Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pembimbing :
Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
Jurusan Keperawatan
Program Studi D-III Keperawatan Samarinda
Samarinda, Kalimantan Timur
2021
MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pembimbing :
Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
Jurusan Keperawatan
Program Studi D-III Keperawatan Samarinda
Samarinda, Kalimantan Timur
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Askep Katarak” tepat pada waktunya.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Terimakasih.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maka dari itu kami terdorong untuk menyusun makalah ini, sehingga
dapat menambah pengetahuan kita tentang insiden katarak itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari katarak ?
2. Apa etiologi dari katarak ?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami dan mengerti pengertian dari katarak.
2. Memahami dan mengerti etiologi dari katarak.
3. Memahami dan mengerti manifestasi klinis dari katarak.
4. Memahami dan mengerti patofisiologi dari katarak.
5. Memahami dan mengerti komplikasi dari katarak.
6. Memahami dan mengerti pengobatan dari katarak.
7. Memahami dan mengerti pengkajian keperawatan dari katarak
8. Memahami dan mengerti diagnosa keperawatan dari katarak
9. Memahami dan mengerti intervensi keperawatan katarak
10. Memahami dan mengerti implementasi keperawatan dari katarak
11. Memahami dan mengerti evaluasi keperawatan dari katarak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Katarak
Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan
bening menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata Yunani cataracta yang berarti
air terjun. Hal ini disebabkan karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu
seperti tertutup oleh air terjun didepan matanya (Ilyas, 2006) hal 2.
Jenis- jenis katarak menurut (Vaughan, 2000) hal 177- 181 terbagi atas :
3
4
3. Katarak traumatik
4. Katarak komplikata
6. Katarak toksik
5
Katarak toksik jarang terjadi. Banyak kasus pada tahun 1930-an sebagai
akibat penelanan dinitrofenol (suatu obat yang digunakan untuk menekan nafsu
makan). Kortokosteroid yang diberikan dalam waktu lama, baik secara sistemik
maupun dalam bentuk tetes yang dapat menyebabkan kekeruhan lensa.
7. Katarak ikutan
B. Etiologi Katarak
Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air
dan menjadi lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya,
sehingga kemampuannya memfokuskan benda dekat berkurang. Hal ini mulai
terlihat pada usia 45 tahun dimana mulai timbul kesukaran melihat dekat
(presbiopia). Pada usia 60 tahun hampir 60% mulai mengalami katarak atau lensa
keruh.
D. Patofisiologi Katarak
8
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan,
berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar.
Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus,
di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan
posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan warna
menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di
anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk
katarak yang paling bermakna, nampak seperti kristal salju pada jendela.
E. Komplikasi Katarak
1. Hilangnya vitreous. Jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama
operasi maka gel vitreous dapat masuk ke dalam bilik anterior, yang
merupakan resikoterjadinya glaucoma atau traksi pada retina. Keadaan ini
membutuhkan pengangkatan dengan satu instrument yang mengaspirasi
dan mengeksisi gel (virektomi). Pemasanagan lensa intraocular sesegera
mungkin tidak bias dilakukan pada kondisi ini.
2. Prolaps iris. Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah pada
periode pasca operasi dini. Terlihat sebagai daerah berwarna gelap pada
lokasi insisi. Pupil mengalami distorsi. Keadaan ini membutuhkan
perbaikan segera dengan pembedahan.
3. Endoftalmitis. Komplikasi infeksi ekstraksi katarak yang serius, namun
jarang terjadi.
F. Pengobatan Katarak
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat mencegah katarak.
Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk memperlambat proses bertambah
keruhnya lensa untuk menjadi katarak (Ilyas, 2006).
Operasi dilakukan dengan insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior,
diikuti oleh ekstraksi (lensa diangkat dari mata) katarak ekatrakapsular. Insisi
harus dijahit. Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang
dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil dari kornea atau sklera anterior
(fakoemulsifikasi).
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
2.1.Keluhan utama
melihat (fokus) pada jarak dekat atau jauh?, apakah ada keluhan dalam membaca
atau menonton televisi?, bagaimana dengan masalah membedakan warna atau
masalah dengan penglihatan lateral atau perifer?
Adakah riwayat kelainan mata pada keluarga derajat pertama atau kakek-
nenek.
3. Pemeriksaan fisik
Berapa lama waktu tidur pasien, apakah ada kesulitan tidur seperti
insomnia atau masalah lain. Apakah saat tertidur sering terbangun.
Adakah diet khusus yang dijalani pasien, jika ada anjuran diet apa yang
telah diberikan. Kaji nafsu makan pasien sebelum dan setelah sakit mengalami
perubahan atau tidak, adakah keluhan mual dan muntah, adakah penurunan berat
badan yang drastis dalam 3 bulan terakhir.
Kaji kebiasaan BAK dan BAB pasien, apakah ada gangguan atau
kesulitan. Untuk BAK kaji warna, bau dan frekuensi sedangkan untuk BAB kaji
bentuk, warna, bau dan frekuensi.
Masalah utama pasien masuk rumah sakit, cara pasien menerima dan
menghadapi perubahan yang terjadi pada dirinya dari sebelum sakit hingga setelah
sakit.
Pola seksual pasien selama di rumah sakit, menstruasi terakhir dan adakah
masalh saat menstruasi.
4. Pemeriksaan Diagnostik
14
1. Nyeri Akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
berhubungan dengan Agen keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Pencedera Fisik (Prosedur Tingkat Nyeri (L.08066) pada lokasi, karakteristik, durasi,
Operasi) dibuktikan dengan pasien dapat menurun dengan frekuensi, kualitas, intensitas
mengeluh nyeri, gelisah, dan, kriteria hasil : nyeri
sulit tidur. Keluhan nyeri menurun Identifikasi skala nyeri
Gelisah menurun Identifikasi faktor yang
Kesulitan tidur menurun memperberat dan memperingan
nyeri
15
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
2. Ansietas (D.0080) berhubungan Setelah dilakukan perawatan selama REDUKSI ANSIETAS (I.09314)
dengan kurang terpapar 3x24 jam, maka Tingkat Ansietas Observasi
informasi dibuktikan dengan (L.09093) menurun dengan Kriteria identifikasi saat ansietas berubah
merasa bingung, tampak gelisah, Hasil : identifikasi kemampuan
tampak tegang. verbalisasi kebingungan mengambil keputusan
menurun monitor tanda-tanda ansietas
perilaku gelisah menurun Terapeutik
16
Implementasi yang kita lakukan adalah sesuai dengan intervensi yang telah
kita rencanakan sesuai dengan diagnosa yang kita temukan dan dilakukan
berdasarkan prioritas diagnosa yang lebih besar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan
bening menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata Yunani cataracta yang berarti
air terjun. Hal ini disebabkan karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu
seperti tertutup oleh air terjun didepan matanya (Ilyas, 2006) hal 2.
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21