Anda di halaman 1dari 46

TATA NAMA SENYAWA KOORDINASI

3.1 Penamaan ligan


3.1.1 Penamaan ligan netral
3.1.2 Penamaan ligan negatif
3.2 Urutan penyebutan ligan
3.3 Penyebutan nama senyawa kompleks
3.3.1 Senyawa kompleks netral
3.3.2 Senyawa komleks ionik
3.3.3 Senyawa kompleks yang berisomer
3.3.4 Senyawa kompleks dengan ligan jembatan
3.3.5 Senyawa kompleks dengan ligan ambidentat
3.3.6 Senyawa komleks dengan ligan polidentat
3.3.7 Senyawa kompleks dengan dua atom pusat yang saling
berikatan
3.3.8 Senyawa kompleks dengan ligan tidak jenuh
3.3.9 Metalosena
3.3.10 Senyawa kompleks polimer
Pada awal perkembangan senyawa koordinasi,
terutama sebelum tahun 1930, senyawa
koordinasi atau senyawa kompleks
penamaannya adalah didasarkan atas nama
penemu atau warnanya.

Senyawa-senyawa kompleks yang namanya


didasarkan atas penemuannya misalnya:
garam Vauquelin, [Pd(NH3)4][PdCl4],
garam Magnus, [Pt(NH3)4][PtCl4] dan
garam Zeise, K[PtCl3(C2H4)].H2O.
Senyawa-senyawa kompleks yang
namanya didasarkan atas warnanya
adalah:

biru prusia (Prusian Blue), [Fe(CN)6].H2O

dan

kompleks Praseo (hijau), [Co(NH3)4Cl2]Cl.


Sekarang penamaan senyawa kompleks
tidak lagi didasarkan atas penemu
atau warnanya karena:
1. banyak senyawa kompleks yang
berbeda disintesis oleh orang yang
namanya sama.
2. banyak senyawa kompleks yang
berbeda memiliki warnanya yang
sama.
Penamaan senyawa kompleks ada dua cara:

Cara pertama didasarkan atas nama dan jumlah


ligan yang ada serta nama atom pusat beserta
tingkat oksidasinya.

Cara kedua didasarkan atas nama dan jumlah


ligan, nama atom pusat serta muatan dari
kompleks yang ada.
3.1 PENAMAAN LIGAN
Berdasarkan muatannya, ligan dapat dibagi
dalam 3 golongan yaitu:
1) ligan netral,
2) ligan bermuatan negatif,
3) ligan bermuatan positif.

Dalam menuliskan ligan biasanya atom donor


ditulis dibagian depan kecuali untuk
beberapa ligan seperti H2O, H2S, dan H2Te.
3.1.1 Penamaan Ligan Netral
Nama ligan netral adalah seperti nama senyawanya kecuali
beberapa ligan seperti diberikan contohnya pada tabel 3.1

Ligan Nama senyawa Nama ligan


MeCN Asetonitril Asetonitril
en Etilenadiamina Etilenadiamina
py Piridina Piridina
2,2’-bipy 2,2’-bipiridina 2,2’-bipiridina
phen 1,10-fenantrolina 1,10-fenantrolina
PPh3 Trifenilfosfina Trifenilfosfina
AsPh3 Trifenilarsina Trifenilarsina
SbPh3 Trifenilstibina Trifenilstibina
PCy3 Trisikloheksilfosfina Trisikloheksilfosfina
AsCy3 Trisikloheksilarsina Trisikloheksilarsina
perkecualian

Ligan Nama senyawa Nama ligan


H2O Air Aqua
NH3 Amonia Amina atau azana
H2S Hidrogen sulfida Sulfan
H2Te Hidrogen telurida Telan
CO Karbon monoksida Karbonil
CS Kabon monosulfida Tiokarbonil
NO Nitrogen monoksida Nitrosil
NO2 Nitrogen dioksida Nitril
NS Nitrogen monosulfida Tionitrosil
SO Belerang monoksida Sulfinil atau tionil
SO2 Belerang dioksida Suifonil atau sulfuril
3.1.2 Penamaan Ligan Negatif
Ion sisa asam namanya dapat berakhiran -da, -it,
-at, seperti klorida (Cl-), nitrit (NO2-) dan nitrat
(NO3-)

Ion bukan sisa asam biasanya namanya


berakhiran -da, seperti nitride (N3-) dan
ozonida(O3-).

Anion yang namanya berakhiran dengan –da,


sebagai ligan, pada penamaannya akhiran –da
di ganti dengan –do, kecuali beberapa
Perkecualian
Rumus Kimia Nama Ion Nama Ligan
NH2- Amida Amido
NH2- Imida Imido
N(CH3)2- Dimetilamida Dimetilamido
N3- Nitrida Nitrido
N3 - Azida Azido
S2- Sulfida Sulfido
O3- Ozonida Ozonido
Perkecualian
F- Fluorida Fluoro
Cl- Klorida Kloro
Br- Bromida Bromo
I- Iodida Iodo
O2- Oksida Okso atau oksido
O22- Peroksida Perokso
S2- Sulfida Tio,tiokso atau sulfido
Se2- Selenida Selenokso atau selenido
Te2- Telurida Telurokso atau telurido
H- Hidrida Hidro(hidrido)
OH- Hidroksida Hidrokso
SH- Hidrogensulfida Merkapto atau sulfanido
RO- Alkoksida Alkoksi
C6H5O- Fenoksida Fenoksi
CN- Sianida Siano
Ion sisa asam yang namanya berakhiran dengan –it atau –
at sebagai ligan pada akhiran tesebut ditambahkan
dengan –o seperti diberikan contohnya pada tabel 3.3

Rumus kimia Nama Ion Nama Ligan


ONO- Nitrit Nitrito
NO2- Nitrit Nitro
ONO2- Nitrat Nitrato
OSO2- Sulfit Sulfito
OSO32- Sulfat Sulfato
S2O32- Tiosulfat Tiosulfato
OCN- Sianat Sianato
NCO- Isosianat Isosianato
SCN- Tiosianat Tiosianato
NCS- Isotiosianat Isotiosianato
CH3COO- Asetat Asetato
CO32- Karbonat Karbonato
C2O42- Oksalat Oksalato
Disamping ligan netral dan ligan negatif,
ada juga ligan yang bermuatan positif
seperti H2N-CH2-CH2-NH3+, akan tetapi
senyawa-senyawa kompleks dengan
ligan positif sangat jarang ditemukan.
3.2. URUTAN PENYEBUTAN LIGAN

Urutan penyebutan nama ligan secara alfabetik


terlepas dari jumlah dan muatan ligan yang ada.
Dalam hal ini disarankan agar alfabet yang
dijadikan dasar dalam menyebutkan urutan nama
ligan adalah alfabet pada nama ligan setelah
diIndonesiakan, misalkan alfabet awal untuk ligan
Cl- adalah k.
Singkatan nama ligan
Ligan Nama
acac asetilasetonato
bipy Bipiridina
chxn 1,2-diaminosikloheksana
depe 1,2-bis(dietilfosfino)etana
dmf Dimetilformamida
dmso Dimetil sulfoksida
dmp 2,9-dimetil-1,10-fenantrolina
dpam 1,1-bis(difenilarsino)metana
dpae 1,2-bis(difenilarsino)etana
dppm 1,1-bis(difenilfosfino)metana
dppe 1,2-bis(difenilfosfino)etana
dppp 1,3-bis(difenilfosfino)propana
dppb 1,4-bis(difenilfosfino)butana
dppn 1,5-bis(difenilfosfino)pentana
dpph 1,6-bis(difenilfosfino)heksana
dppf 1,1’-bis(difenilfosfino)ferosena
edta etilenadiaminatetraasetat
en Etilenadiamina atau 1,2-diaminoetana
H2pc Ftalosianina
hmta Heksametilenatetraamin
lut Lutidina atau 2,6-dimetilpiridina
pic Pikolina atau metilpiridina
phen 1,10-fenantrolina atau o-fenantrolina
pip Piperidina
pn Propilenadiamina atau 1,2-diaminopropana
py Piridina
terpy 2,2’,6’,2”2-terpiridina
thf Tetrahifrofuran
tmen N,N,N’,N’-tetrametiletilenadiamina
tn Trimetilenadiamina
Tren Tris(2-aminoetil)amina
trien Trietilenatetramina
Jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di,
tri, tetra dan seterusnya.
Apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan
untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada
ligan maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan
awalan bis ,tris, tetrakis.
Untuk ligan piridina(py) dan turunanya, bila
jumlahnya lebih dari satu bisa dinyatakan dengan
awalan di, tri, dan seterusnya, atau awalan bis, tris dan
seterusnya.
Awalan bis, tris dan seterusnya cenderung sering
digunakan.
Ligan yang membentuk sepit bila jumlahnya lebih dari
satu dinyatakan dengan awalan bis, tris, dan
seterusnya bukannya awalan di, tri dan seterusnya.
3.3 Penyebutan Nama senyawa
Kompleks

3.3.1 Senyawa Kompleks Netral


Nama senyawa kompleks netral ditulis satu kata.
Nama senyawa kompleks netral dinyatakan
dengan nama dan jumlah ligan, diikuti dengan
nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari atom
pusat ditulis dengan angka romawi.
Contoh senyawa kompleks netral
beserta namanya
Kompleks Spesies yang Nama
ada
[AgCl(PPh3)3] Ag+,Cl-dan Klorotris(trifenilfosfina)perak(I)
3PPh3
[AgCl(Pcy3)2] Ag+,Cl- dan Klorobis(triskloheksilfosfina)perak(I)
2Pcy3
[AgSCN(SbPh3)3] Ag+,SCN-,dan Tiosianatotris(trifenilstibina)perak(I)
3SbPh3
[AgNCS(SbPh3)3] Ag+,NSC-,dan Isotiosianatotris(trifenilstibina)perak(I)
3SbPh3
[BaI2(py)6] Ba2+,2I- dan Diiodoheksapiridinabarium(II)
6py
[Co(NH3)3(NO2)3] Co3+,3NH3,dan Triaminatrinitrokobalt(III)
3NO2-
Beberapa contoh senyawa kompleks netral,dengan
atom pusat memiliki bilangan oksidasi nol,beserta
namanya

Kompleks Spesies yang ada Nama


[Ni(CO)4] Ni,dan 4CO Tetrakarbonilnikel
[Fe(CO)5] Fe, dan 5CO Pentakarbonilbesi
[Cr(CO)6] Cr, dan 6CO Heksakarbonilkromium
[Fe(CO)2(NO)2] Fe,2CO dan 2NO Dikarbonildinitrosilbesi
[Co(CO)3(NO)] Co,3CO dan NO trikarbonilnitrosilkobalt
3.2.2 Senyawa Kompleks Ionik

Nama kompleks kation dinyatakan dengan ion


diikuti dengan nama dan jumlah ligan,nama
atom pusat serta bilangan oksidasi dari atom
pusat ditulis dengan angka romawi,atau
dinyatakan dengan ion diikuti dengan nama
dan jumlah ligan,nama atom pusat serta
muatan ion kompleks ditulis dengan angka
arab.
Contoh kompleks kation beserta namanya
Kompleks Spesies yang ada Nama
[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ dan 4NH3 Ion tetraaminatembaga(II)atau Ion
tetraaminatembaga(2+)
[Pt(NH3)4]2+ Pt2+ dan 4NH3 Ion tetraaminaplatina(II)atau Ion
tetraaminaplatina(2+)
[Mg(MeCN)6]2+ Mg2+ dan 6MeCN Ion heksaasetonitrilmagnesium(II) atau
Ion heksaasetonitrilmagnesium(2+)

[Ru(NH3)5(NO2)]+ Ru2+,5NH3 dan NO2- Ion pentaaminanitrorutenium(II)atau


Ion pentaaminanitrorutenium(1+)

[Ru(NH3)5(ONO)] RU2+,5NH3 dan ONO- Ion pentaaminanitritorutenium(II) atau


+
Ion pentaaminanitritorutenium(1+)

[Co(2,2’-bipy)3]3+ Co3+ dan 3(2,2’-bipy) Ion tris(2,2’-bipiridina)kobalt(III) atau


Ion tris(2,2’-bipiridina)kobalt(3+)

[Co(NH3)4Cl2]+ Co3+,4NH3, dan 2Cl- Ion tetraaminadiklorokobalt(III) atau


Ion tetraaminadiklorokobalt(1+)
Nama kompleks anion dinyatakan dengan ion
diikuti dengan nama dan jumlah ligan,nama atom
pusat dalam bahasa latin dengan akhiran –um
atau –ium diganti -at serta bilangan oksidasi dari
atom pusat ditulis dengan angka romawi
atau dinyatakan dengan ion diikuti dengan nama
dan jumlah ligan,nama atom pusat dalam bahasa
latin dengan akhiran –um atau –ium diganti -at
serta muatan dari ion kompleks ditulis dengan
angka arab.cara kedua cenderung lebih mudah
digunakan untuk kompleks ionik.
Contoh kompleks anion beserta namanya
Kompleks Spesies yang ada Nama

[PtCl4]2- Pt2+,dan 4Cl- Ion tetrakloroplatinat(II)atau Ion


tetrakloroplatinat(2-)
[Ni(CN)4]2- Ni2+,dan 4CN- Ion tetrasianonikelat(II)atau Ion
tetrasianonikelat(2-)
[Co(CN)6]3- Co3+dan 6 CN- Ion heksasianokobaltat(III)atau Ion
heksasianokobaltat(3-)
[Fe(CO)4]2- Fe2-dan 4CO Ion tetrakarbonilferat(II)atau Ion
tetrakarbonilferat(2-)
[CrF6]3- Cr3+,dan 6F- Ion heksafluorokromat(III)atau Ion
heksafluorokromat(3-)
[MgBr4]2- Mg2+ dan 4Br- Ion tetrabromomagnesat(II)atau Ion
tetrabromomagnesat(2-)

[V(CO)5]3- V3- dan 5CO Ion pentakarbonilvanadat(III)atau Ion


pentakarbonilvanadat(3-)
 Senyawa kompleks ionik terdiri dari kation dan anion.Salah satu
atau kedua ion tersebut dapat berupa ion kompleks.Nama
senyawa kompleks ionik ditulis dua kata,nama kation disebut
lebih dulu diikuti nama anion. Contoh:
 K3[Fe(CN)6] = kalium
heksasiaonoferat(III)atau
kalium heksasianoferat(3-)
 K4[Fe(CN)6] = kalium heksasianoferat(II)atau kalium
heksasianoferat(4-)
 [CoN3(NH3)5]SO4 = pentaaminaazidokobalt(III)sulfat atau
pentaaminaazidokobalt(2+)sulfat
 [Cu(NH3)4]SO4 = tetraaminatembaga(II)sulfat atau
tetraaminatembaga(2+)sulfat
Catatan:
1. Tatanama senyawa kompleks dimana atom pusat yang ada
bilangan oksidasinya ditulis dengan angka Romawi dikenal
sebagai tatanama sistematik
2. Angka Romawi yang menunjukkan bilangan oksidasi atom pusat
disebut juga dengan angka Stock,sedangkan angka Arab beserta
tanda positif atau negatif yang menunjukan muatan ion
kompleks disebut juga dengan angka Ewens-Bassett
3.3.3 Senyawa Kompleks Yang Berisomer
Nama senyawa kompleks yang berisomer ditambah dengan awalan yang
menyatakan isomer seperti awalan cis-, trans-, fac-, mer- dan lain-lain.

Contoh:
 Cis-[Co(NH3)4Cl2]NO3 = cis-tetraaminadiklorokobalt (III) nitrat atau cis-
tetraaminadiklorokobalt(1+)nitrat

 Trans-[Co(NH3)4Cl2]NO3 = trans-tetraaminadiklorokobalt(III)nitrat atau


trans-tetraaminadiklorokobalt(1+)nitrat
Fac-[Ru(H2O)3Cl3] = fac-triaquatriklororutenium(III)
mer-[Ru(H2O)3Cl3 = mer triaquatriklororutenium(III)
3.3.4 Senyawa kompleks dengan ligan jembatan
Ligan jembatan adalah ligan yang atom donornya mengikat dua atau
lebih atom pusat.Nama ligan yang membentuk jembatan antara dua
atom pusat diberi awalan μ- atau μ2,- ; awalan μ3-ditambahkan pada
nama ligan bila membentuk jembatan antara tiga atom pusat. Ligan
yang membentuk jembatan dapat disebut lebih dulu apabila senyawa
kompleks merupakan senyawa kompleks simetris.
Dalam memberi nama senyawa kompleks simetris perlu diidentifikasi
lebih dulu spesies yang ada dalam kompleks, ligan yang berfungsi
sebagai jembatan serta bagian–bagian yang ada di luar jembatan.
Misalnya:
[(NH3)5Cr-OH-(NH3)5]Cl5, kationnya adalah [(NH3)5Cr-OH-Cr(NH3)5]5+.

Kompleks kation ini terdiri dari 10NH3, OH- dan 2Cr3+.


Ligan jembatannya adalah OH- dan bagian-bagian yang ada diluar
jembatan dua buah Cr(NH3)5.
Nama kation kompleks adalah:
ionμ-hidroksobis[pentaaminakromium(III)] atau
ion μ-hidroksobis(pentaaminakromium)(5+)
Struktur kompleks [(NH3)5Cr-OH-Cr(NH3)5]Cl5
 Contoh lain :
Di-μ-iodobis[diasetonitrillitium(I)],
[(MeCN)2Li(μ-1)2Li(NCMe)2].
Senyawa kompleks tersebut
merupakan senyawa kompleks
dimer simetris karena dua ligan I-
mengikat dua bagian struktur yang
sama

tetra-μ3-
iodotetrakis[trifenilarsinaperak(I)],
[AgI(AsPh3)]4. senyawa ini
merupakan senyawa kompleks
tetramer kubus (cubane), karena
empat ligan I- yang merupakan
ligan jembatan tiga,mengikat
tiga bagian struktur yang sama.
Tri-μ-
karbonilbis(trikarbonilbesi)(Fe-
Fe),[(OC)3Fe(μ-CO)3Fe(CO)3]
senyawa ini memiliki ligan terminal
dan ligan jembatan

Ion μ-amido-μ-
sulfonilbis[tetraaminakobalt(II)]
jembatan pada senyawa kompleks
tidak memiliki ligan yang sama

Dibromoaluminium(III)-di-μ-kloro-
dikloroaluminium(III)
senyawa ini merupakan kompleks
yang tidak simetris.
Cara penamaan lain adalah dengan menyatakan banyaknya atom
donor yang terikat pada atom pusat tertentu dengan notasi:
angka k angka A
Angka didepan k menyatakan nomor atom pusat
Angka diatas k menyatakan banyaknya atom donor A yang
terikat pada atom pusat dengan nomor tertentu

Contoh : [Br2Al(μ-Cl)2AlCl2]

(1) (2)
[Br2Al(μ-Cl)2AlCl2] = dibromo-1k2Br-di-μ-kloro-2k2Cl-dialuminium

(1) dan (2) adalah nomor atom pusat;


1k2Br menunjukan ada dua atom Br yang terikat pada Al no(1);
2k2Cl menunjukan ada dua atom Cl yang terikat pada Al no(2);
(μ-Cl)2 menunjukan bahwa ada dua ligan Cl- jembatan yang
berikatan dengan Al no (1)dan Al no (2)
3.3.5.Senyawa kompleks dengan ligan
ambidentat
Untuk ligan yang dapat berikatan di dua tempat dalam
penulisan rumus senyawa kompleksnya, atom donor ditulis
dibagian depan seperti:
NO2-, untuk ligan nitro,
ONO- untuk ligan nitrito,
SCN- untuk ligan tiosianato,
NCS- untuk ligan isotiosianato.
 Contoh:
[Ru(NH3)5(ONO)]Cl
=pentaaminanitritorutenium(II)klorida
atau pentaaminanitritorutenium(1+)klorida
[AgSCN(AsPh3)3] = tiosianatotris(trifenilarsina)perak(I)
[AgNCS(AsPh3)3] = isotiosianatotris(trifenilarsina)perak(I)
3.3.6. Senyawa kompleks dengan ligan polidentat
3.3.7 Senyawa kompleks dengan dua atom pusat
yang saling berikatan
Bila pada senyawa kompleks terdapat dua atom pusat yang saling
berikatan dan senyawanya simetrik maka digunakan awalan di
atau awalan bis apabila awalan di telah digunakan.
 contoh:
[Br4Re-ReBr4]2- = ion bis[tetrabromorenat(III) atau
ion bis(tetrabromorenat)(Re-Re)(2-)
[(CO)5Mn-Mn(CO)5] = bis(pentakarbonilmangan)(Mn-Mn) atau
dekakarbonildimangan(Mn-Mn)

Bila senyawanya tidak simetris, maka satu atom pusat yang ada
beserta ligan-ligan yang terikat padanya dianggap sebagai ligan
dari atom pusat yang lain, yang memiliki prioritas lebih tinggi.
Nama atom pusat yang prioritasnya lebih rendah ditambahkan
akhiran –io.
Contoh:
[(CO)4Co-Re(CO)5] = pentakarbonil(tetrakarbnilkobalttio)renium(Co-Re)
Urutan prioritas dari atom pusat pada gambar, atom yang prioritasnya
yang lebih tinggi terletak di bawah dibandingkan prioritas atom diatasnya.
Misalnya:prioritas atom fosfor (P) lebih tinggi dibandingkan prioritas atom
nitrogen(N).

Atom yang terletak didepan anak panah prioritasnya lebih tinggi


dibandingkan dengan atom yang terletak dibelakang anak panah.
Misalnya prioritas atom nikel (Ni) lebih tinggi dibandingkan atom emas
(Au).
Cara penamaan lain adalah dengan menyatakan
banyaknya atom donor yang terikat pada atom pusat
tertentu dengan notasi :angka k angka A,seperti yang
digunakan dalam memberi nama kompleks dengan ligan
jembatan.

Contoh: tribromo menyatakan dalamsenyawa ada tiga


atom bromo;
1k2Br menyatakan ada dua atom bromin yang terikat pada
atom no 1(Iridium);
1kC menyatakan ada satu atom karbon dari sebuah liga CO
yang terikat pada atom nosatu;
1k2P menyatakan ada dua atom fosfor dari dua ligan PMe3
yang terikat pada atom no satu(Ir-Hg) menunjukan bahwa
antara atom Ir dan Hg terdapat sebuah atom kovalen.
Cara penamaan lain adalah dengan
menyatakan banyaknya atom donor yang
terikat pada atom pusat tertentu dengan
notasi:angka k angka A, seperti yang
digunakan dalam memberi nama
kompleks dengan ligan jembatan.
 Contoh: tribromo menyatakan
dalamsenyawa ada tiga atom bromo;
1k2Br menyatakan ada dua atom bromin
yang terikat pada atom no 1(Iridium);
1kC menyatakan ada satu atom karbon
dari sebuah liga CO yang terikat pada
atom nosatu;
1k2P menyatakan ada dua atom fosfor
dari dua ligan PMe3 yang terikat pada
atom no satu(Ir-Hg) menunjukan bahwa
antara atom Ir dan Hg terdapat sebuah
atom kovalen.
Disamping senyawa
kompleks dengan dua
atom pusat yang saling
berikatan, banyak
senyawa senyawa komleks
dengan tiga atau lebih
pusat yang saling
berikatan
 Contoh
dodekkarbonil-
1k4C,2k4C,3k4C-triangulo-
triosmium(3Os-Os)
3.3.8 Senyawa kompleks dengan ligan tidak
jenuh
Nama ligan yang tidak
jenuh diberi awalan η-
(hapto) sedangkan
banyaknya atom yang
terlibat dalam sistem
tidak jenuh dinyatakan
dengan angka pangkat
pada awalan η-
Contoh:
dikarbonil(η5-
siklopentadienil)kobalt, dan
(η3-alil)trikarbonil kobalt
3.3.9.Metalosena

Senyawa kompleks
bis(η5-siklopentadienil)
logam dengan atom
pusat terletak diantara
dua ligan
siklopentadienil
merupakan senyawa
apit.

Senyawa kompleks ini


dikenal sebagai
senyawa metalosena
3.3.10.Senyawa Kompleks polimer
Senyawa kompleks
sering kali ditemukan
sebagai suatu polimer
misalnya senyawa
kompleks dari ZnCl2
dan NH3, dengan
rumus kimia
[ZnCl2(NH3)]n
Penamaam polimer tersebut
diawali dengan kata katena-poli
diikuti dengan satuan berulang
yang terdiri atas atom pusat
dengan ligan-ligan terminal dan
nama ligan yang menjadi
jembatan.katena berarti struktur
rantai, dan di gunakan untuk
menyatakan rantai polimer linear
atau polimer satu dimensi.

Polimer [ZnCl2(NH3)]n
Namanya: katena-
poli[(aminaklorozink(II))-μ-
kloro].

Contoh: polimer[Pt(NH3)2Br3]n,
katena-
poli[diaminadibromoplatina(III)-μ-
bromo]
Sering kali ligan jembatan yang ada pada senyawa
kompleks polimer jumlahnya lebih dari satu seperti
pada polimer PdCl2,
katena-poli[paladium(II)di-μ-kloro]

Anda mungkin juga menyukai