ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh faktor bauran pemasaran 7P terhadap
keputusan pembelianteh Tong Tji siap minum di pasar swalayan Kota Surakarta.
Metodedasarpenelitianiniadalahdeskripsi analisis.Metodepenentuanlokasidilakukan secara purposive.Lokasi
yang dijadikantempatpenelitianyaituTea Bar Solo Square, Solo Grand Mall, Paragon dan Tea House
Paragon.Metodepenentuansampeldilakukandenganmetodejudgement sampling.Jumlahsampelditetapkan adalah
sebanyak 140 responden dengan menggunakan ketentuan 20:1 untuk setiap jalur struktural. Jenis data yang
digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan SEM berbasis varian menggunakan alat analisis warpPLS
5.0.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwanilai pengaruh variabel marketing mix (7P) dapat dilihat dari nilai
koefisien jalur, yaitu variabel produk berpengaruh sebesar 0,036, variabel harga sebesar 0,078, variabel
promosi sebesar 0,058, variabel tempat sebesar 0,102, variabel orang sebesar 0,015, variabel lingkungan fisik
sebesar 0,232, dan variabel proses sebesar 0,188. Nilai R-square sebesar 0,71 dan nilai Q-square sebesar
0,601. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian teh Tong Tji siap minum di Tea Bar dan Tea House di Kota
Surakarta adalah variabel harga, promosi, tempat, lingkungan fisik dan proses, sedangkan yang tidak
berpengaruh signifikan adalah variabel produk dan orang.
Kata Kunci : Teh Siap Minum, Tong Tji, Faktor Bauran Pemasaran,
SEM.
ABSTRACT
The purpose of research is for put to the test signification of the influence of marketing mix
factor through buying decision on Tong Tji tea ready to drink in supermarket of Surakarta City. The basic
method of this research is the analytical description. The location methods were performed by purposive
sampling method. The location was used as a place of research, namely Tea Bar Solo Square, Solo Grand
Mall, Paragon and Tea House Paragon. Method of sampling was done by judgement sampling method. Total
sample set was total of
140 respondents using the provisions of 20: 1 for each structural line. The kinds data was using are primary
data and secondary data. Analysis of the data used in this study was based on variant SEM analysis tools
warpPLS 5.0.The results showed that the influence of marketing mix variables (7P) can be seen from the
coefficient lines, that is variable influential product amounted to 0,036, the variable price of 0.078, variable
promotions by 0.058, the variable place to 0.102, the variable people of 0.015, variable physical evidence
of
0.232, and 0.188 of process variables. R-square was 0.71 and Q-square was 0.601. Based on the results of
hypothesis testing that has been done, it is known that the variables that significantly influence the purchasing
decisions of tea Tong Tji ready to drink in the Tea Bar and Tea House in Surakarta is a variable price,
promotion, place, physical environment and processes, whereas no significant effect was variable products and
people.
Keywords : Tea Ready to Drink, Tong Tji, Marketing Mix,
SEM.
PENDAHULUAN perusahaan. Dalam konsep pemasaran,
salah satu cara untukmencapai tujuan
Memasuki era globalisasi ini, perusahaan adalah dengan mengetahui
produsen dihadapkan pada persaingan apa kebutuhan dankeinginan konsumen
yangketat. Perilakukonsumenmenjadi sehingga produk mampu diserap oleh
salah satu faktor yang perlu pasar(Kotler dan Armstrong, 2001).
dipertimbangkan dalam usaha Persaingan industri makanan dan
pemasaransebuah produk bagi minuman kini semakin ketat, terlihat dari
Millatun Nadiah : Analisis Pengaruh….
213
Millatun Nadiah : Analisis Pengaruh….
Bardan Tea House yang memiliki
fasilitas tempat yang nyaman
dengan tetap dapat menikmati minuman
teh yang segar.Keputusan pembelian
oleh konsumen terhadap sebuah produk,
didasari oleh beberapa faktor yang
sangat berpengaruh. Faktor-faktor yang
biasanya di perhatikanberkaitan dengan
faktor bauran pemasaran atau marketing
mx. Faktor bauran pemasaran ini
meliputi produk, harga, tempat (saluran
distribusi), promosi, orang, bukti fisik
dan proses, atau seringkali di sebut
dengan dengan 7P (product, price, place,
promotion, people, phisycal evidence,
and process).Alasan utama digunakakn
bauran pemasaran adalah konsep yang
kuat yang membuat pemasaran tampak
mudah untuk ditangani dan komponen
bauran pemasaran dapat mengubah posisi
kompetitif perusahaan (Goi, 2009).
214
sebanyak 140 didapatkan dari Metode Analisis Data
perbandingan 20:1 untuk setiap jalur Metode analisis data menggunakan
struktural, karena jalur model struktural PLS yang merupakan analisis persamaan
pada penelitian ini sebanyak 7 jalur. struktural (SEM) berbasis varian yang
Jumlah Tea House dan Tea Bar yang secara simultan dapat melakukan
berada di pasar swalayan Kota Surakarta pengujian model pengukuran sekaligus
adalah 4 gerai, sehingga dapat disebarkan pengujian model struktural.Evaluasi model
sampel untuk setiap Tea House dan PLS berdasarkan pada pengukuran
Tea Bar sebanyak 35 sampel. prediksi yang mempunyai sifat non
Metode Pengujian Instrumen parametrik, oleh karena itu model evaluasi
1. Uji Validitas PLS dilakukan dengan menilai inner
model dan outer model.
Uji validitas konvergen dalam PLS
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer
dengan indikator reflektif dinilai Model)
berdasarkan loading factor (korelasi Evaluasi outer model disebut pula
antara skor item/skor komponen dengan evaluasi model pengukuran
dengan skor konstruk) indikator- dilakukan untuk menilai untuk menilai
indikator yang mengukur konstruk validitas dan reliabilitas model.
tersebut. Menurut Hair et al. (2006) 2. Evaluasi Model Struktural (Inner
Model)
dalam Abdillah, 2015, rule of thumb Menilai model struktural dengan
yang digunakan untuk validitas PLS dapat dilihat dari nilai R-square
konvergen adalah outer loading > untuk setiap variabel laten endogen
0.7, communality > 0.5 dan Average sebagai kekuatan prediksi dari model
Variance Extracted (AVE) > struktural. Nilai R-square merupakan uji
0.5. goodness of fitt model. Selain melihat
besarnya R-square, evaluasi model
2. Uji Reliabilitas
struktural PLS dapat juga dilakukan
PLS juga melakukan uji reliabilitas
dengan Q2 predictive relevance atau
untuk mengukur konsistensi internal sering disebut predictive sample reuse
alat ukur.Reliabilitas menunjukan (Ghozali, 2011).
akurasi, konsistensi, dan ketepatan 3.Pengujian Hipotesis
suatu alat ukur dalam melakukan Mengujian hipotesis dapat dilihat
pengukuran.Rule of thumb nilai alpha dari nilai t-statistik dan nilai probabilitas.
Pengujian hipotesis menggunakan nilai
atau composite reliability harus lebih
statistik maka untuk alpha 5% nilai t-
besar dari 0.7 meskipun nilai 0.6 masih statistik yang digunakan adalh 1,96.
dapat diterima (Abdillah, 2015). Sehingga kriteria penerimaan atau
3. Metode Skala Pengukuran penolakan Hipotesis adalah Ha diterima
Metode skala pengukuran yang dan H0 ditolak ketika t-statistik > 1,96.
digunakan dalam penelitian ini Untuk menolak atau menerima Hipotesis
adalah Skala Likert.Skala Likert menggunakan probabilitas maka Ha
diterima jika nila p < 0,05.
merupakan skala yang dipergunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial.
HASIL DAN PEMBAHASAN pengeluaran sebesar ≤ Rp. 500.000,
sebanyak 50 responden.
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Di Kota Surakarta terdapat 3 Tea Pengujian Instrumen
Bar dan 1 Tea House, yang tersebar di a. Uji Validitas
pasar swalayan Kota Surakarta yaitu Solo Evaluasi outer model uji validitas
Grand Mall, Solo Square dan Solo mengeluarkan 37 indikator dari 72
Paragon. indikator, sehingga terdapat 35 indikator
Pertumbuhan penduduk yang ada di yang mempunyai nilai loading factor
Kota Surakarta terbilang meningkat dari yang diatas 0,5 dan dapat dinyatakan
tahun 2010 hingga 2015. Sex Ratio tahun valid. Berarti indikator yang digunakan
2015 adalah 95. Setiap 100 orang pada penelitian ini adalah valid atau telah
perempuan maka terdapat 95 orang laki- memenuhi convergent validity.
laki. Jumlah penduduk Kota Metode lain untuk melihat
Surakarta yang paling banyak adalah discriminant validity adalah dengan
kelompok umur melihat nilai square root of average
20-24 tahun, sebesar 52.552 jiwa. variance extracted (AVE). Nilai yang
Tingkat disarankan adalah diatas 0,5. Berikut
pendidikan yang paling banyak ditamatkan adalah nilai AVE dalam penelitian ini :
oleh penduduk Kota Surakarta adalah Tabel 1. Nilai Average Variance
SMK. Jumlah penduduk Kota Surakarta Extracted(AVE) untuk Pengujian
yang bekerja di bidang Perdagangan Instrumen yang Valid
memiliki jumlah paling besar. Faktor Nilai
Karakteristik Responden
Sebagian besar konsumen yang
melakukan keputusan pembelian produk pembelian produk teh Tong Tji siap
teh Tong Tji siap minum adalah konsumen minum adalah konsumen yang memiliki
perempuan. Frekuensi responden
perempuan sebesar 108 responden dan 32
responden laki-laki. Mayoritas
konsumen yang melakukan pembelian
produk teh tong Tji siap minum adalah
kelompok umur 17-21 tahun, yaitu sebesar
53 responden. Persentase terbesar
konsumen yang melakukan keputusan
pembelian produk teh Tong Tji siap
minum adalah memiliki pendidikan
terakhir SMA sebesar
66 responden (47,15%). Mayoritas
konsumen yang melakukan pembelian
produk teh tong Tji siap minum adalah
pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 89
responden dengan rincian, pelajar SMP 3
orang, pelajar SMA 21 orang dan
mahasiswa 66 orang. Sebagian besar
konsumen yang melakukan keputusan
pembelian produk teh Tong Tji siap
minum adalah konsumen yang memiliki
pendapatan sebesar ≤ Rp. 500.000,
sebanyak 42 responden. Sebagian besar
konsumen yang melakukan keputusan
Harga 0,656
Keputusan Pembelian 0,627
Lingkungan Fisik 0,648
Orang 0,701
Promosi 0,663
Proses 0,579
Tempat 0,549
Produk 0,540