org
SUARA SATWA
Media Informasi ProFauna Indonesia
ProFauna
Conference 2011
From the Ocean to the Jungle
SSN 1411-4879
3-5 Juni
2011
From the Ocean to the Jungle
S
ore itu, perwakilan bidang nya dan tak mau ketingga- acara ProFauna Conference 2011
supporter ProFauna dari lan juga KH. Azizi Abdullah yang di dalamnya juga di selipkan
seperti Malang, Jakarta, merupakan Kyai dari Ponpes materi pelatihan dasar pembuatan
Yogyakarta, Medan, Kalimantan, Lirboyo Kediri juga memberikan film kampanye atau film
Padang, Bali, bahkan hingga materi mengenai konservasi satwa documenter yang langsung di
Maluku dan Kendari berdatangan dalam pandangan Islam. ajarkan oleh sang ahli yaitu Joe
ke P-WEC (Petungsewu Wildlife Tak hanya materi saja yang Yaggie yang merupakan konti-
Educaton Center) mereka tidak disajikan di pertemuan kali, ini butor BBC, National Geographic.
lain adalah peserta ProFauna tetapi juga ada pelatihan jurnalis- Para peserta di bagi dalam 3
Conference 2011, acara ini tik sebagai media kampanye kelompok besar yang masing-
diselenggarakan pada awal bulan perlindungan satwa liar dan hutan. masing akan membuat film
Juni tanggal 3-5 Juni 2011, Sejak penyelenggaraan ProFauna tentang penyadar tahuan
sebanyak 78 peserta hadir untuk Conference yang sebelumnya mengenai betapa pentingnya
membicarakan perlindungan bernama PMM, salah satu daya satwa liar dan hutan yang ada di
satwa liar dan hutan. Sesuai tarik bagi peserta untuk ikut ambil sekitar kita. Tema film dari setiap
dengan tema kali ini “From the bagian adalah hadirnya para kelompok berbeda seperti Bahaya
Ocean to the Jungle”, pembicara akitvis perlindungan satwa dan Merokok di Hutan, Tersiksanya
yang hadir dalam acara ini pun hutan yang kapasitasnya tidak Satwa Jika Ada Dalam Kandang,
juga sangat berkompeten di diragukan lagi, bahkan dalam dan Nafasku Nafasmu.
INI DIA….
Kesan-Kesan Peserta
ProFauna Conference 2011
Hunan, berada di barisan terdepan dilakukan selama berabad-abad, kering digunakan untuk
untuk menentang obat tradisional sehingga tidak mudah untuk mengobati penyakti seperti asma,
Cina. Zhong menyatakan diubah. Orang-orang yang impotensi dan penyakit jantung,
pengobatan Cina sebagai menentang Zhong mendasarkan sementara minyak ular digosok-
"kebohongan yang telah dibuat argumennya secara emosional kan untuk persendian yang pegal.
tanpa ada bukti ilmiah" dalam daripada sudut pandang ilmiah, ia Banyak dari hewan-hewan ini
tulisannya di sebuah makalah menambahkan, "[Banyak] orang yang berstatus di ambang
tahun 2006 yang berjudul Cina yang tidak memiliki kemam- kepunahan akibat perburuan dan
"Selamat tinggal pada Pengobatan puan untuk melihat permasalahan hilangnya habitat. Meningkatnya
Cina," yang diterbitkan dalam ini secara obyektif." permintaan akan satwa tersebut
jurnal Filsafat Kedokteran Cina. Berdasarkan pengobatan dan bagian-bagian tubuhnya
Zhong tahu bahwa pandangannya tradisional Cina, semua penyakit untuk pengobatan Cina, para ahli
menginspirasi beberapa orang diyakini ada obatnya (dari bahan mengatakan bahwa hal ini
yang mendukungnya di negara apa pun). Ada sup yang terbuat membuat situasi menjadi lebih
tersebut, dan ide-idenya tersebut dari janin trenggiling yang juga buruk.
telah menyebabkan “kontroversi dipercayai bisa meningkatkan Di Cina, badak sudah punah.
yang besar dan kegemparan kejantanan pria. Karapas kura- Produk-produk dari badak yang
publik." Meskipun ia percaya kura darat dijadikan resep untuk digunakan untuk pengobatan Cina
bahwa ideologi di balik mengatasi demam, menghentikan saat ini semuanya diimpor dari
pengobatan Cina tradisional tidak keringat pada malam hari, atau negara lain, ungkap Zhong,
benar, ia menjelaskan bahwa hal untuk memelihara yin dan sementara itu populasi harimau
itu merupakan praktek yang telah menundukkan yang. Kuda laut juga berkurang, dan serigala Tibet
Konflik
Beruang Madu
dan Manusia
di Kalimantan
yebut Tahura Mandi Angin hutan di sekitarnya. Sekarang bara yang marak di Kalimantan
dengan luas total 120.000 ha. seluas 40.000 ha Tahura Sultan terus mendesak kawasan konser-
Taman hutan raya adalah satu- Adam telah menjadi lahan kritis. vasi yang sebelumnya aman-aman
satunya kawasan konservasi yang Sebagian besar kawasan kritis di saja. Padahal hanya kawasan
dikelola oleh daerah kabupaten/ Tahura ini masuk dalam wilayah konservasi dan kawasan lindung
kota. Namun karena terlantar administrasi Kecamatan Karang- yang relative lebih aman untuk
karena kurang perhatian daerah, intan, tempat di mana warga habitat satwa. Di Kalimantan
sebagai kepanjangan tangan diserang oleh beruang madu. sendiri tidak kurang 6,8 juta ha
pemerintah pusah di daerah Penyebab utama rusaknya kawas- kawasannya telah menjadi perke-
BKSDA biasanya mengambil alih an Tahura Sultan Adam ini adalah bunan, dan 7,9 juta ha adalah tam-
pengelolaan Tahura di daerah. karena illegal logging, penam- bang batu bara. Bahkan beberapa
Sama halnya dengan kawasan bangan liar dan kebakaran hutan. perkebunan dan ijin tambang
lindung atau kawasan konservasi Kerusakan hutan alami berada dalam kawasan hutan, baik
lain di Indonesia, kawasan ini tampaknya menjadi trend di yang ijinnya dikeluar-kan oleh
terus terdesak terfragmen serta daerah setelah era otonomi kepala daerah maupun yang
terisolir menjadi kawasan yang daerah. Perkebunan kelapa sawit dikeluarkan oleh departemen
sempit yang terpisah dari kawasan dan karet, juga pertambangan batu terkait di pusat.
Rustam
Supporter ProFauna di Kaltim/
Staf pengajar di Fahutan
Universitas Mulawarman
Samarinda
Ya, saya ingin membantu pelestarian satwa liar dan habitatnya, karena itu saya mendaftarkan diri menjadi Supporter
ProFauna Indonesia.
Biodata:
Nama: Telpon:
Tanggal lahir: Fax:
Jenis kelamin: HP:
Pendidikan terakhir: Email:
Pekerjaan:
Alamat lengkap: Alamat kantor/universitas/sekolah:
Cara Pembayaran:
Langsung di Kantor ProFauna Indonesia
Transfer ke rekening nomor 011-3125273 BCA Malang,
Atas nama: Perkumpulan ProFauna Indonesia **
Keahlian/Skill:
Komunikasi Lisan Fund Raising
Komunikasi Tertulis/Jurnalistik Pendampingan Masyarakat
Fotografi Bahasa Inggris
Film Edukasi
Disain grafis Menggambar/Illustrator
Bidang Minat:
Kampanye Isu Perdagangan Satwa Liar
Edukasi Isu Hutan
Pendampingan Masyarakat Fund Raising
Lainnya ___________________
Demikian formulir ini saya isi dengan sebenarnya dan dengan ini saya menyatakan bahwa saya bukanlah seorang
exploitator satwa liar.
Melihat
Elang
Jawa
di Hutan Cangar
Supporter ProFauna melakukan WAW di Hutan Tahura . R. Sorjo
B erkumpul di ProFauna
HQ sebanyak 13
Supporter dari Malang
Raya seperti Toni, Didik, Asti,
Isma, Hafidz, Didin, Syauqi, Jefri,
tetap bersemangat dan mengenal
lebih dekat dengan hutan ini,
burung-burung kecil pun banyak
juga disekitar sini meski cuaca
tetap tidak mendukung untuk
keberuntungan bagi kami untuk
bisa melihat Elang Jawa di hutan
yang masih perawan ini.
Perjalanan kembali dilakukan
dengan memasuki hutan alami
Furqon, Alex, Kohar, Ghazali, dan melakukan pengamatan. jalan tembus menuju Coban
Pak Sutriyat berserta 3 staf dari Dengan pemandu birdwatc- Teyeng, disana kita menemukan
ProFauna HQ melalukan kegiatan hing dari staf ProFauna para berbagai jenis tumbuhan aneh
WAW (Wild Animal Watching) di peserta juga belajar mengidentifi- yang tidak biasa kita lihat di
Hutan Tahura . R. Soerjo atau yang kasi satwa yang ditemukan. Tak perkotaan, untung saja ada salah
lebih dikenal dengan Hutan hanya burung-burung saja yang satu Supporter yang beraktivitas
Cangar yang letaknya di antara 2 kita amati, 2 kelompok Lutung sebagai guru Biologi di SMU
Kota yaitu Kota Batu dan Pacet Jawa juga kita amati, nampak 1 swasta di koa Malang yang bisa
Mojokerto, dengan luas hutan kelompok lengkap dengan anak menjelaskan tumbuhan jenis apa
sekitar 25.000 hektar yang di Lutung nya yang mempunyai itu? Sesekali kita mengenal jenis
kelilingi oleh Gunung Arjuno dan warna khas yang berbeda dengan tumbuhan Nampak burung-
Gunung Wilis, Hutan ini banyak induknya sedang melompat dan burung kecil berterbangan dengan
menyimpan satwa liar yang masih mencari makan dedaunan. Saat kelompoknya. Tidak hanya itu
benar – benar liar hidupnya. kita mengamati Lutung banyak saja kita juga menemukan seekor
Rute kali ini kita menyusuri burung-burung kecil yang Jelarang yang hidup bebas di
hutan menuju tempat wisata melewati rombongan kami, tak alam.
Coban Teyeng, dengan cuaca yang hanya itu seekor Elang Ular Bido Setelah melakukan serang-
mendung para peserta yang ber soaring dan memamerkan kaian pengamatan, para peserta
berbekal binokuler dan fieldguide kepakkan sayapnya. Elang Jawa melakukan evaluasi untuk
sangat antusias mengikuti penga- pun yang dikatakan akan punah berdiskusi satwa apa saja yang
matan kali ini, melakukan dari alam juga tak mau ketingga- ditemukan selama pengamatan
perjalanan sekitar 3 km peserta lan memamerkan sayapnya. Benar berlangsung.
K egiatan supporter
ProFauna usai
P r o F a u n a
Conference 2011 ternyata belum
berakhir. Setelah mengikuti
adalah untuk saling berbagi ilmu
dan pengalaman guna menambah
wawasan mengenai pemahaman
akan konsep animal welfare.
Diharapkan para peserta
peserta, ada yang tertegun sedih
melihat betapa kejamnya gajah
dilatih untuk duduk atau
bagaimana sadisnya para harimau
tersebut dibiarkan kelaparan
Kampanye Stop Perdagangan nantinya dapat menyebarkan ilmu berhari-hari dan dipukuli agar
Primata di Malang pada pagi hari yang didapat ke komunitasnya mau mengikuti perintah sang
(6 Juni 2011), malam harinya masing-masing. Itulah sebabnya, pawang untuk beraksi. Ekspresi
beberapa supporter yang masih perbedaan latar belakang peserta ngeri juga terlihat saat
memiliki waktu luang tetap yang terdiri dari mahasiswa, guru, diperlihatkan bagaimana anjing-
tinggal di P-WEC untuk mengi- aktivis partai & organisasi, anjing di Korea dibantai.
kuti Pelatihan Animal Welfare pegawai kelurahan dan staf Potongan-potongan tubuh anjing
(PAW). Para supporter tersebut BKSDA dari berbagai daerah yang dibiarkan tertumpuk begitu
adalah Abas, Aven, Risky, Muthia, seperti Jakarta, Malang dan saja cukup membuat peserta
Riffa, Sri, Asti, Toni, Arif, Zainal, Sulawesi turut membantu merasa mual. Berbagai komentar
Hamka dan Mustafa. Usai makan kesuksesan dari PAW kali ini. dituangkan saat diskusi dibuka,
malam, keduabelas peserta Seperti yang Pak Rosek juga ada yang mengutuk keberadaan
berkumpul di Balai Kancil. Acara sebutkan bahwa PAW ini adalah sirkus satwa dan ada juga yang
dimulai dengan permainan “Cap Training for trainers. Malam itu terheran-heran mengenai manusia
cip cup” oleh staf P-WEC. tidak ada pemberian materi yang yang mengonsumsi satwa seperti
Permainan ini cukup membantu terlalu berat, mengingat lelahnya anjing dengan pemotongan yang
kami untuk mengendorkan urat aktivitas yang sudah dilakukan tidak layak. Yang jelas saat itu
syaraf yang kaku akibat dinginnya pada pagi hari. Hanya pemutaran para peserta tidur dengan
udara di Balai Kancil malam itu. film dan diskusi ringan mengenai membawa sejumlah pertanyaan
Selanjutnya acara dibuka dengan kekejaman terhadap sirkus satwa dan pemiki-ran di benak masing-
sambutan oleh Pak Rosek dan pembantaian anjing di Korea masing yang dapat diungkapkan
Nursahid. Beliau menyampaikan yang dilakukan saat itu. Film pada saat materi diberikan esok
bahwa tujuan dari pelatihan ini tersebut cukup menggugah nurani hari.
Animal Welfare
VS
Eksploitasi Komersial
D i era yang serba maju merupakan salah satu bentuk seumur hidup bukanlah hal yang
seperti sekarang ini eksploitasi komersil yang hanya menyenangkan, tidak sepantasnya
apapun bisa diperjual menguntungkan beberapa pihak. sebagai mahluk paling sempurna
belikan, dari barang-barang Dengan senapan mereka dipaksa kita bahagia melihat penderitaan
rumah tangga, baju, alat meninggalkan habitatnya untuk satwa.
elektronik bahkan satwa. Tidaklah tinggal di dibalik jeruji, Jika kita mempunyai Komnas
sulit menemukan pasar hewan di menunggu datangnya seorang HAM (Hak Asasi Manusia) untuk
Indonesia. Lebih dari 95 % satwa pembeli yang akan membebaskan memperjuangkan keinginan kita
dapat kita jumpai di pasar hewan. meraka dari penderitaan. Namun maka para satwa juga mempunyai
Te r l i n t a s d i p i k i r a n b a h w a sayangnya seperti kata pepatah A n i m a l Wa l f a r e untuk
sekarang satwa sudah banyak lepas dari mulut harimau masuk memperjuangakan kebebasan
bermigrasi ke pasar-pasar hewan mulut buaya, meraka tetap tinggal m e r a k a . A n i m a l Wa l f a r e
yang ada di seluruh Indonesia. dalam kurungan. Lantas sampai (Kesejahteraan Hewan) adalah
Aktifitas perdagangan satwa kapan itu akan terjadi? Dipenjara expresi yang berkenaan dengan
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang tertangkap camera trap di kaki Bromo
Maleo
Burung Endemik Sulawesi yang Terancam
Ma, Kenapa
Oleh: Rosek Nursahid
Orangutan itu?
Founder and Chairman
ProFauna Indonesia
S
eorang gadis kecil duduk di sampingnya, “ma, kenapa kecil bernama Nana itu adalah
atas meja. Matanya yang orangutan itu?” putri dari Mas Daniel, seorang
jernih menatap tajam layar Gadis kecil itu adalah seorang dosen ekonomi yang juga salah
lebar yang menampilkan adegan dari seratus orang yang satu advisory board ProFauna.
orangutan yang meregang ajal. menghadiri acara ProFauna Selama 3 hari, Nana dan supporter
Dengan polos dia bertanya kepada Conference 2011 yang diadakan ProFauna lainnya yang berasal
mamanya yang berada di pada tanggal 3-5 Juni 2011. Gadis dari berbagai daerah secara
Taman Nasional
Sembilang
T aman Nasional
Sembilang merupakan
Ta m a n N a s i o n a l
pertama yang ada di propinsi
Sumatera Selatan, terdiri dari
beberapa tipe habitat, yaitu
hutan rawa gambut, hutan rawa
air tawar dan hutan riparian
(tepi sungai). Sebagian besar
wilayah Taman Nasional ini
terletak dipesisir timur daratan
Sumatera Selatan. Secara
administratif pemerintahan
wilayah Taman Nasional
Sembilang ini terletak di desa
Sungsang IV, kecamatan
Banyuasin II, kabupaten
Banyuasin. Secara geografis
terletak antara 1˚38'-2˚25'LS Beruang Madu (Helarctos malayanus)
d a n 1 0 4 ˚ 1 2 ' - 1 0 4 ˚ 5 5 ' B T. Sumber: animalworld.com.ua
Sebelah barat Taman Nsional
Sembilang ini berbatasan perairan di sekitarnya. Secara vegetasi mangrove keberada-
dengan Taman Nasional geografis, kawasan yang annya juga sangat penting
Berbak – Jambi. Kawasan ditunjuk sebagai Taman untuk menjaga keseimbangan
Nasional Sembilang dibentuk Nasional Sembilang iklim dunia. Berbagai macam
dari penggabungan beberapa berbatasan - di sebelah Utara tumbuhan yang ada di Taman
Hutan Suaka Alam,yaitu Hutan dengan Sungai Benu dan batas Nasional ini antara lain : gajah
SuakaAlam Sungai Sembilang, Provinsi Jambi - di sebelah paku (Acrostichum aureum),
Hutan Suaka Alam Sungai Timur dengan Selat Bangka, nipah (Nypa fruticans), cemara
Sembilang II, Hutan Suaka Sungai Banyuasin - di sebelah Laut (Casuarina equisetifolia),
Alam Pulau Alang Gentang, Selatan dengan Sungai pandan (Pandanus tectorius),
Hutan Suaka Alam Terusan Banyuasin, Sungai Air Calik, Laut waru (Hibiscus tiliaceus),
Dalam, Hutan Lindung Sungai dan Karang Agung - di sebelah Nibung (Oncosperma
Sembilan dan kawasan Barat dengan Hutan Produksi tigillaria), jelutung (Jelutung),
perairan disekitarnya. Luas wilayah ex HPH PT Riwayat menggeris (Koompassia
kawasan Taman Nasional Musi Timber dan PT. Sukses excelsa), Gelam tikus
Sembilang mencakup 205.750 Sumatra Timber (saat ini (Syzygium inophylla),
ha, yang sebagian besar termasuk wilayah INHUTANI Rhizophora sp , Sonneratia
mencakup hutan mangrove di V); dan juga kawasan alba, dan gimnorrhiza
sekitar sungai-sungai yang transmigrasi (Karang Agung Bruguiera.
bermuara di teluk Sekanak dan Tengah, KarangAgung Ilir). Kawasan ini juga
teluk Benawang, Pulau Betet, Taman Nasional Sembilang merupakan habitat bagi
Pulau Alagantang, yang sebagian besar sejumlah spesies penting
Semenanjung Banyuasin serta ekosistemnya merupakan /terancam seperti Harimau
Aksesibilitas
Jalur utama menuju Dusun Sembilang dapat dicapai dengan transfortasi air dari
Palembang - Sungsang - Dusun Sembilang ± 3,5 jam dengan speed boat 40PK. Kawasan
TN Sembilang juga dapat dicapai dari mentok Pulau Bangka via Sungsang.
Jakarta Representative:
Email: irma@profauna.org
Maluku Representative:
Email: maluku@profauna.org
Australia Representative:
Email: australia@profauna.org
ProFauna UK:
PO. Box 264
Northwood HA6 9AP, UK
ProFauna International:
Email: international@profauna.org
Website: www.profauna.org
Petungsewu Wildlife
Education Center (P-WEC):
Jl. Margasatwa No. 1 Ds.Petungsewu,
Kec.Dau, Kab. Malang, Satwa liar tidak bisa bicara,
Tel. 0341-7040564,
Email: info@p-wec.com kita bisa bicara dan berbuat untuk mereka
Website: www.p-wec.com
T-shirt Logo ProFauna (Hitam) T-shirt Logo ProFauna (Pink) T-shirt Logo ProFauna (Biru) T-shirt Logo ProFauna (Kuning) Kemeja Batik ProFauna
Reg XL dan XXL Rp 70.000,- Reguler S,M, L, XL Reguler S,M, L, XL Reguler S,M, L, XL Reguler S,M, L, XL
(TS101) (TS119b) (TS118) (TS119a) (KM117)
Rp. 60.000,- Rp. 60.000,- Rp. 60.000,- Rp. 60.000,- Rp. 60.000,-
Kaos Polo ProFauna (Merah) Kaos Polo ProFauna (Biru Muda) T-shirt Stop Illegal Login T-shirt Save Our Forest T-shirt Save Rain Forest
Reguler S, M, L, XL Reguler S, M, L, XL Reguler S, M, L, XL Reg XL dan XXL Rp 70.000,- Lady S, M, L
(KP-L124) (KP-L123) (TS222) (TS218b) (TS223)
Rp. 70.000,- Rp. 70.000,- Rp. 45.000,- Rp. 40.000,- Rp. 7.000,-
T-shirt Bali Island let's save Sea Turtle T-shirt Keep Orangutan In the Wild T-shirt Sudah Punah T-shirt Keep Parrot In the Wild
Lady S, M, L Lady S, M, L Reguler S, M, L, XL Reguler S, M, L, XL Gantungan Kunci
(TS224) (TS225) (TS304) (TS305) ProFauna