Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GERAKAN SOSIAL

NAMA-NAMA KELOMPOK 5

1. ERMELINDA SANTRI ( 1803030143)


2. MARIA A.A. GUNGKANG (1803030128)
3. MARIA MAGDALENA GURE HURINT (1803030150)
4. CAMILA BERTHARIANA KAMALENG (1803030129)
5. FAHDY ADITYA HARUN (1803030136)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2020
 PECAHNYA SEBUAH REVOLUSI

Revolusi sendiri mengandung arti : Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat
dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.

Revolusi sosial merupakan suatu doktrin diktator proletariat Trotskyisme yang berasal
dari Leon Trotsky, yang juga dikenal sebagai paham dari Komunis Internasional keempat,
terhadap struktur kelas serta penciptaan aturan-aturan sosial yang baru. Dalam suatu pergolakan,
maka akan terbuka suatu zaman baru dalam kehidupan masyarakat dikarenakan terjadinya
transformasi yang luas dan fundamental.

Revolusi sosial berlangsung secara besar-besaran dan tiba-tiba dengan menggunakan


kekerasan. Pemberontakan yang ditandai oleh perubahan penguasa tanpa ada perubahan sistem
kelas sosial atau distribusi kekuasaan dan pendapatan di kalangan kelompok masyarakat tidak
termasuk ke dalam revolusi sosial. Para orang revolusioner menentang pengikut gerakan
reformasi, karenan orang-orang ini berkeyakinan bahwa reformasi yang berarti tidak mungkin
tercipta bilamana sistem sosial yang ada tetap berlaku. Mereka berpandangan bahwa perubahan
mendasar hanya mungkin terlaksana bila sistem sosial yang berlangsung dapat diganti dan kaum
elit disingkirkan.

Penyingkiran kaum elit sering kali dilaksanakan dengan cara menghukum atau
mengasingkan mereka Pada kebanyakan revolusi, beberapa kelompok bersatu untuk
meruntuhkan rezim penguasa. Setelah itu terjadilah persaingan sengit antar-kelompok untuk
memperebutkan kekuasaan. Salah satu bentuk tindakan revolusi sosial yang dilakukan adalah
terorisme. Terorisme termasuk ke dalam pergerakan revolusi yang menggunakan taktik
pengeboman. penculikan, penyekapan, pembajakan dan pembunuhan.
 Hubungannya dengan perubahan sosial

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang
berasal dari luar masyarakat itu sendiri.

1. Lingkungan alam fisik

Terjadinya berbagai bencana alam menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah-daerah


itu terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila mereka mendiami tempat yang
baru, mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru yang akan
mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga organisasi mereka
Penyebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik kadang-kadang ditimbulkan oleh tindakan
masyarakat itu sendiri.

2. Perang

Peperangan dengan negara lain memicu perubahan-perubahan karena negara yang menang
akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah.[6] Setelah Perang Dunia II banyak
negara yang kalah mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya, contohnya Jerman
dan Jepang.

3. Kebudayaan masyarakat lain

Kebudayan yang disebarkan oleh bangsa lain dapat mengakibatkan revolusi. Hubungan yang
dilakukan secara fisik antara dua kelompok masyarakat mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh timbal balik, yakni masing-masing masyarakat dapat memengaruhi
masyarakat lainnya. Apabila pengaruh dari masyarakat tersebut diterima tidak karena paksaan,
hasilnya dinamakan demonstration effect. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di
dalam antropologi budaya dinamakan akulturasi. Apabila salah satu dari 2 kebudayaan yang
bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi,
yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain.
Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan
diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu
oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan
Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949. Meskipun demikian, gerakan revolusi
itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya
kebangkitan nasional Indonesia.

Selama sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain
itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini,
pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi
gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan
bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui
kemerdekaan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai