KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
09 12 13
26 25 22
DEMOKRASI
TERPIMPIN
BENTUK NEGARA
01
Kesatuan
02
SISTEM
PEMERINTAHAN
Presidensial (Presiden menjadi kepala
negara dan kepala pemerintahan)
KEPALA
NEGARA/KEPALA
03 PEMERINTAHAN
Presiden
LEMBAGA NEGARA
04
KABINET
DPAS MPRS
KERJA
DPR-GR FRONT
MPPR
NASIONAL
KABINET
KERJA
04
18 Februari 1960-6
Meneruskan program sebelumnya
Maret 1962 II
• Sandang pangan
13 November 1963-
• Pengganyangan Malaysia
27 Agustus 1964 IV
• Melanjutkan pembangunan
DPAS
04
DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara) dibentuk oleh Soekarno pada 22
Juli 1959 melalui Penetapan Presiden Nomor 3 Tahun 1959.
Tugas :
1. Membuat UU Bersama Pemerintah
2. Menyusun APBN bersama Pemerintah
3. Mengadakan pengawasan terhadap Kebijaksanaan Pemerintah
Pada akhrinya, DPR-GR dihentikan, bersamaan dengan berubahnya rezim dari Orde Lama ke
Orde Baru
MPPR
04
(1949-1965) (1956-1961)
02 G30S/PKI PERMESTA 04
03
02
01
(1965) (1957-1961)
06 DI/TII
• S.M. Kartosuwiryo bercita- • Bersama dengan Laskar Hizbullah • Pemerintah pusat segera melakukan operasi
cita mendirikan negara dan Laskar Fisabilillah yang militer untuk menumpas pemberontakan DI/TII
berdasarkan hukum Islam berasal dari Jawa Barat, di Jawa Barat.
di Indonesia. Kartosuwiryo membentuk Tentara • Operasi militer yang dimaksud disebut dengan
• Kartosuwiryo kecewa Islam Indonesia (TII) dan operasi “Pagar Betis”. Tujuan operasi “Pagar
dengan pemerintah pusat memutuskan menjadi oposisi Betis” adalah untuk mengepung pergerakan
terhadap hasil Perundingan pemerintah. Kartosuwiryo dan pasukannya di daerah Jawa
Renville. • Pada 7 Agustus 1949 di Garut, Barat.
Jawa Barat, Kartosuwiryo • Pada 4 Juni 1962, TNI berhasil menangkap
mendirikan Negara Islam Indonesia Kartosuwiryo di Gunung Geber, Majalaya,
(NII) Bandung.
• Tindakan Kartosuwiryo ini • Kartosuwiryo kemudian dijatuhi hukuman mati
kemudian dikenal dengan pada 5 September 1952.
Pemberontakan DI/TII Jawa Barat. • Tertangkapnya Kartosuwiryo menandai bahwa
pemberontakan DI/TII di Jawa Barat berhasil
ditumpas.
DI/ Kalimantan Selatan
TII (1950–1963)
Latar Belakang Proses dan Penyelesaiannya
• Ibnu Hajar merasa kecewa dengan • Ibnu Hajar menyatakan diri sebagai bagian dari
pemerintah pusat karena laskar-laskar NII pada Oktober 1950.
militer di Kalimantan Selatan tidak • Pada akhir tahun 1950, KRJT melakukan
dapat bergabung dengan TNI setelah penyerangan ke pos-pos TNI di Kalimantan
terbentuknya NKRI. Selatan. Ia menyerahkan dirinya namun setelah
• Ibnu Hajar kemudian mendirikan ia merasa kuat dan mendapatkan peralatan
Kesatuan Rakyat Yang Tertindas perang, ia kembali memberontak dengan bantuan
(KRYT). Kahar Muzakar dan S.M. Kartosuwiryo.
• Ibnu Hajar ditangkap pada Juli 1963 dan dijatuhi
hukuman mati pada 1965.
DI/ Sulawesi Selatan
TII (1952–1965)
Daud Beureueh merasa kecewa dengan • Daud Beureueh menyatakan diri sebagai bagian dari
keputusan Pemerintah Indonesia yang NII pada 1953.
menurunkan status Daerah Istimewa Aceh • Awalnya pemerintah pusat mengirimkan operasi
menjadi karesidenan dibawah kekuasaan militer untuk menyelesaikan pemberontakan di Aceh.
Provinsi Sumatera Utara pada 1950. • Setelah melewati proses yang cukup panjang
pemberontakan berakhir dengan cara damai yaitu
setelah Panglima Kodam I Iskandar Muda, Kolonel
M. Jasin mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat
Aceh (MKRA), dengan menjanjikan kembali status
Aceh sebagai provinsi pada 22 Desember 1962.
06 G30S/PKI
• Peristiwa ini juga menewaskan seorang polisi, yaitu Karel Sadsuitubun saat
sedang berjaga di rumah Johannes Leimena yang berdekatan dengan rumah
A.H. Nasution.
• Keenam perwira bersama Lettu Pierre Tendean kemudian diculik dan
dibunuh serta jenazahnya dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di daerah
Lubang Buaya, Jakarta.
• Setelah melakukan penculikan, PKI kemudian menduduki Kantor RRI dan
Kantor Telekomunikasi di Jakarta pada 1 Oktober 1965
• Di hari yang sama, PKI mengumumkan berdirinya Dewan Revolusi.
06 G30S/PKI
06 G30S/PKI
Akhir Peristiwa Dampak Peristiwa
• Pada 1 Oktober 1965, Mayjen Soeharto kemudian mengambil alih • Kondisi sosial dan politik Indonesia menjadi tidak
Komando Angkatan Darat setelah mengetahui adanya penculikan stabil dan penuh kekacauan.
terhadap para perwira Angkatan Darat. • Muncul juga tuntutan dari rakyat dan mahasiswa yang
• Pada 2 Oktober 1965, Soeharto berhasil merebut kembali kantor RRI dikenal dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat), yang
dan kantor Telekomunikasi di Jakarta yang sebelumnya diduduki oleh berisi:
PKI. 1. Bubarkan PKI
• Pada 3 Oktober 1965, jenazah ketujuh korban penculikan yang dibawa 2. Bersihkan Kabinet Dwikora (pemerintahan) dari
ke Lubang Buaya berhasil ditemukan. unsur-unsur PKI
• Pada 5 Oktober 1965, ketujuh jenazah tersebut dimakamkan di Taman 3. Turunkan harga-harga bahan pokok.
Makam Pahlawan Kalibata, bertepatan dengan hari ulang tahun TNI. • Dalam kondisi yang sangat terdesak ini, pada 11
• Beberapa pekan setelah terjadinya penculikan, Letkol Untung, petinggi Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat
PKI, dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut berhasil Perintah 11 Maret (Supersemar) yang berisi perintah
ditangkap. kepada Soeharto untuk menjamin ketertiban dan
• Mereka dibawa ke sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) keamanan negara serta menjaga keselamatan pribadi
dan dinyatakan bersalah. Presiden Soekarno.
• Melalui Supersemar, Soeharto berhasil membubarkan
PKI.
06 PRRI
Faktor Terjadinya PRRI
• Untuk mengatasi gerakan PRRI, pemerintah • Ahmad Husein menyerahkan diri kepada
melancarkan serangkaian operasi militer sejak Maret Pemerintah Pusat pada 1961.
1958, yaitu: • Dengan menyerahnya Ahmad Husein,
a. Operasi 17 Agustus ke Sumatra Barat di bawah Pemberontakan PRRI dinyatakan
pimpinan Kolonel Ahmad Yani berakhir
b. Operasi Sapta Marga ke Sumatra Utara di bawah
pimpinan Brigjen Djatikoesoemo
c. Operasi Tegas ke wilayah Riau dibawah pimpinan
Letkol Kaharuddin Nasution
d. Operasi Sadar ke Sumatra Selatan di bawah
pimpinan Letkol Ibnu Sutowo
06 PERMESTA