Rukun Bai’ah
وف َويَ ْن َه ْو َن .1ولْت ُكن ِم ْن ُكم أ َُّمةٌ ي ْدعُو َن إِ ََل ا ْْلَ ِْْي وَيْمرو َن ِِبلْمعر ِ
َ ُْ َ َ ُُ ََ ْ ْ َ
ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن ()3:104 ِ
َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َوأُولَئ َ
ض َيْمرو َن ِِبلْمعر ِ
وف ٍ ضهم أَولِ ِ ِ
َ ُْ َ .2وال ُْم ْؤ ُ َ َ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ُ
ع ب اء ي ع ب ات ن مؤ ْم ل او ن و ن م
الزَكا َة َويُ ِطيعُو َن لص ََل َة َويُ ْؤتُو َن َّ يمو َن ا َّ وي ْن هو َن َع ِن الْم ْن َك ِر وي ِ
ق
ُ َُ ُ ََ َ ْ
يم ()9:71 اَّلل َع ِزيز ح ِ
ك َّ َّ
ن ِ
إ َّ ِ َّ
َ ٌ َ ٌ اَّللَ َوَر ُسولَهُ أُولَئ َ َ َ ْ ُ ُ ُ ُ
اَّلل م هَح
َ ْي س ك
ات ِم ْن ذَ َك ٍر أ َْو أُنْ ثَى َو ُه َو ُم ْؤِم ٌناِل ِ
َ
الص ِ
َّ ن م .3ومن ي عمل ِ
ََ ْ َْ َ ْ َ
ْيا ()4:124 ك ي ْد ُخلُو َن ا ْْلنَّةَ وََل يظْلَمو َن نَِ
ق ِ
ً َ َ ُ ُ فَأُولَئ َ َ
Wajibnya Amal Jama’i
اد
َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ صل
ف ت اس ام ول ق ي ن اك هَّ
ن َ
أ مَّ
ل س و ِ
ه ي ل ع َّ
اَّلل ى َّ ِ
َ ُ ُ َ َ َ َ َع ْن الن ي
َّب
ِ
اِلٍَة إِ ْن أ ََم َرَهاِ اَّلل َخ ْْيا لَه ِمن َزوج ٍة ص َِّ الْم ْؤِمن ب ع َد تَ ْقوى
َ َْ ْ ُ ً َ َْ ُ ُ
اب
َ غ
َ ن ْ ِ
إو ه ت
ْرَّ ب
َ ُ َ َْ َ َََأ ا ه ي ل
َ ع م س ق
ْ َ
أ نْ ِ
إوَ ُ َ َ ْ َ اع ْتهُ َوإ
ه ْترَّ س اه ي ل
َ ِ
إ ر ظ
َ ن
َ ن
ْ ِ َ َأَط
ص َح ْتهُ ِِف نَ ْف ِس َها َوَمالِ ِه َ ََع ْن َها ن
“Seorang mukmin tidak memperoleh kemanfaatan
setelah bertaqwa kepada Allah Azza wa jalla yang lebih
baik selain istri yang shalihah, jika suami menyuruhnya
dia taat, jika dipandang dia menyenangkan, jika ia
bersumpah kepadanya dia mengiyakan, dan jika Suami
pergi (jauh dari pandangan) maka dia memelihara diri
dan harta (suami)nya” (HR. Ibnu Majah)
ِ الص
اِلَ ُة ُّ الدنْ يَا َمتَاعٌ َو َخ ْْيُ َمتَ ِاع
َّ ُالدنْ يَا ال َْم ْرأَة ُّ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan
dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
آد َم ِ
ن اب ِ
ة اد ع س ن ِ ٌَعاد ِة اب ِن آدم ثَََلثَةٌ وِمن ِش ْقوِة اب ِن آدم ثَََلثَة
م
َ ْ َ ََ ْ ََ ْ َ ْ َ ََ ْ َ َ َ
الصالِ ُح َوِم ْن ِش ْق َوِة ابْ ِن
َّ ب كرْم
ل او
ُ َْ َ َ ُ ح ِ
الالص
َّ نُ ْ َ َ ُ َ الص
ك
َ س ْم
ل او ة ِ
اِل َّ ُال َْم ْرأَة
ُالسوء
ُّ ب ُ السوءُ َوال َْم ْرَك ُّ ُآد َم ال َْم ْرأَة
ُّ السوءُ َوال َْم ْس َك ُن َ
“Di antara kebahagiaan anak Adam ada tiga dan
kesengsaraan anak Adam ada tiga; (adalah) istri
shalihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang
baik. Adapun kesengsaraan anak Adam adalah istri yang
jahat, tempat tinggal yang buruk dan kendaraan yang
buruk”. (HR. Ahmad)
Jihad Istri
ِصي ِة للا
ِ اعةَ لِم ْخلُو ٍق ِِف م ْعط
َ َل
َ
َ َ ْ َ َ
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam
bermaksiat kepada Allah SWT.”
(HR. Ahmad)
❖ Taat ini merupakan asas ketenangan karena
suami sebagai qawwam (pemimpin) tidak
akan bisa melaksanakan kepemimpinannya
tanpa ketaatan
Mengalahkan Ibadah Sunnah
َوأ َََ َخ ْْيُُك ْم ِِلَ ْهلِ ْي،َخ ْْيُُك ْم َخ ْْيُُك ْم ِِلَ ْهلِ ِه
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap
keluarganya (istrinya). Dan aku adalah orang yang
paling baik di antara kalian terhadap keluarga (istri)-
ku.”
Teladan Nabi SAW
َ فَ َح ُّق ُك ْم َعلَْي ِه َّن أَ ْن َل،سائِ ُك ْم َعلَْي ُك ْم َح ًّقا ِ ولِن،أََلَ إِ َّن لَ ُكم َعلَى نِسائِ ُكم ح ًّقا
َ َ َ ْ َ ْ
أََلَ َو َح ُّق ُه َّن، َوَلَ ََيْ َذ َّن ِِف بُيُ ْوتِ ُك ْم لِ َم ْن تَ ْك َرُه ْو َن،يُ ْو ِط ْئ َن فُ ُر َش ُك ْم َم ْن تَ ْك َرُه ْو َن
َعلَْي ُك ْم أَ ْن ُُتْ ِسنُ ْوا إِلَْي ِه َّن ِِف كِ ْس َوَتِِ َّن َوطَ َع ِام ِه َّن
“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri
kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian.
Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh
membiarkan seseorang yang tidak kalian sukai untuk
menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh
mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki
rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian
adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal
pakaian dan makanan mereka.”
(HR. At-Tirmidzi no. 1163 dan Ibnu Majah no. 1851,
dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam
Shahih Sunan At-Tirmidzi)
MENDAPAT NASIHAT YANG
BAIK
❖Suami yang baik adalah yang selalu
member nasihat (saling menasihati
diantara keduanya), karena dengan
itulah akan terjalin saling membantu
dalam kebaikan dan mencegah
kemungkaran (103:1-3)
❖Nasihat tersebut harus memenuhi
adab memberi nasihat
1
Berikan nasihat dengan niat ikhlash,
jangan mengharap apapun di balik
nasihat itu selain keridhaan Allah ,
sehingga anda terlepas dari kewajiban.
Bukan untuk tujuan riya` atau
mendapat perhatian orang atau
ketenaran atau niat membalas
menjatuhkan orang yang anda nasihati
2
Sampaikanlah nasihat dengan cara yang
baik dan tutur kata yang lembut dan
mudah dipahami
hingga dapat berpengaruh kepada orang
yang anda nasihati dan mau
menerimanya. Allah berfirman,
“Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah, nasihat yang baik dan debatlah
ia dengan cara yang lebih baik.” (An-
Nahl: 125)
3
Nasihatilah seseorang di saat sendirian,
karena yang demikian itu lebih mudah ia
terima. Sebab jika anda menasihati saudara
anda ketika sedang bersama banyak orang
maka berarti anda telah mencemarkannya, dan
jika anda menasihatinya secara rahasia maka
anda telah menghiasinya.
Imam Syafi`i berkata, “Berilah aku nasihat
secara berduaan, dan jauhkan aku dari
nasihatmu di tengah orang banyak; karena
nasihat di tengah-tengah orang banyak itu
mengandung makna celaan yang aku tidak
suka mendengarnya.”
4
Fahami betul dengan apa yang anda
nasihatkan,
dan berhati-hatilah dalam menukil
pembicaraan agar anda tidak dipungkiri,
dan suruhlah berdasarkan ilmu; karena
itulah yang lebih mudah untuk diterima
5
Perhatikan kondisi orang yang akan
anda nasihati.
Janganlah menasihati di saat seseorang
sedang kalut, atau sedang bersama
rekan-rekan atau kerabatnya. Dan
pahamilah perasaan, kedudukan,
pekerjaan dan kesulitan orang yang
anda nasihati
6
Jadilah teladan bagi orang yang akan
anda nasihati.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, mengapa kamu mengatakan
apa yang tidak kamu perbuat. Amat
besar kebencian di sisi Allah bahwa
kamu mengatakan apa-apa yang tiada
kamu kerjakan.” (Ash-Shaff : 2-3)
7
Jadilah orang yang sabar dan bersabarlah
terhadap kemungkinan yang menimpa.
Allah berfirman, “Wahai anakku, dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang ma`ruf dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang munkar dan sabarlah terhadap
apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).” (Luqman: 17)
Luqman menyuruh anaknya untuk sabar
terhadap kemungkinan yang terjadi karena ia
memerintah orang lain mengerjakan kebaikan
dan mencegah kemunkaran. Ingatlah beramar
ma’ruf dan nahi mungkar dengan cara sabar
adalah kewajiban setiap muslim
HAK MENDAPAT PENDIDIKAN
DAN PENGAJARAN
❖ Terlalu banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi saw.
yang berbicara tentang kewajiban belajar, baik
kewajiban tersebut ditujukan kepada lelaki maupun
wanita.
❖ Wahyu pertama dari Al-Quran adalah perintah
membaca atau belajar, Bacalah demi Tuhanmu yang
telah menciptakan…
❖ Keistimewaan manusia yang menjadikan para
malaikat diperintahkan sujud kepadanya adalah
karena makhluk ini memiliki pengetahuan (QS 2:31-
34).
❖ Baik lelaki maupun wanita diperintahkan untuk
menimba ilmu sebanyak mungkin, mereka semua
dituntut untuk belajar
Pengajaran terhadap Sahabiyah
Wanita dituntut
untuk membekali
dirinya dengan ilmu
yang memadai
Pendidikan Akidah