Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN BUDAYA LITERASI

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat, sejak 2016 pemerintah melalui


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan program Gerakan Literasi
Nasional yang terdiri dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga,

dan Gerakan Literasi Masyarakat. Gerakan Literasi Nasional telah mendorong


tumbuhnya budaya baca, salah satunya dapat dipantau melalui penyelenggaraan GLS.
Melalui terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor
23/2015

tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang mana salah satu tujuannya berupaya untuk
memperkuat budaya literasi siswa, banyak sekolah mulai menerapkan kegiatan 15 menit
membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Pembiasaan tersebut
diharapkan dapat menumbuhkan minat baca serta meningkatkan keterampilan membaca
agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Hasil pemantauan pelaksanaan GLS
sepanjang tahun 2016 mencatat sebanyak 5.360 sekolah (lintas jenjang pendidikan) telah
melakukan peningkatan kapasitas dan menjalankan kegiatan 15 menit membaca sebelum
pelajaran dimulai. Angka tersebut di luar sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan
program literasi sebelum GLS diluncurkan pada 2016.

Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti proses
membaca menulis, yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam proses kegiatan
tersebut menciptakan karya.

Berkaca dari kebutuhan itu, maka perlu suatu penelitian untuk dapat menyusun indeks
aktivitas literasi yang dapat menggambarkan kondisi aktivitas literasi masyarakat Kota
Tangerang dengan menetapkan dimensi dan indikator-indikator yang terukur. Melalui
dimensi dan indikator yang terukur, diharapkan dapat disusun angka indeks yang dapat
memberikan gambaran aktivitas literasi masyarakat.
B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah


Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4774);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Tangerang Tahun 2019 -2023 (Lembaran Daerah Kota
Tangerang Tahun 2019 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang
Nomor 3).
6. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Tahun
2012 - 2032 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2019 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Tangerang Nomor 6).

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti proses
membaca menulis, yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam proses kegiatan
tersebut menciptakan karya.
2. Tujuan

a. untuk menghasilkan Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Indeks Alibaca)


b. mengkaji dimensi dan indikator apa saja yang dapat menggambarkan aktivitas
literasi membaca masyarakat

c. mengkaji dan menentukan cara penyusunan indeks yang tepat untuk mengukur
tingkat aktivitas literasi tersebut.

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan ini, meliputi:


1. Tahap Persiapan
a. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
b. Penelaah kepustakaan
c. Penyusunan hipotesis

d. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi oprasional variabel

2. Tahap Survei dan Pengumpulan Data


a. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
b. Penyusun rancangan penelitian
c. Penentuan sampel

d. Pengumpulan data

3. Tahap Penyelesaian
a. Pengolahan dan analisis data
b. Interpretasi hasil analisis
c. Penyusunan laporan

Anda mungkin juga menyukai