Pembahasan
A. Pengertian fosil
Fosil adalah sisa jejak atau organisme yang terawetkan secara alamiah dan
berumur lebih tua dari Holosen (10.000 tahun yang lalu)
B. Proses Pemfosilan
Proses pemfosilan atau fosilisasi adalah segala sesuatu yang yang melibatkan
penimbunan hewan atau tumbuhan dalam sedimen yang terakumulasi serta pengawetan
seluruh atau sebagian maupun pada jejak-jejaknya. Ilmu pengetahuan cabang
Paleontologi yang mempelajari bagaimana proses pemfosilan terjadi disebut dengan
Taphonomy. Terdapat syarat terjadinya pemfosilan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Organisme yang mati tidak menjadi mangsa organisme lain
2. Memiliki bagian tubuh yang keras (resisten)
3. Rongga-rongga pada bagian yang keras yang dimasuki zat kerisik sehingga
merubah struktur kimiawi tanpa mengubah struktur fisik
4. Diawetkan oleh lapisan es
5. Kejatuhan atau terlingkupi oleh getah
6. Organisme jatuh pada lingkungan anaerob
3. Amber
Amber adalah getah dari tumbuhan yang telah mengalami proses pemfosilan.
Sedangkan fosil amber adalah organisme yang terperangkap dalam getah dari tumbuhan
tersebut. Binatang itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat berupa
tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah
bagian dari tubuhnya yang “keras”. Dapat juga berupa binatangnya yang secara
lengkap (utuh) tersimpan.
Gambar 1.3 Insekta yang terselubungi getah damar dalam endapan Oligosen di Teluk Baltik sebagai fosil
Resen.
4. Destilasi
Destilasi adalah menguapnya kandungan gas atau zat lain yang mudah
menguap dalam tumbuhan atau hewan karena tertekannya rangka atau tubuh
kehidupan tersebut dalam sedimentasi dan meninggalkan residu karbon berupa
lapisan-lapisan tipis dan kumpulan unsur C yang menyelubungi atau
menyelimuti sisa organisme yang tertekan tadi. Contohnya adalah batubara.
Salah satu contoh dari proses pemfosilan tidak termineralisasi yaitu
destilasi ini adalah proses pembentukan batubara. Batubara sendiri merupakan
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pembentukan
batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era
tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang
lalu, adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir
seluruh deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian
utara terbentuk. Pada Zaman Permian, kira-kira 270 juta tahun lalu, juga
terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian
selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 –
13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis
tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah
sebagai berikut:
Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel
tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan
dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama
pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara.
Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan
tumbuh di iklim hangat.
Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur
Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal
pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae
seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu
bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.
Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan
modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga,
kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum,
kurang dapat terawetkan.
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara
disebut dengan istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2
tahap proses yang terjadi, yakni:
Prothero, D.R. (2004). Bringing Fossils to Life: An Introduction to Paleobiology [2nd edition].
New York: McGraw-Hill.
Rich P.V., Rich T. H., Fenton, M.A., & Fenton, C.L. (1996). The Fossil Book: A Record of
Prehistoric Life. Mineola, NY: Dover Publications, Inc.
Thompson, I. (1982). National Audubon Society Field Guide to Fossils. New York: Alfred A.
Knopf.