Anda di halaman 1dari 10

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN


3.1 Objek Penelitian
Objek pada penelitian adalah Produsen Minuman Herbal Gentong Mas
yang di Produksi oleh CV. Gentong Mas yang beralamatkan di Pesantren Sadang
Lebak Kp. Sadang Lebak Desa Situsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
Garut. Dengan ruang lingkup penelitiannya adalah Pola Distribusi Produk,
Kontrak Perjanjian antara Produsen dan Distributor dan One Prestasi Kontrak.
A. Profil CV. Gentong Mas
CV. Gentong Mas adalah produsen yang bergerak dalam bidang
pembuatan berbagai minuman kesehatan instan, dalam bentuk kemasan terletak di
Daerah Sadang Lebak Desa Situ Asih Kecamatan Karang Pawitan Kabupaten
Garut Jawa Barat yang saat ini sudah dikenal di seluruh nusantara bahakan ke
negara-negara Asia. CV. Gentong Mas diprakarsai oleh seorang Pemuka Agama
Pesantren Sadang Lebak Kabupaten Garut yang memiliki jiwa enterpreneurship
yang cukup baik. Kegiatan Produksi Minuman Kesehatan sudah berlangsung
sejak tahun 2006 dimana saat itu Produksi hanya melibatkan Keluarga dekat dan
santri Pesantren Sadang Lebak yang memiliki waktu luang. Saat itu produksi
masih menggunakan peralatan manual baik pengolahan bahan baku maupun
pengemasan yang belum mengenal teknologi digital seperti saat ini. Dalam
Pemenuhan kebutuhan bahan baku pun masih menggunakan pola jemput bola,
dengan mencari bahan baku terbaik guna memenuhi asas efektif dan Efisien. Pola
distribusi yang dilakukan pun masih bersifat Door to door.
Pada tahun 2014 produk gentong mas mulai dikenal orang-orang dan
digemari para penikmat minuman kesehatan hingga omset pendapatan yang
didapat oleh PD. Gentong Mas meningkat drastis. Produk-produk Gentong Mas
mulai diliput diberbagai stasiun televisi swasta hingga hal tersebut membuat
produk-produk Gentong Mas mulai dikenal dikalangan masyarakat luas. Pada
tahun 2016 CV. Gentong Mas berubah status badan usaha menjadi CV. Gentong
Mas dan mulai menggandeng beberapa distributor.
Sama hal nya seperti produk baru lainnya. CV. Gentong Mas saat itu
terkendala dalam pola pendistribusian. Banyak pihak yang belum bisa menerima
dan cenderung menolak Produk produk CV. Gentong Mas. Permasalahan
permasalahan muncul, seperti Ijin Produksi, Ijin Usaha bahkan Tingkat Higenes
Produk menjadi masalah yang timbul saat pemasaran Produk-produk Gentong
Mas.
Pemilik CV. Gentong Mas mulai memikirkan hal-hal di dalam, diluar produksi
dan distribusi. Salah satu yang paling diperhatikan masalah Managerial
Operasional dan dalam sektor Produksi. CV. Gentong Mas mulai dilegalkan pada
tahun 2013 melalui akta Notaris Nomor 44/CV/2014PN.GRT, yang dibuat
dihadapan Osye Anggandarri, Sarjana Hukum Notaris di Garut. Didasarkan hal
tersebut CV. Gentong Mas mulai mencari mitra untuk memenuhi distribusi dan
promosi. Dalam hal ini promosi menjadi hal yang sangat penting untuk
menciptakan merk yang lebih dikenal di masyarakat dan memudahkan proses
distribusi.
Pada tahun 2016 CV. Gentong Mas bekerja sama dengan CV. Bahsan Jaya
yang saat itu bertindak sebagai distributor produk produk CV. Gentong Mas.
kerja sama ini membuat CV. Gentong Mas memiliki beberapa produk yang
dikenal di seluruh Indonesia dan pola pendistribusian pun sudah berjalan di
beberapa negara di Asia. Produk-produk CV. Gentong Mas menjadi Icon dalam
dunia minuman kesehatan. Ini bisa dilihat dari tersebarnya Produk CV. Gentong
Mas dan selalu tersedia di etalase apotek atau toko kesehatan lainnya.Setiap hari
petugas persediaan gudang menangani pemesanan produk dari distributor tunggal
PT Sarana Kencana, melakukan pencatatan persediaan barang yang menjadi stok
minimal, menangani penerimaan barang dari supplier, dan memproses retur
barang ke supplier jika menerima barang yang tidak sesuai.

3.2 Metode Penelitian


A. Metode Penelitian yang Digunakan.
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analisis Kualitatif dengan
pendeketan sensus. Menurut Sugiyono (2012:12)
“Metode deskriptif analisis adalah data-data yang dikumpulkan berhubungan
dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan saat sekarang,
yang bertujuan untuk memecahkan masalah- masalah tersebut dengan data yang
diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran.”
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), penelitian
ini dilakukan dalam situasi alamiah yang didahului campur tangan dari pihak
peneliti. Metode kualitatif yang berupa pengamatan, wawancara, atau penelaahan
dokumen. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek
penelitian yang meliputi orang, lembaga, berdasarkan fakta yang tampil secara
apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai
aktualisasi, realitas sosial, dan persepsi sasaran penelitian. Penelitian kualitiatif
adalah “Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan
pada latar dan individu secara utuh. Penilitian kualitatif adalah penelitian yang
mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya, dimana
peneliti tidak berusaha memanipulasi fenomena yang diamati. Sehingga penelitian
ini juga bisa disebut penelitian study kasus dengan pendekatan deskriptif
kualitatif.
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan
semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan
selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat
memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.
Penilitian deskriptif secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak
membuat gambaran atau mencoba melihat suatu peristiwa atau gejala secara
sistematis, faktual dengan
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu
metode kualitatif lebih bisa dan mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda, metode ini menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan
informan secara langsung dan metode ini lebih peka sehingga dapat menyesuaikan
diri dan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi peneliti. Penelitian diarahkan untuk mendapatkan fakta-fakta yang
berhubungan dengan perjanjian antara Produsen dan Distributor. Yaitu CV.
Gentong Mas Sebagai Produsen dan CV. Bahsan Jaya Sebagai Distributor
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari
sudut pandang partisipan, dimana peneliti merupakan instrument kunci. Peneliti
melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditranformasikan
dalam bentuk angka).
Penerapan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan kemungkinan data
yang diperoleh di lapangan berupa data dalam bentuk fakta yang perlu adanya
analisis secara mendalam. Maka pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada
pencapaian data yang bersifat lebih mendalam terutama dengan keterlibatan
peneliti sendiri di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi
instrumen utama dalam mengumpulkan data yang dapat berhubungan Hukum
Perjanjian antara CV Gentong Mas dan CV Bahsan Jaya.
Berdasarkan observasi dan tinjauan dari lokasi penelitian maka dianalisa
sistem persediaan gudang PD Gentong Mas Gula Aren dengan menggunakan
metode SEM (Struktural Equation Modelling). BAHAN DAN METODE Dalam
penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif. Adapun skala pengukuran
yang digunakan untuk menguji hasil analisa penelitian perancangan sistem
informasi persediaan gudang dengan menggunakan skala likert. Variable yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan variable penelitian yang sudah di uji
pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Iklila Muzayyanah dkk dengan
menggunakan Variabel permintaan, persediaan, biaya produksi, biaya karton,
biaya sedotan, biaya plastik cup 240ml, dan biaya layer dengan menggunakan
metode logical fuzzy. Perbedaan pada penelitian ini, yaitu perbedaan dalam hal
penggunaan metode. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
metode SEM (Struktural Equation Modelling).Pengujian statistic menggunakan
perngkat lunak Analisys of Moment Structure(AMOS) versi 22.
B. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitain ini penulis menekankan masalah masalah yang akan di
teliti dan di bahas sebagai operasional variabel penelitian. Operasional variabel
adalah suatu cara dalam memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan maupun
memberikan suatu operasional untuk mengukur dan memperjelas serta
mempermudah perolehan dan penyajian data data yang di perlukan pada masing
masing variabel yang ada dalam judul penelitian. Sesuai dengan judul penelitan
yaitu “Pemutusan Kontrak Kerjasama Produk Gentong Mas Secara Sepihak Oleh
CV. Gentong Mas Kepada Distributor Sebelum Berakhirnya Konrak” Maka yang
menjadi variabel dalam penelitain ini adalah:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel situmulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sugiyono (2014 : 64).
Dalam penelitian ini yang di jadikan variabel independen adalah :
1. Pola Distribusi (X1), dengan indikator sebagai berikut :
2. Pemutusan Kontrak (X2), dengan indikator sebagai berikut: Pembayaran
Tidak Tepat Waktu,
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Sugiyono (2014 : 64) dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah Rentabilitas.

C. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi ( pengamatan ) adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara
mengamati dan mencatat secara sistemik gejala-gejala yang diselidiki.
Sehubungan dengan pengamatan ini, Peneliti mengunakan teknik ini karena
memungkinkan peneliti untuk mengamati sendiri fenomena-fenomena yang
terjadi di CV. Gentong Mas.
Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan
dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti yang dikemukakan Guba dan Lincoln
sebagai berikut ini:
 Pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Karena
pengalaman langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu
kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya
peneliti ingin menanyakan kepada subjek, tetapi karena ia hendak
memperoleh keyakinan tentang keabsahan data tersebut, jalan diselidiki.
yang ditempuhnya adalah mengamati sendiri yang berarti mengalami
langsung peristiwanya.
 Teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian memcatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan yang sebenarnya.
 Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat periwtiwa dalam situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan
yang langsung diperoleh dari data.
 Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang
dijaringnya ada yang keliru atau bias. Kemungkinan keliru itu terjadi
karena kurang jarak antara peneliti dan yang diwawancarai, ataupun
karena reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat. Jalan yang terbaik
untuk mengecek kepercayaan data tersebut adalah dengan jalan
memanfaatkan pengamatan.
 Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-
situasi yang rumit. Situasi yang rumit terjadi jika peneliti ingin
memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus. Jadi, pengamatan dapat
menjadi alat yang ampuh untuk situasi-situasi yang rumit dan untuk
perilaku yang kompleks.
 Dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
Misalkan seseorang mengamati orang-orang yang berlainan dan
Sebagainya

2. Wawancara (interview) yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang


berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan.
wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur
sering disebut wawancara mendalam, wawancara intensif. Sedangkan wawancara
terstruktur sering juga disebut wawancara baku, yang susunan pertanyaannya
sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya Wawancara secara garis besar dibagi
menjadi dua, yakni tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang sudah
disediakan melakukan wawancara dengan Pimpinan dan karyawan yang ada di
CV. Gentong Mas yang beralamat di Ds. Situsari Kecamatan Karangpawitan
Kabupaten Garut yang sekiranya bisa dijadikan dan dapat dimintai keterangan
yang berkaitan dengan kajian penulis. Penulis mewawancarai bagian Operasional
yaitu Bpk. Cecep Ikmal dan juga bagian Keuangan Serta operational menejer oleh
Bpak Yunus Mustiwa.
Studi dokumen yaitu proses pengumpulan data yang didasarkan atas jenis sumber
apapun, baik itu berupa tulisan, gambaran atau arkeologis . Hal ini dilakukan
peneliti dengan memberikan bukti berupa foto dari observasi atau rekaman
wawancara selama penelitian di lokasi CV. Gentong Mas yang beralamat di Ds.
Situsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer. Data primer adalah data
yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, sesuai ruang lingkup
kebutuhannya. Sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek dari
mana data itu diperoleh . Dalam penelitian ini sumber data yang dikumpulkan
meliputi dua jenis, yaitu:

1. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
dicari .Sumber dalam penelitian ini adalah sumber-sumber dasar yang merupakan
bukti atau saksi utama, yang diperoleh dari Produsen CV. Gentong Mas yang
dalam hal ini adalah Direktur perusahaan, staf operasional dan Bagian Keuangan.

2. Sumber Sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh Sumber
sekunder ini dapat diperoleh dari beberapa informasi media, buku dari pihak lain,
tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya yakni keterangan dan
data buku, karya ilmiah, peraturan, jurnal, laporan penelitian, dan sumber- sumber
lain yang dianggap relevan dengan permasalahan tersebut.
Responden penelitian ini adalah Pihak yang terkait dengan CV. Gentong
Mas. Responden diminta untuk mengisi kuisioner yang dibuat secara terstruktur,
didalamnya meliputi beberapa item pertanyaan yang disertai alternatif jawaban.
Responden tinggal memilih salah satu jawaban sesuai penilaian mereka. Satuan
pengukuran yang digunakan adalah scoring, yaitu pemberian nilai skor pada setiap
alternatif jawaban yang disediakan dalam pertanyaan dengan kategori jawaban
yang bersifat tertutup terdiri dari 5 (lima) pilihan dengan menggunakan skala
likert. Skala likert adalah skala yang dirancang untuk menguji apakah responden
sangat tidak setuju (strongly disagree) atau sangat setuju (strongly agree) terhadap
obyek psikologis yang dinilainya (Sugiama, 2008:98). Adapun skala ordinal yaitu
skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang paling tinggi
sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya (Donal R. Cooper dan Pamela S.
Schindler, 2006).

E. Teknik Analisis Data

Teknik Pengolahan Data


Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen
penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrumen
penelitian yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat
dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan. Adapun perubahan instrumen
meliputi:

1. Pendefinisian operasionalisasi variabel kedalam indikatornya


2. Menjabarkan indikator kedalam pernyataan
3. Pemberian skala pengukuran untuk setiap jawaban responden

Responden diminta untuk mengisi kuisioner yang dibuat secara terstruktur,


didalamnya meliputi beberapa item pertanyaan yang disertai alternatif jawaban
sesuai persepsi / penilaian mereka. Satuan pengukuran yang digunakan adalah
scoring, yaitu pemberian nilai skor pada setiap alternatif jawaban yang disediakan
dalam pertanyaan dengan kategori jawaban yang bersifat tertutup terdiri atas 5
(lima) pilihan dengan menggunakan skala sikap.

Untuk analisis kuantitatif maka pemberian skor untuk setiap item kuisioner
dgunakan skala sikap yang jumlahnya ganjil dengan nilai 1 sampai 5. Skala sikap
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Nana Syaodih, (2010: 238)
menyatakan bahwa: “Skala sikap yang banyak digunakan dan diadopsi untuk
pengukuran segi- segi afektif yang lain adalah model Likert. Model likert
menggunakan skala deskripif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif ini
adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan
persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap suatu objek”. Pertanyaan atau
pernyataan yang disusun harus terdiri dari nilai positif dan negatif. Adapun daftar
pernyataan dengan menggunakan skala sikap pada alternatif jawaban yang didapat
akan dinilai dengan skor sebagai berikut:

F. Analisis Data
Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan
digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh
seperangkat variabel X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh
antar variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap
variabel secara bersama – sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur
adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa
variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat.

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah


pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari
data yang berhasil dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data
dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS (Stastistical Product
And Service Solution) versi 19.00.

Selanjutnya dalam menganalisis data yang diperoleh penulis menggunakan


analisis path, karena analisis tersebut cukup untuk mewakili berapa besarnya
hubungan dan pengaruh Pola Distribusi (X 1) dan Administrasi (X2) terhadap
Pemutusan Kontrak (Y). Adapun struktur path analysis dapat diterjemahkan
dalam sebuah diagram jalur seperti terlihat pada gambar sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai