Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA

NOMOR 3 TAHUN TAHUN 2022 TENTANG PENYELENGGARAAN


PERPUSTAKAAN

Oleh:
Andini Salsabilla 1112100190

Dosen Pengampu:
Dr. Endang Indartuti, M.Si.

PRODI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu persoalan bangsa ini dalam membangun sumber daya manusianya adalah
begitu rendahnya minat membaca masyarakatnya. Berdasarkan hasil studi UNESCO pada
maret 2016 lalu, sebagaimana dikutip kompas.com menyatakan Indonesia berada diperingkat
62 dari 65 negara yang disurvey dalam hal minat baca. Menurut duta baca Indonesia 2016-
2020 Najwa Shihab. Masyarakat Indonesia cenderung menjadi pembaca reaktif dalam
menerima informasi, menurut Najwa Shihab masyarakat Indonesia sampai saat ini belum bisa
menjadi pembaca proaktif, melainkan reaktif dalam arti bersedia membaca informasi yang
disajikan saja. Hal tersebut didukung dengan minat baca buku yang menurun, karena informasi
yang didapatkan dari sumber lain seperti gadget lebih mudah didapatkan. Dengan terbiasa
membaca buku akan menimbulkan rasa ingin tahu lebih terhadap informasi yang didapat,
sehingga membaca buku perlu dijadikan rutinitas setiap harinya.

Melihat persoalan diatas pemerintah kota Surabaya sudah dulu bersikap dengan
kerjasama bersama DPRD kota Surabaya, pada tahun 2022 melahirkan Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Perpustakaan merupakan salah satu
kebijakan untuk mencapai tujuan Negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Jika menginginkan kemajuan pada Kota Surabaya harus diiringi dengan budaya ilmiah di
tengah masyarakat. Salah satunya dibangun melalui keberadaan perpustakaan. Perpustakaan
ini dapat menumbuhkembangkan budaya gemar membaca, sehingga dapat mendukung dan
meningkatkan kecerdasan kehidupan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan
menyediakan layanan perpustakaan kepada masyarakat secara cepat dan tepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi Perda No. 3 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan
Perpustakaan Kota Surabaya?
2. Bagaimana faktor penghambat dan faktor pendukung dalam kebijakan tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetauhi dan memahami implementasi Perda No. 3 Tahun 2022 Tentang
Penyelenggaraan Perpustakaan Kota Surabaya
2. Untuk mengetauhi dan memahami faktor penghambat dan pendukung dalam kebijakan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Implementasi


Teori Edward III, teori ini mempunyai empat variabel yang berperan penting dalam
pencapaian keberhasilan implementasi. Empat variabel tersebut yaitu adalah
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Ke empat faktor diatas
harus dilaksanakan secara baik karena antar satu dengan yang lainnya memiliki
keterkaitan yang kuat. Tujuan kita adalah meningkatkan pengetahuan tentang
implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan merupakan suatu proses dinamis yang
dimana meliputi interaksi banyak faktor. Sub kategori dari faktor-faktor yang mendasar
ditampilkan sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap implementasi.

Faktor yang mempengaruhi dalam implementasi yakni:


1. Komunikasi, yaitu menunjuk bahwa setiap kebijakan akan dapat dilaksanakan
dengan baik jika terjadi komunikasi efektif antara pelaksana program
(kebijakan) dengan para kelompok sasaran (target group). Dalam proses
implementasi, lancar tidaknya proses pengiriman perintah dan pelaksanaan
program dari para pembuat kebijakan kepada para pelaksana program.
2. Sumber Daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh sumber
daya yang memadai, baik SDM maupun SD financial. Sumber daya
berpengaruh langsung terhadap efektivitas pelaksana kebijakan.
3. Disposisi, yaitu menunjuk karakteristik yang menempel erat kepada
implementor kebijakan/program. Program yang telah dibuat akan dapat
diimplementasikan apabila tersedia prakondisi yang memungkinkan untuk
dipertahankannya mekanisme compliance.
4. Struktur birokrasi, aspek ini mencakup mekanisme dan struktur organissai
pelaksana itu sendiri. Bila suatu kebijakan telah diputuskan maka dibutuhkan
sistem dan koordinasi yang baik untuk dapat melaksanakan kebijakan tersebut

2.2 Indikator Teori


Teori Edward III:
1. Komunikasi: dalam kebijakan Perda No. 3 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan
Perpustakaan faktor komunikasi sangat dibutuhkan dan juga sudah berjalan dalam
kebijakan ini yaitu komunikasi pemerintah daerah dan masyarakat sehingga bisa
beradaptasi mengikuti perubahan era dengan pengembangan sistem yang ada.
2. Sumber Daya: dalam kebijakan ini sumber daya manusia dan sumber daya finansial
sudah berjalan dengan baik dengan adanya perubahan/ tambahan perpusatakaan di
Kota Surabaya menunjukkan jika SDM maupun SD Finansial berjalan secara
efektif
3. Disposisi: dengan adanya kebijakan ini, perpusatakaan di surabaya sudah dapat
mengikuti era dengan pengembangan sistem layanan perpustakaan berbasis
teknologi dan informasi dimana akan mempermudah masyarakat untuk literasi
dengan baik
4. Struktur birokrasi: dalam kebijakan ini, sudah terbentuk struktur organisasi secara
runtut dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing baik dari pembentukan dan
pengolahan perpustakaan hingga bagian administratifnya.

FAKTOR PENDUKUNG
Sumber bahan pustaka termasuk di dalam pengembangan, perkembangan inovasi dan
ilmu pengetauhan sangatlah penting untuk masyarakat kota Surabaya untuk itu
diperlukannya pemerataan perpusatakaan dengan fasilitas yang memadai dan isi
pustaka update juga lengkap, teknologi informasi yang ada di perpustakaan sudah
mengarah ke komputerisasi karena di dalam perpusatakaan sudah terdapat komputer
yang terakses oleh wifi. Komputer tersebut sangat memudahkan untuk penginputan
data-data yang berkaitan dengan perpustakaan.

FAKTOR PENGHAMBAT
Salah satu yang menjadi penghambat kebijakan ini adalah dari masyarakat sendiri yang
masih minim minat literasi karena keadaan perpustakaan yg tidak update dan fasilitas
yang belum memunuhi sebelumnya.
BAB III
SUMBER DATA

Sumber data yang diperoleh yakni sumber data sekunder yang di peroleh dari literature
yang di laporkan melalui website pemerintah kota Surabaya
Implementasi kebijakan dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2022
Tentang Penyelenggaraan Perpustakaan dikatakan cukup baik dan berhasil, dapat
dilihat dengan adanya 532 Taman Bacaan yang dikelolah oleh Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Surabaya. Tidak hanya itu, implementasi kebijakan tersebut
beradaptasi mengikuti perubahan era dengan pengembangan sistem layanan
perpustakaan berbasis teknologi dan informasi sehingga Wakil Wali Kota, Bapak
Armuji memastikan bahwa sudah ada 461 taman bacaan dan perpustakaan di Kota
Surabaya yang telah terintegrasi secara digital menggunakan DILS (Digital Integrated
Library System).
Berdasarkan penjelasan terkait perbedaan pendekatan Top-Down dan Bottom-Up,
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan
Perpustakaan adalah implementasi kebijakan menggunakan pendekatan Top-Down.
Dapat diketahui bahwa fokus awal dari kebijakan tersebut kebijakan pemerintah pusat
Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 76 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531)
yang kemudian dilanjutkan ke pemerintah daerah Kota Surabaya sehingga
menghasilkan kebijakan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2022
Tentang Penyelenggaraan Perpustakaan.
BAB IV
KESIMPULAN

Penyelenggaraan perpustakaan di Kota Surabaya sudah dilakukan adalah bentuk agar


kota Surabaya dapat menghasilkan SDM yang unggul dan juga bertujuan untuk
menyediakan layanan perpustakaan kepada masyarakat yang cepat dan tepat,
mewujudkan keberlangsungan pengelolaan dan perkembangan perpustakaan di daerah
dan melaksanakan pembudayaan gemar membaca dan memperluas wawasqn serta
pengetauhan guna mencerdaskan kehidupan masyarakat
Dengan dibangunnya 532 Taman Bacaan yang dikelolah oleh Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Surabaya. Tidak hanya itu, implementasi kebijakan tersebut
beradaptasi mengikuti perubahan era dengan pengembangan sistem layanan
perpustakaan berbasis teknologi dan informasi dan 461 taman bacaan dan perpustakaan
di Kota Surabaya yang telah terintegrasi secara digital menggunakan DILS (Digital
Integrated Library System). Akan memudahkan masyarakat kota Surabaya mengakses
perpustakaan dan membangun semangat literasi.
DAFTAR PUSTAKA

JDIH Kota Surabaya. (2022, Juni 3). Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2022. JDIH
Kota Surabaya: https://jdih.surabaya.go.id/t_detail.php?prokum=4129

Pemerintah Kota Surabaya. (2022, Juni 12). DORONG PENGEMBANGAN


PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI, PEMKOT
SURABAYA TERBITKAN PAYUNG HUKUM PENYELENGGARAANNYA
.Pemerintah Kota Surabaya: https://surabaya.go.id/id/berita/67361/dorong-
pengembangan-perpustakaan

Anda mungkin juga menyukai