Anda di halaman 1dari 1

REVIEW PEMENTASAN TEATER KOMA

SAMPEK ENGTAY

Lakon Sampek Engtay merupakan tragedi romantika yang dibumbui dengan


lawakan-lawakan lucu. Saya sedikit terkejut mengetahui akhir dari kisah ini
mengingat banyaknya adegan yang membuat tertawa di awal mula ceritanya. Dilihat
dari properti yang digunakan, tawalnya tampak seperti setting Tionghoa, begitu pula
cara berbicara beberapa tokohnya mengingatkan dengan logat kental Tionghoa.
Namun kemudian dijelaskan bahwa latar teater tersebut adalah Serang, Banten dan
waktu ceritanya terdengar seperti saat di zaman penjajahan Daendels. Jalan
ceritanya dibuat santai dan tersisip candaan-candaan dalam adegan serius.
Penokohan yang diciptakan sangat baik dan menghibur karena beberapa kali diselingi
oleh narator yang bertindak seperti “dalang” yang berkomentar baik mengenai jalan
cerita maupun akting dari para pemain sendiri. Namun jika dilihat dari sisi tata
riasnya, saya merasa tata rias para pemain agak berlebihan, mungkin hal tersebut
dimaksudkan untuk memperjelas penokohan namun saya tetap merasa hal tersebut
sedikit mengganggu fokus saya untuk memerhatikan jalannya cerita alih-alih make
up setiap pemainnya yang seolah-olah ditaburi tepung. Tetapi di luar hal tersebut,
saya sangat menikmati dokumentasi pementasan Sampek Engtay ini.

Dinda Savira

Teater-G

Anda mungkin juga menyukai