Anda di halaman 1dari 11

Volume 1 No.

1
JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA Halaman: 45 - 55
Januari 2020

Keefektifan Model Pembelajaran Novick Terhadap Pemahaman


Konsep Fisika Siswa SMK Negeri 17 Samarinda
Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

Nira Arisa1*, Johansyah2, dan M. Khairul Ali Hanif3


1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mulawarman, Samarinda-Indonesia
*E-mail : arisa_nira@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika siswa SMK serta keefektifan
model pembelajaran Novick terhadap pemahaman konsep fisika. Populasi pada penelitian ini seluruh siswa
kelas X SMKN 17 Samarinda. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian
ini yaitu siswa kelas X-1 dan X-2 Farmasi yang masing-masing berjumlah 35 siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain static-group pre-test post-test design. Instrumen penelitian menggunakan
teknik tes berupa soal uraian. Hasil rata-rata pemahaman konsep fisika siswa pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan dengan N-Gain sebesar 0,68 dengan kategori sedang dan pada kelas kontrol sebesar
0,49 dengan kategori sedang. Peningkatan tertinggi terdapat pada indikator mencontohkan dengan memperoleh
hasil N-Gain sebesar 0,88 kategori tinggi. Sedangkan peningkatan terendah terdapat pada indikator
membandingkan dengan memperoleh hasil N-Gain sebesar 0,59 dengan kategori sedang. Penerapan model
pembelajaran Novick untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa memiliki tingkat efektifitas yang
tinggi dengan effect size sebesar 1,36.

Kata kunci: Model Pembelajaran Novick,Pemahaman Konsep, Fisika

Abstract
The purpose of this research was to find out the intreasement and effectiveness of students’ physics concepts
understanding in elasticity and hooke’s law theory by applying Novick learning model. The population of this
research were the tenth grade of students at SMK Negeri 17 Samarinda. The sampling technique used was
purposive sampling. The sample of this research were the PHARMACY students X-1 and X-2 PHARMACY
classes that consists of 35 people in each class. The research model was a quantitative which is a static-group
pre-test and post-test design. The average physics concept understanding in experimental class have increased
with the medium category, obstaining N-Gain of 0,68. Where as in the control class there was an increase with a
medium category, obtaining N-Gain of 0,49. The highest increase was in the exemplifies indicator by obtaining
an N-Gain of 0,88 in the high category. While the lowest increase is found in the comparing indicator by
obstaining an N-Gain of 0,59 in the medium category. The Novick learning model to improve students’ physics
concepts understanding has a high level of effectiveness, showed by the calculation of the effect size on 1,36.

Keywords: Novick Learning Model, Pysick Concept Understanding

Article History: Received: 6 Januari 2020 Revised : 20 Januari 2020


Accepted: 9 Januari 2020 Published: 31 Januari 2020

How to cite: Arisa, N., Johansyah, dan Hanif, M.K.A.(2020). Keefektifan Model Pembelajaran Novick
Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMK Negeri 17 Samarinda Materi Elastisitas Dan
Hukum Hooke, 1(1). pp.45-55. Retrieved from http://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/jpfp/index
Copyright © Januari 2020, Jurnal Literasi Pendidikan Fisika

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 46

Keefektifan Model Pembelajaran...

PENDAHULUAN kegiatan belajar siswa melalui interaksi selama


proses pembelajaran berlangsung.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat Guru merupakan faktor yang mempengaruhi
penting dalam kehidupan manusia, karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran,
pendidikan dapat mempengaruhi dan guru juga harus dapat menguasai prinsip-
perkembangan manusia dalam seluruh aspek prinsip terhadap proses belajar mengajar.
kepribadian dan kehidupannya. Pendidikan Dengan kata lain guru harus mampu
dapat mengembangkan berbagai potensi yang menciptakan situasi kondisi belajar sebaik-
dimiliki manusia secara optimal, yaitu baiknya dengan cara menggunakan model
pengembangan potensi individu yang setinggi- pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan
tingginya dalam aspek fisik, intelektual, dengan karakteristik konsep yang akan
emosional, sosial, dan spiritual sesuai dengan diajarkan untuk pembelajaran yang lebih efektif.
tahap perkembangan serta karakteristik Sebab pada semua bidang pendidikan formal
lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya maupun bidang studi harus dapat
dimana dia hidup (Taufiq, Mikarsa, & Prianto, memanfaatkan mental pada tiap anak agar
2010). Selain itu pendidikan juga memegang kemampuan mental kearah kematangan dan
peran yang sangat penting dalam peningkatan kedewasaan dalam arti luas secara terarah dan
kualitas sumber daya manusia (SDM). teratur dapat meningkat.
Pendidikan dalam prakteknya berkaitan erat Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan belajar yaitu kegiatan yang berproses dengan guru mata pelajaran fisika di SMK
dan merupakan unsur yang sangat mendasar Negeri 17 Samarinda yang mengampu kelas X
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan dan XII sebagai observasi awal ditemukan
jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau beberapa kendala bahwa siswa pada umumnya
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu berpandangan fisika merupakan pelajaran yang
sangat bergantung pada proses belajar yang sulit dan memiliki persamaan yang rumit. Hal ini
dialami siswa. nampak dari hasil ulangan harian, selain itu,
Pemahaman memerlukan kemampuan dari hasil wawancara dari beberapa siswa kelas
menangkap makna dan arti dari suatu konsep X SMK Negeri 17 Samarinda ditemukan
(Sudjana, 2016). Pemahaman konsep menjadi beberapa informasi bahwa pada proses
dasar seseorang untuk memahami pembelajaran fisika berpusat pada guru
permasalahan fisika dan membuat hubungan- (teacher center). Dalam hal ini siswa tidak
hubungan antar konsep dalam penyelesaian berperan besar dalam proses pembelajaran
masalah (Trianggono, 2017). yang berpusat pada guru yang mengakibatkan
Dalam kegiatan belajar mengajar fisika, siswa pasif dan motivasi untuk belajar rendah.
pemahaman konsep dalam diri siswa penting Selain itu guru sering memberi latihan soal
untuk ditingkatkan agar siswa dapat lebih setelah menjelaskan materi, akan tetapi pada
mememahami konsep fisika sehingga apabila saat proses pembelajaran berlangsung tidak
dihadapkan dengan permasalahan atau soal terlalu menguatkan konsep siswa, sehingga
fisika siswa dengan mudah dapat memecahkan ketika mengerjakan soal siswa banyak
permasalahan atau soal tersebut. Siswa tidak melakukan kesalahan, padahal ketika proses
hanya menghafal rumus dasar dari materi saja, pembelajaran siswa banyak yang sudah paham
tetapi lebih memahami konsep dasar fisika yang dengan materi yang diajarkan. Sebagian besar
dimiliki siswa sehingga siswa tidak lagi merasa siswa menghafal rumus yang diberikan oleh
terbebani dengan soal fisika. guru, tanpa memahami bagaimana proses
Guru merupakan faktor penting dalam rumus tersebut terbentuk. Berdasarkan masalah
proses pembelajaran, karena guru berhadapan tersebut, peneliti dapat mengetahui bahwa
langsung dengan peserta didik dalam proses pemahaman konsep fisika pada peserta didik di
pembelajaran, melalui guru pula ilmu sekolah tersebut masih kurang.
pengetahuan dapat ditransfer kepada peserta Seharusnya dalam kegiatan pembelajaran
didik. Guru memiliki tanggung jawab besar yang siswa tidak hanya menerima pengetahuan
mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai tetapi siswa harus mampu mengaplikasikan
guru. Guru harus bertanggung jawab atas hasil pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 47

Keefektifan Model Pembelajaran...

sehari-hari, dan untuk mengaplikasikan pembelajaran ini juga menjadikan siswa aktif
pengetahuan yang dimilikinya, siswa harus dalam proses pembelajaran sehingga siswa
terlebih dahulu memahami apa yang lebih termotivasi dalam belajar (Sulaiman,
dipelajarinya. Proses yang harus dilakukan 2012).
siswa sebelum memahami yaitu mengenal Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat
terlebih dahulu materi tersebut. Model dikatakan bahwa model pembelajaran Novick
pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan diyakini akan mampu meningkatkan
kurang variatif sehingga pembelajaran menjadi pemahaman konsep fisika, hal ini diperkuat
kurang bermakna dan peran guru yang terlalu dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
dominan bahkan cenderung hanya bersikap Kalsum (2017). Hasil penelitian menunjukkan
pasif saja pada saat proses pembelajaran bahwa skor rata-rata pretest sebesar 3,2 dan
berlangsung. skor rata-rata posttest sebesar 7,8. Dalam hal
Berlatar belakang dari permasalahan yang ini pemahaman konsep fisika siswa sebelum
terjadi di atas, dibutuhkan suatu proses diajar menggunakan model pembelajaran
pembelajaran yang baik untuk pembelajaran Novick berada pada kategori rendah sedangkan
fisika. Peneliti mencoba untuk merancang pemahaman konsep fisika siswa setelah diajar
penelitian dengan menggunakan model menggunakan model pembelajaran Novick
pembelajaran yang menduga siswa dapat lebih berada pada kategori sedang. Berdasarkan
aktif yaitu model pembelajaran Novick. Model analisis inferensial diperoleh t hitung = 8,529 > t
pembelajaran Novick adalah suatu model tabel = 2,093, maka Ha diterima. Dengan
pembelajaran yang berawal dari konsep belajar, demikian dapat diketahui bahwa terdapat
sebagai perubahan konseptual yang perbedaan yang signifikan terhadap
dikembangkan dari pendekatan konstruktivisme. pemahaman konsep fisika siswa kelas XI MIPA
Rezeki (2017), menyatakan bahwa model SMA Negeri 1 Pamboang sebelum dan setelah
pembelajaran Novick ini dikemukakan oleh diterapkan model pembelajaran Novick.
Nussbaum dan Novick terdiri dari 3 fase, yaitu: Menurut Kalsum (2017), dapat diyakini
fase pertama, mempertunjukkan kerangka kerja bahwa dengan model pembelajaran Novick
alternative siswa (exposing alternative akan memicu kreatifitas dan potensi kritis siswa
frameworks) pada fase ini siswa diharapkan untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
mengungkapkan konsepsi awal peserta didik pembelajaran yang demikian, siswa akan
agar guru mengenali pemahaman gagasan atau mendapatkan pembelajaran yang bermakna
konsepsi awal siswa. Fase kedua, menciptakan dan menyenangkan, sehingga mereka terlepas
konflik konseptual (creating conceptual conflict), dari perasaan bosan dan beban untuk
pada fase konflik kognitif memicu siswa untuk mempelajari sekian banyak materi dan rumus
lebih tertantang untuk belajar, pada fase ini dalam fisika seperti yang sering dihadapi siswa
siswa lebih tertantang dalam struktur kognitif jika pembelajaran yang disampaikan
peserta didik yang mereka ketahui sebelumnya
dan fakta apa yang siswa lihat pada kehidupan
METODE
sehari hari belum cocok dengan skema yang
telah ada. Fase ketiga mendorong terjadinya
akomodasi kognitif (encouraging cognitive Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan
accomodation). Pada fase ini akomodasi
dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Group
kognitif bertujuan untuk membentuk skema baru
Control Design. Penelitian dilaksanakan pada
yang cocok dengan ransangan yang baru atau
bulan Juli-September 2019 di SMK Negeri 17
modifikasi skema yang ada sehingga sesuai
dengan konsep yang ilmiah. Keunggulan model Samarinda pada kelas X. Teknik pengumpulan
pembelajaran Novick adalah proses data yang digunakan adalah teknik tes untuk
mengukur kemampuan pemahaman konsep
penyimpanan memori pengetahuan yang
fisika. Tes ini berupa lembar evaluasi pretest
diperoleh siswa berlangsung lebih lama dan
dan posttest untuk mengetahui tingkat
dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kemampuan pemahaman konsep fisika siswa,
siswa menjadi berpikir ilmiah (Andriani, Antari, &
yaitu pretest yang dilakukan pada awal
Rati, 2014). Selain itu, penerapan model

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 48

Keefektifan Model Pembelajaran...

pembelajaran dan posttest yang dilakukan


pada akhir pembelajaran pokok bahasan Tabel 1. Hasil Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas
eksperimen dan kontrol
elastisitas dan hukum hooke.
Pada penelitian ini, aspek yang dinilai adalah
Descriptive Statistics
peningkatan pemahaman konsep fisika yang
Kelas N Mean
dihitung dengan Analisis N-Gain pemahaman
Pretest 35 32,85
konsep fisika. Eksperimen
Posttest 79,38
Untuk menganalisis penilaian data Pretest 26,89
Kontrol 35
pemahaman konsep fisika siswa, digunakan Posttest 63,29
rumus:
∑ prolehan skor Peningkatan pemahaman konsep fisika siswa
Nilai = ∑ skor maksimum x 100 (1)
dengan menerapkan model pembelajaran
Kemudian digunakan mean untuk mengetahui Novick pada kelas eksperimen dapat dilihat
nilai rata–rata siswa setelah mengikuti pretest pada tabel 2.
dan posttest. Rumus mean yang digunakan Tabel 2. Analisis N-Gain
sebagai berikut:
Pre- Post- N-
∑𝑥 test test Gain
𝑥̅ = 𝑛
(2) Kelas Ket
Mean Mean Mean
Peningkatan kemampuan pemahaman
konsep fisika dengan menggunakan N-Gain. Eksperimen 32,97 79,26 0,68 Sedang
Rumus N-Gain menurut Hake (2002), yaitu:
Kontrol 26,86 63,29 0,49 Sedang
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
N-Gain = (3)
(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)

Kategori peningkatan pemahaman konsep


Pengaruh model pembelajaran Novick terhadap
fisika siswa setiap indikator setelah menerapkan
pemahaman konsep fisika siswa dihitung
model pembelajaran Novick dapat dilihat pada
menggunakan uji non parametrik yaitu uji Mann
tabel 3.
Witney U test. Karena data yang diperoleh tidak
normal dan tidak homogen. Uji tersebut Tabel 3. Kategori Perolehan Nilai N-Gain Setiap
digunakan untuk mengambil keputusan apakah Indikator
hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Eksperimen
Effect Size pada penelitian digunakan untuk
Indikator
mengetahui efektivitas model pembelajaran N-Gain Kategori
Novick, terhadap peningkatan pemahaman
konsep fisika. Effect Size dapat dihitung dengan Classifying 0,6 Sedang
formulasi Cohen yaitu : Exemplifying 0,88 Tinggi
𝑚𝐴 −𝑚𝐵 0,71
𝑑= 1 (4) Interpreting Tinggi
(𝑠𝑑2
𝐴 +𝑠𝑑2
𝐵 ) 2 Inferring 0,73 Tinggi
{ }
2
Comparing 0,59 Sedang

HASIL DAN PEMAHASAN Kategori peningkatan pemahaman konsep


fisika siswa setiap indikator setelah menerapkan
HASIL model pembelajaran Novick pada kelas kontrol
Hasil rata-rata pretest dan posttest kelas dapat dilihat pada tabel 4.
eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan Tabel 4. Kategori Peningkatan Pemahaman Konsep
sudah diterapkan model pembelajaran Novick. Fisika Siswa Setiap Indikator
Hasil rata-rata pretest dan posttest kelas Kontrol
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel
Indikator
1. N-Gain Kategori

Classifying 0,72 Tinggi

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 49

Keefektifan Model Pembelajaran...

Kontrol Independent Samples Test


t-test for Equality of Means
Indikator T Sig. (2-tailed)
N-Gain Kategori Equal variances not
2,516 0,014
assumed
Exemplifying 0,91 Tinggi
Interpreting 0,52 Sedang Hasil uji homogenitas data N-Gain kelas
Inferring 0,32 Sedang eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji
0,17 levene dengan bantuan software SPSS 23.0 for
Comparing Rendah
Windows dapat dilihat pada tabel 9.
Hasil uji normalitas data pretest kelas Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Kelas
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan Ekseprimen dan Kelas Kontrol
metode Shapiro Wilk dengan bantuan software Test of Homogeneity of Variance
SPSS 23.0 for Windows dapat dilihat pada tabel Sig.
5. Based on Mean .000
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Based on Median .000
Eksperimen dan Kelas Kontrol NGain Based on Median and
.000
Test Of Normality with adjusted df
Shapiro-Wilk Based on trimmed
.000
mean
Kelompok Statistic Df Sig.
Pre-test Kelas 0,96 35 0,42
Eksperimen Hasil Uji Mann Whitney U Test data N-Gain
Kelas 0,93 35 0,94 kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
Kontrol untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Hasil uji homogenitas data pretest kelas dengan bantuan software SPSS 23.0 for
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Windows dapat dilihat pada tabel 10.
levene dengan bantuan software SPSS 23.0 for
Tabel 10. Hasil Uji Mann Whitney U Test
Windows dapat dilihat pada tabel 6.
Test Statisticsa
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas NGain
Ekseprimen dan Kelas Kontrol Mann-Whitney U 195.500
Test of Homogeneity of Variance Wilcoxon W 825.500
Z -4.900
Sig. Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Based on Mean .176
Pretest Based on Median .223 Hasil uji normalitas data N-Gain tiap indikator
Based on Median and with pemahaman konsep fiisika kelas eksperimen
.224
adjusted df dengan bantuan software SPSS 23.0 for
Windows dapat dilihat pada tabel 11.
Hasil Uji t Independen data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dilakukan untuk Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Tiap
Indikator Pemahaman Konsep Fisika Kelas
mengetahui ada tidaknya perbedaan pretest Eksperimen
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan Indikator Uji Normalitas
bantuan software SPSS 23.0 for Windows dapat Pemahaman
Konsep Eksperimen SD
dilihat pada tabel 7. Tidak Normal
Classifying 0,51
Tabel 7. Hasil Uji t Independen Data Pretest Kelas (Sig. 0,00)
Ekseprimen dan Kelas Kontrol Tidak Normal
Independent Samples Test Exemplifying 0,29
(Sig. 0,00)
t-test for Equality of Means Normal
T Sig. (2-tailed) Interpreting 0,13
(Sig. 0,16)
Equal variances
2,516 0,014 Tidak Normal
assumed Inferring 0,31
(Sig. 0,00)

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 50

Keefektifan Model Pembelajaran...

Indikator Uji Normalitas


Pemahaman Effect
Kelas N-Gain Kategori
Konsep Eksperimen SD Size (d)
Tidak Normal Eksperimen 0,68
Comparing 0,19
(Sig. 0,02) 1,36 Tinggi
Kontrol 0,49

Hasil uji normalitas data N-Gain tiap indikator


pemahaman konsep fiisika kelas kontrol Hasil uji effect size kelas eksperimen untuk
dengan bantuan software SPSS 23.0 for setiap indikator pemahaman konsep fisika
Windows dapat dilihat pada tabel 12. dilakukan untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran Novick terhadap pemahaman
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Tiap konsep fisika siswa dapat dilihat pada tabel 15.
Indikator Pemahaman Konsep Fisika Kelas Kontrol
Indikator Uji Normalitas Tabel 15. Hasil Uji Effect Size Tiap Indikator
Pemahaman Pemahaman Konsep Fisika
Konsep Kontrol SD
Eks. Kontrol
Tidak Normal Effect
Classifying 0,39 Indikator Kategori
Size
(Sig. 0,00) N-Gain N-Gain
Tidak Normal Tidak
Exemplifying 0,22 Classifying 0,6 0,72 -0,31
(Sig. 0,00) Efektif
Normal Tidak
Interpreting 0,18 Exemplifying 0,88 0,91 -0,12
Efektif
(Sig. 0,13)
Tidak Normal Interpreting 0,71 0,52 0,36 Sedang
Inferring 0,73
(Sig. 0,00)
Inferring 0,73 0,32 0,73 Tinggi
Tidak Normal
Comparing 0,39
(Sig. 0,05) Comparing 0,59 0,17 2,33 Tinggi

Hasil uji perbedaan rata-rata N-Gain tiap


PEMBAHASAN
indikator pemahaman konsep fiisika kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan bantuan Berdasarkan Tabel 1 diperoleh rata-rata
software SPSS 23.0 for Windows dapat dilihat pretest kelas eksperimen adalah 32,85
pada tabel 13. sedangkan rata-rata pretest kelas kontrol
Tabel 13. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata N-Gain Tiap adalah 26,89. Hal ini menunjukkan bahwa
Indikator Pemahaman Konsep Fisika pemahaman konsep fisika awal siswa sebelum
Indikator Uji Beda diberikan pembelajaran dengan menggunakan
Pemahaman
Konsep Rata-rata Makna model yang berbeda antara kelas eksperimen
Z = -727 Berbeda dan kelas kontrol relatif rendah yang di ukur
Classifying
(Sig. 0,47) Signifikan mengunakan pretest, Namun setelah diberikan
Z = -644 Tidak Berbeda pembelajaran dengan menggunakan model
Exemplifying
(Sig. 0,52) Signifikan yang berbeda antara kelas eksperimen dan
T = 4,606 Berbeda kelas kontrol, maka terdapat perbedaan dan
Interpreting
(Sig. 0,00) Signifikan
peningkatan terhadap pemahaman konsep
Z = -3,06 Berbeda
Inferring fisika siswa. Dalam hal ini penulis mengukurnya
(Sig. 0,00) Signifikan
Z = -4,145 Berbeda dengan posttest. Selanjutnya dapat diketahui
Comparing
(Sig. 0,00) Signifikan bahwa rata-rata posttest kelas eksperimen
adalah 79,26 sedangkan rata-rata posttest kelas
Hasil uji effect size kelas eksperimen dan kontrol adalah 63,29. Berdasarkan hasil nilai
kelas kontrol dilakukan untuk mengetahui posttest tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai
efektivitas model pembelajaran Novick terhadap posttest pemahaman konsep fisika siswa materi
pemahaman konsep fisika siswa dapat dilihat elastisitas dan hukum hooke di kelas X-1
pada tabel 14. Farmasi memberikan hasil yang lebih tinggi
Tabel 14. Uji Effect Size dibandingkan dengan nilai posttest siswa kelas
X-2 Farmasi SMK Negeri 17 Samarinda yang

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 51

Keefektifan Model Pembelajaran...

diajar menggunakan model pembelajaran perolehan nilai N-Gain setiap indikator


konvensional. Penelitian ini sejalan dengan pemahaman konsep fisika pada kelas
penelitian yang telah dilakukan oleh Marlina eksperimen dan kelas kontrol, menunjukkan
(2014), yang memberikan hasil yaitu bahwa pada indikator classifying pada kelas
menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa eksperimen memperoleh hasil 0,60 kriteria
yang diajar dengan model pembelajarn Novick sedang, dan pada kelas kontrol memperoleh
lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan hasil 0,72 kriteria tinggi. Hasil tersebut
model pembelajaran konvensional. Penelitian menunjukkan bahwa kelas kontrol memperoleh
yang dilakukan Stanvinibilla (2016), N-Gain yang lebih tinggi dari kelas
memberikan hasil yaitu terdapat pengaruh ekseperimen. Hal ini menunjukkan bahwa
model pembelajarn Novick terhadap hasil model pembelajaran Novick masih kurang
belajar siswa. diterapkan pada berfikir siswa dalam
Berdasarkan tabel 2 analisis N-Gain mengklasifikasikan. Melalui model
diperoleh N-Gain kelas eksperimen sebesar pembelajaran Novick siswa lebih dituntut untuk
0,68 dengan kriteria sedang. Sedangkan pada dapat mengklasifikasikan atau membedakan
kelas kontrol diperoleh N-Gain sebasar 0,49 suatu objek dalam permasalahan yang
dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukkan diberikan.
bahwa penerapan model pembelajaran Novick Indikator exemplifying pada kelas
dan konvensional dapat meningkatkan eksperimen memperoleh hasil 0,88 kriteria
pemahaman konsep fisika siswa, namun tinggi, dan pada kelas kontrol memperoleh hasil
berdasarkan hasil N-Gain secara keseluruhan 0,91 kriteria tinggi. Artinya hasil tersebut
model pembelajaran Novick cukup baik menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen
diterapkan dibandingkan dengan model dan kelas kontrol sama-sama memperoleh N-
konvensional. Pada kelas kontrol, pemahaman Gain pada kategori tinggi. Hal ini menandakan
konsep fisika siswa lebih rendah daripada kelas bahwa perbedaan peningkatan indikator
eksperimen. Hal ini disebabkan karena siswa exemplifying (mencontohkan) antara dua kelas
cenderung untuk aktif hanya pada penyelesaian sangat sedikit bahkan hampir tidak ada
masalah berupa soal-soal hitungan. Melalui perbedaan. Melalui model pembelajaran
model pembelajaran konvensional yang Novick, siswa dilatih untuk lebih mudah
diterapkan pada kelas kontrol, siswa kurang mengungkapkan ide dan memberikan contoh
memilki kesempatan untuk mengasah serta memperdalam gagasannya untuk
pemahaman berfikirnya untuk memecahkan memberikan ide dan memberi contoh dari
suatu permasalahan yang lebih kompleks. permalsahan yang diberikan. Pada model
Siswa tidak melakukan praktikum pada kelas konvensional, indikator mencontohkan
kontrol, sehingga pemahaman menghasilkan memang juga dikembangkan namun melalui
berbagai macam kemungkinan jawaban kurang latihan soal-soal tanpamenitikberatkan pada
terbentuk. Selain itu juga terdapat beberapa pemahaman konsep melalui masalah seperti
siswa menjadi kurang aktif karena tertinggal yang dilakukan pada model pembelajaran
dengan siswa lainnya yang lebih cepat paham, Novick. Sehingga peningkatan indikator
beberapa siswa yang kurang aktif tersebut mencontohkan antara dua kelas dikategorikan
hanya menyalin jawaban dari contoh-contoh sama.
soal yang telah diselesaikan oleh siswa yang Indikator interpretation pada kelas
lain. Penelitian ini sejalan dengan penelitian eksperimen memperoleh hasil 0,71 kriteria
yang telah dilakukan oleh Ardi (2016), yang tinggi, dan pada kelas kontrol memperoleh hasil
memberikan hasil yaitu model pembelajaran 0,52 kriteria sedang. Artinya hasil tersebut
Novick leih efektif dalam meremediasi menunjukkan bahwa N-Gain kelas eksperimen
miskonsepsi peserta didik, sehingga diharapkan lebih tinggi dari kelas kontrol. Melalui model
bisa menjadi salah satu alternatif model pembelajaran Novick menunjukkan bahwa,
pembelajaran dalam pembelajaran fisika. siswa dilatih untuk menginterpretasi atau
Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4 kategori terlatih dalam mengubah bentuk dari satu

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 52

Keefektifan Model Pembelajaran...

bentuk kebentuk yang lain pada permasalahan dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang di sajikan. Sedangkan model data pretest terdistribusi normal, karena data
konvensional, berfikir siswa kurang dilatih dalam terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji
menginterpretasi permasalahan yang diberikan . homogenitas menggunakan levene, yang dapat
Indikator inferring pada kelas eksperimen dilihat pada tabel 6 diperoleh nilai signifikasi
memperoleh hasil 0,73 kriteria tinggi, dan pada lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
kelas kontrol memperoleh hasil 0,32 kriteria disimpulkan bahwa data pretest pada kelas
sedang. Artinya hasil tersebut menunjukkan eksperimen dan kelas kontrol mempunyai nilai
bahwa N-Gain kelas eksperimen lebih tinggi varian yang sama (homogen). Maka untuk
dari kelas kontrol. Hal ini menunjukkan model mengetahui pengaruhnya digunakan uji t
pembelajaran Novick lebih baik diterapkan independen. Hasil dari uji t independen, dapat
tehadap berfikir siswa dalam indikator dilihat pada tabel 7 nilai signifikan adalah 0,014
menyimpulkan. Melalui model pembelajaran kurang dari 0,050 maka dapat disimpulkan ada
Novick, siswa dilatih dalam proses perbedaan yang signifikan terhadap
pembelajaran yang diterapkan untuk pemahaman konsep fisika siswa antara dua
menyimpulkan dari permasalahan yang kelas. Hasil penelitian ini sejalan dengan
disajikan. Sedangkan model konvensional, penelitian yang telah dilakukan oleh Ummu
siswa hanya terfokus untuk menyelesaikan Kalsum (2017), memberikan hasil bahwa
soal-soal yang diberikan tanpa harus pemahaman konsep fisika sebelum diajar
menganalisis dan menyimpulkan soal tersebut. menggunakan model pembelajaran Novick
Indikator comparing pada kelas eksperimen berada pada kategori rendah sedangkan
memperoleh hasil 0,59 kriteria sedang, dan pemahaman konsep fisika siswa setelah diajar
pada kelas kontrol memperoleh hasil 0,17 menggunakan model pembelejaran Novick
kriteria rendah. Artinya hasil tersebut berada pada kategori sedang. Berdasarkan
menunjukkan bahwa kelas eksperimen analisis inferensial thitung = 8,529 > ttabel =
memperoleh N-Gain yang lebih tinggi dari kelas 2,093, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
kontrol. Melalui model pembelajaran Novick , Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan
cara berfikir siswa di tuntut dapat untuk dapat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
membendingkan atau mencari hubungan terhadap pemahaman konsep fisika siswa
antara dua ide, objek, dan hal yang sama yang sebelum dan sesudah diterapkan model
disajikan dalam bentuk soal yang menjadi titik pembeljaran Novick. Penelitian ini juga sejalan
permasalhan. Pada model konvensional, siswa dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
hanya diberikan soal-soal latihan saja tanpa Ardiansyah & Ali (2015), memberikan hasil
dituntut dalam membandingkan atau mencari bahwa penerapan model pembelajaran Novick
hubungan antara dua ide. Hal ini menujukkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
bahwa nilai N-Gain setiap indikator, kelas X SMA Negeri 1 Sojol. Hal ini terlihat dari
menujukkan hasil yang bervariasi. pengujian hipotesis dengan perolehan thitung
Menafsirkan uji Shapiro-Wilk dan uji levene adalah 2,67. Sedangkan nilai ttabel dengan –t (1 -
dilakukan dengan melihat bilangan yang 0,5α) < t < t (1 - 0,5α), pada taraf nyata α = 0,05
terdapat dalam kolom signifikan (Sig.). Data dan dk = (n1 + n2) – 2 = (42 + 43) – 2 = 83,
dikatakan terdistribusi normal apabila nilai diperoleh t 0,95 (83) = 1,67. Perolehan tersebut
signifikansi lebih besar dari 0,05 dan data berarti, nilai thitung berada pada daerah
dikatakan tidak terdistribusi normal apabila nilai penolakan Ho dan H1 diterima.
signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan tabel Selanjutnya dilakukan hasil uji beda data N-
5 hasil uji normalitas data pretest kelas Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol,
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan berdasarkan tabel 8 hasil uji normalitas data N-
metode Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikansi Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada kelas eksperimen adalah 0,42 dan kelas menggunakan metode Shapiro-Wilk diperoleh
kontrol adalah 0,94 dimana nilai tersebut lebih nilai signifikasi pada kelas eksperimen adalah
0,930 dan kelas kontrol adalah 0,252 dimana

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 53

Keefektifan Model Pembelajaran...

nilai tersebut lebih dari 0,05, sehingga dapat membantu siswa untuk mengingat materi dalam
disimpulkan bahwa data pretest terdistribusi jangka waktu yang lama, dapat
normal, karena data terdistribusi normal, mengembangkan kemampuan berfikir siswa
dilanjutkan dengan uji homogenitas menjadi berfikir ilmiah, dan menjadikan siswa
menggunakan levene, yang dapat dilihat pada aktif dalam proses pembelajaran sehingga
tabel 9 diperoleh nilai signifikasi lebih kecil dari siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk
N-Gain pada kelas eksperimen dan kelas menemukan suatu konsep sendiri melalui
kontrol mempunyai nilai varian yang tidak sama masalah yang di berikan oleh peneliti dalam
(tidak homogen). Maka untuk mengetahui bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
penrbedaannya digunakan uji non- parametrik, berguna sebagai alat untuk membantu proses
yaitu Mann Whitney U Test. Hasil dari Uji Mann pembelajaran agar peserta didik lebih aktif dan
Whitney U Test, dapat dilihat pada tabel 10 nilai mandiri untuk memahami dan memecahkan
signifikan adalah 0,000 kurang dari 0,000 maka masalah dari percobaan yang diberikan. Selain
dapat disimpulkan ada perbedaan yang itu LKPD juga memudahkan pendidik (guru)
signifikan terhadap pemahaman konsep fisika dalam mengajar.
siswa antara dua kelas. Penelitian ini sejalan Berdasarkan tabel 12 menyajikan Hasil uji
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh effect size kelas eksperimen dan kelas kontrol
Andriani, Antari, & Rati (2014), yang sebesar 1,36 yang termasuk kategori tinggi.
memberikan sebuah hasil penelitian yaitu Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model
terdapat perbedaan yang signifikan pada pembelajaran Novick efektif untuk
aktivitas belajar IPA antara siswa yang belajar meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa
dengan menggunakan model pembelajaran pada materi elastisitas dan hukum hooke.
Novick dan siswa yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran PENUTUP
konvonsional.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Berdasarkan tabel 11, tabel 12, dan tabel 13
terkait penerapan model pembelajaran Novick
merupakan hasil uji normalitas dan uji beda
untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika
data N-Gain tiap indikator pemahaman konsep
siswa SMK pada materi elastisitas dan hukum
fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol.
hooke dapat disimpulkan bahwa peningkatan
Selanjutnya untuk uji normalitas setiap indikator
pemahaman konsep fisika siswa SMK pada
pemahaman konsep fisika, pada indikator
materi elastisitas dan hukum hooke dengan
classifying, exemplifying, inferring, dan
menerapkan model pembelajaran Novick pada
comparing digunakan uji non-parametrik yaitu
kelas eksperimen mengalami peningkatan
Mann Whitney U Test karena data yang
dengan kategori sedang yang ditunjukkan
diperoleh pada indikator tersebut tidak normal.
dengan hasil N-Gain sebesar 0,69, sedangkan
Sedangkan pada indikator interpreting
pada kelas kontrol memperoleh nilai N-Gain
digunakan Uji t independen karena data yang
sebesar 0,49 dengan kategori sedang. Selain
diperoleh pada indikator tesebut normal.
itu peningkatan pemahaman konsep fisika
Indikator classifying, exemplifies, tidak memiliki
siswa juga dianalisis dengan uji beda antara
perbedaan secara signifikan antara kedua kelas
kelas eksperimen dan kontrol dengan
eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan pada
menggunakan uji non-parametrik yaitu Mann
indikator interpreting inferring, dan comparing
Whitney U Test dan hasil nilai p-value sebesar
terdapat perbedaan secara signifikan antara
0,000 yang artinya adalah terdapat perbedaan
dua kelas eksperimen dan kelas kontrol.
yang signifikan antara pemahaman konsep
Berdasarkan diterimanya hipotesis yang dibuat
fisika siswa setelah diterapkan model
oleh peneliti, hal ini disebabkan karena pada
pembelajaran Novick dengan model
penelitian ini menggunakan pembelajaran
konvensional.
model Novick dimana pembelajaran ini
Keefektifan model pembelajaran Novick
mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 54

Keefektifan Model Pembelajaran...

terhadap peningkatan pemahaman konsep Ardiansyah, M & Ali, Y.K. (2015). Penerapan
fisika siswa SMK pada materi elastisitas dan Model Pembelajaran Novick untuk
hukum hooke adalah tinggi. Hal tersebut Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Sojol. Jurnal
ditunjukkan oleh hasil uji effect size sebesar Pendidikan Fisika Tadulako (JFFT), 2(3), 24-
1,36. 27.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
maka peneliti menyampaikan beberapa saran, Andriani, G.A.K.R., Antari, N.N.M., & Rati, N.W.
antara lain. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran
Novick Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa
Dalam meningkatkan pemahaman konsep Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Universitas
fisika, sebaiknya pemberian masalah disajikan Pendidikan Ganesha. 2(1),1-2.
dengan lebih kompleks, sehingga siswa mampu
menganalisis masalah dengan memikirkan Hake, R.R. (2002). Relationship of Individual
berbagai macam kemungkinan jawaban dari Student Normalized Learning Gains in
Mechanics With Gender, High School
sudut pandang yang berbeda. Model ini juga Physics and Pretest Scores on Mathematical
dapat diterapkan untuk mata pelajaran lainnya and Spatial Visualization. Diakses pada
yang memerlukan pengetahuan konsep yang tanggal 10 Mei 2019 dari
kuat seperti matematika, kimia, sedangkan https://www.researchgate.net/publication/237
untuk materi fisika selain elastisitas dan hukum 457456_Relationship_of_Individual_Student
_Normalized_Learning_Gains_in_Mechanics
hooke, model pembelajaran Novick dapat _with_Gender_High-
diterapkan pada materi gerak dan gaya, kalor, School_Physics_and_Pretest_Scores_on_M
usaha dan energi. athematics_and_Spatial_Visualization
Pemahaman konsep fisika siswa dapat
ditingkatkan dengan lebih baik jika penerapan Kalsum, U. (2017). Penerapan Model
Pembelajaran Novick terhadap Pemahaman
model pembelajaran Novick dilakukan secara Konsep Fisika Siswa Kelas XI MIPA SMA
terus-menerus. Sehingga pihak sekolah dapat Negeri 1 Pamboang. Skripsi tidak
melatih para guru untuk dapat menerapkan dipublikasikan. Universitas Sulawasi Barat.
model pembelajaran ini, khususnya pada guru
bidang sains. Marlina, R. (2014). Pengaruh Model
Pembelajaran Kontruktivisme Tipe Novick
Pada hasil penelitian ini, terdapat tiga Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
indikator yang perlu ditingkatkan yaitu Relasi dan Fungsi. Skripsi tidak
classifying dan exemplifies. Sehingga peneliti dipublikasikan. UIN Syarif Hidayatullah.
menyarankan untuk penelitian selanjutnyauntuk
lebih memfokuskan pada peningkatan indikator Rezeki, S. (2017). Meningkatkan Kemampuan
Representasi Matematis Siswa Melalui
classifying dan exemplifies. Hal tersebut dapat Penerapan Model Pembelajaran Novick.
dilakukan dengan cara lebih memfokuskan Jurnal SAP, 1(3), 281-291.
pada pertanyaan-petanyaan yang dapat
membangun rasa percaya diri pada siswa, dan Belia, S. (2014). Pengaruh Penerapan LKS
memperbanyak soal pre-test dan post-test Fisika Berbasis Masalah Padang. Skripsi
tidak dipublikasikan. Universitas Negeri
untuk indikator classifying dan exemplifies yang Padang.
dapat menggali pengetahuan yang dimilki siswa
setelah proses pembelajaran berlangsung. Sudjana, N. (2016). Penilaian Proses Hasil
Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaiman, N. (2013). Efektifitas Model
Pembelajaran Novick Dalam Pembelajaran
Ardi. (2016). Penerapan Model Pembelajaran
Kimia Kelas XII IA 2 SMAN 1 Donri-Donri”,
Novick untuk Meremediasi Miskonsepsi
Jurnal Chemica, 13 (2), 67-73.
Siswa Pada Hukum Archimedes di SMP.
Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas
Taufiq, A., Mikarsa, H.L., dan Prianto, P.L.
Tanjungpura.
(2010). Pendidikan SD. Jakarta: Universitas

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689


JURNAL LITERASI PENDIDIKAN FISIKA | VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2020 55

Keefektifan Model Pembelajaran...

Terbuka.

Trianggono, M.M. (2017). Analisis kualitas


Pemahaman Konsep Dengan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa Pada Pemecahan
Masalah Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Keilmuan (JPFK), 3(1), 1-12.

e-ISSN: 2721-0529 | p-ISSN: 2714-5689

Anda mungkin juga menyukai