadirkan orang tua bagi anak yang belum dewasa ketika
mengurus paspor, Petugas Imigrasi tidak akan memberikan paspor untuk
perjalanan keluar negeri terhadap wanita atau terhadap anak dibawah umur
tanpa keterangan resmi dari orangtuanya. Menangguhkan keberangkatan
wanita atau anak yang bersangkutan jika telah mengantongi paspor dan
meminta kembali keterangan dari orangtuanya mengenai tujuan
keberangkatan tersebut. Selain itu, melakukan pengecekan dilapangan atau
koordinasi dengan instansi terkait guna memastikan kebenaran dan
keabsahan dokumen pengurusan paspor seperti KTP dan Kartu Keluarga.
Tindak Pidana (bab III ayat 19): Setiap orang yang memberikan atau
memasukkan keterangan palsu pada dokumen negara atau dokumen lain
atau memalsukan dokumen negara atau dokumen lain,  untuk
mempermudah terjadinya tindak pidana perdagangan orang, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 7
(tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp40.000.000,00 (empat
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp280.000.000,00 (dua ratus delapan
puluh juta rupiah).
4) Terorisme: Rangkaian tindakan yang membahayakan keamanan dan
perdamaian dunia, menimbulkan keresahan dan kekhawatiran bagi seluruh
manusia karena menyalahi HAM dan banyak menimbulkan korban jiwa,
harta, serta benda. Terorisme biasanya dilakukan dengan BOM ataupun
alat-alat yang bersifat masiv destruktif. Beberapa peristiwa aksi teroris
yang terjadi secara signifikan di negara Indonesia antara lain :
1998, di Gedung Atrium Senin, Jakarta

8
1999, di Plaza Hayam Wuruk dan Masjid Istiqlal Jakarta.
2000, di Gereja GKPI dan Katolik Medan, rumah Dubes Filipina
2000 dan 2001, Peledakan di beberapa Gereja di malam Natal.
2002, Peledakan di Kuta Bali, Mc Donald Makasar
2003, Peledakan di JW Marriot
2004, Peledakan di Kedubes Australia
2005. Peledakan bom Bali II
Upaya_Penanggulangan:

Untuk upaya deteksi dini dilakukan melalui satuan-satuan Intel teritorial yang
bertugas memberikan informasi secara berjenjang untuk dianalisa. Tindakan
lainnya adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang apa itu
terorisme dan bagaimana menghadapinya. Kemudian

membentuk Satuan Penanggulangan Teror (Satuan Gultor) 81 Kopassus,


Detasemen Bravo-90 dan Detasemen Jala Mangkara, ikut terlibat dalam
penanganan dan penindakan di lapangan.

Sesuai dengan UU 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan terorisme, pelaku akan


dijatuhi hukuman mati atau dipenjara seumur hidup dengan denda Rp.
100.000.000.000,00 (100M)

 Antisipasi:
a) Aparat hukum harus berusaha mendapatkan kepercayaan
masyarakat agar tidak main hakim sendiri.
b) Aparat hukum harus lebih sigap dan siap dalam mengantisipasi
berbagai permasalahan hukum, baik tindakan pidana maupun
perdata.
3. Bidang Ekonomi
 Dampak Positif
a) Dapat memperluas pasar untuk memproduksi barang dalam negeri
hingga ke luar negeri.
b) Menigkatkan kesmpatan kerja dan menambah devisa Negara.

9
c) Mendorong masyarakat untuk belomba lomba menghasilkan
produk berkualitas tinggi.
d) Memudahkan memperoleh tambahan modal, baik dari dalam
maupun luar negeri

 Dampak Negatif
a) Beberapa usaha kecil akan tersingkir oleh usaha yang bermodal
besar.
b) Akibat adanya pasar bebas, dapat mengancam produk dalam negeri
yang mayoritas kualitasnya jauh dibawah produk luar negeri.
c) Membuka masuk untuk investasi luar negeri yang  juga berpotensi
dapat menguasai perekonomian dalam negeri yang tentu saja akan
memperburuk kondisi perekonomian.
d) Memperlebar kesenjangan antara perekonomian Negara maju dan
Negara berkembang.
e) Maraknya pencemaran lingkungan dalam bidang industri.
f) Penggantian teknologi produksi dari manual ke mesin, sehingga
meningkatkan pengangguran.
 Antisipasi:
a) Pemerintah mendorong dan membantu lajunya usaha kecil agar
lebih berkembang, seperti mengadakan pelatihan keterampilan
sehingga produk dalam negeri bisa lebih kompeten.
b) Meminjamkan modal kepada pengusaha kecil, seperti KUR, dsb.
c) Membatasi jumlah produk luar yang masuk ke dalam negeri agar
terjadi keseimbangan produksi, SDM dan sarana-prasarana yang
ada.
d) Meningkatkan sanitasi dan filterisasi yang sesuai dengan standar
pengelolaan limbah industri.
e) Tetap mempekerjakan SDM yang sesuai dan menggunakan mesin
pada aspek distribusinya.

10
4. Bidang Sosial dan Budaya
 Dampak positif
a) Memajukan pola pikir masyarakat.
b) Meningkatkan etos kerja, disiplin dan jiwa kemandirian.
c) Mudahnya mengadopsi budaya budaya yang baik dari Negara lain
 Dampak negative
a) Mudahnya masuk budaya dari luar yang tidak sesuai dengan
budaya Negara asal.
b) Luturnya semangat dan nilai – nilai yang telah mengakar.
c) Merusak moral bangsa akibat dari kurang nya penyaringan dari
budaya yang masuk.
d) Menumbuhkan beberapa gaya hidup yang kurang baik, seperti ;
konsummerisme (konsumsi berlebihan dan tidak produktif),
pragtisme (suka memandang untung dan ruginya, manfaat dan
tidaknya), hedonisme (mengutamakan kepentingan dunia saja) dan
individualisme (mengutamakan kepentikan diri sendiri).
 Antisipasi:
a) Memupuk rasa cinta tanah air dan budaya lokal, tanpa menutup diri
dari budaya luar yang positif.
b) Menjaga dan mendokumentasikan nilai-nilai kearifan lokal.
c) Mengajarkan dan membimbing generasi penerus kita tentang etika
dan moral serta keterbukaan untuk mengasumsi hal baru yang
positif.
d) Memperkuat spiritual dan berpola hidup sederhana namun giat
bekerja agar tercipta kehidupan asri.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh
setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang,
masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.

Dalam era global, suatu  masyarakat/negara tidak mungkin dapat


mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara
mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh
jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.

Globalisasi menyumbangkan pengaruh besar yang  mencakup berbagai


aspek dalam kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, informasi dan teknologi,
budaya, ilmu pengetahuan maupun hukum.

Globalisasi juga memberikan dampak positif dan negative dalam


kehidupan baik dibidang politik, hukum, pertahanan, keamanan, ekonomi, social
dan budaya. Salah satu manfaat globalisasi yang sangat dirasakan adalah
terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat untuk memasarkan produknya ke luar
negeri, sedangkan salah satu dampak negatifnya adalah masuknya beberapa
budaya luar yang sangat bertentangan dengan budaya Negara kita.

B. Saran

Kita tidak dapat menentang arus globalisasi, tetapi kita juga tidak harus
sepenuhnya mengikuti. Setelah mengetahui berbagai dampak globalisasi, baik
positif maupun negative, kita dituntut untuk selektif memilih budaya atau pun hal

hal baru yang bersasal dari luar, sehingga kita tidak menghilangkan budaya yang
sejak dahulu telah tertanam pada diri kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Holton. 1998. Globalization and the Nation State. Macmillan : Basingstoke.

Kuntowijoyo. 1997. Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy. Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan.

Saidihardjo. 2003. Perspektif Global dari Berbagai Sudut Ilmu. Yogyakarta


:UNY.

Samsudin. 2006. Kewarganegaraan dan Kehidupan Era Global. Surakarta : PT.


Widya Duta Grafika.

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

https://www.facebook.com/GudangIlmu/posts/302627026549731

http://makalahproposal.blogspot.com/2014/06/pengertian-dampak-
globalisasi.html

http://daerah.sindonews.com

http://www.politikindonesia.com

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/dampak-globalisasi-dalam-
kehidupan-modern/

http://jodhycool20.blogspot.com/2014/03/dampak-positif-dan-negatif-
globalisasi.html

13
IDENTITAS

Nama : Mutiara Dewi Ayu Antika

Kelas : IX - D

No. Absen : 22

Alamat : Ds. Jelu RT. 16 RW. 05 Kec. Ngasem

Kab. Bojonegoro

14
PESAN DAN KESAN

Pesan :

Semoga dengan dibuatnya artikel ini pembaca


dapat memahami Globalisasi dan dampaknya. Serta
pembaca bisa menghadapi Globalisasi dan dapat
menghindari dampak Globalisasi.

15

Anda mungkin juga menyukai