Genteng merupakan bahan yang berfungsi untuk atap suatu bangunan. Dahulu genteng berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering. Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap rumah. Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan curahan air hujan. Jenis genteng bermacam macam, ada genteng beton, genteng tanah liat, genteng keramik, genteng seng dan genteng kayu (sirap). (Aryadi, Y., 2010). Limbah Styrofoum dan limbah jerami sebagai bahan dasar pembuatan genteng. Di sini limbah jerami akan dipotong kecil-kecil, kemudian ditambahkan dengan ijuk. Penambahan ijuk sebagai penganti serat dalam bahan genteng sehingga bersifat rapat dan tidak menyerap panas. Kemudian limbah Styrofoum akan dilelehkan terlebih dahulu dengan Unsaturated Polyester Resin (UPR). Styrofoum ini bersifat kokoh, ringan dan insulasi terhadap panas. Untuk menyatukan semua bahan akan digunakan UPR agar campuran bahan menjadi kuat. Kerapatan genteng dengan campuran Styrofoum dapat diatur dengan mengontrol jumlah campuran Styrofoum dalam genteng. Semakin banyak Styrofoum yang digunakan dalam genteng maka akan dihasilkan genteng dengan berat jenis yang lebih kecil. Namun kuat tekan genteng yang diperoleh tentunya akan lebih rendah sehingga Genteng yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah ini akan menjadi kuat, anti air, dapat menjaga suhu dalam ruang tetap hangat dan tidak menyerap panas sehingga udara di dalam ruangan akan lebih sejuk.