Anda di halaman 1dari 1

What ? (besar) What ? (kecil) Where ? When ? Who ? Why ? How ? How Much ?

Kasus korupsi PT Asuransi 1. Terjadi kesepakatan dengan pihak di luar PT ASABRI yang bukan merupakan Terjadi nya di kantor Menurut Tim Jaksa Penyidik pada 1. BTS (Benny Tjokrosaputro) Hal ini terjadi di karenakan seluruh kegiatan Direktur Utama, Direktur Investasi dan Keuangan, serta Kadiv Investasi PT ASABRI bersama-sama telah melakukan Perhitungan sementara Badan
Sosial Angkatan Bersenjata konsultan investasi ataupun MI (Manajer Investasi) untuk membeli atau menukar 1. PT Asabari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Sebagai Dirut PT Hanson investasi PT ASABRI pada kurun waktu 2012 kesepakatan dengan pihak di luar PT ASABRI yang bukan merupakan konsultan investasi ataupun MI (Manajer Pemeriksa Keuangan (BPK) 1-
Republik Indonesia (Asabri) saham dalam portofolio PT ASABRI dengan saham-saham milik konsultan investasi (Persero) Jl. Mayjan Muda Tindak Pidana Khusus (JAM International Tbk sampai dengan 2019 tidak dikendalikan oleh PT Investasi) yaitu HH, BTS, dan LP, untuk membeli atau menukar saham dalam portofolio PT ASABRI dengan saham- Febuari-2021 menyebut
/ Manajer Investasi. Sutoyo no 11, PIDSUS) Kejagung, kasus dugaan 2. HH (Heru Hidayat) Sebagai ASABRI, namun seluruhnya dikendalikan oleh saham milik HH, BTS, dan LP. Saham-saham tersebut dimanipulasi menjadi harga yang tinggi, dengan tujuan agar kerugian negara karena kasus
Cawang , Kramat Jati mega korupsi ASABRI terjadi sejak Komisaris PT Trada Alam Minera HH, BTS dan LP. kinerja portofolio PT ASABRI terlihat seolah-olah baik. dugaan korupsi di ASABRI
2. Saham-saham tersebut dimanipulasi menjadi harga yang tinggi, dengan tujuan 2. Mayapada Tower tahun 2012-2019. 3. LP (Lukman Purnomosidi) sebesar Rp
agar kinerja portofolio PT ASABRI terlihat seolah-olah baik. 1, Jl. Jend. Sudirman Sebagai Direktur Utama PT Setelah menjadi milik PT ASABRI, saham-saham tersebut kemudian ditransaksikan atau dikendalikan oleh pihak 23.739.936.916.742,58.
No.Kav. 28, Prima Jaringan HH, BTS, dan LP berdasarkan kesepakatan bersama dengan Direksi PT ASABRI, sehingga seolah-olah saham
3. Para tersangka dikenakan pasal sangkaan primer yakni Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal RT.4/RW.2, Kuningan, tersebut bernilai tinggi dan likuid. Padahal transaksi-transaksi yang dilakukan hanya transaksi semu dan
18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Karet, Kota Jakarta menguntungkan pihak HH, BTS dan LP serta merugikan investasi atau keuangan PT ASABRI. Saham-saham
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Selatan, Daerah tersebut dijual dengan harga dibawah harga perolehan.
Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak pidana Khusus Ibukota
Korupsi jo. Jakarta 12920 Untuk menghindari kerugian investasi PT ASABRI, maka saham-saham yang telah dijual dibawah harga perolehan,
Juga Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP serta subsidair Pasal 3 jo. Pasal 18 UU No. 31 ditransaksikan (dibeli) kembali dengan nomine HH, BTS dan LP serta ditransaksikan (dibeli) kembali oleh PT
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah ASABRI melalui underlying Reksadana yang dikelola oleh MI yang dikendalikan oleh HH dan BT.
diubah dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat Seluruh kegiatan investasi PT ASABRI pada kurun waktu 2012 sampai dengan 2019 tidak dikendalikan oleh PT
(1) ke 1 KUHP ASABRI, namun seluruhnya dikendalikan oleh HH, BTS dan LP.

Pada tahun 2012 s/d 2016, ARD membuat kesepakatan dengan Benny Tjokro (BT), Direktur PT Hanson
Internasional untuk mengatur dan mengendalikan transaksi dan investasi saham dan reksadana PT ASABRI
Saat menjabat periode 2011 s/d ARD atau Mayjen (Purn) Adam
Kasus korupsi saar menjabat Dirut PT. Asabri melalui BTS dan pihak yang terafiliasi dengan BTS dan Lukman Purnomosidi (LP) Dirut PT Prima Jaringan yang
Maret 2016 Rachmat Damiri
merugikan PT Asabri dan menguntungkan BTS, LP dan pihak terafiliasi dengan BTS.

1. Direktur Utama, Direktur Investasi dan Keuangan serta Kadiv Investasi Asabri bersepakat dengan pihak di luar
perusahaan yang bukan konsultan investasi ataupun manajer investasi yaitu Heru Hidayat, Benny Tjokrosaputro
Saat menjabat periode Maret 2016 SW atau Letjen (Purn) Sonny Kasus korupsi saat menjabat Direktur Utama PT.
dan Lukman Purnomosidi.
s/d Juli 2020 Widjaja Asabri

2. Mereka sepakat untuk membeli atau menukar saham dalam portofolio Asabri dengan saham-saham milik Heru
Hidayat, Benny Tjokrosaputro dan Lukman dengan harga yang telah dimanipulasi menjadi tinggi dengan tujuan
Saat menjabat periode Oktober agar kinerja portofolio Asabri terlihat seolah-olah baik.
BE atau Bachtiar Effendi Mantan Direktur Keuangan PT. Asabri
2008-Juni 2014
3. Setelah menjadi milik Asabri, saham-saham tersebut ditransaksikan atau dikendalikan oleh Heru, Benny dan
Lukman berdasarkan kesepakatan bersama dengan direksi Asabri sehingga seolah-olah saham tersebut bernilai
tinggi dan likuid.
Saat periode 2013 s/d 2014 dan
HS atau Hari Setiono, Direktur PT Asabri 4. Padahal, transaksi-transaksi yang dilakukan semu dan menguntungkan Heru, Benny dan Lukman. Namun,
2015 s/d 2019
merugikan Asabri karena menjual saham-saham dalam portofolionya dengan harga di bawah harga semestinya.

5. Untuk menghindari kerugian investasi Asabri, maka saham yang telah dijual di bawah harga perolehan itu,
saat periode jabatan Juli 2012 s/d dibeli kembali dengan nomine Heru, Benny dan Lukman serta dibeli lagi oleh Asabri melalui underlying reksadana
IWS atau Ilham W Siregar Kadiv Investasi PT Asabri
Januari 2017 yang dikelola oleh manajer investasi yang dikendalikan oleh Heru dan Benny.

Anda mungkin juga menyukai