Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnnya zaman, anjing tidak lagi dipeliharan untuk menjaga


rumah atau kebun melainkan anjing mulai menjadi hewan kesayangan yang bahkan
diperlakukan layaknya keluarga sendiri. Oleh sebab itu berkembanglah keinginan manusia
untuk lebih mempercantik atau memperindah hewan kesanyanngannya dengan melakukan
beberapa perubahan pada hewan kesayangannya sehingga munculah bedah kosmetika.
Tujuan dari pelaksanaan bedah kosmetika ini adalah untuk menambah daya tarik
(penampilan) dari hewan itu sendiri, sehingga ada nilai estetika (keindahan). Selain dalam
segi estetika (keindahan) bedah kosmetika juga dapat dilakukan untuk tujuan medis, seperti
terapi atau operasi pasca kecelakaan.

Beberapa jenis bedah kosmetika yang dapat dilakukan pada anjing yaitu tail
docking, ear trimming, declaw amputation, corrective otoplasty, dan aural hematoma.
Jenis operasi tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan dilakukannya operasi tersebut.
Contoh bedah kosmetika untuk memperpendek ekor dapat melakukan bedah kosmetik tail
docking atau bedah ekor. Tail docking atau caudectomy, merupakan suatu tindakan bedah
yang bertujuan untuk mengamputasi ekor suatu hewan untuk tujuan estetika maupun terapi
kasus seperti neoplasia, luka terbuka, ulcus coccygealis, paralisis ekor, dan sebagainya.

Tail docking atau caudectomy adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan pemendekan ekor dengan cara amputasi. Tail docking atau caudectomy
adalah operasi kosmetik pada anak anjing yang dilakukan pada umur tiga sampai lima hari.
Pemilik yang berpengalaman dalam merawat anjing memilih cara ini sebagai bentuk kasih
sayang terhadap hewan peliharaannya. Adanya tampilan ekor yang tegak atau melingkar
kesamping, merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para pemilik anjing.
Dimana performens atau penampilannya tampak kurang gagah atau sempurna.

Namun, dengan semakin berkembangnya kepedulian manusia terhadap kesehatan


dan kesejahteraan hewan, terutama di negara maju, caudectomy yang hanya bertujuan demi
estetika atau mengikuti trend saja sudah dilarang. Dalam dunia kedokteran hewan, istilah
caudectomy dan tail docking memiliki sedikit perbedaan. Perbedaan yang mendasar antara
caudectomy dengan tail docking yaitu, pada caudectomy perlu dilakukan penjahitan pada

1
kulit, sedangkan pada tail docking tidak dilakukan penjahitan (hanya ditekan menggunakan
kapas steril yang dibasahi dengan yodium tincture).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Teknik Operasi Tail Docking (Caudectomy) pada Anak Anjing ?
2. Bagaimana Teknik Operasi Tail Docking (Caudectomy) pada Anjing Dewasa ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Teknik Operasi Tail Docking (Caudectomy) pada Anak Anjing
2. Untuk Mengetahui Teknik Operasi Tail Docking (Caudectomy) pada Anjing
Dewasa
1.4 Manfaat Penulisan

Setelah membaca paper ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan


mengerti manfaat dan kegunaan Tail Docking. Selain itu mahasiswa diharapakan
mengetahui bagaimana cara pelaksanaan operasi Tail Docking serta perawatan pasca
operasi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bedah Kosmetika pada Hewan

Prosedur bedah kosmetik dalam dunia veteriner dilakukan dengan tujuan estetika
yaitu untuk merubah penampilan hewan kesayangan sesuai standar ras hewan dan
memberikan kebanggaan bagi pemilik hewan atas penampilan hewan kesayangannya
sehingga berbeda dari yang lain, serta tujuan terapeutik sebagai tindakan operatif terapeutik
bagi hewan pasca kecelakaan atau cedera permanen. Poin lain yang berkaitan dengan
definisi ini adalah bahwa prosedur ini tidak dilakukan untuk perubahan manajemen hewan
atau kepentingan kesejahteraan hewan dalam kondisi normal.

2.2 Definisi Tail Docking (Caudectomy)

Tail Docking atau Caudectomy adalah suatu tindakan bedah yang dilakukan
dengan tujuan untuk menghilangkan ekor hewan. Tindakan ini dilakukan pada semua
hewan yang memiliki ekor, dapat dilakukan untuk beberapa jenis kasus pada ekor antara
lain, terapi kasus neoplasia, luka terbuka, ulcus coccigealis, paralisis ekor, pistula
perianal dan lain-lain (Diesel et al.,2010).

Tail Docking adalah praktek yang telah dilakukan selama hampir 2000 tahun
pada beberapa ras anjing, karena adanya keyakinan bahwa praktek ini dapat mencegah
rabies. Saat ini, Tail Docking dilakukan untuk mencegah cedera pada ekor anjing
ketika dipakai untuk berburu atau menjaga, memperbaiki penampilan anjing, membuat
anjing lebih menarik, dan juga untuk meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Beberapa Studi menentang praktek ini dan mengklaim bahwa itu adalah praktek
yang tidak perlu, menyakitkan dan tidak dibenarkan. Sebuah studi epidemiologi yang
melibatkan lebih dari 12.000 anjing menunjukkan bahwa Tail Docking tidak bisa dilihat
sebagai prosedur profilaksis untuk mencegah cedera ekor (Steagall et al., 2009).

Pemotongan ekor anak anjing itu biasanya dilakukan baik dengan gunting,
pisau atau dengan karet gelang di antara tiga sampai lima hari usia. Pemotongan ekor
anjing dibenarkan atas dasar bahwa hal itu mencegah cedera ekor, terutama
pada anjing pekerja seperti : Spaniels, Terriers dan Old English sheepdogs (Rahime,
2010).

3
2.2 Tujuan dan Manfaat Operasi Tail Docking (Caudectomy)

Operasi Tail Docking atau Caudectomy lebih ke arah perbaikan penampilan atau
kosmetik. Tail Docking pada anjing secara umum bertujuan untuk :
a) Untuk Keindahan
Untuk alasan keindahan atau kosmetik banyak juga pemilik anjing yang melakukan
Tail Docking atau Caudectomy pada anjingnya, hal ini mungkin dimaksudkan agar
ekor terlihat kecil dan dapat menambah kelucuan, terutama pada anak anjing. Untuk
alasan kosmetik, tidak sembarangan ekor dipotong, tetapi harus mengikuti standar
Tail Docking untuk berbagai bangsa anjing, standar yang digunakan, yaitu :

Ras Anjing Ketentuan Ekor Yang Disisakan


Toy Poodle / Poodle ½
Miniature Pincsher ½ inci pada anjing dewasa
Cooker Spaniel ⅓
German Short Heire Pointer 1/5
Fox Terier ⅔
Bouvier 4 inci pada anjing dewasa
Boxer 2 Vertebrae
Doberman Pincsher 2 Vertebrae

Tabel 1. Standar Tail Docking untuk berbagai bangsa anjing.


(Sumber : Internet)

b) Kebersihan atau hygiene


Ekor anjing yang panjang dengan rambut yang lebat dapat mengakibatkan terjadinya
penumpukan kotoran pada ekor, kotoran tersebut seperti bekas feces atau tanah yang
mengering yang mengakibatkan rambut menjadi kusam dan menggumpal, keadaan
seperti ini mengurangi keanggunan pada anjing, selain itu juga dapat mengundang
bibit penyakit, telur cacing ataupun infestasi parasit external, sehingga Tail Docking
atau Caudectomy perlu untuk dilakukan untuk alasan kebersihan.

4
c) Menghindari Cidera Ekor
Ekor yang terlalu panjang pada anjing dapat memperbesar resiko terjadinya cidera,
seperti tergilas kendaraan ataupun luka gigitan pada saat terjadinya perkelahian,
maka Tail Docking dapat menjadi solusi untuk mengurangi resiko terjadinya cidera
pada anjing terutama ras-ras anjing yang mempunyai ekor agak panjang.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metode dan Teknik Operasi Tail Docking (Caudectomy)

3.1.1 Preoperasi

 Persiapan Operasi

Sebelum melakukan operasi, baik operator maupun co-operator harus terlebih


dahulu melepas semua asesoris yang dapat mengganggu jalannya operasi. Tangan
operator dan co-operator harus steril dalam melakukan operasi untuk menghindari
adanya infeksi bawaan dari luar tubuh hewan. Tangan dicuci bersih dari telapak tangan
hingga siku dengan menggunakan sabun dan air yang bersih.

Mempersiapkan peralatan bedah sebelum operasi. Adapun prosedurnya yaitu :

 Alat dicuci dengan air sabun, bila perlu disikat bila ada percikan darah.
 Dibilas dengan air hangat sampai bersih.
 Dibilas dengan desinfektan.
 Dikeringkan dengan lap bersih.
 Dibungkus dengan kain penutup.
 Dimasukan kedalam autoclave selama 1 jam.

Gambar 1. Persiapan operasi.


(Sumber : Internet)

6
 Persiapan Hewan

Sebelum Operasi dilaksanakan, pasien yang telah diperiksa keadaan fisik dan
darah dipuasakan terlebih dahulu selama 8-12 jam yang bertujuan untuk menghindari
dampak pemberian anastesi. Rambut disekitar daerah yang akan dioperasi dicukur
sebelum operasi dilaksanakan.

Pasien ditimbang untuk menentukan dosis obat yang digunakan. Premedikasi


yang digunakan adalah atropine sulfat dengan dosis 0,04 mg/kg berat badan secara
subkutan. 10 menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian ketamine dengan dosis 10-
40 mg/kg, xilazine dengan 2-3 mg/kg secara intra muscular. Cooperator memantau
frekwensi kerja jantung dan nafas. Stadium 3 plane 3 ditandai dengan respirasi
abdominal dengan amplitude yang minimal, bola mata terletak di tengah, Jaw Tension
menghilang dan reflek pedal hilang yang berarti hewan tersebut telah teranestesi
sempurna dan siap untuk dioperasi.

3.1.2 Operasi

Dalam melakukan operasi Tail Docking, usia hewan yang akan dioperasi harus
diperhatikan. Tail Docking dapat dilakukan antara lain pada usia sebagai berikut :

a. Tail Docking pada Anak Anjing Usia 1 Minggu

Dapat dilakukan pada umur antara 3 sampai 5 hari pasca kelahiran. Secara alami,
anastesi tidak harus diberikan, namun mengingat animal welfare sebagai dokter hewan
kita harus tetap memberikan pengertian yang baik pada pemilik akibat dari rasa sakit
yang ditimbulkan setelah operasi Tail Docking. Adapun tata cara tindakan Tail Docking
pada anak anjing usia 1 minggu :

 Anak anjing direstrain terlebih dahulu


 Tetukan daerah yang akan dipotong ekornya, cukur rambut dan berikan desinfektan
 Kulit ditekan kearah depan, agar kulit yang tertinggal lebih panjang dari tulang
ekor. Ini dimaksudkan untuk mempermudah menjahit atau menutup luka operasi
 Pemotongan bisa dengan scapel atau dengan gunting. Perdarahan yang terjadi
ditampon yang biasanya terjadi disisi lateral dari pangkal ekor dan satu disebelah
medial yang dapat diatasi dengan kaiuterisasi.
 Jahitan dilakukan dengan pola simple interrupted dengan benang nilon, kemudian
dioleskan iodium tincture dan dibalut dengan perban.

7
Gambar 2. Operasi Tail Docking pada anak anjing.
(Sumber : Internet)

b. Tail Docking pada Anjing Dewasa


Pada anjing dewasa, Tail Docking atau Caudectomy dilakukan pada umur 3 bulan
ke atas. Tail docking atau caudectomy pada anjing dewasa memerlukan tindakan anastesi
baik anestesi umum atau anestesi epidural. Adapun alat dan bahan yang dapat digunakan
untuk Tail Docking pada anjing dewasa yaitu meliputi scalpel dan blade, gunting
bengkok, gunting lurus, needle holder dan needle, pinset anatomis, pinset chirurgis,
dook steril, dook klem, tampon, benang catgut dan cotton secukupnya, kapas
secukupnya. Teknik Tail Docking pada anjing dewasa dapat dilakukan sebagai berikut :
 Tentukan tempat pemotongan dan adakan persiapan operasi termasuk persiapan
untuk anestesinya.
 Setelah dilakukan anastesi hewan di baringkan secara dorsal recumbency, kemudian
diikat menggunakan simpul towel.

8
Gambar 3. Pengikatan ekor sebelum operasi.
(Sumber : Internet)

 Sebelum dipotong dilakukan pemasangan dook steril, torniquet yaitu dengan bahan
plastik atau karet supaya mengurangi atau menghilangkan pendarahan.

Gambar 4. Pemasangan dook steril.


(Sumber : Internet)

 Setelah hewan teranastesi, insisi dilakukan pada bagian ekor agak ke cranial
membentuk elips (membentuk huruf U dari arah operator) pada bagian dorsal dan
ventral dari ekor. Hati- hati pada saat insisi karena terdapat pembuluh darah pada
bagian dexter dan sinister (arteri lateralis caudalis) terkadang juga terdapat arteri
pada bagian medial. Kuakkan agar mempermudah pemotongan ekor. Setelah itu
ligasi pembuluh darah agar tidak terjadi bleeding pada saat pemotongan ekor.

9
Gunakan benang absorbable ukuran 2/0 atau 3/0 (chromic catgut, polyglactin 910,
polydioxyconate) untuk mengikat keduanya. Setelah masing-masing pembuluh
darah diligasi, dikuakkan potong ekor lebih kecranial lagi agar ujung kulit yang
diinsisi tadi dapat menutup. Potong ekor diantara ruas ruas os.caudalis.
 Pemotongan tulang ekor diusahakan tepat di intercoccygeal, kendorkan torniquet
kalau masih ada pendarahan. Perbaiki dulu, kalau terpaksa gunakan kauterisasi.
 Sisa muskulus dilipat ke atas dan dijahit, kulit dibentuk setengah lingkaran dan
dijahit.
 Terakhir dilakukan pemerbanan dengan kasa.

Gambar 5. Anjing sebelum dan sesudah melakukan operasi Tail Docking.

(Sumber : Internet)

3.1.3 Pasca Operasi

Setelah operasi selesai daerah bekas sayatan dibersihkan dan disinfeksi dengan
Iodium tincture 3 %. Diatas luka yang telah dijahit ditaburkan Wonder dust atau Swaat.
Kedalam luka disemprotkan penicillin oil. Selain itu pasien juga disuntikan procain
penicillin G secara intra muskuler dan Injeksi vitamin B kompleks.

Pasien dimasukkan kedalam kandang yang bersih dan kering. Luka operasi dijaga
kebersihannya, jahitan dibuka setelah luka operasi kering, jahitan dibuka setelah luka
operasi kering dan pada bekas operasi diolesi iodium tincture 3 %. Untuk anak anjing
sebaiknya dilakukan pasangan elizabeth collar.

10
Gambar 6. Iodium tincture 3 %.

(Sumber : Internet)

Gambar 7. Penicilin oil.

(Sumber : Imternet)

11
Gambar 8. Vitamin B Kompleks.

(Sumber : Internet)

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tail docking atau caudectomy adalah istilah yang digunakan untuk pemendekan
ekor dengan cara amputasi, pemotongan ekor ini dengan tujuan lebih ke arah kosmetik atau
kecantikan penampilan dari anjing.Tail docking baiasanya bertujuan untuk estetika maupun
terapi kasus seperti neoplasia, luka terbuka, ulcus coccygealis, paralisis ekor, dan lainnya.
Tail docking dapat dilakukan pada anak anjing dan anjing dewasa, dimana pada anjing kecil
tidak perlu dilakukan anastesi terlebih dahulu sebelum melakukan operasi.

Setelah operasi selesai daerah bekas sayatan dibersihkan dan disinfeksi dengan
Iodium tincture 3 %. Diatas luka yang telah dijahit ditaburkan Wonder dust atau Swaat.
Kedalam luka disemprotkan penicillin oil. Selain itu pasien juga disuntikan procain
penicillin G secara intra muskuler dan Injeksi vitamin B kompleks.

4.2 Saran

Sebelum melakukan tail docking ada baiknya harus mempertimbangkan alasan


melalukan operasi tersebut, tidak serta merta hanya untuk kepuasan batin pemilik anjing
tersebut, karena hal ini juga dapat membuat hewan merasa tidak nyaman dan melanggar
animal welfare.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bennett, PC and Perini. 2003. Tail docking in dogs: a review of the issues. Animal Welfare
Centre, Department of Psychology, Clayton Campus, Monash University, Victoria
3800. Australian Veterinary Journal.Vol 81, No 4.
Diesel G, Pfeiffer S, Crispin dan Brodbelt. 2010. Risk factors for tail injuries in dogs in
Great Britain. Veterinary Record.
Fadeyemi, Akinrinmade Joseph. 2013. Tail docking in dogs: Evaluation of current
practices and ethical aspects in southwest Nigeria. Journal of Veterinary Medicine
and Animal Health.
Fadeyemi, Akinrinmade Joseph. 2014. Tail docking in dogs: Evaluation of current practices
and ethical aspects in southwest Nigeria. Department of Veterinary Surgery and
Reproduction, University of Ibadan, Nigeria. Journal of Veterinary Medicine and
Animal Health Vol. 6(1).
Katelyn. 2016. Tail Docking and Ear Cropping Dogs : Public Awareness and Perceptions.
AnimalWelfareProgram,FacultyofLandandFoodSystems,UniversityofBritishColumbia,
Vancouver, BritishColumbia,Canada.
Lekram, A M. 2016. Caudectomy. Universitas Hasanuddin : Makasar.

Steagall P V M, Luna S P L dan Taylor P M. Humm K. Ferreira T H. 2009. Neurological,


Respiratory, Behavioural and Endocrine Effects of Tail Docking in Newborn Dogs
Submitted To Epidural Anesthesia. Ars Veterinaria.

14
LAMPIRAN
JURNAL

15

Anda mungkin juga menyukai