Anda di halaman 1dari 11

MIKROBIOLOGI UDARA

Aeromikrobiologi (Suatu bidang ilmu yang


mempelajari fenomena yang berkaitan dengan
mikroba, pollen, spora, dsb yang tersuspensi diudara)

Diudara sendiri mikroba tidak dapat terpisah dari


komponen-komponen penyusun udara karna mikroba
diudara merupakan salah satu dari komponen aerosol
(kumpulan partikel yang tersuspensi di dalam suatu
media gas) adapun komponen lain antara lain air,
partikel debu, pollen, senyawa organik & anorganik.
Bakteri, virus, cendawan merupakan komponen
komunitas di udara.

Sifat-sifat fisik aerosol : aerosol terdiri atas materi yang


sangat kecil yang tersuspensi di udara dan memiliki
variasi dalam hal komposisi kimianya, adapun ukuran
diameter aerosol antara m tetapi
yang berdiameter 0,3-30 m merupakan ukuran
partikel perlu mendapatkan perhatian lebih
Mikroba sebagai aerosol
Aerosol dapat tersusun atas cairan, padatan, & campuran
keduanya. Diantara komponen aerosol terdapat materi
biologis yang menyusun bioaerosol seperti spora, pollen,
sel-sel bakteri, virus.

Mikroba dapat merupakan komponen dari bioaerosol atau


dapat juga mikroba terbawa oleh partikel penyusun
aerosol debu atau uap air.

Dalam kaitannya dengan mikroba udara, faktor-faktor


lingkungan seperti kelembaban udara, sinar, ozon & partikel-
partikel polutan dari atmosfer serta faktor-faktor terbuka
sangat berpengaruh terhadap viabilitas (kemampuan hidup),
keragaman, dan sifat mikroba aerosol.
Mikroba Di Luar Ruangan
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun
terestrial. Mikroba di udara pada ketinggian 300-1,000 kaki atau
lebih dari permukaan bumi adalah organisme tanah yang melekat
pada fragmen daun kering, jerami, atau partikel debu yang tertiup
angin. Mikroba tanah masih dapat ditemukan di udara permukaan
laut sampai sejauh 400 mil dari pantai pada ketinggian sampai
10.000 kaki. Mikroba yang paling banyak ditemukan yaitu spora
jamur, terutama Alternaria, Penicillium, dan Aspergillus. Mereka
dapat ditemukan baik di daerah kutub maupun tropis.

Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di


bawah ketinggian 500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium,
yeast, fragmen dari miselium, spora fungi, serbuk sari, kista
protozoa, alga, Micrococcus, dan Corynebacterium, dan lain-lain.
Mikroba di dalam Ruangan

Dalam debu dan udara di sekolah dan bangsal rumah


sakit atau kamar orang menderita penyakit menular,
telah ditemukan mikroba seperti bakteri tuberkulum,
streptokokus, pneumokokus, dan staphylokokus.

Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin,


berbicara, dan tertawa. Pada proses tersebut ikut keluar
cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba.
Virus dari saluran pernapasan dan beberapa saluran usus
juga ditularkan melalui debu dan udara.
Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang
terkontaminasi cairan yang mengandung patogen. Tetesan cairan
(aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan berbicara.

Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan
mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin
berkisar antara 10.000 sampai 100.000. Banyak patogen tanaman
juga diangkut dari satu tempat ke tempat lain melalui udara dan
penyebaran penyakit jamur pada tanaman dapat diprediksi dengan
mengukur konsentrasi spora jamur di udara.
Mikroorganisme Udara di Rumah Sakit
Meskipun rumah sakit adalah tempat pengobatan berbagai
penyakit, ada kasus dimana penyakit menular tambahan
diderita pasien pada saat rawat inap. Udara di dalam rumah
sakit dapat bertindak sebagai reservoir mikroorganisme
patogen yang ditularkan oleh pasien.

Infeksi yang diperoleh selama perawatan di rumah sakit


tersebut disebut infeksi nosokomial dan patogen yang terlibat
disebut sebagai patogen nosokomial. Infeksi, diwujudkan oleh
gejala terkait, setelah tiga hari dirawat di rumah sakit bisa
dianggap sebagai infeksi nosokomial (Gleckman & Hibert,
1982 dan Bonten & Stobberingh, 1995). Terdapat dua cara
utama penyebaran patogen nosokomial, yaitu dengan kontak
(baik langsung atau tidak langsung), dan penyebaran melalui
udara.
Infeksi nosokomial di rumah sakit mungkin dibawa
oleh staf atau pasien yang masuk ke rumah sakit.

Infeksi nosokomial yang banyak ditemukan yaitu


berasal dari Haemophilus. influenzae,
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus
aureus, Pseudomonas aeruginosa, anggota
Enterobacteriaceae dan virus pernafasan.
Materi mikroba Sumber materi mikroba Contoh
Cendawan  Pada kayu  Alternari
 Debu rumah  Tricosporon otorium
 Uap panas sauna  Aureobacidium polulan
 Parnea rektipiigula

Bakteri  Baju kotor  Stapylococcus aureus


 System pendingin  Leugenella sp
ruangan (AC)  Endotoxin bacteria
 Rumah pemotongan
hewan
 Tempat pemprosesan
silase ternak
Archaea  Kompos timbunan  Micropollispora
sampah  Protozoa
 Pendingin air achantamoeba
 Instalasi pengolahan  Naeglaria polleri
limbah cair  Algae
 Virus
AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI MIKROBA AEROSOL TERHADAP KESEHATAN
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Materi mikroba Akibat terhadap kesehatan manusia Akibat terhadap lingkungan
Algae Menimbulkan alergi bau
Bacteria  Pneumonitis  Kerusakan bahan bangunan,
 Hipersensitif industry
 Infeksi saluran lendir  Penyakit ternak
 bau
Endotoxin  batuk
 sakit kepala
 demam
 lesu
 sesak nafas
Cendawan  alergi  Kerusakan bahan bangunan,
 asma industry
 iritasi (panu)  Penyakit ternak
 pneumonitis  bau
 hipersensitif
 infeksi
Mycotoxin  sakit kepala  kerusakan tanaman & industry
 gangguan otot  penyakit ternak
 neurologis
Protozoa  hipersensitif  gagalnya aplikasi biologi
 infeksi
Virus  infeksi  kerusakan bahan pangan dan
industri

Anda mungkin juga menyukai