Anda di halaman 1dari 19

PT.

LUDIBA SARANA UTAMA


Jl. WrEt ma No.,a T.gallllo, Yoqy.ka g 552,4,a
Iolp. (027ir) 620133, Fe, (027,1) 58S087
Po.BOx. 1191 Yk 55000 Grmll : tudl6hur6da@0mail.co.n

PERATURAN DIREKTUR T]TAMA P'I. LUDIRA SARANA I]TAMA

),toMoR 0-12lLSU/Dl R.UT/X/20 l ri

TENTAN(;

PEDOMAN SUSUNAN ORCANISASI DAN TATA Kf,LOLA

RUMAH SAKIT LUDIRA HUSADA 'I'AMA

DIREKTTJR UTAMA PT. LUDIRA SARANA UTAMA

Menimbang a. bahwa untuk mewujudkan visi, misi RS Ludira Husada Tama


sesuai lala kelola perusahaan yangbaik Q4xtd govern rnce) dan tata
kefola klinis yang baik (tr4ood clinical g|ernance);
b. bahwa untuk melaksanakan poin a diatas perlu dibuat susunan
organisasi dengan pejabat yang berwenang, bertanggungrawab,
dan bertwas merencanakan, mengatur serta mengawasi segala

kegiatan kerja.
c. Bahwa perlu ditetapkan susunan organisasi dan tata kelola RS
Ludim Husada Tama yang ditetapkan dalam Peratumn Direktur
Utama PT. Ludira Sarana Utarna.

Mengidgat l. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang -Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


3. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentaDg Tenaga
Kes€hatan;

4. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tetang Pedoman


Organisasi Rumah Sakit;
5. Peratura[ Menteri Kesehatal Rl Nomor 971 Tahun 2009 tentang
Standar Komp€tensi Peiabat Struktural Kesehatan;

6. Pemturao Menteri Kesehatan RI No. 755 Tahuo 201I bnrang


Komite Medis
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR UTAMA PT. LUDIRA SARANA


UTAMA TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA KELOLA RUMAH SAKIT LUDIRA HUSADA TAMA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) RS Ludira Husada Tama memiliki misi Menjadi Rumah Sakit Yang Mengutamakan
Pelayanan Kesehatan Secara Menyeluruh , Profesional Dan Penuh Rasa Kemanusiaan
Kepada Pasien .
(2) PT. Ludira Sarana Utama adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Jl. Wiratama No.
4 Tegalrejo Yogyakarta sebagai pemilik RS Ludira Husada Tama
(3) RS Ludira Husada Tama adalah Rumah Sakit Umum Tipe D yang terletak di Jl.
Wiratama No. 4 Tegalrejo , Yogyakarta

BAB II

TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Rumah Sakit Ludira Huada Tama merupakan rumah sakit umum yang memberikan
pelayanan kesehatan umum dan spesialis
(2) Rumah Sakit Ludira Husada Tama dipimpin oleh seorang Direktur Rumah Sakit yang
bertangungjawab kepada Direktur PT. Ludira Sarana Utama

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 3
Susunan organisasi Rumah Sakit Ludira Husada Tama terdiri dari

a. Direktur Rumah Sakit


b. Kepala Divisi Administrasi dan Umum
c. Kepala Divisi Keuangan
d. Kepala Divisi Pelayanan Medis
e. Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
f. Kepala Divisi Keperawatan
g. Komite Medis
h. Komite Keperawatan
i. Komite PPI
j. Komite PMKP
k. Komite Nakes Lain
l. Komite Etik Hukum
m. Komite K3
n. Komite PPRA
o. SPI
p. Panitia Rekam Medis
q. Panitia Promosi Kesehatan RS
r. Panitia Farmasi dan Terapi
s. Tim PONEK
t. Tim Koordinasi Pendidikan
u. Tim TB – HIV
v. Tim Case Mix

Pasal 4

Direktur Rumah Sakit bertanggungjawab kepada Direktur Utama PT. Ludira Sarana Utama dan
menyelengarakan fungsi sebagai berikut :

a. koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;


b. penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan
kewenangannya;
c. penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi;
e. evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.

Pasal 5

Persyaratan Jabatan Direktur

Direktur yang menjabat memiliki persyaratan sebagai berikut

a. Dokter dengan jenjang pendidikan S-2 kesehatan atau dalam pengajuan/


pengalaman di manajemen RS Ludira Husada Tama selama minimal 8 tahun.
b. Memiliki kompetensi dalam mengelola rumahsakit
c. Memiliki kemampuan memimpin dan membina hubungan antar manusia;
d. Memiliki prestasi, berdedikasi tinggi, tidak tercela dan loyal;
e. Memiliki tingkat kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yang sesuai (fit) untuk
memangku jabatan sebagai Direktur

Pasal 6

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Direktur dibantu oleh yang selanjutnya disebut pejabat
Struktural.

a. Kepala Divisi Administrasi dan Umum


b. Kepala Divisi Keuangan
c. Kepala Divisi Pelayanan Medis
d. Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
e. Kepala Divisi Keperawatan

Pasal 7

Kepala Divisi Administrasi dan Umum bertanggungjawab kepada Direktur .


Kepala divisi Adminstrasi dan Umum dalam membantu Direktur mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melakukan supervisi dalam mempersiapkan melaksanakan pengelolaan
pengembangan sumber daya manusia, administrasi kepegawaian dan kegiatan ketatausahaan,
pendidikan pelatihan , SIMRS , humas dan pemasaran, serta kerumahtanggaan dan logistik.

Pasal 8

Kepala Divisi Administrasi dan Umum dalam menyelenggarakan tugas-tugasnya memiliki


fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi dalam perencanaan dan operasional manajemen SDM ,


Diklat , Kesekretariatan, SIMRS, kerumahtanggaan dan logistik, Pemasaran dan
Humas ;
b. Melakukan penyusunan kebutuhan Sumber daya manusia, peralatan dan bahan –
bahan yang dibutuhkan;
c. Melakukan pemantauan , pengawasan dan evaluasi pelaksanaan operasional
manajemen SDM, Diklat dan Kesekretariatan, Kerumahtanggaan, logistisk dan
kamar jenazah, Pemasaran dan Customer Service, dan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit;
d. Melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya;
e. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan operasional SDM,
Diklat dan Kesekretariatan, Kerumahtanggaan, logistisk dan kamar jenazah,
Pemasaran dan Customer Service, dan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit;
f. Membuat perencanaan, memelihara, memantau, mengevaluasi dan memberi
masukan terkait program pengendalian mutu unit SDM, Diklat dan unit
Kesekretariatan, Kerumahtanggaan, logistisk dan kamar jenazah, Unit Pemasaran
dan Customer Service, dan Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;

Pasal 9

Kepala Divisi Administrasi dan Umum membawahkan

a. Unit SDM, Diklat dan Kesekretariatan


b. Unit Kerumahtanggaan , Logistik dan Kamar Jenazah
c. Unit SIMRS
d. Unit Pemasaran dan Hubungan Masyarakat

Pasal 10

(1) Kepala Unit SDM, Diklat dan Kesekretariatan mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan
SDM, fasilitas dan bahan – bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan
pemantauan dan pelaksanaan manajemen SDM, program pendidikan dan pelatihan SDM,
serta kesekretariatan.
(2) Kepala Unit Kerumahtanggaan, Logistisk dan Kamar Jenazah mempunyai tugas
mentiapkan kebutuhan SDM, fasilitas dan bahan – bahan yang dibutuhkan serta
melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan kerumahtanggaan, logistik, sarana
dan prasarana Rumah sakit serta kamar jenazah.
(3) Kepala Unit SIM RS mempunyai tugas menyiapkan kebutuhan SDM , fasilitas dan bahan
– bahan yang dibutuhkan serta melakukan penyiapan pemantauan dan pelaksanaan sistem
informasi manajemen rumah sakit.
(4) Kepala Unit Pemasaran dan Hubungan masyarakat mempunyai tugas menyiapkan
kebutuhan Sumber Daya Manusia, fasilitas dan bahan – bahan yang dibutuhkan serta
menyiapkan pemantauan dan pelaksanaan pemasaran dan hubungan msyarakat.

Pasal 11

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 10, kepala unit SDM, Diklat dan
Kesekretariatan , kepala Unit Kerumahtanggaan, Logistik dan Kamar Jenazah, Kepala Unit SIM
RS dan Kepala Unit Pemasaran dan Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Membuat rencana dan menyelenggarakan penyusunan kebutuhan tenaga dan fasilitas


dalam ruang lingkup tugasnya
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan keperawatan dan supervisi agar mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
c. Menyelenggarakan pengawasan, pengendalian dan penilaian sumber daya dalam ruang
lingkupnya
d. Membuat perencanaan, memelihara/mempertahankan, memantau, mengevaluasi dan
memberikan masukan terkait program pengendalian mutu di unit pelayanan yang
dipimpinnya
e. Melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan
f. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan

Pasal 12

Kepala Divisi Keuangan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit .

Kepala Divisi Keuangan memiliki tugas mengkoordinasikan kegiatan dan melaksanakan


supervisi operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan urusan keuangan dan laporan
akuntansi rumah sakit untuk mendukung pelayanan RS Ludira Husada Tama

Pasal 13

Kepala Divisi Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Membantu perencanaan bisnis dan memberikan nasihat keuangan yang sesuai.


b. Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta meramalkan beberapa
aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.
c. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien dan se-efektif
mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.
d. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal
yang terkait dengan keputusan tersebut.
e. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, serta pembayaran
kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku.
f. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara
efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
g. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat.
h. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta prosedur keuangan
dan akuntansi. Selain itu juga mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua
proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur.
i. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk
memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
j. Merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow),
terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini dapat memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kondisi keuangan dapat tetap stabil.

Pasal 14

Kepala Divisi Keuangan membawahkan :

a. Kepala Unit Perencanaan Angaran dan Akuntansi


b. Kepala Unit Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana.

Pasal 15

(1) Kepala Unit Perencanaan Anggaran dan Akuntansi bertugas


a. menggabungkan usulan anggaran dari masing-masing divisi untuk dimasukan kedalam
format anggaran kerja rumah sakit;
b. melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran kerja.;
c. melakukan penggolongan, pencatatan, dan pelaporan transaksi yang memiliki hubungan
dengan pengawasan anggaran yang telah terbentuk.

(2) Kepala Unit perbendaharaan dan mobilisasi dana berperan penting terhadap perputaran
dana rumah sakit,yaitu :
a. Menjadwalkan pemasukan dan pengeluaran rumah sakit berdasarkan kertas kerja
penagihan piutang, pemasukan tunai, dan pembayaran hutang. Unit ini terdiri dari
penagihan, kasir, hutang, dan admin gaji dokter.

Pasal 16

Kepala Divisi Pelayanan Medis bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit dan
mempunyai tugas mengelola pelayanan medis di rumah sakit.

Pasal 17

Untuk menjalankan tugasnya, Kepala Divisi Pelayanan Medis mempunyai fungsi :


a. Membuat rencana dan menyelenggaraan penyusunan kebutuhan tenaga dan fasilitas di
ruang lingkup tugasnya;
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan RS Ludira Husada Tama agar mencapai
tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan ;
c. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian sumber daya dalam ruang lingkup
tugasnya;
d. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan;
e. Membuat perencanaan , memeliharan/mempertahankan, memantau, mengevaluasi dan
memberikan masukan terkait program pengendalian mutu di divisi pelayanan medis.

Pasal 18

Kepala Divisi Pelayanan Medis membawahkan :

a. Unit Pelayanan Gawat Darurat dan Kamar Bedah;


b. Unit Pelayanan Lansia , On Call dan Home Care;

Pasal 19

(1) Kepala Unit Pelayanan Gawat darurat bertanggungjawab kepada Kepala Divisi
Pelayanan Medis dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Gawat Darurat
(2) Kepala Unit Pelayanan Lansia, On Call dan Homecare bertanggungjawab kepada Kepala
Divisi Pelayanan Medis dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan
supervisi operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan lansia, on call
dan homecare
(3) Kepala Unit Pelayanan Kamar Bedah dan CSSD bertanggungjawab kepada Kepala Divisi
Pelayanan Medis dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Kamar Bedah dan CSSD

Pasal 20

Kepala Divisi Pelayanan Penunjang bertanggungjawab kepada Direktur. Dan mempunyai tugas
mengkoordinasukan dan melaksanakan supervisi operasional serta menyiapkan seluruh
kebutuhan unit Radiologi, unit Fisioterapi, unit Laboratorium, Unit Farmasi, unit gizi dan unit
rekam medis.

Pasal 21

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 20, Kepala Divisi Penunjang medis
mempunyai fungsi :

a. Melakukan perencanaan, koordinasi dan supervisi dalam operasional unit di didalam


jajarannya
b. Melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan medis dan non
medis, serta perbekalan farmasi yang dibutuhkan;
c. Melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan di unit
d. Melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya
e. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan
f. Membuat perencancaan, memelihara/mempertahankan , , memantau, mengevaluasi dan
memberikan masukan terkait program pengendalian mutu di divisi yang dipimpinnya.

Kepala Divisi Pelayanan Penunjang membawahkan :

a. Unit Radiologi;
b. Unit Fisioterapi;
c. Unit Laboratorium;
d. Unit Pelayanan Farmasi;
e. Unit Palayanan Gizi;
f. Unit Rekam Medis

Pasal 22

(1) Kepala Unit Radiologi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Radiologi
(2) Kepala Unit Fisioterapi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Fisioterapi
(3) Kepala Unit Laboratorium bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Laboratorium
(4) Kepala Unit Pelayanan Farmasi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan
Penunjang dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Farmasi
(5) Kepala Unit pelayanan Gizi bertanggungjawab kepada Kepala Divisi Pelayanan
Penunjang dengan uraian tugas mengkordinasikan dan melaksanakan supervisi
operasional serta menyiapkan seluruh kebutuhan unit pelayanan Gizi
(6) Kepala Unit Rekam Medis bertanggung jawab kepada kepala divisi Pelayanan Penunjang
dengan uraian tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta
menyiapkan seluruh kebutuhan unit Rekam Medis

Pasal 23

Kepala Divisi Keperawatan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit dan mempunyai
tugas mengelola pelayanan keperawatan

Pasal 24

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 23 Kepala Divisi Keperawatan mempunyai
fungsi:

a. Membuat rencana dan menyelenggarakan penyusunan kebutuhan tenaga dan fasilitas


dalam ruang lingkup tugasnya
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan keperawatan agar mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan
c. Menyelenggarakan pengawasan, pengendalian dan penilaian sumber daya dalam ruang
lingkupnya

Pasal 25

Kepala Divisi Keperawatan membawahkan

a. Kepala unit pelayanan rawat jalan dan HD


b. Kepala unit pelayanan rawat inap dan HCU
c. Kepala unit klinik kebidanan dan kandungan, rawat bersalin, rawat nifas dan neonatus

Pasal 26

(1) Kepala unit pelayanan rawat jalan dan HD, unit pelayanan rawat inap dan HCU dan ,
Unit pelayanan klinik kebidanan dan kandungan, rawat bersalin, rawat nifas dan neonatus
bertanggung jawab kepada kepala divisi keperawatan dengan uraian tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan seluruh
kebutuhan unit pelayanan rawat jalan dan HD, pelayanan rawat inap dan HCU, Unit
pelayanan klinik kebidanan dan kandungan, rawat bersalin, rawat nifas dan neonatus

Pasal 27

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 26 kepala unit pelayanan rawat jalan dan
HD, unit pelayanan rawat inap dan HCU, Unit pelayanan klinik kebidanan dan kandungan, rawat
bersalin, rawat nifas dan neonatus mempunyai fungsi :

g. Membuat rencana dan menyelenggarakan penyusunan kebutuhan tenaga dan fasilitas


dalam ruang lingkup tugasnya
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan keperawatan dan supervisi agar mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
i. Menyelenggarakan pengawasan, pengendalian dan penilaian sumber daya dalam ruang
lingkupnya
j. Membuat perencanaan, memelihara/mempertahankan, memantau, mengevaluasi dan
memberikan masukan terkait program pengendalian mutu di unit pelayanan yang
dipimpinnya
k. Melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan
l. Menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan

BAB II
Komite Medik
Pasal 28

(1) Komite Medik ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan masa kerja 3 (tiga) tahun.
(2) Komite Medis memiliki tugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di
rumah sakit dengan cara :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis di
rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi staf medis;
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis
(3) Komite Medis terdiri dari Sub Komite Kredensial, Sub Komite Etik da Disiplin, dan Sub
Komite Mutu Profesi
(4) Struktur Organisasi Komite Medis ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit

BAB III

Komite Keperawatan

Pasal 29

(1) Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural Rumah Sakit yang mempunyai fungsi
utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme Kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
(2) Komite Keperawatan terdiri dari Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu Profesi, Sub
Komite Etik dan Disiplin Profesi
(3) Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3
(tiga) tahun
(4) Struktur Organisasi Komite Keperawatan Ditetapkan oleh Direktur Rumah sakit

BAB IV

Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (KPPIRS)

Pasal 30

(1) KPPIRS bertugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam menetapkan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit
(2) KPPIRS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3 (tiga) tahun
(3) Struktur Organisasi KPPIRS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit

BAB V
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP)

Pasal 31

(1) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien memiliki tugas membantu Direktur dalam
melaksanakan koordinasi pelayanan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit;
(2) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien terdiri dari Sub Komite Peningkatan Mutu, Sub
Komite Keselamatan Pasien, Sub Komite Manajemen Risiko;
(3) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien ditetapkan Direktur Rumah Sakit Ludira Husada
Tama dan memiliki masa kerja 3 (tiga) tahun ;
(4) Struktur Organisasi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien ditetapkan oleh Direktur
BAB VI

Komite Tenaga Kesehatan Lain

Pasal 32

(1) Komite Tenaga Kesehatan lainnya mempunyai tugas membantu Direktur Rumah sakit
dalam menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik dengan mengandalkan kompetensi dan
perilaku staf yang merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit;
(2) Komite Tenaga Kesehatan Lain ditetapkan oleh Direktur Rumah sakit dan memiliki masa
kerja 3 (tiga ) tahun ;
(3) Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan Lain ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
BAB VII

Komite Etik dan Hukum

Pasal 33

(1) Komite Etik dan Hukum bertugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam menentukan
kebijakan untuk meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan etika dan hukum di
Rumah Sakit;
(2) Komite Etik dan Hukum ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3
(tiga ) tahun
(3) Struktur Organisasi Komite Etik dan Hukum ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit

BAB VIII
Komite Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)

Pasal 34

(1) Komite K3RS bertugas membantu Direktur dalam membuat kebijakan K3 dan mengolah
data mengenai K3RS
(2) Komite K3RS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dan memiliki masa kerja 3(tiga) tahun
(3) Struktur Organisasi K3RS ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit

BAB IX

Komite Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA)

Pasal 35

(1) Komite PPRA mempunyai tugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam melaksanakan
pengendalian resistensi antimikroba;
(2) Komite PPRA ditetapkan oleh Direktur Rumah sakit dan memiliki masa kerja 3 (tiga )
tahun
(3) Struktur Organisasi Komite PPRA ditetapkan oleh Direktur rumah Sakit

BAB X

Satuan Pemeriksaan Internal

Pasal 36

(1) Satuan Pemeriksaan Internal mempunyai fungsi membantu Direktur untuk melakukan
pemeriksaan, pengawasan dan monitoring terhadap pengelolaan sumber daya RS Ludira
Husada Tama
(2) Satuan Pemeriksaan Internal dalam melaksanakan fungsinya mempunyai tugas
melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan internal keuangan,kinerja SDM dan
operasional RS, serta mutu RS Ludira Husada Tama
(3) Satuan Pemeriksaan Internal bertugas:
a. Melaksanakan.pemeriksaan/auditkinerja,keuangan,audit medis serta manajemen
operasional;
b. Melakukan identifikasi risiko sebagai upaya membantu Direksi mencegah terjadinya
penyimpangan;
c. Memberikankonsultasi dan pembinaan tentang manajemen risiko terkait dengan
pengendalian intern;
d. Hasil pelaksanaan tugas disampaikan dalam bentuk laporan dan rekomendasi kepada
Direktur.
e. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud adalah berdasarkan penugasan dari
Direktur.
BAB XI

Panitia Rekam Medis

Pasal 37

(1) Panitia Rekam Medis mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan kebijakan
Rekam Medis di Rumah Sakit.
(2) Panitia Rekam Medis ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun.
(3) Organisasi panitia Rekam Medis ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit.

BAB XII

Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit

Pasal 38

(1) Panitia Promosi Kesehatan Rumah sakit mempunyai tugas membantu Direktur dalam
menentukan kebijakan promosi kesehatan di Rumah Sakit.
(2) Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama
3 (tiga) tahun.
(3) Organisasi Panitia Promosi Kesehatan Rumah sakit ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah sakit.

BAB XIII

Panitia Farmasi dan Terapi

Pasal 39
(1) Panitia Farmasi dan Terapi mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan
kebijakan Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit.
(2) Panitia Farmasi dan Terapi ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga)
tahun.
(3) Organisasi Panitia Promosi Kesehatan Rumah sakit ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah sakit.

BAB XIV

Pasal 40

Tim PONEK

(1) Tim PONEK mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan kebijakan promosi
kesehatan di Rumah Sakit.
(2) Tim PONEK ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun.
(3) Organisasi Tim PONEK ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit.

BAB XV

Tim Koordinasi Pendidikan

Pasal 41

(1) Tim Koordinasi pendidikan mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan
kebijakan koordinasi pendidikan di Rumah Sakit.
(2) Tim Koordinasi Pendidikan ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga)
tahun.
(3) Organisasi Tim Koordinasi Pendidikan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit.

BAB XVI

Tim TB – HIV

Pasal 42

(1) Tim TB - HIV mempunyai tugas membantu Direktur dalam menentukan kebijakan
koordinasi pendidikan di Rumah Sakit.
BAI} XV]I

TIM CASEMIX

Prual 44

(l) Tim Casemix mempunyai tugas membantu Direktur dalam meneltukan kebijakan
koordirasi p€ndidikan di Rumah Sakit.
(2) Tim Casemix ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun

(3) Organisasi Tim Casemix ditetapkan detgan Keputusan Dt€ktur Rumah sakit.

RAB XVllI

PENUTUP

Pasal 45

Perubahan atas susunan organisasi dall tata kelola rumah sakit yang telah ditetapkan ini harus

melalui keputusan Direktur Rumah Sakit.

Pasal 46

Peraturan ini berlaku scjnk tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Yo$/akarta

Pada tanggal : 23 Oktober 2018

Direktqr SaBna [itama


i'

dr. P Rudi
LAMPIRAN PER TURAN DIR,EKTUR UTAMA PT. LUDII'A SAITANA UTAMA
NOMOR 0.12/LSU/DIRUTrV20t8
TENTANC PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT LUDIRA HUSADA TAM

Ditetapkan di : YoryalGna
Pada bnggal 23 Ohob€r 201 8
Direktur PT. Srrana Utama

dr. P

Anda mungkin juga menyukai