Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas integratif mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan Prakarya
Kelas XI MIPA 8
Kelompok 6
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas integratif mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan Prakarya
Kelas XI MIPA 8
Kelompok 6
Disusun oleh :
1. Davina Livia (10) NIS. 25789.18 NISN. 0033535495
2. Devran Vito Apriliawan (11) NIS. 25888.18 NISN. 0030659718
3. Kelvin Julius Hartono (21) NIS. 25831.18 NISN. 0031130387
4. Maureen Marcia Marvin (25) NIS. 25870.18 NISN. 0031130427
5. Vigo Fujimori (33) NIS. 25878.18 NISN. 0032037182
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas integratif mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan Prakarya
Kelas XI MIPA 8
Kelompok 6
Disusun oleh :
1. Davina Livia (10) NIS. 25789.18 NISN. 0033535495
2. Devran Vito Apriliawan (11) NIS. 25888.18 NISN. 0030659718
3. Kelvin Julius Hartono (21) NIS. 25831.18 NISN. 0031130387
4. Maureen Marcia Marvin (25) NIS. 25870.18 NISN. 0031130427
5. Vigo Fujimori (33) NIS. 25878.18 NISN. 0032037182
i
PENGESAHAN
Telah disahkan
di Palembang, 21 Januari 2020
Guru Pembimbing,
ii
PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya tim peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “PENGARUH SUHU AIR TERHADAP SIFAT PENGEMBANG
PADA ADONAN BAKWAN”.
Tim peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya ilmiah ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Maka dari itu tim peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada
orang tua masing-masing tim atas dukungan dari segi waktu maupun tempat.
Terima kasih juga kepada Bapak F. E. Didik Putranto, S.Pd. selaku guru Bahasa
Indonesia dan Ibu Yohana Tri Retnowati, S.T.P. selaku guru Prakarya yang telah
berkenan mengarahkan dan turut membimbing tim peneliti sehingga tim peneliti
dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
Terima kasih juga kepada Bapak Ign. Dian Purnomo selaku Laboran Fisika
yang telah berkenan memberi izin serta membimbing dan memberikan
pengarahan selama melakukan penelitian di Laboratorium SMA Xaverius 1
Palembang. Serta teman-teman yang telah menjalankan kerja sama yang baik
dalam membantu tim peneliti mengerjakan karya ilmiah ini.
iii
Maka dari itu, tim peneliti menguji pengaruh suhu air terhadap sifat
pengembang pada adonan bakwan untuk menemukan variasi suhu air yang tepat
sehingga efektif sebagai alternatif bahan pengembang alami adonan.
Tim peneliti berharap dengan adanya karya ilmiah ini, pembaca dapat
mengurangi penggunaan soda kue yang berdampak buruk bagi kesehatan dengan
penggunaan air dengan suhu yang tepat sebagai alternatif bahan pengembang
adonan bakwan.
Tim peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, tim peneliti bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
______________________
Tim peneliti
iv
ABSTRAK
Livia, Davina. Devran Vito Apriliawan, Kelvin Julius Hartono, Maureen Marcia Marvin,
Vigo Fujimori. 2020. “Pengaruh Suhu Air Terhadap Sifat Pengembang Pada
Adonan Bakwan”. Karya Tulis Ilmiah. Palembang: SMA Xaverius 1.
Masyarakat Indonesia sering kali menggunakan soda kue ke dalam adonan agar
dapat mengembang sehingga menghasilkan bentuk yang bagus, tekstur yang lembut dan
rasa gurih. Namun, bahan tambahan tersebut dapat mengakibatkan efek samping dan
penyakit. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian ini. Tim peneliti mencoba untuk
mencari alternatif lain yang dapat digunakan untuk mengganti soda kue. Air adalah
bahan alami yang tidak asing lagi, tim peneliti mencoba untuk memanfaatkan air dengan
variasi suhu sebagai salah satu bahan pengembang alami dalam pembuatan adonan
bakwan, guna meminimalisir penggunaan soda kue.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh suhu air terhadap sifat
pengembang pada adonan bakwan dengan ketentuan: adonan bakwan dengan suhu air
±10°C (relatif rendah atau dingin), adonan bakwan dengan suhu air ±35°C (relatif
sedang), adonan bakwan dengan suhu air ±65°C (relatif tinggi atau panas). Tm peneliti
melakukan penelitian uji laboratorium untuk memperoleh data yang lebih akurat.
Tim peneliti mencampurkan air dengan suhu berbeda kedalam gelas kimia yang
berisi tepung terigu dengan masing-masing 3 sampel atau percobaan untuk tiap
perlakuan. Tim peneliti melakukan pengukuran melalui perubahan volume adonan
bakwan sebelum dan sesudah didiamkan, lalu mencatat datanya pada tabel hasil
pengamatan. Tim peneliti mendapatkan hasil bahwa air dengan suhu relatif tinggi atau
panas mengakibatkan adonan mengembang secara optimal sehingga efektif sebagai
alternatif bahan pengembang.
v
vi
ABSTRACT
Livia, Davina. Devran Vito Apriliawan, Kelvin Julius Hartono, Maureen Marcia
Marvin, Vigo Fujimori. 2020. "The Effect of Water Temperature on Developer
Properties on Bakwan Dough". Scientific papers. Palembang: Xaverius 1 Senior High
School.
Indonesian people often use baking soda into the dough in order to expand to
produce a good shape, soft texture and savory taste. However, these additives can cause
side effects and disease. This is the background of this research. The research team tried
to find other alternatives that could be used to replace baking soda. Water is a natural
ingredient that is familiar, the research team tried to use water with temperature
variations as one of the natural developer ingredients in making bakwan dough, in order
to minimize the use of baking soda.
The purpose of this study was to compare the influence of water temperature on the
nature of the developer on bakwan dough with the following provisions: bakwan dough
with water temperature ± 10 ° C (relatively low or cold), bakwan dough with water
temperature ± 35 ° C (relatively medium), bakwan dough with a water temperature of ±
65 ° C (relatively high or hot). Tm researchers conducted laboratory test research to
obtain more accurate data.
The research team mixed water with different temperatures into a beaker containing
flour with each of 3 samples or experiments for each treatment. The research team
measured the changes in the volume of the Bakwan dough before and after it was
allowed to stand, then recorded the data in the observation table. The research team
found that water with relatively high temperatures or heat caused the dough to expand
optimally that effective to be alternative material to develop.
vii
DAFTAR ISI
viii
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 36
5.2. Saran .................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 37
LAMPIRAN .......................................................................................... 41
TENTANG PENELITI ........................................................................ 55
BUKTI BIMBINGAN (KARTU KENDALI BIMBINGAN) ........... 61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu jenis makanan yang sangat digemari orang Indonesia adalah
gorengan. Gorengan sudah menjadi makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Salah satu contoh gorengan adalah bakwan. Bakwan sendiri sangatlah
populer dan merupakan makanan kebudayaan China yang berkembang di
Indonesia.
1
“Gorengan dan Indonesia adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan.
Penyebabnya gorengan merupakan salah satu makanan Indonesia dan orang
Indonesia amatlah gemar mengonsumsi gorengan setiap saat setiap waktu.
Salah satu jenis gorengan yang paling populer adalah bakwan. Bakwan
sendiri adalah makanan yang terbuat dari tepung dengan berbagai isi dan
varian. Jika ditelusuri dari namanya, bakwan sama seperti makanan lainnya
yang berawalan bak dari bahasa China yang berarti daging. Bakwan
umumnya merupakan sebutan dari makanan yang terbuat dari tepung terigu
dan sayuran.
2
Berdasarkan hal tersebut, tim peneliti menemukan bahwa penggunaan
soda kue dapat menimbulkan rasa pahit. Kemudian, konsumsi soda kue
dalam jangka waktu panjang juga sangatlah berbahaya. Hal ini diperjelas
dengan pernyataan Alodokter yang menyatakan bahwa mengonsumsi soda
kue dalam jumlah banyak atau dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek
samping berupa:
a. Gangguan pencernaan, seperti sembelit, sakit perut, dan diare.
b. Kejang
c. Gangguan pada saraf dan otak.
d. Gangguan elektrolit, seperti hipernatremia, hipokalemia, dan
hipokloremia.
e. Perburukan penyakit ginjal dan gagal jantung.
f. Gangguan keseimbangan asam basa darah, yaitu asidosis dan
alkalosis.
g. Kelemahan otot dan kram otot.
h. Produksi asam lambung meningkat
https://www.alodokter.com/jangan-asal-pakai-perhatikan-bahaya-soda-kue-
di-sini (diunggah pada 6 Juli 2019 diunduh pada 12 Januari 2020 pukul 12.41
WIB).
Untuk mencegah rasa pahit pada bakwan dan efek samping tersebut, tim
peneliti pun menemukan bahwa air merupakan salah satu bahan pengembang
alami yang dapat digunakan dalam pembuatan adonan bakwan. Hal ini
selaras dengan pernyataan Noer Kholis yang dalam artikelnya menyatakan,
“Fungsi air dalam adonan, antara lain: memungkinkan terbentuknya gluten,
mengontrol kepadatan suhu pada adonan, melarutkan gula dan garam,
mengembangkan zat roti sehingga mudah dicerna.
3
adonan.html (diunggah pada 30 Desember 2015 pukul 07.47 oleh Noer
Kholis diunduh pada 8 Oktober 2019, pukul 15.36 WIB).
4
1.4 Manfaat Penelitian
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Ukuran
Untuk menentukan ukuran suatu benda, maka perlu dilakukan
pengukuran. Cangelosi (1995: 21) menyatakan, “Pengukuran adalah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan.”
https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/10/16/pengertian-
pengukuran-measurement-penilaian-assessment-dan-evaluasi-evaluate-
dalam-pendidikan/ (diunggah pada 16 Oktober 2014 oleh Yoga Permana
diunduh pada 14 Desember 2019 pukul 22.19 WIB).
2.1.2 Suhu
Suhu merupakan salah satu bentuk dari objek pengukuran.
Suhu tersebut juga dapat disebut ialah sebagai temperatur
yang diukur dengan alat dinamakan termometer. Terdapat
empat (4) jenis termometer yang paling dikenal, yakni;
1. Celcius = skala suhu yang didesain supaya titik beku air
berada pada 0 derajat serta titik didih pada 100 derajat di
tekanan atmosferik standar.
2. Fahrenheit = skala suhu termodinamika, dimana titik beku
air ialah 32 derajat Fahrenheit (°F) dan juga titik didih nya
212 °F (pada tekanan standar atmosfer).
3. Reaumur = skala temperatur yang dinamai oleh menurut
René Antoine Ferchault de Réaumur, yang pertama
6
mengusulkannya pada tahun 1731. Titik beku air ialah 0
derajat Réaumur, titik didih air yakni 80 derajat. Jadi, satu
derajat Réaumur ini sama dengan 1,25 derajat Celsius atau
kelvin.
4. Kelvin = skala suhu yang mana nol absolut tersebut
didefinisikan sebagai 0 K. Satuan untuk skala Kelvin ini
adalah kelvin (lambang K), serta merupakan salah satu dari
tujuh unit dasar yakni SI.
(dikutip darihttps://pendidikan.co.id/pengertian-suhu-perubahan-alat-ukur-
jenis-dan-rumus/ diunggah pada 14 Desember 2019 oleh Parta Ibeng diunduh
pada 27 Desember 2019, pukul 15.45 WIB).
2.1.4 Air
Menurut Eko Budi Kuncoro, “air merupakan suatu senyawa kimia
sederhana yang terdiri atas 2 atom Hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen
(O). Air mempunyai ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk
menentang kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini”
https://definisimu.blogspot.com 2012/07/definisi-air.html?m=1 (diunggah
pada 29 Juli 2019, pukul 09.57 WIB oleh Dimas diunduh pada 13 Oktober
2019, pukul 21.53 WIB).
2.1.5 Tepung
7
“Tepung terigu adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji
gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti.
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang
tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk
gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat
dari bahan terigu.”http://kreasiumbiku.blogspot.com/2011/11/sumber-
sumber-pati.html (diunggah pada 4 November 2011 oleh Nela Agustin
diunduh pada 26 Desember 2019, pukul 17.29 WIB).
“Pati gandum berbentuk datar, bulat, dan elips. Ukuran granula pati-nya
berkisar 2-35 mikron dan suhu gelatinisasi-nya 58-64oC.”
http://kreasi umbiku.blogspot.com/2011/11/sumber-sumber-pati.html
(diunggah pada 4 November 2011 oleh Nela Agustin diunduh pada 26
Desember 2019, pukul 17.29 WIB).
8
2.1.7 Hubungan Suhu Air dan Sifat Pengembang Adonan
Suhu air pada adonan sangat mempengaruhi kualitas adonan yang sifat
pengembangnya dipengaruhi oleh granula pati. Hal ini berkaitan dengan
terbentuknya rongga di dalam adonan. Ayu et al. (2014) menyatakan “Suhu
yang tinggi dapat mengakibatkan pemekaran dan pengembangan struktur
granula pati, granula pati tersebut akan menyerap air sehingga air yang
terserap dalam bahan akan semakin banyak. Proses peningkatan suhu
mengakibatkan pengembangan struktur bahan menyebabkan rongga pada
bahan tersebut akan semakin luas dan mudah menyerap air”
https://pdfs.semanticscholar.org/8835/c3fb697c56a32cb162399d4791e1a8ec
43c2.pdf (diunggah pada April 2014 oleh Ayu diunduh pada 25 November
2019 pada pukul 19.35 WIB).
2.1.8 Bakwan
9
“Bakwan adalah makanan sayur dalam bentuk gorengan atau jajanan
yang banyak kita temukan dipinggir-pinggir jalan dekat rumah kita. Makanan
ini cukup terkenal dan banyak penggemarnya karena rasanya yang enak dan
gurih renyah membuat jajanan ini laris manis dan banyak peminatnya. Selain
dari segi rasa, yang tidak hanya enak pada saat di makan, harga makanan ini
pun sangat meriah meriah atau bisa di bilang juga sangat terjangkau sekali
dan pas untuk semua kalangan
ekonomi”http://putrymala.blogspot.com/2015/11/resep-cara-membuat-
bakwan-sayur-garing.html?m=1 (diunggah pada 2015 oleh Mas Sugeng
diunduh pada 11 Oktober 2019, pukul 17.30 WIB).
Penelitian yang dilakukan tim peneliti memiliki topik yang mirip dan
relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triany Sulistyawati dan Julius
Arya Wiwaha. Penelitian tersebut berjudul “PENGARUH PENGADUKAN
BAHAN ADONAN ROTI TERHADAP HASIL JADI” dan dilakukan pada
bulan Juni tahun 2015. Penelitian tersebut bertujuan untuk menghasilkan
produk roti yang maksimal dengan meneliti pengaruh proses pengadukan
bahan adonan.
10
menghasilkan adonan dengan sifat pengembang optimal, dan menggunakan
metode penelitian eksperimental.
Hal ini selaras dengan pengertian hipotesis menurut sebuah blog yang
menyatakan, “Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah
hipotesa) dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah
dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Jika
dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya
masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut,
maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya”
http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/11/pengertian-hipotesis-dan-langkah-
perumusan-hipotesis (diunggah 11 Januari 2016 diunduh 11 Oktober 2019,
pukul 18.03 WIB).
11
https://materibelajar.co.id/pengertian-hipotesis-menurut-para-ahli (diunggah
pada 4 September 2019 oleh Mughnifar Ilhamdiunduh pada 12 Oktober 2019
pukul 20.02 WIB)
H0 : Bila perubahan volume adonan dalam gelas ukur >5% pada salah satu
perlakuan adonan bakwan, maka penelitian dinyatakan berhasil dengan
suhu air pada perlakuan tersebut sebagai suhu air yang efektif sebagai
alternatif bahan pengembang adonan bakwan.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, tim peneliti akan mengukur suhu air dan perubahan
volume adonan, selanjutnya data yang dihasilkan akan diolah dengan Metode
Statistik. Untuk jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental.
Tim peneliti akan melakukan penelitian dengan suhu air sebagai variabel
bebas dan perubahan volume adonan dalam gelas ukur sebagai variabel
terikat. Kemudian, adapun variabel kontrol yaitu; komposisi air pada adonan,
komposisi tepung pada adonan, lama pengadonan, dan jenis tepung.
13
bakwan. Hal ini berdasarkan fungsi termometer yaitu untuk mengukur suhu.
“Termometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
atau alat yang digunakan untuk menyatakan derajat panas atau dingin suatu
benda” https://seputarilmu.com/2018/12/termometer.html (diunggah pada
2018 diunduh pada 12 Januari 2020 pukul 14.39 WIB).
Waktu penulisan karya ilmiah dimulai dari bulan Agustus 2019 sampai
dengan Januari 2020. Sedangkan, waktu penelitian dilakukan pada 13 Januari
2020 dari pukul 13:45 WIB sampai pukul 15:40 WIB dan berlokasi di SMA
Xaverius 1 Palembang, Jalan Bangau No.60, 9 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota
Palembang, Sumatera Selatan 30113 tepatnya dilakukan di Laboratorium
Fisika SMA Xaverius 1 Palembang.
14
3.4 Teknik Pengumpulan Data
1. ... ...
2. ... ...
3. ... ...
Pelakuan pada adonan bakwan adalah penggunaan air dengan suhu yang
berbeda, yaitu:
Tipe 1(T1) : Adonan bakwan dengan suhu air ±100C (relatif rendah
atau dingin).
Tipe 2(T2) : Adonan bakwan dengan suhu air ±350C (relatif sedang).
Tipe 3(T3) : Adonan bakwan dengan suhu air ±650C (relatif tinggi atau
panas).
15
3.5 Langkah Kerja/Prosedur
16
Proses penuangan air pada T3 memerlukan perlakuan khusus dengan
mengunakan isolator.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/analisis-data
html (diunggah pada 2019 oleh timmaxmonroe, diunduh pada 25 November
2019 pukul 21.34 WIB) “Analisis data adalah suatu proses atau upaya
pengolahan data menjadi sebuah informasi baru agar karakteristik data
tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna untuk solusi suatu
permasalahan, khususnya yang berhubungan dengan penelitian.”
Dalam hal ini, data yang dimaksud adalah volume adonan. Berikut
rumus perubahan volume (∆V);
17
https://www.cara.aimyaya.com/2019/02/cara-menghitung-
persentase.html (diunggah pada Februari 2019 diunduh pada 12
Januari 2020 pukul 16.07 WIB).
18
Berikut contoh tabel analisis data hasil pengamatan yang disajikan
dalam bentuk tabel;
Persentase
Perubahan Volume Persentase Perubahan Volume
No.
Adonan (mL) Perubahan Volume Rata-rata Adonan
Adonan (%) (%)
1 ... ...
3 ... ...
No Interpretasi Keterangan
1 0% Tidak mengembang
2 0,1%-5% Mengembang
3 >5% Mengembang optimal
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Ukuran Adonan Bakwan dengan Suhu Air
±100C (relatif rendah atau dingin).
1. 105,555 109,375
2. 105,555 110,000
3. 105,555 110,000
Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan Ukuran Adonan Bakwan dengan Suhu Air
±350C (relatif sedang).
1. 105,555 108,333
2. 105,555 111,111
3. 105,555 111,111
Tabel 4.1.3 Hasil Pengamatan Ukuran Adonan Bakwan dengan Suhu Air
±650C (relatif tinggi atau panas).
1. 105,555 111,111
2. 105,555 111,111 20
3. 105,555 113,888
4.2 Analisis Data dan Pembahasan
Berikut analisis data dengan analisis statistik yang disajikan alam bentuk
tabel;
21
Tabel 4.2.1 Analisis Data Hasil Pengamatan Ukuran Adonan Bakwan dengan
Suhu Air ±100C (relatif rendah atau dingin).
Persentase
Perubahan Volume Persentase Perubahan Volume
No.
Adonan (mL) Perubahan Volume Adonan Rata-rata
Adonan (%) (%)
1 3,820 3,618
3 4,445 4,211
Perhitungan;
1. Perubahan Volume Adonan
∆V1 = V1 – Vo1
∆V1 = 109,375 mL – 105,555 mL
∆V1 = 3,820 mL
∆V2 = V2 – Vo2
∆V2 = 110,000 mL – 105,555 mL
∆V2 = 4,445 mL
22
Berdasarkan rumus tersebut, berikut perhitungan perubahan volume
adonan pada Percobaan III;
∆V3 = V3 – Vo3
∆V3 = 110,000 mL – 105,555 mL
∆V3 = 4,445 mL
∆V 1
%∆V1 = x 100 %
Vo
3,820 mL
%∆V1 = x 100 %
105,555mL
%∆V1 = 3,618 %
∆V 2
%∆V2 = x 100 %
Vo
23
4,445 mL
%∆V2 = x 100 %
105,555mL
%∆V2 = 4,211 %
∆V 3
%∆V3 = x 100 %
Vo
4,445 mL
%∆V3 = x 100 %
105,555mL
%∆V3 = 4,211 %
dengan x = %∆V
_ % ∆ V 1+ % ∆ V 2 +% ∆ V 3
%∆V =
3
_ 3,618 %+ 4,211 %+ 4,211 %
%∆V =
3
_
% ∆V = 4,013 %
24
Tabel 4.2.2 Analisis Data Hasil Pengamatan Ukuran Adonan Bakwan dengan
Suhu Air ±350C (relatif sedang).
Persentase Persentase
Perubahan Volume
No. Perubahan Volume Perubahan Volume
(mL)
(%) Rata-rata (%)
1 2,778 2,631
3 5,556 5,263
Perhitungan;
25
1. Perubahan Volume Adonan
∆V1 = V1 – Vo1
∆V1 = 108,333 mL – 105,555 mL
∆V1 = 2,778 mL
∆V2 = V2 – Vo2
∆V2 = 111,111 mL – 105,555 mL
∆V2 = 5,556 mL
Berdasarkan rumus tersebut, berikut perhitungan perubahan volume
adonan pada Percobaan III;
∆V3 = V3 – Vo3
∆V3 = 111,111 mL – 105,555 mL
∆V3 = 5,556 mL
26
∆V
%∆V = x 100 %
Vo
∆V 1
%∆V1 = x 100 %
Vo
2,778 mL
%∆V1 = x 100 %
105,555mL
%∆V1 = 2,631 %
∆V 2
%∆V2 = x 100 %
Vo
5,556 mL
%∆V2 = x 100 %
105,555mL
%∆V2 = 5,263 %
Berdasarkan rumus tersebut, berikut perhitungan persentase perubahan
volume adonan pada Percobaan III;
∆V 3
%∆V3 = x 100 %
Vo
5,556 mL
%∆V3 = x 100 %
105,555mL
%∆V3 = 5,263 %
27
Berdasarkan rumus tersebut, berikut perhitungan persentase perubahan
volume adonan rata-rata dari ketiga percobaan;
dengan x = %∆V
_ % ∆ V 1+ % ∆ V 2 +% ∆ V 3
% ∆V =
3
_ 2,631% +5,263 %+5,263 %
% ∆V =
3
_
% ∆V = 4,385 %
Tabel 4.2.3 Analisis Data Hasil Pengamatan Ukuran Adonan Bakwan dengan
Suhu Air ±650C (relatif tinggi atau panas).
Persentase Persentase
Perubahan Volume
No. Perubahan Volume Perubahan Volume
(mL)
(%) Rata-rata (%)
2 5,556 5,263
28
3 8,333 7,894
Perhitungan;
1. Perubahan Volume Adonan
∆V1 = V1 – Vo1
∆V1 = 111,111 mL – 105,555 mL
∆V1 = 5,556 mL
∆V2 = V2 – Vo2
∆V2 = 111,111 mL – 105,555 mL
∆V2 = 5,556 mL
∆V3 = V3 – Vo3
∆V3 = 113,888 mL – 105,555 mL
∆V3 = 8,333 mL
29
Bila dikaitkan dengan perubahan volume, maka;
∆V
%∆V = x 100 %
Vo
∆V 1
%∆V1 = x 100 %
Vo
5,556 mL
%∆V1 = x 100 %
105,555mL
%∆V1 = 5,263%
∆V 2
%∆V2 = x 100 %
Vo
5,556 mL
%∆V2 = x 100 %
105,555mL
%∆V2 = 5,263 %
Berdasarkan rumus tersebut, berikut perhitungan persentase perubahan
volume adonan pada Percobaan III;
∆V 3
%∆V3 = x 100 %
Vo
8,333 mL
%∆V3 = x 100 %
105,555mL
%∆V3 = 7,894 %
30
3. Persentase Perubahan Volume Adonan Rata-rata
dengan x = %∆V
_ % ∆ V 1+ % ∆ V 2 +% ∆ V 3
% ∆V =
3
_ 5,263 %+7,894 % +7,894 %
% ∆V =
3
_
% ∆V = 7,017 %
31
4,013 % 4,385 % 7,017 %
Berikut data akhir hasil analisis data perubahan volume adonan yang
disajikan dalam bentuk grafik;
Berdasarkan data hasil analisis yang disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik tersebut, dapat kita temukan adanya pengaruh suhu air terhadap sifat
pengembang pada adonan bakwan. Hal ini terlihat dari nilai-nilai variabel
terikat berupa persentase perubahan volume adonan rata-rata (%) pada setiap
perlakuan (tipe) adonan bakwan dengan suhu air yang berbeda sebagai
variabel bebas.
32
Meningkatnya ukuran suhu air menyebabkan kecenderungan
meningkatnya persentase perubahan volume adonan rata-rata (%).
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, berikut informasi yang dapat kita
peroleh;
Adonan bakwan sendiri terbentuk dari air dan tepung terigu. Air
merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom
Hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O) sehingga memungkinkan untuk
terjadinya reaksi kimia. Air sendiri tentunya mempunyai ukuran temperatur
atau yang disebut suhu. Tepung terigu mengandung banyak zat pati atau
granula pati, yaitu karbohidrat kompleks yang sukar larut dalam air.
33
Berdasarkan analisis data, suhu air yang relatif lebih tinggi atau panas
menghasilkan adonan yang mengembang secara optimal. Secara teoritis,
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan pemekaran dan pengembangan
struktur granula pati, granula pati tersebut akan menyerap air sehingga air
yang terserap dalam bahan akan semakin banyak. Proses peningkatan suhu
mengakibatkan pengembangan struktur bahan menyebabkan rongga pada
bahan tersebut akan semakin luas dan mudah menyerap air.
Kemudian, suhu air yang relatif lebih rendah juga menghasilkan adonan
yang mengembang. Namun, sifat pengembangnya kurang optimal jika
dibandingkan dengan sifat pengembang adonan dengan perlakuan air
bersuhu relatif tinggi atau panas. Secara teoritis, granula pati sendiri sukar
untuk larut dalam air dingin sehingga adonan sukar mengembang.
Hal ini pun sangat berkaitan erat dengan sifat spesifik dari granula pati
dimana Granula pati adalah komponen utama yang tidak dapat pecah dalam
air dingin, dan ketika ditambahkan ke air pada suhu ruang, hanya sedikit
terjadi pemecahan sampai dilakukan pemanasan.
34
perlakuan tersebut yaitu suhu air relatif tinggi atau panas sebagai suhu air
yang efektif sebagai alternatif bahan pengembang adonan bakwan.
Hasil penelitian ini juga telah sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu
penelitian berjudul “PENGARUH PENGADUKAN BAHAN ADONAN
ROTI TERHADAP HASIL JADI” yang dilakukan pada bulan Juni tahun
2015 oleh Triany Sulistyawati dan Julius Arya Wiwaha.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
35
Setelah tim peneliti melakukan penelitian dan berbagai analisis data,
dapat disimpulkan bahwa penelitian dinyatakan berhasil dengan adanya
pengaruh suhu air terhadap sifat pengembang pada adonan bakwan. Air
dengan suhu relatif tinggi atau panas mengakibatkan adonan mengembang
secara optimal (>5%). Dengan demikian, air dengan suhu relatif panas efektif
sebagai bahan pengembang adonan bakwan.
5.2 Saran
Tim peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari kata sempurna
dan memerlukan perkembangan yang lebih baik di masa mendatang. Oleh
karena itu, tim peneliti menyarankan agar menggunakan jenis tepung lain
agar penelitian ini dapat bersifat lebih menyeluruh.
Kemudian, tim peneliti juga mengalami sedikit kesulitan ketika
melakukan pengukuran volume adonan. Untuk itu, tim peneliti menyarankan
agar penelitian ke depan menggunakan gelas ukur dengan skala yang lebih
kecil agar mempermudah pengukuran dan lebih akurat.
Sekian beberapa saran dari tim peneliti. Semoga karya ilmiah ini dapat
berkembang menjadi lebih baik sehingga menjadi lebih bermanfaat dan
berguna di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
36
Anonim.(2020). Rumus Statistika (artikel). (diunduh dari
https://rumusrumus.com/rumus-statistika/ pada tanggal 12 Januari 2020
pukul 15.33 WIB)
37
Bondan.(2013). Tepung adalah. (Diunduh dari https://tester-kadar-air.com/
tepung-adalah/ pada tanggal 8 Oktober 2019 pukul 15.51 WIB)
Ibeng, Parta.(2019). Pengertian Suhu, Perubahan, Alat Ukur, Jenis dan Rumus.
(diunduh dari https://pendidikan.co.id/pengertian-suhu-perubahan-alat-ukur
-jenis-dan-rumus/ pada tanggal 27 Desember 2019 pukul 15.45 WIB)
38
Lohat, San.(2013). Pemuaian (artikel). (diunduh dari https://gurumuda.net
/pemuaian.htm pada 12 Januari 2020 pukiul 15.58 WIB)
Sugeng, Mas.(2015). Resep Cara Membuat Bakwan Sayur Garing. (diunduh dari
http://putrymala.blogspot.com/2015/11/resep-cara-membuat-bakwan-sayur-
garing.html?m=1 pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 17.30 WIB)
39
Timmaxmonroe.(2019). Analisis Data. (diunduh dari
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/analisis-data.html pada
tanggal 25 November 2019 pukul 21.34 WIB)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Cara menguji pengaruh suhu air terhadap sifat pengembang pada
adonan bakwan
1) Siapkan bahan yang diperlukan dalam pembuatan adonan bakwan.
40
Tepung Terigu (1kg) Air (seperlunya)
41
Penuangan Air Es ke Gelas Ukur
42
Penuangan Tepung Terigu (50gr) Penuangan air (75 mL)
43
Penutupan Gelas Ukur Menggunakan Plastik dan Karet
44
Perhitungan Waktu dengan Aplikasi Timer pada Gawai
10) Lakukan pengukuran volume adonan tersebut dan catat ke dalam tabel
hasil pengamatan.
45
Pengukuran suhu Tipe 1 (T1) Pengukuran suhu Tipe 2 (T2)
Lampiran 3. Pengamatan dan pengukuran adonan bakwan pada setiap tipe atau
perlakuan.
46
Percobaan I (awal) Percobaan I (akhir)
47
Percobaan III (awal) Percobaan III (akhir)
48
Percobaan II (awal) Percobaan II (akhir)
49
3) Pengamatan adonan bakwan pada tipe 3 (T3)
50
Percobaan III (awal) Percobaan III (akhir)
51
Objek Penelitian Tipe 2 (T2)
52
Objek Penelitian (T1, T2, dan T3)
53
54
TENTANG PENELITI
Peneliti berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sehingga dapat mengetahui pengaruh suhu air terhadap sifat pengembang pada
adonan. Jika ada kritik dan saran, dapat hubungi melalui e-mail
davinalivia21@gmail.com.
55
Salah satu peneliti dalam karya tulis ilmiah ini
adalah Devran Vito Apriliawam. Peneliti dilahirkan di
kota Palembang pada 1 April 2003. Peneliti tinggal di
rumah orang tua peneliti di Komplek Tirta Lestari Indah
tepatnya di blok E 16. Peneliti merupakan anak pertama
dari 2 bersaudara.
Sampai saat ini peneliti belum memiliki prestasi yang membanggakan bagi
diri peneliti sendiri, namun dengan dibuatnya karya ilmiah ini oleh peneliti
beserta tim peneliti. Kami berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca, walaupun karya ilmiah ini tentunya belum sempurna. Peneliti juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Silahkan kirim kritik
dan saran melalui e-mail vito101dv@gmail.com.
56
Salah satu peneliti dalam karya tulis ilmiah ini
adalah Kelvin Julius Hartono. Peneliti dilahirkan di kota
Palembang pada tanggal 17 Juli 2003. Saat ini, peneliti
tinggal di Jalan Taman Kenten No.18 A, Palembang.
Peneliti merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Peneliti memiliki hobi olahraga yaitu bulu tangkis.
Dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini, peneliti merasa antusias dan cukup
menikmatinya. Dalam penulisan karya tulis yang berjudul “PENGARUH SUHU
AIR TERHADAP SIFAT PENGEMBANG PADA ADONAN BAKWAN”, Tim
peneliti dapat menambah wawasan mengenai sifat adonan, pengaruh suhu air, dan
tentunya melatih kerjasama tim dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.
Peneliti berharap bahwa karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dalam
pembuatan adonan. Peneliti juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Silahkan kirim kritik dan saran melalui e-mail
kelvinjuliushartono@gmail.com.
57
Salah satu peneliti dalam karya tulis ilmiah ini
adalah Maureen Marcia Marvin. Peneliti lahir di
Palembang pada tanggal 17 Oktober 2003. Peneliti
tinggal di Jalan Taman Kenten Perumahan Garuda Blok
C1, Palembang. Peneliti merupakan anak keempat dari
lima bersaudara.
58
Salah satu peneliti dalam karya tulis ilmiah ini
adalah Vigo Fujimori. Peneliti dilahirkan di kota
Palembang pada tanggal 12 September 2003. Saat ini,
peneliti tinggal di Jalan Lebak Sebatok No. 61
Palembang. Peneliti merupakan anak pertama dari
empat bersaudara.
Pada tahun 2009, peneliti lulus dari TK Adila Mulia, lalu melanjutkan
jenjang pendidikannya di SD Baptis Palembang dan lulus pada tahun 2015.
Kemudian peneliti berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan menengah pertama
di SMPK Frater Xaverius 1 Palembang pada tahun 2018. Peneliti sekarang tengah
menempuh pendidikan menengah atas di SMA Xaverius 1 sebagai siswa kelas XI
MIPA 8.
Dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini, peneliti merasa antusias dan cukup
menikmatinya. Dalam penulisan karya tulis yang berjudul “PENGARUH SUHU
AIR TERHADAP SIFAT PENGEMBANG PADA ADONAN BAKWAN”, Tim
59
peneliti dapat menambah wawasan mengenai sifat pengembang adonan, pengaruh
suhu air terhadap adonan, dan tentunya melatih kerjasama tim dalam proses
pembuatan karya ilmiah ini.
Peneliti berharap bahwa karya tulis ini dapat berguna bagi Pembaca dalam
kehidupan sehari-hari terutama dalam membuat adonan bakwan. Peneliti juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Silahkan kirim kritik
dan saran melalui e-mail vigo.lin1209@gmail.com.
60
61