System Sewage Treatment Plant Pada Gedung Bertingkat
System Sewage Treatment Plant Pada Gedung Bertingkat
Peraturan Peraturan
Peraturan Menteri
Pemerintah Presiden
Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbahnya ke
media lingkungan hidup seperti (sungai, danau, laut, udara dlsb.)
akan tetapi dengan persyaratan harus meemenuhi baku mutu
lingkungan hidup dan mendapat izin dari pihak berwenang
pH 6-9
BOD mg/l 30
COD mg/l 100
TSS mg/l 30
Amoniak mg/l 10
Tujuan :
1. Mengklarifikasi atau menggolongkan limbah tersebut
berbahaya atau tidak
2. Mengetahui sifat limbah tersebut untuk menentukan
metode pengolahan
Identifikasi
Pengaruh
3.Sumber
MenentukanUjisifat limbah tersebut untuk
Pengumpulan dapat
Evaluasi diolah
positif dan
Pencemar Karakteristik
Limbah secara bersamaan ataudata
terpisah negatifnya
4. Menilai potensi / dampak terhadap lingkungan atau
manusia dari limbah tersebut
5. Menghapus limbah yang tidak terlalu berat kriterianya
Rata – rata aliran limbah
Domestik
Kontaminan Penting Dalam Air
Limbah
No Kontaminan Dampak Lingkungan
BOD Nitrogen
Organik /
Non Organik
Surfaktan
Minyak &
Bakteri Ecoli Lemak
Prinsip Hirarki
Pengolahan Limbah
Mencegah
Mengurangi
Menggunakan kembali
Mendaur Ulang
Tinja 50 13 30
Dapur 30 16.8 39
Mandi 50 9.1 21
Laundry 70 4.6 10
Total 200 43.5 Liter/Orang
/Hari
Bahan pencemar utama limbah domestik adalah bahan-bahan organik dengan
konsentrasi yang tidak terlalu tinggi, yakni berkisar antara 100 mg/l sampai 400
mg/l BOD. Relatif kecil apabila dibandingkan dengan konsentrasi BOD limbah
industri yang mencapai nilai ribuan
Pengolahan PRE
Fisika Treatment
Primary
Treatment
Pengolahan
Kimia
Secondary
Treatment
Pengolahan Tertiary
Tertiary
Biologi Treatment
Treatment
DIAGRAM PROSES PENGOLAHAN LIMBAH
Bak Grease
Kitchen Kontrol Trap
Bak
Toilet Kontrol
Pengolahan
Screen
Bak Biologi
Laundry dan
Kontrol Ekualisasi
Tank
Bak Bak
Office Kontrol Pengendapan
Klorin
Outlet
Tank
Blower
Bio Media
(Honey Comb)
Grease Trap
Kitchen Trap, yaitu perangkat sederhana yang digunakan di bawah
kompartemen bak cuci dalam dapur. Grease trap ini membatasi aliran dan
menghapus 85-90% dari lemak dan minyak yang masuk. Makanan padat
bersama dengan minyak dan lemak akan terjebak dan disimpan dalam
perangkat ini.
SARINGAN HALUS
(FINE SCREEN)
Fine screen memiliki ukuran celah kurang dari 6 mm. Dengan ukuran celah yang
kecil, fine screen tidak hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra
pendahuluan, tapi juga sebagai unit pengolahan primer. Pemanfaatan fine screen
dapat membantu penyisihan TSS sebanyak 15-30%, BOD sebesar 5-25%, lemak
sebanyak 30-50%, dan padatan yang mengapung hingga 90%.
Bak Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengolahan tetapi merupakan suatu cara / teknik untuk
meningkatkan efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi adalah adalah
parameter operasional bagi unit pengolahan selanjutnya seperti flow, level / derajat kandungan polutan,
temperatur, padatan, dsb
EKUALISASI TANK
Perbedaan Proses Aerob dan Anaerob
pada pengolahan limbah :
1. Kebutuhan Oksigen aerob membutuhkan oksigen
(O2) sedangkan Anaerob tidak perlu
2. Waktu Tinggal : Waktu tinggal proses aerob lebih
cepat daripada anaerob
3. Konsetrasi COD dan BOD pada proses Inlet di aerob
lebih kecil daripada anaerob
4. Temperatur di Anaerob lebih tinggi dari pada aerob
Persamaan Proses Aerob dan Anaerob adalah
membutuhkan bakteri / mikroorganisme sebagai
pengurai pollutan air limbah dengan jenis yang
cenderung sama.
Suhu
Oksigen
Prinsip Kerja
Bakteri
Anaerob Aerob
Lumpur Bau
CH4 & CO2
90% 60%
50%
50% 30%
10%
Anaerob
1. Proses Hydrolysis : Proses yang memecah molekul
organik komplek menjadi molekul organik yang
sederhana.
2. Proses Acidoglenisis : Proses yang merubah molekul
organik sederhana menjadi asam lemak.
3. Proses Acetogenisis : suatu proses yang merubah asam
lemak menjadi asam asetat dan membentuk gas-gas
seperti gas H2, CO2, NH4 dan S.
4. Proses Methanogenisis : suatu proses yang merubah
asam asetat dan gas-gas yang dihasilkan pada proses
acetogenisis menjadi gas metana CH4 dan CO2.
Tahapan Proses
Anaerob
Reaksi anaerob dapat digambarkan sebagai berikut :
senyawa Organik → CH4 + CO2 + H2 + NH3 + H2S
Meskipun beberapa jamur (fungi) dan protozoa dapat ditemukan dalam penguraian anaerobik,
bakteri tetap merupakan mikroorganisme yang paling dominan bekerja didalam proses
penguraian anaerobik. Sejumlah besar bakteri anaerobik dan fakultatif (seperti : Bacteroides,
Bifidobacterium, Clostridium, Lactobacillus, Streptococcus) terlibat dalam proses hidrolisis dan
fermentasi senyawa organik
Bakteri
Asidogenik
1 Fermentatif 3 Bakteri
Metanogen
2 4
Bakteri Bakteri
Hidrolitik Asetogenik
Proses Penguraian
Secara Anaerobik Menjadi Methan
Lapisan mikroorganisme yang
telah tumbuh dan menempel pada
permukaan media biofilter
• Berbeda dengan proses anaerob, beban pengolahan
pada proses aerob lebih rendah, sehingga prosesnya
ditempatkan sesudah proses anaerob.
• Air overflow dari tangki anaerob dialirkan kedalam tangki
aerob dimana didalam proses ini juga dapat menggunakan
media atau tanpa media beserta dialirkan oksigen sehingga
mikro organisme akan dapat menguraikan zat organik yang
ada dalam air limbah serta tumbuh menempel pada
permukaan media
Aerob
Model Aerasi Proses Pengolahan Air Limbah
Dengan Sistem Biofilter Tercelup
1. Reaksi Nitrifikasi :
NH4+ + 1,5 O2 -----> NO2- + 2 H+ + H2O
NO2- + 0,5 O2 ------> NO3 –
Samping Tengah
Bawah
Model Aerasi Proses Pengolahan Air Limbah
Dengan Sistem Biofilter Tercelup
Sedimentasi Tank
Jenis
Penyebab Cara Mengatasi
Permasalahan
Minyak dan lemak pada Over kapasitas limbah dapur dan juga Mengatur debit limbah,
grease trap meluap banyaknya lemak yang mengeras menggunakan bakteri pengurai
dan juga manual handling
Blower udara bekerja namun Filter udara tersumbat/ kotor atau ada Bersihkan filter udara. Cek pipa
tidak mengeluarkan kebocoran udara di saluran pipa udara udara ke difuser dengan cairan air
hembusan udara sabun
Blower udara tidak bekerja Listrik tidak mengalir atau motor blower Periksa kelistrikan atau motor
terbakar blower
Lumpur mengapung Suplai udara dari blower kurang Periksa aliran udara dari blower
Kualitas air limbah hasil Aktifitas mikroba turun karena suplai Periksa aliran udara atau kurangi
olahan tidak bagus atau udara kurang atau jumlah air limbah jumlah air limbah atau periksa
berbau melebihi kapasitas IPAL atau masuknya apakah ada bahanbahan bersifat
bahan-bahan bersifat racun racun masuk kedalam air limbah
Terbentuknya flok berbentuk SVI rendah, dan efluen mempunyai Supplai bakteri dengan pemberian
bola kasar dengan ukuran kekeruhan yang tinggi dosis yang lebih
yang sangat kecil, kompak.
Ukran flok yang lebih besar
mempunyai kecepatan
Jenis
Penyebab Cara Mengatasi
Permasalahan
Terjadi buih pada Adanya senyawa surfactant yang tidak Injeksi anti foam / defoamer untuk
permukaan bak aerasi dapat terurai dan akibat menghilangkan buih
dalam jumlah yang besar berkembangbiaknya Nocardia dan
yang dapat melampaui Microthrix parvicella
ruang bebas dan melimpah
ke bak pengendapan akhir.
Efluen yang keruh dan Merupakam ekses proses denitrifikasi Cek DO / Oksigen supplai di bak
menurunkan efisiensi sehingga partikel lumpur menempel pada aerasi serta periksa debit yang
penghilangan BOD gelembung gas nitrogen yang terbentuk masuk agar tidak overload
dan naik kepermukaan.