Anda di halaman 1dari 17

‫س ِم ه‬

‫َّللاِ ال هر ْح َم ِن ال هر ِحيم‬ ‫بِ ْ‬


‫‪SPI‬‬
PERADABAN ARAB JAHILIYAH
1. SISI SEJARAH
Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka
termasuk ras atau rumpun bangsa Caucasoid (Kaukasia) atau Asia
Barat, yang juga dikenal dengan nama “Semit” atau “Semitik”.
Ditilik dari silsilah keturunan dan cikal bakalnya, para sejarawan
membagi kaum-kaum Bangsa Arab menjadi Tiga bagian, yaitu :
1) Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sejarahnya
tidak bisa dilacak secara rinci dan komplit. Seperti Ad, Tsamud,
Thasn, Judais, Amlaq dan lain-lainnya.
2) Arab Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan
Ya’rub bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah.
3) Arab Musta’ribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari
keturunan Isma’il, yang disebut pula Arab Adnaniyah.
Asal-Usul dan Geneologi Arab

Arab Ariban (Arab asli)


diantaranya; Raja-raja
Yaman (Munadharah,
Ghassan, dan raja”
indah); diantara mereka
muncul Asad, darinya
lahir kaum Aus dan
Khazraj

Orang Arab
Musta’ribah (pengguna
Bhs.Arab asli dan
bertempat di Mekkah)
Anak keturunan Nabi
Isma’il bin Ibrahim; salah
satunya adl ‘Adnan

Sumber diutip dari; https://msubhanzamzami.wordpress.com/2010/10/18/kondisi-arab-pra-islam-dalam-


aspek-sosial-budaya-agama-ekonomi-dan-politik/
2. SOSIO GEOGRAFIS
Jazirah Arab adalah sebuah Jazirah (semenanjung besar)
di Asia Barat Daya pada persimpangan Afrika dan Asia.
Perbatasan pesisir jazirah ini ialah:
- di barat daya Laut Merah dan Teluk Aqabah;
- di tenggara Laut Arab; dan
-di timur laut Teluk Oman dan Teluk Persia.
Secara geografis Arabia merupakan jazirah atau
semenanjung yang memiliki leher dan mahkotanya
yang biasa disebut “sabit subur”. Jazirah ini memiliki
lebar 1.200 mil dengan panjang 1.500 mil. Secara
politik, Jazirah Arab terdiri dari negara-negara berikut
ini: Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab,
Qatar, Bahrain.
ARAB Pra-ISLAM
1. Hijaz: terletak ditepian laut merah sebelah tenggara. Wilayah ini terdapat Ka’bah (QS.Ali Imran: 96)
2. Yaman; berada di sebelah kanan Ka’bah, di selatan Yaman terdapat samudera Hindia
3. Hadramaut; terletak di tepi samudera Hindia, sebelah timur Yaman
4. Muhrah; terletak di sebelah timur Hadramaut
5. Oman; Terletak di sebelah Utara bersambung dengan teluk Persia
6. Al-Hasa’; terletak di pantai teluk Persia dan panjangnya sampai ke tepian sungan Eufrat
7. Nejed; terletak diantara Hijaz dan Yamamah, tanahnya datatr dan luas, di sebelah Utara bersambung
dengan Syam, di Timur dengan Iraq
8. Ahqaf; Terletak di Selatan, sebelah barat daya Oman
3. SISTEM KEPERCAYAAN MASYARAKAT ARAB
Pra-ISLAM
1) Paganisme: penyembah berhala/patung / dewa
2) Fetitisme / dinamisme ; percaya bahwa benda tertentu dihuni roh,
dan punya kekuatan. Q.S. 26, Asy- Syu’aro; 41 – 44.
3) Otemisme: Pengultusan terhadap hewan / tumbuhan tertentu.
Sehingga banyak yang menggunakan namanya dengan nama
binatang tertentu seperti; Asad / singa, Tsa’lab / musang, Hiroh /
kucing. Dan lain-lain. Bangsa Indonesia juga banyak mengadopsi
budaya ini, sehingga banyak orang-orang terkenal masa lalu
menggunakan nama binatang untuk kebesarannya seperti; Hayam
Wuruk, Gajah Mada, dan lain-lain.
4) Animisme: Percaya pada roh baik / jahat yang berpengaruh dalam
kehidupan manusia. Diantaranya ada yang berpendapat bahwa roh
itu berupa darah, udara, dan burung hantu.
5) Kepercayaan terhadap kekuatan jin, sehingga mereka akan meminta
bantuan / perlindungan / perizinan dan lain-lain pada jin tertentu.
6) Kepercayaan pada benda-benda langit yang memiliki kekuatan,
seperti; matahari, bulan, dan bintang. Q.S. 27, An-Naml ;24.
Pada saat itu, ada 4 berhala yang paling besar:

1. HUBAL dewa terbesar mereka tempatkan di Ka’bah


2. Manat, mereka tempatkan di Musyallal Yatsrib .
3. Lata, mereka tempatkan di Tha’if.
4. Uzza, mereka tempatkan di Hijaz

Setelah itu, kemusyrikan semakin merebak dan berhala-


berhala yang lebih kecil bertebaran disetiap tempat di Hijaz.
Yang menjadi fenomena terbesar dari kemusyrikan bangsa
Arab kala itu yakni mereka menganggap dirinya berada pada
agama Ibrahim.
Contoh tradisi dan penyembahan berhala

1. Mereka mengelilingi berhala dan mendatanginya, berkomat-kamit


dihadapannya, meminta pertolongan tatkala kesulitan, berdo’a
untuk memenuhi kebutuhan, dengan penuh keyakinan bahwa
berhala-berhala itu bisa memberikan syafaat disisi Allah dan
mewujudkan apa yang mereka kehendaki.
2. Mereka menunaikan Haji dan Thawaf disekeliling berhala,
merunduk dan bersujud dihadapannya.
3. Mereka mengorbankan hewan sembelihan demi berhala dan
menyebut namanya.

Selain itu, Orang-orang Arab juga mempercayai dengan pengundian


nasib dengan anak panah dihadapan berhala Hubal. Mereka juga
percaya kepada perkataan Peramal, Orang Pintar dan Ahli Nujum
4. SETTING SOSIAL
Masyarakat Arab berdasarkan pemukiman yang
mereka huni dibagi menjadi dua kategori utama
yaitu: Al-Badawi dan Al-Hadlar. Kaum badawi
adalah penduduk padang pasir, mereka tidak
memiliki tempat tinggal tetap tetapi hidup secara
nomaden yang berpindah-pindah dari satu tempat
ke tampat yang lain untuk mencari sumber mata
air dan padang rumput baru. Mata penghidupan
mereka adalah beternak kambing, biri-biri, kuda
dan unta. Kehidupan masyarakat nomaden tidak
banyak memberikan perluang untuk membangun
sebuah peradaban.
4. SETTING SOSIAL (LANJUTAN)
Sedangkan ahl al-hadlar ialah penduduk yang sudah bertempat
tinggal menetap di kota-kota atau daerah-daerah pemukiman
yang subur. Mereka hidup berdagang, bercocok tanam, dan
industry dan mereka memiliki peluang besar untuk
membentuk sebuah peradaban.

Dalam struktur masyarakat Arab terdapat kabilah sebagai inti dari


sebuah komunitas yang lebih besar. Kabilah merupakan
organisasi keluarga besar yang memiliki keterikatan hubungan
berdasarkan pertalian darah (Nasab), tetapi terdapat juga
hubungan yang didasarkan pada ikatan perkawinan, suaka politik
atau karena sumpah setia. Kabilah dalam kehidupan masyarakat
Arab merupakan ikatan keluarga sekaligus sebagai ikatan politik
yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut syaikh al-
qabilah
5. AKHLAK DAN BUDAYA

Berikut ini adalah contoh beberapa tradisi buruk masyarakat Arab Jahiliyah.
1) Perjudian atau maisir. Ini merupakan kebiasaan penduduk di
daerah perkotaan di Jazirah Arab, seperti Mekkah, Thaif, Shan’a,
Hijr, Yatsrib, dan Dumat al Jandal.
2) Minum arak (khamr) dan berfoya-foya. Meminum arak ini menjadi
tradisi di kalangan saudagar, orang-orang kaya, para pembesar,
penyair, dan sastrawan di daerah perkotaan.
3) Nikah Istibdha’, yaitu jika istri telah suci dari haidnya, sang suami
mencarikan untuknya lelaki dari kalangan terkemuka, keturunan
baik, dan berkedudukan tinggi untuk menggaulinya.
4) Mengubur anak perempuan hidup-hidup jika seorang suami mengetahui
bahwa anak yang lahir adalah perempuan. Karena mereka takut terkena
aib karena memiliki anak perempuan.
5) Membunuh anak-anak, jika kemiskinan dan kelaparan mendera mereka,
atau bahkan sekedar prasangka bahwa kemiskinan akan mereka alami.
6) Ber-tabarruj (bersolek). Para wanita terbiasa bersolek dan keluar
rumah sambil menampakkan kecantikannya, lalu berjalan di tengah
kaum lelaki dengan berlengak-lenggok, agar orang-orang
memujinya.
7) Lelaki yang mengambil wanita sebagai gundik, atau sebaliknya,
lalu melakukan hubungan seksual secara terselubung.
8) Prostitusi. Memasang tanda atau bendera merah di pintu rumah
seorang wanita menandakan bahwa wanita itu adalah pelacur.
9) Fanatisme kabilah atau kaum.
10) Berperang dan saling bermusuhan untuk merampas dan
menjarah harta benda dari kaum lainnya. Kabilah yang kuat akan
menguasai kabilah yang lemah untuk merampas harta benda
mereka.
11) Orang-orang yang merdeka lebih memilih berdagang,
menunggang kuda, berperang, bersyair, dan saling menyombongkan
keturunan dan harta. Sedang budak-budak mereka diperintah untuk
bekerja yang lebih keras dan sulit
6. EKONOMI

Dalam bidang ekonomi, sesuai dengan tanah Arab


yang kebanyakan terdiiri dari sahara, maka
system ekonomi mereka yang terpenting adalah
perdagangan. Masyarakat Arab Qurayisi
berdagang sepanjang tahun. Di musim dingin
mereka mengirim Kafilah dagang ke Yaman,
sementara di musim panas mereka menuju ke
Syam. Pusat perdagangan yang paling ramai
adalah pasar Ukaz, yang dibuka pada bulan-bulan
tertentu seperti Zulqaidah, Zulhijjah, dan
Muharam.
7. ILMU PENGETAHUAN DAN SENI

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni yang


berkembang pada masa itu ialah astronomi (ilmu
perbintangan), Meteorologi, Mythologi, Astrologi,
Kedokteran, Khatabah (Retorika), dan syair-syair.
Dalam bidang bahasa dan seni, masyarakat Arab
jahiliyyah sangat maju. Bahasa mereka sangat indah
dan kaya, syair-syair mereka sangat banyak. Dan
kebiasaan mereka adalah menghormati para penyair.
Untuk itu, mereka hampir tiap tahun mengadakan
perlombaan syair di pasar Ukaz. Diantara penyair
terkenal adalaha Umru Al-Qais
8. KONDISI POLITIK MENJELANG KELAHIRAN NABI SAW

Kondisi politik saat itu ( sekitar abad VI M. )


didominasi oleh dua kerajaan besar yaitu;
Persia / Sasaniah di belahan timur dunia,
berpusat di Isfahan (Iran) di bawah kekuasaan
Khusraw II, dengan Zoroaster / Majusi sebagai
agama resmi negara. Dan Bizantium / Romawi
Timur di belahan barat dunia, berpusat di
konstantinopel (Turki), dibawah kekuasan
Kaisar Maurice yang bergelar
Augustus, keturunan Augustus1, dengan
Kristen sebagai agama resmi Negara.
kerajaan Romawi yang sudah berabad-abad menguasai beberapa
belahan dunia, terutama dunia bagian barat bersaing ketat
dengan kerajaan Persia / Sasania di belahan timur dunia /
sebagian Asia dan Afrika.
Kekuatan dan kekuasaan Romawi yang begitu besar mulai
terkoyak ketika Kaisar Diclidianus ( 248 – 305 M. ) Kondisi
kerajaan yang sudah mulai terkoyak itu, diperparah lagi oleh
Kaisar Theodosius ( 395 M. ) yang membagi kerajaannya
menjadi 2 negara, untuk 2 orang anaknya, yaitu; Arkadius, dan
Honorius. Pembagian kerajaan menjadi 2 negara itu adalah;
Romawi Barat, dengan ibukota Roma (di Itali), dan Romawi
Timur / Bizantium, dengan ibukota Konstantinopel ( di Turki).

Anda mungkin juga menyukai