Anda di halaman 1dari 3

Demokrasi Liberal

Reno Apriliyandi
XII IPS 4
apriliyandir@gmail.com
Kehidupan Masa Demokrasi Liberal
Indonesia

MASA DEMOKRASI PARTAI


LIBERAL
PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
“Suatu periode dalam sejarah
Indonesia yang terjadi antara tahun PNI didirikan di Kota Bandung pada 4 Juli
1950-1959.” 1927. Pendirian partai ini digagas oleh 8 orang
tokoh yaitu Ir. Soekarno, dr. Cipto
Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr. Iskaq
TUJUAN \\\\\\\\ Tjokroadisurjo, Mr. Sunaryo, Ir. Anwari, Mr.
Budiarto dan Dr. Samsi.
Sistem Demokrasi Liberal dipilih oleh
pemerintah Indonesia untuk menarik
simpati internasional agar mau MASYUMI (MAJELIS SYURO MUSLIMIN)
mendukung perjuangan bangsa
Indonesia. Organisasi Islam bernama Majelis
Syuro Muslimin Indonesia atau
Masyumi dibentuk pada Agustus
KEBIJAKAN \\\\\\\\ 1943. Masyumi berubah menjadi
partai politik pada 7 November
1945.
Pemerintah Indonesia melakukan
perubahan-perubahan dalam bidang
politik pemerintahan dengan meniru
sistem politik pemerintahan negara-
negara Barat.
PARTAI NAHDLATUL ULAMA (NU)
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi
sosial keagamaan didirikan pada 31
Januari 1926 sebagai representatif dari
SISTEM MULTI PARTAI Masyarakat Islam tradisional. Pada 5
April 1952, NU keluar dari Masyumi dan
“Sistem multi partai pada masa berubah menjadi Partai Nahdlatul Ulama.
demokrasi Liberal mendorong lahirnya
banyak partai-partai politik dengan
ragam ideologi dan tujuan politik yang PARTAI KOMUNIS INDONESIA
berbeda-beda.” PKI pada awal pembentukannya bernama
Indische Sociaal-Democratische Vereeniging
Dasar hukum: (ISDV) yang didirikan pada 1914 Henk
Maklumat Wakil Presiden No. X yang Sneevliet. ISDV kemudian mengubah namanya
dikeluarkan tanggal 3 November 1945. menjadi Partai Komunis Indonesia pada 23 Mei
1920.
Kabinet-kabinet
Masa Demokrasi Liberal

Kabinet Natsir Kabinet Sukiman Kabinet Wilopo


(6 Sep 1950 - 21 Mar 1951) (27 April 1951 - 3 April 1952) (3 April 1952 - 3 Juni 1953)
PM : M.Natsir (Masyumi) PM : Sukiman Wiryosanjoyo PM : Mr. Wilopo (PNI)
Wakil: Sri Sultan Hamengkubuwono (Masyumi) Zaken Cabinet atau kabinet ahli.
IX *Sukiman menandatangani *Kemarahan Militer 17/10/1952. Moncong meriam diarahkan ke istana,
*Okt 1950, Pemberontakan Mutual Security Act dari AS, menuntut parlemen dibubarkan. Sebab: Reformasi dan reorganisasi Angkatan
DI/TII Kalimantan Selatan oleh sehingga kabinet harus mundur. Perang oleh parlemen sebabkan pemotongan anggaran untuk TNI.
Ibnu Hajar *Peristiwa Tanjung Morawa. Polisi tembak mati 5 petani ilegal yg menjarah
kebun milik asing. Dalang: PKI. Akibat: Wilopo turun.

Kabinet Ali Sastroamidjojo | Kabinet Burhanudin Kabinet Ali Sastroamidjojo Kabinet Djuanda
(30/07/1953 – 12/08/1955) Harahap II (9 April 1957 - 5 Juli 1959)
PM : Ali Sastroamidjojo (12/08/1955 – 03/03/1956) (20/03/1956 – 14/03/1957) PM : Ir.Djuanda (Masyumi)
Kabinet koalisi antara PNI, NU, dan PM: Burhanudin Harahap PM : Ali Sastroamidjojo Merupakan Kabinet zaken.
partai-partai kecil lainnya. (Masyumi) Kabinet NU, Masyumi, PNI. Hasil Programnya Pancakarya:
*01/08/1953, Pemberontakan DI/TII *Pembubaran Uni Indonesia- Pemilu. Dan berakhir sebab (1).Membentuk Dewan Nasional,
Sulawesi Selatan oleh Kahar Masyumi mundur. (2).Normalisasi keadaan,
Belanda (3).Pembatalan KMB,
Muzakar *Politik Bebas Aktif
*20/09/1953, Pemberontakan DI/TII *Pemilu pertama di tahun 1955 (4).Perjuangan Irian Jaya,
*Pembebasan Irian Barat
Aceh oleh Daud Beureuh Kabinet bubar karena (5).Menguatkan Pembangunan.
*Konferensi Asia Afrika kurangnya dukungan di *Negara sedang gawat, banyak
Pertikaian NU vs PNI sebabkan parlemen. terbentuk Dewan daerah
kabinet ini bubar. *Deklarasi Djuanda

Pemberontakan Selama Kabinet Djuanda

 Dewan Daerah:
5 Februari 1958, Ahmad Husein mendirikan
1.
Dewan Banteng Sumatra Tengah oleh
PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik
Ahmad Husein
2. Dewan Gajah Sumatra Utara oleh Indonesia) di Padang dengan Syafrudin
Kolonel Simbolon Prawiranegara sebagai PM-nya.
3. Dewan Garuda Sumatra Selatan oleh Upaya Penanggulangan:
Letkol Barlian
1. Operasi Militer: Operasi Tegas, Operasi
4. Dewan Manguni Sulawesi Selatan oleh
17 Agustus, Operasi Saptamarga,
Vence Sumual
Operasi Sadar
 Pemberontakan berhasil dipadamkan,
2. AS diduga membantu PRRI. Maka pilot
semua TNI yang terlibat semuanya AS, Allen Pope ditangkap setelah
dipecat. pesawatnya ditembak jatuh oleh AURI.

Kebijakan Ekonomi
Masa Demokrasi Liberal
Sebagai “negara baru’, Indonesia masih harus banyak belajar dalam berbagai hal agar ekonominya semakin kuat.
Kondisi ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan sangat sulit. Pemerintah Indonesia menanggung beban utang
luar negeri kepada pemerintah Belanda. Sumber penghasilan negara masih terbatas, dan sumber daya manusia
Indonesia yang mengerti soal perekonomian masih terbatas.

c.Sistem Ekonomi Ali Baba


a. Sistem Ekonomi Gunting Pencetus: Mr. Iskaq Cokroadisuryo g.Musyawarah Nasional Pembangunan
Syafruddin (Menteri Perekonomian) (Munap)
Kebijakan moneter yang diterapkan Program ini adalah bentuk kerjasama Musyawarah Nasional Pembangunan
oleh Syafrudin Prawiranegara, ekonomi antara pengusaha asal (Munap) dilaksanakan pada 25
sebagai Menteri Keuangan saat itu. Indonesia dengan pengusaha November sampai 4 Desember 1957.
Kebijakan ini dilakukan bertujuan Tionghoa. Tujuan dari Munap adalah
untuk menanggulangi defisit anggaran merumuskan rencana pembangunan
negara sebesar 5,1 Miliar Rupiah daerah seluruh Indonesia,
dengan memotong uang kertas. d.Nasionalisasi Perusahaan Asing
Kebijakan gunting Syafruddin ini Nasionalisasi berarti pengambilalihan
berlaku sejak 10 Maret 1950. perusahaan-perusahaan swasta menjadi h.Konsepsi Presiden 21 Februari 1957
milik negara baik sebagian maupun Pada 21 Februari 1957, di hadapan
sepenuhnya. Salah satu yang para pemimpin partai dan tokoh
b.Sistem Ekonomi Gerakan Benteng terpenting yaitu menasionalisasikan De masyarakat di Istana Merdeka,
Pencetus: Dr. Sumitro Javasche Bank. Presiden Soekarno
Djojohadikusumo, seorang ahli Pada 1 Juli 1953, De Javasche Bank mengemukakan konsepsinya yaitu
ekonomi Indonesia. berganti nama menjadi Bank “Konsepsi Presiden”. Dengan konsepsi
Program ini diluncurkan pada April Indonesia. tersebut, Presiden Soekarno
1950. Gerakan Benteng bertujuan membubarkan kabinet bentukan
untuk mengubah struktur ekonomi parlemen dan membentuk kabinet baru
kolonial menjadi struktur ekonomi e.Persetujuan Finansial Ekonomi yang ditentukan oleh presiden.
nasional yaitu pembangunan ekonomi (Finek)
Indonesia Pada masa Kabinet Burhanudin Harahap,
pemerintah mengirim. delegasi ke Jenewa,
Swiss untuk merundingkan masalah
finansial-ekonomi dengan pihak Belanda.
Hasil persetujuan Finek adalah:
 Persetujuan Finek hasil KMB
dibubarkan.
 Hubungan Finek antara Indonesia-
Belanda didasarkan atas hubungan
bilateral.
 Hubungan Finek didasarkan pada
Undang-undang Nasional, tidak boleh
diikat oleh perjanjian lain antara
kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai