Anda di halaman 1dari 3

Proses Fosilisasi

Fosilisasi adalah proses terendapnya sisa-sisa organisme atau tumbuhan di dalam endapan
sedimen, yang menyebabkan tidak terjadinya proses oksidasi, sehingga terawetkan yang disebut sebagai
fossil. Ilmu yang mempelajari proses fosilisasi merupakan cabang ilmu tersendiri dalam paleontologi,
yaitu taphonomy (dari bahasa Yunani   taphē = penguburan, dan nomos = hukum).

Fossilisasi dapat terjadi oleh beberapa proses, yaitu:

a. Rare fossil : fossil yang tidak mengalami perubahan/ sama seperti aslinya

a. bagian yang lunak : Jebakan suatu organisme didalam getah/amber.

http://www.iddfossils.co.uk/WebRoot/BT/Shops/BT3078/MediaGallery/gnatbt2.jpg

 b. bagian yang keras : cangkang, tulang, atau gigi yang tidak berubah. Contohnya adalah
desikasi. Desikasi adalah proses yang terjadi ketika makhluk hidup mati di kondisi yang sangat
kering dan gersang. Karena sifat dari lokasi ini, membuat lokasi ini bebas dari mikroorganisme.
Sehingga tidak terjadi pembusukan pada tubuh makhluk hidup.
 http://2.bp.blogspot.com/-sD2Cw9VotLo/T4QotyzXYoI/AAAAAAAAAQ4/O8z7-p-
Zjfo/s400/Fossils-002.jpg

b. Permineralisasi / Petrifikasi : Terjadi apabila mineral masuk ke dalam body fosil melalui pori-pori dan
mengendapkan mineral sehingga sisa organisme bertambah berat dan resisten terhadap pelapukan.
Permineralisasi jika yang diendapkan hanya satu  jenis mineral, dan petrifikasi jika yang diendapkan
bermacam-macam mineral. Contoh dari petrifikasi adalah petrified wood.

www.google.com

c. Pencetakan
a. Mold : terjadi ketika organisme tertimbun dalam sedimen dan kemudian cangkang
organisme tersebut larut meninggalkan rongga menyerupai cetakan dari organisme tersebut
b. Cast : mold yang terisi oleh material lain sehingga kenampakannnya menyerupai organisme
aslinya tetapi komposisinya berbeda
http://media1.britannica.com/eb-media/74/180574-004-02C44D3A.jpg

c. Replacement (penggantian) : bagian keras dari suatu organisme diganti oleh berbagai mineral,
misalnya cangkang binatang laut yang semula terdiri atas kalsium karbonat diganti oleh silica.
http://petrifiedwoodmuseum.org/Images/AmmJurRus1560.jpeg

d. Karbonisasi : daun atau material tumbuhan yang jatuh kedalam lumpur di rawa, terhindar dari
oksidasi. Serta, pada saat diagenesa, material tersebut berubah menjadi cetakan karbon dengan
tidak merubah bentuk asalnya.

http://www.geologyfortoday.com/uploads/1/8/1/6/18166011/6903784_orig.jpg

e. Trace fossil

Bukti tidak langsung tentang suatu organisme. Mencatat perilaku organisme. ex: trek, jalur,
liang, koprolites (feses fosil), gastrolith (gizzard batu), dapat membantu menunjukkan ukuran,
kondisi kehidupan, atau kebiasaan makan organisme. Jejak fosil tidak termasuk organisme asli, dan
seringkali sulit untuk dihubungkan dengan spesies tertentu.

a. Track dan trail terbentuk karena perpindahan organisme diatas permukaan


sedimen yang lunak, track adalah jejak berupa tapak sedangkan trail berupa seretan.

b. Burrow adalah jejak dari organisme penggali, lobang yang ditinggalkan sering
terawetkan karena terisi oleh sedimen dengan komposisi berbeda.

c. Coprolite : fosil berupa kotoran hewan.

Anda mungkin juga menyukai