NIM : B04180072 Kelompok :5 Paralel :4 Resume Praktikum IBKV 2 Pertemuan 1 Orientasi Praktikum Bedah Hewan Besar
Orientasi praktikum hewan besar meliputi :
1. Mengamati tegak kaki dan diagnosa kepincangan Melihat performa dan pengenalan tegak kaki pada kuda dan juga sapi, diagnosa kepincangan pada kuda memiliki ciri khas (khusus) berbeda dengan sapi. Pemeriksaan kepincangan meliputi membuat sketsa, dokumentasi berupa foto bentuk kelainan pada saat berdiri, mengamati cara berjalan dan berlari kuda. 2. Kasus klinik gigi geligi kuda Mengamati bentuk pola anatomi gigi kuda dan hewan besar lainnya, perlu diketahui banyak sekali pola-pola pada gigi yang khas terutama pada kuda tua dan kuda delman. Di lapangan selain kerusakan gigi, juga sifat kuda yang tempramen sehingga patah pada rahangnya. Secara normal ketika ingin membuka mulut kuda dan ingin mengamati kondisi giginya. 3. Potong kuku (amputasi jari sapi) Menilai keadaan kaki baik kuda maupun sapi, pada sapi memotong kuku (renet) artinya membersihkan kukunya, memotong salah satu jari sapi. Pada kuda jika terjadi penyakit parah pada kuku dan kaki seperti laminitis maka penyembuhannya lama dan harus digantung dengan tidur berdiri beberapa bulan. 4. Pembiusan hewan (Anestesia) besar pada monogastrik dan ruminansia Pemberian Anestesi pada hewan besar sangatlah berbeda dengan hewan kecil atau hewan lainnya. Pada pembiusan hewan besar dibedakan menjadi dua yakni hewan monogastrik dan ruminansia, karena pembiusan pada monogastrik dan ruminansia memiliki dosis yang berbeda seperti pada kuda (monogastrik) dosis yang digunakan 1/10. Pembiusan pada hewan besar umumya dilakukan secara lokal. 5. Instrumen bedah manual Beberapa alat (instrumen bedah) yang digunakan untuk keperluan bedah hewan besar : - Trepine digunakan untuk melubungi daerah kepala (trepanasi) melalui sinus-sinus di daerah kepala, misalnya kasus kerusakan gigi atau sinusitis - Tracheotomy digunakan untuk melubangi daerah pernapasan untuk jalannya napas, misalnya kasus sinusitis - Tendotomy digunakan untuk memotong tendo (operasi tendotomy) - Ecraseur digunakan untuk ovariectomy (pengangkatan ovarium) - Tang Burdizo digunakan untuk tujuan kastrasi pada hewan besar - Emasculator digunakan untuk membuka skrotum atau testis 6. Cluster-handling kuda Penanganan pertama pada kuda yang hendak dibedah perlu kekhususan (khas), hal ini dikarenakan kuda tidak bisa digantung ataupun digulingkan. Handling pada hewan besar memerlukan beberapa orang diantaranya ada yang memegang kudanya, mengikat kaki kuda, ataupun ada tim khusus anestesi. Biasanya semua penanganan untuk handling kuda dilakukan di peddock. 7. Special case di RSH Untuk penanganan kasus bedah yang perlu tindakan bedah khusus biasanya dilakukan pada rumah sakit hewan karena pada tempat tersebut ruangan sangat steril untuk menghindari kontaminasi (infeksi) yang akan memperparah penyakit hewan. 8. Critical handling risk Untuk handling kritis hewan kuda perlu beberapa orang untuk menanganinya seperti bagian yang mengikatnya dan tim khusus anestesi. 9. Outdoor handling case Contoh kasus bedah hewan besar - Kasus prolapsus : melakukan penjahitan manual atau menggunakan bantuan alat vulva flexa - Kasus potong ekor : tail docking atau caudectomy adalah istilah yang digunakan untuk pemotongan ekor, tujuannya dilakukan untuk mengikuti bentuk standar hewan-hewan atau tradisi. Operasi ini sering dilakukan untuk hewan kecil seperti anjing. Indikasi operasi potong ekor umumnya dilakukan dengan tujuan ke arah kosmetik atau kecantikan penampilan hewan. Indikasi medis caudectomy biasanya berkaitan dengan pemeriksaan dan pengobatan. Caudectomy akan dilakukan jika terjadi perubahan-perubahan akibat trauma, infeksi, tumor, ataupun fistula perianal (Fossum 2002).
Daftar Pustaka
Fossum TW. 2002. Small Animal Surgery. USA: Mosby inc.