Anda di halaman 1dari 18

JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 249

Jurnal Pendidikan Fisika


Universitas Muhammadiyah Makassar

Peranan Metode Pictorial Riddle Terhadap Penguasaan


Konsep Fisika Pada Siswa SMAN 1 Bontonompo
Sitti Awal1), Ahmad Yani2), Bunga Dara Amin3)
1) 2).3)
Jurusan Fisika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Makassar , Universitas Negeri Makassar St.
Alauddin No.259 Telp. (0411) 860 132, Gedung Keguruan Kampus Talasalapang Makassar-Sulsel
Email: Sittiawal_phisich@ymail.com

Abstrak - Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan one-group-pretest-posttest-design


yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penguasaan konsep Fisika sebelum dan setelah diajar
menggunakan metode Pictorial riddle, serta peningkatan penguasaan konsep Fisika sebelum dan setelah
diajar menggunakan metode Pictorial Riddle. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI. IPA.5. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes penguasaan konsep fisika peserta didik yang terdiri dari
20 item dalam bentuk pilihan ganda yang telah divalidasi oleh dua orang validator. Data yang terkumpul
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial (Uji N-Gain). Dari hasil
analisis deskriptif penguasaan konsep siswa sebelum diajar dengan menggunakan metode Pictorial
Riddle diperoleh skor tertinggi 12, skor terendah 6, skor rata-rata 8,86 dan standar deviasi 7,77. Adapun
hasil analisis setelah diajar dengan menggunakan metode Pictorial Riddle diperoleh skor tertinggi 18,
skor terendah 7, skor rata-rata 13,36 dan standar deviasi 10,23. Dari Uji N-Gain diperoleh N-Gain =
0,48 yang berarti penguasaan konsep fisika siswa mengalami peningkatan dalam kategori sedang.

Kata Kunci: Penguasaan konsep, Metode Pictorial Riddle

Abstract – this research is pre experiment with one-group-pretest-posttest-design that aims to determine
how the mastery of physics concepts before and after being tauht using methods pictorial riddle and as
well as improving mastery of the concepts of physics before and after being taught using methods
pictorial riddle. Subjects in this study is the class XI IPA.5. the date collections technique used is the
mastery test the concepts of physics students consisting of 20 items in the form of multiple choice
questions that have been validated by 2 validator. Date were analyzed using descriptive analysis
techniques and inferential (test N-Gain). descriptive analysis of the results of the mastery of the concepts
of physics before taught using methods pictorial riddle earned the highest score of 12, the lowest score of
6, the average score of 8,86 and the standard deviation of 7,77. The results of the analysis after being
taught bu using methods pictorial riddle earned the test riddle earned the highest score of 18, the lowest
score of 7, the average score of 13,36 and the standard deviation of 10,23. Of N-Gain test retrieved N-
Gain of 0,48 which means mastery of the concepts of physica students has increased in the medium
category test

Keywords: Mastery Test, Methods Pictorial


Riddle
keharusan dalam upaya mencapai tujuan
I. PENDAHULUAN
pengajaran yang diharapkan. Disamping
Perkembangan ilmu pengetahuan dan mampu menggunakan peralatan yang
teknologi semakin mendorong upaya-upaya tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil mengembangkan keterampilannya membuat
teknologi dalam proses belajar. Guru media pembelajaran yang akan digunakannya
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat pada saat proses pembelajaran. Dengan
yang murah dan efisien yang meskipun melihat fenomena saat ini yang terjadi di
sederhana dan bersahaja, tetapi merupakan
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 250

sekolah, pembelajaran fisika merupakan dimilikinya, tetapi tidak mengubah makna


mata pelajaran yang tidak hanya berisi teori yang ada di dalamnya.
dan rumus untuk dihafal, tetapi fisika Metode pictorial riddle memberi
memerlukan pengertian dan penguasaan kesempatan pada peserta didik untuk berlatih
konsep yang dititik beratkan pada proses membangun sendiri konsep fisika melalui
terbentuknya pengetahuan melalui suatu ilustrasi berupa gambar-gambar yang
penemuan dan penyajian data. ditampilkan. Pictorial riddle adalah suatu
Aspek mendasar yang dimiliki fisika metode pembelajaran untuk mengembangkan
adalah eksistensinya sebagai pengetahuan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok kecil
yang lahir dari pengamatan dan fakta, artinya maupun besar melalui penyajian masalah
dalam memahami sesuatu tentang gejala yang disajikan dalam bentuk ilustrasi
alam, fisika selalu mendasarkan kegiatan gambar. Dalam proses belajar mengajar yang
pengamatan atau observasi dan memperoleh dilakukan oleh guru disekolah terutama mata
kebenarannya secara empiris melalui panca pelajaran ipa khususnya fisika, disini siswa
indra. Dari pengamatan dan fakta-fakta inilah dituntut bukan hanya sekedar menghafal
terbentuk konsep-konsep fisika yang konsep-konsep fisika saja, akan tetapi juga
mendasari terbentuknya ilmu fisika. Oleh lebih kepada penguasaan konsep-konsep
karena itu untuk mentranfer konsep-konsep fisika tersebut. Untuk menguasai konsep-
fisika dari guru ke peserta didik seharusnya konsep fisika, dibutuhkan metode yang
juga diberikan penekanan pada kegiatan membantu dalam mempermudah
pengamatan secara langsung. Hal ini menguasainya. Dan dimana kita ketahui
dimaksudkan agar terbentuk konsepsi yang bahwa metode pictorial riddle itu adalah
jelas dan benar secara keseluruhan. metode yang menampilkan ilustrasi gambar
Penguasaan konsep adalah kemampuan yang mengandung permasalahan, yang
peserta didik dalam memahami konsep- kemudian siswa dituntut untuk
konsep setelah kegiatan pembelajaran. menyelesaikan sendiri permasalahan itu,
Penguasaan konsep dapat diartikan sebagai sehingga dalam proses penyelesaian masalah
kemampuan peserta didik dalam memahami itulah terbentuk pengetahuan baru yang dapat
makna secara ilmiah baik teori maupun meningkatkan penguasaan konsep fisika
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. siswa.
Adapun Indikator penguasaan konsep yaitu Hasil penelitian yang relevan dengan
seseorang dapat dikatakan menguasai konsep penelitian ini adalah diantaranya hasil
jika orang tersebut benar-benar memahami penelitian yang dilakukan oleh Dian
konsep yang dipelajarinya sehingga mampu Marlinasari (2013) dengan judul “Pengaruh
menjelaskan dengan menggunakan kata-kata Penerapan Metode Inkuiri dengan Media
sendiri sesuai dengan pengetahuan yang Pictorial Riddle terhadap Hasil Belajar Siswa
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 251

dalam Pembelajaran IPA”. Dimana dari hasil metode pembelajaran dengan metode teka-
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa teki bergambar, metode pictorial riddle
media pictorial riddle memberikan pengaruh adalah salah satu teknik untuk
yang sedang terhadap hasil belajar IPA siswa. mengembangkan motivasi dan perhatian
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan siswa di dalam diskusi kelompok kecil/besar.
oleh Laili Mahmudah, dkk (2014) dengan Gambar, peragaan atau situasi yang
judul “Pembelajaran Fisika Menggunakan sesungguhnya dapat digunakan untuk
Metode Pictorial Riddle dan Problem meningkatkan cara berpikir siswa terutama
Solving ditinjau dari Kemampuan Berpikir dalam hal penguasaan konsep fisika.
Kritis dan Kemampuan Analisis”. Dimana Berdasarkan latar belakang masalah
dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk
bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran melakukan penelitian dengan judul “Peranan
dengan metode pictorial riddle dan problem Metode Pictorial Riddle terhadap
solving terhadap prestasi belajar siswa. Hasil Penguasaan Konsep Fisika pada Siswa
penelitian lain yang juga sesuai dengan SMAN 1 Bontonompo”.
penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Joko Purwanto, dkk (2014) II. LANDASAN TEORI

dengan judul ”Efektivitas Model A. Pengertian Metode Pembelajaran


Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial Riddle Pictorial riddle
dengan Konten Intergrasi-Interkoneksi pada Metode pembelajaran pictorial riddle
Materi Suhu dan Kalor terhadap Kemampuan merupakan salah satu jenis metode penemuan
Berpikir Kritis Siswa SMA”. Berdasarkan (Discovery-Inquiry). Metode penemuan
hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa adalah cara penyajian pelajaran yang banyak
Model Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial melibatkan siswa dalam proses-proses mental
Riddle dengan Konten Intergrasi-Interkoneksi dalam rangka penemuannya.
efektif untuk meningkatkan kemampuan 1. Teori-Teori yang Mendukung Metode
berpikir kritis siswa pada materi suhu dan Pictorial Riddle
kalor berdasarkan peningkatan kemampuan a. Carin dan Sund [3] Menurutnya
berpikir kritis siswa. “Pictorial riddles are riddles presented
Oleh karena itu, salah satu metode to the class in picture or diagram form,
pembelajaran yang dipandang dapat depicting some novel or discrepant
membantu dan memfasilitasi untuk event. A discrepant event is one that
memudahkan siswa dalam penguasaan presents an inconsistency between what
konsep fisika adalah metode pembelajaran the students believes reasonably should
pictorial riddle. Metode pembelajaran happen and what actually takes place”.
pictorial riddle merupakan merupakan Artinya Pictorial riddle adalah teka teki
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 252

b. yang disajikan di dalam kelas melalui kelompok kecil/besar. Gambar, peragaan


gambar atau diagram yang atau situasi yang sesungguhnya dapat
menggambarkan beberapa cerita atau digunakan untuk meningkatkan cara
kejadian yang berbeda. Sebuah kejadian berpikir kritis dan kreatif siswa
yang berbeda adalah salah satu g. Sund [4] Metode pictorial riddle
penyajian yang tidak konsisten antara merupakan salah satu metode yang
apa yang para siswa percaya akan terjadi termasuk kedalam model inkuiri.
dan apa yang sebenarnya terjadi. Metode pictorial riddle adalah suatu
c. Trowbridge and Bybee [3] Menurutnya metode atauteknik untuk
pictorial riddle adalah ”Picture or mengembangkan aktivitas siswa dalam
drawings made by the teacher to elicit diskusi kelompok kecil maupun besar,
students response”. Artinya gambar atau melalui penyajian masalah yang
peragaan yang dibuat oleh guru untuk disajikan dalam bentuk ilustrasi. Suatu
menimbullkan respon siswa. pictorial riddle, riddle biasanya berupa
d. Enco Mulyasa [2] Menurutnya Pictorial gambar, baik di papan tulis, papan
riddle adalah salah satu metode poster, maupun diproyeksikan dari suatu
mengajar yang dapat mengembangkan transpar ansi,kemudian guru
motivasi dan minat siswa dalam diskusi mengajukan pertanyaan yang berkaitan
kelompok kecil maupun besar. Gambar, dengan riddle itu.
peragaan, atau situasi yang Berdasarkan pengertian metode
sesungguhnya dapat digunakan untuk pictorial riddle yang telah dikemukakan oleh
meningkatkan cara berpikir kritis dan beberapa para ahli di atas, maka dapat
kreatif pada siswa. dikemukakan bahwa metode pictorial riddle
e. Kristianingsih [4] Menurutnya Pictorial adalah suatu metode pembelajaran yang
riddle adalah suatu model pembelajaran konstruktivis melalui penyajian masalah
untuk mengembangkan aktivitas siswa dalam bentuk ilustrasi gambar yang
dalam diskusi kelompok kecil maupun diharapkan memotifasi peserta didik untuk
besar melalui penyajian masalah yang menyelesaikannya, sehingga terbentuklah
disajikan dalam bentuk ilustrasi gambar. pengetahuan baru dalam proses pemecahan
f. Roestiyah [3] Metode pembelajaran masalah yang dilalui.
pictorial riddle disebut juga dengan 2. Langkah - langkah Metode
metode teka - teki bergambar, metode Pembelajaran Pictorial Riddle
pictorial riddle adalah salah satu teknik Adapun sintaks pembelajaran dari
untuk mengembangkan motivasi dan metode Pictorial riddle menurut beberapa
perhatian siswa di dalam diskusi ahli diantaranya:
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 253

a. Trowbridge and Bybee [3], menurutnya membangkitkan motivasi belajar siswa


langkah-langkah dalam merancang dalam diskusi kelompok kecil maupun
pictorial riddle adalah sebagai berikut: besar. Suatu riddle biasanya berbentuk
1. Memilih beberapa konsep atau gambar yang diperlihatkan secara jelas
prinsip yang ingin diajarkkan atau kepada siswa kemudian diajukan
diutamakan. pertanyaan berdasarkan riddle oleh guru.
2. Gambarsebuahgambaratau Langkah selanjutnya adalah penyajian
tunjukkan sebuah ilustrasi yang masalah dalam bentuk media grafis
mendemonstrasikan konsep tersebut. sehingga dapat meningkatkan keaktifan
3. Sebuah alternatif yang lain adalah siswa dalam belajar dan membantu
memanipulasi suatu pictorial riddle siswa memahami materi pelajaran.
dan meminta siswa untuk mengetahui Siswa dapat melatih kemampuan
apa yang salah dalam gambar. berpikir melalui riddle yang sudah
4. Merancang serangkaian pertanyaan dirancang oleh guru karena siswa
yang berhubungan dengan gambar, terlibat secara langsung dalam kegiatan
yangakanmembantusiswa pembelajaran sehingga dapat
memperoleh pengetahuan dari meningkatkan hasil belajar siswa.
prinsip-prinsp yang diajarkan. Berdasarkan langkah-langkah
b. menurutnyaLangkahpembelajaran pembelajaran pictorial riddle yang telah
pictorial riddle dimulai dengan dikemukakan oleh para ahli diatas, maka
menyajikan masalah dalam bentuk dalam penelitian ini diadaptasi langkah-
gambar, mengumpulkan dan langkah sebagai berikut:
memverifikasi data secara berkelompok, 1. Menampilkan masalah dalam bentuk
kemudian siswa melakukan pengamatan gambar.
pada gambar yang mengandung 2. Mengamati tampilan gambar yang
permasalahan, setelah itu siswa mempublikasikan masalah.
melakukan diskusi untuk merumuskan 3. Merumuskan permasalahan yang
penjelasan, dan yang terakhir siswa terdapat dalam gambar.
mengadakan analisis untuk melakukan 4. Mengumpulkan data/informasi dari
tanya jawab. rangkaian jawaban gambar yang
c. langkah pembelajaran pictorial riddle ditampilkan.
adalah suatu proses pembelajaran yang 5. Melakukan diskusi terkait gambar yang
menggunakan gambar atau peragaan di telah ditampilkan.
papan tulis, papan poster, atau layar 6. Menyatukan argumen dan pendapat
kemudian guru mengajukan pertanyaan mereka terkait gambar yang telah
yang berkaitan dengan gambar untuk ditampilkan.
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 254

7. Mempresentasikan hasil diskusi yang 8. Melakukan tanya jawab antar kelompok.


telah dilakukan dalam kelompoknya.

Tabel 1. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Pictorial Riddle Berdasarkan Hasil Adaptasi


dari Beberapa Pendapat Ahli
A. Kegiatan Awal
Kegiatan Guru Kegiatan siswa
- Guru mempersiapkan peserta didik untuk - Peserta didik bersiap untuk belajar
belajar - Peserta didik mendengarkan
- Guru menyampaikan indikator pencapaian penyampaian indikator pencapaian KD
KD pembelajaran pembelajaran
- Guru memotifasi peserta didik dengan - Peserta didik memperhatikan tampilan
menampilkan gambar yang mengandung gambar yang mengandung
permasalahan permasalahan
- Guru membagi peserta didik ke dalam - Peserta didik membentuk beberapa
beberapa kelompok kelompok

B. Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan masalah dalam bentuk 1. Peserta didik mengamati masalah yang
gambar. ditampilkan dalam bentuk gambar
2. Guru menyuruh peserta didik mengamati 2. Peserta didik mengamati tampilan
tampilan gambar yang mempublikasikan gambar yang mempublikasikan
masalah. masalah
3. Guru menyuruh peserta didik merumuskan 3. Peserta didik merumuskan
permasalahan yang terdapat dalam gambar. permasalahan yang terdapat dalam
4. Gurumenyuruhpesertadidik gambar.
mengumpulkandata/informasidari 4. Peserta didik mengumpulkan
rangkaian jawaban gambar yang data/informasi dari rangkaian jawaban
ditampilkan. gambar yang ditampilkan
5. Guru menyuruh peserta didik melakukan 5. Peserta didik melakukan diskusi terkait
diskusi terkait gambar yang telah gambar yang telah ditampilkan
ditampilkan. 6. Peserta didik menyatukan argumen
6. Guru menyuruh peserta didik menyatukan dan pendapat mereka terkait gambar
argumen dan pendapat mereka terkait yang telah ditampilkan.
gambar yang telah ditampilkan. 7. Peserta didik mempresentasikan hasil
7. Guru menyuruh peserta didik diskusi yang telah dilakukan dalam
mempresentasikan hasil diskusi yang telah kelompoknya.
dilakukan dalam kelompoknya. 8. Peserta didik melakukan tanya jawab
8. Guru menyuruh peserta didik melakukan antar kelompok
tanya jawab antar kelompok
9. Kegiatan Akhir
- Guru membimbing peserta didik dalam - Peserta didik dalam merangkum materi
merangkum materi pembelajaran pembelajaran
- Guru memberikan tugas kepada peserta - Peserta didik menerima tugas dari guru
didik untuk dikerjakan di rumah dan untuk dikerjakan di rumah dan
dikumpul pada pertemuan berikutnya dikumpul pada pertemuan berikutnya
- Guru mengingatkan materi yang akan - Peserta didik mencatat materi yang
dibahas pada pertemuan berikutnya akan dibahas pada pertemuan
- Guru memberikan pesan-pesan moral berikutnya
kepada peserta didik - Peserta didik menerima pesan-pesan
moral kepada peserta didik.
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 255

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode akan kesulitan jika dituntut untuk


Pembelajaran Pictorial Riddle Seperti berpikir sendiri.
halnya model pembelajaran yang 2. Guru dituntut mengubah kebiasaan
lain, model pembelajaran Pictorial riddle mengajarnya yang mulanya sebagai
juga mempunyai kelebihan maupun pemberi atau penyaji informasi menjadi
kekurangan. Adapun kelebihan model sebagai fasilitator, motivator, dan
pembelajaran Pictorial Riddle, antara lain: pembimbing siswa dalam belajar.
3. Banyaknya kebebasan yang diberikan
1. Siswa lebih memahami konsep-konsep
siswa dalam belajar tidak menjamin
dasar dan dapat mendorong siswa untuk
bahwa siswa belajar dengan tekun,
mengeluarkan ide-idenya.
penuh aktivitas, dan terarah.
2. Melalui teka-teki bergambar, materi
4. Berbagai sumber belajar dan fasilitas
yang diberikan dapat lebih lama terekam
yang dibutuhkan tidak selalu mudah
dalam ingatan siswa.
disediakan.
3. Mendorong siswa untuk berpikir kritis
5. Siswa membutuhkan lebih banyak
sehingga siswa mampu mengeluarkan
bimbingan guru untuk melakukan
inisiatifnya sendiri.
penyelidikan atau pun aktivitas belajar
4. Mendorong siswa untuk dapat berpikir
lain.
intuitif dan merumuskan hipotesisnya
6. Penggunaan model pembelajaran ini
sendiri.
pada kelas besar serta jumlah guru yang
5. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
terbatas membuat tidak optimalnya
6. Siswa tidak hanya belajar tentang
pembelajaran.
konsep-konsep dan prinsip- prinsip,
B. Pengertian Konsep
tetapi ia juga mengalami proses belajar
Berikut ini adalah beberapa definisi
tentang pengarahan diri sendiri,
konsep menurut para ahli: Menurut [7]
tanggung jawab, dan komunikasi sosial.
konsep secara umum dapat dirumuskan
7. Dapat membentuk dan mengembangkan
pengertiannya sebagai suatu representasi
konsep diri pada diri siswa.
abstrak dan umum tentang sesuatu. Sebagai
8. Dapat memperkaya dan memperdalam
suatu representasi abstrak dan umum tentu
materi yang dipelajari sehingga materi
saja kosep merupakan suatu hal yang bersifat
dapat bertahan lama di dalam ingatan.
mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam
Adapun kekurangan model pembelajaran
pikiran. Konsep adalah suatu medium yang
Pictorial Riddle, antara lain:
menghubungkan subjek penahu dan objek
1. Siswa yang terbiasa belajar dengan yang diketahui, pikiran dan kenyataan.
hanya menerima informasi dari guru Menurut [5] pengertian konsep adalah satuan
arti yang mewakili sejumlah objek yang
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 256

mempunyai ciri yang sama. Orang yang Ciri-ciri konsep:


memiliki konsep mampu mengadakan 1. Konsep merupakan buah fikiran yang
abstraksi terhadap objek-objek yang dimiliki seseorang. Konsep itu semacam
dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan simbol.
dalam golongan tertentu. Objek-objek 2. Konsep itu timbul sebagai hasil dari
dihadirkan dalam kesadaran orang dalam pengalaman manusia dengan lebih dari
bentuk representasi mental tak berperaga. satu benda, peristiwa atau fakta. Konsep
Konsep sendiri pun dapat dilambangkan itu adalah suatu generalisasi.
dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). 3. Konsep adalah hasil berfikir abstrak
Berdasarkan pengertian konsep yang manuasia yang merangkum banyak
telah dikemukakan oleh beberapa para ahli di pengalaman.
atas, maka dapat dikemukakan bahwa konsep 4. Konsep menyangkut keterkaitan fakta-
adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu fakta atau pemberi pola pada fakta-fakta.
kelas objek-objek, kejadian-kejadian, 5. Suatu konsep dapat dianggap kurang
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan tepat disebabkan timbulnya pengetahuan
yang mempunyai atribut-atribut yang sama. baru sehingga konsep tersebut harus
Konsep diperlukan untuk memperoleh dan mengalami perubahan.
mengkomunikasikan pengetahuan, karena 6. Konsep itu berguna untuk membuat
dalam menguasai konsep kemungkinan ramalan atau tafsiran.
memperoleh pengetahuan baru tidak terbatas. Contoh:
Konsep percepatan: Simbol (a) = V/ t
C. Pengertian Konsep dalam Fisika
Definisinya Konsep percepatan itu
Konsep-konsep fisika dipahami melalui
meliputi percepatan yang semakin cepat
analisis dan hasilnya digunakan untuk
(biasa disebut percepatan saja) dan
mengidentifikasi cara menerapkan konsep
percepatan yang semakin lambat (biasa
tersebut. Pada akhirnya hasil analisis itu
disebut perlambatan).
berbentuk struktur konsep yang merupakan
a) Prinsip dalam ilmu Fisika
pokok gagasan dari konsep yang telah
Jika hukum mempunyai cakupan yang
dianalisis. Struktur konsep inilah yang
luas, maka prinsip mempunyai cakupan
kemudian dijadikan pegangan dalam
yang terbatas. Prinsip dan hukum
penerapannya. Struktur konsep fisika dapat
memiliki kemiripan, hanya pernyataan
kita bedakan berdasarkan objek dan
sebuah prinsip kurang umum, sedangkan
fenomena yang dipelajari dalam konsep
pernyataan dikategorikan dalam hukum
tersebut. Konsep adalah sebuah ide yang
memiliki cakupan luas. Hanya
diekspresikan dengan simbol atau kata.
pernyataan sebuah prinsip kurang
Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan definisi.
umum, sedangkan pernyataan yang
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 257

dikategorikan kedalam hukum memiliki Teori juga merupakan suatu hipotesisi


cakupan yang luas. yang telah terbukti kebenarannya.
Contoh: Manusia membangun teori untuk
Prinsip Archimedes menjelaskan, meramalkan, dan
Prinsip Pascal menguasai fenomena tertentu (misalnya,
b) Hukum dalam ilmu Fisika benda-benda mati, kejadian-kejadian di
Hukum fisika ialah generalisasi ilmiah alam, pada tingkah laku hewan). Sering
berdasarkan pada pengamatan empiris. kali, teori dipandang sebagai suatu
Hukum alami ialah kesimpulan yang model atas kenyataan (misalnya: apabila
diambil dari, atau hipotesis yang kucing mengeong berarti minta makan).
ditegaskan oleh eksperimen ilmiah. D. Pengertian Penguasaan Konsep
Hukum fisika berbeda dari teori ilmiah Pengertian penguasaan dalam Kamus
dengan kesederhanaannya. Teori ilmiah Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
memiliki banyak persamaan sifat pemahaman atau kesanggupan untuk
sebagai hukum, namun umumnya lebih menggunakan pengetahuan, kepandaian dan
kompleks dari pada hukum; mempunyai sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut
banyak komponen bagian, dan lebih dapat dinyatakan bahwa penguasaan adalah
mungkin berubah sebagai kumpulan data pemahaman. Pemahaman bukan saja berarti
percobaan yang tersedia dan mengetahui yang sifatnya mengingat
pengembangan analisa. (hafalan) saja, tetapi mampu mengungkapkan
Contoh: kembali dalam bentuk lain atau dengan kata-
Hukum I Newton yang menyatakan kata sendiri sehingga mudah dimengerti
“sebuah benda yang dinamakan makna bahan yang dipelajari, tetapi tidak
cenderung diam dan benda yang mengubah arti yang ada didalamnya.
bergerak cenderung tetap bergerak Penguasaan konsep adalah kemampuan
dengan kecepatan tetap jika tidak ada peserta didik dalam memahami konsep-
Gaya luar yang bekerja pada benda itu konsep setelah kegiatan pembelajaran.
∑F = 0.” Penguasaan konsep dapat diartikan sebagai
c) Teori dalam ilmu fisika. kemampuan peserta didik dalam memahami
Teori adalah serangkaian bagian atau makna secara ilmiah baik teori maupun
variabel, defenisi, dan dalil yang saling penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan yang menghadirkan sebuah Adapun Indikator penguasaan konsep
pandangan sistematis mengenai yaitu seseorang dapat dikatakan menguasai
fenomena dengan menentukan variabel, konsep jika orang tersebut benar-benar
dengan menentukan antara dengan memahami konsep yang dipelajarinya
maksud menjelaskan fenomena alamiah. sehingga mampu menjelaskan dengan
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 258

menggunakan kata-kata sendiri sesuai dengan a) Variabel bebas yaitu metode


pengetahuan yang dimilikinya, tetapi tidak pictorial riddle
mengubah makna yang ada di dalamnya. b) Variabel terikat yaitu penguasaan
Sedangkan Indikator yang lebih konsep Fisika
komprehensif dikemukakan oleh Bloom 2. Desain Penelitian:
(dalam Ali, 2012:6) adalah sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan One-Group
Mengingat (C1) yakni kemampuan menarik Pretest- Posttest Design:
kembali informasi yang tersimpan; O1XO2
Memahami (C2) yakni kemampuan
Keterangan:
mengkonstruk makna atau pengertian
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki; O1 = Penguasaan konsep fisika peserta didik

Mengaplikasikan (C3) yakni kemampuan sebelum pengajaran pictorial riddle

menggunakan suatu prosedur guna X = Perlakuan kepada peserta didik yaitu


menyelesaikan masalah atau mengerjakan pengajaran
tugas; Menganalisis (C4) yakni kemampuan O2 = Penguasaan konsep Fisika peserta
menguraikan suatu permasalahan atau objek didik setelah pengajaran metode
ke unsur-unsurnya dan menentukan pictorial riddle
bagaimana keterkaitan antar unsur-unsur B. Subjek Penelitian
tersebut; Mengevaluasi (C5) yakni Subjek penelitian oleh kelas XI SMAN 1
kemampuan membuat suatu pertimbangan Bontonompo Tahun Ajaran 2014/2015
berdasarkan criteria dan standar yang ada C. Definisi Operasional Variabel
serta; Membuat (C6) yakni kemampuan Definisi operasional variabel penelitian
menggabungkan beberapa unsur menjadi adalah sebagai berikut:
suatu bentuk kesatuan. 1. Metode Pictorial riddle adalah suatu
metode pembelajaran yang kontruktivis
III. METODE PENELITIAN
melalui penyajian masalah dalam bentuk
A. Metode Penelitian ilustrasi gambar yang diharapkan
a. Jenis dan Lokasi Penelitian memotifasi peserta didik untuk
1. Jenis Penelitian ini yaitu penelitian menyelesaikannya sehingga terbentuklah
Pra-Eksperimen. pengetahuan baru dalam proses
2. Lokasi Penelitian pemecahan masalah yang dilalui, dengan
Lokasi penelitian bertempat di langkah-langkah pembelajaran yang
SMAN 1 Bontonompo Tahun Ajaran dimulai dengan menampilkan masalah
2014/2015 dalam bentuk gambar, mengamati
b. Variabel dan Desain Penelitian tampilan gambar yang mempublikasikan
1. Variabel Penelitian:
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 259

2. masalah, merumuskan permasalahan analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
yang terdapat dalam gambar, Bentuk instrument dalam penelitian ini
mengumpulkan data/informasi dari adalah multiple choice test (pilihan ganda).
rangkaian jawaban gambar yang 1. Tahap Pertama
ditampilkan, melakukan diskusi terkait Penyusunan test berdasarkan kisi – kisi
gambar yang telah ditampilkan, test sesuai dengan isi materi yang
menyatukan argumen dan pendapat tertuang dalam konsep dan sub konsep
mereka terkait gambar yang telah sejumlah 40 item soal.
ditampilkan, mempresentasikan hasil 2. Tahap Kedua
diskusi yang telah dilakukan dalam Pada tahap ini dilakukan uji coba untuk
kelompoknya, serta melakukan tanya mengetahui validitas setiap item test. Uji
jawab antar kelompok. validitas diguanakan untuk mengetahui
3. Penguasaan konsep merupakan kualitas terhadap instrument yang
kemampuan siswa dalam memahami digunakan dalam penelitian ini.
makna secara ilmiah baik teori maupun Pengujian validitas setiap item test
penerapannya dalam kehidupan sehari- dengan menggunkan rumus yang
hari dinyatakan dalam skor melalui tes dikemukakan oleh (Arikunto, 2013:93)
yakni sebagai berikut:
pilihan ganda meliputi indikator
C1(ingatan), C2 (pemahaman), C3   Mp Mt p
(penerapan), C4 (analisis), C5 (sintesis),
pbi
St q
Dengan:
dan C6 (evaluasi) . pbi = Koefisien korelasi biseral
D. Teknik Pengumpulan Data
Mp = Rerata skor dari subyek yang
Pengumpulan data merupakan tahap
menjawab betul bagi item yang dicari
yang paling menentukkan dalam pelaksanaan
validitasnya.
penelitian ini. Data yang diperoleh
Mt = Rerata skor total
ditentukkan oleh instrumen pengumpulan
St = Standar deviasi dari skor total
data yang benar
Teknik pengumpulan data yang P = Proporsi siswa yang menjawab
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan benar
menggunakan instrumen penelitian yaitu tes q = Proporsi siswa yang menjawab
penguasaan konsep fisika peserta didik. salah(q = 1 - p)
E. Instrumen Penelitian Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan
Tes yang digunakan sebagai pengumpul  pbi
dengan membandingkan nilai (i) dengan
data variabel penguasaan konsep fisika
nilai rtabel pada taraf signifikan  = 0,05
dengan ranah kognitif yang meliputi ingatan
dengan kriteria sebagai berikut:
(C1), pemahaman (C2), penerapan (C3),
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 260

a. Jika Nilai  p b i (i) ≥ rtabel, item 1) Berkonsultasi dengan kepala


dinyatakan valid sekolah dan guru bidang studi
Fisika SMAN 1 Bontonompo untuk
b. Jika Nilai  p b i (i) <rtabel, item
meminta izin melaksanakan
dinyatakan invalid atau Drop
penelitian.
Item yang memenuhi kriteria valid dan
2) Menentukan materi yang akan
mempunyai relibialitas tes yang tinggi
dijadikan sebagai materi penelitian.
selanjutnya digunakan untuk tes penguasaan
konsep fisika. Untuk menghitung reliabilitas tes
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan

penguasaan konsep fisika digunakan rumus


Pembelajaran (RPP).

Kuder-Richardson-20 (KR-20) sebagai berikut: 4) Menyusun instrumen penelitian


 n  s 2  pq  dalam bentuk tes pilihan ganda dan
r
ii    2  LKS.
s
 n 1 
Keterangan: b. Tahap Pelaksanaan
r11 = Reliabilitas secara keseluruhan Pada tahap ini mulai dilaksanakan proses

p = proporsi subjek yang menjawab belajar mengajar pada kelas yang sesuai
item dengan benar denganproseduryangtelah
q = proporsi subjek yang menjawab direncanakan. Proses mengajar
item salah (q = 1-p ) dilakukan sendiri oleh peneliti dimana
n = banyaknya item kelas yang diteliti dengan menggunakan
S = Standar deviasi dari tes (standar metode pictorial riddle pada peserta
deviasi adalah akar varians) didik.
x = Simpangan X dari X , yang di cari c. Tahap Akhir
dari X- X Setelah seluruh kegiatan pengajaran
S2 = varians selalu di tuliskan dalam dilaksanakan maka dilakukan tes
bentuk kuadrat, karna standard penguasaan konsep fisika. Tes
deviasi kuadrat penguasaan konsep fisika diberikan pada
N = banyaknya subyek pengikut tes kelas yang diajar dengan menggunkana
F. Prosedur Penelitian pembelajaran berdasarkan tingkat
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga perkembangan kognitif pada peserta
tahap yakni: tahap persiapan, tahap didik.
pelaksanaan, dan tahap akhir. G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian
a. Tahap Persiapan
ini dianalisis dengan menggunakan teknik
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
analisis deskriptif dan analisis N-gain.
adalah:
Analisis deskriptif ini digunakan untuk
mendeskripsikan penguasaan konsep peserta
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 261

didik yang diajar dengan menggunakan Peningkatan yang terjadi sebelum dan
pembelajaran metode pembelajaran pictorial sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus
riddle peserta didik, sedangkan analisis N- gain ternormalisasi (N-Gain) sebagai berikut:
gain digunakan untuk mengetahui S S
g  post pre
peningkatan yang terjadi sesudah
S S
pembelajaran. maks pre

a. Analisis Deskriptif keterangan:


Teknikanalisisdeskriptifyang S post
= Skor tes akhir
digunakan untuk penguasaan konsep adalah
penyajian data berupa skor rata-rata, standar S pre
= Skor tes awal
deviasi, frekuensi komulatif, skor maksimal, S
maks = Skor maksimum yang mungkin
dan skor minimal.
dicapai.
Untuk menghitung skor rata-rata digunakan
Kriteria tingkat N Gain menurut Hake
persamaan: yang ada pada tabel berikut.
x
x  i Tabel 1. Kategori Tingkat N-Gain
n Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
dengan: 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

X = skor rata-rata g< 0,3 Rendah

∑X = jumlah skor keseluruhan Setelah nilai rata-rata gain yang


N = jumlah individu skor dinormalisasi, maka selanjutnya
Untuk menghitung standar deviasi dibandingkan untuk melihat perbedaan
digunakan persamaan: peningkatan kemampuan penguasaan konsep.
(xi  Jika nilai-nilai yang diperoleh lebih tinggi
S x )2 dari pada sebelumnya dengan melihat
(n 1)
peningkatan N-Gain berada pada kriteria
dengan: sedang dan tinggi maka pembelajaran
tersebut efektif dalam peningkatan
X = nilai rata-rata
kemampuan penguasaan konsep
Xi=nilai gain yang diperoleh peserta didik dibandingkan pembelajaran lain.

N =jumlah peserta didik IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

S= standar deviasi A. Hasil Penelitian


b. Analisis N-Gain 1. Analisis Deskriptif
Adapun gambaran hasil belajar fisika
siswa sebelum diajar dengan metode
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 262

pictorial riddle dan setelah diajar dengan


24 23
metode pictorial riddle yaitu:
21 17
Tabel 1. Statistik Skor Tingkat Penguasaan 18 16
Konsep Fisika Siswa Sebelum dan 15
Setelah Diajar dengan Metode 12
Pictorial Riddle
9 7
Statistik Nilai Statistik
6 2
Pretest Posttest
3 1
Ukuran sampel 33 33 00 0 0
Skor ideal (maks) 20 20 0
Skor tertinggi 12 18 Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Skor terendah 6 7 Rendah Tinggi
Skor rata-rata 8,86 13,36 Pretest Posttest
Standar deviasi 7,77 10,23

Sebelum diajar dengan metode pictorial Grafik 1. Kategorisasi Skor Penguasaan


riddle skor tertinggi yang dicapai oleh siswa Konsep Fisika Siswa

pada pretest¸ yaitu 12 dan skor terendahnya 2. Uji N-gain


adalah 6, sehingga skor rata-rata 8,86 dengan Untukmengetahuipeningkatan

standar deviasi 7,77. Setelah diajar dengan penguasaan konsep fisika siswa berada pada
metode pictorial riddle, skor pada posttest kategori rendah, sedang dan tinggi maka

berubah yaitu skor tertinggi menjadi 18 dan dianalisis dengan analisis N-Gain
skor terendah menjadi 7 sehingga skor rata- Ternormalisasi. Penguasaan konsep fisika

rata 13,36 dengan standar deviasi 10,23. yang terjadi sebelum dan setelah

Tabel 2. Kategorisasi Skor Penguasaan pembelajaran dihitung dengan rumus gain


Konsep Fisika Siswa ternormalisasi (N-Gain).
No Skor Frekuensi Kategori
Pre- Post- Besar peningkatan penguasaan konsep
Test Test fisika pada siswa secara menyeluruh (satu
1. 0– 3 0 0 Sangat
Rendah kelas) pada Kelas XI IPA.5 SMAN 1
2. 4– 8 16 2 Rendah Bontonompo, dapat diketahui dari Uji-Gain
3. 9– 12 17 7 Sedang
4. 13– 16 0 23 Tinggi melalui skor rata-rata pretest dan posttest
5. 17– 20 0 1 Sangat siswa. Nilai Gain yang diperoleh sebesar 0,48
Tinggi
dan berada pada kategori sedang dengan
Berikut grafik kategorisasi skor
melihat tabel kriteria N-gain menurut Richard
(2002). Berdasarkan hal tersebut dapat
peningkatan penguasaan konsep fisika siswa.
diketahui bahwa peningkatan penguasaan
konsep fisika siswa setelah diajar dengan
metode pictorial riddle berada pada kategori
“sedang”
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 263

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Penguasaan Konsep Fisika Siswa pada
Kelas XI IPA.5 SMAN 1 Bontonompo, Berdasarkan Rentang Gain
Kriteria Indeks Gain Frekuensi Persentase (%) Rata-rata Gain
Ternormalisasi
Tinggi g>0,70 5 15,15
Sedang 0,70≥g≥0,30 22 66,67 0,48
Rendah g<0,30 6 18,18
Jumlah 33 100

B. Pembahasan dan posttest (tes setelah proses


Dalam penelitian ini merupakan bentuk pembelajaran), dari hasil pretest dan posttest
penelitian pra eksperimen dengan desain ini dapat diketahui besarnya peningkatan
yang digunakan One-Group Pretest-Posttest penguasaan konsep fisika peserta didik
Design. dalam proses pembelajaran disetiap terhadap materi pelajaran.
pertemuan disesuaikan dengan langkah- Berdasarkan hasil penelitian yang telah
langkah pembelajaran yang telah disusun dilakukan, penguasaan konsep fisika siswa
dalam prosedur penelitian dan menggunakan dapat diperoleh dengan melakukan Pretest
perangkat pembelajaran yang telah disiapkan. dan Posttest, dari hasil pretest dan posttest
Penelitian ini membandingkan skor tingkat dengan menggunakan analisis deskriptif
Penguasaan Konsep Fisika siswa sebelum dapat dikemukakan bahwa terjadi
dan setelah diajar dengan menggunakan Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika
metode pictorial riddle pada satu kelas siswa pada materi usaha dan energi yang
sebagai sampel. diajar dengan menggunakan metode
Selama proses belajar mengajar pembelajaran pictorial riddle.
berlangsung di setiap pertemuan, guru Hasil analisisi deskriptif yang didapat
mengkondisikan kegiatan belajar sesuai pada Posttest lebih besar dari pada Pretest
dengan fase-fase metode pictorial riddle dimana hasil posttest menunjukkan skor rata-
secara terstruktur. Dalam penelitian pra- rata siswa berada pada kategori sedang. Dilihat
eksperimen ini dilakukan beberapa tahapan pada tabel distribusi tabel 4.1 dan tabel 4.2
yaitu tahap pretest, tahap proses belajar terlihat jelas bahwa skor hasil belajar fisika
mengajar dengan menggunakan metode sebelum dan setelah menggunakan metode
pictorial riddle, dan tahap posttest. pictorial riddle diperoleh hasil yang berbeda.
Melalui ketiga tahap tersebut diperoleh Dilihat dari skor rata-rata pada N-gain
data hasil penelitian dimana hasil belajar menunjukkan bahwa metode pictorial riddle
siswa dapat diperoleh dari proses memiliki peranan dalam meningkatkan
pembelajaran yang diukur melalui tes. penguasaan konsep fisika siswa. Dimana uji N-
Kegiatan tes ini dilakukan dua kali yaitu gain menunjukkan penguasaan konsep fisika
pretest (tes sebelum proses pembelajaran) siswa
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 264

kelas XI IPA.5 SMAN 1 Bontonompo kalor berdasarkan peningkatan kemampuan


kategori Sedang. berpikir kritis siswa.
Oleh karena itu, penelitian yang telah Dengan demikian dapat dikemukakan
dilakukan ini sesuai dengan beberapa jurnal bahwa metode pictorial riddle memiliki
hasil penelitian sebelumnya, diantaranya peranan terhadap siswa dalam memperoleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian penguasaan konsep fisika lebih baik. Jadi
Marlinasari (2013) dengan judul “Pengaruh salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam
Penerapan Metode Inkuiri dengan Media meningkatkan penguasaan konsep fisika
Pictorial Riddle terhadap Hasil Belajar Siswa siswa pada pokok bahasan usaha dan energi
dalam Pembelajaran IPA”. Dimana dari hasil adalah dengan metode pictorial riddle pada
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPA.5 SMAN 1 Bontonompo.
media pictorial riddle memberikan pengaruh
yang sedang terhadap hasil belajar IPA siswa. V. PENUTUP

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Adapun simpulan dari penelitian ini
oleh Laili Mahmudah, dkk (2014) dengan adalah sebagai berikut:
judul “Pembelajaran Fisika Menggunakan 1. Penguasaan konsep fisika siswa sebelum
Metode Pictorial Riddle dan Problem diajar menggunakan metode Pictorial
Solving ditinjau dari Kemampuan Berpikir Riddle pada siswa SMAN I Bontonompo
Kritis dan Kemampuan Analisis”. Dimana Tahun Ajaran 2014/2015 skor rata-rata
dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan adalah 8,86
bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran 2. Penguasaan konsep fisika siswa setelah
dengan metode pictorial riddle dan problem diajar menggunakan metode Pictorial
solving terhadap prestasi belajar siswa. Hasil Riddle pada siswa SMAN I Bontonompo
penelitian lain yang juga sesuai dengan Tahun Ajaran 2014/2015 skor rata-rata
penelitian ini adalah penelitian yang adalah 13,36
dilakukan oleh Joko Purwanto, dkk (2014) 3. Terjadi peningkatan penguasaan konsep
dengan judul ”Efektivitas Model fisika siswa SMAN 1 Bontonompo
Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial Riddle setelah diajar menggunakan metode
dengan Konten Intergrasi-Interkoneksi pada Pictorial Riddle dalam kategori sedang,
Materi Suhu dan Kalor terhadap Kemampuan sehingga metode Pictorial Riddle dapat
Berpikir Kritis Siswa SMA”. Berdasarkan dijadikan sebagai salah satu alternatif
hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa metode yang dapat digunakan dalam
Model Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial pembelajaran fisika.
Riddle dengan Konten Intergrasi-Interkoneksi
efektif untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada materi suhu dan
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 265

UCAPAN TERIMA KASIH riddle dalam Bentuk Animasi terhadap


Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI
1. Teristimewa kepada kedua orang tuaku SMA Negeri 2 Batusangkar. Pillar Of
Physics Education, Vol. 2
dan seluruh keluargaku tercinta atas
[2] Mahmudah, dkk. 2014. Pembelajaran
segala doa dan bantuan baik moril Fisika Menggunakan Metode Pictorial
riddle dan Problem Solving Ditinjau dari
maupun material
Kemampuan Berpikir Kritis dan
2. Bapak Dr. Ahmad Yani, M.Si selaku Kemampuan Analisis. Jurnal Education,
Vol. 3, No II
pembimbing I dan Ibu Bunga Dara
[3] Marlinasari. 2013. Pengaruh Penerapan
Amin M.Ed. selaku pembimbing II atas Metode Inkuiri dengan Medi Pictorial
Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa
kesediaan dan kesungguhannya dalam Dalam Pembelajaran IPA. Pontianak:
memberikan bimbingan dengan sabar Universitas Tanjungpura
[4] Purwanto. 2014. Efektivitas Model
dan bijaksana serta memberikan
Pembelajaran Inquiri Tipe Pictorial
dorongan dari awal hingga akhir riddle dengan Konten Integrasi-
Interkoneksi pada Materi Suhu dan
penulisan skripsi ini.
Kalor terhadap Kemampuan Berpikir
3. Ibunda Nurlina, S.Si., M.Pd dan bapak Kritis Siswa SMA. Jurnal Inquiri, Vol.
X, NO. 2
Ma’ruf, S.Pd., M.Pd selaku ketua dan [5] Bahri. 2000. Ilmu Tentang Konsep.
Sekretaris Prodi Pendidikan fisika Yogyakarta: Kanisius
[6] Punaji.2013.MotodePenelitian
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan dan Pengembangan.
Universitas Muhammadiyah Makassar Malang: Kencana
[7] Sudarminta. 2002. Epistemologi Dasar:
4. Rekan-rekan mahasiswa terkhusus Pengantar Filsafat Pengetahuan.
kepada kelas B fisika angkatan 2011 Yogyakarta: Kanisiu.
[8] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
yang telah memberikan saran dan Pendidikan. Bandung: Alfabeta
motivasinya [9] Hake, Richard. 2002. Analyzing Change/
Gain Scores. (Online),
(http://list.asu.edu), diakses 32 April
PUSTAKA 2015.
[1] Fauziah, dkk. 2014. Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial
JPF | Volume 4 | Nomor 2 | ISSN: 2302-8939 | 266

Anda mungkin juga menyukai