Anda di halaman 1dari 4

Accounting Data and Models of Firm Valuatian (243)

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi peranan sistem
informasi akuntansi dalam perusahaan karena teknologi informasi telah secara drastis mengubah
organisasi dalam melakukan aktifitas bisnisnya. Penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis
komputer yang terarah dan terintegrasi dengan baik merupakan hal yang mutlak yang dibutuhkan
perusahaan untuk memperoleh informasi yang akurat dan dapat diandalkan dalam proses
pengambilan keputusan. Kebutuhan sistem informasi teknologi dalam lingkungan perusahaan
telah menjadi sebuah tuntutan zaman yang harus dipenuhi guna mampu bersaing secara global.
Salah satu bentuk perhatian ini adalah penggunaan sistem informasi akuntansi yang berbasis
komputer untuk mempermudah dalam memproses data transaksi perusahaan menjadi sebuah
informasi yang mempunyai nilai lebih
Perkembangan sistem dan teknologi informasi memberikan berbagai macam kemanfaatan
dalam mengelola dan menyimpan data serta mengubah data tersebut menjadi informasi kepada
pengguna. Penggunaan komputer diperusahaan memberikan manfaat dan kemudahan bagi para
pengguna. Komputer memiliki kelebihan yaitu memberikan data secara akurat, kecepatan dalam
memproses berbagai data , dan melakukan otomatisasi sesuai perintah dari pengguna. Jika
seorang pengguna mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik, maka
dapat memberikan pengaruh peningkatan efisiensi proses kegiatan perusahaan dan memperoleh
keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya informasi yang ada. Saham adalah surat
bukti kepemilikan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Artinya investor tersebut dapat
menentukan jalankan perusahaan tersebut. Tergantung pada besarnya kepemilikan sahamnya,
semakin besar/banyak saham yang dimiliki maka investor tersebut semakin berkuasa atas
perusahaan tersebut. Seorang investor yang mempunyai saham akan mendapat bagian
keuntungan (kerugian) berupa dividen dan capital gain (loss). Di samping itu, saham juga
mengandung risiko kemungkinan untuk tidak dibayarkan dividennya pertumbuhan (oleh
perusahaan) sebagai laba ditahan.
Semakin besar earnings yang dihasilkan perusahaan, maka semakin besar pula
keuntungan yang dapat dinikmati para pemegang sahamnya. Ini terjadi karena earnings yang
besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham
sebagai dividend, yang dibagikan pada akhir tahun pembukuan dan bila perusahaan mendapat
keuntungan. Jika perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian, maka
pemegang saham tidak akan mendapat dividend dan mengenai ini ada ketentuan hukumnya yaitu
bahwa suatu perusahaan yang menderita kerugian, selama kerugian tersebut belum dapat ditutupi
maka selama itu pula perusahaan tidak diperkenankan untuk membayar dividend. Selain
mendapat dividend, pemilik saham saham juga dapat memperoleh capital gain.
Capital gain ini dapat diperoleh bila saham tersebut dijual dan ada kelebihan harga jual
atas harga beli. Perilaku harga saham yang selalu mengalami perubahan memerlukan penilaian
harga saham yang bertujuan untuk mengetahui apakah harga saham di pasar modal telah
menunjukkan harga yang sehat. Penilaian harga saham dapat dilakukan melalui beberapa cara
yang dikenal dengan metode penilaian. Penilaian dengan memakai earnings secara khusus
dipandang sebagai pendekatan alternatif untuk penilaian. Di dalam model teoritis, penilaian
mengasumsikan pasar yang lengkap dan sempurna sehingga mengukur earnings merupakan
alternatif penilaian yang berlebihan (redundant). Di dalam kondisi realistik, dimana terdapat
pasar tidak sempurna, maka model P/E Ratio dapat memberikan informasi mengenai earnings
sebagai komponen pelengkap dari nilai ekuitas. Informasi ini berdasarkan pada harga pasar dan
oleh karenanya bersifat independen terhadap kesuksesan perusahaan di dalam

The Value Of Accounting Information for Investors (246)


Dalam praktik bisnis, hal yang paling diutamakan dalam perusahaan adalah informasi
keuangannya. Informasi tersebut berupa pelaporan keuangan yang sebenarnya sesuai dengan
kondisi perusahaan. Tujuan utama pelaporan keuangan ialah menyediakan serta menyajikan
informasi yang relevan bagi investor seperti yang dinyatakan dalam International Accounting
Standard Board (yang selanjutnya disingkat IASB) yang membentuk standar akuntansi
internasional yakni International Financial Reporting Standards (yang selanjutnya disingkat
IFRS) dengan standar akuntansi terapan yakni Standar Akuntansi Keuangan (yang selanjutnya
disingkat SAK). Informasi akuntansi dapat memiliki relevansi nilai jika informasi akuntansi
tersebut dijadikan dasar untuk memprediksi nilai pasar perusahaan. Maka dari itu, relevansi nilai
informasi akuntansi ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi.
Dengan kata lain, informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi keputusan investor merupakan
informasi akuntansi yang relevan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka suatu laporan akuntansi keuangan haruslah
mengalami peningkatan kualitas dari waktu kewaktu sesuai dengan SAK. Sejumlah studi empiris
menyatakan bahwa terdapat penurunan relevansi nilai informasi laporan keuangan entitas pasar
saham. Hal ini menjadikan suatu dilemma yang di rasakan oleh para investor sebagai pengguna
atas laporan keuangan dan justru memberikan bukti empiris bahwa relevensi nilai informasi
laporan keuangan cenderung menurun dari waktu ke waktu. mengenai relevansi nilai muncul
karena adanya kebutuhan para investor untuk mengetahui nilai suatu perusahaan. Nilai suatu
perusahaan merupakan total nilai kepemilikan atau harga saham dari perusahaan tersebut.
Terdapat banyak informasi yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan, misalnya: tawaran
akuisisi dari perusahaan saingan, pergantian manajemen perusahaan, tingkat inflasi, maupun
perilisan produk terbaru perusahaan.
Meskipun demikian, laporan keuangan tetaplah penting bagi para investor dalam
penilaian perusahaan. Hal ini karena laporan keuangan memuat informasi yang dapat diandalkan
mengenai kejadiankejadian atau transaksi bisnis perusahaan selama satu periode. Francis dan
Schipper (1999) menjelaskan bahwa relevansi nilai laporan keuangan dapat diukur dari
kemampuan laporan keuangan tersebut dalam menangkap atau merangkum berbagai informasi
akuntansi yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Laba merupakan informasi dalam laporan
keuangan yang paling sering dipakai oleh para investor dalam penilaian perusahaan. Laba
perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan di mata para investor. Ketika informasi laba dapat dipakai
sebagai pengukur dalam menangkap atau merangkum seluruh peristiwa ekonomi yang
berpengaruh terhadap harga saham atau nilai perusahaan, maka laba tersebut dipandang memiliki
relevansi nilai. Relevansi nilai informasi laporan keuangan sangat penting jika dilihat dari sisi
akuntansi. Semakin tinggi relevansi nilai dari infomasi laporan keuangan maka semakin besar
kontribusi laporan keuangan dalam menjelaskan nilai perusahaan. Laporan keuangan yang
memiliki relevansi nilai dapat membantu para investor di pasar modal dalam pengambilan
keputusan investasinya.
Persistensi pendapatan yang lebih besar dari laba disebabkan oleh tiga hal. Pertama, sifat
pendapatan yang lebih homogen dibandingkan biaya sehingga membuat pendapatan secara
umum lebih sulit untuk dimanipulasi dibanding dengan biaya. Kedua, ketika laba perusahaan
rendah, manajemen akan berusaha untuk memperbaiki performanya di masa depan dengan cara
meningkatkan pendapatan misalnya dengan strategi inovasi dan diferensiasi produk atau dengan
strategi pemotongan biaya/penghematan. Peningkatan pendapatan melalui inovasi dan
diferensiasi produk biasanya lebih memiliki nilai tambah dan sinyal positif bagi para investor
dibandingkan dengan strategi pemotongan biaya karena strategi diferensiasi produk lebih sulit
ditiru oleh pesaing dibanding strategi pemotongan biaya. Ketiga, pendapatan tidak memiliki
batas atas artinya semakin tinggi pendapatan sebuah perusahaan maka akan semakin baik bagi
perusahaan. Sedangkan strategi pemotongan biaya memiliki batasan karena dapat mempengaruhi
operasi vital perusahaan. Keempat, perusahaan yang seringkali melakukan strategi pemotongan

Anda mungkin juga menyukai