Anda di halaman 1dari 7

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6

Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PANDANGAN SAINS DAN AL-QUR’AN TERHADAP KONSUMSI


ALKOHOL

Risna

SMK Negeri 1 Calang Kabupaten Aceh Jaya


Email: risna_85@mhs.unsyiah.ac.id

Abstrak. Pengkajian artikel tentang pandangan sains dan Al-qur’an terhadap konsumsi alkohol
yang bertujuan untuk untuk mengetahui pandangan Al-Qur’an terhadap konsumsi alkohol,
untuk mengetahui pandangan sains terhadap konsumsi alkohol dan dampak mengkonsumsi
alkohol bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Alkohol merupakan salah satu turunan
alkana yang mengandung gugus hidroksil dengan rumus umum CnH2n+2O. Alkohol biasanya
tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, yang didapatkan dari hasil fermentasi
anggur, gandum, biji dan madu. Kegunaan alkohol untuk berbagai keperluan lain seperti dalam
desinfektan, pembersih, pelarut, bahan bakar dan sebagai campuran produk kimia lainnya.
Kata kunci: Alkohol, Al-qur’an, sains

Abstract. The study of articles on the views of science and the Qur'an on alcohol consumption
aims to find out the Qur'anic view of alcohol consumption, to know the views of science on
alcohol consumption and the impact of consuming alcohol for human health and well-being.
Alcohol is one of the alkane derivatives containing the hydroxyl group with the general formula
CnH2n+2O. Alcohol is usually colorless, volatile, flammable, obtained from fermented grapes,
wheat, seeds and honey. Use of alcohol for various other purposes such as in disinfectants,
cleaners, solvents, fuels and as a mixture of other chemical products
Keywords: Alcohol, Qur’an, science

PENDAHULUAN

Kemajuan zaman terbukti merubah sebagian besar gaya hidup manusia. Dari
mulai cara memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, perumahan,
kesehatan, dan pendidikan, hingga bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan
lainnya. Kebutuhan lain-lain itu seringkali berhubungan dengan gaya hidup, seperti
kebutuhan hiburan atau kesenangan. Salah satu trend gaya hidup yang berhubungan
dengan hiburan, kecenderungan bersosialisasi dan menampilkan eksistensi diri, adalah
menyesap minuman beralkohol. Sebetulnya trend ini bukan baru-baru ini saja marak
dilakukan di kalangan masyarakat urban, tetapi akarnya sudah ada bahkan sejak
zaman kerajaan-kerajaan dan penjajahan Belanda di Indonesia.
Alkohol merupakan salah satu turunan alkana yang mengandung gugus
hidroksil yang banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Alkohol biasanya
tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, yang didapatkan dari hasil
fermentasi anggur, gandum, biji dan madu (Sulaiman, 2013). Senyawa alkohol yang
sering digunakan adalah ethyl alcohol atau etanol (C2H5OH). Etanol banyak digunakan
selain sebagai obat antiseptik, juga dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan bakar
spiritus. Alkohol banyak terdapat didalam bahan minuman seperti tuak, khamar, bir
dan air tape. ada kebudayaan barat, beer dan wine merupakan minuman utama
dalam kehidupan sehari-hari sampai abad ke-19. Di beberapa negara, alkohol
merupakan minuman yang mudah didapatkan sehingga cenderung banyak disalah
gunakan. Islam menganjurkan konsumsi alkohol jelas dilarang (Moghadam dan

345
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Moradi, 2012), bahkan sebelum ilmu pengetahuan sekarang membuktikan banyaknya


kemudharatan dalam mengkonsumsi alkohol. Salah satu alasan dilarangnya
dikonsumsi alkohol dikarenakan sifatnya yang memabukkan dan mampu
menghilangkan kesadaran. Menurut WHO, pada tahun 2012 sekitar 3,3 juta orang di
dunia meninggal karena minuman keras. Berdasarkan Global status report on alcohol
and health 2014, sebanyak 1.928.000 orang penduduk Indonesia mengalami
gangguan kesehatan akibat konsumsi alkohol secara berlebihan, dan sebanyak
1.180.900 orang penduduk Indonesia mengalami ketergantungan alkohol (Tritama,
2015). Konsumsi alkohol memiliki banyak konsekuensi untuk kesehatan dan
kesejahteraan terhadap orang yang meminumnya, dan juga kehidupan orang-orang di
sekitar mereka (Anonim, 2000). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka
penulis tertarik untuk mengkaji tentang pandangan Alqur’an dan pandangan sains
terhadap konsumsi alkohol.

PEMBAHASAN

Pandangan Al-Qur’an dan Hadist Terhadap Konsumsi Alkohol


Kata khamar berasal dari kata khamara atau satara yang berarti menutup.
Oleh Karena itu, ada istilah kerudung wanita. Setiap benda yang menutup sesuatu
yang lain, selalu disebut khamr, seperti dalam kalimat “tutuplah wadah-wadah kalian”.
Jadi, khamar dapat menutup akal, menyumbat dan membungkusnya (Irfan dan
Masyrofah, 2012). Larangan minum khamar diturunkan secara berangsur-angsur
karena minum khamar bagi bangsa Arab sudah menjadi kebiasaan yang mendarah
daging semenjak zaman Jahiliyah. Berkenaan dengan khamar, terdapat ayat-ayat
dalam al-Qur’an yang turun berdasarkan peristiwa-peristiwa (Shaleh, 2002). Diantara
ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang khamar ada 8 surah diantaranya adalah
QS Al-Maidah: 90-91, Al-Baqarah: 129, QS. Yusuf: 36 & 41, An-Nahl:67, QS-An-
Nisa:43, QS. At-Thur:23, dan QS. As-Shafat: 45,46-47 serta QS. Muhammad: 15.
Islam adalah agama yang komprehensif yang mendesak umat islam untuk
memilih yang baik dan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk
makanan. Islam telah menetapkan aturan dan peraturan untuk persiapan makanan
yang menyarankan sumber, proses dan aktor harus sesuai dengan prinsip islam
(Zakiah, dkk., 2014). Syariat islam melarang mengkonsumsi minuman keras dan zat-
zat sejenisnya. Proses pengharaman ini dilakukan melalui tahapan yang berulang-
ulang sebanyak empat kali.
Pertama, Allah SWT menurunkan ayat tentang khamar yang bersifat informatif
semata. Hal ini dilakukan Karena tradisi meminumnya sangat membudaya di
masyarakat. Ayat yang diturunkan pertama kali adalah QS. An-Nahl ayat 67. Kedua,
diturunkannya ayat yang menjelaskan secara lebih lanjut mengenai khamar yaitu
dalam QS. Al-Baqarah ayat 219. (Irfan dan Masyrofah, 2012). Ketiga, diturunkannya
ayat yang menerangkan tentang proses pengharaman khamar dalam QS. An-Nisa :43.
Setelah turunnya surah An-Nisa; ayat 43 yang melarang shalat dalam keadaan
mabuk, maka masih juga terjadi berbagai peristiwa mabuk yang membawa
malapetaka. Akhirnya keempat, diturunkannya ayat yang sangat keras yang
mengharamkan khamar, yaitu QS. Al-Maidah ayat 90-91.
Demikianlah diantara bukti konkret bahwa syariat islam diturunkan oleh Allah
SWT dengan tadarruj, proses yang menyesuaikan kondisi tempat dan budaya
masyarakatnya (Irfan dan Masyrofah, 2012). Ayat-ayat di atas menjelaskan kepada
kaum muslimin tentang hukum minuman keras (alkohol). Hal ini termasuk kelezatan
yang orang-orang Arab biasa tenggelam dan bersenang-senang dengannya, Pada
346
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

hari-hari yang mereka tidak mempunyai kepentingan lebih tinggi yang perlu
mencurahkan segenap tenaga, perasaan dan waktu (Quthb, 2000).
Itulah sebabnya mengapa Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW melarang orang
mengkonsumsi minuman beralkohol sebagai obat atau mencari keuntungan finansial
dari transaksi barang tersebut; baik dengan memproduksi, mendistribusikan, menjual,
membeli atau bahkan meminumnya. Anggur beralkohol (khamar) adalah penyakit,
bukan merupakan obat atau penyembuh penyakit. Sebaliknya, minuman beralkohol
adalah penyebab dari berbagai penyakit fisik, psikologis, dan sosial (Naik, 2016).

Pandangan Sains Terhadap Konsumsi Alkohol


Alkohol merupakan salah satu turunan alkana yang mengandung gugus
hidroksil dengan rumus umum CnH2n+2O, Alkohol merupakan zat yang memiliki titik
didih relatif tinggi dibandingkan hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal
ini disebabkan adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul
alkohol akibat gugus hidroksil yang polar. Alkohol yang memiliki atom karbon kurang
dari lima larut dalam air. Kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiripan struktur
antara alkohol (R–OH) dan air (H–OH) (Oxtoby, 2001). Dewasa ini, penggunaan
alkohol didalam minuman biasanya mengandung etanol, sekitar20% sampai dengan
50%. Namun, beberapa masyarakat Indonesia banyak mengkonsumsi minuman
beralkohol oplosan yang mengandung metil alkohol atau metanol.
Alkohol merupakan zat sedatif hipnotik yang bekerja pada saraf pusat bila
dikonsumsi secara berlebihan. Sebenarnya alkohol memiliki sifat stimulan apabila
dikonsumsi dalam jumlah kecil. Setelah mengkonsumsi miras, maka miras tersebut
akan diserap usus sebanyak 80% dan lambung 20%, kemudian akan mengalami .
metabolime di hepar.

Dampak Negatif Penggunaan Alkohol

1) Merusak Kesehatan
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk" atau "teler",
dimana kondisi ini sebenarnya adalah karakteristik intoksikasi alkohol yang dapat
menyebabkan cedera, kecacatan dan kematian. Sebanyak 70% narapidana
menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan, dan lebih dari 40%
kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol (Katzung, dkk., 2012).
Konsumsi alkohol yang berlebih dapat menimbulkan efek fisiologis bagi
kesehatan tubuh, yaitu mematikan sel-sel baru yang terbentuk dalam tubuh. Efek
merugikan lainya adalah dapat menimbulkan sirosis dalam hati atau yang lebih
dikenal dengan penyakit kuning (Utina, 2012). Etanol yang dikonsumsi akan
mengalami oksidasi di mikrosom sel hepar oleh MEOS (Microsomal Ethanol Oxidizing
System) yang menghasilkan asetaldehid. Etanol juga mengalami oksidasi di mikrosom
sel hepar oleh MEOS (Microsomal Ethanol Oxidizing System) yang menghasilkan
asetaldehid. Dengan demikian, pada pasien yang biasa mengkonsumsi etanol dalam
dosis tinggi secara kronis, tidak hanya menimbulkan peningkatan yang signifikan
dalam metabolisme etanol, tetapi juga dalam metabolisme obat lain yang dilakukan
oleh sitokrom P450 dalam sistem MEOS, serta pembentukan produk sampingan
beracun dari reaksi sitokrom P450 seperti toksin, radikal bebas dan H 2O2 yang dapat
memperberat kinerja hati dan menimbulkan sirosis (Tritama, 2015).
Konsumsi alkohol dapat menimbulkan ketergantungan dan merusak mental.
Bahaya alkohol dapat mempengaruhi sistem syaraf untuk mengubah keadaan,
mengubah persepsi dan mengubah suasana hati. Pecandu alkohol umumnya bersifat
347
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

pemarah. Hal tersebut merupakan gangguan kepribadian yang sulit untuk


disembuhkan, sehingga larangan penggunaan alkohol dalam Islam sangatlah tepat,
karena untuk menghindari dari gangguan-gangguan kejiwaan lainnya yang dapat
membahayakan baik untuk peminum maupun orang lain (Utina, 2012). Menurut WHO
(2011) Konsumsi alkohol pada masa kehamilan mampu menyebabkan Fetal Alcohol
syndrome mampu mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pada otot, etanol dapat meyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, yaitu
turunya kadar kalium dan fosfat dalam darah serta defisiensi magnesium yang
mengakibatkan timbulnya penyakit miopatia alkoholika (sindroma nekrosis otot secara
tiba-tiba). Hal ini ditandai dengan adanya nyeri pada otot, mioglobinuria,
meningkatnya serum kreatin kinase, kelemahan otot-otot proksimal dan atrofi otot
(World Health Organization, 2011). Moradi dan Moghadam (2012) menyatakan bahwa
konsumsi alkohol tidak hanya mengurangi kepadatan dan kekuatan tulang, namun
juga kemampuan tulang untuk memperbaiki kerusakan/keropos, menuanya sel pada
tulang disebut osteoblast. Alkohol dapat menyebabkan kolorektal dan kanker
payudara pada wanita. Kanker payudara dan kanker kolorektar adalah dua jenis
kanker yang paling umum terjadi di dunia, proporsi dari kanker ini dibanding dengan
konsumsi alkohol menjadi lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya (Nilsson dan
Carlstedt, 2014).
Konsumsi alkohol reguler berhubungan dengan perkembangan kanker
kolorektal pada usia muda. Metabolit reaktif pada alkohol seperti asetaldehid bersifat
karsinogenik. Alkohol berperan sebagai pelarut, meningkatkan penetrasi molekul
karsinogen lain ke dalam sel mukosa. Efek alkohol dimediasi melalui produksi
prostaglandin, peroksidase lipid, dan generasi ROS (Reactive Oxygen Species) bebas.
Konsumsi tinggi alkohol biasanya berhubungan dengan nutrisi rendah, sehingga
jaringan rentan terhadap karsinogenesis (Kosama, 2015).
Disfungsi erektil atau ejakulasi tertunda adalah salah satu konsekuen dari
konsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan disfungsi seksual dan merubah
keseimbangan hormon seksual seperti testosteron, estrogen dan prolaktin pada pria
dan wanita serta mengurangi jumlah produksi sperma (Moradi dan Moghadam, 2012).
Menurut Lukmanudin (2015) menyatakan bahwa pengaruh alkohol juga dapat
mengurangi produksi sperma yang berakibat pada kesuburan pria, dan penis mati
rasa saat berhubungan karena pengaruh alkohol yang mempengaruhi sistem sarafnya.
Keseluruhan dari efek mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang akan
berujung pada kematian, dikarenakan alkohol mempengaruhi kerja kardiovaskuler
jantung yang mampu memicu stroke. Hubungan antara mengkonsumsi alkohol
dengan tekanan darah karena konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan
tekanan darah bagi laki-laki dan perempuan, tekanan darah yang tinggi menyebabkan
hipertensi yang merupakan penyebab utama terjadi stroke (Anonim, 2000).
Etanol dengan konsentrasi antara 0,01-0,05% dalam darah sudah mulai
bekerja dan menimbulkan efek depresan, di mana seseorang mengalami sensasi rileks
dan merasakan kegembiraan (euforia) dan secara garis besar masih terlihat normal.
Pada konsentrasi 0,11-0,20%, syaraf motorik seseorang sudah mulai lumpuh,
emosinya sudah mengalami gangguan, serta ingatan, pemahaman, tanggapan dan
responnya sudah mengalami penurunan, bahkan koordinasi ototnya terganggu. Pada
konsentrasi 0,21-0,40%, kesadaran dan keseimbanganya lemah, muntah-muntah,
terjadi kolaps dan pingsan. Pada konsentrasi 0,41-0,50%, akan mengalami koma,
terganggunya bagian otak yang mengatur detak jantung dan pernafasan sehingga
dapat menimbulkan kematian (WHO, 2011).

348
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2) Puncak Kejahatan
Secara teknis, apa yang membedakan manusia dan hewan adalah, manusia
memiliki kesadaran diri dan dapat membedakan mana yang benar dan salah. Dengan
mengkonsumsi alcohol, akan menghancurkan kualitas dari manusia, dan merupakan
bantahan terhadap salah satu aturan Allah (Sulaiman, 2013).

3) Menyebabkan Permusuhan
Ini dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya Q.S Al–Maidah
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan
itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara
kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu
dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu) (QS. Al- Maidah: 90-91).

4) Menghabiskan Harta
Jika seorang itu keseringan minum khamr yang menjadi puncak kejahatan
maka sudah tentu dia melakukan kejahatan-kejahatan yang lain seperti berjudi,
berpoya-poya, pergi ke tempat-tempat maksiat dengan menghabiskan uang dan
harta. Jadi oleh karena begitu hebatnya bahaya daripada minuman khamr itu maka
memang tepat sekali Islam mengharamkan arak/khamr serta menetapkan hukuman
yang berat kepada peminum-peminum khamr itu.

Manfaat Alkohol
Penggunaan alkohol sudah menjadi keperluan dalam dunia medis, pembuatan
obat-obatan. Alkohol juga digunakan pada proses penyucian (sterilisasi). Alkohol
terdapat juga pada parfum, digunakan sebagai pereaksi berbagai analisa kimia dan
lain-lainnya, maka penggunaanya disucikan (Utina, 2012). Di industri, metanol
(CH3OH) digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid, sebagai cairan
antibeku, dan pelarut, seperti vernish. Padakendaraan bermotor, metanol digunakan
untuk bahan bakar mobilformula. Etanol (C2H5OH) dapat dibuat melalui teknik
fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida, seperti pati
dihancurkan menjadi bentukyang lebih sederhana dengan bantuan enzim (ragi).
Etanol sudah dikenal dan digunakan sejak dulu, baik sebagai pelarut obat-obatan,
desinfektan, kosmetika dan bahan bakar spiritus (Chang, 2003).
Al-Qardawi (2008) dalam fatwanya menyatakan bahwa, keberadaan alkohol
dalam proporsi 5 per seribu (0,5 persen) itu tidak dilarang, karena itu adalah jumlah
minimal, khususnya ketika itu dihasilkan dari fermentasi alami. Oleh karena itu, tidak
ada yang salah dengan mengkonsumsi produk (termasuk obat-obatan) yang
mengandung kadar alkohol tidak melebihi 0,5%. Menurut Lukmanudin (2015) kaidah
yang berlaku untuk obat dan kosmetika sama dengan makanan dan minuman. Seiring
dengan kemajuan teknologi, banyak obat dan kosmetika yang bersumber dari ekstrak
tumbuhan dan hewan sehingga dalam pembuatan (produksi) obat dan kosmetika
hendaklah terhindar dari bahan yang haram dan najis. Apabila bahan atau
campurannya berasal dari unsur kimia, maka harus aman dan tidak membahayakan
manusia. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi maupun pelarutan zat aktif
349
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

obat tidaklah menggunakan bahan yang diharamkan, sehingga titik kritis kehalalan
obat terletak dari bahan-bahan yang digunakan selama pembuatan dan fasilitas
produksi (Amin, 2003).

KESIMPULAN

Islam melarang minum minuman keras (khamar) dan peraturan ini berlaku
untuk seluruh umat Islam serta tidak ada perkecualian untuk individu tertentu.
Minuman keras dan alkohol, keduanya identik. Namun sesungguhnya yang dimaksud
dengan khamar di dalam Islam itu tidak selalu merujuk pada alkohol. khamar adalah
segala sesuatu minuman dan makanan yang bisa menyebabkan mabuk. Apapun yang
apabila diminum atau digunakan dalam keadaan normal oleh seorang yang normal
lalu memabukkannya maka ia adalah khamr dan ketika itu hukumnya haram, baik
sedikit atau banyak. Alkohol hanyalah salah satu bentuk zat kimia. Zat ini juga
digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti dalam desinfektan, pembersih,
pelarut, bahan bakar dan sebagai campuran produk kimia lainnya, tetapi apabila
alkohol dikonsumsi dalam jangka yang lama maka akan sangat membahayakan bagi
keselamatan manusia itu sendiri, bahkan akan berujung pada kematian.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qardawi, M. Y. 2008. Al-Ghaul Fi-al Islam. Doha: AFP Publisher


Amin, M. 2003. Pedoman Fatwa Produk Halal. Jakarta: Direktorat Bimbingan
Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.
Anonim. 2000. Health Risk and Benefit of Alcohol Consumption. Alcohol research and
health, 24(1), 6-10.
Chang, R. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Irfan, N., Masyrofah. 2012. Fiqh Jinayah. Tanggerang Selatan: Amzah.
Khosama, Y. 2015. Faktor Risiko Kanker Kolorektal. CDK. 42(11), 829-832.
Lukmanudin, M. L. 2015. Legitimasi Hadis Pelarangan Penggunaan Alkohol Dalam
Pengobatan. Journal Of Qur’an And Hadist Studies. 4(1), 79-101.
Oxtoby D. W., Gillis H. P., dan Nachtrieb N. H. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern.
Terjemahan Suminar S. Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Moghadam, G. H.M., Moradi, M. 2012. Effect of Alcohol Consumption on Human Health
from the Perspective of Holy Qur’an and Modern Medicine. Quran Medicine,
1(3): 35-53.
Naik, Z. 2016. Miracle Of A-Qur’an dan As-Sunnah. Solo: Aqwam Media Profetika.
Nilson, K., Carlstedt, A. 2014. Alcohol and Society 2014, Theme: The Effects of Low-
dose Alcohol Consumption. The Swedish Society of Medicine: Swedish.
Quthb, S. 2000. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dibawah nauangan Al-Qur’an, jilid 1. Jakarta:
Gema Insani.
_________2002. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dibawah nauangan Al-Qur’an, jilid 6. Jakarta:
Gema Insani.
Shihab, M. 2002. Tafsir Al- Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, volume
3. Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, M. 2004. Tafsir Al- Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, volume
1. Jakarta: Lentera Hati.
Shaleh, Q. 2002. Ayat-Ayat Larangan Dan Perintah Dalam Al-Qur’an, Pedoman Menuju
Akhlak Muslim. Edisi pertama: Dipenegoro.
350
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sulaiman, A. A. 2013. An Assessment of The Effects of Alcoholism on Drunkards in


Keffi Local Government Area of Nasarawa State, Nigeria: Islamic perspective.
European Scientific Journal, 9(2): 215-231.
Tritama, K. T. 2015. Konsumsi alkohol dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
Majority. 4(8), 7-9.
Utina, S. S. 2012. Alkohol dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Health
And Sport. 5(2), 97.
World Health Organization. The Global Status Report on Alcohol and Health. 2011.
Geneva: World Health Organization Press.
Zakiah, S., Ishak. H. A., Kassan, H. N. 2014. Understanding The Development of Halal
Food Standard: Suggestion For Future Reseach. International journal of sosial
science and humanity, 4(6): 482-486.

351

Anda mungkin juga menyukai