Anda di halaman 1dari 23

BUDIDAYA KELINCI

Disusun Oleh :
Rachel Aulia Riany
Kelas : 12 IPA 6

SMAN 17 KABUPATEN TANGERANG Kel.Babakan,


Kec.Legok, Kab.Tangerang–Banten15820
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas proposal yang berjudul "Budidaya Kelinci" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas PakYuntoro pada
pelajaran Prakarya. Selain itu, proposal ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan
dalam membudidaya hewan kelinci bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terimakasih kepada Pak Yuntoro, selaku guru Prakarya yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikanp roposal ini. Saya menyadari,
proposal yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan proposal ini.

Tangerang,15Oktober2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelinci merupakan satu hewan ternak yang mempunyai banyak manfaat, mulai dari binatang
hias, penghasil kompos dari kotoran/fesesnya, tulangnya digunakan sebagai bahan tepung
tulang, penghasil daging yang mempunyai gizi tinggi serta rambut dan kulitnya dapat digunakan
sebagai bahan kerajinan.

Tujuan memelihara kelinci


Tujuan yang diambil dari kelinci adalah bulu, hias dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di
pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan
ternak.

Manfaat kelinci
Kulit nya bias di jadikan kerajinan , dagingnya baik untuk kesehatan karena rendah lemak

Tempat pemeliharaan kelinci


Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising dan
terlindung dari predator.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembahasan Istilah
Kelinci merupakan satu hewan ternak yang mempunyai banyak manfaat, mulai dari binatang
hias, penghasil kompos dari kotoran/fesesnya, tulangnya digunakan sebagai bahan tepung
tulang, penghasil daging yang mempunyai gizi tinggi serta rambut dan kulitnya dapat digunakan
sebagai bahan kerajinan.
Sejak maraknya daging gelonggongan pada sapi dan ayam tiren serta flu burung dan antraks,
daging kelinci menjadi sasaran konsumsi sebagai pengganti daging tersebut. Dari berbagai jenis
kelinci , kelinci Flamish Giant merupakan alternatif, karena kelinci ini memiliki bobot badan
yang besar, berat badannya mampu mencapai sampai 10 kilogram bahkan ada yang mencapai
12 kilogram. sehingga daging yang dihasilkan juga cukup banyak.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Cavidae
Genus : Cavia
Spesies: Cavia porcellus
B. Kajian Teori
1. Tubuh Kelinci
Tubuh dari kelinci dibagi menjadi lima bagian, diantaranya: caput (kepala), cervix (leher),
truncus (badan), extrimifas (anggota badan), dan cauda (ekor) yang tumbuh radimen. Seluruh
tubuh kelinci dipenuhi oleh rambut, ini merupakan cirri utama dari mammalia.

a. Caput (Kepala)
Pada bagian kepala kelinci terdapat beberapa bagian, yaitu; Rima oris (mulut), dibatasi oleh
labium inferior (bibir bawah) dan labium superior (bibir atas) yang bercelah sehingga tampak
incisive (gigi seri).
Kemudian terdapat Nares externa (lubang hidung) letaknya dorsal dari rima oris. Disekitar nares
externa dan rima oris ini dapat kita temui adanya vivrisae (rambut-rambut beraba) yang juga
terdapat di sekitar mata. Mata dibatasi oleh palpebra superior (kelopak mata atas) dan
palpebra inferior (kelopak mata bawah), sedangkan membrana nictitans (kelopak mata ketiga)
terdapat pada sudut mata sebelah anterior.
Selanjutnya pada telinga terdapat pina auricula (daun telinga) sedangkan membrane tympani
(selaput gendang pendengaran) terletak pada rongga telinga tengah dan tidak terlihat.

b. Truncus (Badan)
Badan pada kelinci terbagi menjadi thorax (dada), sepasang extrimitas anterior (kaki depan)
yang berjari (digiti) empat. Dibangun dari proxima kedistal oleh brachiu, antebrachium,carpus
dan abdomen (perut) dimana terdapat sepasang extrimitas posterior (kaki belakang) yang
berdiri (digiti) tiga. Dibangun dari proximal ke distal oleh femur, crus dan pes di daerah inguinal
(di antara kaki belakang terdapat sepasang papilla mammae (putting susu). Selanjutnya ke arah
posterior kita temui adanya penis yang hanya terdapat pada jantan, ujungnya mempunyai
glamns penis (kepala penis) yang diselubungi oleh kulit lepas yang disebut praeputium. Pada
ujung penis ini berlubang pada bagian tengahnya yang berfungsi untuk mengeluarkan urine dan
spermatozoa, lubang ini disebut officum urethtra.

2. Jenis kelinci yang di budidayakan


Jenis kelinci local karena lebih cepat dewasa dan cocok untuk kelinci daging dan cepat berkembang
biak

3. KANDANG DAN PERLENGKAPAN KELINCI YANG BAIK


a. Kandang Kelinci dan Perlengkapannya
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk peternak, antara lain :

1. Kandang tidak boleh berdekatan dengan selokan atau tempat pembuangan sampah. Hal
ini sangat menganggu kesehatan kelinci. Diusahkan jangan berdekatan dengan kandang
hewan peliharaan lain seperti kambing, sapi apalagi anjing
2. Posisi kandang ditempat mendatar, tidak berada pada lereng bukit sehingga kelinci tidak
terkena angin besar yang berakibat kembung
3. Lokasi diusahan dekat dengan rumah antara 10 – 20 meter. Hal ini untuk memudahkan
pemantauan dari pencurian
4. Kandang kelinci diusahakan pada saat pagi hari tersinari matahari antara jam 06.00-
08.00 WIB dan pada waktu siang terlindungi dari sinar matahari
5. Disekitar kandang diusahakan ditanami hijau-hijaun karena kelinci akan merasa nyaman.
Tanaman hijau-hijaun ini dapat menggunakan pisang dan pepaya. Karena 2 tanaman ini
dapat digunakan untuk pengobatan kelinci disaat mencret.
6. Pastikan keberadaan kandang terjaga pada suhu antara 15-22 derajat cilcius. Bagaimana
daerah yang panas? hal ini dapat disiasati disekitar kandang ditanami banyak pohon
sehingga sekitar kandang menjadi teduh.

b. Ukuran kandang
Dalam pembuatan kandang harus memperhatikan besar kecilnya jenis kelinci , agar efektif
dalam penggunaannya. Dibawah ini ukuran kandang yang mungkin dapat digunakan referensi
teman-teman :

 Kelinci indukan jenis Dwarf Hotot, Nederland Dwarf,dll ukurannya panjang x lebar x
tinggi = 50 x 60 x 40 cm
 Kelinci indukan jenis Rex, Dutch ,Fuzzy Lop, Holland Lop, Himalayan ,dll ukurannya
panjang x lebar x tinggi = 60 x 70 x 45 cm
 Kelinci indukan jenis New Zealand, Satin dll ukurannya 70 x 80 x 50 cm
 Kelinci indukan jenis Flemish Giant ukurannya 70 x 90 x 60-70 cm

c. Alas Kandang

Alas kandang diharuskan mampu mengeluarkan kotoran dan air kencing dapat jatuh kebawah.
Hal ini jangan sampai kotoran, sisa makanan dan air kencng menumpuk di alas kandang, ini
berakibat sebagai sumber penyakit. Celah-celas alas kandang harus diperhatikan. Untuk
penggunaan kawat sebagai alas disarankan lubang kawat 1 x 2 cm dan tidak mudah berkarat.
Celah jangan terlalu lebar karena anak kelinci akan sulit bergerak. Hal ini dapat disiasati dengan
dengan pemakaian alas bambu yang di tempatkan diatasnya alas kawat tersebut. Pemakaian
alas dapat juga menggunakan bagian luar ( kulit ) bambu, diusahakan memakai bambu yang tua
dan lurus lebar . Bambu sangat bagus karena licin dan tidak menyerap air kencing.

d. Model Kandang

1. Model baterai. Pengunaan model kandang ini sangat efektif karena tidak banyak
memakan tempat dan dibuat tersusun bertingkat .Tetapi kebersihan harus dipehatikan.
Hal yang diperhatikan dalam pembuatan kandang ini yaitu :

1. kandang terbuat dari bahan kayu, bambu, kawat atau besi harus kuat dan tidak
mudah rusak oleh gigitan kelinci
2. kandang harus memiliki ventilasi yang baik
3. Pintu kandang harus mudah dibuka dan dikunci,
4. kandang harus mampu mengeluarkan kotoran, air kencing maupun sisa makanan,
5. Kandang harus mudah dibersihkan.

2. Model kandang dilengkapi dengan umbaran tanah lapang. Pemeliharaan dengan


kandang model ini memerlukan lahan yang luas untuk menampung puluhan ekor kelinci.
Kelebihan model ini kelinci tidak mudah stress dan pemeliharaan gigi dan kuku secara
alami karena kelinci akan menggunakan gigi dan kukunya untuk menggigit akar pohon
ataupun tanah. Kekurangannya yaitu apabila hujan atau panas kelinci harus dimasukkan
di kandang yang sudah dibuatkan atap untuk berteduh dan juga memungkinkan terjadi
perkelahian antara betina vs betina dan jantan vs jantan.

4. Pakan kelinci
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran
meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan
penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-
bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat
dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci
diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya
dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu
disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
Rumput, Dedak, polar, kopra, Kangkung, Wortel, Kol, dll.

5. Perkembangbiakan kelinci
Kapasitas reproduksi Kelinci sangat tinggi. Satu kelinci betina setiap 30 hari dan pada tahun
pertama ia memberikan 5-10 bayi per dan pada tahun kedua ia akan menghasilkan 10-15
Kelinci bayi. Priode kehamilan hanya 30 hari dan perawatan bayi kelinci selama 15 hari. Itu
berarti kelinci betina dapat melahirkan setiap 45 hari, yang merupakan pertumbuhan yang
sangat cepat reproduksi. Dalam lima tahun seekor kelinci betina akan memberikan 34
kali.Reproduksi dan Perkawinan Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa
pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas
anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang
sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan
dipisahkan.

6. Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada
kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila
terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk
dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan
cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi
anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-
10 ekor.

7. Sanitasi

Sanitasi yg baik akan membantu menjaga kesehatan kelinci yg Kita miliki. Usahakan kandang
memiliki sanitasi yg baik dimana kotoran kelinci tidak menumpuk disuatu tempat tertentu
sehingga menjadi sarang berkembang biak bakteri. Bangunlah kandang dengan memikirkan
kemana air/kotoran akan mengalir, sehingga mudah bagi Kita untuk membersihkan kandang
kelinci tersebut. Jika Kita belum bisa membangun sanitasi yg baik, lebih baik tempatkan
kandang di atas tanah. Dengan menempatkan kandang di atas tanah langsung, kotoran berupa
fese dan air seni dapat ternetralisir oleh tanah, sehingga bau tidak sedap dapat dihindari. Ini
merupakan salah satu pengalaman Kami,…kandang Kami yg saat ini Kami gunakan
menggunakan semen/plur pada bagian bawahnya. Namun hal tersebut justru menyebabkan
bau tidak sedap karena kotoran dan air seni menggenang (tidak terserap oleh tanah), sehingga
pada akhirnya Kami harus memasang talang/paralon untuk menyalurkan air seni ke bak
penampung. Jika ingin me-nyemen/ngeplur lebih baik dilakukan pada bagian disekitar
kandang(sekeliling kandang), tidak pada bagian bawah kandang.

8. Kesehatan kelinci

Kesehatan kelinci sangat lah rentang terhadap penyakit maka kita harus merawat nya secara
intensif dan beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu:Pengontrolan Penyakit, Perawatan
Ternak, Pemberian Pakan, dan Pemeliharaan Kandang.
Pada dasarnya kelinci adalah hewan yang lincah, lucu, dan aktif.
Ketika kelinci mulai kurang aktif, diam saja, tidak nafsu makan dan lesu, kita sudah harus dapat
mengenali perubahan tersebut dan mengamati lebih lanjut gejala apa yang terjadi pada kelinci
kita untuk kita mendeteksi penyakit apa gerangan yang sedang menimpanya dan dengan
demikian kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengobatinya.Berikut adalah
penyakit-penyakit pada kelinci berdasarkan pengalaman yang telah kami alami dan cara
pengobatannya, semoga bermanfaat dan dapat membantu:

1. Scabies
Gejalanya: timbul kerak dan luka merah pada ujung telinga, ujung kaki dan hidung.
Penyebabnya adalah kutu scabie, kelinci terkena scabies bisa karena tertular, kotor, atau bagian
tubuhnya terkena basah secara terus-terusan.Pengobatannya: ivomec, dapat diulang pada
minggu berikutnya, dan kelinci harus dipisah / tidak boleh sekandang dengan temannya.

2. Pilek
Gejalanya: kelinci bersin terus menerus dan ada lendir di bawah hidungnya. Ini disebabkan oleh
virus, dan dapat menular. Pilek ini sering terjadi di suhu yang dingin. Pengobatannya: Intertrim,
Limoxin, Terramicin, Vet Oxy atau Genta 100. Kelinci sebaiknya ditaruh di tempat yang hangat
dan terpisah dari yang lain untuk menghindari penularan. Jika memungkinkan, kelinci dijemur
pada pagi hari dan kotoran di hidungnya dilap dengan kapas air hangat.

 3. Mencret
Gejalanya: pup menjadi lembek dan cair. Penyakit ini paling sering menyerang anak kelinci.
Disebabkan oleh makanan yang salah atau kotor. Pemgobatannya: Intertrim oral. Sebaiknya
pakan yang diberikan adalah daun pisang untuk mempercepat proses penyembuhan. Kelinci
yang sedang mencret sebaiknya dipisah karena ada jenis mencret yang dapat menular.

4. Kembung
Gejalanya: tidak nafsu makan, kelinci diam saja, perut kembung. Ini terjadi karena makanan
yang dimakan mengadung terlalu banyak gas, dapat juga disebabkan karena cuaca yang buruk.
Pada kelinci yang kembung, dapat terjadi kembungnya diikuti berak lendir, ada juga yang tidak.
Anakan usia 3-4 bulan paling rentan terkena kembung.Pengobatan: Phermentyl. Perawatan
lainnya adalah dengan melepas kelinci supaya ia berjalan-jalan agar gas di dalam perutnya
berkurang. Dapat pula dilakukan dengan memberikan susu murni supaya gas di dalam perut
keluar dalam bentuk mencret, sesudah itu terjadi, mencretnya baru kita obati lagi dengan
intertrim.

5. Radang Paru
Gejalanya: kelinci susah bernafas (kadang kepalanya diangkat tinggi-tinggi), tidak nafsu makan,
nafas berbunyi. Penyebabnya adalah bakteri pasteurella. Penyakit ini menular.Pengobatannya:
Intertrim, Limoxin, Terramicin, Vet Oxy atau Genta 100

6. Infeksi Saluran Kencing


Gejalanya; kelinci susah kencing ( kencingnya keluar sedikit-sedikit saja), ekornya basah, pada
saat kencing kelinci seperti menahan sakit. Penyakit ini disebabkan oleh parasit.Pengobatannya:
Intertrim, Limoxin, Terramicin, Vet Oxy atau Genta 100. Kelinci sebaiknya diberikan minum yang
banyak.

7. Kelumpuhan Kaki Belakang


Gejalanya: kelinci tidak dapat menggerakkan kaki belakangnya. Biasa ini disebabkan karena kaki
kelinci patah pada saat ia melompat karena terkejut.Pengobatannya: kelinci diberikan istirahat
dengan tenang serta diperhatikan gizi makanannya. Kita juga harus membantu mendekatkan
makanan, minuman kepada kelinci karena ia susah bergerak. Kita juga harus membantu
membersihkan kotoran di sekitar pantat kelinci karena ia dalam kondisi yang tak dapat
membersihkan dirinya. Ada juga kelumpuhan kaki belakang yang disebabkan oleh penyakit, hal
ini harus dilihat dulu apa gejala-gejala dari penyakit tersebut.

8. Kaki Bengkok
Gejalanya: kaki belakang kelinci 1 atau 2-2nya tidak dapat lurus saat berjalan maupun diam
(seperti keluar ke samping). Hal ini dapat disebabkan oleh karena genetik, dapat juga karena
alas dia berpijak terlalu licin.Pengobatannya (jika bukan karena genetik): kelinci ditempatkan di
alas yang tidak licin, contoh: dilepas di atas tanah yang keras. Sebisanya kelinci dilepas agar ia
berlari-lari dan pijakannya menjadi kuat kembali. Dapat juga kelinci diberi tambahan mineral,
fosfor dan kalsium.

 9. Telapak Kaki Luka


Gejalanya: muncul luka di telapak kaki belakang. Hal ini disebabkan karena telapak kaki kelinci
sensitif dan alas kandangnya terlalu keras, contoh: besi. Ini biasa terjadi pada kelinci bulu
pendek.Pengobatannya: Betadine. Kelinci sebaiknya langsung dipindah ke alas yang tidak keras.

10. Abses
Gejalanya: mucul benjolan di bawah kulit kelinci. Bisa tejadi di kepala, dagu, leher
dll.Pengobatannya: dengan membelah benjolan tersebut lalu nanah yang ada di dalamnya
dikeluarkan sampai bersih. Biasa ini dilakukan oleh dokter hewan melalui tindak operasi.

11. Stress
Gejalanya: kelinci tidak mau makan dan tampak ketakutan terlebih jika didekati. Kelinci adalah
hewan yang rentan stress, ini dapat terjadi dalam situasi yang membuat ia tidak nyaman dan
takut contoh dikejar hewan predator, perjalanan panjang yang tidak nyaman (sempit, panas
dll).Pengobatannya: Phenyljecy. Kelinci kita berikan istirahat tenang dan bebas dari gangguan.
Untuk ramuan tradisional, kelinci dapat kita berikan air gula jawa atau madu.
BAB III
METODE DAN RENCANA USAHA

A. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Usaha yang akan kami dirikan adalah usaha pertenakan kelinci pedaging jenis New Zeland.
Mengapa memlilih kelinci karena kebutuhan daging kelinci semakin hari semakin meningkat
seiring dengan perkembangan usaha olahan daging kelinici seperti sate kelinci, rica-rica kelinci
dan tengkleng kelinci.
Jenis kelinci yang digunakan dalam usaha ini adalah kelinci jenis New Zeland. Alasanya
adalah kelinci jenis ini memiliki kualitas daging kelinci yang bagus dan perlkembanganya lebih
cepat serta mampu menghasilkan daging tiga kali lipat dari kelinci local. Jenis kelinci ini memiliki
ketahanan terhadap penyakit yang baik serta mudah beradaptasi sehingga memudahkan dalam
pemeliharaan dan pengembangbiakanya.
Proses usaha yang kami lakukan adalah menernakan kelinci. Dimana prosesnya antara lain:
1. Pembibitan meliputi Pemilihan bibit dan calon induk, Perawatan Bibit dan calon   induk,
Sistem Pemuliabiakan, Reproduksi dan Perkawinan dan proses kelahiran.
2. Pemeliharaan meliputi Sanitasi dan Tindakan Preventif, Pengontrolan Penyakit Perawatan
Ternak ,Pemberian Pakan dan Pemeliharaan Kandang
3. Pemanenan dan Pemasaran

B. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


Pada awal pelaksanaan kegiatan ini kita akan mengambangkan kelinci dengan tahap awal
sejumlah 12 ekor kelinci dimana terdiri dari 10 ekor induk dan 2 ekor pejantan. Dalam
pelaksanaan kegiatan usaha ini dilakukan langkah atau tahapan sebagai Berikut:

1.      Penyiapan Sarana dan Perlengkapan


Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara
lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut
kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau
induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar
dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan
pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 90×75x65 cm tinggi alas 50 cm cukup
untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50×30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:

a. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan


dan cocok untuk kelinci muda.
b. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran
c. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor
dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal
Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat
pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan

2.      Pembibitan
a. Pemilihan bibit dan calon induk
Pada pemilihan bibit dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan
perdagingan yang baik . Secara spesifik harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak
mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif
bergerak

b. Perawatan bibit dan calon induk


Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu
perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup,
pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan
luar.

c. Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang
spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan    menonjolkan sifat
spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih
baik/menambah sifat-sifat unggul.
3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru
yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan
bibit.

d. Reproduksi dan Perkawinan


Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan
(betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak
tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, diusahakan perkawinan dengan
betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang
pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan
dipisahkan.

e. Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina
12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang
beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari
dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak
yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.

3.      Pemeliharaan

a.    Sanitasi dan Tindakan Preventif


Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat
yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

b.   Pengontrolan Penyakit


Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan
naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda
pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.

c.    Perawatan Ternak


Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan
kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan
berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini.
Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan
dengan membuang testisnya.

d.  Pemberian Pakan


Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran
meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan
penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-
bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat
dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci
diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya
dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu
disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.

e.  Pemeliharaan Kandang


Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus
dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke
kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang
bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.

4.   Pemanenan dan Pemasaran

 Setelah kelinci yang dibesarkan dari anakan berumur sekitar 3 sampai 5 bulan maka kelinci siap
untuk dipanen. Mengapa memilih setelah umur 4-5 bulan karena orientasi usaha ini adalah
untuk kelinci pedaging jadi pada umur-umur tersebut kualitas daging kelinci paling bagus
karena tidak terlalu mengandung lemak dan juga tidak alot sebab biasanya kelinci yang terlau
tua memiliki daging alot.
Pemasaran yang mudah karena dapat mensuplay rumah makan dan penjualan kelinci hidup di
Taman Matahari serta jika memungkinkan dapat membuka warung sate kelinci atau panggang
kelinci di Tempat keramaian yang ada di sekitar Kota Sukabumi.

5.        Tempat Produksi


Kegiatan ini dilakukan di rumah saya, Jl Babakan Santri, Desa Babakan, Kecamatan Legok,
Kabupaten Tangerang di halaman rumah saya yang cukup luas.

6. Target Usaha

1.        Target produk


Target produk yang kami harapkan dari usaha ini adalah memenuhi kebutuhan daging kelinci
yang semakin hari semakin marak karena berkembangnya usaha olahan daging kelinci. Dimana
pada tahap awal yaitu pada tahun pertama kita mencanangkan dapat memproduksi sebanyak
dari 10 ekor betina didapatkan rata rata 5 ekor anak sehingga pada semester awal kami mampu
memproduksi kelinci sebanyak 5x10x2= 100 ekor anakan kelinci dimana tiap kelinci memiliki
berat rata-rata sebesar 2 Kg sehingga kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 200 Kg
kelinci tiap enam bulan.
2.        Target konsumen
Pada usaha ini kami menargetkan dapat menyupai kebutuhan daging kelinci kepada warung
usaha olahan daging kelinci sebanyak 5 buah warung olahan kelinci yang berada di sekitar
tempat usaha yaitu di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, selain itu kami menargetkan
mampu memenuhai kebutuhan konsumen rumah tangga dengan cara menjual kelinci ke
pedagang daging yang ada di pasar tradisional.
BAB IV
RENCANA BIAYA
1. Rencana biaya usaha :

Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:

BIAYA INVESTASI    
1. PENGADAAN      
No Uraian Vol Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp.
1 Kelinci Indukan 130 ekor Rp    300,000  Rp    39,000,000
2 Kelinci Pejantan 13 ekor Rp    400,000  Rp      5,200,000
 
2.  
PERALATAN             Rp   44,200,000
   
a. Peralatan Kantor
 
No Uraian Vol Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp.
1 Kandang Indukan 130 Unit Rp      70,000  Rp      9.100,000  
2 Kandang Pejantan 13 Unit Rp      70,000  Rp         910,000
3 Kandang Anakan 10 Unit Rp      80,000  Rp         800,000
4 Sarang Beranak 130 Unit Rp        5,000  Rp         650,000
5 Tempat Makan 153 Unit Rp        5,000  Rp         765,000
6 Tempat Minum 153 Unit Rp      14,000  Rp      2,142,000
           Rp     7,575,000
 

GAJI DAN UPAH KERJA          


No Uraian Volume Satuan  Harga/Sat  Jumlah Rp  Jumlah Total
1 Tenaga ahli 1 oh  Rp   37,500  Rp   37,500  
2 Pekerja 2 oh  Rp   25,000  Rp   50,000  
           Rp   87,500  Rp         87,500
             
  JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERHARI        Rp        328,958
  JUMLAH BIAYA PRODUKSI PERBULAN        Rp     7,895,000
  BIAYA INVESTASI USAHA AWAL      Rp   17,545,000
  BIAYA CADANGAN OPERASIONAL      Rp     2,455,000
  JUMLAH TOTAL BIAYA USAHA      Rp   20,000,000

5. MENGHITUNG HARGA JUAL        


No Uraian Jumlah Biaya    Kapasitas produk  Biaya per unit
1 Biaya bahan baku perbulan  Rp     5,795,000    Rp             12,000  Rp               483
2 Biaya operasional perbulan  Rp     2,100,000    Rp             12,000  Rp               175
  Total biaya operasi perbulan      Rp    7,895,000 Total Biaya per Unit  Rp               658
           
  Margin keuntungan yang diharapkan 40  prosen 0.400
  Harga Jual produk per unit  Rp          658 plus  Rp              263  Rp            921
  Harga jual per karton isi 24  Rp          921    Rp                24  Rp      22,106
           
6. TITIK IMPAS PRODUKSI        
  Biaya operasi perbulan  Rp    7,895,000      
  Jumlah Titik Impas produksi 8571 gelas 357  Karton
 
7. RENCANA ALIRAN KAS      
 
URAIAN TRANSAKSI PERSIAPAN  BULAN 1  BULAN 2  BULAN 3
 
PERSEDIAAN PRODUK   600 660
500
         
Kas awal bulan  Rp      20,000,000  Rp         2,275,000  Rp      5,596,000  Rp            10,056,600
Jumlah unit terjual   400 440 484
Nilai penjualan    Rp       11,396,000  Rp    12,535,600  Rp            13,789,160
Pendapatan lain-lain        
Jumlah Pemasukan  Rp     20,000,000  Rp       13,671,000  Rp    18,131,600  Rp           23,845,760
     
Pembelian peralatan kerja &
 Rp      9,650,000      
Kantor
Pembelian bahan baku    
Pembelian bahan utama  Rp      1,320,000  Rp         1,320,000  Rp      1,320,000  Rp             1,320,000
Pembelian bahan penolong  Rp      3,755,000  Rp         3,755,000  Rp      3,755,000  Rp             3,755,000
Biaya operasional dan sewa  Rp         900,000  Rp            900,000  Rp         900,000  Rp                900,000
   Rp     5,975,000  Rp         5,975,000  Rp      5,975,000  Rp             5,975,000
 
     
 
Gaji dan Upah        
Tenaga ahli  Rp          900,000  Rp           900,000  Rp         900,000  Rp                900,000
Pekerja  Rp       1,200,000  Rp         1,200,000  Rp      1,200,000  Rp             1,200,000
   Rp       2,100,000  Rp         2,100,000  Rp      2,100,000  Rp             2,100,000
Jumlah Pengeluaran  Rp     17,725,000  Rp         8,075,000  Rp      8,075,000  Rp             8,075,000
   
 SALDO AKHIR BULAN  Rp      2,275,000  Rp         5,596,000  Rp    10,056,600  Rp           15,770,760
 
 
4. BIAYA OPERASI  
 
 
 
 
a. Kebutuhan bahan baku  
 
 
Vol. Satuan
No Uraian  Jumlah Total  Jumlah Tot
bahan  Harga /sat
1 Air 100 liter  Rp          25  Rp         2,500  
2 Gula pasir 5 kg  Rp     6,000  Rp       30,000  
3 Apel local 5 kg  Rp     2,500  Rp       12,500  
4 Essence 10 gram  Rp        250  Rp         2,500  
  Jumlah biaya bahan baku        Rp       47,500  Rp      47,50
             
Kebutuhan bahan
b.          
pembantu
Vol.
No Uraian Satuan  Harga /sat  Jumlah Total  Jumlah Tota
bahan
1 Gelas 500 bh  Rp      150  Rp        75,000  
2 Tutup plastik 500 bh  Rp        35  Rp        17,500  
3 Biaya sablon 500 bh  Rp        25  Rp        12,500  
4 Plastik sedotan 500 bh  Rp        30  Rp        15,000  
5 Kemasan karton 21 bh  Rp   1,750  Rp        36,458  
Jumlah biaya bahan
         Rp      156,458  Rp    156,45
pembantu
             
             Rp    203,95
Kebutuhan biaya 
c.          
operasional
Vol.
No Uraian Satuan  Harga /sat  Jumlah Total  Jumlah Tota
bahan
 
1 Sewa listrik 500 bh  Rp         15  Rp        7,500

2 Gas 500 bh  Rp         10  Rp        5,000  


3 Biaya promosi 500 bh  Rp         25  Rp      12,500  
4 Biaya Transportasi 500 bh  Rp         25  Rp      12,500  
  Jumlah biaya operasional        Rp      37,500  Rp 37,500

1. Rancangan Pengembangan & Investasi:

Keuntungan yang saya peroleh dari usaha adalah :

Uraian Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3


Hasil penjualan  Rp11,396,000  Rp12,535,600  Rp  13,789,160
Biaya operasional  Rp  8,075,000  Rp  8,075,000  Rp    8,075,000
Keuntungan  Rp  3,321,000  Rp  4,460,600  Rp    5,714,160

 
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan upaya dapat membuat usaha yang terbaik bagi

pemberdayaan ternak kelinci sebagai bekal kewirausahaan di masa depan. Semoga usaha kami

mendapatkan respon yang positif dan mendapatkan dukungan. Kami mengucapkan terimakasih

atas respon yang dibeikan. Semoga ALLAH memberikan jalan yang terbaik untuk kita dalam

menjalankan usaha ini.


DAFTAR PUSTAKA

https://winanto.blog.uns.ac.id/2009/09/15/proposal-usaha-ternak-kelinci-dengan-

memanfaatkan-limbah-pertanian/

https://alamtani.com/ternak-kelinci/

https://sinauternak.com/cara-beternak-kelinci/

Anda mungkin juga menyukai