Anda di halaman 1dari 13

Analisis Gaya Komunikasi Politik Anies Baswedan melalui Media Sosial

Nama, NIM

A. Latar Belakang
Membahas mengenai perkembangan politik dan perkembangan
dinamika masyarakat yang ada di dunia khususnya yang ada di
Indonesia, pastinya tidak lepas dari adanya pembahasan mengenai
perkembangan masyarakat yang disebabkan oleh adanya teknologi.
Seperti yang telah diketahui bahwa perkembangan teknologi yang ada di
tengah masyarakat memudahkan masyarakat untuk dapat melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Hal ini dikarenakan perkembangan dari
permasalahan-permasalahan manusia kian hari semakin kompleks,
sehingga dibutuhkan adanya solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Perkembangan teknologi yang paling banyak dirasakan perubahannya
oleh masyarakat adalah yang terkait dengan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Hal ini dikarenakan kebutuhan dari tiap-tiap manusia
untuk dapat saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain
merupakan hal yang penting. Terlebih pada jaman dahulu di mana untuk
dapat berkomunikasi dan menjangkau massa dalam jumlah yang besar
memerlukan waktu yang lama ataupun memerlukan biaya yang besar
karena orang atau kelompok tersebut harus menggunakan media televisi
atau radio yang memiliki biaya yang mahal. Oleh karena itulah hadirlah
internet sebagai salah satu solusi. Keberadaan dari internet diyakini
membawa perubahan yang sangat cepat di mana persebaran informasi
yang disebarkan kepada masyarakat menjadi sangat cepat didapatkan
oleh masyarakat. Hal ini juga didukung oleh infrastruktur jaringan yang
semakin meluas sehingga masyarakat menjadi lebih mudah untuk
mengakses jaringan informasi. Adanya perkembangan tersebut
menyebabkan adanya pergeseran kebiasaan dan perilaku yang dimiliki
oleh masyarakat. Dalam hal ini kenaikan dari jumlah pengguna internet
dan juga meningkatnya kualitas dari jaringan informasi juga diikuti
dengan kenaikan jumlah pengguna media sosial. Kenaikan ini juga
dipengaruhi karena semakin banyaknya demografi generasi Z yang
memiliki ponsel pintar di mana mereka memiliki ketertarikan terhadap
teknologi. Indonesia merupakan salah satu negara dengan
populasi jumlah pengguna internet yang merupakan terbesar di dunia.
Berdasarkan laporan yang dikumpulkan oleh We Are Social menyatakan
bahwa setidaknya terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per
Januari 2022. Jumlah itu naik tipis 1,03% dibandingkan tahun
sebelumnya. Pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia
tercatat sebanyak 202,6 juta. Dalam hal ini, tren jumlah pengguna
internet di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Jika
dibandingkan dengan tahun 2018, saat ini jumlah pengguna internet
nasional sudah melonjak sebesar 54,25%. Sementara itu tingkat
penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total penduduk pada
awal 2022. Tercatat, total penduduk Indonesia berjumlah 277,7 juta
orang pada Januari 2022.
Media sosial merupakan salah satu tempat atau media yang digunakan
oleh masyarakat untuk dapat saling berinteraksi dan bersosialisasi
dengan masyarakat yang lain dari berbagai tempat di seluruh dunia
secara online tanpa batas dan tanpa sekat. Dengan berbagai fitur yang
ditawarkan oleh berbagai media sosial seperti mengirimkan pesan
kepada orang yang jaraknya bahkan sangat jauh dengan kita dalam
waktu yang sangat cepat, kemudian mengirimkan dokumen ataupun
gambar ataupun melakukan panggilan kepada orang lain yang bahkan
dapat diakses secara gratis apabila tersedia jaringan publik. Hal ini
tentunya akan membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap
karakteristik dan perilaku dari masyarakat utamanya dalam bersosialisasi
dan berkumpul. Perubahan tersebut tentunya membawa dampak positif
dan negatif. Dampak tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik maka
dapat menjadi hal yang sangat menunjang kepentingan seseorang
ataupun suatu kelompok. Utamanya akan sangat menguntungkan jika
pihak tersebut ingin menjangkau kelompok masyarakat yang sangat luas
dengan maksut-maksut tertentu. Salah satu pihak yang dapat
memanfaatkan kesempatan ini adalah politisi-politisi yang memanfaatkan
media sosial untuk dapat membangun citra dan melakukan komunikasi
kepada masyarakat dalam skala yang sangat luas. Dalam hal ini
seseorang dapat memanfaatkan jumlah pengguna dari media sosial
yang sangat banyak untuk dapat menyampaikan suatu pesan kepada
audiens yang luas dan dalam jangka waktu yang sedikit. Dengan
aksesibilitas yang mudah yang dimiliki oleh masyarakat yang dapat
memanfaatkan media sosial, terlebih taraf ekonomi masyarakat yang
meningkat, dan adanya kebutuhan internet dan biaya komunikasi
menjadi salah satu potensi dari perkembangan media sosial. Terlebih
banyak sekali dari berbagai layanan yang dapat ditunjang dan
memberikan keuntungan apabila masyarakat menggunakan media sosial
mereka misalnya dengan membagikan kisah dan review, maka
pengguna media sosial bisa mendapatkan diskon dari
Penggunaan media sosial yang digunakan dalam aspek politik semakin
hari semakin berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan
proses demokratisasi pada sistem politik dan kenegaraan yang dimiliki
oleh suatu negara yang mengizinkan masyarakat untuk dapat bebas
berekspresi mengenai pandangan politik dengan media seperti media
sosial yang membuat media sosial menjadi medium yang menarik dalam
hal berkomunikasi dalam bidang politik. Media sosial saat ini banyak
digunakan oleh banyak politikus untuk dapat menyebarkan pesan-pesan
politik dan membangun citranya secara luas kepada masyarakat dengan
cara yang mudah. Banyak di antara politikus yang membangun citra
positif untuk dapat mendulang suara dan simpati dari masyarakat lebih
banyak. Salah satu dari politikus yang menggunakan strategi
pendekatan ini adalah Anies Baswedan.
Anies Baswedan yang saat ini menjadi Gubernur DKI Jakarta periode
2017-2022 merupakan salah satu politikus yang saat ini menjadi
perbincangan hangat di tengah masyarakat. Anies Baswedan dikenal
sebagai politisi dengan kemampuan komunikasi yang baik terutama
dikenal oleh masyarakat dengan kemampuan mengolah narasi dan kata-
kata menjadi terlihat lebih akademis dengan istilah-istilah yang
menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki intelektual yang tinggi.
Selain itu, Anies Baswedan dikenal sebagai politikus yang aktif dalam
berinteraksi dan membagikan kisah dan pemikirannya melalui media
sosial seperti Instagram dan Twitter yang notabenenya banyak
digunakan oleh masyarakat untuk dapat bersosialisasi dan
berkomunikasi. Hal ini lah yang membuat adanya konotasi bahwa Anies
Baswedan merupakan sosok politisi yang dekat dengan masyarakat
dengan melakukan interaksi yang baik di media yang digunakan oleh
masyarakat, sehingga antara masyarakat dengan Anies Baswedan
seperti tidak memiliki sekat pembatas.
Sebelum menjadi seorang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
dikenal sebagai salah satu akademisi Anies Baswedan juga
menggunakan beberapa simbol misalnya dengan menunjukkan
bagaimana cara Ia berpakaian agar Ia terlihat sebagai sosok pemimpin
yang santun dan agamis serta bertutur kata yang lembut sehingga hal
tersebut yang menyebabkan Anies Baswedan banyak disukai oleh
masyarakat. Anies Baswedan bahkan digadang-gadang dan sedang
menuju proses pencalonan diri sebagai Calon Presiden Republik
Indonesia pada periode 2024-2029 menggantikan Joko Widodo
dikarenakan persepsi masyarakat dan kuatnya nama baik serta
elektabilitas dari Anies Baswedan untuk menjadi presiden. Walaupun
demikian, Anies Baswedan juga dikenal sebagai salah satu politisi yang
menggunakan politik identitas sebagai salah satu kekuatan melihat
banyaknya pendukung dari Anies Baswedan yang berasal dari kalangan
kaum muslim.
Hal yang berkaitan dengan politik identitas yang digunakan ini tentunya
menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat. Hal ini dikarenakan bagi
masyarakat yang memegang pemahaman konservatif, hal yang
berhubungan dengan keagaaman menjadi nilai utama dan nilai plus di
mata masyarakat karena sosoknya yang agamis yang terlihat dari gaya
komunikasinya melalui media sosial yang menjadikan Anies Baswedan
menjadi salah satu primadona dan sosok pemimpin yang ideal. Hal ini
tentu berbeda dengan yang memiliki pemahaman yang terbuka di mana
mereka cenderung ingin mengetahui dari segi program-program yang
ditawarkan oleh Anies Baswedan kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan lebih kritis terhadap gaya komunikasi yang dimiliki oleh
Anies Baswedan tersebut.
Oleh karena itu peneliti memiliki ketertarikan untuk dapat menganalisis
mengenai gaya komunikasi dari Anies Baswedan dalam hal ini pada
komunikasi politiknya melalui media sosial serta bagaimana dampaknya
yang akan dianalisis secara deskriptif dengan menjabarkan fenomena-
fenomena yang ada di masyarakat khususnya dengan melakukan
pendekatan melalui media sosial. Penelitian ini akan menggunakan
metode penelitian kualitatif di mana analisis-analisis yang digunakan
pada hasil penelitian akan dilakukan secara deskriptif yang
menggambarkan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di
Indonesia yang menggambarkan hasil dari penelitian tersebut. Sumber
akan dikumpulkan dengan menggunakan kata kunci Anies Baswedan,
Anies, Gubernur DKI Jakarta yang menggambarkan profil dari Anies
Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan pada bagian latar
belakang, maka rumusan masalah yang ditentukan pada penelitian ini
meliputi:
- Bagaimana gaya komunikasi yang digunakan oleh Anies Baswedan
melalui media sosial?
- Bagaimana pembentukan citra yang dilakukan oleh Anies Baswedan
melalui media sosial?
- Bagaimana persepsi masyarakat menanggapi gaya komunikasi politik
Anies Baswedan melalui media sosial?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan di atas, maka
batasan masalah yang menggambarkan ruang lingkup dari penelitian ini
meliputi:
- Media sosial yang akan diteliti adalah pengguna media sosial
Instagram dan Twitter.
- Fenomena dan persepsi masyarakat yang akan dilihat merujuk pada
postingan dan komentar yang diberikan oleh masyarakat pada tahun
2017 – 2022.

D. Tinjauan Pustaka

A. Komunikasi Politik
Komunikasi politik didefinisikan sebagai suatu komunikasi yang di
arahkan kepada pencapaian suatu pengaruh atau adanya tujuan
untuk dapat mempengaruhi seseorang ataupun suatu kelompok
masyarakat, sehingga permasalahan-permasalahan yang d bahas
apda kegiatan komuniksai ini dapat mengikat semua warganya
dengan sangsi yang ditentukan bersama melalui lembaga politik.

Rush dan Althoff (1997) mendefenisikan komunikasi politik sebagai


proses ketika informasi politik yang relevan ditentukan dari suatu
bagian sistem politik ke bagian lainnya, dan di antara sistem sosial
yang dihubungkan dengan sistem politik.

B. Media Sosial
Media sosial didefinisikan sebagai suatu wadah yang digunakan
masyarakat untuk dapat saling bertukar informasi ataupun
bersosialisasi baik antar individu ataupun kelompok masyarakat.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang sangat pesat, masyarakat menjadi lebih mudah untuk dapat
mengirim informasi kepada orang lain yang jaraknya sangat jauh.
Saat ini banyak dari media sosial yang banyak digunakan oleh
masyarakat seperti TikTok, WhatsApp, LINE, Instagram, Twitter.
Media sosial tidak hanya menawarkan fitur untuk dapat membagikan
pesan, namun juga berkomunikasi melalui gambar, audio visual,
audio dengan durasi yang bervariasi mulai dari 15 detik hingga tak
terbatas seperti yang ditawarkan oleh Youtube. Media sosial dapat
diakses oleh masyarakat secara gratis dengan catatan bahwa
pengguna dari media sosial tersebut mendapatkan akses internet dan
memiliki ponsel pintar yang dapat dihubungkan

C. Gaya Komunikasi Anies Baswedan


Gaya komunikasi merupakan suatu metode yang dilakukan oleh
seseorang ataupun kelompok untuk dapat menyampaikan suatu
pesan kepada audiens yang diinginkan. Dalam hal ini terdapat
berbagai macam gaya komunikasi mulai dari demokratis, otoriter,
intelektual, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, Anies Baswedan
dikenal sebagai politisi dengan kemampuan komunikasi yang baik
terutama dikenal oleh masyarakat dengan kemampuan mengolah
narasi dan kata-kata menjadi terlihat lebih akademis dengan istilah-
istilah yang menunjukkan bahwa Anies Baswedan memiliki
intelektual yang tinggi. Selain itu, Anies Baswedan dikenal sebagai
politikus yang aktif dalam berinteraksi dan membagikan kisah dan
pemikirannya melalui media sosial seperti Instagram dan Twitter
yang notabenenya banyak digunakan oleh masyarakat untuk dapat
bersosialisasi dan berkomunikasi. Hal ini lah yang membuat adanya
konotasi bahwa Anies Baswedan merupakan sosok politisi yang
dekat dengan masyarakat dengan melakukan interaksi yang baik di
media yang digunakan oleh masyarakat, sehingga antara
masyarakat dengan Anies Baswedan seperti tidak memiliki sekat
pembatas. Anies Baswedan juga menggunakan beberapa simbol
misalnya dengan menunjukkan bagaimana cara Ia berpakaian agar
Ia terlihat sebagai sosok pemimpin yang santun dan agamis serta
bertutur kata yang lembut sehingga hal tersebut yang menyebabkan
Anies Baswedan banyak disukai oleh masyarakat. Anies Baswedan
bahkan digadang-gadang dan sedang menuju proses pencalonan
diri sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada periode 2024-
2029 menggantikan Joko Widodo dikarenakan persepsi masyarakat
dan kuatnya nama baik serta elektabilitas dari Anies Baswedan
untuk menjadi presiden. Selain itu, Anies Baswedan juga dikenal
sebagai salah satu politisi yang menggunakan politik identitas di
mana Anies Baswedan menggunakan identitasnya sebagai kaum
muslim yang merupakan salah satu agama mayoritas penduduk
masyarakat Indonesia. Hal ini dikonotasikan sebagai suatu gaya
komunikasi yang negatif karena politik identitas tidak berfokus
kepada solusi dan program-program yang ditawarkan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan-permasalahan negara untuk
kepentingan rakyat Indonesia
E. Metodologi

A. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif di mana
metode ini dapat menggambarkan suatu masalah di mana hasil dari
penelitian tersebut dapat digeneraluisasikan berdasarkan data numerik.
Dalam hal ini data yang digunakan memerhatikan aspek keluasan data
sehingga dalam hal ini data yang digunakan dalam penelitian dapat
digunakan dan dianggap sebagai suatu representasi dari seluruh
populasi yang digunakan. Selain itu penelitian ini menggunakan metode
survei deskriptif untuk dapat menggambarkan bagaimana kondisi dari
populasi yang sedang diteliti pada penelitian tersebut di mana deskripsi
dibuat dengan sistematis, faktual, dan akurat yang merepresentasikan
populasi.

B. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai batasan-batasan yang mengatur ruang
lingkup penelitian, yakni media sosial. Penelitian ini hanya menggunakan
jenis media sosial Twitter dan Instagram untuk dapat mengetahui
sentimen masyarakat terkait Anies Baswedan.

1.1.1 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan subjek,
variabel, konsep, atau fenomena (Morissan, 2017:109). Sugiyono
menyebutkan bahwa populasi sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari,
kemudian ditarik suatu kesimpulan (Kriyantono, 2014:151). Populasi
dalam penelitian ini merupakan jumlah dari pengguna media sosial
masing-masing Twitter dan Instagram sebanyak 30 akun.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan
anggota populasi yang bersifat representatif. Suatu sampel yang
tidak representatif terhadap setiap anggota populasi, berapa pun
ukuran sampel itu, tidak dapat digeneralisasi untuk menjelaskan sifat
populasi di mana sampel diambil (Morissan, 2017:109). Sampel yang
diambil untuk penelitian ini, adalah 30 akun aktif media sosial yang
membahas topik Anies Baswedan
.
1.1.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan penelitian ini adalah Purposive
Sampling. Dalam teknik purposive sampling, orang-orang yang diseleksi
atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan
tujuan penelitian (Kriyantono, 2014:156). Kriteria sampel untuk penelitian
ini, adalah akun aktif yang ada di platform media sosial Instagram dan
Twitter yang membicarakan Anies Baswedan.

1.1.3 Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Oleh
karena itu jenis data yang digunakan adalah data nominal. Dalam hal
ini, data yang digunakan akan dikelimpokkan berdasarkan kategori-
kategori untuk selanjutnya diskalakan dalam skala likert. Skala likert
digunakan untuk dapat mengetahui kekuatan terhadap tingkat
persetujuan responden terhadap suatu topik atau objek yang
ditanyakan pada penelitian.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer (primary data) didefinisikan sebagai data-data yang
didapatkan secara langsung oleh peneliti dari objek penelitian
(Suryadi et al., 2019:170). Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendapat dari akun aktif di media sosial yang
membahas Anies Baswedan yang didapatkan dari pembagian
kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder (secondary data) didefinisikan sebagai data-data
yang didapatkan bukan dari objek penelitian, melainkan dari
sumber lain yang turut menginformasikannya (Suryadi et al.,
2019:190). Pada penelitian ini, data sekunder yang digunakan
diperoleh dari data-data yang ada di bagian tinjauan pustaka dari
buku, jurnal, dan referensi lain yang ada kaitannya dengan
penelitian ini.

1.1.4 Teknik Perolehan Data


1. Angket
Pada teknik perolehan data angket ini, peneliti akan membuat daftar-
daftar pertanyaan yang kemudian disusun secara sistematis untuk
kemudian dikirimkan kepada responden. Pada penelitian ini
menggunakan bentuk metode angket langsung tertutup.
2. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan penelitian ini adalah dengan skala
likert dengan jenis data nominal. Dalam hal ini, penelitian ini
menggunakan skala 1 sampai 5 di mana skala terendah yaitu skala 1
merepresentasikan pendapat pengisi kuesioner yang memiliki arti
tertinggi sangat tidak setuju hingga skala 5 yang menunjukkan makna
sangat setuju. Pada tabel di bawah ini menunjukkan skala dan makna
yang digunakan pada skala pengukuran penelitian ini.

Sangat Tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat


Setuju Setuju
1 2 3 4 5

1.1.5 Teknik Pengolahan Data


1. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data dilapangan. Kegiatan ini penting karena
kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum
memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau
terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan, bahkan terlupakan. Oleh
karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini
(Bungin, 2017:175).
2. Coding
Kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasi data-data tersebut
melalui tahapan coding. Maksudnya bahwa data yang telah diedit
tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat
dianalisis (Bungin, 2017:176).
3. Tabulating
Tabulating atau tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data.
Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu
dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.

C. Daftar Pustaka
- Andarwati, Iandesi. "Citra Diri Ditinjau Dari Intensitas Penggunaan Media
Jejaring Sosial Instagram Pada Siswa Kelas Xi Sma N 9 Yogyakarta."
Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling 5, no. 3 (2016).
- Fadly, Tanto. "Strategi Kampanye Media Sosial (Twitter) Tim
Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla Dalam Pemilihan Presiden 2014."
(2016).
- Fitri, Alifa Nur dan Adeni. 2020. “Jokowi dan Kekuatan Pencitraan Diri
Serta Relasinya Dengan Umat Islam”. Alhadhrah: Jurnal Ilmu Dakwah,
19 (2), 1-17.
- http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/12/12/peringati-maulid-
nabianies-sandi-nyanyikan-rindu-rasul. Diakses pada tanggal 26 Oktober
2017 pukul 00.34 WIB.
- Nurrahman, Agung. 2020. “Ketenteraman Dan Ketertiban Umum (Studi
Pada Penanganan Penyebaran Virus Covid 19 Di Provinsi DKI Jakarta).”
Jurnal Tatapamong, 2 (1), 1–16.
- Prihatiningrum, Sri. 2020. “Efektivitas Akun Instagram @Aniesbaswedan
Dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik (Analisis Epic Model Pada
Akun Instagram @Aniesbaswedan).” Skripsi. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Qonitat Rohmah Hidayati, dan Sugiyarto Surono. 2021. “Implementasi
Algoritma Spectral Clustering Untuk Analisis Sentimen.” Delta: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 09 (1).
- Setiawan, Idzhar Inzaghi. 2020. “Analisis Pemetaan Komunikasi Kepala
Daerah Dalam Menggunakan Media Sosial Instagram Untuk
Mewujudkan Program Pemerintah Smart City Dengan Pendekatan
Analisis Konten.” Tesis. Bandung: Unitersitas Telkom.
- Triantoro, Dony Arung. 2019. “Praktik Politik Identitas Dalam Akun Media
Sosial Anies-Sandi.” Jurnal Ilmu Komunikas, 16 (1), 19.

Anda mungkin juga menyukai