Sistem Pendingin Pembangkit A4
Sistem Pendingin Pembangkit A4
Dikumpulkan oleh
Bambang puguh M
2012
Kata Pengantar
Pada pembangkit tenaga listrik, system pelepasan kalor sebagai
kalor harus di maintain dengan baik untuk menjaga agar kinerja system bisa
optimal. Proses pelepasan kalor di pembangkit ini lebih popular dikenal dengan
Buku ini di tulis untuk melengkapi buku yang sudah ada sebagai bacaan
Salam Energi
Penulis
BAB I
dan membangkitkan energi listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTD, PLTU,
PLTA dan sumber tenaga lainnya. Dalam melakukan kerjanya, sumber tenaga ini
menggerakan sudu sudu turbin sehingga poros generator berputar dan menghasilkan
energi listrik. Seperti halnya pada pembangkit listrik tenaga uap, berbagai jenis bahan
bakar seperti batu bara, solar dan lainnya merupakan sumber panas yang bertugas
menguapkan air didalam boiler, kemudian uap dialirkan menuju turbin dan
berekspansi didalam turbin sehingga menggerakan sudu sudu turbin. Hal yang sama
dilakukan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir, panas bumi dimana dalam prosesnya
adalah mengalirkan energi uap menuju turbin. Berbeda dengan pembangkit listrik
tenaga air, dimana sumber air dari bendungan dialirkan melalui pipa pesat menuju
turbin untuk menggeakan sudu sudu turbin. Sedangkan pada pembangkit listrik tenaga
dipergunakan untuk proses pembakaran pada engine sehingga poros utama engine
tenaga dan sumber energi bahan bakar pada akhirnya bermuara pada bekerjanya
generator untuk menghasilkan listrik. Dari total sumber tenaga yang didefinisikan
sebagai sumber energi masuk 100%, maka keluaran yang dihasilkan generator bila
dinilai dari sumber energi masuk jauh dibawah angka 100%. Inilah yang disebut
sebagai efisiensi sistem, dimana nilai efisiensi untuk berbagai sistem pembangkit
tenaga listrik berbeda beda. Nilai efisiensi ini menunjukan bahwa sejumlah energy
masuk sebesar 100% dirubah menjadi energi keluaran dalam bentuk energy listrik dan
keluaran lainnya. Salah satu keluaran lainnya ini adalah sejumlah panas untuk
memenuhi persyaratan sisten harus dibuang dan dilepas ke lingkungan sehingga sisten
proses kondensasi ini diperlukan media fluida bertemperatur dingin untuk untuk
Adakah proses pelepasan panas pada system yang bekerja pada PLTA.
Sepintas apabila kita mendengar pembangkit listrik tenaga air, dimana sumber tenaga
yang bekerja adalah air untuk berekpansi didalam turbin selanjudnya air dilepas
keluar maka seakan tidak ada kebutukan dan keharusan pelepasan panas. Akan tetapi
bila kita kaji lebih mendalam, bagaimana proses bekerjanya turbin dan generator
maka terlihat ada proses pembangkitan panas. Proses pembangkitan panas ini bila
tidak dirawat maka akan terjadi kemaikan temperature pada system tersebut sehingga
berdapmak pada kinerjanya. Pada kondisi ini maka diperlukan system pelepasan
Lain halnya pada system pembangkit lstrik tenaga diesel. Pada pembangkit
listrik tenaga diesel terlihat jelas bahwa pada proses pembakaran yang terjadi pada
menurunkan temperature fluida kerja dalam hal ini utamanya uap. Namun kenyataan
sebenarnya yang diharapkan adalah proses perubahan fasa dari fasa uap ( Air-uap)
menjadi cair, sehingga sehingga proses yang terjadi adalah proses pengembunan
(kondensasi). Proses kondensasi terjadi apabila ada perpindahan panas dari fluida
kerja (uap) dan melepaskan sejumlah kalor kepada media pendingin, sehingga proses
yang menggunakan udara. Pemilihan air utamanya adalah karena pada daerah tertentu
mudah didapat dab biayanya sangat murah. Selain itu pertimbangan utama adalah ait
pada pembangkit yang menggunakan fluida kerja uap antara lain PLTU, PLTN,
PLTP, sehingga cara pembahasan system pendingin utamanya adalan serupa hanya
pada PLTD dan PLTG serta beberapa pembangkit lainnya yang tidak memerlukan
kondensor, sehingga perlu kiranya sebelum mengenal system pendingin pada berbagai
2.1 Kondensor
siklus pembangkit listrik tenaga uap. Dalam sistem pembangkit energi, aliran uap air
yang keluar turbin melepaskan kalor pada kondensor. Uap ini dikondensasikan
berfungsi untuk memaksimalkan efisiensi pada turbin uap, oleh karena itu tekanan
dan temperatur pada keluaran uap air diusahakan serendah mungkin sehingga
diperoleh beda tekanan optimum pada turbin. Untuk itu, uap air yang keluar dari
turbin yang telah bertekanan rendah perlu dilewatkan kondensor yang akan
dikondensasikan menjadi air kondensat. Pada kondensor ini, terjadi pelepasan kalor
secara kondensasi dan kalor sensibel. Pada instalasi PLTU umumnya menggunakan
kondensor tipe permukaan (surface condenser), tipe kondensor ini merupakan jenis
shell-tube yang-mana air pendingin disirkulasikan melalui tube. Uap keluar (exhaust
menara pendingin (cooling tower) untuk melepaskan kalor ke atmosfir, atau once-
Uap air yang keluar dari turbin akan kehilangan energinya yang selanjutnya
umpan air ke pembangkit uap. Kondensor ini terletak di bawah turbin, Pendinginan
pada kondensor ini menggunakan sirkulasi mengalirkan air dari menara pendingin
steam power plant, chemical-prossesing plant dan nuclear power plant. Pada
prinsipnya terdapat 2 kelompok tipe kondensor yaitu tipe spray dan tipe surface. Tipe
Spray menggunakan kontak langsung air pendingin dengan uap. Air pendingin
disebarkan di dalam kondensor dalam bentuk semprotan air. Tipe ini biasanya
menggunakan dry cooling towers. Sebagian kondensat dari kondensor disirkulasikan
pada dasarnya merupakan tipe shell-tube heat exchanger yang terdiri dari water boxes
untuk mengalirkan air pendingin ke dan dari horizontal tubes. Tube dirangkai pada
tube sheets dan didukung oleh tube support plates. Jumlah tube cukup banyak untuk
transfer kalor yang besar. Water boxes dilengkapi dengan kanal pemisah sehingga
untuk operasi vakum dan volume uap yang cukup besar untuk power-plant. Area
aliran yang luas dan rugi tekanan yang rendah, sangat penting dalam sistem operasi
dilengkapi dengan tube support untuk melindungi vibrasi dan distribusi uap yang
permukaan yang paling mudah estimasi desainnya dan memiliki kemampuan beban
yang besar dan temperatur kondensasi yang rendah untuk menghasilkan efisiensi yang
tekanan saturasi 0,048 bar-absolut, oleh karena itu hanya terjadi rugi tekanan yang
kecil. Kondensor tipe horisontal ini memiliki luas permukaan yang lebih besar dan
rugi tekanan yang rendah. Sistem ventilasi yang baik dan rugi tekanan yang rendah
berbentuk box atau silinder yang dapat dilengkapi dengan sistem sub-cooler.
Kondensor Uap (steam condenser) pada PLTU merupakan alat pemindah-kalor yang
memiliki ribuan tube. Uap terkondensasi ketika melalui bundel tube dan kontak
dengan permukaan tube tersebut. Kondensor terdiri dari bagian bejana shell yang
merupakan sisi-luar dan rangkaian tube pada bagian dalam sebagaimana ditampilkan
pada Gambar 2. Material Shell biasanya terbuat dari plate carbon steel. Selain itu,
hal yang juga sangat penting adalah penggunaan konstruksi/ bahan material pada tube,
water box sisi-shell dan komponen yang berinteraksi dengan uap air. Faktor dan
1. Proses kondensasi
2. Kondisi pendingin
3. Tekanan kondensasi
5. Rentang temperatur
6. Ekspansi material dan aspek keselamatan.
7. Pengendalian kondensat
Fungsi utama dari kondensor pada PLTU adalah untuk merubah uap dari keluaran
turbin dialirkan melalui bundel tube untuk dikondensasikan menjadi fasa cair (air).
yang selalu dijaga lebih rendah dari atmosfir (vakum) ini disebut sebagai turbine
backpressure yang rendah, sehingga penurunan ini dapat menaikkan efisiensi turbin.
Kondensor juga mempunyai fungsi lain yaitu menampung kondensat pada hot-well
pada bagian bawah kondensor sebagai sisi- hisap pompa sekunder disamping juga
Dalam operasi kondensor, terdapat gas atau udara terlarut dari atmosfir ke dalam
sistem siklus uap (steam-cycle equipment) maupun dari zat kimia yang terdapat pada
chemicals feedwater treatment. Udara tidak terkondensasi ini berada dibalik header
tube ketika terjadi kondensasi uap. Udara ini akan terakumulasi apabila tidak
dikeluarkan dari sistem kondensor. Oleh karena itu fitur yang juga penting pada
volume uap maka dapat menurunkan koefisien kondensasi 56% oleh karena itu gas
yang terakumulasi ini tidak dapat ditoleransi selama operasi kondensor. Sistem
menggunakan prinsip perhitungan koefisien transfer kalor pada sisi-tube dan sisi-
shell. Ketika uap masuk ke kondensor, maka akan memberikan kalor latent
kondensasi isotermal yang merubah fasa uap menjadi cair. Setelah uap terkondensasi,
air saturasi ini mengalir dan terkumpul pada bottom (hot-well) kondensor. Kondisi
subcooling oleh subcooler terpisah (separate subcooler) juga data diperlukan untuk
melindungi kavitasi pada pompa kondensat. Pada umumnya dalam desain temperatur
uap keluar turbin (discharge temperature) tidak lebih dari 158 oF (70oC) hal ini karena
cenderung terjadi pada saltwater cooling system (SWCS) sistem pendingin tersier
Perhitungan desain untuk alat penukar kalor kondensor pada dasarnya adalah
menentukan koefisien transfer kalor dan luasan transfer kalor (heat transfer area, A).
t0
mp . C
A=∫ p
. dT ……………………………………………………. (1)
t1
U 0. LMTD
Dalam hal ini koefisien transfer kalor, menggunakan nilai overall heat transfer
mc dan mp adalah laju aliran uap dan air pendingin, (ii-io)=λ, kalor latent
kondensasi, dan cp : kalor spesifik pendingin, (to-ti) = beda temperatur keluar dan
Nilai LMTD yang merupakan beda temperatur logaritmik antar fluida diekspresikan
dt = diameter tube,
kt = konduktifitas termal.
Persamaan ini didasarkan data eksperimental ekstensif pada rentang angka Reynold
Dalam perhitungan sistem kondensasi film ini merupakan bentuk yang umum lazim
tetesan kondensat yang tersisa pada permukaan kemudian jatuh dan tanpa menyebar
mengakibatkan resistansi laju transfer kalor, sehingga laju transfer kalor pada
kondensasi film ini diharapkan lebih rendah dari pada laju transfer kalor pada
kondensasi tetesan (drop condensation). Laju transfer kalor permukaan (surface heat-
transfer rates) untuk kondensasi butiran lebih besar puluhan kali dibanding laju
keterangan,
Rd = faktor resistansi,
Secara umum cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin evaporatif yang
digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya sampai bertemperatur
mendekati temperatur bola basah udara sekitar. Kegunaan utama dari cooling tower
adalah untuk membuang panas yang diserap akibat sirkulasi air sistem pendingin yang
Jika suatu pabrik tidak dilengkapi dengan cooling tower dan hanya menggunakan
sirkulasi air pendingin sekali pakai, air pendingin yang telah digunakan dan
mengalami kenaikkan temperatur selanjutnya dibuang ke laut, danau atau sungai yang
sungai atau danau tersebut sehingga dapat merusak ekosistem lokal. Cooling tower
dapat digunakan untuk membuang panas ke atmosfir sebagai pengganti angin serta
difusi udara yang menyebarkan panas ke area yang lebih luas. Sistem operasi dari
Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada
temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara sekitar,
jika udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang melewati aliran air,
kedua aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh, akan menyerap
uap air lebih banyak, meninggalkan sedikit panas pada aliran air.
dari fluida kerja, panas yang dipindahkan lebih besar daripada proses
penguapan.
c. Fluid cooler (pendingin fluida)
terbuka.
lebih kecil daripada udara yang lebih kering pada temperatur dan
meningkatkan waktu kontak antara air dan udara. hal ini membantu
dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Menurut
1. Induced draft
2. Forced draft
a. Aliran crossflow
b. Aliran counterflow
Komponen dasar sebuah cooling tower meliputi rangka dan wadah, bahan
pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louver, nosel dan
fan.
• Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik atau
secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil
dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis
bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih
efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam volume yang lebih
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam
biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
• Drift eliminator
Alat ini berfungsi untuk menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran
udara supaya tidak hilang ke atmosfir. Saat ini hampir kebanyakan spesifikasi
(www.energyefficiencyasia.org, 2004)
Merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa berada
pada seluruh sisi menara (desain aliran crossflow) atau berada di bagian bawah
• Louver
louver. Kegunaan louver adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan
menahan air dalam menara. Material yang sering digunakan untuk louver adalah
asbes. Beberapa desain untuk menara aliran counterflow tidak memerlukan louver.
Gambar 2.12. Louver
• Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang
dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari
rakitan yang berputar seperti pada menara dengan beberapa potongan lintang yang
memutar.
Gambar 2.13. Nosel
• Fan
induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam
menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan
sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan
baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range
yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang
dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara
otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi
range yang terjadi terhadap nilai desain, mengidentifikasi area terjadinya pemborosan
energi dan memberikan saran perbaikan. Untuk mengukur performansi maka perlu
tower,antara lain:
a) Range
Merupakan beda antara suhu air masuk dan keluar cooling tower. Range yang
tinggi menunjukkan bahwa cooling tower mampu menurunkan suhu air secara efektif,
dan kinerjanya bagus. Secara matematis nilai range dapat ditentukan dengan
b) Approach
Merupakan beda antara suhu air dingin keluar cooling tower dan suhu wet
bulb ambien. Semakin rendah approach semakin baik kinerja cooling tower.
Approach merupakan indikator yang lebih baik untuk kinerja cooling tower.
Persamaan (2) digunakan untuk mengetahui nilai approach yang dapat dicapai oleh
cooling tower.
Approach (°C) = Tw,out – Twb (2)
yaitu perbedaan antara suhu masuk air pendingin dan suhu wet bulb ambien, atau
Merupakan jumlah panas yang dibuang dari air, sebagai hasil dari kecepatan
Qw (kW) = (4)
Merupakan jumlah air yang diuapkan agar terjadi pendinginan. Jumlah air yang
E (kg/s) = (5)
Rugi blowdown adalah kerugian yang diakibatkan oleh pembuangan sejumlah air
sirkulasi untuk mencegah terjadinya konsentrasi larutan atau zat-zat lain pada air
sirkulasi. Akibat konsentrasi larutan tersebut, maka larutan akan menjadi gumpalan-
guimpalan yang dapat menyumbat saluran air sirkulasi, sehingga proses sirkulasi air
pendinginan yang dihasilkan dan komposisi zat-zat yang ada pada air make-up (suplai
air pengganti). Tabel 1 menunjukkan nilai persentase blowdown menurut nilai
Yaitu kerugian massa air akibat terbawa aliran udara yang melintasi cooling
tower. Jumlah drift loss terjadi relatif dan dapat diperkecil dengan penggunaan drift
eliminators pada cooling tower. Berikut nilai persentase untuk drift loss yang dapat
dipakai saat informasi nilai persentase drift loss yang direkomendasikan dari pabrikan
tidak diketahui.
D = 0.3 – 1.0 persen dari L untuk cooling tower penggerak udara alami (natural draft)
D = 0.1 – 0.3 persen dari L untuk induced draft cooling tower tanpa drift eliminators
D = sekitar 0.005 persen dari L (atau kurang) jika cooling tower dilengkapi
Make-up = B + D + E (7)
massa air dan udara. Menara pendingin memiliki nilai desain tertentu, namun variasi
karena musim memerlukan pengaturan dan perubahan laju aliran air dan udara untuk
menyatakan bahwa panas yang dibuang dari air sama dengan panas yang diserap oleh
(9)
Dimana:
PLTU adalah Pembangkit Listrik dengan penggerak utama turbin uap, dimana
uap tersebut diproduksi oleh ketel melalui proses pembakaran. Ciri fisik yang paling
menonjol dari pembangkit listrik tenaga uap modern (selain cerobong asap) adalah
generator uap atau boiler, seperti yang terlihat pada Gambar, dimana proses
pembakaran, dari bahan bakar (fosil, minyak, gas alam, atau batubara memanaskan air
menguapkan air untuk membentuk uap jenuh dan selanjudnya meningkatkan suhu uap
Dalam siklus Rankine sederhana, uap mengalir ke turbin, di mana sebagian dari
energi diubah menjadi energi mekanik yang diteruskan oleh poros untuk
mengalir keluar dari turbin dan mencair di kondensor. Sebuah pompa air umpan
mengalirkan air ke generator uap. Panas yang dilepas dari kondensor selanjudnya
disalurkan ke unit pelepas panas dan dibuang ke atmosfir, sungai, danau ataupun laut.
Gambar 3.2 Siklus Rankin sederhana
where h1 =h f @P 1 v≃v 1 ≃v f @ P 1
wnet q out
ηth = =1−
q in q in
Penggunaan air laut sebagai media pendingin pada sistem air pendingin utama
sistem air pendingin utama, mengingat pada air laut tersebut terdapaat
mikroorganisme dan biota laut seperti teritip, karang, ganggang, tiram dan jenis
Untuk mengantisipasi tejadinya fouling tersebut maka sebelum air laut melakukan
laut agar tidak menempel pada saluran pipa, kemudian setelah itu air laut dilewatkan
ke screening plant yang berfungsi untuk menyaring benda-benda padat dan biota laut.
dinilai kurang efektif mengingat masih banyak terdapat fouling pada beberapa
peralatan sistem air pendingin utama. Maka untuk itu sebagai pencegahan terjadinya
fouling digunakan sebuah peralatan tambahan yang disebut Impressed Current Anti-
Fouling (ICAF).
dimana dalam hal ini fouling disebabkan oleh biota laut, seperti teritip, kerang,
ganggang, tiram dan jenis tumbuhan laut lainnya.. ICAF tergolong metode terbaru
current. Metode ini diterapkan untuk menghambat tumbuhnya fouling pada lambung
kapal atau pun pada sistem pendingin suatu kapal seperti halnya yang telah diterapkan
pada sistem pendingin salah satu kapal perang korvet kelas sigma yang dimiliki oleh
TNI AL. Beracuan dengan hal tersebut maka tidak menutup kemungkinan jika metode
ICAF ini juga dapat digunakan sebagai tambahan pencegahan terjadinya fouling
seperti pada sistem air pendingin utama di PLTU Paiton khususnya pada unit 1 dan 2
yang menggunakan air laut sebagai media pendingin utamanya. Fouling ini sangatlah
merugikan jika terdapat pada peralatan sistem air pendingin utama diantaranya adalah
dapat mengurangi aliran air laut, mengurangi efisiensi alat penukar kalor, korosi pada
Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur yang ada dibumi dan jarang dijumpai
dalam bentuk yang bebas. Pada umumnya klorin dijumpai dalam bentuk terikat
dengan unsur atau senyawa lain membentuk garam nantrium klorida (NaCl) atau
dalam bentuk ion klorida di air laut. Dalam kehidupan manusia, klorin memegang
peranan penting yaitu banyak benda-benda yang kita gunakan setiap hari mengandung
klorin seperti peralatan rumah tangga, alat kesehatan, kertas, obat dan produk farmasi,
Klorin pertama kali pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli farmasi dari
Swedia, Carl Wilhem Scheele pada tahun 1774, dengan meneteskan sedikit larutan
asam klorida (HCl) pada lempeng mangan oksida (MnO2) yang menghasilkan gas
berwarna kuning kehijauan. Reaksi dari percobaan tersebut adalah sebagau berikut :
tahun 1980 Sir Humphrey Davy, Seorang ahli kimia Inggris menyatakan bahwa gas
kuning kehijauan pada percobaan Scheele adalah sebuah unsur dan menamakannya
Pada tahun 1994, Scott menyatakan bahwa klorin dalam suhu kamar berbentuk
gas termasuk unsur halogen (Golongan VII), sangat reaktif ddan merupakan oksidator
kuat yang mudah beraksi dengan unsur. Pada suhu -34 oC, klorin berbentuk cair pada
Secara alami, klorin terdapat dalam bentuk ion klorida dengan jumlah yang relatif
jauh lebih besar dibandingkan ion-ion halohen lainnya. Kelimpahan ion-ion halogen
di perairan alami seperti ditunjukanpada tabel. Klorine dalam bentuk garam (contoh
NaCl) merupakan bentuk yang paling aman, sedangkan dalam bentuk gas, klorin
dapat diperoleh dengan mengekstraksi larutan garam NaCl dengan car elektrolisis.
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Hal ini sesuai dengan pasa 16 ayat
(1) Undang-undang no. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup yang
melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan”. Selain itu untik
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri menetapkan parameter dan batasan konsentrasi
dari limbah cair yang dibuang. Salah satu parameter terdapat dalam baku mutu
tersebut adalah klorin dengan batasan 1 mg/liter dalam bentuk klorin bebas (Cl2).
Kualitas air yang dibutuhkan oleh sebuah PLTU tergantung dari kualitas sumber
air, lokasi PLTU berdiri, karakteristik bahan bakar, desain tekanan dari boiler, serta
ada beberapa jenis air dengan spesifikasi yang berbeda-beda digunakan di PLTU.
penggunaan airnya sama dengan pendinginan dengan mengguanakn media lain. Air
dipergunakaan untuk merubah uap yang berasal dari turbin menjadi air kembali
sebagai rangkaian siklus rankine. PLTU ini menggunakan kondensor dengan material
yang tahan terhadap korosi. Air laut yang telah mengalami proses filtrasi dipompa
untuk masuk kedalam kondensor sisi tube sebagai media pendingin uap yang
mengalir disisi shell. Proses filtrasi tersebut menggunakan alat bernama trash rake
dan travelling screen. Trash rake menjadi tahap filtrasi sebelum travelling screen.
Trash rake berfungsi sebagai penagkal kotoran-kotoran laut yang ukurannya besar.
Sedangkan travelling screen berfungsi untuk memfilter air laut dari kotoran-kotoran
Selain proses filtrasi, air laut tersebut juga telah disuntikan bahan kimia tertentu
untuk mencegah hewan-hewan laut berkembang biak di area inlet dan outlet air laut.
Pada sisi tube kondensor digunakan sistem tube cleaner yang berfungsi untuk
Pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pemakaian klorin yang digunakan
pada sistem pendingin (cooling system) sebagai pengontrol biological fouling. Untuk
PLTU yang menggunakan air sungai maupun air tanah sebagai pendingin, klorin
menggunakan air laut sebagai pendingin, biasanya dilengkapi dengan unit klorinasi
(chlorination plant). Fungsi klorin disini adalah untuk mencegah tumbuhny alga yang
menjadi nutrisi tritip (barancles) pada dinding pipa kondensor. Apabila terjadi
penempelan alga dan tritip pada pipa kondensor, akibatnya akan mengurangi efisiensi
kondensor tersebut.
Tujuan yang paling mendasar dari penambahan klorin tersebut adalah untuk
organisme laut, sehingga mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang. Penambahn
klorin juga bersifat kontinyu atau berkelanjutan dengan kejutan (frekuensi waktu).
Titik-titik penambahan klorin yang menggunakan air laut sebagai pendingin, seperti
ditunjukan pada gambar 2. Penambahan klorin pada kepala pipa intake (Titik 1)
secara kontinyu, akan efektif dalam mengontrol moluska, alga, slime dam weed, serta
mencegah kerang/tritip mengendap dipipa. Penambahan klorin dekat dengan kepala
house pump (Titik 2) adalah untuk menjaga air agar bebas dari bio fouling.
pendingin kondensor bebas dari bio fouling, sehingga efisensi kondensor dapat
dipertahankan.
A. Stop Blok
Sebagai penahan air laut agar tidak masuk kanal pada saat ada
air pendingin.
Terbuat dari batang logam pipih yang dirangkai sehingga membentuk
semacam teralis.
Dipasang pada mulut saluran masuk air pendingin sebelum saringan putar.
saringan kasar dipasangi saringan berupa jaring yang biasa disebut net
Untuk menyaring semua benda sampai yang berukuran relatif kecil dan
screen.
adalah juga air pendingin utama. Pompa ini dapat dioperasikan secara manual
ataupun otomatis. Dalam posisi otomatis, pompa akan start secara otomatis
bertugas untuk mengambil air pendingin dari laut. Pompa ini biasanya terletak
pada areal Water Intake. Pada PLTU Muara Karang terdapat 9 buah pompa
kedalaman laut yang agak dalam, sehingga bisa dihasilkan air pendingin yang
maksimal.
Dari CWP, air dipompakan menuju dua alat pendingin lainnya yakni
C. Katup ( Valves )
electric motor.
D. Kondensor
telah memutar turbin untuk dijadikan air yang akan digunakan untuk siklus
selanjutnya
E. Heat Exchanger
menggunakan air laut. Air tawar yang didinginkan di HE adalah air tawar
yang juga berfungsi sebagai air pendingin. Air tawar ini berfungsi untuk
mendinginkan :
Pada gambar dibawah ini bisa dilihat cara kerja HE. Air laut mengalir
mengelilingi tube-tubenya.
Cooling Water Pump) yang berfungsi untuk mendistribusikan air tawar yang
Menarik keluar udara yang tersekat dalam water box condensor bagian
(Pendinginan Utama)
Hasil pembakaran boiler berupa uap panas dengan tekanan dan temperatur
tinggi akan masuk ke turbin dan akan digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin.
Uap bekas memutar turbin tersebut secara otomatis akan masuk ke kondensor karena
adanya vakum kondensor. Uap yang masuk merupakan uap superheated sehingga
pendingin. Media pendingin utama yang digunakan disini ialah air laut.
Air laut masuk melalui pintu (stop block) lalu tertampung dikanal dan disaring
oleh saringan net untuk menyaring kotoran kasar yang terbawa oleh air laut,
kemudian disaring kembali oleh saringan bar (bar screen) agar kotoran-kotoran yang
lolos dari saringan net dapat tersaring kembali. Setelah melewati penyaringan di Net
dan Bar Screen, air laut tersebut masuk ke Travelling screen agar kotoran yang lolos
dari kedua saringan tersebut dapat terangkat. Kotoran yang menempel di screen
dibersihkan oleh screen wash pump dengan menyemprotkan air dari sisi dalam
Travelling Screen, sampah/kotoran akan jatuh ke pit. Kemudian air laut yang telah
Lalu oleh CWP air laut tersebut dipompakan masuk ke tube-tube kondensor. Di dalam
kondensor terjadi transfer panas antara uap superheat dan air laut. Setelah uap
terkondensasi menjadi air kondensat maka air kondensat tersebut akan ditampung di
Utama)
persiapan peralatan terlebih dahulu Pemeriksaan mencakup kondisi alat apakah dalam
Pelumasan
Sistem kontrol
Semua manhole pada saluran maupun pada kondensor dalam keadaan tertutup
Posisi katup-katup dalam posisi yang benar (katup masuk kondensor membuka
penuh, katup keluar kondensor tertutup penuh. Katup drain dan venting kondensor
Venting atau priming pump (bila ada) dalam keadaan siap operasi.
operator lokal pompa CWP yang akan distart. Kalau semua telah siap, tekan tombol
”START” pompa dan pompa akan start secara automatic menurut Sequencialnya :
Start CWP
CWP Discharge Valve Timer
Sesaat pompa yang distart telah beroperasi, bersama itu pula atur pembukaan
Kg/Cm2. Untukmenjalankan pompa CWP yang lain untuk kondensor yang sama,
Penyaringan dan pengendapan bertujuan untuk memisahkan air baku dari zat-
zat, seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis
zat.
Koagulasi
air agar kotoran dalam air yang berupa padatan resuspensi misalnya zat warna
organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat
mengendap.
Flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat gabungan dari koloid-
koloid dalam air baku (air sungai) dengan koagulan. Pembentukan flok akan
terjadi dengan baik jika di tambahkan koagulan kedalam air baku (air sungai)
Sedimentasi
Filtrasi
semua. Butiran gumpalan kotoran kotoran dengan ukuran yang besar dan berat
akan mengendap, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-
layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus
yang telah diendapkan kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan
pasir silika.
Desinfeksi
Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan agar
B. Tahap Demineralisasi
Tahap ini menggunakan air dari hasil tahap desalinasi. Demineralisasi juga
membran semi permeable jenis lain. Air yang keluar dari proses ini akan memiliki
nilai konduktifitas sebesar hanya 20-30 μS/cm dari 1000 μS/cm pada saat sebelum
proses.
Selanjutnya air dialirkan menuju mixed bed dengan tujuan untuk menangkap
ion-ion baik positif maupun negatif yang terdapat di dalam air dengan menggunakan
resin. Resin merupakan polimerisasi dari difinil benzena dan stirine serta ditambah
dengan gugus aktif. Kation resin memiliki gugus aktif H+ sedangkan anion resin
sebagai media kerja untuk proses siklus air – uap air. Selain itu juga dipergunakan
sebagai media kerja auxiliary cooling water dan pendingin pada stator generator.
BAB IV
atau uap yang terbentuk melalui pemanasan secara alami. Hal-hal yang perlu
mendapat perhatian dalam pemilihan teknologi penggunaan energi panas bumi untuk
a. Temperatur
Fluida panas bumi bertemperatur tinggi > 225 oC telah lama digunakan
c. Kwalitas uap :
d. Kedalaman sumur dan kandungan kimia : biasanya tidak lebih dari 3 km,
Panas bumi adalah energi terbaru yang bersih dan memiliki beberapa
keunggulan : Mudah didapat secara kontinyu dalam jumlah besar, ketersediaan tidak
berpengaruh oleh cuaca, bebas polusi udara karena tidak menghasilkan gas berbahaya.
Lapangan panas bumi kamojang diperkirakan memiliki potensi energi sebesar 300
Mwe. Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia
dengan potensi panas bumi sebesar 27 GWe (potensi panas bumi dunia 50 Gwe).
Potensi ini perlu dikembagkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan
mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin menipis. Saat ini UBP
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, disumur panas bumi juga
dipasang beberapa valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve – valve tersebut
ada yang dipasang di atas atau didalam sebuah lubang yang dibeton (concrete cellar).
perawatan.
C : By pass Valve : untuk mengatur aliran fluida yang ke Silincer, atau tempat
penampungan air/pembuangan.
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve : yaitu valve untuk
menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat sumur tidak
diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur
tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari
terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang disebabkan
4.3.2 Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam
aliran dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis Cyclon,
dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya
sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian
lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan
4.3.3 Silincer
Silincer adalah merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk
mengendap suara dab bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan
ddisemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga
dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga, dapat
Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari
ini memutar poros, poros karena dikopling dengan Generator, maka akan
Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric
Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga Turbin tanpa Condenser.
Pada jenis ini uap keluar dari Turbin langsung dibuang ke udara.
Pada jenis ini uap keluar dari Turbin dikondensasikan lagi menjadi air di Condenser.
4.3.5 Condensor
cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (condenser). Proses terjadinya vakum
Fluida yang keluar dari Turbin masuk ke Condenser sebagian besar adalah uap
bercampur dengan air dingin, di condenser akan mencapai kesetimbangan massa dan
energi.
Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan
dengan uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam
condenser, kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena
sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang
disemprotkan) yang memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap
menjadi vacuum.
Untuk menjaga agar kondisi di dalam comndenser tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari Condenser, dengan cara diisap oleh
Ejector.
Gambar 2.2.7 Sistem Gas Extraction
dihisap melalui Louver/pengarah dari samping masuk ke dalam Cooling Tower terus
dihisap ke atas, udara dingin ini kontak langsung dengan air yang jatuh dari bak atas
menuju bak bawah, sehingga air panas keluar dari Condenser (50 C) dipompa menuju
26-27 C.
Energi primer untuk PLTP kamojang adalah uap panas bumi yang dipasok
Pertamina dimana uap dari sumur produksi lapangan panas bumi Kamojang dialirkan
Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header, yang
berfungsi menampung uap panas bumi yang di supply dari beberapa lapangan sumur
produksi uap (Vent structured) yang berfungsi untuk menjaga tekanan pasokan uap ke
pembangkit apabila terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi maupun terjadi
separator yang berfungsi untuk memisahkan partikel padat yang terbawa dari sumur
produksi dan demister untuk memisahkan butiran air dari uap panas bumi. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi erosi dan pembentukkan kerak pada
Uap yang telah dibersihkan itu dialirkan melalui main steam valve/electric
berfungsi untuk memutar double flow condensing yang dikopel dengan generator
pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3 fasa,
frekuensi 50 Hz, dan tegangan 11,8 kV. Melalui step-up transformer, arus listrik
Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar dari turbin
harus dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan mengkondensasikan uap dalam
kondensor kontak langsung yang dipasang di bawah turbin. Exhaust steam dari turbin
masuk dari sisi atas kondensor, kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan
panas oleh air pendingin yang di injeksikan lewat spray-nozzle. Level kondensat
dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buah cooling water pump, lalu di
dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstrasi gas. Gas-gas ini mengandung CO 2
85-90 % wt ; H2S 3,5 % wt; sisanya adalah N 2 dan gas-gas lainnya. Di kamojang dan
Gunung Salak, sistem ekstrasi gas terdiri atas first-stage dan second-stage sedangkan
dari air hasil kondensasi uap,dimana kelebihan kondensat yang terjadi direinjeksi ke
dalam sumur reinjeksi. Prinsip penyerapan energi panas dari air yang disirkulasikan
adalah dengan mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan arah aliran tegak
lurus, mengunakan 5 forced draft fan. Proses ini terjadi dalam cooling water.
Sistem Pendingin
ini yang mengatur perpindahan panas den menjaga kestabilan suhu dan
tekanan unit.
yaitu :
- Condensor
- Cooling tower
thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir
pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor
dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per
misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Uap bertekanan tinggi pada PLTU
digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar turbin ini kemudian diubah
digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi) inti
Uranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar serta
Pada PLTN terdapat reaktor nuklir yang menghasilkan panas (lihat gambar),
selanjutnya panas tersebut diserap oleh oleh air dengan tekanan tinggi yang
(semacam boiler) untuk memanaskan air. Akibat pemanasan ini maka temperatur air
didalam steam generator akan meningkat sehingga pada tempreratur tertentu akan
berubah menjadi uap dengan temperatur dan tekanan yang tinggi dan dialirkan
kedalam steam turbine sehingga turbin dapat berputar. Karena turbine dihubungkan
dengan electric generator, maka ketika electric generator berputar dapat mengasilkan
tenaga listrik, dan dengan sistim jaringan transmisi tenaga listrik dari PLTN tersebut
Sementara itu uap air yang keluar dari steam turbine setelah memutarkan turbine
dialirkan kedalam condensor untuk didinginkan sehinga kembali menjadi air dan
fisi berantai terjadi di reaktor, dengan bahan bakar U-235 dalam bentuk batangan
(kira-kira sepanjang 2,5 cm). Batangan U-235 dikontrol oleh batang pengontrol.
berantai. Batang turun berarti semakin cepat reaksi terjadi, begitu juga sebaliknya.
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi dibawa dalam bentuk panas oleh fluida
khusus ke tabung air. Panas ini mendidihkan air yang uapnya dibawa oleh pipa untuk
menggerakkan turbin. Di belakang turbin ada generator yang mengubah energi gerak
Uap air yang telah menggerakkan turbin kehilangan panasnya dan berubah
kembali menjadi air. Untuk mempercepat proses pendinginan, air dingin dari menara
air disalurkan lewat pipa. Air yang telah dingin dipompa kembali ke tabung air.
Begitu seterusnya.
Jadi sesungguhnya cuma ada tiga jenis pembangkit listrik: bertenaga air
(turbin digerakkan oleh air), bertenaga uap (digerakkan oleh uap air), dan bertenaga
PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa
sebagai pendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama kali dirancang
oleh Westinghouse Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang,
tetapi kemudian rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nuclear Power
Mitsubishi yang mengembangkan dan membangun reaktor PWR ini. Reaktor jenis ini
merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan
untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga
penggerak kapal.
Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada di teras reaktor
bersuhu mencapai 325oC sehingga perlu diberi tekanan tertentu (sekitar 155 atm) oleh
perangkat pressurizer sehingga air tidak dapat mendidih. Pemindah panas, generator
kemudian mendidih menjadi uap air dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan
sekunder. Aliran ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uap kembali,
Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reaktor jenis air ringan sebagai
Tenaga Nuklir. Reaktor BWR pertama sekali dirancang oleh Allis-Chambers dan
General Electric (GE). Sampai saat ini, hanya rancangan General Electric yang masih
California. Perusahaan lain yang mengembangkan dan membangun reaktor BWR ini
persamaan dengan reaktor PWR; perbedaan yang paling kentara ialah pada reaktor
BWR, uap yang digunakan untuk memutar turbin dihasilkan langsung oleh teras
reaktor.
Gambar Skema Reaktor Boiling Water Reactor (BWR)
Pada reaktor BWR hanya terdapat satu sirkuit aliran pendingin yang
bertekanan rendah (sekitar 75 atm) sehingga aliran pendingin tersebut dapat mendidih
di dalam teras mencapai suhu 285oC. Uap yang dihasilkan tersebut mengalir menuju
perangkat pemisah dan pengering uap yang terletak di atas teras kemudian menuju
turbin. Karena air yang berada di sekitar teras selalu mengalami kontaminasi oleh
peluruhan radionuklida, maka turbin harus diberi perisai dan perlindungan radiasi
sewaktu masa pemeliharaan. Kebanyakan zat radioaktif yang terdapat pada air
tersebut beumur paro sangat singkat, misalnya N-16 dengan umur paro 7 detik
sehingga ruang turbin dapat dimasuki sesaat setelah reaktor dipadamkan. Uap tersebut
diangkut keluar dari teras reaktor oleh air yang terdapat di sekitarnya (sistem
pendingin primer). Air ini secara terus-menerus dipompakan oleh pompa primer ke
3000 C. Untuk menjaga air tidak mendidih (yang dapat terjadi pada suhu 100 0 C pada
tekanan 1 atm), air diberi tekanan 160 atm. Air panas diangkut melalui suatu alat
penukar panas (heat exchanger), dan kalor dari air panas dipindahkan ke air yang
mengalir di sekitar alat penukar panas (sistem pendingin sekunder). Kalor yang
Turbin dikopel dengan suatu generator listrik, tempat daya keluaran listrik menuju
konsumen melalui kawat transmisi tegangan tinggi. Setelah keluar dari turbin, uap
Sistem Keselamatan
bocornya radiasi dari dalam teras reaktor. Berbagai usaha pengamanan dilakukan
untuk melindungi pekerja dan anggota masyarakat dari bahaya radiasi ini. Sistem
waktu ada kejadian yang tidak diinginkan. Kecelakaan terparah yang diasumsikan
dapat terjadi pada suatu reaktor nuklir adalah hilangnya sistem pendingin teras
reaktor. Peristiwa ini dapat mengakibatkan pelelehan bahan bakar sehingga unsur-
unsur hasil fisi dapat terlepas dari kelongsong bahan bakar. Hal ini dapat
Agar unsur-unsur hasil fisi tetap dalam keadaan terkungkung, maka reaktor
nuklir memiliki sistem keamanan yang ketat dan berlapis-lapis. Karena digunakan
sistem berlapis maka sistem pengamanan ini dinamakan penghalang ganda. Adapaun
1) Penghalang pertama adalah matrik bahan bakar nuklir. Lebih dari 99&
unsur hasil fisi akan tetap terikat secara kuat dalam matriks bahan bakar ini.
2) Penghalang kedua adalah kelongsong bahan bakar. Apabila ada unsur
hasil fisi yang terlepas dari matriks bahan bakar, maka unsur tersebut akan tetap
unsur hasil fisi yang terlepas dari kelongsong, maka unsur tersebut akan terlarut
dalam air pendingin primer sehingga tetap terkungkung dalam tangki reaktor.
oleh bangunan berbentuk kolam dari beton yang dapat berperan sebagai penampung
secara keseluruhan yang terbuat dari pelat baja dan beton setebal dua meter serta
kedap udara.
samapi mencapai suhu 290°C. Uap yang dihasilkan kemudian masuk ke perangkat
pemisah uap yang memisahkan air dari uap. Uap yang telah dipisahkan kemudian
mengalir menuju turbin, seperti pada rancangan reaktor BWR. Masalah yang dihadapi
pada BWR yaitu uap yang dihasilkan bersifat radioaktif juga terjadi pada reaktor ini.
Namun, dengan adanya pemisahan uap, maka terdapat waktu jeda yang menurunkan
radiasi di sekitar turbin. Dengan menggunakan moderasi netron yang sangat
bergantung pada grafit, apabila terjadi pendidihan yang berlebihan, maka aliran
pendingin akan berkurang sehingga penyerapan netron juga berkurang, tetapi reaksi
Secara harfiah pembangkitan adalah sesuatu atau hal hal atau suatu aktivitas
untuk membangkitkan sesuatu, atau timbulnya efek (hasil) tertentu akibat adanya
pembangkitan. Dalam hal ini adalah pembangkitan listrik yang berarti pembangkitan
listrik dengan menggunakan potensi air sebagai sumber energi untuk menghasilkan
energi listrik.
generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolak balik tiga fasa. Tenaga
mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak
generator listrik atau biasa disebut penggerak mula ( primover ). Mesin penggerak
generator listrik yang banyak digunakan adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air,
dan turbin gas.
Potensi pada sumber air banyak digunakan pada besarnya debit arus air untuk
menggerakan turbin air yang dikopel dengan generator. Contoh dari potensi
pembangkitan ini ada pada PLTA Saguling, Cirata, maupun Jatiluhur. Secara
kompleks banyak bagian komponen PLTA yang kompleks seperti turbin, generator,
dan gearbox. Bagian bagian komponen yang besar dan kompleks inilah yang dapat
pendinginan.
6.2. Sistem Pendinginan
menjadi energy listrik. Tenaga listrik yang dihasilkan generator dapat berupa arus
searah (DC) maupun arus bolak balik (AC). hal ini bergantung dengan konstruksi dari
Generator terdiri atas bagian yang berputar yang disebut rotor dan bagian yang
diam yang disebut stator, dan celah udara yang memisahkan antara stator dan rotor.
generator. Fan dipasang pada kedua sisi dari bagian tengah rotor untuk
dari kedua ujung rotor ke dalam ruang di antara kutub dan celah udara. Efek
sentrifugal dari kutub yang berputar mengalihkan udara dalam arah radial ke dalam
saluran pendingin inti stator dan melewati stator frame ke penukar kalor air-udara, di
Udara hangat didinginkan oleh sebuah alat penukar kalor air-udara. Ada delapan
pendingin udara permukaan dipasang dalam silinder mesin untuk mendinginkan
udara yang digunakan untuk pendinginan bagian rotor dan stator. Pendingin udara
yang digunakan adalah jenis penukar kalor udara ke air yang bersirip, di mana
udara sekitar dari mesin lewat dan kemudian disirkulasikan kembali oleh aksi
sentrifugal dari rotor. Laluan udara disediakan di kedua sisi stator untuk
dan komputer. Kadang – kadang terdapat pengotoran berupa kerak yang menempel
pendingin yang lebih baik sebagai tindakan preventif untuk mencegah pengotoran
generator
utama untuk membangkitkan energi listrik. Komponen turbin ini yang selalu
Air pendingin yang digunakan diambil langsung dari penstock melalui katup
W1 kemudian disaring terlebih dulu oleh dua buah water strainer yang
bekerja secara paralel. Setelah itu air pendingin dialirkan melalui hydraulic
valve 402 untuk mendinginkan di bagian turbin, alternator dan sump tank
BAB VII
Fuel Cell adalah sebuah alat elektrokimia yang mengubah energi kimia
ke energi listrik secara kontinu. Pada sebuah baterai biasa , energi kimia yang
diubah oleh sebuah sel adalah tetap. Jika bahan bakar (fuel) dan oksidan di
baterai telah habis, maka baterai tersebut harus di ganti atau di isi ulang.
Perbedaan mendasar sebuah fuel cell dengan baterai biasa ditentukan dari
supply bahan bakar (oksidan) ke dalam sel . Pada sel bahan bakar, energi
dipasok terus menerus, hal ini tidak ubahnya dengan sebuah mesin yang
memerlukan bahan bakar untuk mengubah dari energi kimia menjadi energi
mekanik. Sedangkan pada sel bahan bakar, energi yang dihasilkan langsung
menghasilkan energi listrik dan panas dalam prosesnya. fuel cell merupakan
suatu bentuk teknologi sederhana seperti baterai yang dapat diisi bahan bakar
untuk mendapatkan energinya kembali, dalam hal ini yang menjadi bahan
positif dan negatif atau disebut juga katoda dan anoda. Reaksi kimia yang
menghasilkan listrik terjadi pada elektroda. Selain elektroda, satu unit fuel
cell terdapat elektrolit yang akan membawa muatan-muatan listrik dari satu
elektrolit yang digunakan. Arus listrik serta panas yang dihasilkan setiap
jenis fuel cell merupakan produk samping reaksi kimia yang terjadi di katoda
dan anoda.
mobil). Sedangkan dari segi efisiensi energi, penerapan fuel cell pada baterai
portable seperti pada handphone atau laptop akan sepuluh kali tahan lebih
lama dibandingkan dengan baterai litium. Dan untuk mengisi kembali energi
akan lebih cepat karena energi yang digunakan bukan listrik, tetapi bahan
membentuk air.
menahan elektron.
(PEMFC)
7.4.2 Fan
a. Pengertian
terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau
pemipaan, peralatan pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara
motor fan yang merupakan bagian dari biaya energi terbesar untuk
kompresor.
b. Jenis-jenis Fan
Fan sentrifugal
Fan Aksial
fan. Cara kerja fan seperti impele r pesawat terbang: blades fan
c. Karakteristik Fan
banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis (SP)
Fan dipasang pada bagian power stack dari fuel cell. Fan ini
DC 13 V.
BAB VIII
mesin diesel mengkonversi bahan bakar yang di suplai sampai dengan 30% -
rugi akibat konveksi dan radiasi panas dari permukaan mesin ke lingkungan
oleh oli dan intercooler juga termasuk pada sistem pendingin. Tujuan dari
baik (intercooler).
1. liquid cooling
2. air cooling
tenaga diesel.
silinder mesin agar menjaga suhu silinder dalam batas aman. Panas yang
berlebih tidak berguna bagi kinerja mesin, oleh karena itu, panas berlebih
tersebut harus dibuang dari ruangan silinder. Jikap panas tidak dibuang dapa
menyebabkan masalah seperti nilai viskositas oli pelumas menjadi berubah
karena film pada oli menjadi pecah yang berakibat pada dinding silinder,
sirkulasikan dengan bantuan pompa pada bagian cylinder jacket mesin. Air
yang keluar dari cylinder jacket akan memiliki temperatur yang tinggi
sehingga perlu didinginkan oleh spray ponds (air di semprotkan pada cooling
tower) yang nantinya air dapat di sirkulasikan kembali karena panas yang
berakibat terjadi keausan pada bagian silinder dan piston. Sedangkan apabila
cepat rusak. Oleh karena itu, temperatur air pendingin (water cooling) harus
dijaga pada temperature tertentu sekitar 700C dan kebutuhan air pendingin
sekatar 2-4 liter pre bhp per menit. Hal ini dimungkinkan juga untuk
memanfaatkan panas dari air pendingin yang telah keluar dari cylinder jacket
pembentukan kotoran sekala kecil pada air, zeolite lebut, dan pengolahan
refrigrant sekunder)
3. Rasiators
(a) Direct air cooling (b) Indirect system
(natural circulation)
pompa
dapat diperoleh dari blower atau kipas angin yang diputar oleh mesin.
motor.
air yang didinginkan dalam radiator akan turun sementara air panas di
jaket akan naik dan mengalir ke bagian atas radiator. Sistem ini
pendinginan thermosypon.
frame mesin dan mendapatkan daya dari poros engkol. Air panas