PENDAHULUAN
A. Apendisitis
1. Pengertian
asing batu feses kemudian terjadi proses infeksi dan disusul oleh peradangan
pecahnya lumen usus (Williams & Wilkins, 2011). Apendisitis adalah suatu
(Reksoprojo,2010).
2. Klasifikasi
yaitu :
jaringan parut dan ulkus lama di mukosa), dan keluhan hilang setelah
apendiktomi.
3. Etiologi
disamping hyperplasia jaringan limfe, batu feses, tumor apendiks, dan cacing
4. AnatomidanFisiologi
a. Anatomi
kerucut, lebar pada pangkal dan menyempit kearah ujung, keadaan ini
merupakan organ yang sempit dan berbentuk tabung yang mempunyai otot
serta terdapat jaringan limfoid pada dindingnya. Letak apendiks sekitar satu
inci (2,5 cm) di bawah juncturai leocaecalis dan melekat pada permukaan
b. Fisiologi
hambatan pada aliran lendir di muara apendiks dapat menjadi salah satu
Tissue) yakni IgA. Imun oglobul ini tusan gatefektif sebagai pelindung
5. Patofisiologi
oleh fses yang terlibat atau fekalit. Sesuai dengan pengamatan epidemiologi
stadium ini mukosa glandular yang nekrosis terkelupas ke dalam lumen yang
Etiologi
Ig A tidak dapat
Peningkatan tekanan
melawan antigen
intra lumen
kuman
Iskemia jaringan
Kematian sel
(nekrosis)/kerusakan
jaringan
Inflamasi apendiks
APENDISI
TIS
Pre Op
Pelepasan mediator nyeri Merangsang sintesa dan Iritasi jaras N. Vagus Iritasi jaras N. Vagus
(histamin, bradikinin, pelepasan zat pirogen
prostaglandin, serotonin) oleh leukosit pada
jaringan yang meradang
Bronkokontriksi Penurunan kecepatan dan
kekuatan kerja jantung
Merangsang nosiseptor pada
ujung saraf bebas Menstimulasi pusat Penurunan ratio ventilasi
serabut tipe C termoregulator di
hypothalamus Kapasitas difusi menurun CO menurun
MK : Ketidakseimbangan suhu
Nyeri menjalar ke RLQ tubuh (Hiperthermi) MK : gg. Perfusi jaringan
abdomen
MK : Gg. Rasa MK : Pola nafas tidak
nyaman nyeri efektif
B3
B4 B5
Reaksi inflamasi
Peningkatan Respon inflamasi
akumulasi pus di
Merangsang hipothalamus apendiks
Peningkatan vaskularisasi
Peningkatan tekanan
MK : gg. Eliminasi
intra abdominal
urine
Penekanan gaster
Mual, muntah
MK :
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan
B6 - Tindakan invasif :
(Apendiktomi)
Distensi abdomen - Perubahan status
Metabolisme meningkat kesehatan
akibat adanya radang
Spasme abdomen - Ketidaktahuan
Aktivitas seluler - Koping individu tidak
meningkat efektif
Nyeri
MK :
Pemecahan Mobilisasi terbatas - Ansietas
karbohidrat, lemak, - Kurang pengetahuan
protein lebih banyak
MK : Hambatan
mobilitas fisik
Malaise
MK : Intoleransi
aktivitas
Post Op
Pembatasan cairan pasca Terputusnya jaringan Luka
operasi (puasa)
MK : Resiko syok
hipovolemik
1. ManifestasiKlinis
apendisitis yaitu nyeri atau perasaan tidak enak sekitar umbilikus diikuti
anoreksia, nausea dan muntah, ini berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari. Dalam
rangsangan peritoneum tidak langsung, nyeri pada kuadran kanan bawah saat
kuadran kiri bawah ditekan, nyeri pada kuadran kanan bawah bila peritoneum
bergerak seperti nafas dalam, berjalan, batuk, dan mengedan, nafsu makan
menurun, demam yang tidak terlalu tinggi, biasanya terdapat konstipasi, tetapi
2. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada apendisitis menurut Smeltzer dan Bare (2009).
yaitu :
a. Perforasi
Perforasi berupa massa yang terdiri dari kumpulan apendiks, sekum, dan
letak usus halus. Perforasi terjadi 70% pada kasus dengan peningkatan
suhu 39,50C tampak toksik, nyeri tekan seluruh perut dan leukositosis
b. Peritonitis
Peritonitis yaitu infeksi pada sistem vena porta ditandai dengan panas
jarang.
3. PemeriksaanPenunjang
c. Laboratorium
d. Data PemeriksaanDiagnostik
4. Penatalaksanaan
e. Sebelumoperasi
1) Observasi
Dalam 8-12 jam setelah munculnya keluhan perlu diobservasi ketat
karena tanda dan gejala apendisitis belum jelas. Pasien diminta tirah
2) Antibiotik
f. Operasi
2010).
1) Laparatomi
hebat dan gejala-gejala lain dari masalah internal yang serius dan
kemungkinan penyebabnya tidak terlihat seperti usus buntu, tukak
besar diikuti oleh transfusi darah dan perawatan intensif (David dkk,
2009).
2) Laparoskopi
Laparaskopi berasal dari kata lapara yaitu bagian dari tubuh mulai
dokter dalampembedahan.
keloid.
g. Setelah operasi
Dilakukan observasi tanda-tanda vital untuk mengetahui terjadinya
Baringkan klien dalam posisi semi fowler. Klien dikatakan baik apabila
dalam 12 jam tidak terjadi gangguan, selama itu klien dipuasakan sampai
fungsi usus kembali normal. Satu hari setelah dilakukan operasi klien
dapat dianjurkan untuk duduk di luar kamar. Hari ke tujuh dapat diangkat
1. Pengkajian
a. Identitas
Biasanya sering terjadi pada laki-laki dan perempuan usia 20-40 tahun.
2. Riwayat kesehatan
b. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Biasanya klien mengeluhkan nyeri pada perut dan berawal dari pusar
ringan dll.
Biasanya klien sering memakan makanan yang dibakar seperi ayam bakar,
sembarangan.
menular.
Biasanya pada pasien apendisitis tidak ada masalah pada penanganan kesehatan dan
biasanya klien tidak mengetahui penyakitnya dan pola makan yang tidak sehat dan
Biasanya klien sering memakan makanan yang tidsk sehat dan sering memakan
5. Pola eliminasi
Biasanya pola aktivitas tidur klien terganggu karena penyakit yang dirasakan
pasien.
pengobatan medis
Biasanya tidak ada masalah pada pola ini dan klien ingin cepat sebuh dari penyakit
yang dideritanya
11. Pola koping dan toleransi stress
Biasanya klien mengalami stres karena penyakit yang dialaminya dan klien cemas
Biasanya klien tidak ada masalah pada pola keyakinan danklien meyakini
agamanya masing-masing
PEMERIKSAAN FISIK
Gambaran
Tanda Vital Suhu : biasanya suhu meningkat
Nadi : biasanya nadi meningkat
TD : biasanya TD meningkat
RR : biasanya respirasi tidak ada masalah
Tinggi badan
Beratbadan Biasanya berat badan klien mengalami penurunan
LILA
Kepala : Biasanya kepala klien tidak ada masalah
Rambut Biasanya rambut masih bersih dan tidak ada gangguan
Mata Biasanya konjutiva klie nanemis dan sclera ikterik penglihatan
Hidung normal
Mulut Biasanya hidung klien tidak ada gangguan
Telinga Biasanya mulut klien tidak ada gangguan
Biasanya pada telinga klien tidak ada gangguan pendengaran baik
Leher Biasanya leher klien tidak ada masalah
Trakea Biasanya tidak ada pembesaran
JVP Biasanya tidak ada pembengkakanjvp
Tiroid Biasanya tidak ada pembesaran kalenjer tiroid
Nodus Limfe Biasanya tidak ada pembesaran nodu slimfe
Dada Biasanya simetriskiri dan kanan dan tidak ada masalah tidak ada
Paru retraksi dinding dada
P biasanya tidak ada nyeri tekan vocal fremitus normal
P biasanya sonor
A biasanya normal tidak ada bunyi abnormal atau vesikuler
Jantung I biasanya ictus cordis tidak tampak
P basanya tidak ada nyeri tekan tidak teraba masa
P biasanya normal redup, batas jantung normal
A biasanya bunyi jantung lup dup atau regular
Abdomen I biasanya abdomen klien datar tidak ada sikatrik
A biasanya terdapat bunyi bising usus normal
P biasanya terdapat nyeri tekan, teraba masa pada perut kanan
bawah
P biasanya timpani
Ekstremitas Kekuatan otot biasanya normal
Muskuloskeletal/Sendi Inspeksi biasanya tidak terlihat peradangan dan normal
Palpas ibiasanya tidak ada nyeri tekan
Vaskular Perifer normal
Integumen Inspeksibiasanyabiasanyakulitterlihatkering
Palpasi biasanya tidak ada nyeri tekan
Neurologi Biasanya saraf pada klientidakadamengalamigangguan
Status mental/GCS 15
Saraf cranial Normal
Reflekfisiologi Normal
Reflekpatologis Normal
Payudara Biasanya tidak ada masalah
13. Diagnosa
Terapeutik ;
Berikan teknik
nonformakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi ;
Jelaskan penyebab,
pariode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi ;
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Edukasi ;
Anjurkan mempperbanyak
asupan cairan
Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi ;
Kolaborasi pemberian
produk daerah
Terapeutik ;
Sediakan lingkungan yang
dingin
Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi ;
Anjurkan tirah barang
Kolaborasi ;
Kolaborasi pemberian
cairan dan elektoralet
intravena, jika perlu
Biasanya pada saat dikaji, pasien dengan post operasi appendisitis paling sering di
temukan adalah nyeri. Nyeri yang dirasakan pasien seperti diremas remas ataupun
rasa nyeri seperti ditusuk tusuk. Saat pengkajian, yang diuraikan dari mulai masuk
yang telah menjalani operasi appendisitis pada umumnya mengeluh nyeri pada luka
operasi.
sebeluumnya.
Biasanya Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi apabila sakit periksake
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi porsi makanan tidak
habis, nafsu makan menurun, penurunan berat badan, mual, muntah dan kenaikan suhu
tubuh.
5. Pola eliminasi
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi BAK dan BAB tidak
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi fungsi indra penciuman,
nyeri,pasien mengetahui penyakit yang dialaminya akan segera sembuh dengan dilakukan
biasanyaPada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi interaksi dalam rumah,
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi fungsi reproduksi dan
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi pasien cemas tentang
penyakitnya, pasien percaya diri, pasien berharap penyakitnya segera sembuh dengan
pengobatan medis.
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi emosi stabil, sabar
Biasanya Pada pasien appendisitis akut dengan post appendiktomi dapat melaksanakan
PEMERIKSAAN FISIK
Gambaran
Tanda Vital Suhu : biasanya suhu normal ketika tidak sedang dalam keadaan nyeri
Nadi : biasanya nadi normal ketika tidak nyeri
TD : biasanya TD normal ketika tidak nyeri
RR : biasanya respirasi tidak ada masalah
Tinggibadan
Beratbadan Biasanya berat badan klien mengalami penurunan
LILA
Kepala : Biasanya kepala klien tidak ada masalah
Rambut Biasanya rambut masih bersih dan tidak ada gangguan
Mata Biasanya konjutiva klien anemisdan sclera ikterik penglihatan normal
Hidung Biasanya hidung klien tidak ada gangguan
Mulut Biasanya mulut klien tidak ada gangguan
Telinga Biasanya pada telinga klien tidak ada gangguan pendengaran baik
Leher Biasanya leher klien tidak ada masalah
Trakea Biasanya tidak ada pembesaran
JVP Biasanya tidak ada pembengkakan jvp
Tiroid Biasanya tidak ada pembesaran kalenjer tiroid
Nodus Limfe Biasanya tidak ada pembesar annoduslimfe
Dada I biasanya simetriskiri dan kanan dan tidak ada masalah tidak ada
Paru retraksi dinding dada
P biasanya tidak ada nyeri tekan vocal fremitus normal
P biasanya sonor
A biasanya normal tidak ada bunyi abnormal atau vesikuler
Jantung I biasanya ictus cordistidak tampak
P biasanya tidak ada nyeri tekan tidak terabamasa
P biasanya normal redup, batasj Antung normal
A biasanya bunyi jantung lup dup atau regular
Abdomen I biasanya terdapat luka post operasi apendiktomi
A biasanya terdapat bunyi bising usus normal
P biasanya terdapat nyeri tekan akibat post operasi apendiktomi
P biasanya timpani
Ekstremitas Kekuatan otot biasanya normal
Muskuloskeletal/Sendi Inspeksi biasanya tidak terlihat peradangan
Palpasi biasanya tidak ada nyeri tekan
Vaskular Perifer normal
Integumen Inspeksi biasanya terdapak luka pembedahan pada bagian perut
bagian kanan
Palpasi biasanya terdapat nyeri tekan pada bagian luka
Neurologi Biasanya saraf pada klien tidak ada mengalami gangguan
Status mental/GCS 15composmentis
Saraf cranial Biasanya nervus1-12 tidak ada mengalami gangguan
Reflekfisiologi Normal
Reflekpatologis Normal
Payudara Biasanya pada payudara tidak ada mengalami gangguan
13. Diagnosa
adekuat.
Terapeutik :
Berikan teknik
nonfarmokologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi ;
Jelaskan penyebab, pariode,
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi ;
Kolaborasi pemberian
analgtik, jika perlu
Edukasi ;
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara memeriksa
luka
Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi ;
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Defisit Nutrisi
Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Terapeutik ;
Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
seusai
Hentikan pemberian
makanan melalui selang
masogastric jika asupan oral
dapat di toleransi
Edukasi ;
Anjurkan posisi duduk jika
mampu
Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi ;
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan kalori
dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan