Anda di halaman 1dari 8

Jawaban Soal Asam Basa

1. Perhatikan persamaan reaksi berikut!


(1) NH3(g) + BF3(g) → NH3BF3(g)
(2) H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO42-(aq)
(3) PO4-3(aq) + H2O(l) →HPO43-(aq) + OH-(aq)
Tentukan urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis.

2. Perhatikan reaksi berikut.


SO3 + O2- → SO42-
tentukan spesi yang bertindak sebagai asam Lewis.

Jawaban : senyawa SO3

Pembahasan :

Menurut Lewis:

• Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.
• Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.

Jika reaksi diatas digambarkan dengan rumus Lewis, maka senyawa SO3 akan bertindak sebagai asam lewis:

Perhatikan gambar terlampir.


Pembahasan

Perhatikan konfigurasi elektron dari S dan O


₁₆S = 2. 8. 6 ⇒ membutuhkan 2 elektron agar mencapai oktet 
₈O = 2. 6 ⇒ membutuhkan 2 elektron agar mencapai oktet

Jadi kedua atom sama-sama membutuhkan 2 elektron agar mencapai keadaan stabil atau oktet (mencapai jumlah 8
elektron terluar).

Antara atom pusat S dengan sebuah atom O terjadi pemakaian elektron bersama, terbentuk ikatan kovalen biasa,
sehingga atom pusat S dan sebuah atom terikat O sudah mencapai oktet

Sedangkan atom pusat S terhadap dua buah atom terikat O yang lain membentuk ikatan kovalen koordinasi, yakni
masing-masing atom terikat O memakai dua pasang elektron bebas dari atom pusat S, atau dengan kata lain atom
pusat S memberikan dua pasang elektron bebasnya kepada masing-masing atom O. 

Kesimpulan
Senyawa belerang trioksida SO₃ memiliki 1 jenis ikatan kovalen rangkap dua dan 2 buah ikatan kovalen
koordinasi.

____________________________

Pelajari lebih lanjut mengenai senyawa kovalen dan jenis ikatan yang terbentuk antara atom-atom, di
sini brainly.co.id/tugas/13021576 
Jawaban terverifikasi ahli
4.3/5
233

claramatika
Mata pelajaran : kimia
Kelas : X SMA
Kategori : ikatan kimia
Kata kunci : ikatan kovalen, kovalen koordinasi
Jawaban :
Perbedaan antara ikatan kovalen dengan ikatan kovalen koordinasi adalah terletak pada pasangan elektron. Pada
ikatan kovalen, elektron berasal dari masing-masing atom atau unsur yang kekurangan elektron sehingga elektron
digunakan secara bersama-sama untuk membentuk keadaan stabil. Pada ikatan kovalen koordinasi, elektron berasal
dari salah satu unsur yang sudah stabil yang memiliki pasangan elektron bebas. Pasangan elektron bebas tersebut
dipinjamkan ke atom yang belum stabil.

Penjelasan :
Ikatan kimia dibagi menjadi dua macam yaitu ikatan ion dan kovalen. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara atom
yang melepaskan elektron dan atom yang menerima. Ikatan ion dapat terbentuk karena perpindahan elektron dari atom
yang kelebihan elektron ke atom yang kekurangan elektron. Contonya : senyawa NaCl, MgO, KBr dll. Ikatan kovalen
adalah ikatan yang terjadi antara atom yang sama-sama kekurangan elektron. Atom-atom tersebut akan
menyumbangkan elektronnya untuk dipakai bersama.

Berdasarkan jenis ikatannya, ikatan kovalen dibagi menjadi tiga yaitu ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap
dua dan ikatan rangkap tiga. Contohnya : H2 (kovalen tunggal), O2 atau CO2 (kovalen rangkap 2), N2 (kovalen rangkap
3). Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen dua dibagi menjadi dua yaitu ikatan kovalen polar dan non polar. Ikatan
kovalen polar adalah ikatan kovalen yang memiliki pasangan elektron bebas pada atom pusatnya. Contohnya : NH3,
H2O dll. Sedangkan ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen yang tidak memiliki pasangan elektron bebas pada
atom pusatnya. Contohnya : CH4, SiF4 dll. Satu lagi, ada ikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen koordinasi terbentuk
dari penggunaan pasangan elektron yang berasal dari salah satu unsur yang memiliki pasangan elektron bebas. Jadi,
unsur yang sudah berikatan kovalen dengan unsur lain tetapi masih memiliki pasangan elektron bebas, unsur tersebut
dapat meminjamkan atau menyumbangkan kepada unsur lain yang belum stabil. Contohnya pada senyawa HNO3,
H2SO4 dll.

3. Perhatikan Keterangan Di Bawah Ini !

AlCl3 + Cl- → AlCl4-

Manakah spesi yang bertindak sebagai asam Lewis ?

Jawaban : senyawa AlCl3
Pembahasan :

Menurut Lewis:

• Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.
• Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.

jika reaksi diatas digambarkan dengan rumus Lewis, maka senyawa AlCl3 akan bertindak sebagai asam lewis :

3. Perhatikan Keterangan Di Bawah !

 NH3 + H+ →  NH4+

Manakah spesi yang bertindak sebagai asam Lewis ?

Jawaban : H+

Pembahasan :

Menurut Lewis:

• Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.
• Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.

Jika reaksi diatas digambarkan dengan rumus Lewis, maka H + akan bertindak sebagai asam lewis :
4. Perhatikan Keterangan Di Bawah !

CaO + CO2 → CaCO3

Manakah spesi yang bertindak sebagai basa Lewis ?

Jawaban : senyawa CaO

Pembahasan :

Menurut Lewis:
• Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.
• Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain.

jika reaksi diatas digambarkan dengan rumus Lewis, maka senyawa CaO akan bertindak sebagai basa lewis :

Pada tahun 1923, G.N. Lewis, seorang ahli kimia Amerika Serikat mengemukakan teori asam basanya. Menurut Lewis,

 Asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron
 Basa adalah suatu zat yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron
Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan dengan transfer pasangan elektron yang terjadi pada ikatan kovalen koordinasi.
Berikut adalah contoh reaksi dari teori asam basa Lewis

Teori asam basa Lewis memperluas pengertian dan tidak bertentangan dengan teori asam basa yang telah ada sebelumnya justru dapat mendukung teori
sebelumnya. Menurut Lewis, asam basa bukan hanya sebatas pelepasan ion H^+/OH^-H+/OH− atau transfer proton (ion H^+H+), melainkan senyawa
yang reaksinya melibatkan pasangan elektron. Teori Lewis ini juga menjelaskan bahwa setiap zat yang bertindak sebagai basa Bronsted Lowry yaitu zat
bertindak sebagai penerima H^+H+, maka otomatis zat tetsebut juga akan berindak sebagai basa Lewis, karena ketika suatu menerima H^+H+ , maka
sebenarnya zat tersebut harus mendonorkan pasangan elektron ke ion H^+H+ agar dapat diikat secara kovalen koordinasi.

Anda mungkin juga menyukai