Anda di halaman 1dari 15

Presentasi berjudul: "Pembinaan kader Elvira Harmia,

SST."— Transcript presentasi:


1 Pembinaan kader Elvira Harmia, SST

2 Salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat adalah dengan
memberdayakan masyarakat. Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yaitu dengan
mengikutsertakan anggota masyarakat atau kader yang bersedia secara sukarela terlibat dalam
masalah-masalah kesehatan.

3 PENGERTIAN KADER Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh
masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat. Kader disebut juga sebagai penggerak
atau promotor kesehatan.

4 Menurut WHO, Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau perempuan yang dipilih
oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan serta bekerja di
tempat pemberian pelayanan kesehatan yang terdekat di masyarakat.

5 TUGAS KADER Tugas kader dalam rangka menyelenggarakan posyandu yaitu sebagai
berikut : Tugas kader pada saat persiapan hari buka posyandu meliputi, Menyiapkan alat
penimbangan bayi, KMS, alat pengukur lila, obat-obatan yang dibutuhkan, materi
penyuluhan. Mengundang dan menggerakkan masyarakat. Dd

6 Menghubungi kelompok kerja posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada


kantor desa dan meminta untuk memastikan apakah petugas sektor dapat hadir pada hari buka
posyandu. Melaksanakan pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan
maupun pelaksanaan kegiatan.

7 Tugas kader pada hari buka posyandu,


Meja 1 (Meja pendaftaran) : Mendaftarkan bayi atau balita dengan menuliskan nama balita
pada KMS dan secarik kertas, dan mendaftarkan ibu hamil dengan menuliskan nama ibu
hamil pada formulir atau register ibu hamil. Meja 2 (Penimbangan) : Menimbang bayi atau
balita dan mencatat hasil penimbangan pada kertas Meja 3 ( Pengisian KMS) : Mengisi KMS
atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari kertas ke dalam KMS

8 Meja 4 (Penyuluhan) : Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu. Memberikan
penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS atau dari hasil pengamatan
masalah yang dialami sasaran. Memberikan rujukan ke puskesmas apabila diperlukan
Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader

9 Meja 5 (Pelayanan) : Pelayanan yang diberikan antara lain pelayanan imunisasi, KB,
pengobatan, pemberian tablet tambah darah.

10 Tugas kader setelah membuka posyandu,


Memindahkan catatan-catatan pada KMS ke dalam buku register atau buku bantu kader
Menilai hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari posyandu bulan berikutnya Kegiatan
diskusi kelompok bersama ibu-ibu Kegiatan kunjungan rumah sekaligus memberikan tindak
lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.
11 PERAN KADER Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal Pembinaan masyarakat dibidang kesehatan melalui
kegiatan yang dilakukan di posyandu Kader juga mempunyai peran diluar kegiatan posyandu
yaitu : Merencanakan kegiatan spt menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
bersama masyarakat

12 b) Melakukan komunikasi, memberikan informasi dan motivasi tatap muka (kunjungan)


serta melakukan demonstrasi

13 c) Menggerakkan dan mendorong masyarakat untuk bergotong-royong


d) Memberikan pelayanan : spt membagi obat, P3K dll e) Melakukan pencatatan sbb : KB
KIA Imunisasi Gizi Diare

14 f) Melakukan pembinaan mengenai lama program keterpaduan KB kesehatan dan upaya


kesehatan lainnya g) Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga
binaan h) Melakukan pertemuan kelompok

15 PELATIHAN KADER Pelatihan kader merupakan salah satu kegiatan untuk


mempersiapkan kader agar mampu berperan serta dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam melakukan pelatihan kader, pengetahuan dan
keterampilan yang dilatih harus disesuaikan dengan tugas kader dalam mengembangkan
program kesehatan didesa kader.

16 Penyelenggaraan pelatihan kader dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri yang


berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan melibatkan sektor lain dibawah bimbingan dan
pengawasan dari puskesmas setempat. Metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan misalnya ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, studi
kasus, pemecahan masalah, role play dan simulasi.

17 Setelah melakukan pelatihan kader, rencana tindak lanjut yang harus dilakukan adalah
dengan melakukan evaluasi baik proses selama pelatihan, penyelenggaraan, serta aplikasi atau
penerapan hasil pelatihan di masyarakat.

18 PEMBENTUKAN KADER Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerja sama


tim. Hal ini disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan
pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader di desa yang telah
ditetapkan. Calon kader berdasarkan kemampuan dan kemauan berjumlah 4-5 orang tiap
posyandu.

19 Persiapan dari pelatihan kader ini adalah


Calon kader yang akan dilatih Waktu pelatihan sesuai kesepakatan bersama Tempat pelatihan
yang bersih, terang, segar dan luas Adanya perlengkapan yang memadai Pendanaan yang
cukup Adanya tempat praktik

20 Terima Kasih
Presentasi berjudul: "Pembinaan Kader Kesehatan OLEH
: NOVA YANTI HAREFA, S.Si.T, M.Kes"— Transcript
presentasi:
1 Pembinaan Kader Kesehatan OLEH : NOVA YANTI HAREFA, S.Si.T, M.Kes

2 Pengertian Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih atau mendapat kepercayaan
dari masyarakat setempat, yang telah mendapatkan pelatihan dan merasa terpanggil untuk
melaksanakan, memelihara dan mengembangkan kegiatan yang tumbuh di tengah-tengah
masyarakat datam usaha pembangunan kesehatan.

3 Tujuan Pembinaan Kader


Memberikan kemampuan pada kader agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga
sukarela

4 Pembinaan Kader Kesehatan


yang harus diperhatikan dalam pembinaan kader kesehatan: Metode Partisipatif: sesuai
dengan pendidikan orang dewasa dan sesuai dengan tujuan pembinaan yang diharapkan
seperti : Curah pendapat Diskusi kelompok Demonstrasi Studi kasus/ pemecahan masalah
Role play (bermain peran), simulasi: permainan Praktek lapangan

5 Materi Pembinaan : Disesuaikan dengan tugas kader


Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan. Pada akhir pembinaan
diharapkan kader kesehatan dapat menjelaskan kepada Ibu hamil untuk memeriksa kehamilan
dan bersalin di tenaga kesehatan. Pengenalan tanda bahaya pada kehamilan. persalinan dan
nifas serta rujukannya.

6 Penyuluhan gizi dan KB Pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi Promosi
TABULIN, Donor darah berjalan, Ambulan desa, Suami siaga.

7 1. Ibu hamil yang dianjurkan bersalin di tenaga kesehatan


Pengenalan tanda bahaya pada kehamilan. persalinan dan nifas serta rujukannya. 1. Ibu hamil
yang dianjurkan bersalin di tenaga kesehatan Umur < 20 tahun atau > 35 tahun Jarak
kehamilan < 2 tahun Pernah melahirkan > 4 kali Mengalami kesulitan pada persalinan yang
lalu misalnya : bayi lahir sungsang, bayi lahir prematur, riwayat SE, kejang-kejang dH .
Mempunyai riwayat sakit menahun misalnya: malaria, TBC, sakit jantung dan Iain-lain

8 2. Tanda bahaya pada kehamilan


Keluar darah dari jalan kelahiran Keluar air ketuban sebelum waktunya Kejang. Gerakan
janin berkurang atau tidak ada Demam. Nyeri hebat di perut Sakit kepala ataupun kaki
bengkak Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda Selaput kelopak mata
pucat

9 3. Tanda bahaya pada persalinan


Kelainan atau kelemahan HIS Tali pusat menumbung Perdarahan Partus lama/macet
Persalinan sebelum waktunya

10 4. Tanda bahaya pada masa nifas


Demam Payudara bengkak (bendungan payudara) Kurang darah dan pucat Perdarahan
11 Penyuluhan gizi dan KB Gizi Petunjuk agar ibu dan bayi sehat
Makan 1-2 piring lebih banyak dan biasanya selama hamil dan menyusui Makan aneka
makanan setingan pada pagi dan sore hari seperti kolak pisang, bubur kacang hijau, lemper
dan Iain-Iain Makan makanan sumber zat besi yaitu bahan makanan hewani, kacang-
kacangan dan sayur hijau tua Gunakan garam beryodium setiap kali masak Minum tablet
tambah darah 1 tablet sehari sekurang-kurangnya 90 tablet selama hamil sampai 40 hari
setelah persalinan Timbang berat badan setiap bulan untuk memantau pertambahan berat
badan selama hamil Selama hamil kenaikan berat badan 7-12 Kg Mintalah imunisasi TT
sebelum kehamilan 8 bulan

12 Jumlah makanan ibu hamil sehari-hari berpedoman pada menu - seimbang yaitu :
Sumber zat tenaga : nasi, kentang, singkong, roti, ubi dan lain-lain. Sumber zat pembangun :
daging, ikan, telur, tempe, tahu Sumber zat pengatur Sayuran : daun ubi jalar, bayam dan lain-
lain Buah : pisang, pepaya dan lain-lain

13 Keluarga Berencana (KB)


Alasan kesehatan yang mendorong ibu mengikuti KB Manfaat KB

14 Perencanaan keluarga menuju keluarga kecil, bahagia dan sejahtera di bagi atas 3 masa
menurut usia reproduksi ibu sebagai berikut : Menunda kehamilan ibu berumur < 20 tahun
Mengatur masa kebutuhan (menjarangkan kehamilan) Periode usia ibu antara tahun
merupakan usia yang paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan jarak
kelahiran anak ke-l dan anak ke-II adalah 3-4 tahun. Mengakhiri masa kesuburan (tidak hamil
lagi) pada periode usia ibu > 30 tahun kesuburan di akhiri setelah mempunyai dua orang anak.

15 Pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi


Jumlah ibu hamil Jumlah ibu bersalin Jumiah bayi Jumlah balita Jumlah kelahiran per bulan
Jumlah kematian ibu Jumlah kematian bayi

16 Promosi TABULIN, Donor darah berjalan, Ambulan desa, Suami siaga.


merupakan dana simpanan ibu hamil atau keluarga yang dipersiapkan untuk biaya persalinan.

17 Pada warga dikelompokkan berdasarkan golongan darahnya.


Donor darah Donor darah adalah sekelompok warga yang siap untuk menjadi donor darah
bagi ibu yang melahirkan yang membutuhkan darah. Pada warga dikelompokkan berdasarkan
golongan darahnya.

18 Ambulan desa Ambulan desa adalah sistem kegotongroyongan yang dikembangkan untuk
mengantar atau membawa ibu hamil yang akan bersalin terutama

19 Suami siaga Suami siaga adalah kewaspadaan suami untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan istrinya yang sedang hamil sampai dengan persalinannya.

20 Penyesalan akan hari kemaren, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yang
mengambil kebahagiaan saat ini. Be a good midwife.... Terima Kasih
Presentasi berjudul: "PELATIHAN KADER
POSYANDU"— Transcript presentasi:
1 PELATIHAN KADER POSYANDU
Oleh Muh abdal B (p ) Neni ernia (p ) Afrilia latif basirun (p ) Rifa (p ) Kelas 2A
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
KESEHATAN KENDARI JURUSAN GIZI

2 Posyandu

3 APA ITU POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar/soasial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi. Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan social dasar keluarga dalam
aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelakasananaanya dialkukan secara
koordinatif dan integrative serta saling memperkuat antar kegiatan dan program untuk
kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam
kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.

4 Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga


Manfaat posyandu Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
Penimbagan balita setiap bulan dan pemberian kapsul vit a Imunisasi balita dan
menyampaikan pentingnya asi ekslusif

5 Manpaat posyandu Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
sehingga: Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya. Bayi
6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru ( SI) Anak bulan memperoleh kapsul
Vitamin A warna merah ( SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus). Bayi umur 0-11 bulan
memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1
kali. Bayi diberi ASI saja sejak lahir sampai umur 6bulan (ASI Ekslusif). Bayi mulai umur 6
bulan diberikan makanan pendamping ASI. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun
atau lebih. Bayi/anak yang diare segera diberikan: ASI lebih sering dari biasa Makanan
seperti biasa Larutan oralit dan minum air lebih banyak Ibu hamil minum 1 tablet tambah
darah setiap hari. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan
ditolong oleh tenaga kesehatan. Ibu hamil dan Wanita Usai Subur (WUS) mendapat imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT. Setelah melahirkan ibu segera
melaksanakan inisiasi Menyusu Dini (IMD). Ibu nifas minum 2 kapsul vitamin A warna
merah ( SI): 1 (satu) kapsul segera persalinan 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul
pertama. Ibu hamil, nifas,dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak dari saat
sebelum hamil. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak. Keluarga
mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan seimbang. Keluarga memanfaatkan
pekarangan sebagai warung hidup/menigkatkan gizi keluarga.

6 Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat

7 2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga :


Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban. Keluarga memanfaatkan air bersih
untuk kehidupan sehari-hari Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang
merokok. Keluarga mencuci tangan pakai sabun. Rumah bebas jentik nyamuk. Keluarga
makan buah dan sayur setiap hari. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

8 Pencegahan Penyakit Yang Berbasis Lingkungan Dan Penyakit Yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi

9 4. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, sehingga keluarga: Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan
Malaria. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri,Batuk Rejan, Tetanus dan Campak

10 Mendukung pelayanan keluarga Berencana

11 4. Mendukung pelayanan keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur (PUS)


Menjadi peserta KB. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang
cocok dan tepat penggunaan.

12 Kegiatan Utama Posyandu


Pemantauan pertumbuhan balita dan pelayanan KB penyuluhan dan konseling

13 Kegiatan Utama Posyandu


Kegiatan di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita, pelayanan
kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk pencegahan penyakit,penanggulangan
diare,pelayanan KB, penyuluhan dan konseling/rujukan konseling bila diperlukan.

14 Sasaran Posyandu

15 Sasaran Posyandu Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya


adalah bayi baru lahir,bayi,balita,ibu hamil,ibu menyusui,ibu nifas,PUS.

16 KEGIATAN POSYANDU Persiapan Pelaksanaan Posyandu (H-1)


Menyebarluaskan Hari Buka Melalui Pertemuan Warga

17 Persiapan pelaksanaan posyandu (H-1)


KEGIATAN POSYANDU Persiapan pelaksanaan posyandu (H-1) Menyebarluaskan hari
buka posyandu melalui pertemuan warga setempat (majelis taklim, kebaktian, pertemuan
keagamaan lainnya, arisan, dll) Kader dapat mengajak sasaran untuk dating ke posyandu
dengan bantuan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Fasilitas umum seperti sarana
ibadah (masjid, gereja, pura wihara, dan sebagainya) dapat dijadikan sarana untuk
menyebarluaskan informasi hari buka posyandu.

18 Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu dan Mempersiapkan sarana


posyandu
Buku kms dan pita LILA Dacin, oralit dan kapsul VIT A

19 2. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu dan Mempersiapkan sarana posyandu


saperti KMS/ buku KIA, alat timbang (dacin dan sarung, pita LILA), obat gizi ( kapsul
Vitamin A, tablet tambah darah, oralit ), alat bantu penyuluhan, buku pencatatan dan
pelaporan, dan lainnya.

20 Melakukan Pembagian Tugas Antar Kader Dan Kader Berkoordinasi Dengan Petugas
Kesehatan Dan Petugas Lainna
21 3. Melakukan pembagian tugas antar kader
3. Melakukan pembagian tugas antar kader Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan langkah
kegiatan yang dilakukan diposyandu seperti pendaftaran, penimbangan, pencatatan,
penyuluhan, dan pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. Kader berkoordinasi dengan
petugas kesehatan dan petugas lainnya. Sebelum pelaksanaan kegiatan diposyandu, kader
berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan sasaran, tindak
lanjut dari kegiatan posyandu sebelumnya, dan rencana kegiatan berikutnya.

22 Pelaksanaan Posyandu Meja Pendaftaran

23 Pelaksanaan Posyandu 1. Pendaftaran


Pendaftaran balita Balita di daftar dalam pencatatan balita, Mintalah KMS/Buku KIA pada
ibu. Untuk balita yang baru pertama kali ditimbang dan tidak mempunyai KMS/Buku KIA,
berikan KMS sesuai jenis kelamin/buku KIA. Isi kolomnya secara lengkap, nama balita
dicatat pada secarik kertas dan diselipkan pada KMS/Buku KIA. Bagi balita yang tidak
mempunyai KMS/Buku KIA karena hilang, pencatatan sementara menggunakan SIP
Posyandu. Ibu dipersilahkan membawa balita menuju ke tempat penimbangan. Pendaftaran
ibu hamil Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil, kemudian dipersilahkan
menuju ke tempat penimbangan dan pengukuran LILA. Pendaftaran PUS  PUS didaftar dalam
formulir catatan dan namanya ditulis di secarik kertas, kemudian dipersilahkan langsung
menuju ke tempat penyuluhan, dilanjutkan dengan penapisan status imunisasi TT oleh
petugas kesehatan.

24 Meja Penimbangan Balita


Mempersiapkan dacin Menimbang balita

25 2. Penimbangan a. Mempersiapkan Dacin Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti
pelana rumah atau kusen pintu atau dahan pohon atau penyangga kaki tiga yang kuat
Letakkan bandul geser pada angka nol, jika ujung kedua paku timbang tidak dalam posisi
lurus, maka timbangan perlu ditera atau diganti dengan yang baru. Atur posisi angka pada
batang dacin sejajar dengan mata penimbang Pastikan bandul geser berada pada angka NOL
Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin Seimbangkan
dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/celana timbang/kotak timbang dengan
member kantung plastic berisikan pasir/batu diujung batang dacin,sampai kedua jarum diatas
tegak lurus  b. Menimbang Balita Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak lurus. Baca berat badan balita
dengan melihat angka di ujung bandul geser. Catat hasil penimbangan dengan benar di
kertas/buku bantu dalam kg dan ons. Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita
dari sarung/celana/kotak timbang

26 c. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS

27 c. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS


Cara mengetahui keadaan gizi ibu hamil dan WUS yang paling sederhana adalah dengan
mengukur LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) Gunakan pita LILA panjang bagian merah
23,5 cm (lihat gambar) Bila tidak tersedia pita LILA gunakan pita jahit pakaian dengan
ukuran yang sama (23,5 cm).  Cara Mengukur LILA Ibu Hamil dan WUS Pengukuran
dilakukan dibagian tengah. Antara bahu dan siku lengan kiri. Lengan harus dalam keadaan
bebas. Artinya otot lengan tidak tegang. Alat ukur tidak kusut (permukaannya rata). Tetapkan
letak bahu dan letak siku tangan. Tetapkan titik tengah lengan atas. Caranya rentangkan pita
dari bahu kea rah siku. Tentukan tengah-tengah lengan atas ibu. Lingkaran pita-ukur tepat
pada tengah-tengah lengan atas ibu. Bacalah skalanya secara benar. Bila masih berada di
bagian MERAH, maka ibu tersebut tergolong SANGAT KURUS atau menderita KEK.
Interpretasi Hasil Pengukuran LILA Ibu Hamil dan WUS Bila setelah hasil pengukuran
LILA-nya masih berada di bagian merah (kurang dari 23,5 cm), berarti ibu tergolong
SANGAT KURUS, atau kekurangan Energi Kronis (KEK). Ibu perlu mendapat perhatian
khusus, berupa penyuluhan makanan sehat

28 Meja pengisian KMS/ KIA


Pengisian buka KIA

29 Meja pengisian KMS/ KIA


Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang
dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.(Penimbangan dan
deteksi tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan ). Sebagai media untuk mencatat dan
memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan,
pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. Sebagai media edukasi bagi
orang tua balita tentang kesehatan anak. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan
oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. Buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas) dan
anak (bayi baru lahir, bayi, dan anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan
merawat kesehatan ibu dan anak. Buku KIA tersedai di fasilitas pelayanan kesehatan
(posyandu, polindes/poskesdes, pustu, puskesmas, bidan, dokter praktik, rumah bersalin, dan
rumah sakit)

30 Meja penyuluhan

31 Penyuluhan Penyuluhan dilakukan untuk perorangan yang dapat diperkaya dengan


penyuluhan kelompok. Penyuluhan untuk ibu balita Perhatikan umur dan hasil penimbangan
anak bulan ini. Beri penyuluhan pada ibu balita sesuai hasil penimbangan dan kondisi anak.
Balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut (2T) atau BGM segera dirujuk ke
petugas kesehatan.  Topic penyuluhan antara lain: Pemberian ASI saja sampai anak berumur 6
bulan (ASI Eksklusif) Pemberian MP-ASI setelah anak berumur 6 bulan Melanjutkan
pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun Imunisasi dasar lengkap pada bayi kurang dari 1
tahun Pemberian Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus pada bayi (6-12 bulan) dan
balita (1-5 tahun), untuk pencegahan kebutuhan dan daya tahan tubuh anak Bahaya diare bagi
balita Bahaya infeksi saluran pernapasan akut. Balita yang batuk pilek dengan sesak napas
atau sukar bernafas harus dirujuk ke tenaga kesehatan Gejala demam pada balita dapat
sebagai salah satu tanda awal penyakit malaria, campak,atau demam berdarah. Segera rujuk
ke petugas kesehatan Perawatan gigi dan mulut

32 Maja Penyuluhan Ibu Hamil

33 Penyuluhan untuk Ibu Hamil


Perhatikan hasil pengukuran LILA bulan ini. Beri penyuluhan pada ibu hamil sesuai kondisi
ibu. Topic penyuluhan antara lain: Istirahat cukup Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Makan
hidangan bergizi KB Tablet Tambah Darah Pengenalan dini tanda bahaya kehamilan: Bahaya
Anemia Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Ibu hamil KEK dirujuk kesarana
pelayanan kesehatan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Kolostrum ASI Perawatan kesehatan gigi
dan mulut Penyuluhan untuk PUS Menganjurkan untuk ber-KB Menjaga jarak/mengatur
kehamilan Menhindari “4 Terlalu dan 3 Terlambat” Manfaat imunisasi TT 5 dosis
Memelihara kesehatan reproduksi Menjaga keharmonisan keluarga

34 Pelayanan Kesehatan dan KB

35 Pelayanan Kesehatan dan KB


Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta
pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari
Puskesmas. Sasaran Posyandu : Bayi/Balita. Ibu hamil/ibu menyusui. WUS dan PUS. Peserta
Posyandu mendapat pelayanan meliputi : a. Kesehatan ibu dan anak : Pemberian pil tambah
darah (ibu hamil) Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii
dan Agustus) PMT lmunisasi. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan
balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan. b. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
c. Pemberian Oralit dan pengobatan. d.Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan
pribadi sesuai permasalahan, dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi
dasar dari KMS alita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan
SKDN S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu. K : Semua balita yang memiliki KMS. D :
Balita yang ditimbang. N : Balita yang naik berat badannya

36 Kegiatan Diluar Hari Posyandu


Memindahkan catatan- catatan pada KMS danKunjungan rumah pada balita Mengadakan
diskusi kelompok dan memfasilitasi masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah

37 C. KEGIATAN DILUAR HARI POSYANDU


Memindahkan catatan- catatan pada kartu menuju sehat (KMS) kedalam buku register atau
buku bantu kader Kunjungan rumah pada balita yang: Tidak hadir pada hari H Gizi kurang
Gizi buruk rawat jalan Mengadakan diskusi kelompok bersamama orang tua balita yang
berdekatan rumahnya Memfasilitasi masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk
meningkatkan gizi keluarga.
Presentasi berjudul: "PENGEMBANGAN
WAHANA/FORUM PERAN SERTA MASYARAKAT"—
Transcript presentasi:
1 PENGEMBANGAN WAHANA/FORUM PERAN SERTA MASYARAKAT
OLEH: TUTIK INDERAWATI, S.ST, MM

2 POSYANDU

3 PENGERTIAN Posyandu adalah unit pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh


masyarakat, untuk masyarakat dengan dukungan teknis petugas puskesmas. Posyandu
didefinisikan juga suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.

4 TUJUAN Mempercepat penurunan angka kematian ibu & anak


Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan angka kematian ibu Meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan & kegiatan- kegiatan lain
yang menunjang kemampuan hidup sehat Pendekatan & pemerataan pelayanan kepada
masyarakat Meningkatkan & membina peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi

5 SASARAN a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun


b. Anak balita usia 1-5 tahun c. Ibu hamil, ibu menyusui & ibu nifas d. Wanita usia subur

6 KEGIATAN POSYANDU 5 kegiatan posyandu (panca krida posyandu):


7 kegiatan posyandu (sapta krida posyandu): a. Kesehatan ibu & anak b. Keluarga Berencana
c. Imunisasi d. Peningkatan Gizi e. Penanggulangan Diare a. Kesehatan ibu & anak b.
Keluarga Berencana c. Imunisasi d. Peningkatan Gizi e. Penanggulangan Diare f. Sanitasi
Dasar g. Penyediaan Obat essensial

7 PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJALANKAN


Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita Penimbangan bulanan Pemberian makanan tambahan
bagi yang berat badannya kurang Imunisasi bayi bulan Pemberian oralit /penanggulangan
diare Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

8 Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
Pemeriksaan kesehatan umum Pemeriksaan kehamilan & nifas Pelayanann peningkatan gizi
melalui pemberian vitamin & pil penambah darah Imunisasi TT untuk bumil Penyuluhan
kesehatan & KB Pemberian alat kontrasepsi KB Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama Pertolongan pertama pada kecelakaan

9 SISTEM 5 MEJA Meja I Meja II Meja III Meja IV Pendaftaran


Pencatatan bayi, balita, bumil, ibu menyusui, dan PUS Meja II Penimbangan balita & bumil
Meja III Pengisian KMS Meja IV Diketahui berat badan anak yang naik/tidak, bumil dengan
resiko tinggi, PUS yang belum masuk KB Penyuluhan kesehatan Pelayanan oralit, vitamin A,
tablet besi, pil ulangan, kondom

10 Meja V Pemberian imunisasi Pemeriksaan kehamilan


Pemeriksaan kesehatan & pengobatan Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan Untuk meja I
sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan & untuk meja V dilaksanakan oleh petugas
kesehatan, diantaranya: dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.

11 PRINSIP DASAR Posyandu merupakan upaya masyarakat dimana terdapat perpaduan


antara pelayanan professional dan non professional Adanya kerja sama lintas program yang
baik (KIA, KB, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare) maupun lintas sektor (Depkes,
Depdagri, BKKBN) Kelembagaan masyarakat (pos desa, pos immunisasi, dan lainnya)
Mempunyai sasaran penduduk yang sama Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan
& PKMD

12 PELAKSANAAN Pelaksanaan posyandu melibatkan petugas puskesmas, petugas


BKKBN, dan PSM secara aktif sebgai penyelenggara pelayanan non professional secara
terpadu dalam rangka alih teknologi dan swakelola masyarakat.

13 LANGKAH-LANGKAH Persiapan Sosial Perumusan masalah


Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan pelaksana posyandu Persiapan masyarakat umum
sebagai pemakai jasa posyandu Perumusan masalah Survei mawas diri Penyajian hasil survei
(loka karya mini) Perencanaan pemecahan masalah Kaderisasi sebagai pelaksana posyandu
Pembentukan pengurus sebagai pengelola posyandu Menyusun rencana kegiatan posyandu

14 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi


Kegiatan di posyandu satu kali sebulan atau lebih Pengumpulan data sehat Pencatatan &
pelaporan kegiatan posyandu Evaluasi Evaluasi hasil kegiatan yang sedang berjalan Evaluasi
hasil kegiatan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan

15 POLINDES

16 PENGERTIAN Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan  Bagi


Masyarakat) yang dididirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA – KB
serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan.

17 TUJUAN Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA – KB termasuk pertolongan


dan penanganan pada kasus gagal. Meningkatkan pembinaan dukun bayi dan kader kesehatan
Meningkatkan kesempatan untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan bagi ibu
dan keluarganya Meningkatkan pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kesenangan bidan

18 FUNGSI Sebagai tempat pelayanan KIA – KB dan pelayanan kesehatan lainnya Sebagai
tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling KIA Pusat kegiatan
pemberdayan masyarakat

19 KB / KIA

20 PENGERTIAN KB –KIA adalah kegiatan kelompok belajar kesehatan ibu dan anak yang
anggotanya meliputi ibu hamil dan menyusui.

21 TUJUAN a. Tujuan umum Agar ibu hamil dan menyusui tahu cara yang baik untuk
menjaga kesehatan sendiri dan anaknya, tahu pentingnya pemeriksaan ke puskesmas dan
posyandu atau tenaga kesehatan lain pada masa hamil dan menyusui serta adanya keinginan
untuk ikut menggunakan kontrasepsi yang efektif dan tepat. b. Tujuan khusus Memberi
pengetahuan kepada ibu tentang hygiene perorangan pentingnya menjaga kesehatan,
kesehatan ibu untuk kepentingan janin, jalanya proses persalinan, persiapan menyusui dan
KB.

22 MATERI KEGIATAN a. Pemeliharaan diri waktu hamil b. Makanan ibu dan bayi c.
Pencegahan infeksi dengan imunisasi d. Keluarga berencana e. Perawatan payudara dan
hygiene perorangan f. Rencana persalinan g. Tanda-tanda persalinan

23 KEGIATAN YANG DILAKUAN


Pakaian dan perawatan bayi Contoh makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui Makanan
bayi Perawatan payudara sebelum dan setelah persalinan Peralatan yang diperlukan ibu hamil
dan menyusui Cara memandikan bayi Demontrasi tentang alat kontrasepsi dan cara
penggunaanya

24 DASA WISMA

25 PENGERTIAN Dasawisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 rumah yang bertetangga.
Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti
arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan,
membangun sarana sampah dan kotoran). Dasawisma atau kelompok persepuluh merupakan
salah satu pembinaan wahana peran serta masyarakat dibidang kesehatan secara swadaya di
tingkat keluarga. Salah satu dari anggota keluarga pada kelompok persepuluh dipilih untuk
dijadikan ketua kelompok atau penghubung/Pembina. Bidan desa dijadikan sebagai Pembina
yang bertugas melakukan pembinaan secara berkala dan menerima rujukan masalah
kesehatan.

26 TABULIN

27 PENGERTIAN Tabulin adalah tabungan social yang dilakukan oleh calon pengantin, ibu
hamil dan ibu yang akan hamil maupun oleh masyarakat untuk biaya pemeriksaan kehamilan
dan persalinan serta pemeliharaan kesehatan selama nifas. Penyetoran tabulin dilakukan sekali
untuk satu masa kehamilan dan persalinan ke dalam rekening tabulin.

28 TUJUAN Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pengelola dan masyarakat tentang


tabulin Meningkatkan kemampuan para pengelola dan masyarakat dalam mengenali masalah
potensi yang ada dan menemukan alternative pemecahan masalah yang berkaitan dengan ibu
hamil dan nifas Meningkatkan kesadaran, kepedulian pengelola dan masyarakat dalam
menggerakkan ibu hamil untuk ANC, persalinan dengan tenaga kesehatan, PNC, serta
penghimpunan dana masyarakat untuk ibu hamil, bersalin, dan ambulan desa.

29 DONOR DARAH BERJALAN

30 Pengertian Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan
Departemen Kesehatan dalam hal ini direktorat Bina Kesehatan ibu. Melalui program
pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, dalam upaya mempercepat penurunan
AKI. Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang kapan saja bisa dipanggil. Termasuk
kerja mobil dan swasta terkait sediaan darah lewat program yang mereka buat.

31 Tujuan Membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung


Sebagai pemeriksaan kesehatan secara teratur Mengurangi kemungkinan terjadinya
penyumbatan pembuluh darah
32 Tahapan donor darah Fasilitasi warga untuk menyepakati pentingnya mengetahui golongan
darah Jika warga belum mengetahui golongan darahnya, maka perlu dilakukan pemeriksaan
golongan darah bagi seluruh warga yang memenuhi syarat untuk menjadi donor darah
Hubungi pihak Puskesmas untuk untuk menyelenggarakan pemeriksaan darah Membuat
daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan waktu lahir, kumpulkan nama warga yang
mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu hamil

33 Lanjutan… Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah yang sesuai
dengan golongan darahnya Membuat kesepakatan dengan para calon donor darah untuk selalu
siap 24 jam, sewaktu – waktu ibu hamil memerlukan transfusi Membuat kesepakatan dengan
Unit Transfusi Darah, agar para warga yang telah bersedia menjadi pendonor darah
diprioritaskan untuk diambil darahnya, terutama transfusi bagi ibu bersalin yang
membutuhkannya Kader berperan memotivasi serta mencari sukarelawan apabila ada salah
seorang warganya yang membutuhkan darah

34 AMBULAN DESA

35 Pengertian Ambulan desa adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan saling
peduli sesama warga desa dalam sistem rujukan dari desa ke unit rujukan kesehatan yang
berbentuk alat transportasi. Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat di
gunakan untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat
pelayanan kesehatan.

36 Tujuan Tujuan Umum Mempercepat penurunan AKI karena hamil, nifas dan melahirkan
Tujuan Khusus Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masalah kesehatan, bencana serta
kesiapsiagaan mengatasi masalah kesehatan terjadi atau mungkin terjadi.

37 Sasaran Pihak – pihak yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan
keluarga yang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap perubahan perilaku tersebut.
Semua individu dan keluarga yang tanggap dan peduli terhadap permasalahan kesehatan
dalam hal ini kesiapsiagaan memenuhi sarana transportasi sebagai ambulan desa.

38 Kriteria Kendaraan yang bermesin yang sesuai standar ( mobil sehat )


Mobil pribadi, perusahaan, pemerintah pengusaha ONLINE

39 Indikator proses pembentukan ambulan desa


Ada forum kesehatan desa yang aktif Gerakan bersama atau gotong royong oleh masyarakat
dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah kesehatan. Bencana serta kegawat daruratan
kesehatan dengan pengendalian faktor resikonya. Pengamatan dan pemantauan masalah
kesehatan. Penurunan kasus masalah kesehatan, bencana atau kegawat daruratan kesehatan

40 PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT

41 Untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi, bidan haruslah dapat
bekerjasama dengan masyarakat. Masyarakat dapat dibina dalam proses tsb. Bentuk
pembinaan peran serta masyarakat yang dapat dilakukan adalah : Pendataan sasaran
Pencatatan kelahiran & kematian bayi dan ibu Penggerakan sasaran agar mau menerima
pelayanan KIA Pengaturan transportasi setempat yang siap pakai untuk rujukan Pengaturan
bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu Pengorganisasian donor darah berjalan
Pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam promosi “suami, bidan dan desa siaga”.
42 PENGERTIAN Pengembangan peran serta masyarakat yaitu menghidupkan tenaga
masyarakat untuk mampu & mau mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya sebatas
kemampuannya.

43 CIRI-CIRI PENGEMBANGAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Langkah berantai Intensitas tiap langkah bisa berbeda hal ini tergantung situasi dan kondisi
masyarakat. Tiap langkah ada dasar rasional Mempunyai tujuan rasional Secara kumulatif
akan menghasilkan perubahan yang diharapkan. Hakekatnya merupakan rangkaian yang
mencerminkan lingkaran pemecahan masalah & proses perubahan.

44 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Pendekatan tingkat desa Pendataan dan perumusan masalah Perencanaan Pelaksanaan &
penilaian Pemantapan dan pembinaan

45 Lanjutan… Untuk efektifitasnya peningkatan pelayanan kesehatan, bidan bekerja sama


dengan masyarakat mengembangkan wahana yang ada di masyarakat untuk berperan aktif
dalam bidang kesehatan. Wahana atau forum yang ada di masyarakat yang dipandang mampu
untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan diantaranya adalah posyandu. Poskesdes
beserta kelengkapan-kelengkapannya yang mendukung peningkatan derajat kesmas seperti
ambulans desa dan tabulin.

46 THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai