SENYAWA KOORDINASI
Pada paroh pertama abad ke 19, penemuan
senyawa koordinasi sangat jarang dan terjadi
karena faktor kebetulan.
Penelitian tentang senyawa koordinasi
umumnya dilakukan secara sporadis, tidak
sistematik, sehingga data tentang senyawa
koordinasi yang berhasil diperoleh sangat
terbatas dan tidak sistematis.
5.1 Teori Amonium Graham
(Thomas Graham; 1805-1869).
Alkil 1 Sikloheptatrienil 7
Alil 3 Siklopentadienil 5
Asil 1 AsR₃ 2
Karbonil 2 PX₃ 2
Bila jumlah elektron tersebut sama dengan elektron pada kripton
(36), Xenon (54), atau radon (86) dikatakan kaidah EAN terpenuhi
dan kompleks yang bersangkutan bersifat stabil.
Alternatif lain adalah apabila konfigurasi elektron terluar atom
pusat (n-1)d ns np6, maka pada orbital valensi atom pusat terisi 18
elektron, dan kompleks yang bersangkutan bersifat stabil.
[Co(NH3)6]3+ = 36 e- [Pt(NH3)2Cl4] = 86 e-
Kelemahan EAN adalah diperolehnya fakta bahwa
banyak kompleks yang bersifat stabil meskipun tidak
memenuhi kaidah tersebut.
Fe = 26 e- Cr = 24 e-
2Cp = 10 e- 2C6H6 = 12 e-
[Fe(Cp)2]= 36 e- Cr(C6H6)2] = 36 e-