Abstrak
Gangguan bipolar adalah gangguan psikologis yang mengakibatkan naik turun mood secara drastis dan bisa
berakibat fatal jika dibiarkan begitu saja. Namun gangguan ini masih kurang dikenal dan diwaspadai oleh
masyarakat di Indonesia karena gejalanya yang tidak mencolok. Perancangan novel grafis ini dibuat untuk
menginformasikan kepada masyarakat tentang gangguan bipolar serta cara menanganinya. Novel grafis ini
dibuat berdasarkan kisah nyata seorang remaja penderita bipolar dari awal gejala hingga pemulihannya. Selain
cerita, novel grafis ini juga dilengkapi dengan informasi detail mengenai gangguan bipolar sehingga hasil
perancangan ini dapat digunakan sebagai buku panduan baik oleh penderita bipolar maupun orang yang
mendampingi penderita. Novel grafis ini menggabungkan gaya komik yang masih menggunakan sistem
panneling dengan gaya orisinil yang menggunakan arsiran pensil dan menghasilkan gaya yang unik dan khas.
Kata kunci: Novel Grafis, Psikologi, Kejiwaan, Bipolar, Manic-Depressive, Remaja, Komik.
Abstract
Title: Designing Introduction and Treatment of Bipolar Disorder in Graphic Novel for Teenagers.
Bipolar disorder is a psychological disorder that makes extreme mood swings and may cause harm to the
sufferer itself if left untreated. Despite that, this disorder is still rarely identified in Indonesia due to its inexplicit
symptoms. Therefore this graphic novel made to inform people about bipolar disorder and its treatment. The
story of this graphic novel is based on a real story of a high school teenager with a bipolar disorder which
narrates her experience since the first symptoms appearances up to her treatment. In addition to the story, this
graphic novel also provides detailed information about bipolar disorder so it could act as a guide book for people
with bipolar disorder as good as people who accompany him. This graphic novel uses comic style which still
have detailed panneling system mixed with some original style which apply pencil-based shading, so it produce
an unique and distinctive style.
Konsep Perancangan
Metode Perancangan
Perancangan novel grafis mengenai bipolar disorder
Data Primer ini menggunakan pendekatan orang pertama, dimana
a) Wawancara dilakukan secara langsung kepada bagian awal dari novel grafis ini mengisahkan
seorang remaja yang sedang mengalami gangguan pengalaman penderita bipolar dari sudut pandang
bipolar, bagaimana perasaannya, pengalaman baik orang pertama. Bagaimana kesan yang dialami
dan buruknya. perasaan saat mania maupun saat depresi. Juga
bagaimana tanggapan serta reaksi dari orang-orang di
b) Survey kepada orang-orang di sekitar penderita, sekitar mereka. Buku ini bertujuan membuka mata
baik itu keluarga hingga teman seperti apa reaksi masyarakat lebih lagi terhadap bipolar disorder, yaitu
mereka terhadap penderita, bagaimana tanggapan dengan mengajak orang-orang mengetahui apa yang
mereka. sebenarnya dialami oleh penderita bipolar
Gangguan bipolar II diasosiasikan dengan suatu Sebagai contoh, ketika seorang pengidap
bentuk maniak yang lebih ringan. Pada gangguan gangguan bipolar dengan kadar dopamin yang
bipolar II, seseorang mengalami satu atau lebih tinggi dalam otaknya akan merasa sangat
episode-episode depresi mayor dan paling tidak satu bersemangat, agresif, dan percaya diri. Keadaan
episode hipomanik. Namun orang tersebut tidak inilah yang disebut fase mania. Sebaliknya dengan
pernah mengalami satu episode manik secara penuh. fase depresi yang terjadi ketika kadar cairan kimia
Apakah gangguan bipolar I dan bipolar II utama otak itu menurun di bawah normal,
mencerminkan gangguan yang berbeda pada suatu sehingga penderita merasa tidak bersemangat,
komtinum keparahan dari gangguan bipolar tetaplah pesimis, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri
belum ditentukan. yang besar.
Gangguan bipolar relatif tidak umum terjadi, dengan Seseorang yang menderita gangguan bipolar
angka prevalensi semasa hidup yang dilaporkan oleh menandakan adanya gangguan pada sistem
survei komunitas berkisar antara 0,4% hingga 1,6 % motivasional yang disebut dengan behavioral
untuk gangguan bipolar I dan sekitar 0,5% untuk activation system (BAS). BAS memfasilitasi
gangguan bipolar II. Gangguan bipolar biasanya kemampuan manusia untuk memperoleh
berkembang di sekitar usia 20 tahun baik pada pria penghargaan (pencapaian tujuan) dari
maupun wanita. lingkungannya. Hal ini dikaitkan dengan positive
emotional states, karakteristik kepribadian seperti
Penyebab Bipolar Disorder ekstrovert (bersifat terbuka), peningkatan energi,
Penyebab dari bipolar datang dari 2 faktor utama yaitu dan berkurangnya kebutuhan untuk tidur. Secara
faktor genetis dan faktor fisiologis, namun penyebab biologis, BAS diyakini terkait dengan jalur saraf
eksternal seperti faktor lingkungan juga berperan dalam otak yang melibatkan dopamin dan perilaku
memicu bipolar. untuk memperoleh penghargaan. Peristiwa
kehidupan yang melibatkan penghargan atau
a) Faktor Genetis keinginan untuk mencapai tujuan diprediksi
Genetika bawaan adalah faktor umum penyebab meningkatkan episode mania tetapi tidak ada
gangguan bipolar. Seseorang yang lahir dari orang kaitannya dengan episode depresi. Sedangkan
tua yang salah satunya merupakan pengidap peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan
gangguan bipolar memiliki risiko mengidap perubahan pada episode mania.
penyakit yang sama sebesar 15 % hingga 30%.
Area limbik di otak berhubungan dengan emosi penyakit lain yang diderita juga dapat memicu
dan mempengaruhi hipotalamus yang berfungsi munculnya gangguan bipolar.
mengontrol kelenjar endokrin] dan tingkat hormon
yang dihasilkan. Hormon yang dihasilkan Di sisi lain, keadaan lingkungan di sekitarnya
hipotalamus juga mempengaruhi kelenjar yang baik dapat mendukung penderita gangguan
pituaritas. Kelenjar ini terkait dengan gangguan ini sehingga bisa menjalani kehidupan dengan
depresi seperti gangguan tidur dan rangsangan normal. Berikut ini adalah faktor lingkungan yang
selera. Berbagai temuan mendukung hal tersebut, dapat memicu terjadinya gangguan bipolar:
bahwa orang yang depresi memiliki tingkat dari
cortisol (hormon adrenocortical) yang tinggi. Hal x Stres merupakan peristiwa kehidupan yang
ini disebabkan oleh produksi yang berlebih dari dapat memicu gangguan bipolar pada
pelepasan hormon rotropin oleh hipotalamus. seseorang dengan kerentanan genetik.
Produksi yang berlebih dari cortisol pada orang Peristiwa ini cenderung melibatkan perubahan
yang depresi juga menyebabkan semakin drastis atau tiba-tiba-baik atau buruk seperti
banyaknya kelenjar adrenal. Banyaknya cortisol akan menikah, akan pergi ke perguruan tinggi,
tersebut juga berhubungan dengan kerusakan pada kehilangan orang yang dicintai, atau dipecat
hipoccampus dan penelitian juga telah dalam pekerjaan.
membuktikan bahwa pada orang depresi
menunjukkan hipoccampal yang tidak normal. x Penyalahgunaan zat tidak menyebabkan
Penelitian mengenai &XVKLQJ¶V 6\QGURPH juga gangguan bipolar, itu dapat membawa pada
dikaitkan dengan tingginya tingkat cortisol pada sebuah episode dan memperburuk perjalanan
gangguan depresi. penyakit. Obat-obatan seperti kokain, ekstasi,
dan amphetamine dapat memicu mania,
c) Faktor Lingkungan sedangkan alkohol dan obat penenang dapat
Gangguan bipolar tidak memiliki penyebab memicu depresi.
tunggal. Tampaknya orang-orang tertentu secara
genetis cenderung untuk mengidap gangguan x Obat-obat tertentu, terutama obat-obatan
bipolar, namun tidak semua orang dengan antidepresan, bisa memicu mania. Obat lain
kerentanan mewarisi penyakit berkembang yang yang dapat menyebabkan mania termasuk obat
menunjukkan bahwa gen bukanlah satu-satunya flu, penekan nafsu makan, kafein,
penyebab. Beberapa studi pencitraan otak kortikosteroid, dan obat tiroid.
menunjukkan perubahan fisik pada otak penderita
agngguan bipolar. Dalam penelitian lain x Perubahan musiman merupakan episode mania
disebutkan, poin ketidakseimbangan dan depresi sering mengikuti pola musiman.
neurotransmitter, fungsi tiroid yang abnormal, Episode mania lebih sering terjadi selama
gangguan ritme sirkadian, dan tingkat tinggi musim panas, dan episode depresif lebih sering
hormon stres kortisol. Faktor eksternal lingkungan terjadi selama musim dingin, musim gugur,
dan psikologis juga diyakini terlibat dalam dan musim semi (untuk negara dengan 4
pengembangan gangguan bipolar. Faktor-faktor musim). Kurang tidur atau melewatkan
eksternal yang disebut pemicu. Pemicu dapat beberapa jam istirahat dapat memicu episode
memulai episode baru mania atau depresi atau mania
membuat gejala yang ada memburuk, namun
banyak episode gangguan bipolar terjadi tanpa Gejala Bipolar Disorder
pemicu yang jelas. Meskipun gangguan bipolar dinyatakan sebagai
penyakit biologi, tidak ada penanda biologi sampai
Penderita penyakit ini cenderung mengalami saat ini yang bisa diidentifikasi. Dengan kata lain, tak
faktor pemicu munculnya penyakit yang ada pemeriksaan laboratorium/temuan neurologik
melibatkan hubungan antar perseorangan atau yang bisa dijadikan bukti untuk mendiagnosis GB.
peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan Oleh karena itu, GB membutuhkan diagnosis klinis.
(penghargaan) dalam hidup. Contoh dari Diagnosis harus didasarkan riwayat rinci penyakit dan
hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, melalui pemeriksaan pasien, sebaiknya dengan
putus cinta, dan kematian sahabat. Sedangkan mengikutsertakan keluarga pasien. Untuk
peristiwa pencapaian tujuan antara lain kegagalan menegakkan diagnosis GB dapat digunakan berbagai
untuk lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan. rujukan, di antaranya adalah Diagnosis and Statistical
Selain itu, seorang penderita gangguan bipolar Manual of Mental Disorder yang dipublikasi oleh
yang gejalanya mulai muncul saat masa ramaja American Psychiatric Association (APA), dan saat ini
kemungkinan besar mempunyai riwayat masa yang digunakan adalah DSM-IV-TR. Kriteria
kecil yang kurang menyenangkan seperti Gangguan Bipolar I menurut DSM-IV-TR:
mengalami banyak kegelisahan atau depresi.
Selain penyebab di atas, alkohol, obat-obatan, dan
a) Episode Mania:
Mood elasi, ekspansif atau iritabel yang menetap, x Agitasi atau retardasi psikomotor
berlangsung paling sedikit 1 minggu (bisa kurang
bila dirawat inap) . Pasien secara menetap x Letih atau tidak bertenaga.
memiliki 3 atau lebih gejala berikut dengan derajat
berat yang bermakna, yaitu: x Rasa tidak berharga atau rasa bersalah yang
tidak pantas atau tidak sesuai (mungkin
x Grandiositas atau percaya diri berlebihan bertaraf waham) hampir setiap hari.
x Bicara lebih banyak dari biasanya atau adanya x Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri,
desakan untuk tetap berbicara. atau tindakan bunuh diri.
x Loncatan gagasan atau pikiran berlomba Gejala-gejala tidak memenuhi kriteria episode
campuran. Gangguan mood sangat berat sehingga
x Distraktibilitas (perhatian mudah teralih menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi
kepada stimulus eksternal yang tidak relevan) pekerjaan, aktivitas sosial yang biasa dilakukan,
hubungan interpersonal, atau memerlukan
x Meningkatnya aktivitas yang bertujuan (sosial, perawatan agar tidak melukai diri sendiri atau
pekerjaan, sekolah, atau seksual) atau agitasi orang lain, atau dengan gambaran psikotik.
psikomotor
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis
x Melakukan tindakan-tindakan sembrono langsung penggunaan zat atau kondisi medik
(investasi bisnis tanpa perhitungan yang umum. Gejala bukan disebabkan oleh berkabung,
matang, hubungan seksual yang sembrono, misalnya kehilangan orang yang dicintai, gejala
ngebut atau boros) menetap lebih dari 2 bulan, atau ditandai dengan
hendaya fungsi yang jelas, preokupasi dengan rasa
Gejala-gejala tidak memenuhi kriteria episode tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik atau
campuran. Gangguan mood sangat berat sehingga retardasi psikomotor.
menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi
pekerjaan, aktivitas sosial yang biasa dilakukan, c) Episode Depresi Campuran:
hubungan interpersonal, atau memerlukan Memenuhi kriteria episode manik dan episode
perawatan agar tidak melukai diri sendiri atau depresi mayor hampir setiap hari, paling sedikit 1
orang lain, atau dengan gambaran psikotik. minggu. Gangguan mood sangat berat sehingga
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi
langsung penggunaan zat atau kondisi medik pekerjaan, aktivitas sosial yang biasa dilakukan,
umum. hubungan interpersonal, atau memerlukan
perawatan agar tidak melukai diri sendiri atau
b) Episode Depresi Mayor: orang lain, atau dengan gambaran psikotik.
Paling sedikit 2 minggu, pasien mengalami 5 (atau Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis
lebih) gejala berikut, dan memperlihatkan langsung penggunaan zat atau kondisi medik
terjadinya perubahan fungsi. Paling sedikit satu umum.
dari gejala ini harus ada, yaitu mood depresi atau
hilangnya rasa senang Penanganan Bipolar Disorder
Terapi yang agresif sangatlah penting untuk gangguan
x Mood depresi yang ditunjukkan baik oleh ini, karena bila tidak segera mendapat penanganan
laporan subjektif, atau hasil observasi orang yang tepat, gangguan ini menjadi lebih berat. Saat ini
lain. Pada anak-anak/remaja, mood bisa terapi utama untuk gangguan bipolar adalah
bersifat iritabel farmakoterapi, edukasi, psikoterapi, dan electro-
convulsive therapy (ECT). Edukasi dan psikoterapi
x Berkurangnya minat atau rasa senang yang dapat mengurangi kekambuhan, sementara ECT
sangat jelas pada semua/ hampir semua efektif pada episode mania dan depresi serta
aktivitas. diindikasikan bila farmakoterapi merupakan
kontraindikasi atau diperlukan respons cepat pada
x Penurunan atau peningkatan berat badan atau pasien bipolar episode depresi.
nafsu makan.
Farmakoterapi untuk gangguan bipolar sangat
x Insomnia atau hipersomnia kompleks. Sebagian besar pasien memerlukan paling
sedikit 2 hingga 3 jenis obat sekaligus untuk menguasai dan memfungsikan secara maksimal fisik
mengontrol gejalanya. Kesulitan yang terjadi adalah maupun psikisnya.
terapi mania berbeda dengan depresi. Pada beberapa
kasus, obat untuk keadaan mood tertentu Batasan usia remaja menurut para ahli pun beragam.
menyebabkan terinduksinya mood lain. Misalnya, Menurut World Health Organization (WHO) pada
antidepresan dapat memicu timbulnya mania dan tahun 1974, batasan usia remaja adalah usia 10-20
antipsikotika generasi pertama (APG-I) dapat tahun, yaitu masa yang memiliki tahapan yang
mencetuskan depresi. Oleh karena itu, dokter harus dimulai saat individu menunjukkan tanda-tanda
menentukan strategi terapi dengan teliti. Golongan seksual sekundernya, hingga mencapai kematangan
obat berikut merupakan terapi lini pertama gangguan seksual, lalu mengalami perkembangan psikologis
bipolar, yaitu stabilisator mood, antikonvulsan, dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan terjadinya
antipsikotika, dan antidepresan. peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi menjadi
relatif lebih mandiri. Di Indonesia sendiri batasan usia
Stabilisator mood merupakan terapi lini pertama. remaja yang sesuai dengan definisi dari WHO
Meskipun sampai saat ini belum ada satupun obat tersebut pada umumnya adalah pada usia 14-24 tahun.
yang disetujui USFDA sebagai stabilisator mood, Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan Haditono,
hampir semua pasien memerlukan stabilisator mood batasan usia remaja adalah usia 10-21 tahun, yang
untuk mengatasi episode mood yang terjadi, dan dikategorikan dalam 4 tahap, yaitu usia pra-remaja
sebagian besar memerlukan lebih dari satu jenis (10-12 tahun), masa remaja awal (12-15 tahun), masa
stabilisator mood. Beberapa jenis obat yang remaja pertengahan (15-18 tahun), dan masa remaja
digolongkan oleh para klinisi sebagai stabilisator akhir (18-21 tahun).
mood adalah litium, valproat, karbamazepin,
lamotrigin, dan antipsikotika (Amir, 34-37).
Tujuan Kreatif
Menurut Tantina, selain obat, cara pemulihan
penderita bipolar juga melalui terapi yang meluruskan Tujuan perancangan novel grafis ini adalah untuk
pola pikir mereka ke arah yang benar. Tujuan akhir mendukung usaha penyadaran dan pengenalan bipolar
dari terapi ini adalah supaya penderita dapat disorder kepada masyarakat khususnya remaja.
memahami dan menerima keadaan diri mereka dan Secara spesifik, maksud perancangan novel grafis ini
menghindari hal-hal yang dapat membahayakan diri agar masyarakat dapat mengerti apa yang dialami oleh
sendiri. Selain itu penderita bipolar juga seorang penderita bipolar, apa yang dibutuhkannya,
membutuhkan minimal seseorang yang mendampingi apa yang ditakutinya. Supaya apabila pembaca adalah
dia seorang yang mengidap bipolar, dapat menyadari
kondisi dirinya dan karya ini dapat menjadi buku
pendukung selama proses terapi atau perawatannya.
Tinjauan Remaja Serta apabila pembaca bukanlah seorang yang
mengidap bipolar, karya ini dapat menjadi sumber
Remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti pengetahuan baru mengenai bipolar, supaya pembaca
tumbuh, atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja dapat membantu apabila orang-orang di dekatnya ada
atau (adolescense) didefinisikan sebagai masa yang mengidap bipolar disorder.
peralihan atau transisi dari masa awal pubertas pada
diri seseorang hingga mencapai kedewasaan, di mana
umumnya terjadi pada rentang usia 13-19 tahun. Strategi Kreatif
Menurut Hurlock, masa tersebut meliputi juga
pertumbuhan yang mengacu pada kematangan mental, Pemilihan Media Novel Grafis ini sendiri
emosional, sosial, dan fisik. Remaja adalah masa mempertimbangkan sasaran yang menarget remaja-
peralihan dari anak-anak hingga dewasa, di mana dewasa berusia 18 ± 25 tahun sehingga penggunaan
secara fisik dan psikologis mereka bukan lagi anak- media yang bergambar lebih efektif untuk
anak, namun juga bukan orang dewasa yang telah menyampaikan suatu pesan daripada sekedar tulisan
matang secara karakter. Pada masa ini, lanjutnya, saja, terlebih jika gambar dirangkai dengan cerita
anak-anak akan mengalami perkembangan fisik dan yang menarik. Meski novel grafis ini masih sedikit
psikis. mengadaptasi gaya komik, namun cara penceritaan
dan model panneling dibuat tidak seperti komik pada
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang biasanya yang menggunakan panel urut dan teratur.
jelas, mereka sudah termasuk golongan anak, tetapi Novel grafis ini juga dibuat dengan goresan arsiran
belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk pensil untuk memperkuat kesan psikologis di
ke golongan orang dewasa, remaja ada diantara anak dalamnya. Untuk memperkecil biaya produksi, Novel
dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali grafis ini dibuat monochrome supaya lebih mudah
GLNHQDO GHQJDQ IDVH ³PHQFDUL MDWL GLUL´ DWDX IDVH dijangkau oleh target utama yaitu anak muda.
³WRSDQ GDQ EDGDL´ UHPDMD PDVLK EHOXP PDPSX
Untuk memperdalam isi informasi yang disampaikan menyuntikkan rasa percaya diri dan semangat yang
pada pembaca, maka pada setiap jeda chapter ke berkobar. Ia mulai aktif mengikuti bermacam-macam
chapter akan disisipi informasi-informasi yang kegiatan di sekolah dan merasa bahwa ia dapat
penting tentang bipolar, seperti spesifikasi bipolar, melakukan segalanya, tanpa menyadari bahwa
bahayanya serta cara penanganannya secara lebih sebenarnya bayang-bayang bipolar tengah
mendetail. Pada akhir buku sendiri disediakan kolom menantinya. Benar saja, suatu kali sahabat terdekat
Frequently Asked Question yaitu pertanyaan- Hana membuatnya sangat kecewa. Hana pun jatuh
pertanyaan yang biasa diajukan oleh orang seputar dalam jurang depresi yang amat dalam. Ia tidak lagi
gangguan bipolar percaya dengan pertemanan, nilainya hancur, bahkan
sempat berpikir untuk bunuh diri, kontras dengan
-XGXO GDUL QRYHO JUDILV \DQJ GLUDQFDQJ DGDODK ³Upside keadaan yang sebelumnya.
Down´ -XGXO WHUVHEXW PXQFXO GDUL FLUL XWDPD ELSRODU
yaitu naik turunnya mood secara drastis. Judul ini
menjadi ringkasan inti cerita dari novel grafis ini Desain Akhir
dimana yang tadinya tokoh utama mengalami
semangat yang menyala-nyala lalu jatuh dalam jurang
depresi. Hidupnya seperti dibalik 180 derajat.
Pemilihan judul yang menggunakan Bahasa Inggris
ini juga mempertimbangkan bahwa target yang dituju
adalah remaja dewasa usia 18 ± 25 tahun dan tinggal
di kota-kota besar di Indonesia. Pada masa-masa ini
remaja khususnya yang tinggal di kota-kota besar
sudah terbiasa dengan Bahasa Inggris, karena banyak
sekali hal-hal di sekitar mereka yang menggunakan
Bahasa Inggris seperti produk makanan, pakaian, film
dan buku. Sehingga penggunaan judul dalam Bahasa
Inggris ini sendiri bertujuan untuk menarik minat
mereka untuk membacanya.
Sinopsis
Hana adalah seorang gadis yang rajin dan pendiam.
Namun justru karena sifatnya yang pendiam, banyak
cowok di SMA, bahkan angkatan di atasnya yang
menganggap ia manis dan mendekati Hana. Hal
tersebut membuat beberapa temannya merasa iri dan
merasa bahwa cowok yang disukainya direbut oleh
Hana. Mereka pun mulai mem-bully Hana, bahkan Gambar 4. Halaman 1
menyebarkan isu-isu negatif tentangnya hingga
seluruh siswi di kelasnya menjauhi dia. Ia pun sering
sendirian karena tidak ada yang mau duduk ataupun
bekerja sekelompok dengannya.
Target utama novel grafis ini adalah remaja, yang 3. Drs. Heru Dwi Waluyanto, M.Pd dan Drs. Aznar
juga adalah waktu paling memungkinkan seseorang Zacky, M.Sn. yang telah banyak meluangkan
terkena gangguan bipolar, dengan tujuan supaya waktu dan membimbing selama proses pengerjaan
mereka yang mempunyai gangguan ini dapat karya Tugas Akhir ini.
mengetahui bagaimana caranya membuat suatu
mindset yang positif dan menghindari hal yang dapat 4. Dr. Gunawan Laksamana, Sp. KJ dan Dra. Sumini
membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Tantina yang telah memberikan informasi terkait
Sedangkan untuk target yang bukan merupakan topik perancangan Tugas Akhir ini sebagai
penderita bipolar, buku ini dapat digunakan sebagai narasumber.
panduan apabila orang di dekat mereka ada yang
mengalami gangguan bipolar. Meskipun menarget 5. Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah
remaja, novel grafis ini juga cocok dibaca oleh semua memberikan bantuan dan dukungan baik secara
kalangan yang menyukai karya sastra. Dengan adanya langsung maupun tidak langsung selama proses
1RYHO *UDILV ³Upside Down´ LQL JDQJJXDQ ELSRODU pembuatan karya Tugas Akhir ini.
dapat lebih diwaspadai keberadaannya.
Daftar Pustaka
Saran
³$GROHVFHQFH 'HYHORSPHQW´ The A.D.A.M Medical
Saran Bagi Penderita Gangguan Bipolar Encyclopedia. A.D.A.M. Inc., 1997. 10 Maret 2015.
Bagi penderita gangguan bipolar di Indonesia,
diharapkan dapat mengenal dengan benar spesifikasi Ahmadi, Abuand Munawar Sholeh. Psikologi
dari gangguan ini dan bagaimana cara mengatasinya. Perkembangan.Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.
Gangguan bipolar terpicu oleh stress dan trauma,
mambuat gangguan ini dapat menyerang siapapun $MLGDUPD 6HQR * ³:LOO (LVQHU GDQ 1RYHO
mulai dari remaja ke atas. Langkah awal dapat berupa *UDILV´ Nalar: Penerbit dan Penyalur Buku. 19
mencari orang yang mendampingi, atau langsung Februari. 2010. 4 Maret. 2015 <http://nalar.co.id/will-
berobat kepada psikiater dan rutin melakukan kontrol. eisner- novel-grafis-1128.php>
Meskipun memiliki gangguan ini, diharapkan para
penderita tetap memiliki cara pandang yang positif Ali, Mohammad and Mohammad Asrori. Psikologi
supaya tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
dengan baik. Aksara, 2005.
Saran Bagi Pembuatan Novel Grafis $PLU 1XUPLDQWL ³0HQJHQDO /HELK 'HNDW *DQJJXDQ
Pembuatan Novel Grafis ini memakan waktu dan %LSRODU´ Medical Update Indonesia Desember 2011.
tenaga yang cukup banyak. Dua bidang yang berbeda
diterapkan di sini, yaitu kemampuan sastra dan
$QQD /XVLD . ³*DQJJXDQ %LSRODU %LVD 'LREDWL´
kemampuan visualisasi yang kuat. Oleh karena itu,
Kompas.com: Health. 12 Agustus. 2014. 10
alangkah lebih baik jika pembuatan novel grafis
Desember. 2014 <http://health.kompas.com/read/
dikerjakan oleh sebuah tim yang memiliki spesifikasi
2014/08/12/083703123/Gangguan.Bipolar.Bisa.Dioba
jobdesc masing-masing supaya proses pembuatan
ti>
dapat lebih efisien.
Clerq, Linda D. Tingkah Laku Abnormal: dari sudut 0F*XIILQ 3 HW DO ´7KH +HULWDELOLW\ RI %LSRlar
pandang perkembangan. Jakarta: PT. Grasindo, Affective Disorder and the Genetic Relationship to
1994. 8QLSRODU 'HSUHVVLRQ´ Archives of General Psychiatry
60.5 (2013): 497-502. 4 Maret 2015 <http://archpsyc.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar jamanetwork.com/article.aspx?articleid=207452>
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia, 2008.
Monks, F.J., A.M.P. Knoers and Siti Rahayu
De Hert, Marc, et al. Anything or Nothing Self Guide Haditono. Psikologi Perkembangan : Pengantar
for People with Bipolar Disorder. Antwerpen: Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah
Janssen-Cilag. 2000. Mada University Press. 1985
Eisner, Will. Comics & Sequential Art. Florida: Nevid, J.S., S.A. Rathus and B. Greene. Psikologi
Poorhouse Press, 1985. Abnormal. Trans. Tim Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia 5th Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2005.
---. Graphic Storytelling & Visual Narrative. US:
Poorhouse Press, 1996. Nugroho, Hana P. Personal Interview. 20 Februari
2015.
"Graphic novel." Dictionary.com Unabridged. 5 Apr.
2015. <http://dictionary.reference.com/browse/ Tantina, Sumini. Personal Interview. 18 Maret 2015.
graphic novel>.
Withrow, Steve and Alexander Danner. Character
Hanks, Patrick. The Collins English Dictionary. Design for Graphic Novels. Switzerland: Rotovision,
Glasgow: HarperCollins, 1979 2007.