Anda di halaman 1dari 146

Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mem
 bimbingan dan petunjuk kepada kita semua sehingga kami berhasil menyusun buku
Internal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPTD Puskesmas Kabuh.

Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama dituntut aga


memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada mas
khususnya mendapatkan jaminan keselamatan bagi pasien. Untuk itu perlu ditin
 pelayanannya khususnya dalam pencegahan dan p engendalian infeksi di Puskesmas.

Disamping pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini digunakan bagi


 petugas, buku ini juga sangat penting bagi pasien, keluarga pasien, orang
o rang yang berkunju
lingkungan Puskesmas.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami
 berharap atas saran dan masukannya untuk pembenahan kedepannya. Semoga
 bermanfaat bagi kita semua dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Puskesmas Kabuh.

Jombang,

Tim Penyusun


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………………………


A. Latar belakang
belakang ………………………………
…………………………………………………………
………………………………………
……………
B. Tujuan ……………………………
………………………………………………………
…………………………………………………
………………………
C. Ruang lingkup ………………………………
……………………………………………………………
………………………………………
…………
D. Batasan Operasional ……………………………………………………………….
E. Dasar Hukum …………………………………
……………………………………………………………
……………………………………
…………
BAB II. STANDART KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM ……………………………………………………
…………………………………………………………………… ………………
B. Distribusi Ketenagaan ……………………………
…………………………………………………………
…………………………………
……
C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ……………………………………………
BAB III. PRINSIP
P RINSIP DASAR PPI ……………………………………………………………
……………………………………………………………
A. Hand Hygiene / Kebersihan Tangan ………………………………………………
B. Alat Pelindung Diri …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
C. Pengelolaan Peralatan Kesehatan
Kesehatan ……………………………
……………………………………………………
………………………
D. Pengelolaan Linen ………………………………
…………………………………………………………
…………………………………
………
E. Pengendalian Lingkungan
Lingkun gan …………………………………………………………
…………………………………………………………
F. Manajemen Pengolahan Limbah ……………………………………………………
……………………………………………………
G. Penempatan Pasien
P asien …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
H. Hygiene Respiratory / Etika Batuk …………………………………………………
…………………………………………………
I. Praktek Penyuntikan Yang
Yang Aman ………………………………
…………………………………………………
…………………
J. Kesehatan dan Keselamatan Petugas ……………………………
………………………………………………
…………………
BAB IV TATALAKSANA PPI ……………………………………………………………
BAB V PANDUAN PPI BAGI PASIEN/PENGUNJUNG …………………………………


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas harus didukung oleh
daya manusia yang berkualitas untuk mencapai pelayanan yang prima dan
Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan dengan kemampuan kogn
motoric yang cukup yang harus dimiliki oleh setiap petugas kesehatan khusu
Puskesmas Kabuh. Seperti yang kita ketahui pengendalian infeksi di Pu
merupakan rangkaian aktifitas kegiatan yang wajib dilakukan oleh Tim Pencega
Pengendalian Infeksi yang merupakan tuntutan kualitas sekaligus per
administrasi Puskesmas menuju akreditasi.
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh/dialami pasien
dirawat di Rumah Sakit. Infeksi Nosokomial terjadi karena adanya transmisi m
 pathogen yang bersumber dari lingkungan rumah sakit dan perangkatnya.
perangkatn ya. Akibat
yang juga cukup merugikan adalah hari rawat penderita yang bertambah, beba
menjadi semakin besar, serta merupakan bukti bahwa manajemen pelayanan medi
sakit kurang membantu.
Infeksi nosokomial yang saat ini disebut sebagai healthcare associated Infection
merupakan masalah serius bagi semua sarana pelayanan kesehatan di seluru
termasuk Indonesia.
Bagi masyarakat umum, sarana kesehatan merupakan tempat peme
kesehatan. Pasien mempercayakan sepenuhnya kesehatan dirinya atau kelu
kepada petugas kesehatan, maka kewajiban petugas kesehatan adalah
kepercayaan tersebut. Pelaksanaan Kewaspadaan Universal merupakan langkah
untuk menjaga sarana kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) sebagai
 penyembuhan, bukan menjadi sumber infeksi.
Berkaitan dengan hal di atas maka diperlukan rangkaian program
 berkesinambungan dalam rangka pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI)
meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan ke
lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
Hasil survey tentang upaya pencegahan infeksi di Puskesmas (Bachroen
menunjukkan masih ditemukan beberapa tindakan petugas yang potensial menin
 penularan penyakit kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas
1. Cuci tangan yang tidak benar
2. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat
3. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
4. Tekhnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang tidak tepat
5. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
Hal tersebut dapat saja meningkatkan resiko petugas kesehatan tertula
tertusuk jarum atau terpajan darah/ cairan tubuh yang  pasie
Sign up toterinfeksi.
vote on thisSementara
title
tertular melalui peralatan yang terkontaminasiatau menerima
Useful darah atau produ
 Not useful
yang mengandung virus.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music B. TUJUAN


Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan sumber daya
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi petu
masyarakat dari penularan penyakit infeksi guna meningkatkan mutu pelay
Puskesmas.
Tujuan Khusus
1. Menjadi penuntun bagi tenaga kesehatan hingga mampu memberikan pe
kesehatan dimana resiko terjadinya infeksi dapat ditekan.
2. Menjadi acuan bagi para penentu kebijakan dalam perencanaan log
Puskesmas.
3. Menjadi acuan dikalangan non medis yang mempunyai resiko terpajan infeks
 pekerjaannya.
4. Menjadi bahan acuan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan
 pasien/ keluarga pasien tentang tindakan pencegahan infeksi.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini digunakan untuk panduan bagi petugas kesehatan di Pu
dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi pada pelayanan
 pasien yang menderita penyakit menular baik kontak langsung, droplet dan udar

D. BATASAN OPERASIONAL
Kewaspadaan Standar diterapkan pada semua petugas dan pasien / ora
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. ( Infection
 Infection Control Guidelines CDC, Aus

Kewaspadaan berdasarkan transmisi / penularan, hanya diterapkan pad


yang dirawat inap di Puskesmas, sampai diagnosa tersebut dapat dikesamp
(Gardner and HICPAC  1996).
 1996).

Surveilans adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terus mene


sistematik dalam bentuk pengumpulan data, analisis data, interpretasi da
diseminasi informasi hasil interpretasi data bagi mereka yang membutuhkan.

E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Ta
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431)
2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Le
 Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125)
3. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
4. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Tambahan Le
 Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota 
Sign up to vote on this title
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Ke
 Useful  Not useful
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Dalam melaksanakan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Puskesmas Kabuh dipimpin oleh Ketua Tim PPI, Sekretaris dan Anggota
Anggota
disesuaikan dengan kualifikasi dan beban kerja yang
yang ada. Untuk distribusi ketenag
PPI disebutkan sesuai dengan tugas masing-masing.

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


UPTD PUSKEMAS KABUH KABUPATEN JOMBANG

NO. KEDUDUKAN
NAMA
DALAM TIM

1 Ketua Nugroho Tri W.

2. Sekretaris Titin Sri W.


3. Anggota 1. A. Sukardi
2.  Nunuk Ambarwati
3. H. Puji Istoyo
4. Enny Yuliatin
5. Ernawati
6.  Nanik
7. Emi Suprapti
8. Arli Nardianti
9. Elly S.
10. Sulastri
11. Mashudi
12. Slamet S.

B. Distribusi Ketenagaan
Tim PPI berjumlah 14 orang sesuai dengan struktur organisasinya. Tim PPI
Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim yang terdiri dari masing-masing unit terka
 berhubungan langsung dengan kegiatan PPI.

C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kebersihan tangan
- Bekerja sama dengan bagian penunjang dalam pengadaan botol dan 
dan  brake
tempat handrub,
handrub, sabun cair handwash,
handwash, handuk pengering dan tempat
 handuk
Sign up to vote on this title
- Bekerjasama dengan bagian humas dalamUseful
pengadaan
Notposter,
useful leaflet
leaflet da
 
Kebersihan Tangan.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 2. Pemenuhan kebutuhan APD di semua ruang pelayanan perawatan pasien dan
cara memakai dan menggunakan serta indikasi penggunaannya
- Bekerja sama dengan bagian umumdan farmasi dalam pengadaan APD
- Tim PPI mengadakan pelatihan cara penggunaan APD untuk semua perawa
tenaga cleaning service.
service.
- Tim PPI mas membuat poster indikasi penggunaan APD.
3. Sosialisasi perawatan peralatan pasien dengan mengetahui cara pembersihan
kritikal, semi kritikal dan kritikal.
- PPI mengadakan sosialisasi cara dekontaminasi dan segala sesuat
 berhubungan dengan cara-cara desinfeksi dan sterilisasi untuk semua
kritikal, semi kritikal dan kritikal kepada Tim PPI.
4. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan limbah medis
tajam dan limbah non medis di semua ruang pelayanan perawatan pasien.
- Bekerja sama dengan Instalasi Sanitasi dan Lingkungan untuk pengadaan
sampah medis dan umum di seluruh area Puskesmas
- Bekerja sama dengan Instalasi Sanitasi dan Lingkungan
Lingkungan untuk pengadaan
di seluruh area pelayanan perawatan pasien di Puskesmas.
5. Pemenuhan pengelolaan linen dengan pemisahan jalur
jalur linen kotor dan bersih,
 pengadaan troli linen kotor dan bersih.
- Bekerja sama dengan bagian penunjang untuk membuat jalur terpisah anta
linen kotor dan linen bersih
- Bekerja sama dengan bagian bendahara barang/ Laundry untuk pengada
linen kotor dan linen bersih.
- Bekerja sama
sama dengan bagian bendahara barang untuk memisahkan anta
laundry linen kotor dan linen bersih
6. Pelaksanaan program kesehatan karyawan
- Bekerja sama dengan Tim K3 dalam melaksanakan pemeriksaan secara
karyawan Puskesmas, terutama karyawan yang bekerja dengan resiko.
- Bekerja sama dengan tim K3 dalam penanganan kasus paca pajanan
7. Penataan penempatan pasien di ruang isolasi
- Bekerja sama dengan Tim KLB untuk menata penempatan pasien
pasien di ruan
sesuai kriteria kewaspadaan transmisi droplet  ataupun
 ataupun airborne.
airborne.

8. Sosialisasi dan pemenuhan poster etika batuk Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
- Bekerja sama dengan bagian promkes dalam pemenuhan poster Etika batuk.
9. Sosialisasi prosedur penyuntikan yang aman dengan no recapping.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 10. Pemenuhan kebutuhan cairan desinfektan, dekontaminasi, dan cara sterilisasi.
- Bekerja sama dengan Instalasi Sanitasi
Sanitasi dan Lingkungan
Lingkungan dalam pengadaan
untuk semua area pelayanan perawatan pasien.
11. Surveilans oleh seluruh Tim PPI.
12. Pemenuhan sarana pencegahan infeksi di Puskesmas
- Bekerja sama dengan bagian farmasi dalam pengadaan laminar flow untuk
flow untuk
obat intra vena.
- Bekerja sama dengan bagian unit setralisasi untuk pengadaan sterilisa
rendah.


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music BAB III

PRINSIP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


Dl UPTD PUSKESMAS KABUH

Pencegahan dan Pengendalian infeksi menjadi bagian penting dalam upaya menin
mutu pelayanan medis dan asuhan keperawatan di Puskesmas yang berfokus pada kese
 pasien, petugas dan lingkungan puskesmas. Kinerja PPI dicapai melalui keterlibatan akti
 petugas Puskesmas, mulai dari jajaran manajemen,
manajemen , dokter, perawat,
p erawat, paramedis, pekarya,
pekar ya,
kebersihan, sampai dengan petugas parkir dan satpam maupun seluruh masyarakat di pus
seperti pengunjung, mitra kerja puskesmas (Bank, asuransi, rekanan penyedia barang, dll

Kegiatan PPI harus dilakukan secara tepat di semua bagian/area di Puskesmas, m


seluruh masyarakat puskesmas dengan menggunakan prosedur dan petunjuk pelaksana
ditetapkan oleh Puskesmas. Upaya pokok PPI mendasarkan pada upaya memutu
 penularan infeksi berfokus pada Kewaspadaan Standar (Standart Precautions) yang
Precautions) yang me
gabungan Kewaspadaan Universal (Universal Precautions) dan
Precautions) dan BSI (Body Substance Iso
serta Kewaspadaan Isolasi berdasarkan transmisi penyakit.

Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi puskesmas dirancang untuk memutus ran
 penularan penyakit infeksi menuju perlindungan
perlindungan pasien, petugas kesehatan,
kesehatan, pengunjung
masyarakat .

Komponen Kewaspadaan Standar :

1. Kebersihan tangan

2. Alat pelindung diri (APD) : sarung tangan, masker, gogle


masker, gogle/kacamata
/kacamata pelindung, fac
pelindung, fac
(pelindung wajah), gaun, topi, pelindung kaki

3. Pengelolaan peralatan perawatan pasien

4. Pengendalian lingkungan

5. Penatalaksanaan linen

6. Pengelolaan limbah dan benda tajam

7. Penempatan pasien

8. Higiene respirasi/etika
respirasi/etika batuk

9. Praktik menyuntik yang aman 


Sign up to vote on this title
 Useful
10. Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan  Not useful

Kewaspadaan standar diterapkan pada seluruh kegiatan pelayanan pada p


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Upaya selanjutnya PPI dalam memutus rantai penularan infeksi di puskesmas
dengan penerapan kewaspadaan isolasi berdasarkan cara penularan penyakit infek
sudah dapat diduga atau diidentifikasi. Kewaspadaan isolasi sesuai cara penularan
diterapkan sebagai komplemen/tambahan pada kewaspadaan standar tehadap pasi
sudah diidentifikasi menderita penyakit infeksi berdasarkan karakteristik demografik
dengan atau tanpa pemeriksaan diagnostik penunjang khususnya mikrobiologi
Terdapat 3 jenis kewaspadaan isolasi berdasarkan cara transmisi infeksi yaitu kewa
transmisi kontak, kewaspadaan transmisi droplet  dan
 dan kewaspadaan transmisi airborne

Penilaian risiko penularan dikerjakan sebelum petugas mem


tindakan/perawatan kepada pasien. Perlu selalu dipertimbangkan kemungkinan
kombinasi cara transmisi infeksi yang memberikan konsekuensi perlunya dilakukan le
satu standar kewaspadaan isolasi. Apabila menghadapi suatu penyakit yang
dikenal/merupakan penyakit infeksi baru atau belum dikenali cara penularannya
direkomendasikan untuk menerapkan prinsip kewaspadaan yang tertinggi, yaitu kewa
transmisi airborne.

Pertimbangan praktis Pelaksanaan Kewaspadaan Standar

Perlakukan baik pasien atau petugas sebagai individu yang potensial menularka
rentan terhadap infeksi. Pertimbangkan penggunaan alat pelindung diri sesuai pen
risiko pada awal setiap aktivitas pelayanan kepada pasien.

KEWASPADAAN STANDAR

A. HAND HYGI ENE /KEBERSIHAN


/KEBERSIHAN TANGAN

Kebersihan tangan telah diakui sebagai salah satu tindakan terpentin


terpentin
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi di puskesmas/
kesehatan lain. Diawali hasil penelitian Semmelweis (1861),
Semmelweis (1861), berlanjut hasil-hasil pe
lain sesudahnya menunjukkan bahwa kebersihan tangan petugas merupakan faktor
 pada penularan infeksi antar pasien.
p asien. Berbagai penelitian mengindikasikan bahwa
infeksi Puskesmas sebagian besar terjadi melalui transmisi kontak, khususnya
kontak tangan petugas disamping kontak melalui peralatan/tindakan invasif.

Dari sisi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), praktik kebersihan


ditujukan untuk mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan dengan mengh
semua kotoran dan debris serta menghambat atau membunuh mikroorganisme pa
 baik yang diperoleh dari kontak dengan pasien dan lingkungan maupun juga
mikroorganisme permanen yang tinggal di lapisan terdalam kulit. Daerah di baw
(ruang subungual) 
subungual)  pada jam tangan mengandung jumlah mikroorganisme tertin

kuku yang panjang dapat berperan sebagai reservoar
Sign upuntuk
to vote bakteri (Gram negatif
on this title
 P.aeruginosa),
 P.aeruginosa), jamur dan patogen lain.  Useful  Not useful
Kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih dan 3 mm melebihi ujung jari, d
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Ada tiga cara kebersihan tangan :

1. Mencuci tangan :   dilakukan menggunakan air mengalir dengan sabun bia


sabun antisepstik. Mencuci tangan dengan prosedur yang tepat harus di
apabila tangan terlihat kotor atau setelah terkena cairan tubuh;

2. Alternatif cuci tangan (alcuta) dengan handrub  antiseptik  : handrub handrub  an


 juga berisi pelembut seperti
sep erti gliserin,
 gliserin, gliserol propelin atau
propelin atau sorbitol 
 sorbitol  yang
  yang mel
dan melembutkan kulit.

- Dilakukan ketika tangan tidak terlihat kotoran atau debris.

- Alcuta dapat dilakukan menggunakan handrub antiseptik berbasis alkoh

- Terutama di tempat yang akses wastafel dan air bersih terbatas.

3. Cuci tangan bedah ( sur


 sur gica
gi call hand
handrr ub): cara kebersihan tangan sebelum me
tindakan bedah :

a. Secara aseptik
aseptik menggunakan sabun antiseptik
antiseptik dan sikat steril :

i. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (gelang, cincin).

ii. Menggunakan air bersih mengalir serta menggunakan sabun antisep


mengandung khlorheksidin glukonat  4%.
 4%.

iii. Tangan dibasahi sampai siku.

iv. Sabun antiseptik ini dipompa dari tempatnya menggunakan siku.

v. Mulai tangan
tangan kiri
kiri disikat
disikat : kuku, sela
sela jari,
jari, telapak tangan
tangan (5x),
tangan (5x), setiap sisi lengan bawah sampai siku (5x), hingga bersi
tangan kanan, kerjakan serupa berulang ulang lima sampai sepuluh m

vi. Tangan dibilas dengan air bersih yang


yang mengalir dengan posisi Jar
lebih tinggi dan posisi siku.

vii. Dihindarkan tangan yang sudah dicuci bersih bersentuh benda di sek

 b. Secara aseptik menggunakan antiseptik handrub berbasis


handrub berbasis alkohol:

i. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (gelang, cincin).

ii. Cuci tangan menggunakan air bersih mengalir dan sabun antisept
mengandung khlorheksidin glukonat  sampai
 sampai dengan siku, tanpa sikat

iii. Keringkan dengan tisu pengering dengan baik

iv. Ambil handrub 


handrub  berbasis alkohol di telapak tangan kiri, mengg
Sign up to vote on this title
tangan kanan untuk mengoperasikan dispenser 
 Useful  Not useful
v. Gosokkan ujung jari dan kuku jari
jari kanan secara seksama di handrub
telapak tangan kiri untuk membersihkan kolonisasi kuman di bawah
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music vii. Lakukan langkah iv-vi kembali untuk ujung jari dan kuku jari kiri (
dilanjutkan lengan kiri bawah sampai dengan siku, sampai dengan
sempurna (15 detik)

viii. Tuangkan kembali handrub berbasis alkohol


alkohol dilanjutkan 7 langkah p
handrub rutin (15-20 detik)

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebersihan tangan untuk m


 penularan mikroorganisme melalui kontak tangan TIDAK EFEKTIF bila meng
sabun atau bahan yang tidak standar, volume terlalu sedikit dan dalam waktu yang
singkat. Pemakaian asesoris tangan dan memelihara kuku panjang tidak diperkenan
 bertugas merawat pasien karena menghalangi efektivitas kebersihan tangan.

Indikasi Kebersihan Tangan

Secara umum, kebersihan tangan di fasilitas kesehatan dilakukan berd


Pedoman PPI Departemen Kesehatan (2007), disebutkan bahwa kebersihan
dilakukan sebelum dan setelah :

1. memeriksa dan kontak langsung dengan pasien


2. memakai dan melepas sarung tangan
3. menyiapkan dan mengkonsumsi makanan
4. pada situasi yang membuat tangan terkontaminasi:
a. memegang instrumen kotor atau barang lain yang terkontaminasi
 b. menyentuh membran mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya (sekr
ekskresi)
5. masuk dan meninggalkan ruang isolasi
Sesuai dengan area tempat bertugas, saat kebersihan tangan wajib dilakuk
setiap petugas disesuaikan dengan potensi risiko transmisi patogen antar pasien
 petugas dan pasien, antara petugas
petuga s dan lingkungan/peralatan
lingkunga n/peralatan terkontaminasi, antara
dengan bahan yang berpotensi infeksius. Bagi petugas di luar area per
direkomendasikan melakukan kebersihan tangan saat tiba di tempat pelayanan ke
sebelum masuk dan meninggalkan ruangan pasien, sesudah dari kamar kecil dan
meninggalkan puskesmas.

Berdasarkan pedoman WHO (2009), direkomendasikan 5 saat penting


menjalankan kebePuskesmasihan tangan di ruang perawatan, diperkenaikan sebag
moments for hand hygiene”.

Lima saat penting wajib menjalankan


higiene tangan (WHO) :

1. sebelum kontakSign up to vote on this title
pasien
2. sebelum  Useful  Not useful
melakukan prosedur
tindakan/aseptik
3. seteiah kontak cairan tubuh
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 1. Saat kebersihan tangan untuk pasien

Pasien perlu mendapatkan edukasi tentang kebersihan tangan pada


orientasi pasien rawat inap. Pasien berhak mengingatkan petugas melak
kebersihan tangan setiap kali akan memberikan perawatan atau melakukan t
kepada dirinya agar meminimkan risiko pemindahan patogen penyebab infek
 pasien, petugas-pasien, maupun melalui peralatan.

Pasien perlu melaksanakan kebersihan tangan saat sebelum dan sesudah


setelah menyentuh cairan tubuh (urine, dahak, ingus, dll) atau setelah dan
mandi/WC.

2. Saat kebersihan tangan untuk pengunjung

Pengunjung perlu mendapatkan edukasi tentang kebersihan tangan


 program penyuluhan kesehatan masyarakat puskesmas, melalui media leflet
dll. Pengunjung perlu melaksanakan kebersihan tangan pada setiap akan m
 pasien, setelah menemui pasien/kontak lingkungan sekitar pasien, setelah konta
tubuh, sebelum meninggalkan puskesmas, sebelum dan setelah makan.

3. Rekomendasi Mencuci Tangan

- Pemakaian sabun dan air mengalir penting ketika tangan terlihat kotor.

- Air mengalir dan sabun yang digosokkan


digosokkan di seluruh bagian/lipatan tanga
digunakan selama 40 sampai 60 detik.

- Penting sekali untuk mengeringkan tangan setelah mencucinya.

- Mencuci tangan memakai sabun biasa atau sabun antiseptik dan air bersih
sama efektifnya, bila dijalankan sesuai prosedur. Sabun biasa mengurangi te
iritasi kulit. Untuk membantu mencegah iritasi kulit dan dermatitis kontak
seringnya mencuci tangan, direkomendasikan penggunaan produk perawatan
(losion pelembab/krem).

Jika tidak ada handuk kertas, keringkan tangan dengan handuk bersih atau kerin
udara. Handuk yang digunakan bersihdapat dengan cepat terkontaminasi dan ti
direkomendasikan. Membawa handuk /sapu tangan kecil pribadi me
menghindari pemakaian handuk kotor.

4. Rekomendasi Alternatif cuci tangan (alcuta) dengan handrub  antiseptik (


berbasis alkohol)

  Handrub 
 Handrub  antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau zat organik, sehing
tangan terlihat kotor atau terkontaminasi (oleh darah atau cairan tubuh lain
mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu.

 Sign up to votesementara
Antiseptik yang bereaksi cepat menghilangkan on this title atau men
 Useful 
mikroorganisme penghuni tetap dan melindungi Not useful
kulit tanpa mengguna
direkomendasikan yang mengandung alkohol 60-90%, emollient   dan
ditambahkan antiseptik (misalnya khlorheksidin glukonat  2-4%)
  2-4%) yang memi
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music dan mengakibatkan rekomendasi kebersihan tangan menjadi tidak efektif. H
antiseptik lebih efektif dibandingkan mencuci tangan dengan sabun biasa ata
antiseptik karena dapat disediakan di berbagai tempat sesuai kebutuhan
memerlukan sumber air, waktu lebih singkat dan kurang menimbulkan irita
(tidak kering, pecah-pecah atau merekah). Dengan demikian, handrub  an
dapat menggantikan mencuci tangan dengan sabun dan air sebagai pr
utama dengan syarat tangan tidak tampak kotor.

5. Prosedur menjaga kebersihan tangan dengan formula berbasis alkohol :


1. Tuangkan secukupnya handrub berbasis alkohol untuk dapat mengisi 1 c
telapak tangan (lebih kurang 1 sendok teh/3cc)
2. Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah tangan, khusu
antara jari-jemari, di bawah kuku, sesuai 7 langkah cuci tangan, hingga
dalam waktu 20-30 detik 

Prosedur mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir :

40 – 
40 –  60
 60 Detik
Sumber : Pedoman WHO, 2009


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Prosedur kebersihan tangan dengan larutan berbahan dasar alkohol

Sumber : Pedoman WHO, 2009

Prosedur Cuci Tangan Bedah Menggunakan Larutan Berbasis Alkohol

Dilakukan setelah petugas mencuci tangan sampai dengan siku dengan sabun b
chlorhexidin 4% tanpa sikat, tangan dalam kondisi kering.


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music

B. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Pelindung barier yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (AP
digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme y
 pada petugas kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis
meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjad
 penting untuk melindungi petugas.
petuga s. Dengan
Den gan munculnya
mun culnya infeksi baru seperti avian in
(flu burung), sars dan penyakit infeksi lainnya (emerging infectious diseases), 
diseases),
   pem
Sign up to vote on this title
APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting baik untuk perlindungan
maupun petugas.  Useful  Not useful

A. Penggunaan Sarung Tangan


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music sekresi, ekskresi, bahan terkontaminasi, membran mukosa dan kulit yang tida
kulit utuh yang potensial terkontaminasi serta sebelum melakukan tindakan
tindakan invasif atau tindakan bedah.

Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu

b. Sarung tangan bersih


Adalah sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi, dan digunakan s
tindakan yang ada kemungkinan kontak tangan dengan darah atau caira
lain, membran mukosa atau kulit yang tidak utuh, menangani bahan-baha
 pakai yang terkontaminasi atau menyentuh permukaan yang tercem
melakukan tindakan prosedur medis.

b. Sarung tangan steril:

Adalah sarung tangan yang distenilkan oleh Puskesmas atau dan pabri
harus digunakan pada tindakan pembedahan atau tindakan aseptik / invasi

c. Sarung tangan rumah tangga:

Sarung tangan kebersihan terbuat dan latex atau vinil yang tebal, sepert
tangan yang biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Sarung
rumah tangga dipakai pada waktu meebersihan alat kesehatan, memb
 permukaan meja kerja, membersihkan permukaan
permukaa n lingkungan, dll. Sarun
 jenis ini dapat digunakan lagi setelah dicuci besih

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Pada Penggunaan Sarung Tangan

Sarung tangan tidak perlu dikenakan untuk tindakan tanpa kemungkinan


darah atau cairan tubuh lain. Contoh memberi makan pasien, membantu minu
membantu jalan, dll.

Pada waktu sebelum menggunakan sarung tangan, lakukan kebersihan


terlebih dahulu. Harus diperhatikan sebelum melakukan tindakan/ pemeriksaan
menggunakan sarung tangan dengan ukuran yang sesuai khususnya sarung tanga
karena dapat menganggu ketrampilan/teknik operasi dan memudahkan robek. Ja
kuku selalu pendek untuk menurunkan risiko sarung tangan robek. Pakai sarung
sekali pakai saat merawat pasien, segera lepas sarung tangan apabla telah selesai dig
atau sebelum beralih ke pasien lain atau aktivitas yang lain. Hindari kontak pada
 benda lain selain yang berhubungan dengan tindakan yang sedang dilakukan
membuka pintu selagi masih memakai sarung tangan, menulis, rnengangkat telpo
Cuci tangan segera setelah melepas sarung tangan. 
Sign up to vote on this title
Tidak direkomendasikan menggunakan   Notrangkap
Useful tangan
sarung useful bila tidak
 banar diperlukan karena tidak meningkatkan perlindungan, bahkan akan menin
risiko kecelakaan karena menurunkan kepekaan (raba).
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music a. Tindakan yang memakan waktu lama (lebih dan 60 menit) dan atau
tindakan operasi di area sempit dengan kemungkinan besar robekan sarung
oleh alat tajam seperti jarum, gunting atau penj epit;

 b. Tindakan yang berhubungan dengan jumlah darah atau cairan tubuh yang
Persalinan, dll.;

c. Penyiapan bahan yang berisiko toksik/iritatif pada kulit tangan (obat sitostatik

Sarung tangan rumah tangga dapat dicuci dan digunakan berkali-kal


membePuskesmasihkan peralatan, pencucian linen, membePuskesmasihkan cecera
atau cairan tubuh lain. Sarung tangan rumah tangga tidak dipakai untuk perawat
menyentuh kulit pasien secara langsung.

BAGAN ALUR PEMILIHAN JENIS SARUNG TANGAN

B. Penggunaan Pelindung Wajah (masker ) dan Pelindung Mata

Penggunaan pelindung wajah dan pelindung mata dimaksudkan


melindungi petugas sebagai barier selaput lendir hidung, mulut dan mata
melakukan tindakan atau perawatan pasien yang memungkinkan terjadi p
darah dan cairan tubuh lain, tindakan pertolongan persalianan, perawatan gi
tindakan yang menghasilkan aerosol. Pemakaian pelindung mata harus
mungkin sehingga tidak mengganggu pandangan dan ketajaman pandangan.

Sign up to vote on this title
Masker digunakan untuk menahan
 cipratan
Useful yang keluar sewaktu
Not useful
kesehatan berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan dar
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music  Masker disposable 


disposable  dan bahan sintetik dapat memberikan perlindung
tetesan partikel berukuran besar (> 5 mikron) yang tePuskesmasebar melalu
atau bePuskesmasin ke orang yang berada di dekat pasien (kurang dari 1 mete
 pasien dengan penyakit menular melalui udara atau droplet nuklei, mask
digunakan adalah respirator partikulat dengan efisiensi tinggi, misalnya N-9
dapat melindungi petugas terhadap inhalasi partikel mikro dengan ukuran < 5
yang dibawa oleh udara. Sebelum petugas memakai respirator N-95, perlu di
uji kesesuaian ( fit
 fit test ) pada setiap pemakaiannya.

Pemakaian respirator partikulat (masker efisiensi tinggi)

Petugas kesehatan harus:

- Memeriksa sisi masker yang menempel pada wajah untuk melihat apakah
utuh dan tidak cacat;
- Memastikan tali masker dalam kondisi baik dan harus menempel pa
sambungan;
- Memastikan klip hidung yang terbuat dan logam (jika ada) berfungsi baik
F i t test  untuk
 untuk respirator partikulat

Fungsi respirator tidak optimal / tidak efektif jika respirator tidak dapat
sempurna pada wajah, seperti pada keadaan dibawah ini :

- Adanya jenggot, cambang/rambut pada wajah bagian bawah/gagang kacam


- Ketiadaan satu/dua gigi pada kedua sisi dapat mempengaruhi perlekatan
wajah
- Klip hidung (logam) dipencet/dijepit menyebabkan kebocoran. Direkomen
meratakan klip di atas hidung menggunakan kedua telunjuk dengan cara m
dan menyusuri bagian atas respirator.
- Jika mungkin direkomendasikan  fit test   dilakukan setiap saat sebelum m
respirator partikulat.

Cara fit
 fi t test  respirator
  respirator partikulat

Sign up to vote on this title
Langkah 1:
 Useful  Not useful

Genggamlah respirator dengan satu tangan, posisikan


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Langkah 2:

Posisikan respirator di bawah dagu anda dan sisi untuk


hidung berada di atas

Langkah 3:

Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan


 posisikan agak tinggi di belakang kepala anda di atas
telinga.

Tariklah tali pengikat respirator yang bawah dan


 posisikan tali di bawah telinga.

Langkah 4:

Letakkan jari-jari kedua tangan anda diatas bagian


hidung yang terbuat dan logam. Tekan sisi logam
tePuskesmasebut (gunakan 2 jari dan masing-masing
tangan) mengikuti bentuk hidung anda. Jangan
menekan respirator dengan satu tangan karena dapat
mengakibatkan respirator rusak.

Langkah 5:

Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan,


dan hati - hati agar posisi respirator tidak berubah.

Langkah 5.a :

Hembuskan napas kuat - kuat. Tekanan positif di dalam respirator berarti ti


kebocoran. Bila terjadi kebocoran atur posisi dari/atau ketegangan tali. Uji
kekuatan respirator. Ulangi langkah tersebut sampai respirator benar- benar
rapat.

Sign up to vote on this title
Langkah 5 b : Pemeriksaan segel negatif  Useful  Not useful

Tarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran, tekanan negatif akan m
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Beberapa catatan pada penggunaan respirator partikulat :

1. Digunakan petugas hanya pada perawatan pasien infeksi airborne

2. Dapat digunakan oleh seorang petugas


petugas untuk 1 shift tugas pada perawata
dengan infeksi airborne /
airborne / sejenis

3. Penyimpanannya dipastikan secara individual di dalam plastik kering den


luar respirator diposisikan berada di bagian dalam, diberi identitas.

C. Penggunaan Topi

Topi digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga


kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan. Topi haru
 besar untuk menutup semua rambut. Meskipun topi dapat memberikan
 perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utama adalah untuk melindungi pem
dari darah atau cairan tubuh yang terpercik atau menyemprot.

D. Penggunaan Gaun/Baju Pelindung

Gaun pelindung digunakan untuk menutupi baju kerja pada saat m


 pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular
droplet/airborne,
droplet/airborne, juga melindungi petugas dari kemungkinan terkena percika
cairan tubuh lain karena suatu tindakan/prosedur medis/keperawatan. Jeni
dapat berupa bahan tembus/tidak tembus cairan.

Gaun pelindung steril dipakai oleh ahli bedah dan asisten pada saat me
 pembedahan, sedangkan gaun pelindung non steril dipakai di berbagai
 berisiko tinggi, misalnya di kamar bePuskesmasalin,
bePu skesmasalin, ruang pulih di kamar bed
di ruang isolasi.

Indikasi Pemakaian Gaun Pelindung

a. Saat membersihkan luka

 b. Melakukan irigasi

c. Tindakan drainase

Sign up to vote on this title
d. Menuang cairan terkontaminasi
 Useful  Not useful
e. Menangani pasien dengan perdarahan masif
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music identifikasi/penilaian risiko. Gaun pelindung harus segera diganti bila terkena
darah atau cairan tubuh.

Tidak ada kewajiban memberikan baju khusus untuk pengunjung m


ruang tertentu di Puskesmas kecuali sebagaimana direkomendasikan berd
risiko transmisi infeksi. Apabila ada ruangan yang mengatur penggunaan baju
untuk pengunjung. direkomendasikan pelaksanaan standar kebersihan seca
untuk meminimalkan risiko transmisi infeksi melalui media baju tersebut, yaitu

a. Dicuci minimal setiap hari kecuali pada situasi tertentu


tertentu dimana baju
kotoran/cairan tubuh harus segera dicuci;

 b. Baju pengunjung yang terkontaminasi segera ditempatkan di dalam wad


infeksius;

c. Baju pengunjung pasca pakai tanpa kontaminasi ditempatkan di dalam


linen non infeksius (kotor ringan)

E. Penggunaan Apron

Apron terbuat dan karet atau plastik merupakan penghalang tahan a


 bagian depan tubuh petugas kesehatan. Petugas kesehatan harus mengenaka
ketika melakukan perawatan langsung pada pasien, membersihkan pasi
melakukan prosedur dimana ada risiko tumpahan darah, cairan tubuh atau sekr
ini penting jika gaun pelindung tidak tahan air. Apron akan mencegah caira
 pasien mengenai baju dan kulit petugas.

F. Penggunaan Pelindung Kaki

Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan cedera akiba


tajam atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kak
karena itu sandal jepit atau sepatu yang terbuat dan bahan lunak (kain) tida
dikenakan. Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih
 perlindungan, tetapi harus dijaga tetap bePuskesmasih dan bebas kontamina
atau tumpahan cairan tubuh lain.

Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih. Sepatu yang


 tahan t
Sign up to vote on this title
 benda tajam atau kedap air harus tersedia di kamar bedah. Sebuah
 Useful  Not useful
menyatakan bahwa penutup sepatu dari kain atau kertas dapat menin
kontaminasi karena memungkinkan darah merembes melalui sepatu dan se
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music ALUR PERMINTAAN, PENYEDIAAN DAN PENYIMPANAN APD

DI UPTD PUSKESMAS KABUH

Alur Permintaan APD dan Sistem Penyediaan

- APD yang disposable  dimintakan melalui gudang obat dengan sistem paket buff
 stock .
- APD yang tidak habis pakai direncanakan dan disediakan melalui Bendahara
Puskesmas Kabuh;
- Jenis dan jumlah APD yang disediakan di setiap ruangan sebagai buffer floo
direncanakan dan diusulkan oleh Penanggung Jawab Unit sesuai kebutuhan pelayana
dan tindakan keperawatan spesifiknya;
- Standar perhitungan kebutuhan APD untuk setiap pelayanan pasien ditetapkan tim PP
- Sistem ketersediaan buffer   perlu dimonitor secara kontinue, dicatat setiap penggun
untuk menjamin ketersediaan APD sesuai kebutuhan spesifik pelayanan medis dan t
keperawatan di setiap ruangan;
- Penggunaan APD secara tepat sesuai indikasi, dengan mengukur risiko transmisi, di
secara rutin menggunakan daftar tilik, dievaluasi dan di- feedback 
 feedback -kan
-kan kepada yang ter
- Rekapitulasi penggunaan APD setiap ruangan disampaikan Bendahara barang dan
untuk bahan evaluasi dan perencanaan.

Penyimpanan APD di Ruangan

Penyimpanan seluruh APD yang dibutuhkan di ruangan (sesuai kebutuhan spesif


ruangan) direkomendasikan dalam sistem ketersediaan buffer , tersendiri dalam almari ka
mudah diakses bila dibutuhkan. Apabila tidak ada almari khusus, direkomendasikan di
dalam almari linen ditempatkan dengan penempatan yang rapi, bersih dan kering, diberik
identitas.

Langkah-Langkah Mengenakan Alat Pelindung Diri

1. Kenakan baju operasi sebagai


 pertama pakaian pelindung

5. Kenakan celemek plastik

2. Kenakan sepatu bot karet


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music

7. Kenakan masker

3. Kenakan sepasang sarung


tangan pertama

8. Kenakan penutup kepala

4. Kenakan gaun luar

9. Kenakan alat pelindung mata


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Langkah-Langkah Melepaskan Alat Pelindung Diri

1. Disinfeksi sepasang sarung


tangan bagian luar

7. Lepaskan pelindung mata

2. Disinfeksi celemek dan sepatu


 bot

5. Lepaskan penutup kepala

3. Lepaskan sepasang sarung


tangan bagian luar

9. Lepaskan masker

4. Lepaskan celemek

10. Lepaskan sepatu bot

5. Lepaskan gaun bagian luar


luar

11. Lepaskan sepasang sarung


tangan bagian dalam

6. Disinfeksi tangan yang


yang
mengenakan sarung tangan Sign up to vote on this title 

 Useful  Not useful


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Pemilihan Alat Pelindung Sesuai Jenis Pajanan

Jenis pajanan Contoh Pilihan alat pelindung


Risiko rendah - Injeksi - Sarung tangan tidak
1. Kontak dengan kulit - Perawatan luka esensial
ringan
2. Tidak terpajan darah
langsung
Risiko sedang - Pemeriksaan pelvis - Sarung tangan
1. Kemungkinan - InsePuskesmasi IUD - Mungkin perlu apron
terpajan darah namun - Melepas IUD atau gaun pelindung
tidak ada cipratan - Pemasangan kateter
intra vena
- Penanganan spesimen
laboratorium
- Perawatan luka berat
- Ceceran darah
Risiko tinggi - Pertolongan - Sarung tangan ganda
1. Kemungkinan Persalinan per - Apron
vaginam - Baju Pelindung
terpajan darah dan
kemungkinan - Kaca mata pelindung
terciprat - Masker
2. Perdarahan masif - Sepatu boot


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Manfaat Masing-masing Alat Pelindung Diri

Alat pelindung Terhadap pasien Terhadap petugas kesehatan


Sarung tangan Mencegah kontak Mencegah kontak tangan
mikroorganisme yang  petugas dengan darah/ cairan
terdapat pada tangan tubuh penderita, selaput lendir,
 petugas kesehatan kepada kulit tidak utuh atau alat
 pasien kesehatan/permukaan
terkontaminasi
Masker Mencegah kontak droplet Mencegah membran mukosa
dan mulut/hidung petugas  petugas kesehatan (hidung dan
kesehatan yg mulut) kontak dengan percikan
mengandung darah atau cairan tubuh
mikroorganisme dan  penderita
terpercik saat bernafas,
 bicara atau batuk kepada
 pasien
Kacamata Mencegah membran mukosa
Pelindung  petugas kesehatan kontak
dengan percikan darah atau
cairan tubuh penderita
Tutup Kepala Mencegah jatuhnya
mikroorganisme dan
rambut dan kulit kepala
 petugas ke daerah steril
Jas dan celemek Mencegah kontak Mencegah kulit petugas
 plastic mikroorganisme dan kesehatan kontak dengan
tangan, tubuh dan  percikan darah atau cairan tubuh
 pakaian petugas  penderita
kesehatan kepada pasien
Sepatu Pelindung Sepatu yang Mencegah perlukaan kaki oleh
 bePuskesmasih  benda tajam yang
mengurangi terkontaminasi atau terjepit
kemungkinan terbawanya  benda berat (contoh, mencegah
mikroorganisme dan luka karena menginjak benda
ruangan lain atau luar tajam/kejatuhan alkes) ;
ruangan mencegah kontak dengan darah
cairan tubuh lainnya


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Panduan Pemilihan APD Berdasarkan Aktivitas Perawatan Pasien

Kacamata
Gaun/
Jenis tindakan Sarung tangan Masker / penutup
Celemek
wajah
Memandikan pasien Tidak, kecuali Tidak Tidak Tidak
kulit tidak utuh
Vulva / penis hygiene Ya Tidak Tidak Tidak T
Menolong BAB Ya Ya Tidak Tidak
Menolong BAK Ya Tidak Tidak Tidak
Oral Hygiene Ya Tidak Tidak Tidak
Mengambil darah arteri Ya Ya Tidak Tidak
Mengambil darah vena Ya Tidak Tidak Tidak
Perawatan luka mayor Ya (steril) Ya Tidak Tidak
Perawatan luka minor Ya Tidak Tidak Tidak
Perawatan luka infeksius Ya (steril) Ya Tidak Tidak
Mengukur TTV Tidak Tidak Tidak Tidak
Melakukan penyuntikan Tidak Tidak Tidak Tidak
Memasang infus Ya Tidak Tidak Tidak
Memasang dawer catheter   Ya (steril) Tidak Tidak Tidak
Membersihkan ruang Ya (sarung Tidak Tidak Tidak
 perawatan tangan RT)
Membersihkan peralatan Ya (sarung Ya Ya Ya
habis pakai tangan RT)
Transportasi pasien Tidak Tidak Tidak Tidak
Melakukan EKG Tidak Tidak Tidak Tidak
Mengganti infus Tidak Tidak Tidak Tidak
Memberikan diit per oral Tidak Tidak Tidak Tidak
Mengantar spesimen ke Tidak Tidak Tidak Tidak
laboratorium
Mengganti linen tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
terkontaminasi
Mengganti linen Ya Tidak Tidak Tidak
terkontaminasi
Memasang NGT Ya ya Tidak Tidak

Sign up to vote on this title
Memberi tetes mata Tidak Tidak Tidak Tidak
 Useful  Not useful
Irigasi mata Ya Tidak Tidak Tidak
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music C. PENGELOLAAN PERALATAN KESEHATAN/INSTRUMEN PASCA PAKA

Pengelolaan alat kesehatan/instrumen pasca pakai secara benar, tepat, efe


efisien merupakan hal yang sangat penting dan harus dimengerti /dipahami oleh selu
kesehatan pada setiap tingkat, mulai dan petugas pelayanan kesehatan sampai ke
 pembePuskesmasihan dan pemeliharaan sebagai upaya pencegahan dan peng
infeksi di Puskesmas. Proses pencegahan terjadinya infeksi silang (cross contam
dari alat/instrumen, setelah digunakan dengan melakukan dekontaminasi. Berd
kemungkinan terjadinya infeksi, Dr. E.H.Spaulding   mengelompokkan alat/in
 pasca pakai menjadi 3 kelompok yaitu :

NO. TINGKAT RISIKO PENGELOLAAN ALAT


1. Risiko Tinggi (critical)   adalah alat Sterilisasi atau menggunakan
yang digunakan menembus kulit atau alat steril sekali pakai
rongga tubuh atau pembuluh darah (disposable)
2. Risiko sedang (semi critical)   adalah Disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
alat yang digunakan pada mukosa atau
kulit yang tidak utuh
3. Risiko rendah (non critical)   adalah Disinfeksi tingkat rendah atau
alat yang digunakan pada kulit yang cuci bersih
utuh/ pada permukaan kulit

Dekontaminasi   adalah proses untuk menghilangkan kotoran, komponen orga


mikroorganisme patogen dan alat kesehatan/instrumen sehingga aman untuk peng
selanjutnya. Proses dekontaminasi meliputi perendaman,pembersihan, pe
disinfeksi, dan sterilisasi.

Alat kesehatan/instrumen pasca pakai setelah digunakan untuk tindakan medis d


tindakan keperawatan harus segera dilakukan perendaman dan pencucian
menggunakan larutan disinfektan yang sesuai (jenis, konsentrasi dan lama peren
kemudian bilas dengan air mengalir dan keringkan.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebutt harus menggunakan APD (alat pelindu


sesuai ketentuan. Tujuan dari proses tersebut adalah :

- Sebagai pemutus mata rantai infeksi


- Meminimalkan dan mengisolasi potensi kontaminasi
- Merupakan langkah awal (first step) universal precaution yang
precaution yang perlu dilaksanak
- Dikerjakan pada setiap tahapan kegiatan pelayanan sterilisasi
Disinfeksi  adalah suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau semua mikroor
dari benda/alat kesehatan, kecuali terhadap endospora bakteri, dengan sistem panas
atau kimia. 
Sign up to vote on this title
 Useful
Disinfeksi tingkat tinggi (DTT)   dapat dilakukan apabila  Not useful
alat/instrumen dengan
semi kritikal, segera digunakan dan tidak memungkinkan bila dilakukan sterilisa
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music  permukaan kulit dan membran mukosa. Disinfektan dan antiseptik yang digun
Puskesmas disediakan oleh gudang obat.

Berdasarkan daya hambat/bunuh terhadap mikroorganisme, disinfektan dikelom


yaitu:

NO. KLAS KETERANGAN


1. HLD (High Level Disinfektan yang berpotensi menghancurkan /
 Disinfectan) membunuh semua bakteri bentuk vegetatif;
myco-bacteria, jamur; virus ukuran kecil dan
sedang, lipid dan non lipid, kecuali sejumlah
spora bakteri.
Contoh : Glutaraldehide 2%
Glutaraldehide 2% pH 7,5-8,5; H2O2
6%; Formaldehide
6%; Formaldehide 8%
 8% dalam alkohol 70%;
2. ILD (Intermediate Level Disinfektan yang berpotensi menghancurkan /
 Disinfectan ) membunuh semua bakteri bentuk vegetatif;
mycobacteria, jamur; virus ukuran kecil. sedang
lipid dan non lipid, tetapi tidak sensitif terhadap
spora bakteri.
Contoh : Alkohol 76%-90% ; Chlorine;
Chlorine;
 Formaldehide 4-8%
 Formaldehide 4-8% dalam air
3. LLD (Low Level Disinfektan yang berpotensi menghancurkan /
 Disinfectan) membunuh semua bakteri bentuk vegetatif;
 beberapa jamur; virus (lipid) seperti Hepatitis
C dan HIV, tetapi tidak sensitif untuk
mycobacteria atau spora bakteri.
Contoh : Formaldehide
: Formaldehide konsetrasi
 konsetrasi <4% dalam
air, disinfektan golongan amonium kwartenair.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas/potensi disinfektan adalah:

1. Konsentrasi disinfektan;
disinfektan; lama paparan/perendaman; suhu, pH (tingkat keasam
kebasaan)

2. Tipe dan jumlah mikroorganisme (misal : Mycobacterium tuberculose relatif


tuberculose relatif leb
dibanding dengan mikroorganisme vegetatif)

3. Tingkat kebersihan alat/instrumen; pembersihan


pembersihan yang kurang adekuat meny
masih adanya kontaminan/materi organik. Interaksi antara kontaminan organ
burden)
burden) dengan zat aktif dapat menurunkan aktivitas disinfektan.

4. Tingkat kesadahan air (hardness water ),


), adanya kandungan yang mineral  tingg
Sign up to vote on this title
kalsium atau magnesium dapat berinteraksi dengan zat aktif disinfektan s
menurunkan aktivitasnya.  Useful  Not useful

Sterilisasi   adalah suatu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme (


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 1. Menurunkan angka kejadian infeksi


2. Membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial.
3. Efisiensi investasi, instalasi dan pemeliharaan serta penggunaan sumber daya
 peralatan, sarana prasarana lain).

Metode sterilisasi :

Ada beberapa metode sterilisasi yang digunakan di Puskesmas yaitu:

1. Sterilisasi panas tinggi dengan tekanan (uap dengan tekanan/autoclave)


autoclave)

2. Sterilisasi panas kering

3. Kukus rebus menggunakan dandang (DTT)

4. Sterilisasi dengan bahan/larutan kimia (larutan glutaraldehide


(larutan glutaraldehide 2%;
 2%; atau dengan
hydrogen peroksida 
peroksida  6%); dilakukan apabila sterilisasi dengan panas tinggi (
 steam)
 steam) dan atau panas rendah dengan gas tidak dapat dilakukan.

Metode sterilisasi yang rutin dilaksanakan adalah sterilisasi uap (sterilisasi uap pre
untuk alat kesehatan/instrumen/bahan yang tahan panas (termostabil) dan sterilisa
rendah dengan gas Ethylen Oxide untuk alat kesehatan/bahan yang bersifat termolab

Jenis alat kesehatan / instrumen dan program-metode stelisasi :

SPESIFIKASI METODE STERILISASI


1. Alat/Instrumen tahan panas Sterilisasi Uap ( Autoclave Steam):
Steam):
(termostabil)
Suhu (T) 134°C; P 3000 mBara
selama 5 menit; Total proses pre-
 post = ± 60 menit (logam; linen;
kapas; kassa)

2. Alat/Instrumen tidak tahan Sterilisasi dengan cairan glutaraldehid


 panas (termo- labil) 2% selama 1 jam

Tahapan pengelolaan alat kesehatan/instrumen pasca pakai:

Untuk mendapatkan hasil sterilisasi yang optimal (efektif dan efisien) dan terjaga m
sampai dengan digunakan maka proses pengelolaan alat kesehatan/instrumen pasc
harus dilakukan secara benar dan tepat, aman bagi pasien petugas serta lingkungan,

1. Petugas yang
yang akan melaksanakan kegiatan/proses dekontaminasi harus  meng
Sign up to vote on this title
alat pelindung diri (APD) yang sesuai.

Useful 
Not useful

2.  Pre-cleaning  dan
 dan pencucian:
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music c. Bilas dengan air


air mengalir sampai bersih, dan keringkan

d. Apabila alat/instrumen pasca pakai segera digunakan, untuk alat/instrumen de

- Kategori semi
Kategori semi critical  dilakukan
 dilakukan DTT dengan:

• Direndam dengan larutan kimia/disinfektan ( glutaraldehide 2%


 glutaraldehide 2% se
menit.

- Kategori critical   dilakukan sterilisasi dengan larutan kimia/disi


( glutaraldehide 2%
 glutaraldehide 2% selama 1 jam) sebagai berikut :

• Tuang larutan secukupnya ke dalam wadah tertutup (alat/instrume


terendam seluruhnya).

• Lama perendaman : DTT = 15 menit; Sterilisasi 1 jam.

• Bilas dengan aquadest steril, ulangi pembilasan sebanyak 2 (dua) ka

• Keringkan/ dilap dengan lap steril

• Alat yang telah diproses harus segera digunakan

Catatan

a. Stabilitas larutan glutaraldehide
larutan glutaraldehide 28
 28 hari, pada suhu kamar.

 b. Larutan  glutaraldehide 


 glutaraldehide  tidak boleh diencerkan pada saa
digunakan.

3. Setting dan pengemasan alat kesehatan/instrumen dan bahan habis pakai (BHP)

Alat/instrumen/bahan yang telah bersih dan kering disetting/ditata serta dikema


ketentuan.

Prinsip pengemasan :

- Bahan pengemas sesuai dengan metode sterilisasi yang dipilih.

- Sterilan harus dapat diserap dengan baik dan dapat menjangkau seluruh
kemasan dan isinya.

- Harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka

- Harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan kon
Catatan : bila linen atau kertas perkamen sebagai bahan pengemas, minim
rangkap 2 (dua).


Sign up to vote on this title
. Sterilisasi
 Useful  Not useful
Metode sterilisasi yang dipilih, berdasarkan jenis bahan dasar alat/instrume
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music
ALAT/INSTRUMEN/BAHAN DARI METODE STERILISASI
Logam ; linen, kassa, kapas Streilisasi uap P1 (suhu 134oC)
Sensitif terhadap panas (termolabil) Streilisasi dengan cairan kimia
 glutaraldehide
 Note 
 Note  : Sterilisasi dengan larutan kimia/disinfektan dipilih apabila tidak m
dilakukan sterilisasi panas tinggi maupun sterilisasi panas rendah dan dilaksan
unit pelayanan.

4. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi proses serta hasil sterilisasi harus dilakukan sesuai ke
sebagai jaminan mutu/kualitas hasil sterilisasi, meliputi:

a. Monitoring proses secara visual


visual dengan melihat
melihat kondisi post sterilisasi

 b. Indikator eksternal dilakukan/diberikan pada setiap kemasan (perubahan wa

c. Indikator mekanik yaitu dengan mencatat kondisi suhu, waktu dan tekanan
 proses.

d.  Bowie Dick Test   dilakukan setiap 1 (satu) kali sebulan sebelum mesin
dengan vakum

e. Indikator biologi, dilakukan minimal 2 (dua) minggu sekali tiap mesin


mesin
 steam,
 steam,

5. Penyimpanan:

Alat kesehatan/instrumen, bahan habis pakai (BHP), serta linen medis yan
disterilkan disimpan di ruang steril. Penyimpanan di unit pelayanan min
tempat/ruang yang jauh dari lalu lintas utama atau pada kotak/almari yang be
kering serta mudah dilakukan disinfeksi.

6. Waktu kedaluarsa hasil sterilisasi:

Kadaluarsa Cara sterilisasi dengan bahan pengemas

Satu minggu Sterilisasi dengan metode panas basah (autoclave


 steam)dengan
 steam)dengan pengemas kertas perkamen rangkap 2;
linen rangkap 2 atau ditempatkan dalam tromol.

Satu bulan Sama seperti 1 minggu jika kondisi ruang


 penyimpanan sesuai standar (suhu 180  –  220C
kelembaban 35 -75 %) 
Sign up to vote on this title

Satu 3 bulan 
Sterilisasi dengan metode panasbasah (autoclave
Useful Not useful

 steam) pengemas
 steam) pengemas pouches
 pouches
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Pengelolaan peralatan (BHP) re-used 

 BHP re-used  adalah
  adalah BHP yang menurut petunjuk manufakturnya diperuntukka
used   namun diijinkan digunakan kembali sesuai bukti ilmiah atau reko
Perhimpunan Profesi pengguna atau pengalaman klinik berdasarkan pertim
mutu, keamanan dan aspek finansial penggunaan (karena sangat dibutuhkan tet
diperoleh dengan segera atau diproduksi dalam jumlah terbatas, harga tidak ter
oleh pasien - secara pribadi/asuransi).
 Pengelolaan BHP re-used   di Puskesmas dilakukan berdasarkan tinjauan m
keamanan, rasional mulai dan saat penentuannya sampai dengan evaluasi pen
 pada pasien, ditetapkan dengan Kebijakan Puskesmas tentang Pengelolaan
 Re-used . BHP di-reused 
di-reused   melalui proses sterilisasi/DTT, dengan mempe
keamanan optimal secara fisik dan fungsi, ketersediaan metode dekontamin
sterilisasi yang efektif.
 BHP yang dapat di-reused 
di-reused  di
  di Puskesmas adalah BHP sesuai daftar lampiran Ke
Pengelolaan Peralatan  Re-used . Macam BHP dan batas maksimal jumlah
ditetapkan Puskesmas melalui pembahasan.
 Identifikasi BHP re-used   dan penomoran penggunaannya dilakukan oleh unit
 Nomor penggunaan alat yang ke-sekian dituliskan dengan penandaan
penand aan pada alat
kemasan alat. Jika tanda telah sampai batas maksimal re-used , penggun
diperkenankan me-reused   kembali. Jika BHP sudah tidak layak di-reused 
di-reused   berd
evaluasi fungsi, keamanan penampilan fisik, keamanan dan ketepatan sterilisa
atau alasan keamanan lain, meskipun belum sampai pada batas maksimal pen
reused   yang ditetapkan dalam Kebijakan, maka BHP tersebut segera
 penggunaannya tidak perlu diproses reused.
 Evaluasi klinik terhadap setiap penggunaan peralatan reused dilakukan oleh
kerja pengguna, menggunakan daftar tilik evaluasi yang telah disiapkan Tim PP
 Monitoring ketepatan penerapan standar, analisis evaluasi dan tindak lanjut sesu
evaluasi dilakukan Tim PPI setiap 3 bulan, disampaikan kepada Tim Mutu Pusk


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music DAFTAR NAMA CAIRAN DISINFEKTAN UPTD PUSKESAMAS KABUH


KABUH

 NO NAMA ISI KEGUNAAN KETERANGA


1. Alkohol  Ethanol  Antiseptik kulit 70%
 Disinfeksi
instrument non
kritis
 Disinfeksi
 peralatan
non medis
 Pengawet preparat
PA
2. Betadin Povidon Iodida Antiseptik kulit
3.  Bayclin  Natrium Hipoklorit  Tumpahan
darah 1%
 Disinfeksi lin
dan
instrumen 0,
 Disinfeksi air
 Disinfeksi
 bersih
 peralatan
 Dekontaminasi
non medis
tumpahan/percika
n darah/cairan 0,05%
 Disinfeksi linen
 putih
4. Hibiscrub Klorheksidin
glukonat Antiseptik kulit
5. Lysol Trikresolum Disinfeksi kamar 22 ml dalam 1
mandi, WC, Lantai
6. Perhydrol Hydrogen peroksida Antiseptik luka 3% - 6%


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music DAFTAR NAMA PERALATAN SI NG L E -USE  YANG

TIDAK PERNAH BISA DI RE-USE 

 NO NAMA ALAT MEDIS ALASAN


1 Sarung tangan ( bersih/steril ) Biaya re-use lebih
re-use lebih tinggi
2  Endotracheal tube ( ETT ) Kontaminasi, Biaya re-use lebih
re-use lebih tinggi
3  NGT  (Stomach
 (Stomach Tube)
Tube) Kontaminasi, Biaya re-use lebih
re-use lebih tinggi
4  Feeding tube Kontaminasi, Biaya re-use lebih
re-use lebih tinggi

D. PENGELOLAAN LINEN

Pengelolaan linen yang aman adalah kegiatan yang bertujuan m


kontaminasi linen kotor atau infeksius kepada petugas, pasien dan lingkungan, m
 proses pengumpulan, pemilahan, pengangkutan linen kotor, pencucian sampai
linen bePuskesmasih. Pengelolaan linen kotor dan bersih secara terpisah me
keharusan untuk meminimalkan risiko infeksi pada pasien dan petugas.

Pengelolaan linen di Puskesmas Kabuh meliputi kegiatan, penerima


 pencucian linen kotor, penyediaan linen bersih siap pakai, pemeliharaan, dan pem
linen rusak.

Proses cuci mencuci mulai dan pengumpulan, pemilahan, pencuci


 pengangkutan diatur secara sistematis. Kegiatan di diupayakan secara maksima
menghindari kontaminasi linen kotor terhadap linen bersih siap pakai maupun petu
lingkungan dengan melakukan disinfeksi terhadap kereta linen, pengepelan/disinfek
dan implementasi praktik kebersihan tangan petugas sesuai prosedur.

Jenis linen di Puskesmas Kabuh


Kabuh dikualifikasikan menjadi linen bersih, lin
infeksius dan linen kotor non infeksius (terdiri atas linen kotor berat dan line
ringan). linen bersih pasca pencucian di laundry.
laundry. Linen kotor infeksius adalah l
terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dan feses terutama yang berasal dari infe
Salmonella & Shigella, HBV, HCV, HIV, dll yang dapat menularkan mikroor
tersebut kepada pasien lain, petugas ataupun mencemari lingkungan;.

a. Penanganan Linen infeksius di Ruangan

1) Linen kotor hendaknya sesedikit mungkin dipegang dan digerak-gerakka


mencegah kontaminasi udara dan petugas.

2) Linen infeksius dan non infeksius dipisahkan dalam tempat penam


tersenditi Linen infeksius dilipat dan digulung sehingga bagian tengah yan
kotor berada di tengah gulungan selanjutnya dimasukkan dalamkantong
Sign up to vote on this title
warna kuning. Hitung dan catat linen infeksius sebelum dimasukkan dalam
 Useful  Not useful
sehingga mengurangi kontaminasi.

3) Petugas y engelola linen kotor wajib memakai APD


APD ber
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Linen kotor infeksius dan non infeksius dibawa ke laundry menggunakan
laundry menggunakan kere
kotor dengan tong / kantong linen warna kuning untuk linen infeksius, biru un
infeksius.

c. Penanganan Linen Kotor di laundry 

1) Petugas laundry 
laundry  menerima linen kotor dengan mengenakan APD berup
masker, sarung tangan rumah tangga, apron, sepatu boot.

2) Petugas memisahkan linen berdasarkan jenis linen serta tingkat kekotoran


linen kotor infeksius, linen kotor berat dan linen kotor ringan), menghit
mencatatnya.

3) Khusus untuk linen kotor infeksius langsung dilakukan


 bePuskesmasama linen kotor berat, tidak perlu dilakukan penghitungan ulan

d. Pengambilan Linen bersih

a. Linen bersih siap pakai diterima


diterima di bagian  finishing   dikeluarkan oleh
 pengeluaran linen bersih

 b. Linen yang akan dikeluarkan dihitung sesuai dengan daftar cucian yang
 pada hari itu kemudian menyerahkan kepada petugas pengeluaran linen

c. Petugas pengeluaran linen menyiapkan linen yang akan dikeluarkan


 pengeluaran

d. Petugas pengeluaran linen mengeluarkan linen bersih


bersih siap pakai sesu
 pengambilan linen

e. Petugas pengeluaran linen mencatat pengeluaran linen bersih siap pakai


itu di buku pengeluaran linen bersih

g. Petugas laundry membawa
laundry membawa linen bersih siap pakai menggunakan trolly
linen bersih

E. PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Kebersihan Ruang di Lingkungan PUSKESMAS

Kebersihan Ruang di lingkungan PUSKESMAS merupakan tindakan pembersihan


seksama yang dilakukan teratur meliputi :

- disinfeksi tempat tidur, permukaan meja, peralatan dan benda-benda di ling



Sign up
sekitar pasien setiap hari, saat pasien pulang to vote
dan on this title
sebelum pasien masuk
disinfektan standar PUSKESMAS;  Useful  Not useful
- Pengepelan lantai meliputi seluruh permukaan dengan disinfektan
PUSKESMAS setiap hari mimimal 2 kali/hari
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music a. Dilaksanakan sesuai standar zonasi ruangan di PUSKESMAS

 b. Mengusap seluruh permukaan Lingkungan dengan disinfektan standar PUSKES

c. Menggunakan mop khusus untuk setiap jenis ruangan, dengan cara sistemat
membersihkan dan menghilangkan patogen infeksius

Kebersihan Ambulans

Ambulans dibersihkan secara rutin sesuai standar pembersihan ruang perawatan da


kali sesudah digunakan transportasi pasien.


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music F. MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH

Limbah medis umumnya berasal dari kegiatan Puskesmas, dimana secara u


UPTD Puskesmas Kabuh dapat dikategorikan dalam limbah infeksius dan limb
infeksius. Limbah infeksius didefinisikan sebagai limbah yang meng
mikroorganisme berbahaya dalam jumlah cukup besar, sehingga dapat meny
 penyakit. Limbah non-infeksius adalah limbah domestik yang dihasilkan dari
kegiatan house keeping  /
 / kerumahtanggaan di Puskesmas.

Limbah medis secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan pada


fisiknya  yaitu limbah padat   dan limbah cair. Limbah padat atau sampa
dihasilkan dari aktivitas dalam Puskesmas menurut PP no 85 Tahun 1999
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, termasuk kategori limbah in
Limbah padat ini mengandung bahan-bahan infeksius atau mengandung
 berbahaya, sampah yang kontak dengan cairan tubuh penderita, jaringan
spesimen di laboratorium,

Sampah lain terkategori sebagai sampah umum atau domestik merupakan


yang berupa bungkus makanan dan minuman, sisa makanan bukan dari ruang
kertas dan plastik yang tidak terkontaminasi dan semua sampah selain bahan ki
radiasi yang tidak kontak dengan cairan tubuh pasien. Pemusnahan sampah infek
Puskesmas memerlukan adanya insinerator yang mempunyai kemampuan
memusnahkan berbagai mikroorganisme atau bahan infeksius pada sampah padat.

1. LIMBAH PADAT MEDIS

Limbah padat / sampah Puskesmas adalah campuran heterogen yang k


yang berasal dari berbagai kegiatan medis yang berlangsung, antara lain dari I
gizi, ruang tunggu, poliklinik, ruang poned, ruang perawatan, laboratorium.
 padat tesebut memiliki bahan campuran yang bervariasi. Oleh karena itu, limb
dihasilkan oleh aktivitas medis di Puskesmas harus dikelola dengan b aik.

Sampah yang bersumber dari lingkungan Puskesmas mempunyai peng


sampah yang ditangani secara terpisah dengan sampah lainnya karena kemu
mengandung bibit penyakit. Sehingga pengelolaan sampah Puskesmas bersifat
Mengingat akan pentingnya hal tersebutt maka, penanganan sampah Pu
merupakan bagian dari upaya penyehatan lingkungan Puskesmas.

Limbah padat dari Puskesmas mulai disadari sebagai bahan buangan yan
menimbulkan gangguan kesehatan lingkungan karena dianggap sebagai mat
 penyebaran penyakit menular.

Sign up to vote on this title
Dalam pengelolaan sampah Puskesmas di UPTD
 Useful Puskesmas
 Not useful Kabuh,
secara garis besar dibedakan menjadi Sampah Medis dan Sampah Non
Non M
Domestik.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music unit-unit pelayanan kesehatan seperti pelayanan medis, perawatan gigi, farm
sejenis serta limbah yang dihasilkan Puskesmas pada saat dilakukan per
 pengobatan atau penelitian. Limbah ini bisa membahayakan dan menim
gangguan kesehatan bagi pengunjung, masyarakat dan terutama kepada
yang menangani limbah.

Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya, limbah klinis digo


sebagai berikut:

 Limbah benda tajam


 Limbah infeksius
 Limbah jaringan tubuh
 Limbah farmasi
 Limbah kimia
 Limbah plastik

 Namun pada pelaksanaannya, penggolongan berbagai timbulan samp


ada tidak mudah dilakukan. Ada beberapa jenis yang dapat masuk ke dala
dari satu golongan ataupun tidak praktis dalam penggolongannya untu
Puskesmas Kabuh untuk Sampah Medis dibedakan menjadi 2 besar, yaitu :

 Sampah medis Tajam


 Sampah medis Non Tajam

Meskipun tidak seluruh limbah Puskesmas berbahaya, beberapa dian


dapat menimbulkan ancaman pada saat penanganan, penampungan, penga
dan atau pemusnahan. Beberapa alasan yang menjadikan limbah Pu
 berbahaya adalah:

 Potensi dalam menimbulkan bahaya kepada personil yang terlibat


 pembuangan jika tidak ditangani dengan baik.
 Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan jika dibuang tanpa pengolahan
dulu, sehingga mempunyai dampak yang membahayakan atau meng
kesehatan masyarakat.
Sampah medis dalam pengelolaan sampah Puskesmas merupakan
klinis yang berbentuk padat. Pengertian sampah medis di sini adalah limba
Puskesmas bersifat klinis. Sampah medis biasanya dihasilkan di ruang
ruang pengobatan atau tindakan, ruang perawatan, ruang bedah termasuk
kotor, verban,
verban, kateter, swab, plaster, masker dan lain-lain.
lain -lain.

Kategori sampah lain yang juga dikelola sebagai sampah Puskesma


sampah patologis yaitu sampah yang berasal dari ruang poned termasuk p
serta sampah laboratorium yaitu sampah yang 
Sign up to votedihasilkan
on this title dari labor
diagnostic atau riset, meliputi sediaan atau
 media
Useful sample
 Notspinal,
useful bangkai bin

Untuk membedakan dengan Sampah Umum / Domestik, maka Sampa


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music

b. Sampah Non-Medis

Sampah non-medis adalah timbunan limbah padat pada Puskesmas ya


termasuk dalam golongan sampah medis. Sampah non-medis biasanya
sampah domestik seperti timbunan sampah lain pada umumnya (sampah
domestik).
Dalam pelaksanaannya, sesuai dengan kesepakatan bersama di
Puskemas Kabuh untuk Sampah Umum / Domestik dibedakan menjadi
yaitu :

 Sampah Umum Basah / Sampah Organik, terdiri dari sisa makanan, dll.
 Sampah Umum Kering / Sampah Anorganik, terdiri
terdi ri dari kertas, plastik,
Untuk membedakan dengan Sampah Medis, maka Sampah Umum / D
dimasukkan ke dalam tong sampah warna abu – 
abu –   abu sesuai tulisan sampa
atau sampah kering, dan ini telah disediakan Puskesmas Kabuh . Sela
dimasukkan ke TPS dan dibuang ke TPA, bekerjasama dengan Dinas pa
Ruang, Kebersihan dan Pertamanan.

PENGELOLAAN LIMBAH

1. Limbah RT atau limbah non medis

Penanganan Limbah/Limbah RT/Limbah non medis

Penanganan Limbah dan masing masing ruangan dilakukan dengan cara

a. Wadah berupa kantong plastik warna hitam, diikat rapat pada sa


diangkut, dan dibuang berikut wadahnya;
 b. Wadah tidak boleh penuh/luber. Jika telah terisi 2/3 bagian segera di
tempat penampungan akhir;
c. Pengumpulan Limbah dari ruang perawatan harus tetap pada wadah
 jangan dituangkan pada gerobak (kereta limbah) yang terbuk
dihindari kontaminasi dengan lingkungan sekitar serta mengurang
kecelakaan terhadap petugas, pasien dan pengunjung;
d. Petugas yang menangani pengelolaan limbah harus selalu meng
sarung tangan rumah tangga dan sepatu serta mencuci tangan denga
sesuai prosedur setiap selesai bekerja.

2. Pengelolaan limbah padat medis

Di UPTD Puskesmas Kabuh, metoda yang digunakan untuk m



Sign up to vote khusus
sampah medis tergantung pada faktor-faktor on this title
yang sesuai
institusi yang berkaitan, peraturan 
yangUseful  Not
berlaku, danuseful
aspek lingkung
 berpengaruh terhadap masyarakat.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music  Strerilisasi dengan uap panas (autoclaving 


(autoclaving )
Metode dekontaminasi dengan pemaparan ke dalam uap panas bes
 bertekanan dalam ruang tertutup untuk sejumlah waktu tertentu. Teka
waktu yang dibutuhkan untuk proses adalah 12 menit waktu kont
kondisi uap jenuh besuhu 121oC. Metoda ini dipakai untuk alat
kedokteran yang akan dipakai lagi, terbuat dari logam atau stainless
atau stainless..

Insenerator ( I ncinerato
ncinerator )
Sebagian besar limbah padat / sampah yang dihasilkan oleh aktivitas m
Puskesmas memiliki sifat infeksius. Berdasarkan PP No. 85/1999 men
 bahwa limbah yang memiliki karakteristik besifat infeksius dikate
sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Salah satu
 pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah
 pengolahan berupa proses pemanasan. Salah satu teknologi pemanasa
 pembakaran (incineration
(incineration)) dalam kondisi terkontrol pada insenerator .
Proses insinerasi pada insenerator harus dapat berfungsi secara optim
material yang dibakar dapat aman bagi lingkungan. Untuk membua
insinerasi berlangsung secara optimal, diperlukan suatu perencanaan
insenerator (incinerator 
(incinerator ) yang baik sehingga hasil pembakaran yang dii
dapat tercapai.
Menurut beberapa pengertian definisi insenerasi (incineration) adalah:

1. Suatu teknologi pengolahan yang digunakan untuk menghilan


menghancurkan limbah dengan pembakaran terkontrol pada temperat
tinggi.
2. Suatu teknologi pengolahan meliputi penghilangan/penghancuran limbah
 pembakaran terkontrol, seperti contoh: pembakaran lumpur
memindahkan air dan mengurangi residu yang dihasilkan, ash  ash  yan
terbakar dapat dibuang dengan aman ke tanah, air, atau di bawah tana
 pengolahan. Material direduksi massa dan volume dengan pembakaran.
3. Suatu penghilangan/penghancuran limbah padat, cair, atau gas
 pembakaran terkontrol pada temperatur tinggi. Komponen B3 diubah
ash, carbon dioxide,
dioxide, dan air. Pembakaran digunakan
menghilangkan/menghancurkan komponen organik, mengurangi
limbah, dan penguapan air dan zat cair lainnya yang mungkin
mengandung sedikit komponen B3, seperti logam berat yang tidak t
yang terkandung dari limbah asal.

Sistem insinerasi didesain untuk menghilangkan hanya komponen orga


sampah. Dengan menghilangkan fraksi organik dan mengubahnya

carbon dioxide dan
dioxide dan uap air, dapat mengurangi volume
Sign up to vote on thislimbah
title dan men
 Useful
komponen organik termasuk yang toksik aman  Not
bagi useful
lingkungan.

Alat yang digunakan untuk menjalankan prinsip insenerasi (incineration


(incineration
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Tahapan Pengolahan Limbah

Pemilahan

Limbah padat di ruangan dipilah sesuai dengan jenisnya yaitu limbah padat medis
medis (basah dan kering).

Limbah di ruangan dibuang ke tempat limbah yang dilapisi kantong plastik yan
tanda dibedakan warnanya :

- Warna kuning untuk limbah padat infeksius.


- Warna hitam untuk limbah padat non infeksius.

Tempat limbah di ruangan ada dua macam:

- Tempat Limbah pasien di ruangan (tempat sampah non sentuh/injak dan se


yang berukuran kecil);
- Tempat limbah besar di luar ruangan (kontainer ± 0.05 m3) dengan pesyarata
lain terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibesihkan, ringan (dapat diangkat o
orang), tidak berkarat dan kedap air terutama untuk limbah basah, mempunya
mudah dikosongkan atau diangkut, tahan terhadap benda tajam/runcing).
- Kantong plastik, jika sudah terisi 2/3 bagian diikat rapat dan kencang.

Pembuangan Limbah

- Semua limbah yang dihasilkan dalam ruangan atau area perawatan/isolasi harus
dalam wadah atau kantong plastik yang sesuai.
 Untuk limbah infeksius gunakan kantong plastik kuning atau bil
tePuskesmasedia dapat menggunakan kantong plastik warna lain yang te
dilapis dua (kantong ganda), kemudian diikat dengan tali warna kuning da
tanda “infeksius”
 Untuk limbah RT digunakan kantong plastik warna hitam
 Untuk limbah benda tajam atau jarum dimasukkan dalam wadah tahan
disposable
- Kantong limbah apabila sudah ¾ bagian penuh harus segera diikat dengan tali d
 boleh dibuka kembali.
- Petugas yang bertanggungjawab atas pembuangan limbah harus menggunak
lengkap yang sesuai saat membuang limbah.
- Limbah cair seperti urine atau feses dibuang ke dalam sistem pembuangan kotor
tertutup dan memenuhi syarat serta disiram air yang banyak.
- Urinebag  dikosongkan
 dikosongkan secara teratur setiap 3-4 jam atau saat terlihat sudah ¾ pe


Pengelolaan Benda Tajam Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
Benda tajam sangat berisiko menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan te
 penularan penyakit melalui kontak darah. Penularan infeksi HIV, Hepatitis B, Hep
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 1. Penggunaan benda tajam termasuk


termasuk jarum suntik direkomendasikan
direkomendasikan sekali pak
direkomendasikan melakukan daur ulang atas pertimbangan penghematan;

2. Semua petugas bertanggung jawab atas setiap alat tajam yang


yang digunakan sendir

3. Pada saat memindahkan alat


alat tajam (misal pada setting 
pada setting  operasi)
  operasi) digunakan tekn
sentuh dengan menggunakan nampan atau alat perantara lain;

4. Tidak dibenarkan melakukan manipulasi jarum suntik mematahkan, membeng


atau ditutup kembali jika spuit hanya akan dibuang;

5. Jika jarum terpaksa akan ditutup kembali (recapping), misal


(recapping), misal untuk pemeriksaan
 bahan darah ke laboratorium/PMI, digunakan metode satu tangan (single
recapping method);

6. Tersedia wadah limbah tajam disposable di setiap ruangan, bersifat kedap a


tusukan dan tidak mudah bocor. Wadah ditutup dan dibuang jika telah terisi 2/3
atau sesuai tanda batas pengisian pada  safety box 
box  dan jika telah tertutup tid
dibuka lagi.

Pecahan kaca

Pecahan kaca dikategorikan sebagai benda tajam, yang potensial menyebabkan p


yang akan memudahkan kuman masuk ke aliran darah, sehingga perlu diper
secara hati-hati dengan cara pembuangan yang aman. Rekomendasi pengelolaan
kaca :

1. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat membersihkan;

2. Untuk meraup/mengumpulkan gunakan kertas koran atau kertas tebal dan


 pecahan kaca dalam kertas tadi;

3. Masukkan gulungan kertas yang berisi pecahan kaca ke dalam kardus, berik
“hati -hati pecahan kaca” 

Pengendalian terhadap serangga dan binatang pengganggu di puskesmas

Pengendalian serangga dan binatang pengganggu adalah suatu upaya untuk men
 populasi serangga dan binatang pengganggu sehingga tidak menimbulkan
kesehatan, kerusakan fisik alat dan bangunan yang meliputi pengendalian jentik, n
kecoa, lalat, rayap, tikus dan kucing. Semua ruangan di puskesmas harus bebas lala
Semua ruangan di puskesmas tidak diperkenankan ditemukan tanda-tanda keberada
terutama pada daerah bangunan tertutup (core) 
(core)  puskesmas. Lingkungan puskesma
 bebas kucing dan anjing. Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music yang besifat non-infeksius. Air limbah infeksius adalah limbah yang meng
mikroorganisme berbahaya (pathogen) dalam jumlah cukup besar, sehingg
menyebabkan penyakit. Air Limbah non-infeksius adalah limbah domesti
dihasilkan dari berbagai kegiatan pendukung operasional suatu
suatu Puskesmas,
laundry dan
laundry dan lain-lain. Sumber – 
Sumber –  sumber
 sumber air limbah dari kegiatan operasional Pus
antara lain:

- Air Limbah dari kamar mandi dan cuci.


Air limbah ini dikategorikan sebagai limbah rumah tangga, yang bera
unit – 
unit –  unit
 unit Puskesmas. Air limbah dari kegiatan ini akan dimasukkan ke Septi
Parameter pencemar dalam limbah ini adalah zat padat,  BOD, COD, COD, n
 phosphorus, minyak dan lemak serta bakteriologis.

- Air Limbah Laundry 


Air limbah laundry berasal
laundry berasal dari unit pencucian bahan dari kain yang um
 bersifat basa dengan kandungan zat padat total berkisar
b erkisar antara 800 – 
800 –  1200
  1200 m
kandungan BOD
kandungan BOD berkisar
 berkisar antara 400 – 
400 –  450
 450 mg/l

- Air Limbah laboratorium


Air limbah laboratorium berasal dari pencucian peralatan laboratori
 bahan buangan hasil pemerikasaan contoh darah dan lain – 
lain  –   lain. Air lim
umumnya mengandung berbagai senyawa kimia sebagai bahan pereaksi
 pemeriksaan contoh darah dan bahan lain. Air limbah laboratorium meng
 bahan antiseptik dan antibiotik sehingga besifat toksik terhadap mikroorg
oleh karena diperlukan perlakukan khusus dalam pengelolaannya.

b. Karakteristik Air Limbah Puskesmas.

Sesuai dengan sifat dan bahannya, air limbah Puskesmas dapat dikate
sama dengan air limbah domestik, kecuali air limbah dari laborator
Karakteristik air limbah domestik yang masih baru, berupa cairan keruh berwarn
 bau dan berbau tanah. Bahan ini mengandung padatan berupa hancuran tinja, si
makanan dan sayuran, padatan halus dalam suspensi koloid, serta polutan yang t

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa air limbah domestik 99,9 % terdiri


dan 0,1 % adalah padatan. Padatan dalam air limbah domestik sekitar 70 % ter
 bahan organik dan sekitar 30 % terdiri dari bahan an-organik.

Sifat bahan organik dalam limbah domestik relatif lebih disuka


mikroorganisme, oleh karenanya kandungan BOD,
kandungan BOD, COD,
COD, Nitorgen, Phosphat, m
lemak dan TSS yang
yang lebih dominan. Persyaratan
Persyaratan pembuangan limbah cair

mengacu pada Baku mutu buangan air limbah SignPuskesmas
up to vote onmenurut
this title Keputusan
 Useful dijelaskan
 Negara Lingkungan Hidup no KEP 58/MENLH/I/1995  Not useful dalam tabel 1
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Didefinisikan sebagai zat  –   zat yang tertinggal sebagai residu penguap
temperatur 105 C. Zat – 
Zat  –  zat
  zat lain yang hilang pada tekanan uap dan tem
tePuskesmasebut tidak didefinisikan sebagai total solid.

b. Temperatur
Pada umumnya temperatur air buangan lebih tinggi dari temperatur air
Karena adanya penambahan air yang lebih panas dari bekas pemakaian
tangga atau aktivitas pabrik, serta adanya kandungan polutan dal
Temperatur pada air buangan memberikan pengaruh pada :
- Kehidupan air
- Kelarutan gas
- Aktivitas bakteri
- Reaksi – 
Reaksi –  reaksi
 reaksi kimia dan kecepatan reaksi

c. Warna
Warna dari air buangan berasal dari buangan rumah tangga dan indus
 buangan yang segar umumnya berwarna abu  –   abu dan sebagai aki
 penguraian senyawa – 
senyawa  –  senyawa
  senyawa organik oleh bakteri, warna air buangan
hitam. Hal ini menunjukan bahwa air buangan telah menjadi atau dalam
septik.

d. Bau
Bau dalam air buangan biasanya disebabkan oleh produksi gas  –   ga g
dekomposisi zat organik. Gas Asam Sulfida (H2S) dalam air buangan adal
reduksi dari sulfat oleh mikororganisme secara anaerobik.

B. Karateristik Kimia
Senyawa  –   senyawa yang terkandung dalam air buangan terdiri atas
golongan utama, yaitu :

a. Senyawa Organik
Kurang lebih 75 % zat padat tersuspensi dan 40 % padatan yang t
( Filterable
 Filterable solid ) dalam air buangan merupakan senyawa - senyawa
Senyawa  –   senyawa organik terdiri dari kombinasi karbon (C), Hidrog
Oksigen (O), Nitrogen (N), dan Phosphat (P) (P) dalam berbagai bentuk.
senyawa organik ini, umumnya terdiri dari Protein, Karbohidrat, miny
lemak yang kesemuanya dinyatakan dalam parameter  BOD   BOD  dan
Kandungan detergen dalam air, dimana umumnya detergen terbuat dari
ABS ( Alkyl
 Alkyl Benzen Sulfonat ) atau LAS ( Linier Alkyl Sulfonat ),
), dinyataka
konsentrasi parameter MBAS ( Methyline
 Methyline Blue Alkyl
Al kyl Sulfonat  )
 ) atau CCE (
Chloroform Extract ). ).

Sign up to vote on this title
b. Senyawa Anorganik  Useful  Not useful
Konsentrasi senyawa anorganik di dalam air akan meningkat, baik
formasi geologis yang sebelumnya, selama aliran maupun karena pena
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music - khlorida


- sulfat
-  besi
- zeng
- dll.

c. Gas  –  gas
 gas
Gas  –   gas yang umum terdapat dalam air buangan yang belum
meliputi : N2, O2, CO2, H2S, NH3, CH4. Ketiga gas yang yang disebut
sebagi akibat kontak langsung dengan udara dan ketiga terakhir bera
dekomposisi zat – 
zat – zat
zat organik oleh bakteri dalam air buangan.

C. Karakteristik Biologis
Kelompok organisme yang terpenting dalam air buangan dibagi menjadi
yaitu :
1. Kelompok protista
2. Kelompok tumbuh – 
tumbuh –  tumbuhan
 tumbuhan
3. Kelompok hewan.

Kelompok protista terdiri dari bakteri, algae dan protozoa, sedangkan ke


tumbuh – 
tumbuh  –  tumbuhan
  tumbuhan antara lain meliputi paku – 
paku  – pakuan
pakuan dan lumut. Bakteri
sangat penting dalam air
air buangan, terutama dalam proses biologis. Kelompok
secara dikelompokan menjadi jenis bakteri yang patogen (menyebabkan penya
non patogen. Kelompok bakteri patogen dianalisa dengan parameter kandu
Coli , MPN (Most Problably Number) / 100 Ml. E. Coli merupakan bakt
terkandung dalam tinja, semakin tinggi kandungan bakteri E.Coli dalam air b
maka semakin tinggi pula kandungan bakteri patogen yang lain (seperti
Disentri dan Cholera).

C. Pengolahan Limbah
Limbah Cair

Limbah Puskesmas berdasarkan pada sumbernya merupakan campuran


limbah domestik - limbah laboratorium yang kadang – 
kadang –  kadang
 kadang besifat infeksius.

Tujuan pengolahan air limbah :

1. Menghilangkan bahan tesuspensi dan terapung dalam air limbah


2. Penghilangan atau pengurangan bahan organik biodegradable, (men
kandungan BOD
kandungan BOD sekaligus
 sekaligus COD)
COD)
3. Penghilangan kandungan nutrien (N & P removal)
4. Menghilangkan atau mengeliminasi mikroorganisme patogen
5. Menghilangkan kandungan bahan – 
bahan –  bahan
 bahan anorganik.
Pengolahan limbah Puskesmas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 
Sign up to vote on this title
- Pengolahan secara individual ( On-site treatment  ).
).
Pengolahan limbah secara individual Useful
umumnya  Not useful
ditujukan untuk pen
tinja saja, sedangkan limbah cair ( sullage)
 sullage) dibuang langsung dalam saluran
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Secara rinci, Septic Tank mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Untuk memisahkan benda padat (tinja)
Padatan yang dapat diendapkan dipisahkan dengan pengendapan
gravitasi.
 b. Untuk mengolah padatan dan cairan secara biologis.
Komponen Organik dalam padatan dan cairan dalam air kotor
dekomposisi oleh bakteri anerob dan proses alamiah lainnya.
c. Sebagai penampung lumpur dan busa.
Lumpur (sludge) merupakan akumulasi padatan yang mengendap dala
dan busa
busa adalah lapisan padatan yang
yang mengambang. Keduanya d
dekomposisi oleh aktivitas bakteri. Hasil dari proses dekomposisi teseb
diperoleh suatu cairan, gas dan lumpur matang yang stabil. Dimana
terolah akan keluar sebagai effluen, gas yang terbentuk dilepas mela
ventilasi dan lumpur yang matang ditampung di dasar tangki yang nantin
dikeluarkan secara berkala.

- Pengolahan Secara Komunal.

Pengolahan secara komunal di Puskesmas seperti yang dilakukan Pu


dilakukan untuk mengolah air efluen dari
efluen dari septik tank dan air limbah dari man
dan laundry.
laundry. Teknik pengolahan limbah cair medis dapat dilakukan dalam du
yaitu pengolahan pendahuluan dan pengolahan secara biologi.

a. Pengolahan pendahuluan
Pengolahan pendahuluan Puskesmas Kabuh dilakukan utamanya
limbah yang berasal dari kegiatan, air limbah dari laboratorium analisa, d
ruang laundry akan dikoordinasikan dengan instansi terkait mengenai pen
awalnya. Pengolahan pendahuluan untuk air limbah laboratorium dilakuka
 phisik  –  kimia yaitu
yaitu netralisasi, presipitasi dan pertukaran
pertukaran ion.
ion. Sed
 pengolahan pendahuluan untuk air limbah laundry adalah netralis
 pemberian zat kimia antibusa.

b. Pengolahan Secara Biologis (Pengolahan tahan kedua)

Dalam sistem pengolahan limbah cair, pengolahan biologis dikate


sebagai pengolahan tahap kedua  secondary
( secondary treatment ),
), melanjutkan
 pengolahan secara fisik sebagai pengolahan tahap pertama  primary
 (primary tre
Tujuan pengolahan ini terutama adalah untuk menghilangkan zat padat
terlarut yang biodegradable, berbeda dengan sistem pengolahan sebelumn
lebih ditujukan untuk menghilangkan zat padat tesuspensi.

Dalam memilih teknologi yang


yang akan digunakan, perlu dipertim
 beberapa hal 
Sign up to vote on this title
- Kuantitas dan kualitas limbah yang akan diolah

Useful 
Not useful
- Pemahaman teknologi yang akan digunakan.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music  pengolahannya itu sendiri, atau bahkan menyebabkan kegagalan


 pengolahan.
Kualitas limbah sangat menentukan jenis teknologi yang akan dig
selain itu juga dapat digunakan sebagai indikator bagi perlu tidakny
teknologi digunakan. Aspek paling sederhana dalam hal ini
mengklasifikasikan air limbah berdasarkan karakteristiknya; fisik, k
ataukah biologis.
Karena itu perlu sekali kita mengkaji dua aspek awal  –   kuanti
kualitas sebelum menentukan pilihan teknologi yang akan diterapkan.
hal ini ada beberapa tahapan yang umum digunakan, yaitu :
1. Mereduksi volume limbah, yang prinsipnya adalah mengurangi k
limbah yang dihasilkan.
2. Mereduksi kekuatan/konsentrasi limbah, yang ditujukan untuk men
kualitas pencemaran.
Jenis pengolahan biologis yang digunakan bergantung pada :

- Derajat pengolahan yang dikehendaki


- Jenis air limbah yang akan diolah
- Konsentrasi air limbah
- Variasi aliran
- Volume limbah
- Biaya operasi dan Pemeliharaan.

Kriteria pengolahan Limbah Medis dalam suatu Puskesmas antara lain

1. Kualitas effluent memenuhi baku mutu dan stabil


2. Mudah dalam pengoperasian
3. Biaya Operasi tidak mahal
4. Kebutuhan Lahan Minimal
5. Higienis dan tidak mengganggu estetika
6. Peralatan instrument IPAL awet.
7. Investasi cukup terjangkau
8. Mudah di up-grade bila
up-grade bila terjadi peningkatan kapasitas.

4. Penanganan Tumpahan Darah (lihat juga lampiran)

a. Pasang tanda peringatan;

 b. Siapkan spill
Siapkan spill kit ;

c. Gunakan APD sesuai kebutuhan: sarung tangan RT, masker, pelindung k


tumpahan banyak gunakan juga celemek/apron); 
Sign up to vote on this title
d. Tutup tumpahan dan batasi perluasannya  Useful  bahan
perluasannya menggunakan Not useful
yang menyera
koran/tisu). Selanjutnya bahan dicakup menggunakan penjepit dan l
dimasukkan dalam kantong plastik kuning (limbah infeksius);
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music h. Ikat plastik kuning, masukkan ke dalam tempat sampah


sampah medis

i. APD dilepas, dikelola sesuai standar

 j. Petugas mencuci tangan pasca penanganan tumpahan selesai

G. PENEMPATAN PASIEN

Untuk mencegah transmisi silang agen patogen penyebab infeksi, direkomen


 penempatan pasien secara kohorting (penempatan pasien berkelompok besama
dengan infeksi sejenis), penempatan dalam ruang tunggal atau penempatan dalam
isolasi.

Ruang dengan ventilasi natural yang baik digunakan untuk penempatan dan pe
 pasien infeksi, khususnya infeksi airborne,
airborne, yang terpisah dan pasien non infe
khususnya terpisah dan pasien dengan kondisi immunocompromise
immunocompromise.. Penataan v
dapat dilakukan secara alamiah atau campuran (dibantu sistem fan
sistem  fan dan
 dan exhaust ).
). R
untuk perawatan pasien infeksi airborne 
airborne  dipesyaratkan penataan ventilasi
 pertukaran udara minimal 12 ACH.

Mobilisasi/transportasi, pasien infeksi dan 1 unit ke unit lain harus dibatasi sem
mungkin. Bila dalam keadaan tententu pasien terpaksa harus dibawa ke unit lai
 petugas harus memperhatikan prinsip kewaspadaan isolasi.

G. HYGIENE RESPIRASI/ETIKA BATUK

Hygiene pernafasan dan etika batuk adalah dua cara penting untuk mengen
 penyebaran infeksi di sumbernya. Semua pasien, pengunjung dan petugas kesehata
direkomendasikan untuk selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan pernafasa
mencegah ekskresi sekret pernafasan (droplet
(droplet nuclei).
nuclei).

Kunci PPI adalah mengendalikan penyebaran patogen dari pasien yang terinfeksi
kontak yang tidak terlindungi. Untuk penyakit yang ditransmisikan melaiui dropl
atau droplet nuklei maka etika batuk harus diterapkan kepada semua individu denga
gangguan pada saluran napas.

Pasien, petugas, pengunjung dengan gejala infeksi saluran nafas harus :

1. Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin;

2. Gunakan tisu/saputangan untuk menutup batuk, buang tisu


tisu pasca pakai ke
limbah infeksius;

3. Atau gunakan
gunakan lengan baju bagian dalam untukSign
menutup batuk, 
up to vote on this title
 Useful  Not useful
4. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih mengalir dan sabun atau lakukan a
cuci tangan menggunakan larutan handrub berbasis
handrub berbasis alkohol;
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music - Edukasi petugas, pasien, keluarga dan pengunjung akan pentingnya peng
transmisi kandungan aerosol dan sekresi saluran nafas dalam mencegah pe
infeksi saluran napas;
- Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan (alkohol handrub,  handrub,  wastafel
 biasa/antiseptik, tissue towel ),
), terutama pada area tunggu perlu
pe rlu diprioritaskan.

H. PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN

- Tidak memakai ulang jarum suntik;


- Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan multidose;
multidose;
- Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada pemberian injeksi;
- Segera buang jarum suntik habis pakai pada kontainer benda tajam;
- Tidak melakukan recapping  jarum
 jarum suntik habis pakai.

I. KESEHATAN PERLINDUNGAN PETUGAS KESEHATAN

Upaya kesehatan dan perlindungan karyawan/petugas kesehatan ditujukan kepada


karyawan baik yang berhubungan langsung dengan pasien maupun tidak. Pela
upaya kesehatan kerja meliputi :

a. Pemeriksaan berkala
 b. Pemberian imunisasi yang pelaksanaannya tergantung pada :
- Resiko ekspos petugas
- Kontak petugas dengan pasien
- Karakteristik pasien Puskesmas
- Dana Puskesmas
c. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja (tertusuk jarum)
d. Pengobatan dan atau konseling.

KEWASPADAAN BERDASARKAN PENULARAN/TRANSMISI

Kewaspadan berdasarkan penularan dibutuhkan untuk memutus mata rantai transmisi


 penyebab infeksi, dibuat untuk diterapkan terhadap pasien yang diketahui atau diduga
atau terkolonisasi patogen yang dapat ditransmisikan lewat udara, droplet , kontak deng
atau permukaan terkontaminasi. Kewaspadaan ini diterapkan sebagai tambahan t
kewaspadaan standar.

Jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi : Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
a. Kontak
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music c. Udara

1. Kewaspadaan transmisi kontak

Transmisi kontak merupakan cara transmisi terpenting dan tesering penyebab


Kewaspadaan transmisi kontak ditujukan untuk menurunkan risiko transmisi patogen
kontak langsung atau tidak langsung.

Kontak langsung meliputi kontak kulit terbuka/abrasi, kontak antara oran


rentan/petugas dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi (contoh : perawat memb
tubuh pasien, memandikan, membantu pasien bergerak, dokter bedah mengganti
dengan luka basah, dll). Risiko kontak langsung tesering adalah kontak tangan.

Transmisi kontak tidak langsung terjadi antara orang yang rentan dengan ben
terkontaminasi mikroba infeksius di lingkungan seperti instrumen yang terkonta
 jarum, kassa, sarung tangan yang tidak diganti saat menolong
me nolong pasien, melalui obat,
ob at, m
melalui mainan anak, dll. Kontak dengan cairan sekresi pasien terinfeks
ditransmisikan melalui tangan petugas atau benda mati di lingkungan sekitar pasien.

Kewaspadaan kontak diterapkan terhadap pasien dengan infeksi yang diketa


terkolonisasi (ada mikroba pada atau dalam tubuh pasien tanpa gejaia klinis infeks
mikrobanya dapat ditransmisikan dengan cara kontak langsung atau tidak langsung. P
 petugas masih memakai sarung tangan terkontaminasi tidak boleh menyentuh
men yentuh tangan
dan mulut, dan hindari mengkontaminasi permukaan lingkungan yang tidak berhu
dengan perawatan pasien, misal pegangan pintu, tombol lampu, telepon.

Kunci Kewaspadaan Kontak :

1. Cuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien

2. Gunakan sarung tangan besih, tidak perlu steril dan gaun


gaun disposable/
disposable/ reusable
kontak dengan pasien infeksi kontak.

3. Lepaskan dan proses segera sarung tangan dan gaun pasca pakai perawatan pas
kontak secara tepat (dimasukkan limbah medis dan kantong linen infeksius). L
kebePuskesmasihan tangan segera setelah melepas sarung tangan.

4. Dedikasikan penggunaan peralatan


peralatan spesifik
spesifik untuk setiap pasien infeksi kontak
membePuskesmasihkan serta mendisinfeksi peralatan yang tidak disposable
digunakan pasien lain.

5. Hindari menyentuh wajah, mata atau mulut dengan tangan yang memakai
memakai sarung tangan sebelum melakukan kebesihan tangan

6. Pasien ditempatkan dalam ruang perawatan yang yang terpisah atau secara kohorting
 pasien lain yang menderita infeksi sejenis (kontak)

Sign up to vote on this title
7. Minimalkan kontak antar pasien dan batasi gerak pasien keluar ruang perawatan
 Useful  Not useful
8. Pengendalian lingkungan: pembemasihan dan dekontaminasi permukaan lingkun
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Diterapkan sebagai tambahan Kewaspadaan Standar terhadap pasien dengan
yang telah diketahui atau suspek mengidap patogen yang dapat ditransmisikan
droplet , percikan partikel besar (> 5µm). Transmisi droplet   terjadi melaiui kontak
konjungtiva, membran mukosa hidung atau mulut individu yang rentan/tanpa pelindu
 percikan partikel besar (berbicara, batuk, bePuskesmasin dan tindakan seperti pen
lendir dan bronkoskopi) dan dapat menyebarkan organisme. Dibutuhkan jarak deka
sumber dan resipien (< 1 meter).

 Droplet   tidak bertahan lama di udara dan segera jatuh/menempel di per


lingkungan sehingga tidak dibutuhkan penanganan khusus udara atau ventilasi. Tr
droplet   dapat secara langsung, dimana droplet   mencapai membrana mukosa
terinhalasi. Transmisi droplet  juga
  juga sering terjadi secara kombinasi dengan transmisi
yaitu partikel droplet mengkontaminasi permukaan tangan atau permukaan tub
lingkungan yang lain dan dapat ditransmisikan ke membran mukosa. Transmisi dropl
terjadi saat pasien bicara, batuk (spontan/akibat induksi), bePuskesmasin, berbagai p
yang dapat menimbulkan aerosol (intubasi endotrakheal , bronkoskopi,  suction,
 suction, nebu
fisioterapi dada, resusitasi kardiopulmoner.

Kunci Kewaspadaan Droplet :

1. Cuci tangan sebelum


sebelum dan setelah merawat pasien, dan segera setelah setiap kali
alat pelindung diri

2. Gunakan masker bedah setiap kali berada dalam jarak 1 meter dengan pasien

3. Pasien ditempatkan dalam ruang perawatan yang yang terpisah atau secara kohorting
 pasien lain yang menderita infeksi sejenis, berjarak antar pasien minimal 1 meter

4. Minimalkan transportasi pasien keluar ruang perawatan

5. APD masker bedah/medik, sarung tangan, gaun

6. Pengendalian lingkungan : pembersihan dan dekontaminasi permukaan lingkun


 benda-benda terkontaminasi dengan disinfektan standar PUSKESMAS

3. Kewaspadaan Transmisi melalui Udara ( Air


 A ir bor ne)

Kewaspadaan transmisi udara diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan


terhadap pasien yang diduga atau telah diketahui terinfeksi patogen yang secara epide
 penting dan ditransmisikan melalui jalur udara seperti misalnya transmisi artikel
langsung melalui udara (mis. varicella zoster 
varicella zoster ).
). Kewaspadaan ini ditujukan ntuk men
risiko transmisi mikroba penyebab infeksi melalui udara baik yang ditransmisikan
droplet nuklei 
nuklei  (sisa partikel kecil <5µm evaporasi dan droplet   yang mengandung
dan bertahan lama di udara) atau partikel debu yang mengandung mikroba penyebab
Sign up to vote on this title
Partikel kecil yang mengandung mikroba Useful  Not useful
tePuskesmasebut akan melayang/
di udara beberapa jam terbawa aliran udara > 2 m dari sumber, dapat terinhalasi oleh
rentan di ruang yang sama dan jauh dari pasien sumber mikroba, tergantung pad
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Bila didapatkan infeksi baru atau infeksi yang belum diketahui cara penula
maka direkomendasikan untuk menerapkan kewaspadaan transmisi udara (merupak
kewaspadaan tertinggi).

Kunci Kewaspadaan Udara ( Ai


 A i rborne
rborne):

1. Cuci tangan sebelum


sebelum dan setelah merawat pasien, dan segera setelah setiap kali
alat pelindung diri

2. Gunakan respirator partikulat saat memasuki


memasuki ruang isolasi
isolasi udara, cek setiap aka
( fit
 fit test )

3. Pasien ditempatkan dalam ruang perawatan dengan ventilasi memadai/rua


 pertukaran udara 12x/jam atau ruang bertekanan negatif (bila mungkin), dipisah
 pasien lain atau ditempatkan dengan prinsip kohorting besama pasien dengan
udara sejenis

4. Batasi gerak pasien, edukasi etika batuk, pakai masker bila keluar ruang rawat

5. APD : masker bedah (untuk pasien/pengunjung, sarung tangan, gaun, apr


menghadapi cairan dalam jumlah banyak)

6. Pengendalian Lingkungan

a. Cek aliran
aliran udara dengan selembar tisu, jaga pintu selalu tertutup

 b. Kontrol sistem ventilasi secara teratur


teratur (tekanan negatif atau ventilasi natural)

c. Tidak direkomendasikan menggunakan AC central, bila menggunakan A


dengan filter HEPA

d. Pembesihan dan dekontaminasi permukaan lingkungan dan bend


terkontaminasi sebagai komplemen pembePuskesmasihan udara (HEPA filte
(HEPA  filte
 fogging  atau
 atau sinar UV).

Isolasi Perlindungan

Isolasi pedindungan diberikan kepada pasien yang karena kondisi med


kesehatannya menjadikan lebih/sangat rentan terhadap infeksi sehingga perlu di
dari risiko transmisinya di PUSKESMAS. Kondisi-kondisi pasien yang mem
isolasi perlindungan antara lain:

1. Kondisi immunocompromized  (dan
 (dan berbagai underlying  penyakit)
 penyakit)

Sign up to vote on this title
2. Pengobatan steroid 
Pengobatan steroid /obat
/obat supresi sistem imun
 yang
Usefullain Not useful

3. Pasien dengan kemoterapi


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 1. Ditempatkan dalam ruang khusus yang menerapkan prinsip


prinsip kewaspadaan
secara maksimal

2. Kebesihan tangan sebelum dan setelah masuk ruangan/kontak pasien


 petugas/pengunjung)

3. Batasi kontak petugas/pengunjung (maksimum


(maksimum pengunjung : 2 orang)

4. Batasi barang di dalam ruangan, termasuk perlengkapan yang dibawa pasien

5. Penggunaan APD oleh petugas sesuai


sesuai potensi transmisi.

KEWASPADAAN BERBASIS TRANSMISI

Kontak Droplet Udara / Air


 A ir bor ne
Penempatan Tempatkan di ruang Tempatkan pasien Tempatkan pasien
 pasien rawat terpisah / secara diruang terpisah /secara ruang terpisah deng
kohorting. Bila tidak kohorting, dengan jarak 1. Tekanan negatif
mungkin, pertimbangkan  1 meter antara TT 2. Aliran udara
epidemiologi dan dgn pengunjung. 12xJam
mikrobanya dan populasi Pertahankan pintu
3. Pengeluaran uda
 pasien, konsultasikan terbuka, tidak perlu terfiltrasi sebelu
dengan petugas PPI  penanganan udara mengalir k
(kategonIB) Tempatkan
khusus thd udara dan lingkungan.
dengan jarak antar TT 1
ventilasi (kategori IB) 4. Bila menggunak
meter, jaga tidak ada
kohorting (mikr
kontaminasi silang ke
sama) dengan
lingkungan dan pasien
ventilasi natural
lain (kategori IB)
 buka jendela
maksimal agar
aliran udara
memadai dari ud
 bePuskesmasih
kurang
 bePuskesmasih
5. Pintu ruang
 pasien/kohorting
tertutup.
Jarak antar pasien >
meter.Konsultasika
dengan petugas
 PP
Sign up to vote on this title
untuk menempatka
 Useful  Not useful
 pasien bila ruang
isolasi/kohorting ti
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music
Kontak Droplet Udara / Air
 A ir bor ne
hanya bila perlu. b/p  pasien b/p transport,  pasien hanya bila
 pasien keluar ruangan  pasien mengenakan  perlu, pasien
terapkan prinsip masker bedah (kategon mengenakan maske
kewaspadaan kontak IB) dan menerapakan  bedah dan
untuk meminimalkan hygiene respirasi ketika menerapkan hygien
 penularan (kategori IB)  batuk. respirasi/etika batu
(kategori IB)
APD Sarung tangan non Masker, dipakai Respirator partikul
 petugas steril, ganti sarung (melindungi hidung dan (N95/ Kategori-N
tangan setelah kontak mulut) bila bekerja  pada efisiensi 95%
cairan tubuh/pindah dalam radius 1 meter dikenakan saat mas
 pasien. dan pasien/saat kontak ruang pasien.
Lepaskan sarung tangan erat (kategori 1B) Orang yang rentan
sebelum keluar dari direkomendasikan
ruang pasien ; cuci tidak masuk ruang
tangan dengan sabun  pasien Orang yang
antiseptik (kategort IB). imun/telah pernah
Gaun bePuskesmasih sakit campak/ caca
non steril saat masuk air tidak perlu mask
ruang pasien (kategori IB)

Untuk melindungi kontak Masker


langsung pasien,  bedah/medikal untu
 peralatan /permukaan  pasien
lingkungan sekitar Sarung tangan
 pasien, cairan tubuh, luka Gaun
terbuka, dll.
Goggle, saat
Lepaskan gaun sebelum melakukan tindaka
ke luar ruangan, jaga yang menimbulkan
tidak mengkontaminasi aerosol
lingkungan/pasien lain
(kategori IB)
Apron, digunakan bila
gaun permeable
gaun permeable untuk
 untuk
mengurangi penetrasi
cairan.
Peralatan Dedikasikan 1 peralatan Idem Idem
untuk untuk setiap pasien.
 perawatan Bila digunakan
 pasien  bePuskesmasama, 
Sign up to vote on this title
terapkan prinsip
 pembePuskesmasihan  Useful  Not useful
dan disinfeksi secara
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music
Kontak Droplet Udara / Air
 A ir bor ne
sterilisasi. (kategori IB)

Kontak Droplet Udara /


Pengendalian Tidak perlu penanganan Tidak perlu penanganan Ruang tek
teknikal & ventilasi secara khusus udara secara khusus negatif de
lingkungan ACH 12
AC denga
filter Alira
 pada vent
natural, je
dibuka leb
Pembersihan/usap Pembersihan/usap Pembesih
 permukaan lingkungan  permukaan  permukaa
dengan menggunakan lingkungan dengan lingkunga
disinfektan menggunakan disinfektan dengan
mengguna
disinfekta
 fogging 
Contoh MDRO (MRSA VRE, B.pertussis, SARS, M.tbc (ob
Penyakit/ ESBL) influenza, adenovirus. airborne)
mikroba C. difficile rhinovirus Campak,
 Norovirus, rotavirus,  N.meningitidis, (kombina
Legionella (melalui Streptococcus grup A, transmisi)
makanan, air, vomitus, Mycoplasma
feses)  pneumonia

Panduan Untuk Kewaspadaan Di Ruang Isolasi

1. Rencanakan tindakan perawatan dengan seksama agar efisien dan kontak

2. Kewaspadaan terhadap semua darah dan cairan tubuh ekskresi dan sek
seluruh pasien untuk meminimalkan risiko transmisi infeksi;

3. Kebesihan tangan sebelum kontak dan di antara kontak pasien;

4. Cuci tangan setelah menyentuh bahan infeksius (darah dan cairan tubuh pas

5. Gunakan teknik tanpa menyentuh bila memungkinkan untuk men


menyentuh bahan infeksius;

Sign up to vote on this title
6. Pakai sarung tangan saat harus atau mungkin kontakdengan
 Useful darah dan cair
Not useful
serta bahan yang terkontaminasi. Cuci tangan segera setelah melepas sarung
Ganti sarung tangan antara pasien;
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 9. Pastikan peralatan, barang fasilitas, dan linen infeksius pasien telah dibersih
didisineksi dengan benar antar pasien;

10. Pastikan mobilisasi pasien keluar unit minimal;

11. Pastikan pembatasan petugas, keluarga pasien/pengunjung yang masuk


isolasi seminimal mungkin, telah diedukasi PPI dan menerapkan pengguna
yang sesuai.

PERAWATAN PASIEN DALAM ISOLASI

Bagi pasien dengan penyakit menular melalui udara harus dirawat di


isolasi/kohorting di ruang infeksi airborne untuk mencegah transmisi langsung ata
langsung. Jumlah petugas yang merawat pasien, harus dijaga seminimal mungkin sesuai
tingkat perawatan. Petugas perlu diawasi secara ketat dan hendaknya berpengalama
 pencegahan dan pengendalian infeksi.

Setiap langkah pencegahan dan pengendalian infeksi perlu dilakukan sesuai pe


untuk mencegah transmisi infeksi antar pasien dan dan pasien ke petugas pela
kesehatan atau orang lain.

Perawatan pasien di ruang isolasi menjadi sulit, jika sumber daya tidak men
 pasien tidak memiliki kebiasaan menjaga kebePuskesmasihan, sengaja mencemari lin
atau tidak dapat diharapkan bekerjasama dalam menerapkan tindakan pencegahan inf
transmisi mikroorganisme. Hal ini dapat ditemukan misalnya pada anak-anak, pasien
keadaan mental yang berubah-ubah atau orang lanjut usia.

Untuk perawatan pasien penyakit menular melalui udara di ruang isolasi,


kesehatan perlu mentaati petunjuk sebagai berikut :

Pesiapan dan pemeliharaan ruang isolasi

- Lakukan tindakan pencegahan tambahan dengan meletakkan tanda peringatan pada p


- Sediakan lembar catatan pada pintu masuk ruang isolasi. Semua petugas kesehat
 pengunjung yang masuk area isolasi harus mengisi lembar catatan tesebut,
dibutuhkan tindak lanjut, tesedia data yang dibutuhkan.
- Pastikan bahwa setiap orang yang memasuki ruangan, termasuk petugas kebersihan m
APD yang lengkap.
- Pindahkan semua perabotan yang tidak penting. Perabotan di ruang isolasi harus
dibersihkan dan tidak menahan kotoran tesembunyi atau kondisi basah, baik d
maupun sekelilingnya.
- Kumpulkan linen seperlunya.
- Lengkapi tempat cuci tangan dengan kebutuhan untuk cuci tangan yang cukup.
- Sediakan kantong limbah yang sesuai dalam tempat limbah yang 
Sign up to vote on this dioperasikan
title o
dalam ruangan.  Useful  Not useful
- Letakkan wadah khusus anti bocor untuk benda tajam dalam ruangan.
- Upayakan agar pasien tidak menggunakan barang pribadi. Letakkan tempat air min
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music - Di luar pintu masuk ruang isolasi (di ruang ganti) sediakan tempat (rak, trolly,
trolly, lemar
menyimpan APD. Sediakan daftar tilik untuk meyakinkan semua peralatan yang dib
tesedia.
- Di luar pintu keluar ruang isolasi, letakkan wadah tertutup sesuai untuk setiap p
 bekas pakai yang akan diproses ulang. Peralatan bekas pakai tesebut dibesihk
didekontaminasi terlebih dahulu di ruangan khusus sebelum dikirim
- Sediakan peralatan kebesihan (mop/pel basah, lap) dan disinfeksi yang dibutuhkan d
ruangan pasien, masing-masing spesifik/terpisah
- Besihkan ruangan pasien secara menyeluruh setiap hari meliputi semua permukaan.
Yakinkan bahwa barang-barang seperti meja pasien, kaki tempat tidur dan lant
dibesihkan dan didisinfeksi. Sodium hipoklorit  0,5
 0,5 % dapat digunakan sebagai disinfe

- Masukkan linen bekas pakaI ke dalam kantong linen ketika di dalam ruangan dan ke
ke dalam kantong lain ketika sudah di luar ruangan. Kirim segera ke unit pencucian (
dan tangani sebagai linen terkontaminasi
- Buang semua limbah ke dalam kantong limbah infeksius ketika di dalam ruangan
limbah akan dibuang, di luar ruangan masukkan kantong tesebut ke dalam kantong
kemudian tangani sebagai limbah infeksius
- Besihkan dan desinfeksi urineal dan bedpan sebelum
bedpan sebelum digunakan untuk pasien lain
- Hindari penggunaan disinfektan semprotan
- Besihkan semua peralatan kesihan (mop/lap) setelah setiap penggunaan dengan disi
Kirim semua peralatan kebesihan tesebut ke laundry untuk
laundry untuk dicuci dengan air panas
- Yakinkan arah aliran udara sesuai dengan standar kewaspadaan transmisi udara (
negatif, aliran udara dari besih ke kurang
ku rang besih, perawatan filter 
perawatan filter  HEPA,
 HEPA, pintu tertutup
- Besihkan peralatan makan dalam air sabun panas
- Untuk informasi lebih lanjut mengenai ruang isolasi, lihat :
Memasuki Ruangan

- Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan


- Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis
handrub berbasis alkohol
- Pakai APD
- Masuk ruangan dan tutup pintu
Meninggalkan ruangan

- Di pintu keluar atau ruang antara (anteroom


(anteroom),
), lepaskan APD dengan urutan yang bena
- Sarung tangan: lepas dan buang ke dalam kontainer limbah infeksius
- Kacamata atau pelindung wajah: letakkan di dalam wadah peralatan bekas pakai
- Gaun : dengan tidak memegang bagian luar, masukkan ke dalam tempat cucian
- Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan handrub berbasis
handrub berbasis alkohol
- Tinggalkan ruangan
- Lepaskan respirator dengan memegang elastis di belakang telinga, jangan memegang
depan masker
- Setelah keluar ruangan gunakan kembali handrub berbasis
handrub berbasis alkohol atau cuci tangan
Sign up to vote on this title
air mengalir
- Petugas mandi di kamar mandi yang disediakan  diUseful  Not useful
ruang ganti sebelum menin
ruangan dan menggunakan pakaian dari rumah
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music mencegah dan mengendalikan risiko penyebaran infeksi TB (secara khusus MDR
PUSKESMAS (sebagai bagian kewaspadaan isolasi airborne)
airborne) melalui tatalaksana admin
 pengendalian lingkungan dan penggunaan alat pelindung diri (APD).

Pelayanan mudah, pelayanan dan penempatan pasien terpisah (kohorting), eduk


 batuk dan higiene respirasi, penyediaan paket kesehatan kerja (surveilans TB pada
 pemeriksaan calon karyawan, pemeriksaan rutin, imunisasi, tatalaksana pasca pajanan). K
 pengendalian lingkungan meliputi pengkondisian udara melalui pengaturan ventilasi
atau mekanik atau campuran) di fasilitas rawat jalan, rawat inap, ruang isolasi airborne
ruang penunjang (laboratorium,), area tunggu maupun jalur transportasi pasien. K
 pengendalian dan perlindungan penggunaan alat pelindung diri (APD) secara rasional da
(masker bedah untuk pasien, respirator N95 untuk petugas).

Pengendalian Administratif

1. Skrining batuk dilakukan saat


saat pasien datang di PUSKESMAS oleh
oleh petugas yang
(UGD, akses rawat jalan);

2. Pasien batuk suspek infeksi langsung diberikan masker, diberikan edukasi etika
higiene respirasi, ditempatkan di area tunggu pasien batuk;

3. Akses pelayanan pasien suspek TB dikhususkan untuk pelayanan dan diagnosis cep

a. Akses pelayanan dengan poliklinik khusus

 b. Akses pelayanan laboratorium khusus

c. Alur rujukan khusus

4. Alur pelayanan diamankan bagi pasien-pengunjung-lingkungan PUSKESMAS


mekanisme:

a. Penataan alur menggunakan jarak terpendek

 b. Semaksimal mungkin dijauhkan dari kontak area publik

c. Pasien telah menggunakan masker

5. Waktu kontak di PUSKESMAS dipesingkat melalui penataan sistem akses


khusus yang dipisahkan dari pasien umum.

Pengendalian Lingkungan

Sign up to vote on this title
1. Ruang pendaftaran, ruang poliklinik, ruang pengambilan
 Useful  dahak, ruang laborator
Not useful
lain-lain unit penunjang ditata dengan prinsip pengend alian transmisi udara;
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 4. Pembersihan ruangan perawatan


perawatan menggunakan metode sesuai standar ruang
airborne.
airborne.

Perlindungan Petugas dan Paket Kesehatan Kerja

1. Alat pelindung diri masker untuk pasien dan untuk petugas;

2. Penyediaan APD di ruangan perawatan infeksi airborne 


airborne  sesuai standar PPI Pus
dikoordinasikan oleh Penanggung Jawab Ruang & Logistik : sarung tangan bersih,
gaun/apron.

3. Paket kesehatan kerja meliputi pemantauan kesehatan dan surveilans TB pada


 pemeriksaan rutin karyawan dan berkala, pemberian terapi profilaksis maupun
(pada kasus pasca pajanan) dan pengaturan  shift   bertugas serta rotasi tempa
dilakukan besama Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Unit K3.

Panduan K3 tentang pemeriksaan kesehatan untuk TB, alur pasca pajanan dan tim
 penanganan pasca pajanan infeksi airborne 
airborne  disampaikan secara khusus terpis
Panduan ini. (lihat Panduan K3).


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music BAB IV

TATALAKSANA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN

INFEKSI PUSKESMAS/INFEKSI NOSOKOMIAL

Prinsip tatalaksana pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial


kewaspadaan dan manajemen secara maksimal setiap risiko potensial di setiap tahap a
 pelayanan terkait, untuk meminimalkan manifestasi aktualnya secara optimal sehingga
 perlindungan pasien, petugas, pengunjung dan lingkungan.

A. Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Kemih:

Pencegahan infeksi saluran kemih nosokomial terkait kateterisasi uretr


memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pemasangan kateter urine.

1. Tenaga Pelaksana:

a) Pemasangan kateter hanya dikerjakan oleh tenaga yang berkompeten dan


dalam teknik pemasangan kateter secara aseptik dan perawatannya (Kategori I

 b) PePuskesmasonil yang memberikan asuhan pada pasien dengan katete


mendapat pelatihan secara berkala khusus dalam teknik yang benar tentang p
 pemasangan kateter kandung kemih dan pengetahuan tentang potensi
yang timbul (kategori II)

2. Teknik Pemasangan Kateter:

a) Pemasangan kateter dilakukan hanya bila perlu saja


saja dan segera dilepas b
diperlukan lagi. Alasan pemasangan kateter tidak boleh hanya untuk kem
 pePuskesmasonil dalam memberi asuhan pada pasien (Kategori II)

 b) Gunakan kateter dengan ukuran yang paling sesuai sehingga aliran urine
tidak menimbulkan kebocoran dari samping kateter (Kategori II)

c) Cara drainase 
drainase  urine yang lain seperti : kateter kondom, kateter supr
kateterisasi selang-seling (intermitten) 
(intermitten)  dapat digunakan sebagai ganti kat
menetap bila memungkinkan (Kategori III).

d) Cuci tangan sesuai prosedur sebelum dan sesudah manipulasi kateter (Katego

e) Pemasangan secara aseptik dengan menggunakan peralatan steril (Kategori


(Kategori II

Sign up to vote on this title
3. Perawatan Sistem Aliran Tertutup:  Useful  Not useful
a) Irigasi hanya dikerjakan apabila diperkirakan ada sumbatan aliran misalnya
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music  b) Gunakan semprit besar steril untuk irigasi dan setelah irigasi selesai semprit
secara aseptik (kategori I)

c) Sambungan kateter harus didisinfeksi


didisinfeksi sebelum dilepas (kategori
(kategori II)
II)

d) Jika kateter sering tePuskesmasumbat dan harus sering diirigasi (jika ka


sendiri menimbulkan sumbatan), maka kateter harus diganti (kategori II)

4. Pengambilan Bahan Urine:

a) Bahan pemeriksaan urine


urine segar dalam jumlah kecil dapat diambil dari bagi
kateter, atau lebih baik dari tempat pengambilan bahan yang tePuskesmase
sebelum urine diaspirasi dengan jarum dan semprit yang steril tempat peng
 bahan harus didisinfeksi (kategori I)

 b) Bila diperlukan bahan dalam jumlah besar maka urine harus diambil dari
 penampung secara aseptik (kategori I)

c) Bahan pemeriksaan urine kultur ditampung dalam  spuit   steril atau


menampung urine (pot) steril untuk segera dibawa ke laboratorium

5. Kelancaran Aliran Urine:

a) Aliran urine harus lancar sampai ke kantong penampung. Penghentian alira


sementara hanya dengan maksud mengumpulkan bahan pemeriksaan
 pemeriksaan yang direncanakan (kategori II)

 b) Untuk menjaga kelancaran aliran perhatikan:

- Pipa jangan tertekuk (kinking ).


).

- Kantong penampung harus dikosongkan secara teratur ke wadah penampu


yang terpisah bagi tiap-tiap pasien. Saluran urine dari kantong penampun
 boleh menyentuh wadah penampung.

- Kateter yang kurang lancar/tePuskesmasumbat harus diirigasi sesuai


 prosedur operasional, bila perlu diganti dengan yang baru.

- Kantong penampung harus selalu terletak lebih rendah dari kandung kem
 boleh tergeletak/menyentuh lantai (kategori I).

6. Perawatan Meatus

Direkomendasikan membesihkan dan perawatan meatus (selama kateter d


dengan larutan  povidone iodine,
iodine, walaupun tidak mencegah kejadian infeksi
kemih (kategori II).

7. Penggantian Kateter 
Sign up to vote on this title
Kateter urine menetap harus dipertimbangkan  Useful
segera  Not
dilepas bilauseful
sudah tidak ada
mutlak; tidak ada rekomendasi harus menggantinya menurut waktu tertentu/seca
(kategori II)
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music BUNDLE


BUNDLE PE NCEGAHAN CAUTI:
CAUTI:

1. Fiksasi kateter urine ke samping (paha) : untuk mengurangi gerakan selang


mencegah iritasi.

2. Urinee bag  selalu
  selalu digantung di tempat tidur apabila pasien ditempat tidur (posisi uri
harus selalu dibawah bladder ) untuk mencegah refluks.

3. Memastikan urinee selalu mengalir ke urinee bag 

4. Observasi tanda-tanda infeksi

5. Strick hand hygiene.


hygiene.

6. Perawatan meatus setiap hari : lakukan hygiene vulva /


vulva / penis
 penis minimal
 minimal 3 kali sehari.

B. Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Aliran Darah


Darah Primer (IAD
Plebitis

Pencegahan IADP dan plebitis ditujukan pada pemasangan dan perawatan


vena sentral dan kateter vena perifer.

1. Pemasangan dan perawatan kateter intravaskular serta pemberian obat IV


dilakukan staf yang terlatih. Pendidikan dan pelatihan staf perlu dilakukan
 periodik, menggunakan metode simulasi dan audiovisual yang efektif.

2. Indikasi pemasangan  IV  line 


line  hanya dilaksanakan untuk tindakan pengobatan d
untuk kepentingan diagnostik. Segera lepaskan kateter IV jika sudah tidak ada
(kategori I).

3. Pemilihan kanula untuk infus primer:

- Gunakan jenis dan ukuran alat intravaskuler yang berisiko rendah terjadinya in

- Kanula plastik boleh digunakan untuk IV line,


line, pemasangan tidak boleh lebih
 jam (kategori II).

- Penggantian alat sesuai jadwal yang direkomendasikan


direkomendasikan untuk mengurangi
mekanis dan keterbatasan alternatif lokasi pemasangan.

4. Kebesihan tangan

a) Kebesihan tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah palpasi,


palpasi, insePusk
melepaskan atau dressing  IV
 IV device (kategori
device (kategori I).

 b) Pada umumnya cuci tangan cukup menggunakan sabun dan air mengal
 pemasangan melalui insisi, cuci tanganSign
harus menggunakan 
up to vote on this title sabun
(kategori I).  Useful  Not useful
5. Pesiapan Pemasangan kateter IV
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music  b. Jangan menyingkat prosedur pemasangan kateter yang sudah ditentukan
 pemasangan kateter IV).

c. Tempat insemasi harus terlebih


terlebih dahulu didisinfeksi
didisinfeksi dengan antiseptik secara
untuk menghilangkan/meminimalkan kolonisasi kulit di sekitar tempat in
Gunakan antiseptik   povidone-iodine 
povidone-iodine  10%,  yodium tincture 
tincture  2% atau alkoho
(kategori I)

d. Antiseptik harus adekuat, bila menggunakan


menggunakan iodine 
iodine  pada kulit sebelum in
maka disinfeksi kembali dengan alkohol 70% dan ditunggu sampai kering min
detik sebelum dilakukan pemasangan kanula (kategori I).

e. Jangan lakukan palpasi kembali pada daerah insemasi setelah dilakukan


aseptik.

6. Prosedur setelah pemasangan kateter IV

a) Kanula difiksasi sebaik-baiknya (kategori I)

 b) Tutup daerah insePuskesmasi dengan transparant dressing  (kategori


 (kategori I)

c) Cantumkan tanggal, jamjam pemasangan kateter di dekat lokasi


lokasi insePuskesmasi
 perifer atau di tempat yang mudah dibaca (dalam rekam medik dicatat tangga
dan jam pemasangan) (kategori I)

7. Perawatan tempat pemasangan kateter IV

a) Tempat tusukan diperiksa setiap hari untuk melihat kemungkinan timbulny


timbulny
tanda infeksi (inspeksi dan palpasi daerah vena tesebut). Bila ada demam yan
 bisa dijelaskan dan ada nyeri tekan pada tempat tusukan, kasa penutup /tran
dressing  dibuka
 dibuka untuk melihat kemungkinan komplikasi (kategori I).

 b) Bila kanula harus dipertahankan untuk waktu lama, maka setiap 72
/transparant dressing  penutup
 penutup harus diganti dengan yang baru dan steril (kate

c) Lakukan teknik aseptik pada lokasi port 


lokasi port  dengan
 dengan alkohol 70%

8. Penggantian Set Infus

a) Jika pengobatan IV melalui infus perifer (baik menggunakan heparin at


dipasang melalui insisi), bila tidak ada komplikasi yang mengharuskan m
kanula maka kanula harus diganti setiap 72 jam secara asepsis (dewasa) (
I).Tidak ada rekomendasi pada anak tentang hal ini.

 b) Selang IV termasuk kanula  piggy-back   dan  stopcock   harus diganti setiap
kecuali bila ada indikasi klinis (kategori I). Sign up to vote on this title 
 Useful  Not useful
c) Set infus harus diganti sesudah digunakan untuk pemberian darah, produk da
emulsi lemak (kategori III).
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music 9. Kanula Sentral

a). Pemilihan Lokasi Pemasangan kateter sentral


sentral

Pada orang dewasa pemasangan kanula lebih baik pada tungkai atas dan pada
 bawah, bila perlu pemasangan dilakukan di daerah subklavia atau jugular (kat

 b) Kanula sentral harus dipasang dengan teknik aspetik (kategori I).
kewaspadaan standar yang tepat saat insePuskesmasi (terdiri atas gaun khusu
kepala, masker, sarung tangan steril, kain besar/drape
besar/drape   steril). InsePus
direkomendasikan dilakukan di ruang tindakan.

c) Gunakan teknik aseptik sebelum


sebelum mengakses sistem kateter.

d) Kanula sentral harus segera dilepas bila indikasi tidak diperlukan lagi atau
menyebabkan sepsis atau menunjukkan tanda-tanda infeksi. Bila masih dip
direkomendasikan insePuskesmasi di tempat yang baru (kategori I).

e) Kanula sentral dipasang melalui vena jugular dan subklavia kecuali digunaka
 pemantauan tekanan vena sentral, tidak harus diganti secara rutin (kategori I).

f) Tidak direkomendasikan melakukan insermasi/memasang


insermasi/memasang berulang katet
daerah insermasi yang sama

g) Tidak direkomendasikan pembatasan waktu penggantian kateter vena sentra


rusak atau terlihat tanda infeksi. Bila kanula sentral diindikasikan dipertahank
lama, kasa penutup/dressing 
penutup/dressing  harus
 harus diperiksa dan diganti setiap 7 hari
ha ri (kategor

10. Panduan Khusus

a) Jangan gunakan  single lumen 


lumen  pada pemberian nutrisi parenteral, transfus
cairan hiperalimentasi secara bersamaan.

 b) Pada setiap penggantian komponen IV, harus dipertahankan sistem tertutu
mencegah kontaminasi. Setiap kali hendak memasukkan obat melalui selan
dilakukan disinfeksi sesaat sebelum memasukkan obat tersebut (kategori II).

c)  Dressing core dilakukan
core dilakukan bila kotor, rusak terbuka atau terlihat tanda-tanda inf

d) Minimalkan jumlah stopcocks
jumlah stopcocks yang
 yang disambung ke kateter.

e) Pengambilan bahan pemeriksaan darah melalui selang


selang IV tidak direkomen
(kategori II)

11. Penggantian komponen sistem intravena dalam keadaan infeksi atau plebitis :

Jika dari tempat insePuskesmasi keluar pus atau terjadi selulitis atau plebitis atau
 bakteremia yang berasal dari kanula IV, maka semua sistem harus dicabut (katego
Sign up to vote on this title
 Useful
12. Pemeriksaan untuk infeksi yang dicurigai karena  Notperalatan
pemasangan useful intravena
tromboplebitis purulen, bakteriemi, maka dapat dilakukan pemeriksaan biaka
ujung kanula. Cara pengambilan bahan sebagai berikut:
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music c) Jika sistem IV dihentikan oleh karena kecurigaan kontaminasi cairan parenter
cairan tePuskesmasebut harus dibiakkan dan sisa cairan dalam botol dia
(kategori I);

d) Jika sistem IV dihentikan oleh


oleh karena kecurigaan bakteriemi akibat cairan I
harus dibiakkan (kategori II);

e) Jika terbukti bahwa cairan terkontaminasi maka sisa botol dan isinya dengan
lot yang sama dicatat dan tidak boleh dipakai;

f) Jika kontaminasi dicurigai


dicurigai berasal dari pabrik (intrinsic
(intrinsic contamination
secepatnya harus dilaporkan kepada Dinas Kesehatan.

Kendali Mutu Selama dan Sesudah Pencampuran Cairan Parenteral

- Cairan parenteral dan hiperalimentasi


hiperalimentasi harus
harus dicampur di bagian Farmasi  kecual
kepentingan klinis, pencampuran dilakukan di ruangan pasien (kategori II).

- Tenaga pelaksana harus mencuci tangan sesuai standar sebelum mencampu


 parenteral (kategori I).

- Sebelum mencampur dan menggunakan cairan parenteral, semua wadah harus


untuk melihat adanya kekeruhan, kebocoran, keretakan dan partikel tertentu serta
kadaluaPuskesmasa. Bila didapatkan keadaan tePuskesmasebut, cairan tidak
digunakan dan harus dikembalikan ke Instalasi Farmasi. Instalasi Farmasi mem
 bahwa produk tePuskesmasebut tidak dikeluarkan lagi ke pelayanan (kategori I).

- Ruangan tempat mencampur cairan cairan parenteral harus memiliki pengatur udara
( Laminar
 Laminar flow hood )(kategori
)(kategori II).

- Sebaiknya dipakai wadah yang berisi


berisi cairan dengan dosis tunggal (sekali pak
dipakai bahan parenteral dengan dosis ganda (untuk beberapa kali pemakaian), wa
 bahan tePuskesmasebut harus diberi tanda tanggal dan jam waktu dikerjakan.

- Label wadah harus diperiksa untuk mengetahui kondisi ideal penyimpanan (suh
atau dalam refrigerator)

Central Line Bundle

1. Kebesihan tangan 
Sign up to vote on this title
2. Maximal barrier precaution  Useful  Not useful

3. Antiseptik kulit dengan khlorheksidin


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Tidak direkomendasikan memberikan antimikroba sebagai prosedur rutin sebelum pem
atau selama pemakaian alat intravaskuler untuk mencegah kolonisasi kateter atau infek
darah primer (bakteriemia).

D. Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Pneumonia


Pneumonia

1. Pendidikan staf tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Infeksi

2. Memberikan perubahan posisi pada pasien

a. Posisi kepala > tinggi atau 30°- 45°

 b. Ubah posisi tidur miring kanan dan kiri bergantian

3. Keberasihan mulut setiap 4 jam


jam dengan menggunakan anitiseptik oral yang
alkohol (khlorheksidin 0,2%)

4. Laksanakan kewaspadaan standar

a. Kebersihan tangan (kategori I) sebelum dan sesudah:

• Menyentuh pasien

• Menyentuh darah/cairan tubuh

• Menyentuh alat sistem pernafasan

 b. Gunakan sarung tangan besih

• kontak dengan mukosa mulut dan kering

• tindakan pengisapan lendir

• kontak darah dan cairan tubuh

c. Ganti sarung tangan di antara dua tindakan.

d. Pakai masker saat:

• intubasi,

•  pengisapan lendir,

•  pembePuskesmasihan mulut dan hidung.

e. Segera lepas masker setelah selesai tindakan.

f. Bersihkan semua peralatan sebelum didisinfeksi atau sterilisasi



Sign up to vote on this title
• Lakukan dekontaminasi semua peralatan sebelum disinfeksi /sterilisasi
 Useful  Not useful
• Jangan memakai ulang peralatan disposable,
disposable, kecuali yang sudah diatu
kebijakan PUSKESMAS tentang pengelolaan alat medis reused
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music g. Tidak direkomendasikan mengganti sirkuit ventilator secara rutin, kecu
indikasi

h. Satu sirkuit setiap pasien, penggantian sirkuit ventilator bila kotor ata
 berfungsi (tidak ada rekomendasi waktu penggantian breathing  sircuit)
 sircuit)

i. Tidak membuka sirkuit ventilator secara rutin

 j. Segera membuang kondensasi air dalam sirkuit ke tempat penampungan (wate
(wate

k. Gunakan air steril untuk mengisi humidifier .

l. Alat nebulisasi dinding dan penampungnya harus diganti


diganti setiap 24 j
dibePuskesmasihkan

m. Setiap slang dan masker yang digunakan untuk terapi oksigen harus digan
setiap pasien.

n. Lakukan pengisapan lendir saluran pernafasan dengan tehnik aseptik dan d


hanya jika perlu, gunakan kateter steril. Jika pemakaian hanya dalam waktu
maka kateter dapat dipakai ulang setelah dibilas dan dibePuskesmasihkan.

o. Intubasi

• Lakukan dengan tehnik aseptik

V A P B undle
undle

a. Kebesihan tangan

 b. Posisi tidur 30°- 45° bila tidak ada kontra indikasi

c. Oral hygiene setiap
hygiene setiap 4 jam (dengan khlorheksidin 0,2%)
0,2%)

d. Penghisapan lendir jika diperlukan, diprioritaskan menggunakan closed System

h. Pemberian obat untuk menghindari stress


menghindari stress ulcer 

i. Tidak direkomendasikan melakukan bronkhial washing

E. Tatalaksana Pencegahan dan Pengendalian Dekubitus


Dekubitus Infeksi

Pencegahan dekubitus:

- Higiene dan perawatan kulit, kulit harus selalu dijaga agar tetap besih dan keri
dikaji terus menerus terhadap risiko dan tanda awal penekanan dan gesekan,

- Menghilangkan friksi dan gesekan,


gesekan, pertahankan postur tubuh ataupun  per
Sign up to vote on this title
secara bebas; Useful  
Not useful

- Mengurangi tekanan pada tumit;


  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music - Kaji derajat dekubitus;

- Rawat dekubitus sesuai dengan derajatnya;

- Catat kejadian dekubitus beserta  grade-nya, 


 grade-nya,  dokumentasikan melalui su
nosokomial dan entry data infeksi RL 6


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music BAB V

PANDUAN PPI UNTUK PASIEN & PENGUNJUNG

Panduan PPI untuk Pasien

Pasien memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu yang berfok
keselamatan. Untuk itu, maka pasien juga perlu diberi edukasi agar bekerjasama
masyarakat PUSKESMAS mewujudkan standar pelayanan untuk pencegahan dan peng
infeksi.

Pasien selalu diberi edukasi pada setiap orientasi ketika awal dirawat inap. Eduk
khususnya adalah dalam hal kebesihan tangan. ketertiban membuang sampah dan etik
Hal lain yang perlu diedukasikan adalah membatasi barang dari luar PUSKESMAS yang
ke ruangan, jumlah penunggu di ruangan dan ketertiban jam berkunjung.

Catatan edukasi bagi pasien didokumentasikan dalam Form Pendidikan Pasie


rekam medis.

Pasien rawat jalan diberikan edukasi saat menunggu di area pendaftaran / po


melalui program penyuluhan kesehatan masyarakat PUSKESMAS yang dikoordinasik
PPI PUSKESMAS melalui Bagian Humas. Bentuk lain edukasi adalah dengan banner  banner
leflet , teks berjalan, baliho, spanduk, pemutaran video edukasi, dll yang ditempatkan
 publik yang mudah terbaca oleh seluruh pengunjung PUSKESMAS dan di area
 pasien/pengunjung.

Panduan PPI untuk Pengunjung

Di Rawat Jalan

1. Pengunjung / pasien setelah tiba di Puskesmas direkomendasikan untuk me


kebePuskesmasihan tangan dengan menggunakan sabun cair dengan air menga
handrub yang
handrub yang sudah disediakan

2. Apabila pengunjung / pasien batuk atau mengalami tanda atau gejala infeksi pernafa
saat berada di ruang pendaftaran direkomendasikan menempati tempat duduk yan
disediakan khusus pasien batuk dan menggunakan masker yang sudah disediakan

3. Direkomendasikan pengunjung / pasien batuk untuk duduk pada jarak 1 meter


meter d
lainnya saat menunggu pemeriksaan

4. Berikan edukasi atau informasi


informasi mengenai etika batuk

5. Pengunjung / pasien setelah keluar dari Puskesmas 


Sign updirekomendasikan
to vote on this title untuk me
 Useful
kebePuskesmasihan tangan menggunakan sabun cair dengan  airNot
mengalir
useful atau handr
sudah disediakan.
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music Di Rawat inap

1. Pengunjung setelah tiba diPuskesmas direkomendasikan untuk melakukan kebesiha


menggunakan sabun cair dengan air mengalir atau handrub yang
handrub yang sudah disediakan,
masuk ruang perawatan

2. Apabila pengunjung batuk atau mengalami demam dan gangguan pernafasan sebaikn
diperkenankan mengunjungi pasien. Dalam kondisi terpaksa, direkomen
menggunakan masker dan segera meninggalkan ruangan pasien

3. Bagi anak-anak dibawah 12 tahun dilarang mengunjungi pasien di Puskesmas

4. Pada waktu masuk ruangan, pengunjung dibatasi maksimal 2 orang secara


(khususnya di ruang rawat penyakit
pen yakit infeksi)

Pada pasien dengan penyakit menular melalui udara

1. Pengunjung melakukan kebesihan tangan sebelum memasuki dan setelah keluar


 perawatan pasien

2. Pengunjung dibatasi maksimal 2 orang dan waktu berkunjung maksimal 10 menit

3. Pengunjung harus mengikuti prosedur dari PPI dengan menggunakan APD berupa
dan gaun (jika diperlukan), apabila kontak langsung dengan pasien

4. Segera melepas APD jika keluar ruangan dan masker dibuang pada limbah infeks
menggunakan gaun maka ditempatkan pada tempat linen infeksius

Pada pasien dengan Isolasi Perlindungan

1. Pengunjung melakukan kebesihan tangan


tangan sebelum memasuki dan setelah keluar da
 perawatan pasien

2. Pengunjung dibatasi maksimal 2 orang

3. Pengunjung harus mengikuti prosedur dari PPI dengan menggunakan APD berupa
berupa
gaun, mengganti alas kaki, membatasi kontak dengan pasien

4. Segera melepas APD jika keluar ruangan; masker dibuang pada limbah infeksius,
alas kaki ditempatkan pada tempat yang disediakan

Informasi berupa poster, leaflet, banner , spanduk, teks berjalan, dll. Bentuk media
disediakan untuk pengunjung PUSKESMAS, ditempatkan di this
tempat 
/ area
Sign up to vote on title
PUSKESMAS, dengan prioritas materi:  Useful  Not useful
- Kebersihan tangan;
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music
Search   Upload Sign In Join

RELATED TITLES
4 0
 Home 1.3K views

PEDOMAN INTERNAL PPI.docx


 Saved
Uploaded by wulan 

 Books

    Sk Kebijakan Program Kerja Pedoman


 Audiobooks
Save Embed Share Print Pencegahan Dan Tim Ppi Pelayanan Ppi

 Magazines
Download 1 of 73    Search document 
 News

 Documents

 Sheet Music - Ketertiban membuang sampah

- Penggunaan APD sesuai potensi risiko penularan

Pengantar pasien maupun pengunjung diberikan edukasi saat menunggu di area


 puskesmas melalui program penyuluhan kesehatan masyarakat puskesmas yang dikoord
Tim PPI puskesmas.

KEPALA UPTD PUSKESMAS KABUH


KABUPATEN JOMBANG

Drg. EDY SUGIHARTO


 NIP.196309271992031004


Sign up to vote on this title
 Useful  Not useful
  Upload Sign In Join

 Home

 Saved

 Books

 Audiobooks

 Magazines

 News

 Documents

 Sheet Music

Anda mungkin juga menyukai