TAHUN 2010/2011
Disusun oleh:
Maesaroh (072150581)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menanggungnya.
manusia, sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Manusia tumbuh
melalui belajar. Mengajar dan belajar merupakan proses kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan. Proses kegiatan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor faktor yang
sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Masalah besar yang dihadapi oleh
dunia pendidikan pada saat ini adalah adanya krisis paradigma yang berupa
kesenjangan dan ketidaksesuaian antara tujuan yang ingin dicapai dan paradigma
inovasi dalam dunia pendidikan fisika yang sampai saat ini diterapkan secara luas
ternyata belum dapat memberikan perubahan positif yang berarti, baik dalam proses
harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong
berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak
langkah dan perkembangan dunia pendidikan. Pendidikan sebagai salah satu upaya
kualitas hidup.
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kecakapan hidup dan diperlukan untuk
dapat menghadapi dunia di sekitarnya, serta untuk berhasil dalam karirnya. Kecakapan
pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan tidak hanya mengajarkan fakta dan
konsep tetapi juga harus membekali siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan.
Kecakapan hidup seseorang tidak terjadi dengan sendirinya tetapi melalui
sebenarnya dapat diamati. Hal ini juga berlaku bagi siswa, dimana perkembangan
keterampilan berproses seorang siswa selama proses pembelajaran dapat diikuti atau
diamati. Saat kerjasama dengan orang lain, mendengarkan dengan aktif, berani
bertanya, mau menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan, dan kreatif dalam
memecahkan masalah merupakan salah satu ciri kecakapan hidup. Proses menuju ke
arah kecakapan hidup tersebut perlu suatu latihan serta membutuhkan suatu proses
fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai. Seluruh
tindakan dalam proses belajar mengajar akan menciptakan kondisi belajar yang
Fisika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Mata pelajaran fisika
telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar sampai ke jenjang yang lebih
tinggi, namun demikian kegunaan fisika bukan hanya memberikan kemampuan dalam
mempunyai potensi yang sangat besar dalam hal memacu terjadinya perkembangan
secara cermat dan tepat maupun dalam mempersiapkan masyarakat yang mampu
memfasilitasi siswa belajar, bukan pada apa yang dipelajari siswa. Jadi, pembelajaran
fisika merupakan upaya guru mendorong atau memfasilitasi siswa dalam
bukan hanya dilihat dari hasil belajar siswa tetapi juga pada proses dari pembelajaran
tersebut.
Salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP N Petanahan
selama pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab dan kooperatif learning
belum memuaskan karena pembelajaran berlangsung satu arah saja. Guru tidak
bertanya, sedikit sekali yang melakukannya. Hal ini karena siswa masih takut atau
bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Selain itu siswa kurang terlatih dalam
pasif, belum mampu berpikir kritis dan berani mengungkapkan pendapat. Dan dalam
problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan bagian dari
kurikulum fisika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan
masalah yang bersifat tidak rutin. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari, mencari, dan menemukan
sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip atau simpulan.
B. Identifikasi Masalah
penelitian ini adalah:” Apakah ketrampilan berpikir induktif siswa kelasVIII SMP
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi Guru:
b. Bagi Siswa:
memecahkan masalah.
mengajar.
fisika.
c. Bagi Peneliti:
F. Penegasan Istilah
tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda
dari pembaca. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Keterampilan Berproses
Saat kerja sama dengan orang lain, mendengarkan dengan aktif, berani
memecahkan masalah merupakan salah satu ciri kecakapan hidup. Proses menuju
kearah kecakapan hidup tersebut perlu suatu latihan serta membutuhkan suatu
kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku proses aktif yang kompleks dan
tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan strategi pembelajaran yang disusun
A. Landasan Teori
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu
dalam suatu situasi stimulasi bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
belajar yaitu:
d. Belajar memerlukan latihan atau ulangan agar apa – apa yang telah
mencapai tujuan.
g. Belajar dianggap berhasil apabila telah sungguh – sungguh
2. Pembelajaran fisika
Fisika merupakan bagian dari sains yang merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang berhubungan dengan alam sekitar
3. Hasil Belajar
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu
belajar berupa:
jasmani.
ketuntasan belajar minimal (SKBM) untuk setiap aspek penilaian. Aspek penilaian
dalam mata pelajaran matematika terdiri dari tiga, yaitu aspek pemahaman konsep,
aspek penalaran dan komunikasi matematik, dan aspek pemecahan masalah. Dalam
penelitian ini hasil belajar yang dinilai adalah hasil belajar aspek pemecahan
masalah.
hasilnya. Dari hasil karya siswa dalam memecahkan masalah , dapat dilihat
strategi pemecahan masalah dan kurangnya pemahaman konsep atau prosedur yang
pertemuan dengan mengacu pada semua indikator yang telah ditetapkan di setiap
kompetensi dasar. Dari hasil penilaian beberapa pertemuan pada pembelajaran satu
kompetensi tiap siswa pada satu kompetensi dasar yang mencakup semua
indikatornya.
pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari
3) Melaksanakan perencanaan.
jelas.
5. Berpikir Induktif
atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip kemudian siswa di
METODE PENELITIAN
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1
Petanahan Kebumen yang berjumlah 240 siswa pada semester genap tahun
pelajaran 2010/2011. Kelas VIII terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VIII A sampai
2. Sampel penelitian
pertimbangan siswa duduk pada jenjang kelas yang sama, guru yang mempunyai
kemampuan sama, materi berdasarkan pada kurikulum yang sama dan pembagian
kelas tidak ada kelas unggulan. Dari populasi yang tersebar dalam 6 (enam) kelas,
dipilih 1 (satu) kelas yang akan menjadi sampel yaitu kelas VIII D dan 1 (satu)
3. Variabel penelitian
1) Variabel Bebas
2) Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar (Y) siswa kelas VIII
SMP N 1 Petanahan pada pokok bahasan tekanan Hasil belajar yang akan
Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti pada saat penelitian adalah sebagai
berikut.
penelitian.
1. Lembar Observasi/pengamatan
data tentang keterampilan berproses siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Petanahan
2. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa pada
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)
yang berkolaborasi dengan melibatkan rekan sejawat yang juga mengajar pada kelas VIII
Sedangkan observasi dilakukan bersama-sama antara peneliti dengan rekan sejawat yang
dilibatkan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap
1. Siklus I
a. Rencana tindakan
induktif siswa, lembar obsevasi aktifitas siswa, angket sikap siswa terhadap
b. Pelaksanaan/tindakan
c. Observasi
pembelajaran dan menilai kemampuan berpikir induktif dan aktivitas siswa melalui
angket dan lembar observasi. Hasil belajar siswa diperoleh dari tes pada akhir
d. Refleksi
Menganalisis dan mengulas data meliputi hasil angket, hasil observasi, dan
2. Siklus II
Prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanan Tindakan
Perencanaan pada siklus ini berdasarkan hasil dari siklus I. pada siklus II ,
b. Pelaksanaan/tindakan
praktikum.
siswa.
c. Observasi
tindakan pada siklus II. Observasi yang dilakukan pada siklus II ini hampir
d. Refleksi
Indikator Keberhasilan
induktif siswa 70 % yang diikuti dengan meningkatnya aktivitas, sikap dan hasil belajar
siswa.