Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dinda karlina

Kelas: 3A Keperawatan

Nim : PO7220 118 1453

Matkul: Keperawatan kritis

Tugas ; Resume 2 video pemeriksaan GCS dan memasang OPA

1. GCS
Glasbow coma scale (gcs) adalah penilaian dari fungsi neurologik secara
kuantitatif atau dengan perhitungan angka. Penilaian ini akan menggambarkan dari
tingkat responsif pasien kemudian akan menggambarkan dari status neurologik dari
pasien itu sendiri. Jadi dari penilaian gcs ini ada dua yang akan digambarkan.
a. Tujuan dari GCS
1. Untuk mengevaluasi dari fungsi neurologik motoric pasien atau didalam
intervrestasi akan disimbolkan dngan M
2. Untuk menilai dari fungsi neurologic verbal dalam interrestasi akan disngkat
dengan V
3. Fungsi neurolgik dari mata akan disingkat dengan E

Gambaran dari tingkat GCS ini harus mencakup ketiga item tersebut, yang
penulisan nya secara berurutan mulai dari e ,v, dan, m.

Ada dua tingkat dari gcs pasien ini yaitu yang paling tinggi dan yang paling
rendah. Untuk yang paling rendah nilai gcs masing2 pasien e;1 v;1 m;1 maka nilqi gcs
nya 3 itu adalah nilai gcs pasien yang paling rendah. Untuk nilai gcs yang paling tinggi
e:4 v:5 m:6 maka akan menjadi 15. Glasgow Coma Scal e atau GCS  adalah skala yang
dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang. Dahulu, GCS  hanya dipakai
untuk mengetahui tingkat kesadaran orang yang mengalami cedera kepala. Namun, saat
ini GCS juga digunakan untuk menilai tingkat kesadaran saat memberikan pertolongan
darurat medis.

Tingkat kesadaran seseorang dapat dinilai dari tiga aspek yaitu mata, suara (kemampuan
bicara), dan gerakan tubuh. Sebelum membahas cara mengetahui tingkat kesadaran dengan GCS,
mari kita bahas terlebih dahulu beberapa penyebab yang membuat kesadaran seseorang menurun.
2. Pemasangan OPA
Alat alat : 1. Persiapan Alat
- Mayo / Guedel / oropharyngeal tube berbagai ukuran
- Sarung tangan
- Plester
- Bengkok
- Tongue spatel
- Kasa
- Suction
- Selang penghisap
Tindakan pemasangan : 1)  Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
2)  Pilihlah ukuran airway  yang sesuai dengan pasien. Hal ini mungkin dilakukan dengan
menempatkan jalan napas di pipi pasien dengan bagian datar di bibir. Ujung dari jalan
napas harus ada di dagu pasien.
3)  Masukkan jalan napas dengan mengikuti salah satu cara dibawah ini.
Balik jalan napas sehingga bagian atasnya menghadap kemuka. Mulai untuk
memasukkan jalan napas ke mulut. Sebagaimana jalan napas mendekati dinding posterior
faring dekat lidah belakang, putar jalan napas pada posisi yang seharusnya (180 º).
Gunakan penekan lidah , gerakkan lidah keluar untuk menghindari terdorong ke belakang
masuk faring posterior. Masukkan jalan napas oral ke dalam posisi
yang seharusnya dengan bagian atas masuk ke bawah dan tidak perlu diputar.
4)  Jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut jalan nafas dengan segera dan masukkan
kembali.
5)  Fiksasi jalan napas dengan plester dan letakkan di pipi dan melintasi bagian datar dari
jalan napas, pada bibir pasien. Jangan menutupi bagian terbuka dari jalan napas. Harus
berhati- hati untuk menjamin pasien tidak cegukan terhadap jalan napas ketika direkatkan
pada tempatnya. Perekatan dapat mencegah pasien dari dislokasi jalan napas dan karena
itu pasien muntah segera setelah ia sadar kembali.

Link video: 1. https://youtu.be/5MLp0YQ8qh0

2 https://www.youtube.com/watch?v=nijIYwsBvjY&feature=youtu.be

Anda mungkin juga menyukai