TENTAN(;
kegiatan kerja.
c. Bahwa perlu ditetapkan susunan organisasi dan tata kelola RS
Ludim Husada Tama yang ditetapkan dalam Peratumn Direktur
Utama PT. Ludira Sarana Utarna.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) RS Ludira Husada Tama memiliki misi Menjadi Rumah Sakit Yang Mengutamakan
Pelayanan Kesehatan Secara Menyeluruh , Profesional Dan Penuh Rasa Kemanusiaan
Kepada Pasien .
(2) PT. Ludira Sarana Utama adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Jl. Wiratama No.
4 Tegalrejo Yogyakarta sebagai pemilik RS Ludira Husada Tama
(3) RS Ludira Husada Tama adalah Rumah Sakit Umum Tipe D yang terletak di Jl.
Wiratama No. 4 Tegalrejo , Yogyakarta
BAB II
Pasal 2
(1) Rumah Sakit Ludira Huada Tama merupakan rumah sakit umum yang memberikan
pelayanan kesehatan umum dan spesialis
(2) Rumah Sakit Ludira Husada Tama dipimpin oleh seorang Direktur Rumah Sakit yang
bertangungjawab kepada Direktur PT. Ludira Sarana Utama
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Susunan organisasi Rumah Sakit Ludira Husada Tama terdiri dari
Pasal 4
Direktur Rumah Sakit bertanggungjawab kepada Direktur Utama PT. Ludira Sarana Utama dan
menyelengarakan fungsi sebagai berikut :
Pasal 5
Pasal 6
Dalam menyelenggarakan tugasnya, Direktur dibantu oleh yang selanjutnya disebut pejabat
Struktural.
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
(1) Kepala Unit SDM, Diklat dan Kesekretariatan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
SDM, fasilitas dan bahan – bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan manajemen SDM, program pendidikan dan pelatihan SDM,
serta kesekretariatan.
(2) Kepala Unit Kerumahtanggaan, Logistisk dan Kamar Jenazah mempunyai tugas
mentiapkan kebutuhan SDM, fasilitas dan bahan – bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kerumahtanggaan, logistik, sarana
dan prasarana Rumah sakit serta kamar jenazah.
(3) Kepala Unit SIM RS mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan SDM , fasilitas dan bahan
– bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan sistem
informasi manajemen rumah sakit.
(4) Kepala Unit Pemasaran dan Hubungan masyarakat mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan Sumber Daya Manusia, fasilitas dan bahan – bahan yang dibutuhkan serta
menyiapkan pemantauan dan pelaksanaan pemasaran dan hubungan msyarakat.
Pasal 11
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 10, kepala unit SDM, Diklat dan
Kesekretariatan , kepala Unit Kerumahtanggaan, Logistik dan Kamar Jenazah, Kepala Unit SIM
RS dan Kepala Unit Pemasaran dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
(2) Kepala Unit perbendaharaan dan mobilisasi dana berperan penting terhadap perputaran
dana rumah sakit,yaitu :
a. Menjadwalkan pemasukan dan pengeluaran rumah sakit berdasarkan kertas kerja
penagihan piutang, pemasukan tunai, dan pembayaran hutang. Unit ini terdiri dari
penagihan, kasir, hutang, dan admin gaji dokter.
Pasal 16
Kepala Divisi Pelayanan Medis bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit dan
mempunyai tugas mengelola pelayanan medis di rumah sakit.
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
(1) Kepala Unit Pelayanan Gawat darurat bertanggungjawab kepada Kepala Divisi
Pelayanan Medis dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Gawat Darurat
(2) Kepala Unit Pelayanan Lansia, On Call dan Homecare bertanggungjawab kepada Kepala
Divisi Pelayanan Medis dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan
supervisi operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan lansia, on call
dan homecare
(3) Kepala Unit Pelayanan Kamar Bedah dan CSSD bertanggungjawab kepada Kepala Divisi
Pelayanan Medis dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Kamar Bedah dan CSSD
Pasal 20
Kepala Divisi Pelayanan Penunjang bertanggungjawab kepada Direktur. Dan mempunyai tugas
mengkoordinasukan dan melaksanakan supervisi operasional serta menyiapkan seluruh
kebutuhan unit Radiologi, unit Fisioterapi, unit Laboratorium, Unit Farmasi, unit gizi dan unit
rekam medis.
Pasal 21
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 20, Kepala Divisi Penunjang medis
mempunyai fungsi :
a. Unit Radiologi;
b. Unit Fisioterapi;
c. Unit Laboratorium;
d. Unit Pelayanan Farmasi;
e. Unit Palayanan Gizi;
f. Unit Rekam Medis
Pasal 22
(1) Kepala Unit Radiologi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Radiologi
(2) Kepala Unit Fisioterapi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Fisioterapi
(3) Kepala Unit Laboratorium bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Laboratorium
(4) Kepala Unit Pelayanan Farmasi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan
Penunjang dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Farmasi
(5) Kepala Unit pelayanan Gizi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan
Penunjang dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Gizi
(6) Kepala Unit Rekam Medis bertanggung jawab kepada kepala divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Rekam Medis
Pasal 23
Kepala Divisi Keperawatan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit dan mempunyai
tugas mengelola pelayanan keperawatan
Pasal 24
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 23 Kepala Divisi Keperawatan mempunyai
fungsi:
Pasal 25
Pasal 26
(1) Kepala unit pelayanan rawat jalan dan HD, unit pelayanan rawat inap dan HCU dan ,
Unit pelayanan klinik kebidanan dan kandungan, rawat bersalin, rawat nifas dan neonatus
bertanggung jawab kepada kepala divisi keperawatan dengan uraian tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan seluruh
kebutuhan unit pelayanan rawat jalan dan HD, pelayanan rawat inap dan HCU, Unit
pelayanan klinik kebidanan dan kandungan, rawat bersalin, rawat nifas dan neonatus
Pasal 27
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 26 kepala unit pelayanan rawat jalan dan
HD, unit pelayanan rawat inap dan HCU, Unit pelayanan klinik kebidanan dan kandungan, rawat
bersalin, rawat nifas dan neonatus mempunyai fungsi :
BAB II
Komite Medik
Pasal 28
(1) Komite Medik ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan masa kerja 3 (tiga) tahun.
(2) Komite Medis memiliki tugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di
rumah sakit dengan cara :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis di
rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi staf medis;
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis
(3) Komite Medis terdiri dari Sub Komite Kredensial, Sub Komite Etik da Disiplin, dan Sub
Komite Mutu Profesi
(4) Struktur Organisasi Komite Medis ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
BAB III
Komite Keperawatan
Pasal 29
(1) Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural Rumah Sakit yang mempunyai fungsi
utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme Kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
(2) Komite Keperawatan terdiri dari Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu Profesi, Sub
Komite Etik dan Disiplin Profesi
(3) Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3
(tiga) tahun
(4) Struktur Organisasi Komite Keperawatan Ditetapkan oleh Direktur Rumah sakit
BAB IV
Pasal 30
(1) KPPIRS bertugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam menetapkan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
(2) KPPIRS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3 (tiga) tahun
(3) Struktur Organisasi KPPIRS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
BAB V
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP)
Pasal 31
(1) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien memiliki tugas membantu Direktur dalam
melaksanakan koordinasi pelayanan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit;
(2) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien terdiri dari Sub Komite Peningkatan Mutu, Sub
Komite Keselamatan Pasien, Sub Komite Manajemen Risiko;
(3) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien ditetapkan Direktur Rumah Sakit Ludira Husada
Tama dan memiliki masa kerja 3 (tiga) tahun ;
(4) Struktur Organisasi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien ditetapkan oleh Direktur
BAB VI
Pasal 32
(1) Komite Tenaga Kesehatan lainnya mempunyai tugas membantu Direktur Rumah sakit
dalam menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik dengan mengandalkan kompetensi dan
perilaku staf yang merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit;
(2) Komite Tenaga Kesehatan Lain ditetapkan oleh Direktur Rumah sakit dan memiliki masa
kerja 3 (tiga ) tahun ;
(3) Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan Lain ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
BAB VII
Pasal 33
(1) Komite Etik dan Hukum bertugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam menentukan
kebijakan untuk meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan etika dan hukum di
Rumah Sakit;
(2) Komite Etik dan Hukum ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3
(tiga ) tahun
(3) Struktur Organisasi Komite Etik dan Hukum ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
BAB VIII
Komite Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
Pasal 34
(1) Komite K3RS bertugas membantu Direktur dalam membuat kebijakan K3 dan mengolah
data mengenai K3RS
(2) Komite K3RS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3(tiga) tahun
(3) Struktur Organisasi K3RS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
BAB IX
Pasal 35
(1) Komite PPRA mempunyai tugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam melaksanakan
pengendalian resistensi antimikroba;
(2) Komite PPRA ditetapkan oleh Direktur Rumah sakit dan memiliki masa kerja 3 (tiga )
tahun
(3) Struktur Organisasi Komite PPRA ditetapkan oleh Direktur rumah Sakit
BAB X
Pasal 36
(1) Satuan Pemeriksaan Internal mempunyai fungsi membantu Direktur untuk melakukan
pemeriksaan, pengawasan dan monitoring terhadap pengelolaan sumber daya RS Ludira
Husada Tama
(2) Satuan Pemeriksaan Internal dalam melaksanakan fungsinya mempunyai tugas
melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan internal keuangan,kinerja SDM dan
operasional RS, serta mutu RS Ludira Husada Tama
(3) Satuan Pemeriksaan Internal bertugas:
a. Melaksanakan.pemeriksaan/auditkinerja,keuangan,audit medis serta manajemen
operasional;
b. Melakukan identifikasi risiko sebagai upaya membantu Direksi mencegah terjadinya
penyimpangan;
c. Memberikankonsultasi dan pembinaan tentang manajemen risiko terkait dengan
pengendalian intern;
d. Hasil pelaksanaan tugas disampaikan dalam bentuk laporan dan rekomendasi kepada
Direktur.
e. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud adalah berdasarkan penugasan dari
Direktur.
BAB XI
Pasal 37
(1) Panitia Rekam Medis mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan kebijakan
Rekam Medis di Rumah Sakit.
(2) Panitia Rekam Medis ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun.
(3) Organisasi panitia Rekam Medis ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit.
BAB XII
Pasal 38
(1) Panitia Promosi Kesehatan Rumah sakit mempunyai tugas membantu Direktur dalam
menentukan kebijakan promosi kesehatan di Rumah Sakit.
(2) Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama
3 (tiga) tahun.
(3) Organisasi Panitia Promosi Kesehatan Rumah sakit ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah sakit.
BAB XIII
Pasal 39
(1) Panitia Farmasi dan Terapi mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan
kebijakan Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit.
(2) Panitia Farmasi dan Terapi ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga)
tahun.
(3) Organisasi Panitia Promosi Kesehatan Rumah sakit ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah sakit.
BAB XIV
Pasal 40
Tim PONEK
(1) Tim PONEK mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan kebijakan promosi
kesehatan di Rumah Sakit.
(2) Tim PONEK ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun.
(3) Organisasi Tim PONEK ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit.
BAB XV
Pasal 41
(1) Tim Koordinasi pendidikan mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan
kebijakan koordinasi pendidikan di Rumah Sakit.
(2) Tim Koordinasi Pendidikan ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga)
tahun.
(3) Organisasi Tim Koordinasi Pendidikan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit.
BAB XVI
Tim TB – HIV
Pasal 42
(1) Tim TB - HIV mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan kebijakan
koordinasi pendidikan di Rumah Sakit.
BAI} XV]I
TIM CASEMIX
Prual 44
(l) Tim Casemix mempunyai tugas membantu Direktur dalam meneltukan kebijakan
koordirasi p€ndidikan di Rumah Sakit.
(2) Tim Casemix ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun
(3) Organisasi Tim Casemix ditetapkan detgan Keputusan Dt€ktur Rumah sakit.
RAB XVllI
PENUTUP
Pasal 45
Perubahan atas susunan organisasi dall tata kelola rumah sakit yang telah ditetapkan ini harus
Pasal 46
Ditetapkan di : Yo$/akarta
dr. P Rudi
LAMPIRAN PER TURAN DIR,EKTUR UTAMA PT. LUDII'A SAITANA UTAMA
NOMOR 0.12/LSU/DIRUTrV20t8
TENTANC PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT LUDIRA HUSADA TAM
Ditetapkan di : YoryalGna
Pada bnggal 23 Ohob€r 201 8
Direktur PT. Srrana Utama
dr. P