Anda di halaman 1dari 8

Nama : Margreth J. E.

Sara Denisha

NIM : 164114017

TUGAS : TEORI BUDAYA

 REVOLUSI POLITIK

Rentetan revolusi yang di picu oleh revolusi perancis tahun 1789 dan berlanjut sampai dengan
abad ke - 19 merupakan faktor langsung kelahiran teorisasi sosiologi. dampak yang di timbulkan
revolusi ini terhadap masyarakat begitu besar dan berbagai perubahan positif pun muncul . namun
yang menarik perhatian para teoretisi awal bukanlah konsekuensi positif yang di picu oleh revolusi -
revolusi tadi.,melainkan efek negatif perubahan perubahan tersebut.para penulis tersebut terusik
oleh munculnya kekacauan dan gangguan , khususnya di perancis. mereka di satukan oleh hasrat
untuk mengembalikan keteraturan dalam masyarakat. bahkan diantara beberapa pemikir extreme
pada priode tersebut secara harafiah ingin kembali ke zaman pertengahan yang relatif damai dan
teratur. para pemikir yang lebih "cerdas" mengakui bahwa perubahan sosial yang telah terjadi
memustahilkan jalan kembali ke masa itu. kemudian mereka justru berusaha menemukan basis
tatanan baru dalam masyarakat yang telah hancur akibat revolusi politik abad ke 18 dan 19 .

 REVOLUSI INDUSTRI & MUNCULNYA KAPITALISME

Yang tak kala penting dalam membentuk teori sosiologi adalah revolusi industri, yang
berlangsung di beberapa masyarakat barat terutama pada abad 19 dan awal abad 20 . revolusi
industri bukan peristiwa tunggal melainkan terdiri dari beberapa perkembangan yang saling terkait
dan puncaknya pada perubahan dunia barat dari sistem pertanian menuju sistem industri besar
besaran. revolusi industri memicu gejolak di tengah masyarakat barat , dan ini mempengaruhi para
sosiolog.

Revolusi Industri adalah perubahan radikal dalam cara pembuatan atau memproduksi barang-
barang dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun untuk tenaga
pemproses. Dengan digunakannya mesin-mesin menjadikan tenaga manusia tidak terpakai lagi,
sehingga terjadi peningkatan kualitas, dan kuantitas produksi barang, termasuk perubahan dalam
cara kerja dan pemasarannya

Beberapa proses terjadinya revolusi industri:

1. Revolusi industri rumah tangga


2. Revolusi industri perdagangan
3. Revolusi industri pabrik
Secara umun Kapitalisme adalah suatu paham atau sistem ekonomi yang kegiatan
industrinya berasal dari modal pribadi dan modal perusahaan dengan persaingan bebas.
Menurut Karl Marx, Kapitalisme adalah suatu paham ekonomi atau sistem pergaulan hidup
yang muncul karena terjadinya pemisahan faktor tenaga kerja dan faktor produksi.
Berdasarkan perkembangannya kapitalisme dibedakan menjadi 2, yakni:
1. Kapitalisme kuno/tua.
Dalam persaingan pasar bebas perkembangan modal makin besar,hambatan berasal
dari luar proses industri
2. Kapitalisme muda/modern.
Perkembangan modal terjadi karena monopoli dagang dan ekspor modal Hambatan
terjadi dari dalam proses produksiBarang yang di produksi dengan melihat
permintaan masyarakat atau peluang masyarakat.

 KEMUNCULAN SOSIALISME

Secara etimologi Sosialisme (sosialism) yaitu berasal dari bahasa Perancis. Sosialisme
sendiri berasal dari kata social yang berarti kemasyarakatan.  Sosialisme adalah pemikiran
yang terbentuk sebagai jawaban atas Kapitalisme. Sosialisme juga merupakan paham yang
sangat besar di dunia. Meskipun pada akhirnya seringkali Sosialisme menciptakan paham-
paham baru lainnya. Revolusi-revolusi besar di dunia banyak dipengaruhi oleh Sosialisme.
Serangkaian perubahan yang bertujuan mengatasi akibat samping sistem industri dan
kapitalisme dapat di gabungkan di bawah istilah “sosialisme”.

Sosialisme sebagai kekuatan besar baru lahir dalam revolusi industri yang muncul dalam
gerakan protes. Sebagai filsafat politik, ia timbul dengan melepaskan diri dari sistem
ekonomi kapitalisme yang mendukung  liberalisme. Kapitalisme abad 19 adalah ekploitasi
kasar dan persaingan tanpa batas. Ketidakpuasan dan pergolakan sosial yang ditimbulkan
tercermin dalam golongan Sosialisme Utopis dan Marxisme. Awal kemunculan sosialisme
abad ke 19 dinamakan Sosialisme Utopis yaitu sosialisme yang didasarkan pandangan
kemanusiaan (Ii umanitarianisme) dan meyakini kesempurnaan watak manusia. Penganut
faham ini bercita-cita menciptakan masyarakat sosialis dengan jalan damai tanpa kekerasan
atau revolusi. Kaum miskin (proletariat) sebagai kelompok tertindas merupakan kelas yang
mengembangkan gerakan pembebasan dari ketertindasan ekonomi maupun politik.
Tujuan Sosialisme adalah untuk mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan
mengendalikan secara kolektif sarana-sarana produksi dan memperluas tanggung jawab
negara bagi kesejahteraan rakyat. Prinsip pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Kebebasan individu/hak sipil dijamin dan dilindungi oleh pemerintah.


2. Jaminan keamanan ekonomi bagi semua warga melalui sistem kesejahteraan.
3. Mencapai kesamaan dan pemerataan kesejahteraan ekonomi dengan jalan
peningkatan pendidikan, kebudayaan dan kebiasaan sosial.
4. Semua keputusan ekonomi, politik, pemerintahan, dan sosial harus mendapat
persetujuan para warga melalui partisipasi mereka dengan aktif.
5. Semua sarana yang melayani keperluan masyarakat umum ada ditangan negara.
6. Tujuan dicapai secara demokratis, berangsur-angsur, revolusioner, etis
konstitusional, dan damai.
7. Membayar kompensasi kepada masyarakat dalam periode peralihan menuju
masyarakat persemakmuran sosial.

 FEMINISME.

Feminisme adalah aliran yang ingin memperjuangkan hak-hak dari kaum wanita agar
mendapat hak yang sama tanpa adanya diskriminasi. Karena sejarah telah membuktikan
bahwasanya hak-hak kaum wanita sering di kesampingkan dalam segala hal baik keluarga
maupun hukum, kemudian negara kurang melindungi hak-hak kaum wanita dengan aturan
hukum yang ada padahal hak-hak kaum wanita rentan terhadap pelanggaran-pelanggaran
yang sering merugikan kaum wanita. Karena secara esensinya wanita makluk yang lemah
dibandingkan dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa latin “femina” , yang artinya
memiliki sifat keperempuanan. Selain itu  Feminisme dapat diartikan gerakan yang
menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria  .Dalam pengertian
tertentu , pasti terdapat perspektif feminis. ketika perempuan tersubordinasi dan selama ini
mereka memang nyaris telah tersubordinasi dan tampaknya mereka akan memprotes
situasi tersebut dengan berbgai cara ( lerner 1993).

Karena gerakan feminisme ini merupakan sebuah ideologi yang bertujuan untuk
menciptakan dunia bagi kaum perempuan untuk mencapai kesetaraan sosial, feminism
berkembang menjadi tiga mazhab yang paling dikenal adalah feminisme liberal, radikal dan
sosialis. Ketiga mazhab mainstream ini kemudian berkembang menjadi beberapa sub-
mazhab seperti feminisme lesbian (lesbian feminist theory), feminisme kultural, eco-
feminisme, wanitaisme (womanism atau African-American women’s feminist theory),
feminisme pascamodern (postmodern feminist theory), dan feminisme global.
Secara umum teori feminisme dikelompokan dalam tabel di bawah ini :

TEORI FEMINISME
Gelombang Awal Feminisme Gelombang Ke- 2 Gelombang Ke- 3
Feminisme Feminisme
1. Feminisme Liberal 4. Feminisme 6. Feminisme
2. Feminisme Radikal Eksistensialis postmoderen
7. Feminisme
3. Feminisme sosialis- 5. Feminisme
Multikultural
marxis Gynosentris
8. Feminisme global
9. Ecofeminisme

 URBANISASI

Sebagai salah satu dampak revolusi industri , banyak orang pada abad ke 19 dan 20
berpindah dari rumah mereka di desa dan pindah ke kota . Migrasi besar besaran ini terjadi
disebabkan oleh pekerjaan yang di tawarkan sistem industri di wilayah perkotaan.
Urbanisasi merupakan proses dimana adanya peningkatan proporsi penduduk yang tinggal
diperkotaan. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa kekota. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan..

Perpindahan manusia dari desa kekota hanya salah satu penyebab urbanisasi.
Perpindahan itu sendiri dikatagorikan menjadi dua macam:

1. Migrasi penduduk yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota dengan tujuan
untuk tinggal menetap dikota
2. Mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk yang bersifat sementara atau tidak
menetap.
Dampak-dampak Urbanisasi

Dibawah ini ada beberapa dampak dari terjadinya urbanisasi. Ada beberapa dampak
positif yang dihasilkan oleh Urbanisasi, yaitu:

a. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di kota.


b. Meningkatnya aktifitas perekonomian kota.
c. Meluasnya kesempatan membuka usaha-usaha baru.
d. Meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk desa yang berurbanisasi ke kota
e. Dapat meningkatkan taraf hidup keluarga yang ditinggalkan di desa.
f. Terjadinya percampran antara budaya desa dan kota sehingga antara orang desa dan
orang kota akan saling menyerap kebudayaan yang baik di antara keduanya.
g. Terjadinya hubungan kekeluargaan yang lebih erat antara orang desa dengan orang
kota.
h. Kota mendapatkan pasokan tenaga kerja yang murah untuk pembangunan, teutama
untuk tenaga kasar yang biasanya enggan dikerjakan penduduk kota.
i. Mengurangi pengangguran dan kepadatan penduduk di desa.

 PERUBAHAN KEAGAMAAN

Perubahan sosial dalam masyarakat atau komunitas manusia tertentu dapat berakibat


atau berdampak positif maupun negatif. pelapisan sosial adalah tidak adanya keseimbangan
dalam pembagian hak & kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai sosial &
pengaruhnya di antara anggota masyarakat. Dan agama muncul untuk menghapuskan
ketidakseimbangan yang terjadi,serta pengaruhnya terhadap prilaku ekonomi.
Agama sebagai kausal variable secara sederhana mengandung pengertian agama sebagai
sebab musabab terjadinya suatu perubahan dalam masyarakat. Secara sosiologis munculnya
semangat perubahan sosial. perubahan sosial yang dilandasi oleh semangat keagamaan
seringkali menghadirkan pro-kontra di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat
beranggapan, bahwa agama semestinya banyak mengambil peran dalam berbagai aspek,
terutama dalam rangka pengandalian masyarakat (social control). Mereka berdalih,
bahwa agama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari berbagai aktivitas kehidupan sosial.

Pada zaman keemasan Islam (the Golden Age of Islam), yaitu pada abadke-7 sampai ke
14, ekonomi dan agama itu bersatu. Sampai akhir tahun 1700-an di Barat pun demikian,
ekonomi berkait dengan agama. Ahli ekonomi Eropa adalah pendeta. Pada zaman
pertengahan, ekonomi skolastik dikembangkan oleh ahli gereja, seperti Thomas Aquinas,
Augustin, dan lain-lain. Namun karena adanya revolusi industri dan produksi massal, ahli
ekonomi Barat mulai memisahkan kajian ekonomi dari agama. Keadaan ini merupakan
gejala awal revolusi menentang kekuasaan gereja dan merupakan awal kajian ekonomi yang
menjauhkan dari pemikiran ekonomi skolastik. Sejak itu, sejarah berjalan terus sampai pada
keadaan di mana pemikiran dan kajian ekonomi yang menentang agama mulai mendingin. 

 PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN (SAINS).

ketika teori sosiologi mulai berkembang , semakin banyak penekanan di berikan pada
ilmu pengetahuan , bukan hanya di perguruan tinggi dan universitas. namun juga dalam
masyarakat secara keseluruhan.

Perkembangan ilmu dapat diidentifikasikan ke dalam beberapa periode berikut:

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Periode Pra Yunani Kuno

Sejarah mencatat bahwa bangsa Mesir kuno sudah mengenal ilmu bintang, ilmu
bumi, arsitektur dan sebagainya. Bangsa Mesir kemudian juga mengembangkan papyrus
(sejenis kulit kayu) yang dijadikan bahan tulis (tahun 3000 sebelum Masehi). Di Cina sekitar
(2953-2838 SM), raja Fu Xi memperkenalkan kitab Yi Jing (bacanya: I ching) yaitu kitab Cina
kuno yang sangat terkenal di kalangan kaum penghayat ilmu Metafisika yang bertutur
tentang kehidupan manusia. Di zaman dinasti Xia (2205-1766 SM) dikenal dengan nama Gui
Cang (kembali ke kegaiban). Lalu di masa dinasti Zhou (1066-221 SM) populer dengan
sebutan Zhou Yi (kitab perubahan dari dinasti Zhou), dan akhirnya, kini dikenal sebagai Yi
jing (dibaca: i Ching), yang secara harfiyah berati kitab tentang perubahan . 

2. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Yunani Kuno (abad 6 SM-6 M)

Pada zaman ini dianggap sebagai zaman keemasan yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: 

a. Pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya. 

b.  Masyarakat pada masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi yang dianggap
sebagai suatu bentuk pseudo-rasional. 
c.  Masyarakat tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap reseptif
attitude (sikap menerima begitu saja) melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude
(suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis) sikap belakangan inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah yang
menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir-ahli pikir terkenal sepanjang masa.

3.Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Pertengahan (Middle Age : 6-16 M)

Zaman pertengahan atau yang disebut Middle Age ditandai dengan tampilnya para
theolog di lapangan ilmu pengetahuan di belahan dunia eropa. Para ilmuwan pada masa ini
hampir semua para theolog, sehingga aktifitas ilmiah terkait dengan aktifitas keagamaan
yaitu agama Kristen, atau dengan kata lain, kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung
kebenaran agama. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia
(abdi agama).

4. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Renaissance (abad 14-16 M)

Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas
dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan abad
tengah mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman
renaissance adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas seperti zaman Yunani
kuno. Pada zaman renaissance manusia disebut sebagai animal rationale, karena pada masa
ini pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia akan mencapai kemajuan
(progress) atas hasil usahanya sendiri, tidak didasarkan campur tangan ilahi. 

5. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Modern (Abad 17-19 M)

Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.


Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman  modern ini sesungguhnya sudah dirintis
sejak  zaman  Renaissance, yaitu  permulaan abad  XIV. Benua Eropa  dipandang sebagai
basis perkembangan ilmu pengetahuan a.  Hubungan antara kerajaan Islam di semenanjung
Iberia dengan Negara-negara Perancis. Para pendeta di Perancis banyak yang belajar di
Spanyol, kemudian mereka inilah yang menyebarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya
itu di lembaga-lembaga pendidikan di Perancis.

b.  Perang Salib (1100-1300) yang terulang sebanyak enam kali tidak hanya menjadi ajang
peperangan fisik, namun juga menjadikan para tentara atau serdadu Eropa yang berasal dari
berbagai negara itu menyadari kemajuan negara-negara Islam, sehingga mereka
menyebarkan ajaran pengalaman  mereka itu sekembalinya di negara masing-masing.

c.  Pada tahun 1453 Istambul jatuh ke tangan Bangsa Turki, sehingga para pendeta atau
sarjana mengungsi ke Italia atau negara-negara lain. Mereka ini menjadi pioner-pioner bagi
pengembangan ilmu di Eropa.
Tokoh yang terkenal sebagai bapak Filsafat modern adalah Rene Descrates. Ia telah
mewariskan suatu metode berfikir yang menjadi landasan berfikir dalam ilmu pengetahuan
modern.

6. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)

Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Mulai dari penemuan computer, berbagai satelit komunikasi, internet
dan lain sebagainya. Mobilitas manusia yang sangat tinggi saat ini merupakan pengaruh
teknologi komunikasi dan informasi. Dalam pertengahan abad ini, dapat pula disaksikan
lahirnya serangkaian ilmu antar disiplin misalnya ilmu perilaku (behavioral science) yang
menggabungkan ilmu psikologi dengan berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi ,
antropologi untuk menelaah tingkah laku manusia. Contoh lain ilmu antar disiplin ialah
Anatomi Sosial manusiawi (Human Social anatomy) yang memadukan anatomi, ilmu fosil,
antropologi Ragawi, dan Etopologi studi tentang pola perilaku organisme). Bidang ilmu
lainnya juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga terjadi spesialisasi-
spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer cenderung mengetahui hal
yang sedikit tapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan
sub-spesialis atau super-spesialis, demikian juga bidang-bidang lain. Di samping cenderung
ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan
lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru, seperti: Bioteknologi yang dewasa ini
dikenal dengan teknologi Kloning.

Anda mungkin juga menyukai