Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI SESI 4: MENCENGAH HALUSINASI


DENGAN BERCAKAP CAKAP

DI RUANGAN FLAMBOYAN

RUMAH SAKIT JIWA PROF HB. SAANIN PADANG

KELOMPOK F

RUANGAN FLAMBOYAN :

1. RESSY RAHMADANI
2. YUMIKO PASTIKA
3. MARTINA WISDAYANTI
4. HELZA APRILIA YUSDI
5. HESTI WULANDARI

PRAKTEK PROFESI NERS

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
PROPOSAL TAK

Topik : TAK StimulasiPresepsi

Indikasi : Pada klien dengan mencengah halusinasi dengan bercakap-cakap

Sesi Ke :Sesi 4: bercakap –cakap

Terapis : 5 orang mahasiswa STIKes Mercubaktijaya Padang

Sasaran : 6 orang Klien dengan Mencengah halusinasu dengan bercakap- cakap di


Ruangan FlamboyanRSJ.HB. SaaninPadang

A. TUJUAN

1. Umum : Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol


halusinasi dengan bercakap-cakap

2. Khusus :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya antara pasien-perawat, pasien-
pasien
b. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
c. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

B. TINJAUAN TEORI

Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan
saling menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baruyang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Terapi kelompok merupakan suatu
psikoterapi yang dilakukan sekelompok subjek bersama-sama berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau yang diarahkan oleh salah satu terapis atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih (yoseph, 2011).

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain, saling bergantuang dan memiliki norma yang sama. Anggota kelompok mungkin
dating dari berbagai latarbelakang yang harus tangani sesuai dengan keadaannya, seperti
agresif ketakutan dan lain-lain. Semua kondisi ini akan memenuhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok member dan menerima umpan balik yang berartidalamberbagai
interaksi yang terjadi dalam kelompok.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi pada subjek mengalami hubungan sosial ( Keliat, 2014). Terapi
aktivitas kelompok dipercaya sangat efektif dalam mengatasi masalah sosial pada klien
yang mengalami gangguan jiwa seperti halusinasi, isolasi sosial, dan harga diri rendah.

Terapi aktivitas kelompok ini memberikan hasil yaitu: kelompok menunjukkan


loyalitas dan tanggung jawab bersama, menunjukkan partisipasi aktif semua anggotanya,
mencapai tujuan kelompok, menunjukkan terjadinya komunikasi antara anggota dan
bukan hanya antara ketua dan anggota.

TAK stimulasi persepsi dilakukan dengan melatih klien mempersiapkan stimulus


yang disediakan atau stimulus yang di alami. Kemampuan presepsi klien dievaluasi dan
di tingkat kan pada tiap sesi. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. (Keliat Budi &
Prawirowiyono,2014).

Halusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh dan baik. Maksudnya rangsangan tersebut terjadi pada
saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu. Dengan kata
lain klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh
klien dan tidak dapat dibuktikan (Nasution, 2011).

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
stimulasi persepsi halusinasi Sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah
halusinasi dengan bercakap-cakap

C. . LANDASAN TEORI

a. Pengertian

Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori atau suatu objek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh panca indra.
Halusinas merupakan suatu gejala gangguan jiwa yang seseorang mengalami perubahan
sensori persepsi, serta merupakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, perabaan dan
penciuman. Seseorang merasakan stimulasi yang sebetulnya tidak ada ( Yusuf, Rizki,
Hani, 2015).

b. Penyebab

1. Faktor biologis : genetik

2. Konflik dalam keluarga

3. Disingkirkan dalam lingkungan

4. Kehilangan/ kegagalan

5. Kemiskinan

6. Pola asuh tidak adekuat


c. Tanda dan Gejala

Jenis halusinansi DO DS

Halusinasi Pendengaran  Bicara/tertawa sendiri  Mendengar suara


 Marah-marah tanpa kegaduhan
sebab  Mengajak bercakap
 Menyambungkan cakap
telinga kearah tertentu  Menyuruh
 Menutup telinga melakukan sesuatu

Halusinasi Penglihatan  Menunujk kearah  Melihat banyangan


sesuatu sendiri
 Takut pada sesuatu
yang tidak jelas

Halusinasi Penghiduan  Sedang membau  Membau busuk


bauan tertentu seperti bau darah
 Menutup hidung

Halusinasi Pengecapan  Sering meludah  Merasakan seperi ada


 Muntah darah

Halusinasi Perabaan  Menggaruk  Mengatakan ada


permukaan kulit seranggga di
permukaan kulit

D. . KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK


Kriteria klien yang akan berkomunikasi dalam kegiatan :

 Klien halusinasi yang sudah mampu bekerja sama dengan perawat.


 Klien halusinasi yang dapat berkomunikasi dengan perawat.

E. . PROSES SELEKSI

Dengan mengamati serta melakukan pengkajian pada setiap klien, lalu dipilih klien
dengan mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

F. . URAIAN STRUKTUR KELOMPOK

1) Hari/Tanggal : Jumat / 19Febuari 2021


2) Tempat kegiatan : Ruangan Flamboyan RSJ. HB Saanin Padang
3) Waktu kegiatan : Jam 10.00 – 10.45 WIB
4) Metode kegiatan : Diskusi kelompok
5) Anggota kelompok : 1. Tn. E
2. Tn. R
3. Tn. R
4. Tn. C
5. Tn. R
6. Tn. H

G. . MEKANISME KEGIATAN TAK


No WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN PESERTA
.
1. 10 Menit Pelaksanaan
1. Orientasi
1) Salam terapeutik
 Salam Menjawab salam
dariterapiskepadaklien Mendengarkan
2) Evaluasi/validas
 Menanyakan perasaan klien
saat ini. Menjawab pertanyaan
 Jelaskankegiatan yang akan
dilaksanakan, waktu yang Mendengarkan dan
dibutuhkan untuk menjawab sambil
melaksanakan kegiatan dan memperhatikan
tempat kegiatan.
3) Kontrak
 Menjelaskan tujuan
kegiatan mencegah Mendengarkan dan
hakusinasi bercakap-cakap memperhatikan
 Menjelaskan aturan main
berikut: - jika ada klien Memperhatikan secara
yang ingin meninggalkan seksama
kelompok, harus minta izin
kepadat erapis,
- lama kegiatan
45menitdan
- setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal
sampai selesai.

2. 20 Menit 2. TahapKerja :
1) Tanyakan pentingnya bercakap- Klien menjawab
cakap . Beri kesempatan semua pertanyaan yang diajukan
peserta menjawab. Jika ada oleht erapis
klienya yang pasif Tanya
lansung kepada klient ersebut Klien berpartisipasi untuk
2) Buat rangkuman pendapat klien menjawab pertanyaan
yang benar tentang manfaat
bercakap-cakap yang benar.
Tambahkan informasi jika
rangkuman pendapat klien
masih ada yang kurang .
Manfaat bercakap-cakap : Klien menjawab
pertanyaan yang diajukan
 Klien memahami pentinganya
oleh terapis
bercakap-cakao dengan orang
lain untuk mencegah munculnya
halusinasi
 Klien dapat bercakapa-cakap
dengan orang lain

Klien memilih perilaku


kekerasan yang paling
sering dilakukan
Klien ikut serta
bermainperan /simulasi

3) Ajak klien untuk memperagakan


Klien mendengarkan dan
bercakap-cakap
menjawab pertanyaan dari
4) Minta semua klien melakukan
terapis
bercakap-cakap bersama-sama
5) Beri kemajuan untuk kemajuan
klien
c. terminasi
1. Evaluasi subjektif: tanyakan
ketiap-tiap klien perasaannya
setelah melakukan bercakap-
cakap
2. Evaluasi objektif: minta tiap-
tiap klien menjelaskan manfaat
bercakap–cakap
3. Tindak lajut: minta klien
melakukan 2x seminggu
4. Kontrak yang akan dating: buat
kesepakatan dengan klien Klien mendengarkan dan
kegiatan berikutnya yaitu, TAK memperhatikan
SP; HALUSINASI : kegiatan
harian
Klien memperhatikan dan
memperhatikan

3. 10 Menit 3. Terminasi
1) Evaluasi
 Tanyakan ketiap-tiap klien Menyetujui/memberikan
perasaannya setelah melakukan pendapat tentang rencana
bercakap-cakap selanjutnya
 Minta tiap-tiap klien
menjelaskan manfaat bercakap-
cakap
2) Tindak lajut
 Minta klien melakukan 2x Klien mendengarkan dan
seminggu menjawab pertanyaan dari
3) Kontrak yang akan dating terapis
 Buat kesepakatan dengan klien
kegiatan berikutnya yaitu, TAK
SP; HALUSINASI : kegiatan
 Menyepakati kapan akan
dilaksanakan, waktu dan Klien mendengarkan dan
bertempat dimana memperhatikan

H. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

1 Leader :
2 Co-Leader :
3 Observasi :
4 Fasilitator :
5 Fasilitator :

Perilaku pemimpin/terapis yang diharapkan :


Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader)

1. Menyusun rencana aktifitas kelompok (proposal)


2. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3. Memfasilitasi setiap anggota untuk megekspresikan perasaa, mengajukan pendapat dan
memberikan umpan balik
4. Sebagai “role model”
5. Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik.
Perilaku yang ditampilkan oleh Co-Leader (peran Co-leader)
1. Membantu leader dalam menorganisir anggota kelompok
Perilaku yang ditampilkan oleh observer (peran observer)
1. Mengobservasi semua respon klien
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
3. Memberikan umpan balik pada kelompok
Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator (peran fasilitator)
1. Membantu leader mefasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi anggota
2. Memfokuskan kegiatan
3. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
I. . MEDIA DAN ALAT
 Spidol
 Musik
 Bola kertas
 Alatmandijikadiperlukan

J. SETTING TEMPAT

MEJA

Keterangan :

= Leader = Fasilitator

= Observer = Klien = Co Leader


K . PROSES EVALUASI

a) Evaluasi struktur
 Diharapkan jumlah anggota sesuai dengan perencanaan
 Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
 Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
 Diharapkan peran dan tugas terapis sesuai dengan perencanaan

b) Evaluasi proses
 Diharapkan semua anggota berperan aktif selama kegiatan TAK

semua anggota tidak ada yang meninggalkan ruangan saat kegiatan TAK

 Diharapkan semua anggota mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan
TAK

c) Evaluasi hasil
 Diharapkan 100% anggota mampu menyebutkan orang yang biasa diajak bicara
 Diharapkan 100%anggota mampu memperagakan percakapan
 Diharapkan 100%anggota mampu menyusun jadwal percakapan
 Diharapkan 100%anggota mampu menyebutkan tifa cara mengontorl dan
mencengah halusinasi

EVALUASI DAN DOKUMENTASI


No Kemampuan Nama Pasien

1 Menyebutkan orang yang biasa diajak


bicara

2 Memperagakan percakapan

3 Menyusun jadwal percakapan

4 Menyebutkan tiga cara mengontorl


dan mencengah halusinasi

Catatan :

1. untukkemampuan yang dapatdilakukan


2. Bilaklientidakmampu, stimulasi/latihsampaiklienmampu
3. Kliendianggapmampujikasemuaunsurkemampuantercapai.

M. PENUTUP

Padang,19 Februari 2021


Ketua Kelompok

( )

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

( Ns. Rizka Ausrianti M.Kep) ( Ns. Yola Yolanda, M.Kep)

Pembimbing Klinik

(Ns. Muharni Sinarthi, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai